Panglima TNI, Jenderal Moeldoko menegaskan bahwa semua pihak baik Tentara Nasional Indonesia (TNI) maupun Kepolisian RI (Polri) dan elemen lainnya harus menjaga koordinasi intensif terkait munculnya ancaman Islamic State (IS) di Indonesia.
Bahkan dengan tegas Moeldoko menyampaikan bahwa bila IS bertindak macam-macam dengan NKRI maka tidak ada jalan lain selain melawan. “Ya gak apa-apa. Emang kenapa kalau mereka (IS) datang? Kita tunggu aja, silahkan datang saja kita habisi nanti. Kita tidak perlu takut dan kita habisi saja (kalau datang),” tegasnya kepada wartawan di Lapangan Marinir Cilandak, Jakarta, Selasa, (14/04). Ungkapan itu ia sampaikan menyusul munculnya sebuah video ancaman yang didengungkan IS di jejaring Youtube.
Dalam video itu, seorang pria mengancam akan membebaskan Ustadz Abu Bakar Ba’asyir dan Ustadz Aman Abdurrahman yang ditahan di Nusakambangan. Tak tanggung, pria itu juga menyebut akan melawan pemerintah Indonesia. Menurut Moeldoko, IS bagaikan virus yang sangat perlu diwaspadai sehingga bahayanya tidak merasuki jiwa generasi muda Indonesia. Hal itu hanya dapat dilakukan dengan cara-cara preventif dari berbagai pihak.
“Untuk penyelesaian ISIS lebih baik dlaksanakan preventif antara TNI-Polri serta seluruh unsur terkait. Menjalin koordinasi agar tidak boleh berkembang di Indonesia,” jelasnya [tyo/pribuminews/voa-islam.com/infoduniamiliter.Com]
Post Comment
Tidak ada komentar: