Setelah Islamic State merebut Kota Ramadi, Irak, Amerika Serikat (AS) berupaya mempercepat proses pengiriman senjata kepada Pemeritahan bonekanya di Irak. Demikian disampaikan Wakil Presiden AS, Joe Biden saat bertemu dengan Perdana Menteri Irak, Haider al-Abadi di Gedung Putih.
IS dilaporkan telah membuat kemajuan besar setelah merebut Kota Ramadi setelah terlibat pertempuran dengan pasukan Irak. Ini merupakan kemajuan terbaru yang dilakukan Negara Islam (IS).
Dalam pertemuan di Gedung Putih, Biden berterima kasih kepada Abadi.”Atas kepemimpinan yang kuat di Irak dan untuk mempromosikan persatuan nasional untuk menghadapi tantangan keamanan, termasuk serangan IS di Ramadi,” bunyi pernyataan Gedung Putih, seperti dikutip Reuters, Sabtu (16/5/2015).
Gedung Putih menyatakan bahwa, Biden menegaskan kembali dukungan AS terhadap Pemerintah Syiah Irak untuk mengalahkan IS.
”Wakil Presiden (Biden) meyakinkan Perdana Menteri (Abadi), bahwa bantuan keamanan AS akan terus dipercepat untuk menghadapi IS,” imbuh pernyataan Gedung Putih. Bantuan keamanan AS itu, termasuk di antaranya persenjataan berat, amunisi dan peralatan untuk pasukan Irak. Sayangnya kebanyakan bantuan persenjataan AS jatuh ke tangan IS karena ditinggal kabur tentara syiah saat IS menyerang.
IS pada Jumat kemarin telah mengibarkan bendera hitam khas bendera Islam itu di kompleks kantor Pemerintah Kota Ramadi. Beberapa bulan sebelumnya, IS telah mengancam untuk merebut kota itu dari Pemerintah Irak. IS menghimbau warga yang kabur untuk kembali ke wilayah tersebut dan hidup dalam naungan syariah.
(mas/sindo/infoduniamiliter )
Post Comment
Tidak ada komentar: