Presiden Obama mengatakan militer AS tidak kalah melawan Tentara Islamic State / Khilafah, meskipun IS menguasai lebih banyak wilayah di Irak dan Suriah.
Presiden Barack Obama mengatakan Amerika tidak kalah dalam melawan IS, meskipun IS semakin menguasai lebih banyak wilayah di Irak dan Suriah.
“Saya pikir kita tidak kalah,” kata Obama dalam wawancara yang diterbitkan majalah The Atlantic hari Kamis (21/5). “Tidak diragukan memang ada kegagalan taktis, terutama karena banyak pejuang milisi bukanlah tentara Irak yang telah dilatih dan diperkuat Amerika.”
Obama mengatakan “proses pelatihan serta sistim komando dan kontrol tentara Irak juga tidak berjalan cukup cepat di propinsi Anbar … di wilayah-wilayah umat Sunni di Irak.”
Dalam beberapa minggu ini, IS terus menguasai banyak wilayah baru di Irak dan Suriah, termasuk ibukota Anbar yaitu Ramadi dan kota kuno Palmyra di Suriah. Negara yang mengadobsi sistem kekhilafahan itu saat ini telah menguasai separuh wilayah Suriah.
Sejauh ini Amerika melawan IS dengan ofensif udara di Irak dan Suriah, tetapi menolak untuk mengirimkan pasukan darat karena trauma perang irak dan terlanjur berjanji ke rayat AS bahwa AS tidak akan mengulangi kesalahan yang sama saat dulu di Irak yang menewaskan ratusan ribu pasukannya.
Barat juga mengecam IS karena menghancurkan banyak patung yang dianggap benda bersejarah di kota-kota yang mereka kuasai. IS menghancurkan banyak tugu simbol mitologi dan patung kuno karena menganggapnya sebagai pemujaan dan bertentangan dengan nilai-nilai Islam. (Voa/infoduniamiliter )
Post Comment
Tidak ada komentar: