Tajuk

Lokal

Islam

Barat

Timur

Sejarah

Selasa, 26 April 2016

Milisi Syiah Siksa Warga Sunni di Anbar

Amerika Serikat telah meningkatkan bantuan terhadap rezim syiah Irak dalam menghadapi Islamic State. Penyerangan terhadap IS pun dilakukan dengan kekuatan darat dan udara, sebagian operasi tersebut berhasil dan lainnya gagal.

Berita memilukan datang dari provinsi Anbar, pasukan Irak dan milisi syiah telah merebut sebagian wilayah provinsi tersebut dari IS. Masyarakat yang merupakan penganut Ahlus sunnah atau sunni tak henti-hentinya disiksa oleh para milisi syiah yang kejam. Mereka dikepung dan menderita kelaparan, sebagian diculik dan entah hilang kemana. 

Milisi syiah yang sebagian besar berasal dari negara syiah Iran meremehkan upaya untuk menyatukan penduduk sipil, milisi syiah justru melakukan pengepungan. Warga sipil Arab Sunni di provinsi ini semakin melaporkan penculikan dan pembunuhan oleh milisi, namun para pejabat Amerika dan Irak mengatakan laporan ini tidak kredibel.

Dalam beberapa kasus, setelah warga sipil telah menghilang, keluarga mereka telah menerima tuntutan uang tebusan. Abu Abdulrahman, warga Amiriyat al-Fallujah, sebuah kota di Anbar di bawah kendali pemerintah, mengatakan tiga dari sepupunya menghilang tahun lalu setelah berhenti di sebuah pos pemeriksaan milisi.

"Kami belum mendengar apa pun tentang mereka sejak itu," katanya, meskipun seorang pria mendekati keluarga dan menuntut uang tebusan $ 8.000, yang dibayar. "Dia menghilang dengan uang," katanya.

Kondisi sangat mengerikan di Falluja untuk puluhan ribu warga sipil yang terperangkap di sana bahwa puluhan orang telah mati kelaparan, warga sipil dan aktivis mengatakan. harga pangan meroket, dengan kantong terigu yang akan biaya $ 15 di Baghdad akan sebesar $ 750, Human Rights Watch telah melaporkan. 

Keadaan memilukan ini terjadi setelah AS melakukan propaganda agar warga sipil membenci Islamic State dan merindukan 'kebebasan'. Namun setelah pemerintah Irak menguasai wilayah ini, justru mereka diperlakukan tidak manusiawi, mereka sadar hidup dibawah IS jauh lebih baik dibandingkan dibawah rezim syiah yang sangat bengis. (NYtimes/kabarduniamiliter)
Pin It!

Post Comment

Tidak ada komentar:

Post a Comment


Top