Presiden Turki, Recep Tayyip Erdogan, Presiden Turki Tayyip Erdogan, menyatakan tentara Turki tidak akan ditarik dari wilayah di dekat Mosul, Islamic State, dan mengklaim pengiriman tentara atas permintaan Pemerintahan syiah Irak. Namun, para anggota parlemen di Baghdad menilai Erdogan pembohong dan menyebut Turki penjajah Irak.
Erdogan mengatakan pasukan Turki berada di dekat Mosul untuk melatih milisi komunis Kurdi Peshmerga dan bukan untuk tujuan pertempuran. Dia mengklaim pengerahan pasukan Turki itu atas permintaan Perdana Menteri pemerintahan boneka Irak bentukan AS, Haider al-Abadi, pada tahun lalu.
”Jumlah tentara kita (di Irak utara) mungkin meningkat atau menurun tergantung pada jumlah (milisi) Peshmerga yang dilatih,” kata Erdogan, seperti dikutip Reuters, Jumat (11/12/2015). ”Penarikan tentara kami adalah keluar dari pertanyaan untuk saat ini,” katanya lagi.
”Prajurit kami pergi ke Irak sebagai instruktur, misi mereka terbatas pada pelatihan,” imbuh Erdogan. Pekan lalu, Turki mengerahkan sekitar 150 tentara dan 25 tank ke wilayah Provinsi Nineveh, di Irak, tanpa izin dari Baghdad.
Parlemen pemerintahan boneka Irak telah memutuskan untuk mengundang Menteri Luar Negeri dan Menteri Pertahanan untuk membahas respons Pemerintah boneka Irak atas pengerahan pasukan Turki yang oleh Baghdad sebelumnya dianggap sebagai invasi.
Anggota parlemen pemerintahan boneka Irak, Razzaq Mihebis, mengecam sikap Erdogan yang menolak menarik pasukan Turki dari wilayah dekat Ramadi. ”Keberatan diungkapkan kepadanya atas tindakan tersebut, dengan duta besar juga menyampaikan permintaan (Irak) untuk penarikan pasukan Turki dari wilayah Irak, segera,” kata Mihebis.
Dia menyebut Erdogan pembohong dengan mengklaim pengerahan pasukan Turki ke Irak atas permintaan Perdana Menteri Haider Al-Abadi. ”Itu bohong. Pernyataan ini tidak sesuai engan kenyataan. Pasukan Turki telah memasuki Irak sebagai penjajah tanpa permintaan dari Pemerintah Irak dan tanpa izin,” ujar Mihebis.
Anggota parlemen Irak lainnya, Awatif Nima, ragu dengan klaim Erdogan bahwa pasukan Turki di Irak utara melatih pasukan Kurdi Peshmerga. Terlebih, Turki pada Rabu lalu meluncurkan serangan udara di Irak utara dengan target pasukan Partai Buruh Kurdistan (PKK). “Itu pelanggaran baru terhadap kedaulatan Irak dan pelanggaran hukum internasional yang dilakukan oleh Turki,” katanya mengacu pada serangan udara Turki itu.
”Jika Turki tidak menarik pasukannya, Dewan Keamanan PBB, Liga Arab dan masyarakat internasional akan terus siaga, kita akan menemukan cara untuk melindungi hak-hak hukum kami,” ujar Awatif Nima.
Entah apa alasan Turki ngotot menempatkan militer di Irak. Alasan melatih peshmerga sangat tidak masuk akal, sebab peshmerga sendiri adalah teroris bagi turki. Komunis kurdi adalah musuh pemerintahan Ankara sejak puluha tahun lalu.
(mas/sindo/infoduniamiliter)
Link: http://www.infoduniamiliter.com/2015/12/erdogan-ngotot-tempatkan-militer-di-irak.html