Tajuk

Lokal

Islam

Barat

Timur

Sejarah

Sabtu, 28 Maret 2015

Saudi dan Mesir Kirim Kapal Perang ke Yaman

Serangan udara dirasakan tidak cukup untuk menghancurkan pemberontakan Syiah Houthi terhadap pemerintahan Yaman yang sah. Sebab itu, Koalisi Arab yang dipimpin Saudi pun telah mengirimkan banyak kapal perang untuk mendukung aksi mereka terhadap invasi syiah atas negara-negara Arab. Saudi dan Mesir diketahui telah mengerahkan banyak kapal-kapal perang mereka ke selat Bab al-Mandab untuk mengamankan bagian laut yang strategis pada Jum’at (27/3/2015), ujar pejabat militer Mesir.
Prioritas utama koalisi pimpinan Arab Saudi setelah kampanye udara untuk melemahkan milisi Syi’ah adalah mengamankan kota pelabuhan Aden. Hal ini mungkin akan menemukan perlawanan sengit karena milisi Syi’ah dan sekutu mereka-unit militer yang setia kepada mantan presiden Ali Abdullah Saleh-telah bergerak melalui provinsi Abyan menuju Aden, yang bertujuan untuk memperkuat pejuang mereka yang telah berada di kota, ujar pejabat Yaman seperti dilansir Al Arabiya.
Pada hari yang sama, unit militer pro-Hadi dan anggota milisi melawan pasukan pemberontak dalam pertempuran jalanan di beberapa kota di selatan. Peristiwa pada Jum’at memberikan gambaran awal rencana Saudi dan Mesir dalam konflik yang tiba-tiba meledak menjadi pertempuran regional setelah Yaman berada dalam kekacauan selama berbulan-bulan.
Arab Saudi dan sekutunya bertujuan untuk mendorong milisi Syiah Houtsi dan pasukan pro-Saleh yang menduduki ibukota sejak September lalu. Tujuan koalisi pimpinan Saudi adalah mengembalikan kepemimpinan Hadi. Arab Saudi khawatir Houtsi akan memberikan Republik Syi’ah Iran pijakan baru di perbatasan selatan.
Menteri Luar Negeri Saudi, Riad Yassin mengatakan ada rencana untuk penyebaran pasukan darat di Yaman. “Ini adalah operasi militer komprehensif,” ujarnya kepada Al Arabiya. Dia mengatakan angkatan laut Mesir sedang menuju ke Bab al-Mandab.
Beberapa pejabat militer Mesir mengatakan kepada AP bahwa kapal perang Mesir dan Saudi sudah atau berada di dekat selat. Mesir mengatakan mengamankan bagian laut tersebut adalah prioritas utama dalam konflik karena Bab al-Mandab adalah pintu masuk ke Laut Merah. (rz)
Pin It!

Post Comment

Tidak ada komentar:

Post a Comment


Top