Tajuk

Lokal

Islam

Barat

Timur

Sejarah

Sabtu, 25 April 2015

IS / ISIS Intensifkan Gempur Houthi di Yaman


Islamic State mengumumumkan divisi baru bernama “Green Brigade” yang ditugaskan melakukan pemboman di Yaman untuk memerangi milisi pemberontak Houthi. Hal itu untuk menunjukkan bahwa ISIS telah ikut berkonflik di Yaman.
 
Divisi “Green Brigade” adalah perwakilan resmi Islamic State, pada Kamis (23/4/2015) mengklaim telah melakukan pemboman di Yaman yang menewaskan lima pemberontak Houthi. Klaim itu disampaikan divisi IS tersebut melalui Twitter.
 
Perwakilan IS di Yaman tersebut mengaku telah menyerang sebuah kendaraan milik pemberontak Houthi di Yarim, Provinsi Ibb tengah, Rabu kemarin.
 
Sebelum muncul divisi “Green Brigade” yang berperang di Yaman untuk menghabisi Houthi, IS melancarkan serangan pertamanya di Yaman pada 20 Maret 2015. Salah satunya, serangan bom yang menargetkan kelompok Houthi di kuil Syiah Houthi di Sanaa yang menewaskan 142 orang dan melukai lebih dari 350 orang lainnya.
 
Warga Yarim, seperti dilansir Al Arabiya, mengaku selain wilayahnya diserang milisi IS, juga diserang Koalisi Teluk yang dipimpin Arab Saudi. Serangan Koalisi Teluk terhadap Houthi di Yaman dilanjutkan kembali, meski pada Selasa lalu, Saudi telah mengumumkan diakhirinya serangan udara tersebut.
 
Serangan lanjutan itu terjadi hanya beberapa jam setelah pengumuman yang disampaikan pihak Saudi. Pengumuman tersebut sempat membuat warga Yaman yang anti-Houthi kecewa. ”Keputusan itu aneh dan benar-benar tak terduga, Saleh Salem Ba Aqil, warga Aden, seperti dikutip Reuters, Kamis (23/4/2015).
 
"Pejuang kami telah membuat keuntungan, tetapi membutuhkan dukungan serangan udara yang lebih dari Saudi,sekarang kita mendengar Houthi dan orang-orang loyalis Saleh (presiden terguling Yaman, Abudullah Saleh) memperoleh kemajuan di banyak tempat,” katanya lagi. Koalisi Arab yang dipimlin Saudi memiliki perbedaan kepentingan dengan IS, meski saat ini memiliki musuh yang sama. IS ingin menjadikan Yaman sebagai bagian dari Negara Khilafah yang telah didirikannya di Irak dan Suriah, sementara Saudi 'hanya' ingin menyelamatkan kekuasaan sekutunya yang sempat diambil oleh Houthi. 


Pin It!

Post Comment

Tidak ada komentar:

Post a Comment


Top