Operasi penyelamtan pilot rezim Libya saat ini masih berlangsung setelah dikabarkan Islamic State / Khilafah Islamiyyah wilayah Barqah berhasil menembak jatuh pesawat tempur Rezim Boneka AS di Libya di Benghazi. Pilot pesawat sempat keluar dri kokpit sebelum pesawat meledak.
Tajuk
Lokal
Islam
Barat
Timur
Sejarah
Sabtu, 13 Februari 2016
Iran Ingin Kembali Mesra dengan Saudi
Menlu Iran Mohamad Javad Zarif mengulurkan tangan kepada Arab Saudi guna memperbaiki hubungan dan bekerjasama bagi stabilitas di Timur Tengah.
Utusan dari Iran dan Arab Saud ikut ambil bagian dalam pembicaraan perdamaian di Jerman minggu ini, untuk memecahkan konflik di Suriah, yang menghasilkan sebuah upaya publik untuk menjembatani perbedaan di antara kedua negara itu.
Menteri Luar Negeri Iran, Mohamad Javad Zarif tampaknya mengulurkan tangan kepada Arab Saudi, dan mengatakan, “Iran dan Arab Saudi harus mengatasi hubungan renggang serta bekerjasama bagi stabilitas di Suriah dan Timur Tengah.”
Ketegangan antara Iran dan Arab Saudi memuncak tahun lalu karena perang di Suriah dan Yaman, serta tuduhan dari kedua belah fihak bahwa masing-masing menghasut ketegangan sectarian di Timur Tengah.
Hubungan memburuk pada Januari, menyusul eksekusi ulama terkemuka Shiah oleh Saudi karena memimpin demonstrasi menentang rezim. Hal ini menyebabkan serangan terhadap kedutaan Saudi di Iran, sebuah tindakan yang menyebabkan Arab Saudi memutuskan hubungan dengan Teheran.
Tetapi selama konferensi keamanan di Muenchen, Zarif mengungkapkan harapan bisa bekerja sama. Katanya, kedua negara menghadapi ancaman yang sama, termasuk kelompok Kekhilafahan IS dan kelompok al-Nusra.
Konferensi Keamanan Muenchen merupakan sebuah forum dunia tahunan untuk membahas kebijakan keamanan.[ps/jm/voa/kabarduniamiliter]
Kesal, Erdogan Ancam Banjiri Eropa dengan Pengungsi
Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan telah mengulangi ancaman untuk mengusir 2,5 juta migran Suriah yang diterima di perbatasannya, seraya menyatakan ia akan mengirim mereka dengan bus ke perbatasan-perbatasan Uni Eropa.
Dalam pidato di sebuah forum bisnis di Ankara hari Kamis (11/2), Erdogan mengukuhkan pernyataan yang bocor awal pekan ini, di mana ia mengatakan kepada Presiden Komisi Eropa Jean-Claude Juncker bahwa ia akan mengusir para pengungsi jika Turki tidak diberi bantuan dalam upayanya membantu pengungsi.
Pernyataan yang dikemukakan November lalu itu dibocorkan oleh sebuah situs Internet Yunani dan diterbitkan di sebagian surat kabar oposisi.
Erdogan membela pernyataan itu hari Kamis, dengan mengatakan ia membela hak-hak Turki dan para pengungsi.
Ia juga mengecam PBB karena mendesak Turki agar menerima para pengungsi Suriah, bukannya bertindak di Suriah.
Erdogan mendesak PBB agar meminta negara-negara anggota lainnya untuk membantu Turki dengan begitu banyaknya orang yang meminta perlindungan. [uh/voa/kabarduniamiliter]
Gara-gara IS, Pemimpin Kristen Ortodok dan Katholik Bertemu Setelah 1000 Tahun
Paus Fransiskus dan Pemimpin Gereja Ortodoks Rusia Kiril mengadakan pertemuan pertama kalinya hari Jumat (12/2) di Havana, Kuba.
Paus Fransiskus dan Pemimpin Gereja Ortodoks Rusia mengadakan pertemuan pertama kalinya hari Jumat (12/2), sebagai upaya memulihkan perpecahan gereja yang telah membagi Kristen antara Timur dan Barat selama 1.000 tahun.
Paus Fransiskus, kepala Gereja Katolik Roma, akan bertemu dengan Kirill, pemimpin gereja Ortodoks selama 2 jam di bandara internasional Jose Marti, Havana. Pemimpin Ortodoks itu dalam kunjungan resminya di Kuba dan Paus mengadakan persinggahan singkat dalam perjalanannya ke Meksiko, kata kedua gereja dalam pernyataan bersamanya.
Kedua pemimpin agama itu mengadakan apa yang digambarkan sebagai "percakapan pribadi" dan menandatangani deklarasi bersama. Kantor Berita Associated Press melaporkan, deklarasi itu diharapkan menyinggung masalah paling penting yang menjadi perhatian bersama antara dua gereja dewasa ini, yaitu penderitaan umat Kristiani di Irak dan Suriah yang dibawah kekuasaan IS. IS mewajibkan pajak khusus kepada non muslim agar bisa hidup aman di negara Khilafah tersebut.
Dua cabang agama Kristen itu terpecah dalam Skisma Besar tahun 1054, karena perbedaan teologi dan otoritas kepausan.
Gereja Ortodoks Rusia juga menuduh Gereja Katolik berusaha untuk merebut jemaatnya di bekas negara-negara Uni Soviet, namun penganiayaan terhadap warga Kristiani, Katolik, dan Ortodoks di Timur Tengah dan Afrika mendorong kedua cabang gereja ini bersatu.
Pada konferensi pers baru-baru ini di Moskow, salah satu pemimpin Gereja Ortodoks Rusia mengatakan, perbedaan lama antara dua gereja itu akan tetap ada, terutama dalam bentuk tata upacara gereja Timur di Ukraina yang bersekutu dengan Roma, tetapi mereka menyisihkan perbedaan dengan Kirill dan bersama Paus Fransiskus keduanya bekerjasama melawan penganiayaan warga Kristen di Timur Tengah.
Paus memimpin satu milyar umat Katolik di seluruh dunia. Gereja Ortodoks Rusia mempunyai 165 juta umat dari 250 juta umat Kristen Ortodoks di dunia. [ps/jm/voa/kabarduniamiliter]
Jumat, 12 Februari 2016
Swedia dan AS Sponsori LGBT di Indonesia Hingga Rarusan Milyar Rupiah
Ada kucuran dana melimpah sebesar USD8 juta atau sekitar Rp107,8 miliar untuk mendukung komunitas lesbian, gay, biseksual, transgender dan interseks (LGBTI) di Indonesia dan tiga negara Asia lainnya.
Dana melimpah itu berasal dari kemitraan regional antara UNDP, Kedutaan Besar Swedia di Bangkok dan USAID. Selain komunitas LGBTI Indonesia, komunitas serupa di China, Filipina dan Thailand juga mendapat dukungan dana dari proyek UNDP itu.
Proyek ini dimulai Desember 2014 hingga September 2017. “Inisiatif ini bertujuan untuk memajukan kesejahteraan lesbian, gay, biseksual, transgender dan interseks (LGBTI) orang, dan mengurangi ketimpangan dan marginalisasi atas dasar orientasi seksual dan identitas gender (SOGI),” demikian keterangan tertulis yang dikutip Sindonews dari situs resmi UNDP, Jumat (12/2/2016).
Menurut keterangan UNDP, inisiatif ini merupakan kolaborasi dengan masyarakat sipil, yang melibatkan lembaga-lembaga nasional dan regional untuk memajukan hukum dan kebijakan protektif.
”Inisiatif mengakui bahwa populasi LGBTI tertentu, termasuk lesbian, gay, pria dan perempuan transgender dan dan orang interseks menghadapi beragam pengalaman pada identitas mereka yang berbeda gender, ekspresi, dan konteks sosial budaya,” lanjut keterangan UNDP.
UNDP merinci tujuan dari proyek tersebut. Di antaranya, mendukung hak-hak LGBTI melalui pembangunan dan pemberdayaan masyarakat hingga mengatasi stigma, diskriminasi dan mengakhiri praktik-praktik berbahaya termasuk pelanggaran HAM terhadap individu LGBTI melalui mobilisasi masyarakat untuk terlibat dalam dialog dengan stakeholder kunci (organisasi keagamaan, sektor swasta, aparat penegak hukum dan lembaga pendidikan).
(mas/sindo/kabarduniamiliter)
Saudi Ngotot Bersama AS Perangi IS
Militer Arab Saudi menegaskan bahwa keputusan untuk mengirim pasukan ke Suriah sudah final dan tidak dapat diubah. Saudi menyatakan, pasukan yang dikirim ke Suriah untuk memerangi Negara Islam (IS).
“Untuk meningkatkan dan menguatkan upaya melawan militan sudah final dan tidak dapat diubah,” kata juru bicara militer Saudi, Brigadir Jenderal Ahmed Al-Assiri.
Jenderal Saudi itu melanjutkan bahwa Riyadh adalah siap dan akan berperang bersama sekutu koalisi yang dipimpin Amerika Serikat (AS) untuk mengalahkan militan Negara Islam (IS) di Suriah.
AS sendiri telah menyambut baik keputusan Saudi. ”Kami mewakili (keputusan) Saudi hanya dalam pengiriman pasukan,” ujar Assiri, seperti dikutip Al Arabiya, semalam.
Dia juga mengirim pesan kepada Iran. Menurutnya, jika Teheran serius dalam memerangi IS, maka harus berhenti mendukung terorisme di Suriah dan Yaman.
Riyadh telah lama menuduh Teheran mendukung milisi Houthi di Yaman untuk melawan pemerintah yang secara sah diakui internasional. Sedangkan dalam krisis Suriah, Iran merupakan sekutu utama pendukung rezim Presiden Bashar Al-Assad.
Pernyataan militer Saudi itu muncul saat Menteri Pertahanan Saudi Mohammed bin Salman mengunjungi markas NATO di Brussels untuk membahas perang saudara di Suriah. Keputusan Saudi itu juga disambut baik oleh Inggris. (Sindo/kabarduniamiliter)
Kamis, 11 Februari 2016
Militan Kristen, Atheis dan Syiah Kompak Perangi IS di Irak
Situs voaindonesia pada Selasa (9/2/2016) melansir bahwa pasukan Syi’ah Iraq dan milisi Komunis Kurdi meningkatkan perlawanannya terhadap para mujahidin Daulah Islam/Islamic State (IS) di dekat Mosul. Sebuah unit militer Kristen Iraq juga bergabung bersama pasukan itu untuk melawan IS.
Unit militer Kristen Iraq atau “Nineveh Plain Forces” (NPF) yang saat ini ditempatkan di Tal Qasab, sekitar 72 kilometer barat laut Mosul, dibentuk bulan September 2014 untuk menanggapi kekuasaan Islamic State (IS) terhadap wilayah-wilayah Kristen di Iraq bagian utara.
NPF bertanggung-jawab kepada pemerintah regional Kurdi-Iraq, di mana gerilyawan Komunis Peshmerga memainkan peran penting dalam perang melawan Islamic State (IS).
Komandan NPF, Sefa Ilyas Checo, dalam wawancara dengan VOA mengatakan bahwa pasukannya telah bertempur bersama Peshmerga-Kurdi yang memberi senjata dan pelatihan.
“Kami saat ini memiliki 600 pejuang terlatih dan lebih banyak lagi anak muda Kristen yang siap bergabung,” ujar Checo.
“Kami siap melawan IS di dalam kota Mosul,” lanjutnya.
Nineveh Plains adalah kawasan di bagian timur laut kota Mosul dan merupakan kediaman bagi banyak warga minoritas Iraq seperti warga Kristen, Yazidi, Shabaks dan Turkmen. Beberapa laporan memperkirakan sekitar 150.000 – 200.000 warga Kristen tinggal di kawasan itu sebelum Islamic State (IS) merebut sebagian besar wilayah tersebut.
Islamic State (IS) di Iraq saat ini dikepung oleh pasukan pemerintah Syi’ah Rofidhoh Iraq, milisi Komunis Kurdi dan koalisi salibis internasional pimpinan Amerika Serikat (AS). (Manjanik/kabarduniamiliter)
Helikopter Yunani Jatuh, 3 Tentara Diduga Tewas
Helikopter milik Angkatan Laut Yunani jatuh di pulau kecil Kinaros di Laut Aegean. Tiga personel militer Yunani yang ada di dalamnya dinyatakan hilang dan dikhawatirkan tewas.
Dalam pernyataannya, seperti dilansir Reuters, Kamis (11/2/2016), Kementerian Pertahanan Yunani menyebut helikopter militer ini tengah menjalani misi latihan malam hari. Ada tiga tentara Angkatan Laut Yunani di dalam helikopter itu.
"Helikopter Agusta Bell tengah ikut serta latihan militer malam 'hunder'. Helikopter itu lepas landas dari kapal fregat yang berlayar di area itu dan menghilang dari radar sekitar pukul 00.45 GMT," tutur seorang pejabat Kementerian Pertahanan Yunani yang enggan disebut namanya.
"Serpihan ditemukan di dekat Kinaros," imbuhnya.
Kinaros merupakan pulau kecil di dekat pulau Amorgos, yang ada di wilayah perairan Aegean bagian timur.
Komandan militer Yunani, Vangelis Apostolakis, menyatakan kondisi cuaca saat kejadian cukup normal, terutama saat helikopter menghilang dari radar dan komunikasi terputus. Apostolakis menyebut, hanya sebagian dari puing-puing helikopter yang telah ditemukan. Ditambahkan Apostolakis, masih ada sedikit harapan untuk menemukan awak helikopter yang ditemukan selamat.
Sementara itu, otoritas Turki merilis Notice to Airmen yang menyatakan bahwa operasi penyelamatan otoritas Yunani ada di wilayah maritimnya. Turki meminta seluruh upaya penyelamatan harus dikoordinasikan dengan pihaknya.
(nvc/ita/detik/kabarduniamiliter)
Rabu, 10 Februari 2016
AS Bersiap Jadi Sasaran IS Tahun Ini
Pejabat tinggi intelijen Amerika Serikat, Rabu (10/2/2016), mengatakan, Negara Islam atau IS berupaya menyerang Amerika Serikat tahun ini. Negara yang menerapkan sistem Khilafah tersebut memasuki AS dengan menyusup ke pengungsi.
"IS kemungkinan akan berupaya melancarkan serangan lagi di Eropa, dan berusaha mengarahkan serangan ke Amerika Serikat tahun 2016," kata Letnan Jenderal Vincent Stewart, Direktur Dinas Intelijen Pertahanan AS, dalam rapat dengar pendapat Komite Angkatan Bersenjata Senat (SASC) di Capitol Hill, Rabu.
Direktur Intelijen Nasional James Clapper, yang juga anggota SASC, memperkirakan bahwa para ekstremis masih aktif di 40 negara, dan saat ini lebih banyak jihadis yang berlindung di tempat yang aman.
Clapper memperingatkan bahwa IS dan delapan cabangnya merupakan ancaman teroris nomor wahid. Mereka berlindung di balik pengungsi yang melakukan eksodus dari Irak dan Suriah untuk menjangkau negara-negara lain.
Menurut Clapper, IS mengambil keuntungan dari arus pengungsi untuk melakukan operasi teror terhadap barat yang telah membuat kekacauan di Negara Islam.
Mereka juga begitu pandai dalam memanipulasi paspor sehingga bisa bebas bepergian ke mana saja sebagai pelancong legal.
Para pejuang IS dilaporkan telah merebut fasilitas paspor Suriah dengan mesin yang mampu membuat paspor.
Pernyataan Clapper sejalan dengan dokumen direktur intelijen nasional berjudul "Penelitian tentang Ancaman Seluruh Dunia dari Komunitas Intelijen AS". Dokumen itu mencatat bahwa sekitar lima lusin orang yang terkait IS ditahan di AS selama 2015.
Clapper menjelaskan, lebih dari 38.200 pejuang asing dari 100 negara, termasuk sedikitnya 6.900 dari negara-negara Barat, pergi ke Suriah sejak 2012.
Soal kampanye kontra-IS di Irak dan Suriah, kata Stewart, tidak mungkin bisa membebaskan kota Mosul di Irak pada 2016 ini. (Kompas/kabarduniamiliter)
Pentagon Anggarkan $58,8 Milyar untuk Operasi Luar Negeri
Anggaran Pentagon tahun depan, termasuk $58,8 milyar untuk operasi tidak terduga di luar negeri atau OCO (Overseas Contingency Operations).
Anggaran Pentagon tahun depan, termasuk $58,8 milyar untuk operasi tidak terduga di luar negeri atau OCO, yang akan mendanai perang mulai dari Irak ke Afghanistan, serta melipat-empatkan pendanaan untuk kegiatan guna memberi jaminan kepada sekutu-sekutu Eropa.
Kebanyakan anggaran OCO ini mendanai operasi kontra-terorisme di Afghanistan, di mana 9.800 pasukan Amerika akan tinggal sepanjang 2016 sebelum diturunkan menjadi 5.500 pada awal 2017.
Kenaikan terbesar dalam anggaran OCO ini dialokasikan untuk menghadapi ancaman semakin besar dari IS di Irak dan Suriah, serta ancaman agresi Rusia di Eropa Timur.
Pendanaan untuk operasi Inherent Resolve atau OIR, operasi melawan IS di Irak dan Suriah dinaikkan dari 5 milyar menjadi 7,5 milyar dolar. Sebagian besar anggaran OIR diperuntukkan pembelian 45 ribu bom pintar dilengkapi GPS dan roket yang dikemudikan laser, yang telah menjadi senjata ampuh dalam kampanye udara terhadap IS.
Anggaran OCO ini menaikkan pendanaan dari $0,8 milyar menjadi $3,4 milyar untuk Inisiatif Menjamin Eropa. Inisiatif ini termasuk tiga rotasi berkesinambungan dari brigade tempur di Eropa, peningkatan sarana kunci di komando tempur Eropa, serta pelatihan dan latihan militer dengan sekutu-sekutu Eropa.
Anggaran OCO mencapai 10 persen dari keseluruhan anggaran pertahanan untuk Tahun Fiskal 2017. [ps/jm/voa/kabarduniamiliter]
Demonstrasi Antri Imigran Digelar di Sejumlah Tempat di Eropa
Organisasi anti-Islam Jerman, "Patriotic Europeans Against the Islamization of the Occident" atau Pegida hari Sabtu (6/2) melangsungkan demonstrasi di beberapa kota utama di Eropa memprotes imigrasi massal dan apa yang mereka sebut sebagai "Islamisasi" Eropa.
Ribuan pendukung Pegida berdemonstrasi di Dresden, Jerman di mana gerakan itu didirikan.
Polisi anti-huru-hara bentrok dengan demonstran di Amsterdam di mana sekitar 200 pendukung Pegida melangsungkan demonstrasi pertama mereka di ibukota Belanda itu. Polisi anti-huru-hara yang lebih sedikit jumlahnya berusaha memisahkan para pendukung Pegida dan kelompok demonstran lain yang memprotes Pegida. Beberapa orang dari kedua kelompok demonstran itu akhirnya ditangkap.
Di Birmingham, Pegida melangsungkan demonstrasi resmi pertamanya di Inggris, meskipun hanya melibatkan kurang dari 200 orang. Koordinator Pegida di Birmingham, Tommy Robinson, mengatakan arus masuk imigran tahun lalu yang mencapai 1,5 juta orang seharusnya tidak terulang lagi.
Beberapa pendukung Pegida menyampaikan keprihatinan tentang kegagalan sejumlah warga Muslim berintegrasi dengan masyarakat Barat.
Beberapa demonstrasi mendukung dan menentang imigrasi juga terjadi hari Sabtu di Praha dan Brno di Republik Czech, Warsawa di Polandia, Bratislava di Slovakia, Calais dan Montpellier di Perancis dan Graz di Austria bagian selatan.
Republik Czech, Slovakia, Hungaria dan Polandia mengambil sikap keras terhadap para migran dan menentang seruan Uni Eropa untuk menampung sejumlah pengungsi.
Pegida dibentuk sebagai suatu gerakan di Jerman pada pertengahan tahun 2014 dan sejak saat itu menyebar ke beberapa negara lain ketika Eropa berupaya mengatasi krisis pengungsi terburuk sejak Perang Dunia Kedua.
Lebih dari satu juta orang, sebagian besar adalah mereka yang melarikan diri dari perang di Suriah, mencari suaka ke negara-negara Uni Eropa pada tahun 2015, di mana hampir sepertiga diantara mereka datang ke Jerman. [em/voa/kabarduniamiliter]
Militer IS Menyusup, 30 Tentara Irak Tewas
Sebanyak 30 tentara Iraq tewas terbunuh dalam operasi penyerangan inflitrasi pasukan Islamic State atau Daulah Islamiyyah di Kompleks Pabrik Biru, dimana pasukan Iraq membangun markas dan lini pertahanan, dini hari ini. Diantara merela yang terbunuh salah seorang perwira militer berpangkat Letnan Satu, koresponden A’maaq melaporkan.
Konfrontasi senjata meletus selama kurang lebih tiga jam, setelah pasukan Daulah Islamiyyah berhasil menyelinap masuk ke dalam posisi tempur pasukan Iraq secara diam-diam. Disamping kerugian secara personil, pasukan Iraq juga kehilangan tujuh unit Hummer, dan dua kendaraan roda empat yang tengah mengangkut penuh pasukan bantuan mereka saat baku tembak berlangsung. (Azzam/kabarduniamiliter)
Pemerintahan Syiah Irak Klaim Rebut Ramadi Sepenuhnya
Pemerintahan Boneka Irak yang masih bergantung pada AS dan Iran mengatakan, pasukannya telah sepenuhnya merebut kembali kota Ramadi dan sekitarnya dari IS, tetapi saat ini pihaknya harus menangani masalah ribuan bom yang ditanam IS di seluruh kota.
Irak pertama kali menyatakan Ramadi bebas pada bulan Desember ketika IS diusir keluar dari pusat kota. Anehnya klaim itu diulangi lagi sekarang, tampaknya baru minggu ini pasukan Irak mengatakan kota ini sepenuhnya di tangan mereka. Namun bisa jadi militer syiah ini kembali berbohong.
Serangan pasukan koalisi pimpinan AS membantu Irak mengusir IS.
IS merebut kota Ramadi bulan Mei lalu, yang merupakan pukulan besar bagi pemerintah dan militer Irak yang beragama syiah. Ramadi sendiri mayoritas beragama islam sunni.
Kota tersebut sempat membaik dengan dikuasainya IS, dan banyak tawanan berhasil dibebaskan dari penjara-penjara syiah yang kejam. Namun kini, Kota itu hampir tidak dihuni penduduk sipil dan para petugas PBB mengatakan, tingkat kerusakan yang ditinggalkan sangat mengejutkan.
Duta Besar Irak untuk AS Lukman Fally mengatakan kepada VOA bahwa pasukan Irak kini akan memusatkan upaya untuk merebut kembali Mosul yang direbut oleh IS tahun 2014.
Namun, seperti situasi di Ramadi, kata Fally, ini merupakan perlawanan oleh Irak, bukan oleh pasukan asing.
"Kami belum minta bantuan tentara Amerika dan ada kesepakatan yang jelas dari kedua negara bahwa pertempuran harus dipimpin oleh Irak," kata Fally.
"Kami tidak perlu pasukan di darat atau pasukan tempur," katanya.
Dubes Fally mengatakan, Irak berterima kasih atas kerja sama yang mereka dapatkan sejauh ini dari koalisi pimpinan AS, tetapi ia mengatakan masih banyak pekerjaan yang perlu diselesaikan.
"Kita perlu memiliki kerja sama erat. Kita perlu negara-negara lain untuk memiliki desakan yang jelas seperti yang kami miliki. Jadi, ketika Anda mengatakan kita puas, saya pikir satu-satunya kepuasan yang kita dapatkan adalah ketika kita dengan tuntas menyingkirkan IS." (Kompas/kabarduniamiliter)
Pesawat TNI AU Jatuh di Malang
Sebuah pesawat latih TNI AU jenis Super Tucano buatan Embraer, Brazil jatuh di Malang Jawa Timur hari Rabu (10/2) sekitar jam 10 pagi WIB.
Sebuah pesawat latih TNI AU jatuh di Malang Jawa Timur Rabu pagi (10/2). Informasi awal yang dihimpun VOA, sedikitnya ada tiga korban tetapi belum diketahui pasti kondisinya karena langsung dilarikan ke RS Syaiful Anwar Malang.
Belum jelas apa penyebab jatuhnya pesawat tempur jenis Super Tucano buatan Brazil yang jatuh menimpa sebuah rumah di Jalan LA Sucipto RT.03, RW.05 Blimbing, Malang, Jawa Timur sekitar jam 10 pagi WIB. VOA juga belum berhasil menghubungi juru bicara Lanud Abdul Rahman Saleh Malang, Mayor Hamdi Londong.
Hingga berita ini disampaikan bangkai pesawat masih tampak di lokasi dan aparat sedang berupaya mengevakuasi bangkai pesawat ke Lanud Abdul Rahman Saleh Malang.
Pesawat tempur Super Tucano adalah pesawat latih bermesin turboprop sayap rendah (low wing) yang juga dikenal sebagai pesawat serang anti-gerilya. (Voa/kabarduniamiliter)
Kereta Tabrakan di Jermam, Ratusan Luka-luka
Dua kereta di Jerman dilaporkan mengalami tabrakan. Menurut keterangan kepolisian Jerman, kedua kereta tersebut bertabrakan di wilayah utara Jerman, yakni di wilayah Bavaria.
Masih menurut keterangan kepolisian Jerman, akibat kecelakaan tersebut ratusan orang mengalami luka-luka. Saat ini tim penyelamat dan juga kesehatan dikabarkan sudah berada di lokasi kecelakaan.
"Dua kereta bertabrakan. Ada sekitar 100 orang mengalami luka-luka, puluhan diantaranya mengalami luka berat dan beberapa orang dikabarkan tewas dalam kecelakaan tersebut," kata juru bicara kepolisian Jerman.
"Kecelakaan itu terjadi di 06:48 waktu setempat di dekat Bad Aibling di sudut tenggara dari Jerman. tim penyelamat sudah berada di lokasi," sambungnya, seperti dilansir Reuters pada Selasa (9/2).
Namun, ketika diminta keterangan mengenai berapa banyak orang yang tewas dalam kecelakaan tersebut. Dirinya mengatakan belum mendapatkan informasi lebih lanjut mengenai jumlah korban tewas dalam insiden itu. (Sindo/kabarduniamiliter)
Jepang Desak Korut Hentikan Pengembangan Rudal Balistik
Pemerintah Jepang mendesak Korea Utara (Korut) untuk menghentikan program rudal balistik mereka. Desakan ini muncul setelah Korut melakukan peluncuran rudal jarak jauh, yang menurut Korut ditujukan untuk menempatkan satelit baru mereka di orbit bumi.
Desakan tersebut tercantum dalam sebuah resolusi yang dikeluarkan oleh Majelis Rendah Jepang. Resolusi itu merupakan adopsi dari resolusi yang dikeluarkan oleh Dewan Keamanan (DK) PBB kemarin.
"Jepang menganggap peluncuran roket adalah sesuatu hal yang tidak dapat diterima dan sangat mengutuk tindakan Korea Utara. Kami menuntut pemerintah Korut segera menghentikan pengembangan rudal balistik," bunyi resolusi itu.
"Ini adalah provokasi serius yang mengancam perdamaian dan keamanan kedua negara dan ini juga memberikan ancaman serius kepada masyarakat, baik di kawasan regional dan internasional," sambungnya, seperti dilansir Sputnik pada Selasa (9/2).
Korut sendiri sejatinya sudah menunjukan sikap terkait desakan dan kecaman yang disampaikan oleh dunia internasi. Negara tersebut dan justru menyatakan akan tetap melanjutkan proyek peluncuran satelitnya (sindo/kabarduniamiliter)
Paska Serang IS, Pesawat Tempur Ini Jatuh Tanpa Sebab
Sebuah jet tempur milik militer rezim boneka AS di Libya dikabarkan jatuh di wilayah timur negara tersebut. Pesawat itu jatuh saat tengah dalam perjalanan kembali ke pangkalan udara paska melakukan serangan terhadap basis IS di Libya.
"Sebuah jet tempur yang dioperasikan oleh pasukan yang setia kepada pemerintah Libya jatuh di dekat kota timur Derna, setelah menyerang posisi IS," kata juru bicara militer Libya Nasser el-Hassi dalam sebuah pernyataan.
"Pilot pesawat MiG-23 tersebut, yakni Younes al-Dilani selamat dari kecelakaan tersebut," sambungnya, seperti dilansir Al Arabiya pada Selasa (9/2).
Ketika ditanya mengenai penyebab jatuhanya pesawat tersebyt, Hassi enggan memberikan komentar. Namun, menurut laporan sejumlah media di Libya, pesawat itu jatuh karena mengalami kerusakan mesin.
Ini adalah kecelakaan kedua yang melibatkan jet tempur Libya, dengan jenis yang sama sejak awal tahun. Sebelumnya pada Januari lalu pesawat MiG-23 lainnya jatuh di pinggiran kota Benghazi.
Saat ini, pihak Libya mengatakan bahwa jet tempur tersebut jatuh karena masalah teknis. Namun, IS mengklaim bahwa merekalah yang menyebabkan jet tempur tersebut jatuh. (Sindo/kabarduniamiliter)
Selasa, 09 Februari 2016
Edan, Karpet Merah Digelar Untuk Mobil Firaun Alsisi
Penggunaan karpet merah untuk iring-iringan kendaraan Presiden Abdul Fattah al-Sisi memicu kecaman di Mesir.
Kendaraan yang membawa Al-Sisi dan sejumlah pejabat dikemudikan di atas karpet merah pada Sabtu (06/02) saat mengunjungi sejumlah proyek di ibu kota Kairo.
Beberapa komentator mempertanyakan kemewahan tersebut karena presiden menyampaikan pidato tentang perlunya memotong subsidi pemerintah.
Pihak militer mengatakan karpet tersebut digunakan untuk rakyat Mesir agar merasakan kebahagiaan.
Kecaman terhadap Al-Sisi -mantan panglima militer yang memimpin penggulingan Presiden Mohammed Morsi pada tahun 2013- jarang dilaporkan media umum Mesir.
Tetapi sejumlah tokoh media dan pegiat mengejek kenyataan tentang foto iring-iringan kendaraan presiden di atas jalan yang ditutup permadani merah, yang disiarkan tidak lama sebelum Al-Sisi menyampaikan pidato.
Lewat pidatonya, dia malah memperingatkan bahwa negara tidak bisa melanjutkan subsidi air dan listrik bagi keluarga berpenghasilan rendah.
Wakil pimpinan bagian masalah moral militer, Brigadir Ihab al-Qahwaji, menekankan bahwa karpet tersebut hanya terbuat kain tipis dan sudah digunakan selama lebih tiga tahun. (Bbc/kabarduniamiliter)
IS Ajak Ikhwanul Muslimin Mesir Bergabung
Dalam video baru dikeluarkan oleh Negara Islam, militan IS mendesak Ikhwanul Muslimin Mesir untuk bergabung dengan Negara Islam guna menyerang dan menggulingkan rezim Jenderal Abdul Fatah Al-Sisi. IM di mesir saat ini terus diburu oleh rezim diktator, sebagian mereka ditangkap dan dibunuhi. Sementara IS di mesir justru menguasai wilayah luas di Sinai dan berani menghadapi militer Mesir dan Israel.
Rezim al-Sisi telah menjadikan Ikwanul Muslimin Mesir sebagai Organisasi teroris. Video ini dirilis pada 6 Januari 2016 dari "Wilayat Tarabulus," Libya.
Dalam video tersebut, IS mendesak Islamis di Mesir untuk belajar dari pengalaman mereka saat al-Sisi menggulingkan Mohammad Morsi. Dalam video militan IS menyebut bahwa Sisi telah murtad, penyembah demokrasi. (Atjehcyber/kabarduniamiliter)
Baku Tembak Jarak Dekat di Poso, 1 Polisi Tewas
Kontak tembak antara Tim Gabungan Polri-TNI dan Mujahidin Indonesia Timur (MTI) pimpinan Santoso kembali menelan korban jiwa dari satuan anggota Brimob Polda Sulteng.
Kontak tembak yang terjadi di Sektor III, Desa Saginora, Kecamatan Poso Pesisir Selatan, Selasa (9/2/2016), pukul 10.27 Wita mengakibatkan tiga orang tewas.
Tiga korban tewas itu terdiri atas, dua terduga anggota MIT, dan seorang anggota Bromib Polda Sulteng Brigadir Wahyudi Saputra. Wahyudi mengalami luka tembak di dagu kiri.
Kepala Operasi Daerah Tinombala 2016 Kombes Leo Bona Lubis dalam keterangan persnya menjelaskan, kontak tembak jarak dekat terjadi saat anggota Polisi dan TNI yang tergabung dalam operasi Tinombala mendapat laporan adanya mobil yang mencurigakan.
Sejumlah anggota gabungan lalu melakukansweeping untuk memeriksa kendaraan tersebut. Namun saat hendak diperiksa salah satu orang dari dalam mobil melepaskan tembakan.
Tembakan itulah yang mengenai dagu Wahyudi Saputra hingga tewas seketika.
"Jenazah anggota Polri akan kita evakuasi ke RSU Bhayangkara Polda Sulteng untuk dilakukan otopsi," kata Leo Bona.
Sementara itu, dua jenazah yang diduga berasal dari anggota MIT pimpinan Santoso hingga kini masih berada di lokasi kejadian, bersama sejumlah barang bukti.
Kedua jenazah korban ditinggal di lokasi sambil menunggu penyelidikan untuk mengungkap identitas dari kedua orang tersebut.
Pihak kepolisian setempat yang tergabung dalam Operasi sandi Tinombala 2016 masih terus melakukan pengejaran dan upaya olah TKP di lokasi kejadian. (Kompas/kabarduniamiliter)
Senin, 08 Februari 2016
34 Kelompok Jihad Internasional Gabung ke IS, PBB Ketar Ketir
Sekretaris Jenderal (Sekjen) PBB, Ban Ki-moon mengatakan, 34 kelompok militan global di seluruh dunia dilaporkan telah bergabung atau berjanji setia kepada Islamic State (IS) pada pertengahan Desember lalu.
"Kelompok-kelompok militan dari Filipina, Uzbekistan, Pakistan, Libya dan Nigeria telah berjanji setia, sehingga menjadikan IS ancaman yang belum pernah terjadi sebelumnya," kata Ki-moon seperti dikutip dari Xinhua, Sabtu (6/2/2016).
