Wakil Menteri Luar Negeri Rusia, Gennady Gatilov, telah meminta Turki untuk menghentikan penembakan terhadap posisi Kurdi di Suriah. Gatilov menilai, aksi militer Turki dapat menghambat perundingan perdamaian intra-Suriah.
Dikatakan Gatilov, penembakan serta aksi Turki yang memungkinkan pengiriman senjata di perbatasan dengan Suriah harus berhenti.
"Ini untuk memberikan suasana yang lebih konstruktif untuk pembicaraan intra-Suriah dan gencatan senjata yang lebih tahan lama," kata Gatilov, seperti dikutip Sputniknews dari Bloomberg, Sabtu (12/3/2016).
Sejak awal Februari, Turki telah menembaki posisi militan Kurdi Suriah YPG di Surian utara sepanjang perbatasan Turki untuk menghentikan kelompok tersebut memperluas wilayahnya. Ankara menganggap YPG sekutu dari Partai Pekerja Kurdi (PKK), gerakan separatis yang ingin memerdekakan diri dari Turkis.
Awal bulan ini, militer Rusia mengatakan, Ankara bertanggung jawab penuh atas kelanjutan dari permusuhan di provinsi Aleppo dan Idlib Suriah. Rusia menuding Turki menjamin pasokan senjata kepada teroris dan menjadikan serangan terhadap kelompok Kurdi Suriah sebagai tameng bagi Front al-Nusra.
Suriah Kurdi juga telah menuduh Ankara membiarkan wilayah perbatasan terbuka untuk kelompok-kelompok militan dan memasok mereka dengan senjata. (Sindo/kabarduniamiliter)
Tajuk
Lokal
Islam
Barat
Timur
Sejarah
Minggu, 13 Maret 2016
- Populer
- Terbaru
- Tag
Post Comment
Tidak ada komentar: