Menurut Votel, kunjungan tersebut membuatnya yakin bahwa melatih kekuatan lokal untuk melawan IS adalah pendekatan tepat.
Pemimpin militer AS untuk Timur Tengah diam-diam mengunjungi Suriah pada Sabtu (21/05), menurut pejabat berwenang.
Jenderal Joseph Votel, pemimpin Komando Pusat AS, menghabiskan 11 jam di Suriah utara.
Dia bertemu dengan penasihat militer AS dan pemimpin Kekuatan Demokratik Suriah (SDF) yang terdiri dari kekuatan pemberontak Kurdi dan Arab.
AS menginginkan kekuatan militer lokal untuk mengalahkan Negara Islam yang menguasai wilayah-wilayah di negara tersebut. Tentu saja hal ini akan membuat tidak ada korban jiwa tentara AS, dan mempersenjatai militan untuk melawan IS akan dirasa lebih murah.
Berbicara setelah kunjungan, Votel mengatakan bahwa melatih kekuatan lokal untuk melawan IS adalah pendekatan tepat.
Pertemuan dengan kelompok oposisi moderat dan militan kurdi membuatnya yakin kembali dapat mengalahkan IS, "Saya meninggalkan tempat ini dengan kepercayaan diri yang meningkat akan kemampuan mereka dan kemampuan kami mendukung mereka. Saya rasa cara ini bekerja dan berhasil dengan baik," katanya.
SDF terdiri dari 25.000 tentara Kurdi dan sekitar 5.000 pejuang Arab.
AS menginginkan ada peningkatan pejuang Arab dalam satuan tersebut.
Komandan Arab yang berbicara pada wartawan dalam kunjungan mengatakan bahwa mereka membutuhkan bantuan lebih.
Wakil Komandan SDF Qarhaman Hasan mengatakan bahwa dia menginginkan agar AS memberikan kendaraan bersenjata, senjata mesin, pelontar roket dan mortar.
Menurutnya, SDF kini hanya mengandalkan penyelundupan untuk mendapatkan senjata.
"Anda tak bisa mengelola kesatuan tentara dengan senjata selundupan," katanya. Senjata selundupan tersebut dirasa kurang jika digunakan untuk bertempur melawan IS.
(nwk/detik/kabarduniamiliter)
Tajuk
Lokal
Islam
Barat
Timur
Sejarah
Senin, 23 Mei 2016
- Populer
- Terbaru
- Tag
Post Comment
Tidak ada komentar: