Washington - Dalam rangka memerangi Islamic state (IS), Amerika Serikat akan memberi pelatihan dan bantuan perlengkapan militer bagi pemberontak Suriah (Free Syrian Army /FSA). Tidak hanya itu, AS juga melatih pemberontak Suriah untuk mengawal serangan udara terhadap IS.
Namun untuk saat ini, pelatihan militer akan difokuskan pada hal-hal dasar dan belum menyinggung tugas-tugas rumit seperti membantu mengarahkan pesawat tempur AS menyerang target tertentu yang membutuhkan keahlian khusus.
"Tujuan utama dari pelatihan adalah struktur dan keahlian militer dasar," terang juru bicara Pentagon atau Departemen Pertahanan AS, Laksamana Muda John Kirby seperti dilansir AFP, Kamis (19/2/2015).
"Namun saya juga tidak bisa mengesampingkan hal tersebut, bahwa mungkin mereka perlu memiliki kemampuan untuk membantu penargetan di lapangan," sebutnya.
"Tapi saya ingin kalian menjauhkan fokus dari gagasan ini, bahwa kita akan menciptakan pemandu serangan udara untuk Suriah. Bukan itu masalah utamanya," ucap Kirby kepada wartawan setempat.
Dalam pertempuran baru-baru ini di Kobane, Suriah, jelas Kirby, pesawat tempur AS dibantu oleh pasukan Kurdi di lapangan yang menyampaikan informasi soal lokasi mereka dan posisi IS.
Namun Kirby membantah laporan yang menyebut bahwa pasukan Kurdi bertindak sebagai pemandu atauforward air controller bagi militer AS. "Di Kobane, kami memiliki, Anda tahu, pemandu terlatih di lapangan," ucapnya.
Sekitar 1.000 tentara AS dikerahkan ke Turki, Arab Saudi, dan Qatar untuk mulai menjalankan tugas melatih tentara oposisi Suriah dalam rangka melawan IS di Suriah. Rencananya, pelatihan akan mulai digelar pada pertengahan Maret dan sekitar 100 pelatih militer dari AS telah siap di lokasi.
Pentagon juga berencana mengirimkan bantuan militer, seperti truk, senapan mesin ringan, amunisi dan radio bagi pemerontak Suriah yang mendapat pelatihan.
FSA adalah agen AS yang pada awalnya ingin merebut suriah dari rezim Bashar Assad. Awalnya publik mengira FSA adalah mujahidin, namun semakin lama semakin terlihat bahwa FSA sama seperti komunis kurdi yang dimanfaat AS. Usaha FSA menguasai suriah gagal, karena sebagian besar wilayah suriah malah dikuasai IS. Kini FSA malah lebih sering menyerang IS daripada rezim diktator Bashar Assad.
(Detik/infoduniamiliter.com)
Post Comment
Tidak ada komentar: