Pekanbaru - Hari ini 982 titik panas
muncul di Sumatera.Sebaran titik panas kian hari bukan berkurang, tapi
terus meningkat. Provinsi penyumbang asap terbesar itu Sumsel, Jambi dan
Riau. Sudah berjalan dua bulan, api yang membara belum juga berhasil
padam.Pemerintah Pusat belum juga mau mengambilalih persoalan kebakaran
ini. Derita rakyat kian panjang, dunia pendidikan sudah lumpuh
total.Simaklah hasil satelit Terra/Aqua pagi ini, Senin (14/9/2015).
Pantuan satelit, ada 982 sebaran titik panas. Ini menjadi angka
tertinggi sejak dua bulan terakhir. Sepertinya sejumpah provinsi yang
ada di Sumatera sudah kelabakan untuk menyelesaikan kebakaran lahan.Dari
jumlah tersebut, Sumsel urutan teratas dengan 618 titik panas. Menyusul
Jambi 184, Riau 55, Lampung 48, Babel 46, Kepri 2, Sumbar 18."Dari
jumlah tersebut, 70 persen merupakan titik panas," kata Kepala BMKG
Pekanbaru, Sugarin.
Kini, imbas dari kebakaran, jarak pandang sudah benar-benar di bawah
ambang normal. BMKG menyebutkan, di Pekanbaru hanya tebus 80 meter, Kota
Rengat, Inhu 80 meter, Kota Dumai 50 meter dan Kabupaten Pelalawan juga
50 meter.Semetara itu, indeks standar pencemaran udara (ISPU) yang
terpajang di kota Pekanbaru menunjukan level berbahaya.
Partikel debu sudah melampau batas cukup 300 PM. Namun hari ini partikel
debu sudah mencapai 940 PM. Partikel debu kebakaran sudah tidak bisa
ditolelir lagi untuk kesehatan warga.
Detik/infoduniamiliter
Post Comment
Tidak ada komentar: