Selasa 9 Juni 2015, Revolusi tahun 2011 di Tunisia kembali terpukul setelah Pengadilan Administratif membatalkan penuh vonis hukuman penyitaan seluruh harta milik mantan Presiden Zine El Abidine Ben Ali beserta keluarga dan antek-anteknya.
Dalam keterangan Menteri Pertanahan dan Kekayaan Negara, Hatem al-Ashi, di stasiun radio “Mozaik FM” menyatakan bahwa keputusan PTUN tersebut telah mengancurkan cita-cita revolusi 2011 dan mengabaikan kepentingan rakyat.
Hatem al-Ashi menegaskan bahwa pemerintah beserta rakyat Tunisia akan mengajukan banding terhadap putusan PTUN yang dianggap menguntungkan rezim yang telah menyengsarakan rakyatnya.
Nantinya dengan keputusan baru PTUN ini negara harus mengembalikan harta dan kekayaan 114 pejabat era presiden terguling Zine El Abidine Ben Ali yang sebelumnya disita.
Perlu diketahui bahwa Leila Trabelsi, istri Presiden Zine El Abidine Ben Ali, berhasil kabur membawa 1,5 ton emas batangan milik negara senilai 60 juta dolar AS, beberapa jam sebelum meninggalkan Tunisia. (Alarabiya/Ram/eramuslim /infoduniamiliter )
Post Comment
Tidak ada komentar: