Tajuk

Lokal

Islam

Barat

Timur

Like Us

Sejarah

Milisi Syiah Irak Bersiap Serang IS di Fallujah

Harakat al-Nujaba dan Hizbullah gelar pasukan untuk bersiap menyerang kota Fallujah yang dikuasai Khilafah. Mereka menyiapkan pasukan dan persenjataan yang cukup banyak. Akankah berhasil?

Militan syiah meskipun mereka sering lari dari peperangan namun merupakan pasukan yang bertempur langsung melawan IS di darat. Hal ini masih cukup mendingan daripada militer AS. AS hanya memberikan senjata pada milisi syiah atau melatih mereka dan sampai saat ini tidak berani menerjunkan pasukan darat melawan IS. Hal itu disebabkan karena trauma melawan jihadis pada perang Irak dulu yang menewaskan ribuan pasukan AS. Sedangkan kini jihadis tersebut telah bertransformasi menjadi negara yang jauh lebih kuat.
(Syamtoday/kabarduniamiliter)

Seorang Pria Keluarkan Pistol, Gedung Putih Langsung Tutup

Washington DC - Gedung Putih sempat ditutup setelah seorang pria dilaporkan mengacungkan senjata ke arah Secret Service. Pria itu langsung ditembak oleh Secret Service atau pengawal Presiden AS.

Dilansir AFP, Sabtu (21/5/2016), Presiden Barack Obama sedang tidak berada di Gedung Putih saat kejadian. Pihak Gedung Putih menyebut Obama tengah bermain golf di Andrews Air Force Base.

Mengutip sumber di penegak hukum, CNN menyebut pria itu mengeluarkan senjata ketika mendekati titik pengecekan keamanan. Secret Service lalu menembak pria tersebut.

Pria itu mengalami luka dan kemudian ditahan. Namun kondisi pria tersebut tidak dijelaskan secara detail.

Kemudian, CNN melaporkan Wakil Presiden Joe Biden tengah berada di Gedung Putih saat itu. Saat kejadian, Biden langsung dibawa dibawa ke lokasi yang lebih aman.

(dhn/detik/kabarduniamiliter)

IS Rilis Anjuran Terkait Nisyfu Sa'ban

Pertengahan bulan sya'ban (nisyfu sa'ban) telah menjumpai kaum muslimin di seluruh dunia. Itu artinya ramadhan akan tiba setengah bulan lagi, insya Allah. Terkait hal ini, Kekhilafahan IS merilis sebuah anjuran-anjuran terkait nisyfu sa'ban seperti melakukan salat malam, berpuasa sunnah dan menjauhi maksiat. (Syamtoday/kabarduniamiliter)

Temuan Dibantah, EgyptAir: Setelah Didekati Ternyata Bukan Puing Pesawat EgyptAir

Jakarta - Penemuan puing yang sebelumnya dipastikan merupakan puing pesawat EgyptAir ternyata salah. Pihak maskapai EgyptAir pun kembali mencari puing-puing pesawat MS804 yang disebut jatuh di Laut Mediterania tersebut.

Ketika tim pencari mendekati puing tersebut, mereka baru menyadari bahwa puing itu bukan dari pesawat yang hilang. Hal itu disampaikan Vice Chairman EgyptAir Ahmed Adel kepada CNN.com, Jumat (20/5/2016).

"Kami tetap mencari puing tersebut karenaa apa yang kami identifikasi bukan bagian dari pesawat kami. Jadi pencarian terus dilakukan," kata Adel.

Adel menyebut bahwa EgyptAir tidak terlibat dalam pencarian dan mendapat informasi dari otoritas Yunani dan militer Mesir. Namun dia tidak membeberkan mengapa puing yang ditemukan di laut itu sebelumnya disebut bagian dari pesawat atau bagaimana informasi itu didapatkan.

Pesawat yang membawa 56 penumpang dan 10 kru tersebut sebelumnya dikabarkan jatuh di sekitar Laut Mediterania. Sejurus kemudian, ada laporan temuan puing di sekitar wilayah itu.

Kemudian hal itu diamini pihak maskapai EgyptAir yang memastikan bahwa temuan puing di Laut Mediterania berasal dari pesawat EgyptAir MS804. Maskapai EgyptAir menyebut penemuan puing itu berada di dekat Kepulauan Karpathos, Yunani, itu telah dikonfirmasi dari Menteri Luar Negeri Mesir kepada Menteri Penerbangan Sipil.

Namun kemudian pernyataan itu dicabut. Vice Chairman EgyptAir Ahmed Adel bahwa puing tidak berasal dari pesawat yang hilang itu. Pernyataan pihak maskapai tersebut mengamini pernyataan Kepala Otoritas Keamanan Udara Yunani, Athanassios Binos, sebelumnya. Binos mengatakan bahwa temuan itu belum terkonfimasi. (dhn/detik/kabarduniamiliter)

IS Rebut 5 Pos Militer Bashar Assad

Lima pos militer milik tentara rezim Syiah Assad di selatan Al Khayr direbut mujahidin Daulah Khilafah Islamiyyah (IS)wilayah Al Khayr. IS mendapatkan banyak senjata rampasan perang pada peperangan ini. (Syamtoday/kabarduniamiliter)

Pemerintah Afghanistan Sepakat Teken MOU dengan Militan Hizb Islam

Jakarta - Pemerintah Afghanistan berupaya untuk membawa kelompok militan yang selama ini kerap merepotkan, menjadi sekutu mereka. Pemerintahan boneka yang dibentuk AS paska penjajahan tersebut yang dipimpin oleh Ashraf Ghani ini meneken kerjasama dengan kelompok Hezb-e-Islami yang terkenal dengan aktivitas separatisnya.

Dilansir Reuters, Kamis (19/5/2016), perwakilan pemerintah Afghanistan menandatangani apa yang disebut dengan perjanjian damai dengan kelompok Hezb-e-Islami. Selama ini, Hezb-e-Islami disebut-sebut memiliki peran dalam gerakan-gerakan pemberontakan di negeri yang beribukota di Kabul itu.

Kelompok Hezb-e-Islami dipimpin oleh Gulbuddin Hekmatyar, sosok veteran militer yang terlibat dalam banyak perang sipil di Afghanistan. Sejumlah kelompok pro penegakan Hak Asasi Manusia menyebut Hekmatyar terlibat dalam sejumlah kekerasan teruma pada perang sipil di awal tahun 90-an, di mana saat itu dia sempat menjadi perdana menteri.

Hekmatyar juga masuk dalam list sebagai orang yang sangat diwaspadai. Pemerintah Amerika Serikat menyatakan dia terkait dengan Al Qaeda dan Taliban dalam kontak senjata yang menewaskan dua tentara AS dan empat kontraktor sipil dari negeri Paman Sam itu.

"Kami optimis terhadap perjanjian ini, dan kami sangat mendukung penuh," ujar Deputi Perdana Menteri Mohammad Khan.

Ditekennya perjanjian ini dipandang sebagai langkah pemerintahan Ghani tak lagi mau berhadapan dengan kelompok militan di medan perang melainkan ke ranah politik. Khan mengatakan, perjanjian ini baru bersifat awal dari suatu proses.

"Masih ada yang perlu diselesaikan," kata Khan.

Dalam draft  perjanjian itu disebutkan, anggota Hezb-e-Islami bisa diberi amnesti. Pemerintah Afghanistan juga akan berupaya untuk mendorong di PBB agar Hezb-e-Islami dihilangkan dari daftar hitam internasional.

Hezb-e-Islami nantinya tidak akan terafiliasi dengan pemerintah. Grup ini akan melebur menjadi partai politik dan dijanjikan akan dilibatkan dalam keputusan politik besar pemerintah. (faj/detik/kabarduniamiliter)

Hancur Lebur FSA Diserang Balik oleh IS

Mujahidin Daulah Khilafah islamiyyah (IS) wilayah halab (Aleppo) memukul mundur kelompok FSA-VSO. Padahal FSA saat itu dibantu pesawat koalisi CJTFOIR di Kafra Brive, utara Aleppo. IS berhasil merebut kembali wilayah-wilayah yang sempat direbut FSA.

Memalukan, Helikopter Turki Ditembak Jatuh Militan Kurdi

"Ketika helikopter-helikopter menjalankan misi, kesimpulan yang dicapai adalah satu helikopter kemungkinan diserang dan dijatuhkan dengan senjata pertahanan udara, bisa jadi rudal, kemungkinan ditembakkan dari darat," demikian bunyi pernyataan resmi militer Turki, seperti dikutip Reuters, Kamis (19/5).

Jika benar, ini akan menjadi kali pertama penggunaan senjata berat seperti rudal oleh militan Partai Pekerja Kurdistan (PKK) selama beberapa tahun belakangan.

Sebelumnya, militer Turki mengatakan bahwa helikopter yang jatuh pada pertempuran Jumat lalu ini mengalami kesalahan teknis saat melakukan operasi udara melawan PKK di Hakkari, dekat perbatasan dengan Irak.

Hingga kini, penyelidikan masih terus berjalan. Sejauh ini, diketahui bahwa pertempuran itu menewaskan delapan tentara dan dua pilot.

Setelah gencatan senjata gagal dijalankan pada Juli lalu, wilayah tenggara Turki selalu diwarnai baku hantam terburuh sejak pergolakan pemberontakan PKK pada medio 1990-an.

PKK dianggap sebagai organisasi teroris oleh Turki, Uni Eropa, dan Amerika Serikat.

Pada Rabu (18/5), pemerintah Turki mengatakan bahwa Presiden AS, Barack Obama, menelepon para pemimpin di Ankara untuk memperkuat kerja sama dalam memerangi semua organisasi teroris, termasuk PKK. Namun AS mendukung cabang PKK di Suriah yang bernama YPG karena digunakan eh AS dalam melawan IS. Bantuan AS pada YPG ini justru membahayakan Turki, koalisinya sendiri. (Atjehcyrbet/kabarduniamiliter)


IS Rebut Kembali 5 Desa dari FSA


Islamic State mengklaim telah mengambil kembali 5 desa yang baru-baru ini direbut militan FSA. FSA sempat berbangga diri dengan menguasai wilayah-wilayah kecil ini dengan menurunkan bendera-bendera IS. Namun kebahagiaan FSA yang dipersenjatai AS ini tidak lama, karena IS telah mengusir kembali gerombolan ini. Lima desa tersebut adalah Jarez, Yehmul, AlBel, Sheikh rih dan Fayruziyah. Hal ini untuk kesekian kalinya FSA terlihat tak berdaya melawan IS, jika tidak dibantu oleh serangan udara AS. (Amaq/kabarduniamiliter)

Militan FSA Seret Jasad Tentara IS

Sesosok tubuh manusia yang diduga kuat mujahidin Daulah Khilafah Islamiyyah (IS) sedang diseret mobil berlogo kelompok FSA Divisi 16. Video tersebut direkam sendiri oleh militan FSA dan diunggah sebagai kebanggaan karena telah membunuh tentara IS. (Syamtoday/kabarduniamiliter)

Hilang, Pesawat Egypt Air Diduga Nyemplung di Laut Mediterania

Seorang pejabat penerbangan Mesir mengatakan, pesawat Egypt Air MS804 mengalami kecelakaan di Laut Mediterania, Kamis (19/5). Laporan tersebut dikutip kantor berita AP dari pejabat yang menolak disebut identitasnya.

Sumber mengatakan, kemungkinan bahwa pesawat kecelakaan telah dikonfirmasi. Menurut dia, pencarian puing sedang dilakukan di dekat lokasi terakhir pesawat hilang kontak. "Pada 04.26 pagi waktu setempat, tim penyelamat terafiliasi pasukan bersenjata Mesir telah menerima pesan SOS dari unit darurat pesawat hilang," kata maskapai dalam cicitan di Twitter.

Menurut maskapai, pesawat Airbus itu lepas landas dari Bandara Charles De Gaulle, Paris, sekitar pukul 23.00 waktu setempat. Menurut AFP, militer Mesir menyangkal telah menerima sinyal darurat dari pesawat hilang.



Seorang pakar keselamatan penerbangan, Keith Mackey, mengatakan, tempat hilangnya pesawat merupakan area gabungan wilayah udara Yunani dan Mesir. Kedua negara kemungkinan besar tahu lokasi tepat hilangnya pesawat.

"Ini akan menjadi titik dimulainya pencarian, ketika hari terang pesawat dan kapal akan mudah mencari di sana," kata Mackey. Menurut dia, jika benar kecelakaan, maka seharusnya tidak butuh waktu lama untuk menemukannya di area tersebut.

Menurut laporan, pilot pesawat tidak memberi sinyal tanda bahaya sebelum pesawat hilang di radar. Saat ini, pencarian pesawat sedang dilakukan. 

Readmore: http://www.atjehcyber.net/2016/05/pesawat-egypt-air-nyemplung-ke-laut.html?m=1#ixzz495yrupC7 
Sumber: @atjehcyber | fb.com/atjehcyberID 

IS Bom Ladang Gas milik Rezim Assad

Tiga ledakan keras mengguncang kota kuno, Palmyra, setelah tentara Negara Islam (IS/ISIS) meledakkan sebuah ladang besar yang dipenuhi gas milik rezim Bashar Assad.

Dilansir Daily Star, Rabu (18/5), IS menyerbu ladang gas Shaer yang merupakan salah satu yang terbesar setelah berbulan-bulan pertempuran. Mereka kemudian meledakkan ladang tersebut hingga menyebabkan tremor bumi sesaat. Setelah diledakkan, IS berhasil menguasai ladang gas tersebut.

Selain menguasai ladang gas, mereka juga dilaporkan memiliki akses ke pasokan tak terbatas senjata kimia mematikan seperti mustard dan gas klor. Menurut ahli senjata kimia, IS selama dua tahun terakhir nampaknya akan mengembangkan kemampuan senjata kimianya.

Senjata kimia adalah senjata teror utama meskipun peluru dan bom menyebabkan lebih banyak kerusakan. IS telah mengendalikan salah satu tempat produksi klorin terbesar di dunia. Namun IS tidak pernah mengkonfirmasi kepemilikan senjata kimia ini. (Thedailystar/Athehcyber/kabarduniamiliter)

BBM Naik 67 Persen, Buruh Nigeria Mogok Masal

Federasi serikat buruh utama Nigeria, Rabu (18/5/2016), melakukan mogok massal setelah pemerintah menetapkan kenikan harga bahan bakar minyak sebesar 67 persen.
Meski utusan serikat buruh dan kelompok masyarakat madani terus melakukan perundingan panjang dengan pemerintah, tidak ada kemajuan yang dibuat.
Buruh terus menggelar mogok meski pengadilan telah mengeluarkan perintah agar mereka tidak meneruskan aksinya itu.
Kongres Serikat Buruh Nasional dan Kongres Persatuan Serikat Buruh, yang mengaku mewakili 6,5 juta pekerja, dan beberapa organisasi masyaraakat madani menyerukan pemogokan.
Mereka memprotes keras kebijakan pemerintah yang sangat mencekik mereka. Kenaikan harga bahan bakar minyak (BBM) hingga hampir 70 persen menimbulkan kekacauan.
Kenaikan mencekik leher itu terjadi setelah pemerintah mencabut subsidi BBM dan kekurangan devisa. Perundingan antara buruh dan masyarat madani dengan pemerintah tak mencapai hasil.
Sekretaris Jenderal Koalisi Serikat dan Masyarakat Madani, Abiodun Aremu, mengatakan, pemerintah harus membatalkan kenaikan harga sebelum kesepakatan dapat dicapai.
Awal Mei ini, Nigeria membatalkan subsidi BBM dengan menaikkan harganya sebesar dua pertiga dari biasanya.
Langkah itu dilakukan dalam upaya mencegah kekurangan bahan bakar yang berkelanjutan, yang diperburuk oleh krisis valuta asing.
Nigeria bergantung pada impor, dengan hasil minyak merupakan 70 persen dari pendapatan pemerintah.
Pada Selasa (17/5/2016), seorang juru bicara maskapai penerbangan Nigeria mengatakan, kelangkaan BBM menyebabkan peningkatan pembatalan dan penundaan penerbangan dalam negeri, dalam beberapa hari ini.
Nigeria menghadapi krisis ekonomi terbesar dalam beberapa dasawarsa karena dampak dari kekurangan pendapatan minyak mereka.
Cadangan mata uang dollar,  yang dibutuhkan untuk membayar hasil minyak olahan dan sejumlah impor penting lain, semakin berkurang. Hal juga turut menyebabkan kelangkaan bahan bakar.

Data pelacakan kapal dan pedagang bahan bakar menunjukkan, 75 kapal pengangkut dua setengah ton bahan bakar menunggu di pelabuhan bagi pengimpor untuk mendapatkan uang. Uang dibutuhkan untuk membayar muatan itu.
"Kami memohon maaf atas penundaan belakangan karena kelangkaan Jet A1 (nama bahan bakar pesawat," kata perusahaan penerbangan Dana Air dalam pernyataan di laman resmi, seperti dirilis Reuters, Rabu (18/5/2016).
Sam Adurogboye, juru bicara Otoritas Penerbangan Sipil Nigeria (NCAA), mengatakan, semua maskapai penerbangan dalam negeri terkena dampak krisis BBM.
Ketergantungan Nigeria terhadap penjualan minyak mentah sebesar 70 persen dari keseluruhan pendapatan nasional menyebabkan berkurangnya cadangan mata uang asing negara itu.
Sementara bank sentral memberlakukan kebijakan kurs tetap untuk mencegah pengurangan lebih lanjut. (Kompas/kabarduniamiliter)

IS Muncul di Tanzania, Seru Mujahidin Afrika Timur Bersatu

Sebuah video yang dirilis mujahidin Tanzania menyerukan agar seluruh mujahid Afrika Timur bersatu didalam Islamic State. Dengan berlatar bendera khas IS tersebut, tampak beberapa pria menunjukkan kesiapan mereka berperang melawan Uni Afrika. (Terrormonitor/kabarduniamiliter)

AS dan China Sepakat Ajak Taliban Berdamai

ISLAMABAD, -Pemerintah Pakistan menyebutkan, empat negara terlibat dalam pembicaraan untuk membawa kelompok pemberontak Taliban ke dalam sebuah perundingan damai.
Keempat negara itu adalah Pakistan, Afganistan, China, dan Amerika Serikat.
Menteri Luar Negeri Pakistan, di Islamabad, Rabu (18/5/2016), menyebutkan pembicaraan itu masih berlangsung, dan pembicaraan serupa pun sudah pernah digelar sebelumnya.
Perkembangan yang muncul adalah kelompok pemberontak yang bernaung di bawah nama Hezb-e-Islami sudah memberikan sinyal lebih dekat ke arah perundingan damai dengan Kabul.
Kendati demikian, hingga kini belum ada perkembangan ataupun kesepakatan yang dicapai oleh para pihak.
Namun, Presiden Afganistan Ashraf Ghani mengecam pembicaraan itu. Terlebih setelah Taliban melakukan serangan bom di Kabul yang merenggut banyak korban bulan lalu.
Ghani menuntut Pemerintah Pakistan untuk kembali mengangkat senjata melawan jaringan Haqqani.
Haqqani adalah sebuah faksi Taliban yang kuat, yang telah menemukan tempat perlindungan di Pakistan. (Kompas/kabarduniamiliter)

IS Pamerkan Pasar Manbij Yang Ramai

Islamic State (IS) merilis foto-foto pasar manbij di wilayah yang dikuasai di provinsi Aleppo. IS seakan ingin menunjukkan kemampuannya dalam mengelola ekonomi masyarakat sebagaimana layaknya negara. Berita seperti ini tentu membuat dongkol para musuhnya, terutama koalisi pimpinan AS yang hingga saat ini masih terus membombardir wilayah IS dan tidak menganggapnya sebagai negara. (Terrormonitor/kabarduniamiliter)

Ditengah Perpecahan Syiah, IS Bom Baghdad, 77 Militan Tewas

BAGHDAD – Serangkaian serangan bom mobil yang mengguncang Kota Baghdad, Iraq pada Selasa (17/5/2016) kemarin, menyebabkan sedikitnya 77 kaum dan milisi Syi'ah Rofidhoh tewas dan 140 Syi'ah lainnya luka-luka.

Seperti dikutip dari laman Al Arabiya, ada tiga (3) serangan bom yang terjadi di Baghdad pada Selasa kemarin. Ketiga peristiwa itu terjadi di lokasi yang berbeda-beda.

Insiden pertama berupa aksi bom syahid yang berlangsung di salah satu pasar di Distrik al-Shaab. Ada 38 orang Syi'ah yang tewas dan lebih dari 70 kaum Syi'ah lainnya luka akibat serangan tersebut. Selanjutnya, sebuah bom mobil di kawasan al-Rashid menyebabkan enam (6) orang Syi'ah tewas dan 21 lainnya terluka.

Setelah itu, serangan bom ketiga kembali menghantam Baghdad, tepatnya di sebuah pasar yang berada di Distrik Sadr City yang mayoritas dihuni oleh kaum Syi'ah. Insiden terakhir ini merenggut nyawa 41 orang Syi'ah dan melukai lebih dari 70 orang lainnya.

Tokoh Syi'ah Iraq, Moqtada al-Sadr menilai pemerintah Syi'ah Iraq telah gagal dalam memberikan keamanan bagi kelompoknya yang mendiami Sadr City. Menurut dia, pemerintah Syi'ah Iraq layak disalahkan atas berbagai kekacuan yang terjadi di Baghdad.
Sementara itu, Daulah Islam/Islamic (IS) mengaku bertanggung jawab atas peristiwa bom syahid yang terjadi di al-Shaab. Menurut Islamic State (IS), aksi tersebut dilakukan oleh seorang pria yang diidentifikasi sebagai Abu Khattab al-Iraqi.

Sang pelaku awalnya melemparkan granat tangan dan kemudian meledakkan sabuk bom yang terpasang di badannya. Sampai sejauh ini, belum ada pihak yang mengaku bertanggung jawab atas insiden bom ketiga di Baghdad kemarin. [SS/Al Arabiya/manjanik/kabarduniamiliter]

Filipina Tahan 25 Awak Kapal dari China

Manila - Otoritas Filipina menahan 25 awak kapal asal China karena dicurigai melanggar wilayah perairan negara tersebut. Penahanan ini berpotensi memicu ketegangan antara kedua negara yang sudah memanas terkait kedaulatan maritim.

Seperti dilansir Reuters, Selasa (17/5/2016), para awak yang ditahan berasal dari dua kapal nelayan yang kedapatan berlayar di perairan antara Pulau Babuyan dan Provinsi Batanes, Filipina bagian utara tanpa izin pada Senin (16/5). Kapal itu ditahan oleh tim gabungan dari patroli laut Filipina dan Biro Perikanan dan Sumber Daya Laut (BFAR).

Disampaikan BFAR dalam pernyataannya, kedua kapal nelayan itu mengibarkan bendera Filipina saat didekati petugas. Namun pemeriksaan dokumen kapal yang disita otoritas Filipina, menunjukkan kapal-kapal itu terdaftar di China. Para awak kapal gagal menunjukkan izin berlayar di wilayah perairan Filipina.

"Berdasarkan aturan yang berlaku, fakta bahwa kedua kapal nelayan asing itu mengibarkan bendera Filipina memberikan asumsi bahwa mereka terlibat dalam pelanggaran wilayah," sebut Direktur BFAR, Asis Perez.

Juru bicara Kementerian Luar Negeri China, Hong Lei, mengaku belum mendapat informasi soal penahanan kapal dan awaknya oleh Filipina.

Pada akhir tahun 2014 lalu, pengadilan Filipina menjatuhkan hukuman denda masing-masing sebesar US$ 102 ribu (Rp 1,5 miliar) untuk sembilan nelayan asal China. Hukuman itu dijatuhkan karena para nelayan asal China menangkap ratusan penyu laut di wilayah sengketa Half Moon Shoal, gugusan Kepulauan Spratly, Laut China Selatan. Saat itu, otoritas China memprotes penangkapan para nelayannya dan menolak mengakui putusan sidang.

Untuk insiden kali ini, kedua kapal China itu tidak berlayar di perairan Laut China Selatan yang menjadi sengketa. China mengklaim hampir seluruh wilayah Laut China Selatan. Klaim itu menuai protes dari Brunei Darussalam, Malaysia, Vietnam, Taiwan dan Filipina sendiri.

Dalam pernyataannya pekan ini, presiden terpilih Filipina Rodridgo Duterte menyatakan ingin menjalin hubungan baik dengan China. Duterte mengaku terbuka untuk melakukan perundingan langsung soal sengketa Laut China Selatan yang memperburuk hubungan kedua negara.

(nvc/detik/kabarduniamiliter)

Inilah Jana, Balita Korban Bom Assad

Jana Mohamed, salah seorang gadis kecil Suriah, korban dari serangan pesawat udara rezim Syiah Assad yang masih dapat hidup setelah rumahnya dibom. Akan tetapi kondisi fisiknya terutama tangan dan muka mengalami luka bakar. (Syamtoday/kabarduniamiliter)

Longsor di Srilangka, 150 Orang Dikhawatirkan Terkubur

Kolombo - Lebih dari 150 orang dikhawatirkan tewas terkubur longsor di Sri Lanka. Sedikitnya dua tanah longsor melanda Sri Lanka setelah dilanda hujan deras selama lebih dari tiga hari terakhir.

Petugas penyelamat berjuang keras mencari korban selamat dan menemukan jasad korban tewas. Data terbaru otoritas setempat, seperti dilansir Reuters, Rabu (18/5/2016), jumlah korban tewas sejauh ini mencapai 35 orang, setelah 19 jasad korban lainnya berhasil ditemukan dari timbunan longsor.

