Kamis (06/08/15) media-media Arab, terutama Arab Saudi, dan jejarng sosial ramai membicarakan peledakan yang terjadi di propinsi ‘Asir, Saudi Arabia.
Menurut laporan media-media Arab, peledakan tersebut menghantam Masjid Salim di kota Abha, propinsi ‘Asir, dan mengakibatkan orang-orang yang shalat mengalami luka-luka.
Semantara di sisi lain, Islamic State (IS) wilayah Hijaz mengumumkan telah melakukan operasi bom martyr, dimana eksekutornya adalah yang bernama Abu Sinan al-Najdy, menargetkan markas Pasukan Cepat Tanggap Saudi di ‘Asir.
“Dalam operasi berkualitas, yang dimudahkan oleh Allah pelaksanaannya, bertolaklah tentara Khilafah (Abu Sinan al-Najdy) menuju sarang murtad yang bernama “Pasukan Cepat Tanggap”, yang membuat tuan-tuan mereka thoghut Alu Salul (Keluarga Kerajaan Saudi.red) dan salibis Amerika di jazirah Muhammad shallallahu ‘alaihi wasallam.
Pasukan saudi ini memiliki peran memberangus Ahlut Tauhid dan dakwahnya. Maka, ia –semoga Allah menerimana- berhasil menerobos penjagaan keamanan dan sampai pada perkumpulan mereka markas pelatihan militer mereka di Abha, propinsi ‘Asir, dimana puluhan dari mereka tewas dan luka-luka akibat kuatnya ledakan” demikianlah bunyi pernyataannya.
Pendukung Islamic State di Twitter Bersuara Bantah “Aksi” Media
Ramainya pemberitaan yang digembar-gemborkan oleh media Arab bahwa IS meledakkan masjid di Abha, membuat pendukung IS di jejaring sosial melakukan pembelaan dan membantah pemelintiran berita.
Tak ketinggalan, akun yang fenomenal pendukung IS, Turjuman Asawirti, menyoroti pemberitaan Al Arabiya yang menayangkan situasi masjid setelah terjadi peledakan. Terlihat anggota Pasukan Cepat Tanggap yang memasuki masjid dengan sepatu dan tidak terlihat tanda efek ledakan yang mengakibatkan kerusakan.
Bahkan, ada sebuah foto pembanding antara ledakan di kuil syiah di Saudi, Qadih, dan ‘Asir, dimana rumah ibadah syiah terlihat jelas efek kerusakannya, namun di masjid ‘Asir tidak nampak efek kerusakannya. Kemungkinan masjid tersebut berdekatan dengan markas militer sehingga terkena sedikit efek, namun sama sekali tidak rusak.
Saudi sendiri hingga saat ini masih bergabung dalam koalisi bersama Amerika Serikat dalam membantai rakyat sipil di wilayah Islamic State. Ratusan korban rakyat sipil berjatuhan dan bangunan penting seperti masjid, rumah sakit, jembatan dan pasar terus menjadi sasaran bombardir koalisi pimpinan AS ini.
[hanif/dbs/voaislam/infoduniamiliter]
Link: http://bit.ly/1KVYkhG
Post Comment
Tidak ada komentar: