Jika benar, ini akan menjadi kali pertama penggunaan senjata berat seperti rudal oleh militan Partai Pekerja Kurdistan (PKK) selama beberapa tahun belakangan.
Sebelumnya, militer Turki mengatakan bahwa helikopter yang jatuh pada pertempuran Jumat lalu ini mengalami kesalahan teknis saat melakukan operasi udara melawan PKK di Hakkari, dekat perbatasan dengan Irak.
Hingga kini, penyelidikan masih terus berjalan. Sejauh ini, diketahui bahwa pertempuran itu menewaskan delapan tentara dan dua pilot.
Setelah gencatan senjata gagal dijalankan pada Juli lalu, wilayah tenggara Turki selalu diwarnai baku hantam terburuh sejak pergolakan pemberontakan PKK pada medio 1990-an.
PKK dianggap sebagai organisasi teroris oleh Turki, Uni Eropa, dan Amerika Serikat.
Pada Rabu (18/5), pemerintah Turki mengatakan bahwa Presiden AS, Barack Obama, menelepon para pemimpin di Ankara untuk memperkuat kerja sama dalam memerangi semua organisasi teroris, termasuk PKK. Namun AS mendukung cabang PKK di Suriah yang bernama YPG karena digunakan eh AS dalam melawan IS. Bantuan AS pada YPG ini justru membahayakan Turki, koalisinya sendiri. (Atjehcyrbet/kabarduniamiliter)
Post Comment
Tidak ada komentar: