Tajuk

Lokal

Islam

Barat

Timur

Sejarah

Sabtu, 12 Maret 2016

Disiksa Densus 88 3 Hari, Siyono Meninggal Dunia

Kabar meninggalnya Siyono (34 tahun), warga Dusun Brengkungan, Rt.11/05, Desa Pogung, Kecamatan Cawas, Kabupaten Klaten, Jawa Tengah (Jateng) mengejutkan semua pihak, khususnya keluarga. (Baca: Innalillahi!! Baru 3 Hari Ditangkap Densus 88 Usai Sholat, Siyono Klaten Meninggal Dunia)
Seperti diberitakan Manjanik.netsebelumnya, Siyono ditangkap Densus 88 pada Selasa (8/3/2016) malam seusai melaksanakan sholat Maghrib berjamaah di Masjid Muniroh, Dusun Brengkungan, Desa Pogung. (Baca: Geledah Rumah Siyono Klaten, Densus 88 Membuat Anak-Anak TK Ketakutan & Menangis Histeris)
Kabar tersebut pertama kali diperoleh Manjanik.net dari grup wartawan Solo Raya pada Jum'at (11/3/2016) siang. Awalnya, sejumlah wartawan kurang begitu percaya dengan kabar tersebut. Pasalnya, Siyono baru 3 hari ditangkap Densus 88.
Informasi yang beredar ditengah-tengah wartawan Solo Raya, Siyono meninggal dunia setelah mengalami penyiksaan pada saat diinterogasi Densus 88. "Innalillahi wa inna ilaihi roji'uun. Telah meninggal dunia Siyono terduga teroris alamat Brengkungan Pogung Cawas Klaten dalam pemeriksaan Densus 88 Jum'at 11 Maret 2016. Semoga husnul khotimah," demikian salah satu pesan yang diperoleh Manjanik.net pada Jum'at siang.
Kabar meninggalnya Siyono pun langsung dibenarkan oleh kakak kandung Siyono, yakni Wagiyono. Bahkan sejak Jum'at sore, Wagiyono dan istrinya Siyono, yakni Fida beserta anaknya sedang menuju Jakarta untuk melihat jenazah Siyo. (Baca: Lucu!! Tak Dapat Barang Bukti Terkait Terorisme, Densus 88 Bawa Buku Pelajaran TK)
Wartawan Manjanik.net pun langsung mengirimkan SMS yang isinya. "Maaf pak, apakah Mas Siyono sudah meninggal dunia seperti  kabar yang kami terima?," bunyi pesan SMS wartawan Manjanik.net kepada Wagiyono pada Jum'at malam. SMS itu dikirim setelah ditelfon, Wagiyono tidak juga mengangkatnya.
Namun SMS wartawan Manjanik.net tersebut baru dibales pada Sabtu (12/3/2016) pagi. "(Siyono –red) Sudah dipanggil Allah. (Kita –red) Masih di Jakarta. Diusahakan secepatnya (dibawa ke Klaten untuk dimakamkan)," demikian bunyi balasan SMS dari Wagiyono.
Untuk diketahui bersama, penyiksaan demi penyiksaan yang dilakukan Densus 88 saat menginterogasi para terduga teroris memang sudah menjadi rahasia umum. Hal ini terungkap melalui pernyataan sejumlah orang yang salah tangkap, maupun yang kini masih berada didalam penjara. [MRN/GA/manjanik/kabarduniamiliter]
Pin It!

Post Comment

Tidak ada komentar:

Post a Comment


Top