Tajuk

Lokal

Islam

Barat

Timur

Sejarah

Minggu, 15 Mei 2016

Setelah Bebas, Mantan Sandera Abu Sayyaf Kini Rajin Shalat

Kisah penculikan 10 WNI oleh kelompok Mujahidin Abu Sayyaf di Filipina memang menghantui sebagian para sandera. Namun selain rasa takut, Bayu yang merupakan salah satu sandera juga merasakan hikmahnya, yakni dirinya kini lebih rajin dan menyempurnakan shalat tepat waktu.
"Dalam kondisi perang dan terus berpindah tempat persembunyian di hutan, mereka tetap menunaikan shalat wajib berjamaah dan tepat waktu," kata Bayu seperti dilansir dari Tempo beberapa waktu lalu. Bayu mengaku memiliki pengalaman yang amat berkesan selama menjadi sandera Abu Sayyaf.
Bayu juga menjelaskan bahwa keadaan hutan yang sulit mendapatkan air membuat mereka dan para sandera bersuci dengan cara bertayamum. Tak ada perbedaan antara mereka dengan para sandera, di mana sama-sama melaksanakan shalat berjamaah.
Sementara itu, tiga (3) sandera yang mengaku sebagai mualaf seperti Peter Tonsen juga ikut melaksanakan shalat meski terlihat kaku. Kelompok Abu Sayyaf memang sebelumnya telah mengetahui karena ketika hari penangkapan, kapten kapal tersebut mengenakan kalung salib. Akan tetapi para sandera memang tidak dibeda-bedakan, meski bukan dari non muslim.
Citra kejam dan brutal yang dibuat-buat oleh media massa sekuler terhadap kelompok Abu Sayyaf ternyata sebenarnya mereka masih memiliki jiwa kemanusiaan. Hal ini nampak jelas seperti yang dialami oleh Bayu dimana beberapa dari anggota Abu Sayyaf pernah bertanya kepada Bayu tentang keluarganya di Indonesia.
"Namun mereka langsung terdiam saat saya bilang istri saya baru mengandung anak pertama. Mereka sepertinya kasihan kepada saya," ujar Bayu.
Meski telah mengalami penyanderaan, Bayu tidak gentar untuk menjadi juru mudi kembali di PT Patria Maritim Lines. Baginya, hal tersebut sudah menjadi cita-citanya sejak kecil. Jika pun memang terjadi masalah lagi seperti dahulu, ia serahkan semuanya kepada Allah.
Sedangkan pihak keluarga Bayu, yakni Sutomo selaku ayahnya tidak melarang anaknya untuk kembali bekerja sebagai pelayar. Mereka senantiasa mendukung semua keputusan yang dipilih Bayu, apapun resikonya. [AH/kmc/manjanik/kabarduniamiliter]
Pin It!

Post Comment

Tidak ada komentar:

Post a Comment


Top