Tajuk

Lokal

Islam

Barat

Timur

Sejarah

Minggu, 05 April 2015

Rusia Gelontorkan Dana 1,2 Milyar Dolar Untuk Perangi IS / ISIS


Banyak negara telah bergabung untuk memerangi Negara Islam atau sebelumnya dikenal dengan ISIS di Timur Tengah. Kini giliran Rusia tergerak untuk menghentikan ekspansi Islamic State yang semakin hari semakin berjaya.

Walau tidak secara langsung memerangi IS, Pemerintah Kremlin siap menggelontorkan dana sebesar 70 miliar rubel atau setara US$ 1,2 miliar untuk memperkuat militer Tajikistan. Salah satu negara pecahan Uni Soviet ini diminta Rusia agar dapat meredam IS masuk ke wilayah Asia Tengah.

"Niat pemerintah Rusia ini adalah kelanjutan hasil pertemuan para negara anggota CSTO (Organisasi Perjanjian Keamanan Kolektif) yang digelar di Dushanbe, Tajikistan, pada pekan ini," tulis surat kabar Rusia, Kommersant, Sabtu (4/4/2015), seperti dikutip RT News.

Tajikistan dan Rusia adalah anggota CSTO yang mayoritas terdiri dari negara-negara pecahan Uni Soviet di wilayah Asia Tengah.

Kommersant menulis pula, bantuan tersebut sebagai implementasi dari perjanjian antara Rusia dan Tajikistan pada tahun 2013. Yakni, Rusia membantu negara tersebut memperkuat perbatasan Tajikistan dan Afghanistan.

CSTO adalah organisasi negara-negara di wilayah Asia Tengah, khususnya pecahan Uni Sovyet, yang dibentuk pada 1992. Pembentukan CSTO untuk mengimbangi pengaruh Pakta Pertahanan Atlantik Utara atau NATO, terutama Amerika Serikat sebagai anggota intinya.

Sejauh ini Rusia dipandang sebagai penyandang dana terbesar dari CSTO yang beranggotakan Rusia, Armenia, Kazakhstan, Kyrgyzstan, Tajikistan, dan Belarusia. Adapun pada 2006, organisasi ini berubah menjadi aliansi militer di antara negara-negara anggotanya.

Dan secara khusus, bantuan Rusia tersebut diharapkan bisa digunakan menangkal penyebaran IS di wilayah Asia Tengah. Duta Besar Rusia untuk Tajikistan, Igor Frolov-L yakin, menyatakan ada sejumlah kelompok-kelompok kecil yang bersumpah setia kepada  IS yang berada di perbatasan Afghanistan dan Tajikistan.

Pernyataan tersebut dibenarkan Menteri Luar Negeri Rusia Sergei Lavrov ketika menghadiri pertemuan Menteri Luar Negeri di Tajikistan, beberapa hari lalu. Menurut dia, sejumlah kelompok kecil yang berafiliasi dengan IS telah mencoba memasuki Tajikistan melalui perbatasan dengan Afghanistan di sebelah selatan. (Ans/liputan6/infoduniamiliter.Com)
Pin It!

Post Comment

Tidak ada komentar:

Post a Comment


Top