Menteri Dalam Negeri Belgia Jan Jambon meminta segenap warga Belgia menunda rencana aksi protes mereka terkait kejadian bom Brussels. Pemerintah menganggap keadaan negara yang terletak di barat Eropa tersebut belum benar-benar aman.
"Kami mengajak warga untuk tidak perlu melakukan manifestasi ini," kata Jambon, seperti dilansir kantor berita AFP, Sabtu (26/3/2016).
Petugas keamanan khawatir karena status kota masih dalam keadaan siaga.
Serangan teror bom pada Selasa (22/3) lalu menewaskan sedikitnya 31 orang dan ratusan lainnya mengalami luka-luka.
Sementara itu Bandara Brussels sendiri masih akan ditutup hingga Selasa (29/3) mendatang. Upaya perbaikan masih berlangsung dan pengamanan yang baru akan diterapkan di terminal yang menjadi lokasi ledakan.
"Bandara Brussels mulai bersiap untuk memulihkan kembali sebagian aktivitas penerbangan penumpang dan memberlakukan aturan keamanan baru di bandara-bandara Belgia lainnya, yang diputuskan oleh pemerintah federal," demikian pernyataan pihak Bandara Internasional Zaventem Brussels, seperti dilansir AFP, Sabtu (26/3).
Tidak dijelaskan lebih lanjut soal aturan keamanan baru yang dimaksud. Namun usai ledakan bom mengguncang bandara Brussels dan stasiun Maelbeek pada 22 Maret lalu, otoritas Belgia menuai kritikan soal lemahnya sistem keamanan di bandaranya yang tidak memiliki pemeriksaan sistematis terhadap setiap penumpang yang memasuki terminal keberangkatan. (rna/jor/detik/kabarduniamiliter)
Tajuk
Lokal
Islam
Barat
Timur
Sejarah
Minggu, 27 Maret 2016
- Populer
- Terbaru
- Tag
Post Comment
Tidak ada komentar: