Abu Muhammad Al-Jaulani, Amir Jabhah Nusrah di Suriah, mengatakan bahwa mereka memiliki dokumen untuk membuktikan Amerika berkoordinasi dengan rezim Basyar Assad dalam pemboman udara di markas mereka.
Hal itu disampaikan oleh mantan tangan kanan Abu Bakar Albagdadi yang berkhianat tersebut dalam sebuah wawancara dengan TV Al-Jazeera dalam program Bila Hudud yang ditayangkan pada Rabu malam, 27 Mei 2015 jam 22.05 waktu Mekkah atau Kamis dini hari jam 02.05 WIB.
“Amerika mendukung rezim Assad dan menunjukkan sikap munafik di media bahwa mereka bersama rakyat,” ungkap Al-Jaulani. Ia menambahkan bahwa Amerika meracuni rakyat Suriah untuk mencapai solusi politik dengan mengorbankan kaum Sunni. “Kami sadar Amerika akan memasukkan kepentingan politiknya melalui proxy orang sunni. Tetapi kami tidak akan tunduk kepada skenario-skenario politik orang luar.” proxy sunni tersebut yang dimaksud adalh militan FSA yang dilatih oleh
Al-Jaulani juga memperingatkan bahwa “jika Amerika terus membombardir wilayah kami, maka akan ada banyak reaksi yang tidak akan menguntungkan Amerika.”
Jabhah Nusrah sedang fokus menghadapi rezim Assad, namun bila Amerika meneruskan pemboman ke wilayah mereka, Jabhah bisa membuka serangan balasan kepada Amerika dan menargetkan kepentingan-kepentingannya. “Pilihan kami terbuka untuk membalas Amerika jika terus melakukan pemboman ke wilayah kami,” kata Al-Jaulani. (Kiblat/infoduniamiliter )
Post Comment
Tidak ada komentar: