Tajuk

Lokal

Islam

Barat

Timur

Sejarah

Jumat, 16 Januari 2015

Rezim Saudi Bangun Tembok 965 KM Untuk Hadang Pengaruh IS

Arab Saudi akan membangun tembok sepanjang 965 kilometer di perbatasan Irak. Kerajaan berharap tembok ini dapat melindungi Arab Saudi dari gejolak yang dipicu oleh kemajuan IS di sekitar wilayah tersebut.

Tembok tersebut membentang di perbatasan utara Saudi, mulai dari barat kota Turaif sampai Hafal al-Batin, di perbatasan antara Arab Saudi dan Kuwait. Riyadh juga telah mengirimkan 30 ribu bala tentara tambahan untuk memastikan proses pembangunan tembok berjalan aman. Tembok serupa juga dibangun di perbatasan dengan Yaman di selatan Saudi untuk menghadang ancaman dari pemberontak Houthi.

"Seperti Tembok Besar Tiongkok yang dibangun pada 220-206 SM, Tembok Arab Saudi didirikan untuk membendung penyerbu asing, dan benteng lainnya sedang dalam proses pembangunan di sepanjang 1.600 kilometer di selatan yang berbatasan dengan Yemen," tulis laporan United Press International seperti dikutip dari Sputnik (15/1).

Tembok tersebut merupakan kombinasi dari pagar dan lubang pertahanan untuk melindungi Kerajaan dari tentara IS yang telah menguasai sebagian besar bagian utara Irak. Menurut media setempat, tembok tersebut akan dilengkapi dengan 40 menara pengawas, lima lapis pagar, jalur pasir, radar, dan kamera pengawas.

Proyek ini sebenarnya sudah direncanakan sejak perang sipil pecah di Irak pada 2006. Namun, proses konstruksi baru dilakukan pada 2014, setelah IS merambah ke utara hingga barat Irak. Anggaran pembangunan tembok ini belum diumumkan.

Menurut Sputnik, IS telah menjadikan Arab Saudi sebagai target utama mengingat negara tersebut merupakan rumah bagi dua kota suci umat Islam, Mekah dan Madinah.

Pada 5 Januari lalu, pasukan IS menyerang militer Arab Saudi di pos perbatasan Suweif. Dalam pertempuran tersebut, pejabat militer Arab Saudi, Jenderal Oudah al-Belawi, bersama petugas senior dan seorang penjaga tewas dibunuh. Apalagi saat ini semakin banyak warganya yang lebih berpihak terhadap IS dibandingkan terhadap rezim, bahkan negara dengan penduduk yang relijius ini termasuk penyumbang terbesar pasukan IS.

Para penyerang jenderal itu akhirnya ditembak mati oleh tentara Arab Saudi. Menurut laporan harian independen Arab Saudi, Elaph, Kementerian Dalam Negeri telah menegidentifikasi bahwa keempat anggota militan tersebut merupakan warga negaranya sendiri. 

Pada Rabu (7/1),  pasukan keamanan meluncurkan operasi militer skala besar di wilayah Arar. Pasukan tersebut berhasil mendeteksi orang yang diduga terlibat dalam insiden berdarah itu. Seberapa efektifkan tembok itu dalam menjaga rezim saudi? mengingat pintu menuju arab saudi sangatlah luas, sehingga mudah sekali pasukan IS akan menyusup. Sementara sel IS yang berada di arab saudi juga sangat banyak yang siap "mengamuk" jika diperintahkan. Selama ini Arab Saudi memang memberlakukan "zero tolerance" terhadap siapapun yang melawan rezim, termasuk banyak Ulama sunni yang berani melawan, maka akan merasakan dinginnya penjara.
(den/CNN/IDM)
Pin It!

Post Comment

Tidak ada komentar:

Post a Comment


Top