Tajuk

Lokal

Islam

Barat

Timur

Sejarah

Senin, 12 Januari 2015

Israel Suka Islam yang "Normal"

Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu memberikan pujian kepada Perancis yang bertindak tegas terhadap perilaku terorisme dan anti-Semitisme (Anti Yahudi). Pujian Netanyahu ini diucapkannya saat berada di Sinagoga Agung Paris (Tempat Ibadah Terbesar Yahudi di Paris), usai mengikuti aksi solidaritas jutaan orang yang mengutuk penyerangan kantor majalah satir Charlie Hebdo yang menewaskan 3 kartunis penghina Nabi Muhammad SAW, pemimpin redaksinya, serta polisi penjaganya pada Minggu (11/1/2015) waktu setempat.


"Musuh bersama kita adalah Islam yang radikal, yang ekstremis. Bukan Islam yang normal," kata Netanyahu. 

Rangkaian penyerangan yang terjadi di Perancis memang tak hanya terjadi saat penembakan di kantor Charlie Hebdo. Penyerangan yang dilakukan oleh kakak beradik Cherif Kouachi dan Said Kouachi, serta Amedy Coulibaly juga menewaskan setidaknya 5 orang lain.

Satu polwan tewas ditembak oleh Coulibaly sebelah selatan kota Paris. Tidak hanya itu, Coulibaly juga menewaskan 4 orang Yahudi dalam penyanderaan di kosher atau supermarket khusus masyarakat Yahudi.

Tidak jelas apa yang dimaksud oleh PM Israel sebagai Islam yang "normal". Hal ini patut dipertanyakan sebab dalam sejarah, Israel-lah yang datang ke tanah Palestina, merampas tanah mereka dan membunuhi penduduk sipil setempat. Apakah muslim yang tinggal di Palestina adalah Islam yang "tidak normal" menurut definisi Israel? Apakah muslim harus rela tanahnya diambil dan dibunuhi oleh Israel baru disebut sebagai Islam yang "normal"? !(kompas/DM)
Pin It!

Post Comment

Tidak ada komentar:

Post a Comment


Top