Tajuk

Lokal

Islam

Barat

Timur

Sejarah

Jumat, 29 Mei 2015

IS Tetap Jaga Kota Kuno Palmyra, Kecuali Patungnya


Sebuah cuplikan video yang dirilis IS menunjukkan Negra yang menerapkan sistem islam itu tidak menyentuh reruntuhan di Palmyra, mereka hanya menghancurkan patung karena menghancurkan patung adalah ajaran islam. 

Palmyra merupakan rumah bagi teater bangsa Roma, tempat IS mengeksekusi 20 tentara asing yang bertempur bersama pasukan Presiden Suriah, Bashar al-Assad pekan ini.

MIS dilaporkan mengeksekusi setidaknya 400 tentara Assad dan loyalisnya di Palmyra sejak merebut kota kuno Suriah itu, seperti disampaikan media nasional Suriah awal minggu ini.

IS menguasai Palmyra dan Ramadi di Irak awal bulan ini kendati mendapatkan serangan udara bertubi-tubi dari Amerika Serikat.

Dalam sebuah akun Youtube milik IS, terpampang video yang diunggah pada 26 Mei, menunjukkan reruntuhan dan tiang-tiang kuno. Belum diketahui kapan rekaman itu diambil.

Seorang aktivis anti-rezim Suriah di Palmyra mengatakan bahwa IS tidak menghancurkan reruntuhan tersebut, hanya merusak patung-patung yang dianggap berhala.

"Reruntuhan tidak dihancurkan dan (IS) mengatakan kepada warga bahwa mereka tidak akan menghancurkan barang-barang antik di kota itu, hanya berhala," ujar aktivis tersebut.

Secara terpisah, stasiun radio anti pemerintah Suriah mempublikasikan rekaman wawancara dengan komandan tempur IS di Palmyra, atau yang dikenal oleh warga Suriah kali ini sebagai Tadmur.

Komandan bernama Abu Laith al-Saoudy itu mengatakan bahwa IS tidak akan menghancurkan situs kuno, hanya patung-patung.

"Mengingat ini adalah kota bersejarah, kami akan menjaganya dan tidak akan merusaknya, insya Allah. Kami hanya akan menghancurkan berhala yang disembah orang-orang kafir," kata Saoudy.

"Bangunan bersejarah tidak akan disentuh dan kami tidak akan membawa buldozer seperti yang dikira sebagian orang," lanjut dia. (Cnn/infoduniamiliter )
Pin It!

Post Comment

Tidak ada komentar:

Post a Comment


Top