Tajuk

Lokal

Islam

Barat

Timur

Sejarah

Kamis, 14 April 2016

IS Akui Bentrok dengan Tentara Filipina

Islamic State (IS) atau sebagian media masih menyebut nama lamanya ISIS baru saja mengaku bertanggung jawab atas baku tembak yang menewaskan sekitar 23 tentara Filipina. Baku tembak yang dimaksud, terjadi antara Abu Sayyaf dengan tentara Filipina. Hal itu menginformasikan bahwa Abu Sayyaf adalah bagian dari Islamic State.

Kejadian itu juga menewaskan tiga orang dari pihak kelompok militan Abu Sayyaf yang telah berbaiat kepada IS sendiri.

"Dengan rahmat Tuhan kami berhasil meledakkan tujuh truk yang membawa tentara," demikian pernyataan yang dilontarkan IS terkait kejadian itu.

Tentara yang bertahan kemudian berjuang melawan mujahidin yang saat itu terdiri atas 120 mujahid Muslim. Baku tembak itu terjadi di pulau bagian selatan selama sekitar 10 jam lamanya.

Militer menerangkan, pasukannya telah melancarkan serangan terhadap benteng pertahanan IS di sebuah pulau bernama Basilan. 

Amerika Serikat bersedia memberi hadiah sampai US$5 juta kepada yang berhasil menangkap pemimpin pemberontak itu.

Pada Maret 2014, diketahui pemerintah Filipina menandatangani perjanjian damai dengan kelompok pemberontak terbesar, Moro Islamic Liberation Front. Namun Abu Sayyaf kelua dari kelompok tersebut yang menerima pemerintahan Filipina.

Dalam perjanjian itu tertulis, pemerintah akan mengakui otonomi di bagian selatan. Kedua pihak juga sepakat mengakhiri konflik yang telah berjalan selama 45 tahun dan menewaskan 120 ribu serta "menelantarkan" dua juta orang. (Atjehcyber/kabarduniamiliter)
Pin It!

Post Comment

Tidak ada komentar:

Post a Comment


Top