Tajuk

Lokal

Islam

Barat

Timur

Like Us

Sejarah

Korea Utara Tahan Kapal Pesiar Rusia

Moskow - Sebuah kapal pesiar Rusia telah ditahan oleh penjaga pantai Korea Utara di Laut Jepang. Otoritas Rusia menyebutkan ada 5 orang kru yang berada di dalam kapal tersebut.

"Pihak Korea Utara telah memberitahu bahwa kapal pesiar itu dibawa ke pelabuhan Kimchaek," ucap pejabat Kementerian Luar Negeri Rusia, Igor Agafonov, di kota Vladivostok, kepada kantor berita RIA Novosti, seperti dilansir AFP, Sabtu (14/5/2016).

"Para kru masih hidup dan dalam keadaan baik-baik saja. Kami masih menunggu penjelasan dari Korea Utara mengenai alasan dari penahanan itu," imbuh Aganofov yang juga menyebut bahwa diplomatnya tengah meminta izin untuk menemui para kru itu.

Sebelumnya seorang pejabat di Kedutaan Rusia di Pyongyang menyampaikan pada kantor berita TASS bahwa kapal Elfin itu ditahan oleh penjaga pantai Korea Utara pada Jumat lalu. Pejabat yang enggan disebut namanya itu mengatakan bahwa kapal itu tengah berlayar menuju ke Vladivostok usai mengikuti sebuah kompetisi di pelabuhan Busan, Korea Selatan.

"Pihak kedutaan telah memberikan catatan kepada Korea Utara agar segera melepaskan para kru," ucap juru bicara utusan Rusia di Korea Utara, Denis Samsonov kepada kantor berita RIA Novosti.

Pada Jumat lalu, Wakil Presiden Federasi Pelayaran Regional Yevgeny Khromchenko menulis di halaman Facebook-nya bahwa kepal itu diberhentikan oleh 'nelayan Korea Utara' di jarak 85 nautical miles atau 160 km dari pantai. Kapal itu juga diderek ke daratan.

(dhn/detik/kabarduniamiliter)

Benarkah IS Membantai 14 Fans Real Madrid?

Harian Dailymail asal Inggris memberitakan bahwa mujahidin Daulah Khilafah Islamiyyah (IS) membantai 14 orang penggemar Real Madrid yang sedang melakukan pertemuan di Irak dengan alasan bahwa sepkbola itu anti muslim. Serangan dilakukan dengan menggunakan senjata Ak-47.

Berita sebenarnya adalah mujahidin Khilafah menyerang sebuah di daerah Balad, sebuah distrik Syi'ah di Bagdad. Di dalam cafe tersebut banyak berkumpul milisi dan tentara rezim Syiah Irak. Jumlah korban adalah 13 mati dan 25 orang lainnya luka-luka. Serangan dilakukan dengan bom isytishadi. Adapun alasan sepakbola itu anti muslim jelas sangat bertolak belakang dengan akal sehat, karena di wilayah Khilafah sepakbola diperbolehkan bahkan didirikan berbagai lapangan sepakbola dan futsal untuk warga. (Syamtoday/kabarduniamiliter)

Barat Khawatir Dengan Aplikasi Anak Buatan IS Ini




Islamic State (ISIS/IS) dilaporkan merilis sebuah aplikasi yang mengajarkan anak-anak untuk belajar bahasa Arab dengan menggunakan nasyid jihad dan gambar-gambar senjata.

Aplikasi ini dipromosikan oleh ‘Library Zeal’, berarti ‘perpustakaan semangat’, salah satu divisi IS. Tujuannya, untuk mengajarkan alfabet arab kepada anak-anak.

Dalam aplikasi ini, IS menyebut tentaranya sebagai 'singa' dan anak-anak disebut ‘singa muda khilafah’. Dirilis pula foto-foto yang menunjukkan anak-anak itu sedang dilatih sebagai tentara anak dan didoktrin dengan idelogi islam yang dianut IS.

Aplikasi yang diberi nama Huroof (huruf) ini disajikan dengan warna-warni lembut dengan kartun dan bunga, balon dan bintang, serta bendera bewarna hitam, lambang bendera IS, yang menjadi latar belakangnya. Media-media barat sangat mengkhawatirkan aplikasi ini karena diduga akan menyebabkan tumbuhnya tentara IS generasi baru yang bisa jadi lebih kuat dari tentaranya saat ini, karena telah terdidik dari kecil.

Seperi dilansir the Independent, huruf-huruf Arab dalam aplikasi ini digambarkan dengan senjata-senjata. Huruf “ba” misalnya, ditunjukkan bersama gambar sebuah senjata, “dal” dengan tank, “ta” dengan peluru dan senjata-senjata lain di sisa alfabet Arab.

Aplikasi ini dipublikasikan di saluran pesan ISIS dan situs berbagi file pada Selasa (10/5) dan tersedia di perangkat Android. (Atjehcyber/kabarduniamiliter)


VIDEO:




VIDEO;

Putin Akan Ambil Langkah untuk Akhiri Ancaman AS

Presiden Rusia Vladimir Putin mengatakan, negaranya akan mempertimbangkan langkah-langkah untuk mengakhiri ancaman kepada Amerika Serikat (AS) terkait pengembangan rudal nuklir yang mampu menembus sistem pertahanan rudalnya di Eropa. Menyusul pengaktifan perisai anti-rudal milik AS di Rumania, Putin juga menyebut Rusia tidak akan terlibat dalam perlombaan senjata baru.

"Sekarang unsur anti-rudal telah dipasang, kita akan dipaksa mempertimbangkan langkah-langkah untuk mengakhiri ancaman yang muncul terkait keamanan Rusia," ujar Putin dalam sambutannya kepada pejabat pertahanan di sebuah tayangan televisi seperti dilansir kantor berita AFP, Jumat (13/5/2016).

Hal ini disampaikan Putin setelah sistem pertahanan anti-rudal AS di Rumania ditujukan untuk melindungi anggota NATO dari aksi ancaman negara-negara lain beroperasi. Seperti diketahui, AS tengah berupaya membangun pertahanan anti-rudal di negara anggota NATO. Di mana pada April 2016, negara NATO melakukan uji coba intersepsi serangan anti-rudal di perairan Skotlandia dengan kapal perang Aegis.

Jika sistem perisai anti-rudal sudah beroperasi penuh, maka kapal dengan sistem pertahanan Aegis nantinya melakukan patroli dari Spanyol. Roket pengintersepsi akan ditempatkan di Romania dan Polandia, sedangkan radar ditempatkan di Jerman, Turki dan sejumlah negara anggota NATO lainnya.

Langkah ini sempat mendapat kecaman dari Rusia lantaran Polandia dan Republik Ceko mengizinkan didirikannya pangkalan rudal di wilayah mereka. Namun belakangan, Ceko menarik diri dari rencana tersebut.

Informasi dari sejumlah pejabat setempat, pangkalan pencegah rudal AS yang terletak di Rumania Selatan akan membantu mempertahankan negara anggota NATO dalam melawan ancaman serangan rudal balistik jarak pendek dan menengah, terutama dari Timur Tengah.

Putin juga sempat menyinggung sistem pertahanan rudal dalam kapal perang Aegis yang kini berada di Mediterania. Ia menilai langkah tersebut berpotensi menjadi awal dari lomba pembuatan senjata baru.

"Semua ini merupakan langkah menuju destabilisasi sistem keamanan internasional dan menjadi awal perlombaan senjata baru," terangnya.

Selain itu Putin menyebut, AS telah melanggar kesepakatan Intermediate-Range Nuclear Forces Treaty (INF) yang telah ditandangani mantan Presiden Uni Soviet Mikhail Gorbachev dan mantan Presiden AS Ronald Reagen pada tahun 1987. Hal yang dipersoalkan adalah penambahan situs AS di Eropa yang dapat digunakan untuk lokasi latihan peluncuran rudal jarak pendek dan menengah.

Menurutnya dengan melakukan uji coba di situs tersebut menggunakan rudal berkecepatan cepat, maka Rusia tidak dapat mengendalikan apa yang terjadi di sana. "Ini adalah ancaman tambahan buat kami," kata Putin.

Ia menegaskan, Rusia akan berupaya menjaga keseimbangan secara strategis. Akan tetapi, di saat yang bersamaan Putin juga tidak mau membiarkan negaranya terjebak dalam perlombaan 'pamer' senjata baru.

"Kami tidak akan terlibat dalam perlombaan (senjata) ini, kami akan melakukan dengan cara kami sendiri. Kami akan bekerja dengan sangat hati-hati," sebutnya. (aws/detik/kabarduniamiliter)

IS Ambil Alih Jalur Utama Homs-Palmyra

Islamic State (IS) dilaporkan berhasil memotong rute utama dari kota Homs menuju Palmyra dari pemerintah Suriah (Bashar Assad), hanya beberapa bulan setelah pasukan pemerintah merebut kembali kota kuno itu. 

Dilaporkan AFP pada Rabu (11/5), IS "mampu memotong jalur pasokan antara Homs dan Palmyra dekat bandara militer Tayfur setelah serangan diluncurkan dari timur dari Homs," mengutip keterangan kelompok pemerhati perang Suriah, Syrian Observatory for Human Rights. 

Kedua kota itu dikuasai oleh rezim Suriah setelah pasukan berhasil merebut kembali Palmyra, kota yang dinyatakan sebagai situs warisan dunia oleh UNESCO, dari cengkraman IS pada akhir Maret lalu, didukung oleh serangan udara Rusia.

Direbutnya rute ini "merupakan serangan IS terbesar sejak tentara [Suriah] merebut kembali Palmyra berkat dukungan Rusia" pada 27 Maret lalu, kata kepala Observatory, Rami Abdel Rahman.

"Bentrokan antara pasukan rezim dan Dais (Daulah Islam) sedang berlangsung," katanya, menggunakan bahasa Arab untuk menyebut nama lain IS. 

"Dais mengelilingi Palmyra dari semua sudut, kecuali di barat daya," ujar Abdel Rahman sembari menambahkan keberdaaan IS yang terdekat dari kota itu hanya berjarak 10 kilometer. 

Baik IS dan rezim Suriah menguasai sejumlah wilayah di sekitar Homs dan Palmyra.

Jalur yang dikuasai IS merupakan "jalan utama antara Homs dan Palmyra, tetapi bukan satu-satunya rute karena ada jalur di sisi lain" antara kedua kota, menurut keterangan Abdel Rahman. (Afp/kabarduniamiliter)

Bentrok dengan PKK, 6 Tentara Turki Tewas

Ankara, - Enam tentara Turki tewas dalam pertempuran melawan para militan Kurdi di wilayah tenggara Turki. Dua tentara Turki lainnya tewas ketika helikopter militer mereka jatuh saat dikerahkan ke lokasi pertempuran.

Militer Turki menyatakan seperti dilansir kantor berita AFP, Jumat (13/5/2016), keenam tentara itu tewas dalam operasi melawan para anggota kelompok Kurdi terlarang, Kurdistan Workers' Party (PKK) di dekat pangkalan militer di distrik Cukurca, provinsi Hakkari hari Jumat ini. Delapan tentara lainnya luka-luka dalam pertempuran itu.

Sebuah helikopter militer Kobra dikerahkan ke lokasi tersebut, namun jatuh dikarenakan masalah teknis. Akibatnya, dua tentara yang menerbangkan heli tersebut tewas.

Hingga saat ini pertempuran antara pasukan militer Turki dan militan PKK di wilayah tersebut masih berlangsung. Jet-jet tempur F-16, helikopter dan pesawat-pesawat tak berawak (drone) dikerahkan ke lokasi tersebut untuk menyerang para militan PKK. Menurut militer Turki, sejauh ini, enam militan PKK tewas dalam gempuran tersebut.

Sementara dalam operasi terpisah di provinsi Sirnak, militer Turki menyebut bahwa 15 militan PKK telah tewas.

Turki telah melancarkan operasi besar-besaran terhadap PKK setelah gencatan senjata dua tahun yang diumumkan kelompok Kurdi tersebut berakhir pada 2015. Sejak itu, ratusan personel keamanan Turki telah tewas dalam serangan-serangan PKK. Namun Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan bersumpah tak akan mengendurkan operasi terhadap militan PKK.

PKK dinyatakan sebagai kelompok teroris oleh pemerintah Turki dan sekutu-sekutu Baratnya. Namun Erdogan menuding, Amerika Serikat dan Uni Eropa tidak berbuat banyak untuk menghentikan aktivitas kelompok Kurdi tersebut. AS justru membantu militan YPG, yang merupakan cabang dari PKK.

(ita/detik/kabarduniamiliter)

IS Panen Senjata di Huwaysis

Rampasan perang dalam jumlah banyak didapatkan mujahidin Islamic State wilayah Hims di Huwaysis. Diduga senjata ini didapatkan setelah IS mengalahkan tentara Suriah loyalis Bashar Assad. (Syamtoday/kabarduniamiliter)

Arab Saudi Penjarakan Muslimah Karena Dukung IS

Riyadh, - Seorang muslimah di Arab Saudi telah dijatuhi hukuman penjara enam tahun atas "aksi-aksi hasutan" termasuk menyatakan sumpah setia pada khalifah Abu Bakar Albaghdadi, pemimpin Islamic State.

Menurut media Saudi Gazette seperti dilansir kantor berita AFP, Jumat (13/5/2016), pengadilan di Riyadh menjatuhkan vonis tersebut kepada wanita berumur 27 tahun itu dalam persidangan yang digelar Rabu, 11 Mei waktu setempat. Tidak disebutkan nama wanita itu.

Namun harian Al-Hayat melaporkan, hakim memutuskan bahwa terdakwa hanya akan mendekam di penjara selama tiga tahun dan menangguhkan sisa masa hukumannya. Ini diputuskan apabila wanita itu menyatakan penyesalan atas perbuatannya.

Namun wanita itu dilarang pergi ke luar negeri selama enam tahun. Wanita Saudi tersebut dinyatakan bersalah karena telah menyatakan sumpah setia kepada Abu Bakr al-Baghdadi, pemimpin IS, yang telah menguasai sejumlah wilayah di Irak dan Suriah dan mendirikan kekhilafahan yang menjadi musuh utama AS, sekutu Arab Saudi.

Media-media Saudi melaporkan, wanita itu telah memposting pesan-pesan di Twitter yang isinya mendukung serangan mematikan IS terhadap pasukan keamanan Saudi. Dia juga telah menyerukan untuk melawan para penguasa kerajaan Saudi yang mana pihak kerajaan lebih memilih berteman dengan AS dan terlibat dalam pengeboman di wilayah IS melalui serangan udara.

(ita/detik/kabarduniamiliter)

Belum Juga Tangkap Santoso, Mabes Polri Keluhkan Faktor Medan

Belum mampu menangkap Santoso yang merupakan pimpinan kelompok Mujahidin Indonesia Timur (MIT), Mabes Polri akhirnya secara resmi telah memperpanjang Operasi Tinombala di Poso, Sulawesi Tengah (Sulteng).

"Diperpanjang 60 hari, kami TNI dan Polri bertekat terus melakukan pengejaran terhadap kelompok Santoso dan anak buahnya," kata Kadiv Humas Mabes Polri, Brigjen Pol Boy Rafli Amar, pada Selasa (10/5/2016) di Mabes Polri, Jalan Trunojoyo, Jakarta Selatan (Jaksel).

Mantan Kapolda Banten ini mengatakan, pengejaran terhadap anggota MIT dan Santoso terkendala faktor geografis yang luas dan medan yang sangat berat sehingga memerlukan waktu cukup lama. Kendati demikian, jenderal bintang satu itu menyebut segala cara bakal ditempuh Polri untuk menangkap Santoso.

"Kita sudah melakukan, pengepungan dari berbagai arah, kita lihat medannya sangat berat. Tentunya ini tidak bisa dalam waktu singkat artinya mereka juga mobile, tetapi titik koordinat mereka pada umumnya sudah diketahui," jelas Boy.

Dengan memperpanjang masa Operasi Tinombala, lanjut Boy, aparat berharap mampu menemukan sampai tempat persembunyian Santoso. 

Operasi Tinombala adalah lanjutan dari Operasi Camar Maleo. Target operasi adalah menangkap Santoso, baik hidup ataupun mati. Sedangkan Operasi Tinombala mulai diberlakukan pada 10 Januari hingga 9 Maret 2016.

Tapi karena Santoso belum juga tertangkap, operasi yang melibatkan 3.000 lebih pasukan, Polri 2.000 dan TNI 1.000 pasukan terus diperpanjang. Santoso diburu sejak tahun 2007. Pimpinan MIT itu diduga terlibat aksi penyerangan di beberapa tempat di Indonesia.

Bahkan, Kementerian Luar Negeri (Kemenlu) Amerika Serikat (AS) memasukkan namanya dalam daftar teroris global. TNI dan Polri membentuk Operasi Camar Maleo untuk menangkap Santoso yang dimulai pada Januari 2015. Selama Operasi Camar Maleo I hingga IV prajurit menangkap 24 orang.
Kapolri Jenderal Pol Badrodin Haiti sempat mengatakan tim gabungan berhasil mendeteksi tempat persembunyian Santoso. Tim mengetahui Santoso sempat menempati camp di pegunungan di Poso pada 17 Agustus 2015. "Sudah diketahui," kata Kapolri, Jumat 21 Agustus 2015.

Sebulan kemudian, Kapolri menargetkan bisa menangkap Santoso pada tahun 2015 itu. Namun, hingga Operasi Camar Maleo tutup buku pada 9 Januari 2016 dan Operasi Tinombala 2016 berakhir tanggal 8 Mei 2016 kemarin, tim gabungan belum mampu menangkap Santoso. [AH/manjanik/kabarduniamiliter]

Erdogan Klaim Telah Bunuh 3000 Tentara IS

Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan mengatakan pasukan Turki telah menewaskan sekitar 3.000 tentara IS di Suriah dan Irak. Menurut Erdogan, tidak ada negara lain yang menyamai Turki dalam hal perlawanan terhadap kekhilafahan islam tersebut.

Hal ini disampaikan Erdogan dalam pertemuan militer negara-negara Balkan pada Rabu (11/5) seperti dikutip Reuters. Erdogan dalam pidatonya juga mengatakan bahwa negara yang menuding Turki telah membantu IS telah berkata "jahat."

Pernyataan Erdogan ini berbeda dengan kepala militer Turki dalam pertemuan sebelumnya yang mengatakan mereka telah membunuh 1.300 tentara IS di Irak dan Suriah. Belum ada penjelasan dari Turki mengapa ada perbedaan angka tersebut.

"Ada mereka yang sangat jahat dengan mengatakan bahwa Turki adalah negara yang membantu Dais [Daulah Islam/IS]. Tidak ada negara lain di dunia yang melakukan perjuangan seperti yang kami lakukan," ujar Erdogan.

Komentar Erdogan ini disampaikan empat hari setelah pasukan Turki yang tergabung dalam koalisi internasional menewaskan 48 anggota IS di Suriah.

Akibat perlawanan terhadap IS kota di perbatasan Turki menjadi sasaran serangan roket yang ditembakkan dari Suriah sejak Januari lalu. Di provinsi Kilis, sedikitnya 20 orang tewas dan hampir 70 lainnya terluka akibat rokter tersebut. 

Turki juga menanggung beban atas konflik yang mendera Suriah dengan menampung 3 juta pengungsi asal negara itu. Pemerintah Erdogan menurut kantor berita Anadolu telah mengeluarkan dana hingga US$10 miliar untuk memenuhi kebutuhan para pengungsi sejak konflik Suriah bermula tahun 2011.

Selain melawan IS, Turki juga tengah memerangi kelompok separatis Kurdi, PKK. Kelompok ini dianggap sebagai organisasi teroris oleh Uni Eropa, Amerika Serikat dan Turki. Namun anehnya AS dan Eropa saat ini justru mempersenjatai Kurdi demi memerangi IS, sayangnya bukan hanya IS yang disasar Kurdi, namun juga pemerintah Turki. Sejak militan Kurdi dipersenjatai AS, semakin sering PKK membom wilayah Turki. (Reuters/atjehcyber/kabarduniamiliter)

AS Aktifkan Rudal di Rumania, Rusia Berang


Moskow, - Amerika Serikat akan mengaktifkan pangkalan pertahanan rudal darat di Rumania, yang nantinya merupakan bagian dari sistem perisai perlindungan Eropa yang lebih besar dan kontroversial. Hal ini menuai kemarahan pemerintah Rusia.

Rusia menyebut sistem antirudal Aegis milik AS di Rumania itu melanggar traktat negara-negara nuklir. Rusia pun mengancam akan mengambil langkah-langkah balasan.

"Kami memandang pengerahan peluncur rudal di darat seperti ini sebagai pelanggaran klausul-klausul utama dalam Traktat Rudal Kekuatan Nuklir Jarak menengah tahun 1987," ujar juru bicara Kementerian Luar Negeri Rusia Maria Zakharova seperti dilansir media Press TV, Jumat (13/5/2016).

Pemerintah Rusia mencetuskan, tujuan sistem antirudal tersebut adalah untuk melumpuhkan persenjataan nuklir Moskow. Namun pemerintah AS bersikeras, sistem rudal tersebut tidak ditujukan terhadap Rusia.

"Rusia telah berulang kali menekankan bahaya dari perkembangan situasi di sekitar pertahanan antirudal di wilayah itu. Namun keprihatinan kami masih tetap diabaikan. Kami sedang menarik kesimpulan kami sendiri dari hal ini, termasuk mengambil langkah-langkah timbal-balik kami yang bersifat militer dan teknis," tegas Zakharova.

Sebelumnya, AS mengatakan sistem Aegis adalah sistem perisai untuk melindungi NATO dari rudal jarak pendek dan jarak menengah, terutama dari Timur Tengah. Dengan sistem ini, rudal yang datang menyerang akan dihancurkan di luar angkasa, sebelum kembali memasuki atmosfer Bumi. Pejabat senior AS dan NATO akan meresmikan sistem rudal ini dalam suatu upacara di Deveselu, Rumania selatan.

Beberapa hari lalu, stasiun televisi Rusia, Zvezda melaporkan bahwa negeri itu tengah menyiapkan uji tembak rudal nuklir berkekuatan besar, yang disebut-sebut mampu menghancurkan sebuah negara hanya dalam hitungan detik. Rudal RS-28 Sarmat yang dijuluki "Setan 2" itu akan menggantikan rudal-rudal R-36M era Uni Soviet, yang oleh pakar-pakar militer NATO dijuluki sebagai "Setan."

(ita/detik/kabarduniamiliter)

IS Tembak Mati 5 Mata-mata AS

Islamic State provinsi Ninawa merilis video "Qisas ( Retaliation) by the Civilians on the Murtaddin (Apostates)" yang berisi pelaksanaan hukum balasan (qisos) bagi lima orang yang telah terbukti dan dinyatakan bersalah karena menjadi mata-mata dan memberikan informasi pada koalisi Internasional pimpinan AS untuk membom pemukiman warga Khilafah. Dalam video tersebut eksekusi tidak dilakukan oleh mujahidin Khilafah tapi justru warga sipil Khilafah yang keluarganya menjadi korban pembantaian pesawat udara salibis diperbolehkan untuk mengeksekusi sebagai bentuk qishash. Pelaksanaan hukuman ini dilaksanakan ramai-ramai oleh warga yang kesal atas pengeboman yang dilakukan koalisi. Gema takbir membaha dipekikan warga Khilafah atas pelaksanaan qishash ini. (Syamtoday/kabarduniamiliter)

Singapura Perintahkan Penahanan WNI Dalam Kasus Kabut Asap

Singapura - Badan Lingkungan Hidup Singapura (The National Environment Agency/NEA) diperintahkan pengadilan setempat untuk menangkap direktur perusahaan Indonesia terkait bencana kabut asap tahun 2015.

Perintah pengadilan untuk menahan direktur suatu perusahaan Indonesia ini didapat setelah direktur itu tak mengindahkan pemberitahuan dari Singapura berdasarkan UU Polusi Asap Lintas Batas (Transboundary Haze Pollution Act/THPA) yang dikirimkan kepadanya kala direktur itu berada di Singapura, demikian dilansir Channel News Asia edisi 11 Mei 2016.

"NEA telah memperoleh surat perintah pengadilan untuk mengamankan dia ketika memasuki Singapura, yang sesuai dengan ketentuan hukum THPA tersebut. Ini berarti jika direktur itu memasuki Singapura, ia bisa ditahan oleh petugas NEA untuk tujuan investigasi," tegas juru bicara NEA pada Rabu kemarin.

Namun nama direktur dan perusahaannya tak disebutkan.

Pada September dan Oktober 2015 lalu, kebakaran lahan menyebabkan wilayah negara kota itu diselimuti asap. Perusahaan yang diduga bertanggung jawab menimbulkan asap itu dipercaya adalah perusahaan pulp dan kertas.

Menteri Lingkungan Hidup dan Sumber Daya Air Singapura Masagos Zulkifli pada 12 April 2016 lalu, telah mengirimkan pemberitahuan kepada 6 perusahaan yang berbasis di Indonesia. Perusahaan-perusahaan itu diminta untuk segera mengambil tindakan mitigasi untuk mengurangi kebakaran dan mengembangkan rencana untuk mencegah terulangnya kebakaran lahan dan bencana asap.

Dalam pidatonya bulan lalu, Masagos berjanji, pemerintah Singapura akan "mengambil langkah apa yang kami bisa untuk menegakkan THPA". (nwk/detik/kabarduniamiliter)

Lagi, Tentara Rusia Tewas di Tangan IS

Damaskus, - Seorang tentara Rusia tewas setelah ditembak para tentara IS di provinsi Homs, Suriah. Pria itu menghembuskan napas terakhir setelah dua hari dirawat karena luka-lukanya.

Pejabat militer Rusia di pangkalan udara Hmeimim di provinsi Latakia, Suriah mengatakan, tentara Rusia bernama Anton Yerygin tersebut mengalami luka-luka serius dan meninggal di rumah sakit pada Rabu, 11 Mei waktu setempat.

"Saat menjalankan tugas untuk mengawal kendaraan-kendaraan Rusia untuk rekonsiliasi pihak-pihak bertikai di provinsi Homs, Suriah, tentara Rusia Anton Yerygin mendapat luka-luka serius akibat tembakan yang dilakukan militan-militan," kata perwira militer tersebut kepada media Rusia, TASS dan dilansir AFP,Kamis (12/5/2016).

"Tentara yang terluka dengan cepat dilarikan ke rumah sakit, dan paramedis Rusia berjuang untuk menyelamatkan jiwanya selama dua hari namun gagal," imbuhnya.

Tentara tersebut telah diusulkan untuk mendapatkan anumerta atas jasanya.

Sebelumnya pada April lalu, Rusia memberikan penghormatan tertinggi kepada Letnan Aleksandr Prokhorenko, setelah dia meminta dibombardir oleh pesawat tempur Rusia ketika dirinya dikepung puluhan tentara IS di Palmyra, Suriah.

Media-media Barat menjuluki Prokhorenko sebagai "Rambo" Rusia. Oleh pemerintahnya, Prokhorenko pun dianugerahi gelar kepahlawanan atas pengorbanannya.

Rusia mulai melancarkan serangan-serangan udara terhadap IS dan kelompok-kelompok musuh Assad lainnya di Suriah sejak September 2015 lalu. Operasi militer itu dilakukan atas permintaan pemerintahan Presiden Bashar al-Assad.

(ita/detik/kabarduniamiliter)

