Tajuk

Lokal

Islam

Barat

Timur

Sejarah

Senin, 03 Agustus 2015

Myanmar Banjir Besar, Muslim Dilarang Mengungsi di Tempat-tempat Umum

Jumlah korban akibat banjir bandang dan longsor di Myanmar diperkirakan meningkat, kata sebuah lembaga yang bernaung di bawah Perserikatan Bangsa-Bangsa.

Perkiraan itu dikemukakan Kantor Koordinasi Urusan Kemanusiaan (OCHA) selagi hujan deras memapar sedikitnya 156.000 orang dan mengakibatkan 27 orang meninggal dunia.

“Jumlah itu amat mungkin jauh lebih tinggi karena banyak area yang belum bisa dijangkau atau belum dilaporkan tim-tim peninjau,” sebut pernyataan resmi OCHA.

Kepada kantor berita AFP, seorang pejabat Kementerian Kesejahteraan Sosial Myanmar yang enggan identitasnya dipublikasikan mengatakan hanya satu dari 14 provinsi yang tidak terdampak banjir bandang.

Untuk membantu para korban, pemerintah Myanmar telah mengirimkan sejumlah regu penyelamat. Namun, karena hujan deras memicu tanah longsor, mereka kesulitan mencapai daerah-daerah terpencil.

Media setempat menayangkan Presiden Thein Sein mengunjungi para korban banjir di wilayah Sagaing, sedangkan Panglima Angkatan Bersenjata Jenderal Min Aung Hlaing bertolak ke Provinsi Rakhine.

Seorang pejabat Kementerian Kesejahteraan Sosial Myanmar mengatakan hanya satu dari 14 provinsi yang tidak terdampak banjir bandang.
Kondisi parah

Kementerian Pertanian dan Irigasi Myanmar mengatakan banjir kali ini telah menggenangi lebih dari 200.000 hektare lahan sawah.

“Ini jauh lebih parah dari biasanya,” kata Toe Zaw Latt, kepala biro jaringan berita the Democratic Voice of Burma (DVB) kepada BBC dari Yangon.

Akibat banjir besar ini, ribuan penduduk mengungsi ke biara-biara, tetapi media setempat melaporkan warga dari etnik minoritas Rohingya yang beragama Islam ditolak mengungsi ke tempat-tempat umum.

Surat kabar Myanmar Times melaporkan aparat keamanan tidak mengizinkan kaum Muslim Rohingya di Negara Bagian Rakhine mengungsi di sekolah-sekolah dan balai desa.

Menurut PBB, 140.000 orang, sebagian besar ethik Rohingya, di Rakhine menempati kamp-kamp di dekat ibu kota negara bagian, Sittwe.

Pada masa-masa tertentu Myanmar mengalami musim hujan yang kuat. Pada 2008, misalnya, Topan Nargis menerpa Delta Irrawady sehingga menewaskan sekitar 140.000 orang. Karena hujan deras memicu tanah longsor, regu penyelamat kesulitan mencapai daerah-daerah terpencil.

Selain Myanmar, hujan menerpa sejumlah negara di Asia. Di Pakistan, banjir yang dipicu oleh hujan deras telah menewaskan 81 orang dan berdampak pada sekitar 300.000 orang selama dua pekan terakhir.

Kemudian banjir bandang di bagian barat India telah menewaskan 26 orang. Adapun kantor berita Press Trust of India melaporkan sedikitnya 20 orang meninggal akibat tanah longsor di Negara Bagian Manipur yang berbatasan dengan Myanmar.

Lalu di Provinsi Quang Ninh, Vietnam, sebanyak 14 orang meninggal gara-gara banjir. Sementara di Nepal, terdapat 36 orang yang tutup usia karena bencana serupa. (Bbc/infoduniamiliter)

Link:  http://bit.ly/1IiBMEQ
Pin It!

Post Comment

Tidak ada komentar:

Post a Comment


Top