TNI dan Brimob yang tergabung dalam Operasi Tinombala 2016 masih memburu Mujahidin Indonesia Timur (MIT) yang dipimpin oleh Santoso atau Syeikh Abu Wardah di hutan pegunungan di Poso, Sulawesi Tengah. TNI juga melakukan propaganda di desa-desa di sekitar kaki gunung di Kecamatan Poso Pesisir Utara, Poso Pesisir, Poso Pesisir Selatan serta Napu di Kecamatan Lore Timur.
Komandan Komando Resort Militer 132 Tadulako Kolonel Infantri Syaiful Anwar kepada VOA di Mapolres Poso mengatakan dalam operasi teritorial itu petugas Babinsa dan TNI berulangkali menghimbau masyarakat untuk tidak membantu MIT dalam bentuk apapun, khususnya bahan makanan. Ia menilai bila tidak ada lagi pasokan bahan makanan akan membuat kelompok Santoso itu kelaparan dan akhirnya menyerah. Namun tidak sedikit masyarakat Poso yang membantu MIT sebab merekalah yang membela muslim dari pembantaian Kristen sejak dahulu.
"Dalam rangka membantu Polri dalam hal ini Polda untuk kelompok Santoso ini kita melaksanakan tugas teritorial suatu contoh misal Babinsa kami, Danramil kami yang berada di kampung kampung untuk menghimbau kepada masyarakat yang dalam tanda petik mungkin memberikan bantuan kepada kelompok yang di hutan sana, kita menghimbau bahwasanya bantuan mereka itu tidak usah diberikan karena dengan begitu Poso ini akan selalu rusuh kalau mereka tetap diberi bantuan," kata Syaiful.
Syaiful Anwar menilai kelompok Santoso MIT bisa bertahan di hutan pegunungan karena masih adanya sebagian masyarakat yang memberi pasokan dan bahan makanan kepada mereka.
"Pasti, pasti ada bantuan, kalau tidak ada bantuan mereka mungkin sudah kelaparan dihutan sana, karena ada bantuan itulah mereka bisa bertahan terus di hutan, dan ini memang tugas kita untuk memberikan penyadaran kepada masyarakat untuk tidak memberikan bantuan," katanya.
Hal senada disampaikan Kepala Operasi Daerah Tinombala 2016 Kombes Leo Bona Lubis, yang menekankan pentingnya kerjasama masyarakat untuk memberantas kelompok ini hingga ke akar-akarnya.
"Diharapkan masyarakat tidak membantu langsung maupun tidak langsung kelompok teroris Santoso dan jaringannya. Apalagi sebagai sponsor untuk mendukung kebutuhan kebutuhan mereka," kata Leo.
Hingga Rabu (27/1) Operasi Tinomba 2016 di Poso sudah memasuki hari ke 17. Aparat keamanan masih berupaya melacak keberadaan kelompok teroris Santoso di kawasan hutan pegunungan yang menjadi tempat persembunyian kelompok itu.[em/yl/voa/kabarduniamiliter]
Post Comment
Tidak ada komentar: