Tajuk

Lokal

Islam

Barat

Timur

Sejarah

Kamis, 02 Juli 2015

AS Tetap Ingin Menjadi Adi Daya Dunia

Pentagon atau Departemen Pertahanan Amerika Serikat (AS) menerbitkan dokumen baru berjudul “2015 National Military Strategy”. Dalam dokumen itu, Pentagon menginginkan agar AS tetap berkuasa di dunia. Terutama dalam hal persenjataan.

Namun, menurut Pentagon, dominasi persenjataan canggih AS itu telah ditantang sejumlah negara, di antaranya Rusia, China dan Korea Utara.  “Amerika Serikat adalah bangsa terkuat di dunia, menikmati keuntungan unik dalam teknologi, energi, aliansi dan kemitraan, serta demografi,” bunyi dokumen Pentagon itu. “Namun, keunggulan ini ditantang,” lanjut dokumen itu.

Dokumen Pentagon tersebut menyalahkan Rusia atas berbagai perjanjian dan aksi militer. Sebagai contoh, menurut Pentagon, Rusia telah melanggar perjanjian “Intermediate-Range Nuclear Forces Treaty”, sebuah perjanjian larangan uji coba senjata nuklir.

Iran dan Korea Utara, juga dituduh mencari senjata nuklir. Melalui dokumen ini, AS terang-terangan memandang China sebagai pesaing utama AS di panggung persenjataan dunia. 

”Tak satu pun dari negara-negara tersebut diyakini mencari konflik militer langsung dengan Amerika Serikat atau sekutu kami,” bunyi dokumen Pentagon tersebut, seperti dilansir Russia Today, Kamis (2/7/2015). “Meskipun demikian, masing-masing dari mereka menimbulkan masalah keamanan serius bagi masyarakat internasional.”

Kepala Staf Gabungan Militer AS, Jenderal Martin Dempsey menjadi penulis dalam pendahuluan dokumen itu. Jenderal Dampsey dalam tulisannya secara khusus menyoroti perilaku Rusia dan China yang dia anggap bisa memicu perang besar. “Peluang Amerika Serikat untuk berperang dengan kekuatan besar, itu konsekuensi besar,” tulis dia.

”Rusia telah berulang kali menunjukkan, bahwa tindakannya itu tidak menghormati kedaulatan negara tetangganya dan bersedia menggunakan kekuatan untuk mencapai tujuannya," sambung Dempsey. ”Tindakan militer Rusia secara langsung merusak keamanan regional melalui pasukan proxy,” imbuh Dempsey. Namun sebenarnya AS juga tak kalah melanggar kedaulatan negara lain, semisal Afghanistan dan Irak yang menimbulkan korban jiwa jutaan muslim. AS juga terus mengobok-obok negri Somalia dan Sudan serta terus menjaga rezim-rezim Arab yang setia pada AS.

(mas/sindo/infoduniamiliter)

Pin It!

Post Comment

Tidak ada komentar:

Post a Comment


Top