"Dalam waktu kurang dari dua tahun, IS telah mencaplok sebagian besar wilayah di Irak dan Suriah. Mereka mengelola, menguasai struktur birokrasi yang menghasilkan pedapatan yang cukup fleksibel dan beragam untuk mengkompensasi penurunan pendapatan dari satu aliran pendapatan," katanya.
Ki-moon mengungkapkan, terbaru IS melebarkan pengaruh di barat dan utara Afrika, Timur Tengah, selatan dan tenggara Asia. Hal ini menunjukkan kecepatan dan skala di mana gravitasi dari ancaman IS telah berkembang hanya dalam 18 bulan.
"Pada tahun 2016 dan seterusnya, negara-negara anggota PBB harus mempersiapkan untuk peningkatan lebih lanjut jumlah teroris asing yang bepergian ke negara-negara lain atas instruksi dari IS," tukas Ban. (atjehcyber/kabarduniamiliter)
AS Temui Militan Kurdi, Erdogan: Pilih Kami Atau Kurdi!
Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan menunjukkan kemarahannya atas kunjungan pejabat Amerika Serikat ke kelompok milisi Kurdi yang mengendalikan Kota Kobane, Suriah, dengan mendesak Washington memilih Turki atau para teroris.
Pekan lalu utusan Presiden Amerika Serikat (AS) Barack Obama mengunjungi wilayah utara Suriah di mana pasukan Kurdi bermukim. Turki diketahui menganggap pasukan Kurdi sebagai teroris.
Kunjungan utusan tersebut membuat Presiden Turki, Recep Tayyip Erdogan berang. Pria 61 tahun itu meminta Washington memilih untuk berpihak pada mereka atau Partai Demokratik Kurdi (PYD) sebagai mitra.
“Bagaimana kami bisa percaya kalian? Saya yang mitra Anda (AS) atau teroris di Kobani yang kalian pilih?” tegas Erdogan dalam sebuah pernyataan, seperti dilansir ABC News, Minggu (7/2/2016).
Utusan AS Brett McGurk mengunjungi Kobani pekan lalu dan bertemu dengan sayap militan PYD. Negeri Paman Sam diketahui memberikan bantuan kepada PYD untuk menyingkirkan militan IS di wilayah tersebut selama satu tahun terakhir.
Turki menganggap PYD dan YPG sebagai teroris karena berafiliasi dengan partai terlarang Partai Pekerja Kurdistan (PKK) yang mengobarkan pemberontakan bersenjata di Turki, sedangkan pihak oposisi Suriah menuding mereka terlalu dekat dengan rezim di Damaskus.
Namun, koalisi telah bekerja sama erat dengan YPG sejak melancarkan serangan udara di Suriah pada September 2014, memperluas serangan yang dimulai di Irak sebulan sebelumnya.
"Apakah mereka menerima PKK sebagai organisasi teroris? Kemudian mengapa mereka tidak mendaftar PYD dan YPG sebagai organisasi teroris juga?" tanya Erdogan. (atjehcyber/kabarduniamiliter)
Provinsi Sinai Wisuda Pejuang Baru
Islamc State Provinsi Sinai, Mesir melakukan wisuda terhadap para pejuang baru. Berikut foto-fotonya:
Korut Bandel, DK PBB Naik Pitam
Negara-negara di dunia menyampaikan kemarahannya atas peluncuran roket jarak jauh yang dilakukan rezim bandel Korea Utara (Korut). Dewan Keamanan (DK) PBB telah bersumpah untuk menjatuhkan hukuman baru terhadap negara yang dipimpin diktator muda Kim Jong-un itu.
Sebanyak 15 negara anggota tetap DK PBB telah memutuskan bahwa Korut harus menerima “konsekuensi serius” atas peluncuran roket jarak jauh pada hari Minggu kemarin.
”Para anggota Dewan Keamanan mengecam keras peluncuran ini,” kata Presiden DK PBB yang juga Duta Besar Venezuela untuk PBB; Rafael Ramirez Dario Carreno, seperti dikutip Reuters, Senin (8/2/2016).
“Peluncuran itu adalah pelanggaran serius,” katanya lagi. Para anggota DK PBB, ujar Carreno, akan bekerja secepat mungkin untuk merumuskan sanksi untuk rezim Pyongyang.
Duta Besar AS untuk PBB, Samantha Power, sepakat dengan keputusan DK PBB. “Kami akan memastikan bahwa Dewan Keamanan memberlakukan konsekuensi serius. Pelanggaran DPRK (Korut) terbaru ini membutuhkan respon kita untuk menjadi lebih tegas,” kata Samantha.
Duta Besar Jepang untuk PBB, Motohide Yoshikawa, mengatakan rancangan resolusi DK PBB untuk Korut akan lebih kuat.
Seorang diplomat Barat mengatakan kepada Reuters bahwa Washington berharap untuk memperketat pembatasan internasional terkait sistem perbankan Korut.
Sementara itu, China yang merupakan sekutu kuat Korut terkesan setengah hati mendukung penjatuhan sanksi baru terhadap rezim Pyongyang. “Pada akhirnya akan ada resolusi sanksi,” kata seorang diplomat China yang menolak diidentifikasi.
”China ingin langkah apapun terukur, tetapi (China) menginginkan Dewan (Keamanan PBB) mengirim pesan yang jelas kepada DPRK (Korut) bahwa mereka harus mematuhi resolusi Dewan,” lanjut dia.
China telah menyesalkan kenekatan Korut atas peluncuran roket jarak jauh dengan menggunakan teknologi rudal balistik.
(mas/sindo/kabarduniamiliter)
Rusia Undang 46 Negara di Kompetisi Militer
Rusia telah mengirimkan undangan kepada menteri-menteri pertahanan dari 46 negara untuk ikut serta dalam Kompetisi Militer Internasional ARMY 2016. Demikian hal tersebut diungkapkan Wakil Menteri Pertahanan Anatoly Antonov, Kamis (4/2). Kompetisi militer ini direncakanan akan diselenggarakan pada Agustus mendatang.
