Tajuk

Lokal

Islam

Barat

Timur

Sejarah

Jumat, 13 Mei 2016

Belum Juga Tangkap Santoso, Mabes Polri Keluhkan Faktor Medan

Belum mampu menangkap Santoso yang merupakan pimpinan kelompok Mujahidin Indonesia Timur (MIT), Mabes Polri akhirnya secara resmi telah memperpanjang Operasi Tinombala di Poso, Sulawesi Tengah (Sulteng).

"Diperpanjang 60 hari, kami TNI dan Polri bertekat terus melakukan pengejaran terhadap kelompok Santoso dan anak buahnya," kata Kadiv Humas Mabes Polri, Brigjen Pol Boy Rafli Amar, pada Selasa (10/5/2016) di Mabes Polri, Jalan Trunojoyo, Jakarta Selatan (Jaksel).

Mantan Kapolda Banten ini mengatakan, pengejaran terhadap anggota MIT dan Santoso terkendala faktor geografis yang luas dan medan yang sangat berat sehingga memerlukan waktu cukup lama. Kendati demikian, jenderal bintang satu itu menyebut segala cara bakal ditempuh Polri untuk menangkap Santoso.

"Kita sudah melakukan, pengepungan dari berbagai arah, kita lihat medannya sangat berat. Tentunya ini tidak bisa dalam waktu singkat artinya mereka juga mobile, tetapi titik koordinat mereka pada umumnya sudah diketahui," jelas Boy.

Dengan memperpanjang masa Operasi Tinombala, lanjut Boy, aparat berharap mampu menemukan sampai tempat persembunyian Santoso. 

Operasi Tinombala adalah lanjutan dari Operasi Camar Maleo. Target operasi adalah menangkap Santoso, baik hidup ataupun mati. Sedangkan Operasi Tinombala mulai diberlakukan pada 10 Januari hingga 9 Maret 2016.

Tapi karena Santoso belum juga tertangkap, operasi yang melibatkan 3.000 lebih pasukan, Polri 2.000 dan TNI 1.000 pasukan terus diperpanjang. Santoso diburu sejak tahun 2007. Pimpinan MIT itu diduga terlibat aksi penyerangan di beberapa tempat di Indonesia.

Bahkan, Kementerian Luar Negeri (Kemenlu) Amerika Serikat (AS) memasukkan namanya dalam daftar teroris global. TNI dan Polri membentuk Operasi Camar Maleo untuk menangkap Santoso yang dimulai pada Januari 2015. Selama Operasi Camar Maleo I hingga IV prajurit menangkap 24 orang.
Kapolri Jenderal Pol Badrodin Haiti sempat mengatakan tim gabungan berhasil mendeteksi tempat persembunyian Santoso. Tim mengetahui Santoso sempat menempati camp di pegunungan di Poso pada 17 Agustus 2015. "Sudah diketahui," kata Kapolri, Jumat 21 Agustus 2015.

Sebulan kemudian, Kapolri menargetkan bisa menangkap Santoso pada tahun 2015 itu. Namun, hingga Operasi Camar Maleo tutup buku pada 9 Januari 2016 dan Operasi Tinombala 2016 berakhir tanggal 8 Mei 2016 kemarin, tim gabungan belum mampu menangkap Santoso. [AH/manjanik/kabarduniamiliter]
Pin It!

Post Comment

Tidak ada komentar:

Post a Comment


Top