Juru bicara militer setempat, Jayanath Jayaweera, menuturkan sedikitnya 13 jasad korban ditemukan di lokasi longsor Aranayaka dan tiga jasad lainnya di wilayah Bulathkopitiya. Lebih dari 196 ribu warga terpaksa mengungsi dari rumah masing-masing, akibat hujan deras. Sedangkan lebih dari 350 orang berhasil diselamatkan oleh petugas dari area terdampak longsor.

Hingga kini, upaya pencarian dan penyelamatan difokuskan pada kota Aranayaka, yang berjarak 100 kilometer dari ibu kota Kolombo. Dilaporkan tiga desa di wilayah Aranayaka terkubur longsor sejak Selasa (17/5) malam waktu setempat.

Salah satu pejabat Palang Merah Sri Lanka yang terlibat rapat darurat bencana di Aranayaka, mengutarakan kekhawatiran pemerintah bahwa jumlah korban tewas akan bertambah.

"Dalam rapat, diungkapkan bahwa sekitar 300-400 orang dikhawatirkan tewas akibat longsor di Aranayaka," tutur Direktur Jenderal Komunitas Palang Merah Sri Lanka, Neville Nanayakkara, kepada Reuters.

Pernyataan Nanayakkara itu disampaikan sebelum beberapa pejabat lainnya menyebut, sekitar 150 orang berhasil diselamatkan dari lokasi longsor di Aranayaka. Hingga kini, keselamatan sekitar 150 orang lainnya yang diduga tertimbun longsor, belum bisa dipastikan.

Para korban yang berhasil diselamatkan dibawa ke sedikitnya enam kamp pengungsian setempat. Para tentara menggunakan kapal dan helikopter untuk menyelamatkan para korban di distrik Puttalam.

(nvc/detik/kabarduniamiliter)

AS Persenjatai Militan Libya untuk Lawan IS

Amerika Serikat dan berbagai negara lainnya mengatakan siap untuk mempersenjatai pemerintah persatuan Libya yang dibentuk PBB untuk membantu para militan melawan Negara Islam atau IS yang semakin meluas wilayahnya di Libya.
Berbicara di Wina, Menteri Luar Negeri AS John Kerry mengatakan kekuatan dunia akan mendukung pemerintahan boneka Libya dalam mengupayakan pembebasan dari embargo senjata PBB.
Dia mengatakan IS adalah 'ancaman baru'' terhadap (kepentingan barat di) Libya dan 'wajib' untuk dihentikan.
Bulan lalu, pemerintah Libya memperingatkan bahwa IS bisa merebut sebagian besar negara itu jika tidak dihentikan segera. 
Setelah mengadakan pembicaraan dengan mitra-mitra internasional, Kerry mengatakan: "Pemerintah Persatuan Nasional, GNA, adalah satu-satunya entitas yang dapat menyatukan negara itu. Ini satu-satunya cara untuk memastikan bahwa lembaga-lembaga penting ... jatuh ke tangan otoritas dan perwakilan yang diakui.
"Ini adalah satu-satunya cara untuk menghasilkan kohesi yang diperlukan untuk mengalahkan Dais (IS)."
Sirte
Pengumuman tentang cara berpakaian bagi perempuan di Sirte sejak menjadi wilayah IS.
Namun perdana menteri pemerintahan Libya bersatu, Fayez Sarraj, memperingatkan tentang tantangan besar yang harus dihadapi. Disebutkannya, untuk menumpas IS. diperlukan bantuan luar lebih besar lagi.
"Kami tak bicara tentang intervensi internasional, melainkan asistensi internasional untuk pelatihan, memperlengkapi tentara kami, dan melatih anak-anak muda kami."
Negara-negara barat berharap, pemerintah persatuan bisa menghadapi IS yang berkuasa di Sirte - kampung halaman diktator mantan presiden Libya, Moammar Gaddafi. (Detik/kabarduniamiliter)

Korban Balita Penuhi RS Fallujah, Paska Serangan AS dan Irak

Anak-anak balita warga Daulah Khilafah Islamiyyah (Islamic State) wilayah Fallujah memenuhi rumah sakit Fallujah pasca serangan pesawat udara rezim Syiah Irak dan koalisi AS membombardir pemukiman mereka di Fallujah. (Syamtoday/kabarduniamiliter)

