Tajuk

Lokal

Islam

Barat

Timur

Sejarah

Sabtu, 11 Juli 2015

Thailand Tutup Kedubes di Turki


Pemerintah Thailand, Jumat (10/7/2015), untuk sementara menutup kantor kedutaan besar dan konsulatnya di Turki setelah unjuk rasa terkait deportasi etnis Uighur kembali ke China.


Penutupan sementara kantor kedutaan besar di ibu kota Ankara dan konsulat di Istanbul dilakukan setelah pengunjuk rasa menyerbu kantor konsulat Thailand itu dan merusak perabotan dan menurunkan papan nama di luar gedung.



Ini adalah aksi unjuk rasa terbaru di Turki terkait nasib minoritas Muslim Uighur yang berbagasa Turki di Xinjiang, China. Di wilayah ini warga etnis Uighur merasa mendapatkan tekanan baik dari sisi keagamaan maupun budaya dari pemerintah China.



Akibatnya banyak warga Uighur yang meninggalkan kampung halamannya. Mereka biasanya kabur lewat Asia Tenggara, termasuk Thailand, dengan harapan bisa tinggal di Turki.



Di Thailand nasib 400 warga Uighur sempat terkatung-katung setelah mereka ditahan Maret 2014 karena memasuki kerajaan itu secara ilegal. Di saat pemerintah Thailand melakukan verifikasi kewarganegaraan ke-400 orang itu, Turki dan China memperdebatkan ke mana mereka seharusnya dipindahkan.



Pemerintah Thailand mengatakan 100 warga Ugighur sudah dideportasi ke China pada Rabu lalu dan sebelumnya seebanyak 172 orang perempuan dan anak-anak dikirim ke Turki pada akhir Juni.



Kabar soal deportasi 100 orang warga Uighur itu menuai kecaman dari komunitas internasional termasuk AS, kelompok aktivis HAM dan PBB termasuk serangkaian aksi protes di Istanbul.


Sebanyak 10 juta warga Uighur tiggal di Xinjiang wilayah barat China. Mereka selama ini menghadapi diskriminasi. Di bawah tekanan Beijing, beberapa negara seperti Kamboja, Malaysia dan Pakistan sama-sama memulangkan para warga Uighur ke China. Sungguh nasionalisme yang menyedihkan. (Kompas/infoduniamiliter)

Link:  http://bit.ly/1L5BFAG
Pin It!

Post Comment

Tidak ada komentar:

Post a Comment


Top