Presiden Rusia Vladimir Putin, Senin (14/3/2016), mengumumkan penarikan mundur pasukannya dari Suriah karena telah mencapai tujuan yang ditetapkan.
Penarikan tentara Rusia akan dilakukan mulai Selasa (15/3/2016). Demikian dikabarkan kantor berita Rusia, Sputnik News.
"Saya kira kementerian pertahanan dan angkatan bersenjata secara umum sudah tercapai, sehingga saya perintahkan kementerian pertahanan untuk memulai penarikan kelompok utama faksi militer kami dari Republik Arab Suriah," ujar Putin.
Rusia memulai serangan udara pada September untuk mendukung rezim Suriah dalam perang panjang yang kini sudah berlangsung lima tahun.
Putin membicarakan rencana penarikan mundur pasukannya ini dengan Presiden Suriah Bashar al-Assad lewat sambungan telepon.
"Kedua pemimpin mencatat bahwa operasi yang digelar AU Rusia telah memberi mengubah jalannya perang melawan 'teroris' di Suriah, merusak infrastuktur mereka dan menghasilkan kehancuran substansial," demikian pernyataan Kremlin.
Sementara itu, Assad mencatat, personel militer Rusia memiliki profesionalisme, keberanian dan heroisme luar biasa dalam menjalankan tugas mereka di Suriah.
"Assad menyampaikan ucapan terima kasih yang tulus kepada Rusia yang telah memberikan bantuan substansial dalam memerangi terorisme dan menyediakan bantuan kemanusiaan kepada warga sipil," tambah Kremlin.
Pada hari yang sama, Presiden Putin juga membicarakan rencana penarikan mundur pasukannya di Suriah dengan Presiden AS Barack Obama. Namun belum jelas alasan utama mengapa Rusia meninggalkan Suriah, sementara Islamic State yang merupakan musuh Assad nomor wahid masih kuat dan semakin kuat. Jika dengan dibantu Rusia saja IS berhasil mencapai kemajuan, bagaimana jika rezim Assad sendirian? (Kompas/kabarduniamiliter)
Tajuk
Lokal
Islam
Barat
Timur
Sejarah
Selasa, 15 Maret 2016
- Populer
- Terbaru
- Tag
Post Comment
Tidak ada komentar: