Tajuk

Lokal

Islam

Barat

Timur

Like Us

Sejarah

Milisi Syiah Coret-coret Masjid Bersejarah di Samara, Irak

Milisi Syiah mencoret-coret masjid yang telah berusia lebih dari 1000 tahun di Samara, Irak. Coretan tersebut berisi hujatan pada Muwiyyah ra yang merupakan salah satu tokoh yang paling dibenci oleh Syiah. Muawiyyah ra adalah khalifah yang menggantikan Hasan bin Ali bin Abi Thalib. Muawiyyah yang sebelumnya gubernur syam, sempat berkonflik dengan Ali bin Abi Thalib karena pendukung Ali membunuh Utsman bin Affan. Namun mereka akhirnya bersepakat berdamai. (CR/kabarduniamiliter)

Meski Dibombardir AS, IS Tetap Panen Melimpah

Meskipun diserang dan dibombardir pesawat udara koalisi Salibis, pertanian Daulah Khilafah Islamiyyah (Islamic State) wilayah Fallujah tidak malah kekurangan pasokan pangan. Hasil panen saat ini justru lebih bagus dan lebih banyak dari sebelumnya. Sementara di Islamic State wilayah Irak lainnya yaitu di provinsi Anbar, gandum sudah hampir mencapai panen raya. Islamic State saat ini diperangi oleh 60 negara yang dipimpin AS dan para militan bayaran, mereka harus berupaya memenuhi kebutuhan dalam negri sendiri. (Syamtoday/kabarduniamiliter)

Masjid Agung Bursa dibom Oleh Militan Kurdi PKK

Wanita pelaku bom bunuh diri di kota bersejarah di Turki, Bursa, pekan ini, ternyata terkait dengan kelompok pemberontak Kurdi yang juga bertempur melawan Islamic State di Suriah.
Hal ini terungkap dalam sebuah laporan yang dikutip Kantor Berita AFP, Jumat (29/4/2016).
Disebutkan, aparat tidak menemukan adanya sidik jari pada barang-barang bukti yang ada di sekitar wanita yang meledakkan diri di depan Masjid Agung Bursa, Rabu lalu.  
Namun, hasil pemeriksaan DNA berhasil mengungkap identitas pelaku. Demikian dilansir Harian the Hurriyet.
Wanita itu diketahui bernama Suzan B, anggota Partai Pekerja Kurdi (PKK), yang juga melakukan perlawanan terhadap pasukan keamanan Turki sejak gencatan senjata gagal pada musim panas lalu.

Dalam laporan itu juga terungkap, Susan menghabiskan waktunya di Suriah, bergabung dengan pasukan the Kurdish Peoples' Protection Units (YPG) melawan kelompok teroris Negara Islam (IS).

Suzan diketahui kembali masuk ke wilayah Turki pada April ini. Pemerintah Turki selama ini menyebut YPG adalah perpanjangan tangan dari PKK. (Kompas/kabarduniamiliter)

Jaish al-Islam: Jabhah Nusharh dkk Serang Kami!

Jaish al Islam melaporkan bahwa Jabhah Nusrah, Ahrar Sham, Jaish Al-Fustat, Faylaq Sham, dan Fajr Ummah menyerang markas dan rumah komandan mereka di Zamalka, Ain Tarma, Mesraba, Jobar, dan Kafr Batna. Namun Salah satu komandan Ahrar Sham, Khalid Abo Anas, mengatakan bahwa Ahrar Sham tidak terlibat dalam serangan tersebut. (Syamtoday/kabarduniamiliter)

Militan Kurdi YPG Bantai 83 Militan FSA

Berita mengejutkan dan semakin membuat ruwet kondisi Suriah datang dari distrik Tel Rifah, Suriah. Militan Kurdi YPG yang merupakan militan yang disuplai senjata oleh AS menyerang FSA yang juga disuplai senjata oleh AS. Bahkan YPG memamerkan mayat-mayat anggota FSA yang telah di bantai.

Kedua militan itu digunakan oleh AS dalam memerangi IS, namun kini mereka malah bertempur sesama. Diperkirakan karena perbedaan kepentingan antara FSA dan YPG memecah konflik mereka. Bisa juga karena kedekatan FSA dengan Turki yang merupakan musuh YPG membuat YPG berang.

Sebab lain kemungkinan YPG cemburu dengan bantuan AS yang lebih besar pada FSA, YPG ingin menjadi budak AS satu-satunya di Suriah. Sungguh aneh, ketika para 'pejuang' kemerdekaan berebut menjadi budak negara imperialis seperi AS dan Eropa. (Syamtoday/kabarduniamiliter)

Trump Sesumbar Hancurkan IS dalam Hitungan Hari

Calon presiden kontroversial Partai Republik Donald Trump telah merinci kebijakan luar negeri dalam pidatonya.

Paparan tersebut disampaikannya sehari setelah Trump menyapu kemenangan di lima pemilihan pendahuluan negara bagian di Amerika Serikat. Ia mengklaim kemenangan di Connecticut, Delaware, Rhode Island, Maryland dan Pennsylvania.

BBC News melaporkan, Trump mengatakan ia akan mengejar kebijakan "Amerika Utama". Sebelum pidato Trump berjanji kebijakan ini tak akan menjadi "doktrin Trump". Ia mengatakan akan mempertahankan fleksibilitas untuk perubahan jika nanti terpilih.

Banyak hal dalam pidatonya memfokuskan pada apa yang disebut kelemahan, kebingungan dan kekacauan dari pemerintah Obama dan harapan untuk membalikkan keadaannya. Sebelum bertemu pendukungnya di Washington, ia bersumpah menghapus "karat" dari kebijakan luar negeri AS.

Terkait Negara Islam (IS/ISIS), Trump mengatakan di bawah pemerintahannya militan tersebut hanya tinggal menghitung hari. Namun Trump mengatakan tak akan memberitahu mereka kapan dan bagaimananya.

Ia sebelumnya juga mengatakan ia akan melemahkan militan IS dengan memotong akses mereka ke minyak. Trump juga mendukung penggunaan metode waterboarding dalam melakukan interogasi terhadap ISIS. Tapi ia tak menyampaikan usulan itu pada Rabu (27/4).

"Mengatasi penyebaran kelompok radikal harus menjadi tujuan kebijakan luar negeri AS dan dunia," katanya.

Ia mengatakan akan bekerja sama dengan sekutu AS di Timur Tengah untuk memerangi ekstremisme. (Atjehcyber/kabarduniamiliter)

Ahrar Syam dan Jaisyul Islam Terancam Masuk Daftar Teroris PBB

Rusia mengusulkan kepada Dewan keamanan PBB untuk memasukkan dua kelompok pemberontak Suriah, Jaish al-Islam dan Ahrar al-Sham, ke dalam daftar hitam. Kedua organisasi ini disebut-sebut memiliki hubungan dengan al-Qaidah. Jaish Al islam dan Ahrar Syam memang bersekutu dengan Jabhah Nushrah yang merupakan perwakilan Al-Qaeda, namun mereka beralasan bahwa persekutuan itu hanya untuk sementara.

Jika dari 15 anggota komite pemberian sanksi kepada IS/khilafah dan al-Qaidah tidak menentang usulan ini hingga 11 Mei 2016 jam 3 sore waktu setempat, maka PBB akan memasukkan kedua kelompok itu ke dalam daftar hitam. Padahal dua kelompok ini telah mengikuti resolusi PBB dan ikut memerangi IS dibawah koordinasi AS, sungguh malang nasib mereka.

"Alasan melakukan langkah ini karena adanya informasi bahwa kelompok-kelompok ini, yang melakukan serangan ke Suriah, memiliki hubungan dekat dengan IS dan al-Qaidah," kata Duta Besar Rusia untuk PBB, Vitaly Churkin dalam pernyataannya pada Selasa (26/4).

Namun, pejabat senior Dewan Keamanan PBB yang tidak dipublikaskan namanya, menyebut langkah yang dilakukan Rusia itu "tidak membantu."

"Ini cara untuk mencoba memecah oposisi," kata diplomat itu pada Rabu (27/4).

Kelompok Jaish al-Islam, yang berarti Tentara Islam, merupakan kelompok pemberontak bersenjata di Suriah dan bagian dari Komite Negosiasi Tinggi, kelompok yang didirikan di Riyadh, Arab Saudi pada Desember lalu dan termasuk wakil oposisi dalam perundingan damai dengan pemerintah Suriah yang didukung PBB.

Komite Negosiasi Tinggi didukung oleh sejumlah negara Barat dan negara-negara besar Arab.

Sementara, kelompok Ahrar al-Sham menarik diri dari perundingan di Riyadh dan menyatakan bahwa "kelompok revolusioner" tidak menghadiri perundingan ini. Meski demikian, kelompok ini menghadiri perundingan damai di Jenewa.

Kementerian Luar Negeri Rusia telah lama menyatakan bahwa Jaish al-Islam dan Ahrar al-Sham seharusnya tidak terlibat dalam perundingan damai Suriah.

Ahrar al-Sham merupakan kelompok yang berhaluan ikhwan dan merupakan bagian dari aliansi militer yang didukung oleh Turki. Sementara Jabhah Nushrar/Front al-Nusra sendiri tidak termasuk dalam kesepakatan gencatan senjata yang dimulai sejak Februari lalu. 

Pemimpin Ahrar al-Sham merupakan tokoh yang pernah berperang bersama Osama bin Laden. Tahun lalu, kelompok membantah keterkaitan ideologi dengan al-Qaidah atau memiliki hubungan dengan kelompok militan itu. PBB saat ini memang masih membutuhkan militan sepeti Ahrar Syam dan Jaisyul Islam, namun dapat dipastikan ketika mereka sudah dibutuhkan maka militan ini pun akan disingkirkan, karena baik barat maupun timur tidak pernah rela ada aroma islam sedikitpun dalam Suriah yang baru. Hal ini persis yang terjadi di Irak dan Libya, sayangnya milisi-milisi tersebut tidak belajar dari sejarah, dan salah dalam menempatkan loyalitas. Berperang dibawah bendera barat adalah kehancuran itu sendiri. (Atjehcyber/kabarduniamiliter)

Senator AS: Kalau Assad Runtuh, Suriah Jatuh ke IS

Senator AS, Richard Black mengungkapkan alasan AS tetap mempertahankan rezim Assad di Suriah. Meski Assad telah membantai ratusan ribu warga sipil, AS tidak mau meruntuhkannya karena jika sampai Assad jatuh, IS akan menguasai Suriah sepenuhnya dan ini berbahaya bagi barat, khususnya Eropa.

Hal itu diungkapkan senator tersebut di akun twitternya ketika ditanya "mengapa mempertahankan Assad padahal sudah membantai warga sipil". Saat ini faksi terkuat di Suriah adalah Islamic State, IS menguasai wilayah yang luas di Irak dan Suriah, bahkan luasnya 30x lipat daripada negara Qatar. IS tidak menerima solusi barat yang menawarkan Suriah baru yang demokratis, sebaliknya IS malah menegakkan khilafah di negaranya. Sebuah sistem negara yang menjadi mimpi buruk bagi barat, menjadikan rezim-rezim budak Yahudi tidak bisa tidur nyenyak lagi sejak deklarasinya. (Tw/kabarduniamiliter)

Mengenal Bundaran Maut di Palestina

YERUSALEM, - Salah satu bundaran di dekat Kota Yerusalem telah menjadi simbol kekerasan yang terjadi antara orang-orang Israel dan Palestina.
Bundaran itu adalah Gush Etzion Junction. Di tempat itu, orang-orang Israel dan Palestina bertemu setiap hari.  Kini, lokasi itu menjadi salah satu tempat paling berbahaya di Tepi Barat.
Banyak insiden mematikan terjadi di lokasi itu sejak Oktober lalu.
"Jadi, di persimpangan ini - setiap batu yang dilemparkan, bendera yang dikibarkan, dan halte bus – dilihat sebagai sebuah serangan teror," kata Daniel Hanson.
Daniel adalah seorang petugas keamanan dwikewarganegaraan Inggris-Israel yang bertugas di permukiman Yahudi di dekat lokasi itu.
Lelaki itu lantas menunjukkan gundukan batu yang di atasnya terpancang bendera Israel. Di termpat itu, kata Daniel, seorang mahasiswi dan seorang tentara cadangan tewas.
Ada supermarket bernama Rami Levi yang terletak di samping bundaran tersebut. Toko ini terlihat ramai dipenuhi warga Israel yang tengah mendorong troli untuk berbelanja.
Namun, banyak warga di sana kini membawa senjata. Baik itu senapan M16 maupun pistol kecil. Senjata itu, menurut Daniel, dibawa terus oleh istrinya dalam tas tangan untuk melindungi diri.
Pendudukan militer Israel di Tepi Barat dan perluasan permukiman seringkali disebut sebagai alasan kemarahan warga Palestina.
Daniel meyakini hasutan seperti itulah yang mendorong meningkatnya berbagai serangan.

"Di televisi Palestina kami menyaksikan sejumlah video dan kartun yang menyerukan agar keluar dan menjadi syahid atau seorang martir, 'pergilah, tusuklah orang Yahudi, tusuklah orang Israel'," kata dia.

"Mereka ingin memuliakan nama mereka, memuliakan Islam," ungkap Daniel lagi.
Eskalasi terbaru dipicu oleh kekhawatiran warga Palestina tentang kompleks Masjid al-Aqsa yang terletak di Kota Tua Yerusalem.
Ini adalah tempat suci bagi umat Muslim, mereka menyebutnya Sanctuary Noble, dan orang-orang Yahudi, menyebutnya Temple Mount.

Ketika orang-orang Yahudi mengunjungi tempat itu selama libur keagamaan, ada sejumlah laporan – yang resmi dibantah- bahwa Israel berencana untuk mengubah aturan yang melarang kaum non-Muslim untuk berdoa di sana.

Namun di Hebron, ayah dari seorang remaja berusia 19 tahun yang melakukan aksi penusukan di Gush Etzion Junction mengatakan, putranya melakukan hal itu bukan semata-mata karena masalah agama.

Namun, ada hal lain yang membuatnya terdorong untuk melakukan aksi itu.

Dia melihat para penyerang muda Palestina dan para terduga penyerangan lainnya dibunuh oleh tentara Israel dan tenggelam ke dalam siklus kekerasan.

"Situasi di Hebron sangat sulit pada waktu itu," kata Nadi Abu Chkhaidem.

"Izz al-Din selalu mengikuti berbagai peristiwa di Facebook."
"Banyak orang ditembak mati di pos pemeriksaan, termasuk gadis-gadis ini. Hal ini meluapkan kemarahan dari para pemuda kami. Mereka pergi untuk membalasnya-untuk al-Aqsa, untuk tanah kelahiran mereka, dan untuk segalanya," tegas Nadi.

Tembaki
Di sebuah pemukiman dekat persimpangan, Alon Shvut, putra-putra Yaakov Don memimpin doa berkabung di rumah ibadah mereka. Guru yang dikenal dengan senyumnya yang lebar itu, dibunuh November lalu.

Seorang pria bersenjata Palestina menembaki mobil-mobil yang melaju ke bundaran. Dia juga menembak mati seorang mahasiswa Amerika Serikat dan seorang sopir Palestina.

"Dia bahkan tidak menyesal telah membunuh orang Palestina sendiri," kata Maor Don, kerabat korban.
"Orang-orang ini sangat diliputi kebencian. Mereka hanya ingin membunuh dan tidak ingin ada perdamaian sama sekali," sambung dia.

Meski mereka didera pengalaman yang mengerikan, keluarga Don bertekad untuk terus tinggal di Gush Etzion.

"Sangat penting untuk tinggal di sini," kata Maor.
"Secara historis ini adalah tempat yang sangat penting bagi orang-orang Yahudi," sambungnya.

Pada awal abad ke 20, orang-orang Yahudi membeli tanah di kawasan ini. Namun, dalam pertempuran dengan tentara Arab pada tahun 1948, mereka dipaksa keluar atau dibunuh.

Setelah Israel merebut Tepi Barat dalam perang tahun 1967, orang-orang Yahudi kembali.
Mereka mendirikan permukiman dan dipandang sebagai sesuatu yang sesuai dengan hukum internasional. Namun Pemerintah Israel tidak menyetujuinya.

Kini, luas wilayah Gush Etzion 30 kali lebih luas dari catatan sejarah. Banyaknya warga Palestina yang menghuni wilayah permukiman itu menyebabkan kebencian yang mendalam.

Namun pada saat yang sama, sebanyak 4.500 warga Palestina bekerja di Gush Etzion. Ini adalah bentuk hubungan ekonomi yang tidak mudah, banyak orang Israel memandang hal ini sebagai model hidup berdampingan.

Berbeda
Di sebuah desa di Palestina, Khirbet Zakarya, yang ditempati banyak permukiman, ada perspektif yang berbeda.

"Ini sulit," kata Mohammed Saad, seorang petani.

"Israel melarang kami untuk membangun dan kami sudah kehilangan beberapa tanah. Panen kami tidak cukup, jadi kami harus bekerja di permukiman untuk membesarkan anak-anak kami." kata dia sambil memangkas anggur-anggur.
Sejak terjadi kerusuhan baru-baru ini, pembatasan keamanan baru diterapkan di Gush Etzion Junction, dan semua itu tentu berdampak pada kehidupan di sana.
"Kami sekarang terisolasi," kata Mohammed, warga setempat.
"Ada sebuah pos pemeriksaan baru dan hanya orang-orang yang memiliki kartu identitas yang dapat memasuki wilayah Khirbet Zkarya," sambungnya.

Di kawasan bundaran ini para penghuni setempat dilindungi oleh prajurit-prajurit bersenjata lengkap. Bagi mereka, tempat ini merupakan simbol dari bahaya yang mereka hadapi setiap hari.

Sementara, bagi warga Palestina, hal itu menggambarkan pendudukan Israel. "Dan saya berharap lebih banyak berita buruk dari Gush Etzion Junction," kata Mohammed.
Paska keruntuhan Khilafah Utsmani, Palestina seakan tanah tanpa negara dan Inggris pun mengirim ribuan Yahudi untuk merampas tanah Palestina hingga saat ini. Yahudi mendirikan negara Israel yang dilindungi penuh oleh AS, eropa dan para raja arab (kompas/kabarduniamiliter)

IS Ledakkan 3 Tank Turki karena Bantu VSO

Turki benar-benar tidak tenang ketika Aleppo utara yang berbatasan langsung dengan Turki satu-persatu jatuh ke tangan IS. Sementara milisi budak AS dan Turki yaitu VSO (FSA dan Ahrar Syam) kelihatan tak berdaya melawan IS. Turki pun nekat menerjunkan tank-tank untuk membantu para militan VSO untuk mengalahkan IS. Namun IS justru mempermalukan Turki dengan berhasil diledakkannya tank-tank Turki. IS memiliki senjata ATGM yang sangat mampu menghancurkan tank militer Turki. (CR/kabarduniamiliter)

Paska Dikuasai Syiah, Ramadi Jadi Kota Mati

Sebuah kota sunni di Irak yaitu Ramadi dikabarkan kini seperti kota mati. Tak ada aktivitas penduduk, tak ada pasar, tak ada anak-anak bermain, sebagaimana saat masih dikuasai Islamic State.

Pasukan Irak bersama milisi syiah telah menguasai wilayah ini dengan dibantu dengan serangan udara AS yang membabi buta. Penduduk pun telah mengungsi ke wilayah IS yang lain, sisanya entah meninggal atau diculik oleh milisi-milisi syiah durjana. 

Pacman Kaget Presiden Filipina Sebut Abu Sayyaf Akan Culik Dirinya

Bintang tinju Filipina, Manny Pacquiao, mengungkapkan kekagetannya, menyusul klaim dari Presiden Benigno Aquino yang menyebut bahwa mujahidin Abu Sayyaf berencana menculik Pacquiao dan keluarganya.
Sebelumnya, Aquino, Rabu kemarin, menyebut, kelompok Abu Sayyaf, yang baru saja memenggal warga negara Kanada karena tak mendapat tebusan, berencana menculik Pacquiao dan anak-anaknya.
Selain mengungkapkan kekagetannya, Pacman, demikian dia biasa disapa, juga menyebut, informasi semacam itu seharusnya tak diumbar ke muka publik. 
"Saya terkejut begitu dia mengungkapkan hal itu. Abu Sayyaf mau menculik saya. Saya terkejut karena semua orang Filipina adalah teman saya. Saya mencintai mereka, terutama warga Muslim," kata Pacman di rumahnya di Manila, Kamis (28/4/2016). 
Terkait kabar itu, Pacman mengaku sudah mengambil langkah pengamanan terhadap istri dan kelima anaknya, yang saat ini berada di kampung halaman mereka di General Santos.
"Kami memohon adanya pengamanan, perlindungan untuk anak-anak saya, keluarga saya, agar dipastikan bahwa mereka semua selamat, apalagi saat ini saya sedang tidak bersama dengan mereka," kata dia, seperti dikutip Kantor Berita AFP.

General Santos adalah wilayah konflik di selatan Filipina, bagian dari region Mindanao. Di kawasan itu, pemberontak Abu Sayyaf berpusat, dan mereka telah menewaskan puluhan ribu jiwa. 

Wilayah kekuasaan Abu Sayyaf berada kira-kira 400 kilometer dari General Santos.

Sementara itu, Pacquiao, sejak Rabu, berada di Manila, yang berjarak lebih dari 1.000 kilometer di utara General Santos. Dia sedang menjalankan kampanye untuk membuka jalannya menuju kursi senat dalam pemilihan yang berlangsung pada bulan depan.  (Kompas/kabarduniamiliter)

Dalam Setengah Tahun, IS Bunuh 6700 Tentara

Islamic State atau Khilafah merilis infografik total musuh yang terbunuh dalam setengah tahun Hijriyah 1437 di Suriah. Total sudah 6700 orang musuh (Tentara rezim Syiah Assad, milisi Kurdi, FSA) tewas dibunuh, 150 operasi bom martir, dan 300 kendaraan tempur berhasil dihancurkan. Ini hanya di wilayah Suriah saja, belum termasuk di wilayah Irak, Libya, Nigeria, Afghanistan, dll. (Syamtoday/kabarduniamiliter)

Obama: Kami Bisa Saja Hancurkan Korut

Barack Obama mengatakan Amerika Serikat bisa menghancurkan Korea Utara yang dinilai terus memprovokasi dengan melakukan uji senjata nuklir. Menurut Obama, pemimpin Korut Kim Jong Un adalah orang "aneh" dan "tidak bertanggung jawab."

Komentar Obama ini disampaikan menyusul uji kapal selam dengan peluncur rudal nuklir Korut Sabtu pekan lalu. Korut diduga telah memiliki antara enam atau delapan hulu ledak nuklir. Jika kapal selam mereka sukses diujikan, Korut akan memiliki kemampuan menembakkan rudal hingga AS.

Obama dalam wawancara dengan CBS News pada Selasa (26/4) mengatakan AS bisa saja menghancurkan Korea Utara, namun hal itu urung dilakukan karena berbagai pertimbangan.

"Kami bisa, tentu saja, menghancurkan Korea Utara dengan senjata kami. Tapi selain mempertimbangkan nilai kemanusiaan, Korut juga berada di sebelah sekutu penting kami, Korea Selatan," kata Obama.

Untuk menghadapi ancaman nuklir Korut, Obama mengatakan AS telah meningkatkan kemampuan pertahanan rudal mereka. AS telah menempatkan sistem pertahanan rudal di sekeliling Korut untuk menimimalisir dampak serangan.

"Kami membentuk tameng yang setidaknya dapat mengadang ancaman tingkat rendah yang mereka lakukan sekarang," ujar Obama.

Dengan berbagai provokasi ini, Obama mengatakan Kim adalah pemimpin Korut yang tidak bertanggung jawab dan aneh.

Korut diyakini hanya memiliki satu kapal selam kelas-Sinpo yang mampu menembakkan rudal nuklir. Senjata ini tentu saja bukan tandingan kapal selam bertenaga nuklir milik AS.

Namun yang menjadi ancaman besar bagi AS adalah rudal antar-benua Taepodong-2 yang tengah dikembangkan Korut. Jika rezim Kim mampu menyempurnakan rudal ini, maka senjata ini bisa melesat hingga dataran Amerika.

Amerika telah menempatkan sistem pertahanan rudal The Terminal High Altitude Area Defence System (THAAD) di Korea Selatan, negara yang paling terancam oleh nuklir Korut.

Namun peluncuran THAAD ini diprotes oleh China yang menganggapnya sebagai ancaman di Asia. AS juga terus melancarkan langkah politis di PBB untuk menghentikan nuklir Korut.

Sementara itu ancaman AS dan negara Barat lainnya dianggap angin lalu oleh Korut. Pemerintah Korut melalui kementerian luar negerinya malah menantang AS dengan terus meningkatkan kemampuan serang nuklir mereka.

"AS terus menerapkan kebijakan ekstrem yang memusuhi dan melancarkan ancaman nuklir serta pemerasan terhadap DPRK [Korut] yang akan semakin membuat kami meningkatkan kemampuan serang nuklir," ujar kemlu Korut melalui kantor berita KCNA, dikutip Reuters. (Reuters/atjehcyber/kabarduniamiliter)

IS Rebut Desa Dudiyan di Utara Aleppo

Media amaq melaporkan bahwa Islamic State telah merebut Desa Dudiyan yang terletak di Aleppo bagian utara. Hal ini semakin menyempitkan ruang bagi oposisi suriah, yaitu FSA yang merupakan budak AS dan Ahrar Syam budak Turki.

Sebelumnya FSA dan Ahrar Syam yang berkoalisi dalam VSO telah menyerang IS selama 4 bulan dan merebut beberapa desa, namun IS memberi pukulan balasan dengan waktu kurang dari 4 hari dan merebut seluruh desa yang sebelumnya dikuasai IS. IS bahkan terus mengambil alih desa-desa yang dikuasai oleh VSO dan membuat VSO kini lemah tak berdaya dan bantuan AS dan Turki tidak membuat mereka tertolong saat ini. (Amaq/kabarduniamiliter) 

Erdogan Ingin Turki Tetap Sekuler

Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan menyatakan bahwa negara seharusnya menjaga jarak yang setara dari semua keyakinan agama. 

Pernyataan ini dilontarkan menyusul seruan ketua DPR Turki untuk menelurkan konstitusi baru untuk mencampakkan sekularisme.

Berbicara selagi kunjungan ke Zagreb, Krosia, yang disiarkan luas televisi, Erdogan menyatakan Ketua DPR Ismail Kahraman mengutarakan pandangan pribadinya sendiri ketika berkata Turki memerlukan konstitusi yang relijius.

Proposal itu sendiri bertentangan dengan prinsip-prinsip dasar Republik Turki yang mayoritas Muslim namun juga sekuler.

Erdogan mengatakan proposal tersebut tak sejalan dengan prinsip-prinsip mendirikan Republik Turki, yang mayoritas penduduknya Muslim tetapi sekuler.

"Pandangan saya sudah diketahui bersama menyangkut hal ini. Kenyataannya adalah bahwa negara punya jarak yang setara dari semua keyakinan religius. Ini adalah licisme (sekularisme)," tegas Erdogan sepeti dilansir Reuters.

Kahraman mengatakan pada Senin malam Turki yang mayoritas berpenduduk Muslim memerlukan sebuah konstitusi agama.

Pernyataan Kahraman sendiri memicu gelombang kecaman dari oposisi dan protes jalanan Selasa kemarin. Ia kemudian meralat bahwa komentarnya itu adalah pandangan pribadinya.

Komentar-komentarnya pun memprovokasi kecaman penentangan dan protes singkat di jalan raya pada Selasa. Ia kemudian mengatakan komentarnya itu merupakan pandangan pribadi dan konstitusi baru itu hendaknya menjamin kebebasan beragama.

Turki mengamandemen Undang-Undang Dasar 1924 dengan menghapus Islam sebagai agama resmi negara. Para ahli sejarah memandang langkah itu merupakan dasar dari Republik Turki yang modern, demokratis dan sekuler. Konstitusi yang berlaku saat ini tidak menonjolkan agama mana pun.

Turki berpenduduk mayoritas Muslim Sunni tetapi diperkirakan seperlima dari 78 juta penduduknya pengikut Alevi, yang beraliran Syiah, Sufi dan tradisi Anatolia. Turki juga memiliki 100 ribu orang yang beragama Kristen dan 17 ribu Yahudi.

Satu survei Pew pada 2013 menunjukkan 12 persen orang Turki menginginkan syariah, hukum yang berlandaskan Islam. (Reuters/kabarduniamiliter)

IS Serang Tentara Suriah di Timur Palmyra

IS merilis foto-foto penyerangan pasukan rezim Bashar Assad di timur Palmyra. Palmyra sebelumnya dibawah kekuasaan IS namun beberapa minggu yang lalu direbut oleh Tentara Suriah. Namun perlawanan IS belum reda, masih terjadi perang sengit hingga hari ini di wilayah yang kini telah menjadi kota mati tersebut. (Hims/kabarduniamiliter)

Pulau Norfolk Ingin Mandiri dari Australia

Jakarta 
Penduduk Pulau Norfolk, sebuah pulau karang di Pasifik, menyampaikan petisi kepada PBB agar turut menekan Australia untuk tetap membiarkan Norfolk memerintah sendiri.
Pulau itu sejatinya menjadi wilayah Australia, tetapi sebelumnya bebas memerintah sendiri.
Status istimewa yang dimiliki pulau berkarang tersebut berubah tahun lalu ketika Australia memutuskan untuk mencabut status bebas memerintah sendiri yang telah berlaku sejak 1979.
Parlemen setempat juga sudah dibubarkan dan diganti dengan dewan regional berdasarkan undang-undang Australia.
Mulai Juli 2016, pemerintah pusat Australia akan mengambil alih seluruh layanan publik setempat.
Akan tetapi keputusan itu ditentang oleh banyak penduduk di sana.
Tak jelas berapa jumlah warga dari total penduduk 2.300 jiwa yang turut menandatangani petisi.
Pulau Norfolk diduduki Inggris pada akhir Abad ke-18 dan selama bertahun-tahun juga digunakan sebagai koloni penjara yang dikenal kejam.
(nwk/nwk/detik/kabarduniamiliter)

Militan Kurdi Bakar Pemukiman Mislim di Kirkuk

Setelah kabar memilukan datang dari kekejaman milisi syiah di Anbar. Kini kabar yang tak kalah menyedihkan datang dari sekutu AS yang lain, yaitu Peshmerga yang merupakan satuan milisi Kurdi. Tentara Peshmerga mengobrak-abrik pemukiman muslim di Tuz Khurmatu, Kirkuk. Setelah itu kemudian dibakar dan diledakan. Semoga Allah menyelamatkan mereka dari kebiadan Peshmerga. (Syamtoday/kabarduniamiliter)

Milisi Syiah Siksa Warga Sunni di Anbar

Amerika Serikat telah meningkatkan bantuan terhadap rezim syiah Irak dalam menghadapi Islamic State. Penyerangan terhadap IS pun dilakukan dengan kekuatan darat dan udara, sebagian operasi tersebut berhasil dan lainnya gagal.

Berita memilukan datang dari provinsi Anbar, pasukan Irak dan milisi syiah telah merebut sebagian wilayah provinsi tersebut dari IS. Masyarakat yang merupakan penganut Ahlus sunnah atau sunni tak henti-hentinya disiksa oleh para milisi syiah yang kejam. Mereka dikepung dan menderita kelaparan, sebagian diculik dan entah hilang kemana. 

Milisi syiah yang sebagian besar berasal dari negara syiah Iran meremehkan upaya untuk menyatukan penduduk sipil, milisi syiah justru melakukan pengepungan. Warga sipil Arab Sunni di provinsi ini semakin melaporkan penculikan dan pembunuhan oleh milisi, namun para pejabat Amerika dan Irak mengatakan laporan ini tidak kredibel.

Dalam beberapa kasus, setelah warga sipil telah menghilang, keluarga mereka telah menerima tuntutan uang tebusan. Abu Abdulrahman, warga Amiriyat al-Fallujah, sebuah kota di Anbar di bawah kendali pemerintah, mengatakan tiga dari sepupunya menghilang tahun lalu setelah berhenti di sebuah pos pemeriksaan milisi.

"Kami belum mendengar apa pun tentang mereka sejak itu," katanya, meskipun seorang pria mendekati keluarga dan menuntut uang tebusan $ 8.000, yang dibayar. "Dia menghilang dengan uang," katanya.

Kondisi sangat mengerikan di Falluja untuk puluhan ribu warga sipil yang terperangkap di sana bahwa puluhan orang telah mati kelaparan, warga sipil dan aktivis mengatakan. harga pangan meroket, dengan kantong terigu yang akan biaya $ 15 di Baghdad akan sebesar $ 750, Human Rights Watch telah melaporkan. 

Keadaan memilukan ini terjadi setelah AS melakukan propaganda agar warga sipil membenci Islamic State dan merindukan 'kebebasan'. Namun setelah pemerintah Irak menguasai wilayah ini, justru mereka diperlakukan tidak manusiawi, mereka sadar hidup dibawah IS jauh lebih baik dibandingkan dibawah rezim syiah yang sangat bengis. (NYtimes/kabarduniamiliter)

Iran: IS Sedang Rencanakan Teror di Iran

Intelijen Iran menyatakan Sabtu waktu setempat bahwa Islamic State (IS) tengah menyusun siasat dan konspirasi melawan Iran dari ibu kota de facto-nya Raqqa di Suriah dan telah berulang kali berusaha mengirimkan "tim-tim teroris" masuk ke Iran.

Menteri Intelijen Iran, Mahmoud Alavi mengatakan dalam wawancara dengan televisi Lebanon al-Mayadeen bahwa "jika Iran memerangi terorisme (IS) di Suriah dan Irak maka IS tidak dapat melakukan konspirasi teror itu di Iran."

Untuk itulah, Iran merasa mendapatkan pengesahan untuk terus berperan dalam konflik Suriah karena berkaitan dengan keamanan nasionalnya, sambung sang menteri.

Republik Iran yang bagian barat wilayahnya berbatasan dengan Irak, belakangan ini terlihat mengirimkan tentara reguler dan sukarelawannya untuk mendukung pasukan Presiden Suriah Bashar al-Assad guna memerangi pemberontak dan militan IS yang berusaha mendongkel Assad.

Iran memiliki dua angkatan bersenjata, yakni tentara reguler sebagai pasukan pertahanan nasional dan Korps Pengawal Revolusi Iran setelah revolusi itu demi melindungi negara tersebut dari baik lawan di dalam negeri maupun luar negeri.

Bagian dari kedua angkatan bersenjata itu terlihat berperang atau menjadi penasihat militer dalam konflik Suriah yang sudah berumur lima tahun tersebut.

Tentara Iran juga ikut memerangi IS di Irak.

"Raqqa di Suriah adalah salah satu tempat di mana (IS) merancang siasat dan konspirasi melawan Iran," kata Alavi dalam wawancara yang kemudian dikutip Reuters itu. (Reuters/atjehcyber/kabarduniamiliter)

Oposisi Suriah Senang dengan Pengiriman Tentara AS

Kelompok aliansi oposisi Suriah yang hendak menjadikan Suriah baru yang demokratis dan bertempur melawan Islamic State  (IS) menyambut baik rencana Amerika Serikat (AS) mengirimkan 250 tentara tambahan ke Suriah. Namun mereka mendorong dukungan lebih besar seperti mengirimkan rudal anti-tank.

Aliansi Pasukan Demokratik Suriah (SDF), yang juga termasuk milisi Kurdi YPG, merupakan mitra utama AS dan koalisinya dalam pertempuran melawan IS di Suriah. SDF membantu koalisi AS dalam operasi melawan IS di lapangan.

"Dukungan dalam bentuk apapun yang mereka berikan, kami sambut baik dan positif, tapi kami mengharapkan akan ada dukungan yang lebih besar," ucap juru bicara SDF, Talal Silo, seperti dilansir Reuters, Selasa (26/4/2016).

Saat berpidato di Hanover, Jerman pada Senin (25/4), Presiden AS Barack Obama mengumumkan rencana pengerahan 250 tentara tambahan ke Suriah, termasuk pasukan khusus, untuk melatih dan membantu pasukan lokal dalam bertempur melawan IS.

"Mereka tidak akan memimpin pertempuran di lapangan, tapi mereka akan berperan penting dalam melatih dan membantu pasukan lokal sembari mereka melanjutkan pertempuran untuk memukul mundur ISIL (julukan yg diberikan AS pada IS)," terang Obama.

Silo menyatakan, SDF belum diberitahu secara langsung soal keputusan AS mengirimkan tentara tambahan untuk membantu 50 tentara AS yang dikerahkan lebih dahulu ke Suriah. Silo menyebut hubungan kemitraan antara AS dengan SDF cukup strategis.

Ditambahkan Silo, bantuan tambahan lainnya dari AS dan koalisi akan disambut baik. "Sejauh ini, kami hanya mendapat suplai amunisi, dan kami berharap mendapati suplai perlengkapan militer, dan ini sesuatu yang dijanjikan kepada kami," sebutnya.

Aliansi SDF terbentuk sejak Oktober tahun lalu. Aliansi ini membantu koalisi pimpinan AS dalam melawan IS di lapangan, mengingat AS dan koalisi hanya melancarkan serangan udara di Suriah. Kelompok oposisi lain HNC yang mewakili kelompok yang melawan Presiden Bashar al-Assad, juga menyambut baik keputusan AS tersebut. Mungkin mereka lupa bahwa AS adalah ular, dan mereka bisa-biaanya percaya pada ular.  (Detik/kabarduniamiliter)

Tanpa Iran, Baghdad dan Damaskus Akan Jatuh ke IS, kata Rouhani

Iran mengakui terlibat dalam mendukung rezim syiah di Irak dan Suriah. Presiden Iran, Rouhani, mengatakan bahwa peran Iran "sangat penting" dalam melindungi Baghdad dan Damaskus dari Islamic State. "Tanpa Iran, kita hari ini akan melihat pemerintahan Dais (di Baghdad)" ungkap Rouhani dalam seminar di Teheran, Iran.

Iran selama ini mendukung rezim syiah Irak dalam perang darat, sedangkan AS mendukung rezim syiah Irak dari udara. Iran mengirimkan tentara-tentaranya, persenjataan, kendaraan-kendaraan tempur, bahkan juga mengirim milisi-milisi syiah yang telah dilengkapi dengan jimat-jimat khas agama mereka. Diperkirakan ratusan tentara Iran saat ini telah tewas ketika menghadapi Islamic State. (Rudaw/kabarduniamiliter)

IS Sudah Beroperasi di Somalia, Serang Tentara Uni Afrika

Setelah bergabungnya milisi Jahba East Africa dengan Islamic State, dikabarkan bahwa kekuatan IS tersebut sudah mulai beroperasi. Media Amaq melaporkan bahwa IS menyerang Pasukan Uni Afrika dan menghancurkan kendaraan tempur mereka. Serangan ini terjadi di dekat kota Mogadishu, Somalia. Somalia saat ini masih dalam kondisi perang, dimana barat tidak mau melepaskan negri ini dan terus mengangkat centeng mereka sebagai penguasa negara tersebut. Meskipun kekuasaan penguasa budaknya barat tersebut hanya disekitar kota Mogadishu saja. (Amaq/kabarduniamiliter)

Ledakan di Pabrik Senjata Bulgaria, 2 Tewas

Sofia, - Ledakan terjadi di pabrik pembuat senjata terbesar di Bulgaria. Dua pekerja pabrik tewas dalam ledakan pada Senin pagi waktu setempat.

"Dua pekerja telah tewas, tak ada data untuk orang-orang yang terluka dan saat ini tak ada bahaya terjadinya ledakan susulan," demikian disampaikan Kementerian Dalam Negeri Bulgaria seperti dilansir kantor berita Reuters,Senin (25/4/2016).

Tidak disebutkan identitas korban jiwa.

Kementerian menyatakan, ledakan di pabrik produsen senjata Arsenal itu terjadi saat berlangsung pekerjaan perbaikan di salah satu bangunan di kawasan pabrik tersebut. Ledakan itu sempat memicu kebakaran, namun  berhasil dipadamkan dengan cepat.

"Ledakan terjadi pada pukul 10.20 waktu setempat di sebuah gudang untuk penyimpanan bahan peledak dan material lainnya," ujar Nikola Nikolov, kepala unit keselamatan kebakaran di Kementerian Dalam Negeri Bulgaria.

Ledakan itu terjadi di kota Kazanluk, sekitar 230 kilometer sebelah timur ibukota Sofia.

Belum diketahui penyebab ledakan tersebut. Kepolisian telah menutup lokasi kejadian dan akan menyelidiki penyebab ledakan.

(ita/ita/detik/kabarduniamiliter)

Ribuan Pejuang Taliban Gabung IS, Siap Serang Rusia

Rusia mengungkapkan kekhawatiran alan perkembangan Islamic State di Afghanistan. Setelah bergabungnya ribuan pejuang Taliban, tentara IS di Afghanistan kini diperkirakan mencapai 10.000 tentara.

Zamir Kabulov, pejabat kementrian luar negri Rusia menyatakan bahwa tahun lalu jumlah tentara IS di Afghanistan hanya 100 orang, tapi kini tumbuh sangan signifikan. Kabulov dalam sebuah seminar menyatakan bahwa IS wilayah Afghanistan akan menjadi ancaman bagi rezim-rezim di Asia Tengah dan Rusia. "Mereka sangat terlatih dan memiliki kemampuan bahasa Rusia" ungkap Kabulov. (Almasdar/kabarduniamiliter)

Konvoi Militer Irak Dibom, 12 Tentara Tewas

Belum lama Ibu Kota Irak, dilanda serangan bom  yang menyasar ke sebuah kuil, kini Baghdad lagi-lagi diguncang ledakan "kembar" dari sebuah serangan bom mobil, Sabtu, 23 April 2016 waktu setempat.

Setidaknya total 12 orang tewas dan 39 orang lainnya mengalami luka-luka, setelah dua bom mobil menargetkan sebuah pos keamanan dan sebuah konvoi kendaraan militer.

Sebagaimana dilansir Business Insider, Minggu (24/4/2016), ledakan terbesar terjadi di pos keamanan di utara Distrik Al-Husseiniya yang menewaskan sembilan orang.

Sementara ledakan kedua meledakkan rombongan konvoi di Arab al-Jabour, selatan Baghdad yang mencatatkan tiga tewas.

Hingga kini, otoritas Irak belum mengeluarkan pernyataan terkait dua serangan bom mobil ini. Pun begitu dengan pihak yang bertanggung jawab atas serangan ini. (Atjehcyrber/kabarduniamiliter)

Saudi dan Yaman Klaim Bunuh 800 Anggota AQAP

Tentara Yaman yang didukung koalisi pimpinan Arab Saudi membombardir wilayah yang dikuasai militan Al-Qaeda. Serangan itu dilaporkan menewaskan lebih dari 800 anggota Al-Qaeda di Semenanjung Peninsula (AQAP).

Disampaikan sumber militer setempat, seperti dilansir AFP, Senin (25/4/2016), pasukan propemerintah Yaman berhasil merebut kembali pangkalan minyak, juga kota Mukalla yang sebelumnya menjadi markas kuat Al-Qaeda di negara tersebut.

"Operasi itu berujung... kematian lebih dari 800 anggota Al-Qaeda dan beberapa pemimpin mereka, sedangkan beberapa lainnya kabur," jelas komandan koalisi pimpinan Arab Saudi dalam pernyataan yang dirilis kantor berita resmi Arab Saudi, Saudi Press Agency (SPA).

Operasi militer itu bagian dari operasi yang lebih luas dan bertujuan mengamankan sebagian wilayah Yaman yang sebelumnya dikuasai militan AQAP. Selama 13 bulan terakhir, AQAP memanfaatkan konflik antara loyalis pemerintah Yaman dengan pemberontak Houthi yang didukung Iran, musuh Saudi.

"Kami memasuki pusat kota (Mukalla) dan tidak mendapat perlawanan dari militan Al-Qaeda yang sudah menarik diri ke wilayah barat (Hadramawt dan Provinsi Shabwa)," tutur salah satu pejabat militer setempat kepada AFP. (Detik/kabarduniamiliter)

Warga Kamp Yarmouk Telah Beaktivitas Normal

Suasana Kamp Yarmouk pasca kembali dikuasai oleh Khilafah / Islamic State tampak normal kembali. Nampak aktivitas warga kembali hidup. Warga pun kembali berdagang dan Sisa-sisa bangunan bekas pertempuran mulai dibersihkan oleh Islamic State. Sebelumnya IS pernah menguasai kamp ini namun kemudian dipukul dari belakang oleh koalisi jabhah nushrah, hingga akhirnya IS kembali merebut kamp ini kembali. (Amaq/kabarduniamiliter)

Top