Umat Islam tentu sangat tau dan kenal dengan Mustafa Kemal Attaturk. Pria yang lahir di Selanik (sekarang Thessaloniki, Yunani) pada 12 Maret 1881 itu adalah sosok yang berperan penting dalam meruntuhkan Khilafah Turki Utsmani.
Kemal Attarturk yang meninggal di Istana Dolmabahce, Istanbul, Turki pada tanggal 10 November 1938 pada umur 57 tahun punya nama asli Ghazi Mustafa Kemal Pasha. Attarturk adalah seorang perwira militer yang memimpin revolusi negara itu. Ia juga merupakan pendiri dan presiden pertama Republik Sekuler Turki.
Selain serangan konspirasi dari luar, Turki Utsmaniyah sebelum runtuh juga menghadapi tantangan internal berupa Isu Nasionalisme Arab. Orang Arab yang merasa lebih mulia daripada orang Turki karena Islam berasal dari Arab sehingga mereka enggan dipimpin seorang Khalifah yang berasal dari Turki. Hal ini memicu terjadinya separatisme yang semakin menggerogoti kekuatan dan wilayah Utsmani.
Utsmani juga mendapat perlawanan oposisi dari organisasi sekuler dan nasionalis yang sempit, seperti Organisasi Wanita Turki dan Organisasi Persatuan dan Kemajuan yang digawangi oleh Mustafa Kemal.
Dalam perjuangannya, mereka banyak bekerja sama dengan negara Eropa untuk mewujudkan keinginan mereka menghilangkan kekhalifahan. Puncaknya apa yang terjadi pada tahun 1909 H, dengan dalih gerakan mogok massal, organisasi Persatuan dan Kesatuan berhasil memasuki Istambul, menyingkirkan Khalifah Abdul Hamid II dan melucutinya dari pemerintahan dan keagamaan dan tinggal menjadi simbol belaka.
Tidak cukup sampai disitu, pada tanggal 3 Maret 1924, badan legislatif mengangkat Mustafa Kemal sebagai presiden Turki dan membubarkan Khilafah Islamiyyah sebagai benteng terakhir umat Islam.
Kemal Attaturk bertindak radikal guna menghancurkan peradaban Islam. Kemal Attarturk sebagai Presiden Republik Turki yang sekuler bertindak diktator dalam menjalankan pemerintahan. Ia menetapkan ideologi Negara menganut paham sekularisme.
Atas dasar ideologi Negara ini, dia mengumumkan akan mengambil langkah-langkah kebijaksanaan untuk mencapai cita-citanya demi kepentingan Negara Turki Sekuler.
Diantaranya ia mengambil langkah dengan menghapus syariah Islam dan tidak ada lagi jabatan kekhalifahan, mengganti hukum-hukum Islam dengan hukum-hukum Italia, Jerman, dan Swiss, menutup beberapa masjid dan madrasah, mengganti agama Negara dengan sekularisme, mengubah azan ke dalam bahasa Turki, melarang pendidikan agama di sekolah umum, melarang kerudung bagi kaum wanita dan pendidikan terpisah, mengganti naskah-naskah bahasa Arab dengan bahasa Roma, pengenalan pada kode hukum Barat, pakaian, kalender, serta Alfabet, mengganti seluruh huruf Arab dengan huruf Latin.
Dan karena dosa-dosanya tersebut dalam menghancurkan Islam dan kekhilafahan Islam dari dalam, Kemal Attarturk yang tewas dengan mengenaskan itupun jasadnya sampai tidak diterima oleh bumi.
Menurut beberapa buku sejarah, kematian Kemal dikarenakan akibat over dosis minuman keras. Ditambah lagi dengan berbagai penyakit seperti penyakit kelamin, malaria , sakit ginjal dan lever. Dia meninggal dunia pada 10 November 1938, kulit di tubuh badannya rusak dengan cepat dan diganggu pula oleh penyakit gatal-gatal.
Dan setiap tahunnya, rezim Turki yang sekuler selalu mengadakan upacara mengenang tewasnya Kemal Attarturk secara resmi, tak terkecuali rezim Erdogan. Pada tanggal 10 November 2015 kemarin, Erdogan pun kembali memimpin upacara mengenang kematian Kemal Attarturk secara resmi. [SS/dbs/manjanik/infoduniamiliter]
Link: http://www.infoduniamiliter.com/2015/11/erdogan-gelar-upacara-peringatan.html