1 dari 5 Perempuan Prancis Pernah Alami Kekerasan Seksual

Tak kurang dari 17 wanita yang pernah menjabat sebagai menteri di Prancis mengatakan mereka tak akan lagi bisa diam atas kasus-kasus pelecehan seksual yang terjadi di negara tersebut.
Para mantan menteri ini menulis surat terbuka yang diterbitkan surat kabar dengan mengatakan bahwa lebih dari 1 dari 5 wanita di Prancis pernah menjadi korban pelecehan seksual.
Mereka mengatakan bahwa perkembangan ini tidak bisa dibiarkan dan perilaku kaum laki-laki harus diubah.
Para mantan menteri ini juga mendesak agar kaum perempuan yang pernah menjadi korban untuk berbicara dan meminta undang-undang yang mengatur kejahatan ini direvisi, dengan memasukkan hukuman yang lebih keras.
Diharapkan, kata para tokoh wanita ini, kasus-kasus pelecehan seksual akan makin banyak diteruskan ke pengadilan.
Pekan lalu, wakil ketua parlemen Prancis, Denis Baupin, mengundurkan diri setelah muncul kasus dugaan pelecehan seksual.
Baupin membantah terlibat atau telah melakukan pelecehan seksual.
(nwk/detik/kabarduniamiliter)

Wah, IS Larang Pasar Ikan, Apa Alasannya?

Salah satu warga Islamic State yang dulunya adalah warga Indonesia, Rafiqa Hanum, membuat status tentang kebijakan dilarangnya pasar ikan. Namun itu bukan bentuk pelarangan permanen, IS hanya melarang hal tersebut untuk sementara waktu saja. Alasannya? Karena ikan-ikan saat ini sedang proses perkembangbiakan, jadi penangkapan dihentikan sementara.

IS memang menguasai sungai eufrat yang merupakan sungai besar dan menghasilkan ikan. Tidak diduga, IS ternyata peduli dalam menjaga ekosistim biota sungai tersebut. (Rh/kabarduniamiliter)

Perkelahian Masal di Moskow, 3 Orang Tewas dan 26 Luka-luka

Moskow - Perkelahian yang melibatkan ratusan orang pecah di pemakaman Khovanskoye di Kota Moskow, Rusia. Sedikitnya tiga orang tewas akibat kejadian ini.

Berdasarkan informasi dari kantor berita AFP, Minggu (15/4/2016), selain tiga orang tewas, dilaporkan ada 26 orang lainnya yang mengalami luka-luka. Hal tersebut disampaikan Juru Bicara Departemen Kesehatan Moskow seperti dikutip kantor berita non pemerintah Rusia, Interfax.

"Saat itu, 26 terluka dan 3 meninggal," ujar juru bicara tersebut.

23 dari 26 orang yang mengalami luka dibawa ke rumah sakit. Di mana 4 di antaranya mengalami luka serius. Polisi menahan setidaknya 50 orang terkait kejadian ini.

AFP menuliskan, perkelahian di Khovanskoye melibatkan sedikitnya 200 orang imigran dari bekas Soviet Asia Temgah dan Penduduk Rusia wilayah konflik, Caucasus Utara. Dalam berita di TV LifeNews, ditunjukkan bagaimana puluhan orang bersenjata tongkat dan baja berkelahi di kuburan dan pintu masuk pemakaman.

Kementerian Dalam Negeri Rusia mengatakan, peperangan dipicu atas sengketa hak untuk bekerja di pemakaman. Lahan yang diduga disengketakan yakni 200 hektare yang berada di sisi barat Kota Moskow. (rna/detik/kabarduniamiliter)

IS Serang Deir Ezzour, Bantai 80 Tentara Assad

IS Menyerang pasukan Bashar Assad di Deir Ezzour, Lebih kurang 80 tentara rezim Assad tewas dalam penyerangan tersebut. Dalam perang tersebut IS mengambil alih rumah sakit Deir Ezzour yang digunakan oleh tentara Assad. IS juga menguasai sebuah kampus, banyak senjata serta tank. Selain itu IS juga menawan puluhan loyalis Assad dalam keadaan hidup. Namun menurut SOHR, rezim Assad kembali bisa menguasai rumah sakit tersebut meski demikian nasib tawanan masih belum jelas. IS belum mengkonfirmasi berita direbut kembalinya rumah sakit tersebut. (Syamtoday/detik/kabarduniamiliter)

Top