Tajuk

Lokal

Islam

Barat

Timur

Sejarah

Jumat, 26 Februari 2016

Frustasi, Firaun Mesir Ancam Siapapun Yang Kritik Rezim Kudeta

Presiden Mesir; Abdel Fattah El-Sisi, yang bersikap tak ubahnya diktator Firaun, mengancam untuk melenyapkan para pengkritik negara dari muka bumi. Menurutnya, para pengkritik berbuat tidak adil dengan tujuan merongrong negara. Presiden El-Sisi minta rakyat Mesir tidak mendengarkan siapa pun kecuali dirinya. Pemerintah El-Sisi telah menghadapi gelombang kritik dalam beberapa pekan terakhir atas tuduhan kebrutalan polisi dan pelanggaran hak-hak, serta masalah penanganan ekonomi.

Para anggota parlemen baru yang terpilih juga jadi sasaran kritik yang tak ubahnya seperti stempel karet legislatif. Presiden El-Sisi mengatakan, dia tahu ”obat” untuk masalah yang dihadapai Mesir. ”Tolong, jangan mendengarkan orang kecuali saya. Saya mati serius,” katanya dengannada marah dan keras. ”Hati-hati, tidak ada yang harus menyalahgunaan kesabaran dan kesantunan saya untuk menjatuhkan negara,” katanya lagi, seperti dikutip AP, Kamis (25/2/2016).

”Saya bersumpah demi Tuhan, bahwa siapa pun yang datang mendekati itu, saya akan melenyapkan dia dari muka bumi. Saya mengatakan ini ketika seluruh (warga) Mesir mendengarkan. Apa yang Anda pikir dan lakukan? Anda siapa?,” ujarnya.

El-Sisi petinggi militer Mesir yang memimpin penggulingan presiden Mohammed Morsi pada Juli 2013. El-Sisi kemudian terpilih sebagai presiden setahun kemudian setelahmemenangkan Pemilu secara telak.

”Saya tidak mengatakan bahwa tidak ada demokrasi. Demi Tuhan tidak, saya tidak, tapi hati-hati. Kami berlatih dalam keadaan sulit, jadi mari kita menjaga Mesir,” katanya.

Mesir sampai saat ini semakin kacau dan tidak pulih ekonominya. Terlebih provinsi Sinai saat ini justru dikuasai oleh Islamic State. Berbagai upaya Mesir gagal untuk menundukkan provinsi Sinai. IS provinsi Sinai dulunya adalah kelompok jihad Anshar Bayt Al-Maqdis yang bercita-cita membebaskan Mesir dan Palestina dari cengkraman Israel. Namun mereka berbeda dengan HAMAS yang menerima demokrasi, kelompok ini lebih memilih sistem negara Khilafah dan menggabungkan diri bersama IS. (sindo/kabarduniamiliter)
Pin It!

Post Comment

Tidak ada komentar:

Post a Comment


Top