Kapolri Jenderal Badrodin Haiti berharap penanganan keberadaan kelompok Mujahidin Indonesia Timur (MIT) di Poso Sulawesi Tengah dapat diselesaikan pada tahun 2015. Demikian dikatakan Jenderal Badrodin Haiti di markas Kepolisian Resort Poso pada Jumat, 18 September 2015.
Penanganan kelompok MIT pimpinan Santoso di Poso disebutkannya sebagai sebuah upaya yang terus berlanjut yang dilakukan Polri baik dari sisi pencegahan maupun pembinaan kepada masyarakat dan juga perburuan terhadap kelompok itu.
“Penanganan teroris tetap, yah ini merupakan satu upaya yang terus berlanjut yang harus kita lakukan baik dari sisi pencegahan, pembinaan kepada masyarakat, maupun juga perburuan terhadap kelompok teroris yang ada di Poso. Sampai kapanpun akan kita kejar untuk bisa kita lakukan penindakan. Yah harapan kita tahun ini bisa kita selesaikan,” kata Badrodin.
Kelompok MIT disebutkan oleh Kapolri terindikasi sebagai pelaku atas pembunuhan dua intel di Kabupaten Parigi Moutong pada 13 dan 14 September 2015, yang keberadaannya kini terus dikejar oleh Polisi.
"Yah itukan bagian dari pelaku pelakunya sudah diidentifikasi kelompoknya Santoso, ah itu yang terus kita lakukan pengejaran. Operasi operasi akan tetap kita lakukan, operasi Camar yang ketiga ini sampai akhir tahun kita lakukan operasi," paparnya.
Pengejaran terhadap kelompok Santoso dilakukan Polri dalam operasi Camar Maleo 3 yang juga turut melibatkan 100 personel TNI dari Batalyon 714 Sintuwu Maroso. Operasi itu dilakukan hingga akhir tahun 2015.
Jenderal Badrodin Haiti mengakui belum tuntasnya penanganan keberadaan kelompok pimpinan Santoso di Poso setidaknya dalam 3 tahun terakhir dikarenakan petugas dilapangan dihadapkan pada beratnya kondisi medan hutan dan gunung yang luas sehingga pasukan Brimob maupun Densus 88 Antiteror memiliki keterbasan waktu untuk berada pada lokasi lokasi tertentu.
"Yah saudara tahu bahwa di hutan di gunung ini tidak mudah medannya juga cukup berat, kemudian juga luas, kemudian pasukan pasukan kita juga tentu juga harus memperhatikan ada keterbatasan waktu untuk berada pada lokasi lokasi tertentu sehingga ini yang menyulitkan kita. Oleh karena itu kita harapkan bawah pasukan kita, pasukan Brimob maupun Densus yang ada di atas untuk bisa mengefektifkan kegiatan pengejaran ini," ujar Badrodin.
Mujahidin Indonesia Timur yang dipimpin Santoso saat ini adalah jihadis paling aktif di Indonesia. Mereka adalah para pejuang yang dulunya menghadapi pembantaian dari kristen. MIT terlibat konflik dengan polisi disebabkan polisi yang dinilai tidak adil pada umat islam disana. Polisi kerap asal tangkap dan menyiksa dengan sadis warga muslim Poso. MIT juga telah bersumpah setia pada Islamic State yang dengannya menunjukkan bahwa mereka adalah tentara IS di Indonesia.
(Voa/infoduniamiliter)
Link: http://www.infoduniamiliter.com/2015/09/kapolri-ingin-bereskan-jaringan-santoso.html