"Kami berencana untuk menyelenggarakan kompetisi di 19 medan pelatihan, termasuk di zona perairan Laut Hitam dan Laut Kaspia," kata Antonov. Ia pun menambahkan bahwa beberapa kompetisi akan diselenggarakan di di luar Rusia, termasuk salah satunya di Kazakhstan.
Kompetisi Militer Internasional diluncurkan oleh Kementerian Pertahanan Rusia pada tahun 2015. Program yang dimasukkan ke dalam kegiatan ini termasuk kompetisi antarpasukan bersenjata, mulai dari angkatan darat, udara, dan laut, hingga pasukan penerjun payung dan artileri. (Dw/kabarduniamiliter)
IS Gagalkan Serangan SAS Inggris
Tentara rahasia Inggris, SAS, dikabarkan terluka ketika menjalankan operasi rahasia di utara Irak yang dikuasai Daulah Khilafah Islamiyyah. Tak kurang 3 tentara SAS terluka ketika disergap 30-an mujahidin Khilafah.
Misi ini belum dinyatakan kebenarannya oleh pemerintah Inggris, mengingat biasanya misi rahasia memang tidak pernah diungkap ke media. Dalam penyergapan ini, SAS meminta bantuan serangan udara untuk menyelamatkan mereka. Beberap mujahidin Khilafah dikabarkan syahid.
Minggu, 07 Februari 2016
IS Gagalkan Serangan Besar-besaran Rezim Assad
Pasukan Islamic State pada hari Jum’at kemarin kembali mematahkan serangan skala besar pasukan rezim Suriah yang dibantu oleh milisi-milisi loyalisnya di bukit-bukit sekitar kota Mahin, tenggara.kota pusat Hims.
Pasukan rezim Suriah meluncurkan serangan dari dua arah dengan mengerahkan sejumlah unit Tank dan kendaraan tempur lapis baja, diawali dengan bombardir meriam artilleri dan serangan udara menargetkan lini pertahanan IS di kawasan bukit, diikuti dengan masuknya pesawat tempur Angkatan Udara Rusia. Pasukan IS merespon dengan serangan bom martir menghantam posisi tempur pasukan rezim Suriah.
Pasukan rezim kemudian mundur setelah konfrontasi senjata tanpa henti dari fajar hingga sore hari, dengan jumlah personel yang terbunuh diantara mereka sebanyak 16 orang, dan empat unit Tank hancur akibat perlawanan sengit dari pasukan IS Sementara itu, insiden “Friendly Fire” yang dilakukan oleh pesawat tempur Rusia menghancurkan satu unit Tank rezim Suriah, tanpa diketahui dengan pasti berapa jumlah kerugian personel akibat kejadian salah tembak tersebut. (azzam/kabarduniamiliter}
23 Orang Tewas dalam Gempa Taiwan
Setidaknya 23 orang diketahui telah tewas akibat gempa hebat yang mengguncang Taiwan pada Sabtu kemarin. Dari jumlah tersebut 16 korban ditemukan di gedung Wei-guan Golden Dragon yang runtuh di kota selatan Tainan.
Sementara itu, menurut pejabat pemerintah setempat, 120 orang masih terjebak di bawah puing-puing bangunan perumahan, dimana 30 diantaranya terperangkap sangat dalam di bawah reruntuhan, seperti dikutip dari laman Reuters, Minggu (7/2/2016).
Tim penyelamat sendiri sejauh ini telah berhasil menyelamatkan lebih dari 240 korban dari reruntuhan bangunan. Mereka untuk sementara ditampung di bawah tenda darurat guna mendapatkan perawatan medis sementara.
Walikota Tainan, William Lai mengatakan, upaya penyelamatan terfokus pada 29 orang yang lokasinya mudah dijangkau oleh tim penyelamat dengan menggunakan peralatan yang ringan. "Untuk 103 korban lainnya diyakini berada di lantai bawah bangunan dan kami tidak dapat menemukan rute untuk mengakses daerah-daerah tersebut saat ini," jelasnya.
Gempa hebat dengan kekuatan 6,4 skala richter (SR) mengguncang Taiwan pada Sabtu pagi. Lokasi musibah gempa itu terjadi di Tainan, wilayah Taiwan selatan. Gempa mengakibatkan sembilan bangunan di kota berpenduduk 2 juta itu runtuh dan lima bangunan dalam kondisi miring dengan sudut yang mengkhawatirkan. (sindo/kabarduniamiliter)
Korut Sukses Luncurkan Rudal Jarak Jauh
Televisi pemerintah Korea Utara (Korut) mengatakan, bahwa mereka telah sukses meluncurkan roket jarak jauh. Menurut laporan televisi Korut, roket itu diluncurkan untuk membawa satelit baru mereka.
"Peluncuran roket jarak jauh, yang diperintahkan oleh pemimpin Kim Jong Un untuk untuk menempatkan satelit ke ruang angkasa, telah sukses," bunyi laporan televisi Korut.
"Satelit, Kwangmyongsong-4, akan mengorbit bumi setiap 94 menit dan Korut akan terus meluncurkan satelit di masa depan," sambungnya, seperti dilansir Reuters pada Minggu (7/2).
Sebelumnya, media-media di Korea Selatan (Korsel) memang telah ramai membicarakan mengenai adanya peluncurkan roket jarak jauh tersebut. "Korut telah meluncurkan roket jarak jauh dari lokasi peluncuran di barat laut mereka," kata media Korsel, Yonhap dalam laporannya.
Peluncurkan roket jarak jauh ini memang telah diprediksi beberapa hari sebelumnya. Karena, sejumlah data menunjukkan jika Korut telah mengisi tangki bahan bakar roket, satu hari sebelum peluncuran roket tersebut. (sindo/kabarduniamiliter)
- Populer
- Terbaru
- Tag