Tajuk

Lokal

Islam

Barat

Timur

Sejarah

Kamis, 21 Mei 2015

Pejuang IS Asal Indonsia Gugur di Suriah

Abu Syyaf Al-Indonesiy seorang tentara IS asal Indonesia yang berhijrah dan berjihad akhirnya dikaruniai syahid -in sya Allah- di Jabal Khilafah pada hari Jum’at, (15/5), Beliau adalah Rusydan Abdul Hadi, putra sulung Dr Amir Mahmud MA.

Berdasarkan media Panjimas, kabar tersebut disampaikan langsung oleh Dr Amir Mahmud, ia menggambarkan bahwa putranya itu adalah anak kebanggaan yang rela meninggalkan bangku kuliah di Universitas Islamabad, Pakistan untuk berjihad demi membela kaum Muslimin dari pembantaian rezim Syiah Nushairiyah, Bashar Al-Assad di Suriah.

“Kepergiannya meninggalkan kampusnya dikarenakan cinta jihadnya tuk mencapai kemuliaan. Perhatian akan kepedulian umat dan mengusung penegakkan syariah menjadikan program hidupnya terfokus kepada jihad,” kata Dr Amir Mahmud MA kepada redaksi Panjimas.com, pada Senin (18/5).

Rusydan berhijrah ke bumi Khilafah pada tahun 2013, sebelum konflik dan bara fitnah mencuat di tengah medan jihad.

Sebagai mujahid yang cukup lama berada di bawah Naungan Khilafah Daulah Islamiyah, Rusydan pun diamanahi memimpin dua Sariyah. Saat melakukan pertempuran di sekitar Jabal Khilafah, Rusydan sebagai komandan mendapati salah seorang mujahid terluka dan ia berusaha menolongnya. Namun, serangan pesawat udara dari musuh-musuh Islam Koalisi Salibis membombardir wilayah tersebut.

“Serangan udara berkali-kali jatuh di dekatnya. Pada serangan yang ke tiga dia tidak lagi menyahut dan di sanalah dia syahid dalam keadaan menyelamatkan pasukannya dengan perlawanan yang dahsyat. Allahu Akbar! Beliau syahid di Jabal Khilafah,” ungkap Dr Amir Mahmud.

Dr Amir Mahmud juga mengabarkan, bahwa tiga bulan menjelang Syahidnya, Rusydan sempat menikah di Suriah. Ia menjadi menantu yang juga seorang mujahid di Suriah.

“Anak dan mertua yang selalu menjadi sahabat dan teman dalam kearaban di medan jihad. Rusydan anak yang baik, tidak banyak bicara, rendah hati dan sayang pada keluarga. Meskipun dia banyak berada di medan tempur sebagai pemimpin, dia selalu memikirkan masalah yang terjadi di majmuah,” imbuhnya.

Dr Amir Mahmud mengungkapkan rasa bahagia atas syahidnya Rusydan. Putra sulungnya itu telah melanjutkan langkah perjuangan yang dilalui Dr Amir Mahmud dahulu, yakni berjihad di Afghanistan. Sementara Rusydan berjihad di Suriah menggapai cita-citanya untuk Syahid di jalan Allah.

[M/AW/Panjimas]
Pin It!

Post Comment

Tidak ada komentar:

Post a Comment


Top