Simulasi Terorisme di Inggris Gunakan Allahuakbar Sebagai Ciri Teroris

Latihan antiteror di pertokoan Trafford Centre, Manchester melibatkan 800 sukarelawan.
Penyebutan "teroris Muslim" dan permintaan maaf polisi Manchester, Inggris menyusul latihan antiterorisme dengan pelaku palsu meneriakkan Allahu Akbar diperdebatkan netizen.
Latihan yang dilakukan kepolisian Manchester itu dilakukan untuk menguji bagaimana aparat menanggapi situasi darurat.
Sekitar 800 sukarelawan ikut serta dalam latihan di pertokoan Trafford Centre, Manchester, Senin (09/05).
Penyebutan "teroris Muslim" dengan pekik Allahu Akbar diperdebatkan para pengguna media sosial termasuk di Facebook BBC News dengan komentar lebih dari 2.000.
Akun atas nama JD Sorfleet termasuk yang mempertanyakan langkah polisi, "Mengapa meminta maaf? Serangan baru-baru ini dilakukan organisasi yang disebut militan Islam," komentar yang ditanggapi Alim Sattar dengan menyatakan, "Fakta bahwa mereka meminta maaf menunjukkan ada yang perlu dimintakan maaf...bilapun Anda tak mengerti."
Sebelum kepolisian minta maaf, para pengguna media sosial juga mempertanyakan alasan kepolisian menggambarkan pemeran sebagai Muslim.
Twitter
Keputusan bodoh oleh kepolisian Manchester, tulis staf Universitas Manchester.
'Mungkin karena itulahIslamofobia meningkat 300% di Inggris'
latihan
Latihan antiteror ini menggunakan rincian yang pernah dilakukan IS, kata polisi.
Staf bagian keragaman Universitas Manchester, Ilyas Nagdee, di antaranya menulis dalam akun Twitternya, "Keputusan bodoh oleh @gmpolice (Kepolisian Manchester Raya) untuk memutuskan bahwa penyerang harus terlihat sebagai Muslim. Mungkin karena itulah Islamofobia meningkat 300% di Inggris."
Aktivis perdamaian Manchester Dr Erinma Bell juga mengkritik penggunaan "teroris Muslim" dengan mengatakan, "teroris bisa siapa saja" dan kita perlu menghindari "berprasangka negatif."
Kepolisian Manchester Raya mengatakan latihan itu tak terkait dengan adanya ancaman teror apapun.
Dalam pernyataan, pejabat kepolisian Garry Shewan mengatakan, "Perlu bagi semua lembaga termasuk polisi untuk melatih dan bersiap menggunakan latihan seperti ini sehingga kita dalam kondisi terbaik untuk menanggapi kejadian dan serangan yang tak terduga."
latihan antiteror di Manchester
Sukarelawan ada yang berperan sebagai korban.
"Skenario latihan ini didasarkan pada serangan organisasi ekstremis Dais (IS) dan penulisan skenario berdasarkan serangan sebelumnya, dengan rincian situasi senyata mungkin."
"Namun kami mengakui bahwa penggunaan kata-kata terkait agama ini tak bisa diterima...Kami sadari dan meminta maaf bila menyinggung," tambah Shewan. Hal ini menunjukkan dengan jelas bahwa teroris yang dimaksud barat adalah islam, dan perang terhadap teroris adalah perang terhadap islam. Serangan teror di Eropa dilalukan oleh mayoritas non muslim, namun hanya kasus yang melibatkan muslim saja yang disebut terorisme.
(nwk/bbc/kabarduniamiliter)

IS Ungkap Fakta Kejelakan Militer AS

Islamic State merilis poster yang berisi fakta-fakta keburukan militer AS, musuh utamanya. Dalam poster tersebut mengungkapkan bahwa 25 prang tentara AS bunuh diri secara sia-sia setiap jam, dan 8000 setiap tahunnya. Sementara 80% tentara wanita AS disebut pernah mengalami pelecehan seksual, 30% tentara wanita bahkan pernah diperkosa saat sedang beroperasi di lapangan. Tentara AS juga disebut doyan anak-anak, terungkap lebih dari 1500 kasus kekerasan seksual terhadap anak kecil dari tahun 2010 yang dilakukan oleh tentara AS.

Parahnya lagi, anggaran militer AS menyedot dana yang fantastis, sejak tahun 2000, AS telah menghabiskan uang 6 triliun dolar. AS memang telah berhasil meruntuhkan rezim Saddam Husein, rezim Taliban, dan rezim Ghadafi, namun saat ini IS belum juga berhasil dalam mengalahkan rezim Khilafah IS dan bahkan sejak operasi bersama 60 negara lain dilancarkan, AS hanya bisa mengurangi 14% wilayah IS saja. Padahal IS telah ekspansi keluar Irak dan Suriah, seperi di Sinai, Libya, Afghanistan, Nigeria, Chechnya, dll. (is/kabarduniamiliter)

Kapal Perang AS Lintasi LCS, China Kerahkan Jet Tempur

Militer China mengerahkan jet-jet tempurnya ke wilayah sengketa Laut China Selatan. Ini dilakukan saat sebuah kapal perang Angkatan Laut AS berlayar di pulau karang Fiery Cross Reef yang disengketakan.

Kementerian Pertahanan China menyatakan, dua jet tempur dan tiga kapal perang China dikerahkan untuk membayang-bayangi kapal perang AS tersebut, dan menyuruhnya untuk meninggalkan wilayah itu.

Juru bicara Kementerian Luar Negeri China, Lu Kang mencetuskan seperti dilansir kantor berita Reuters, Rabu (11/5/2016), kapal perang AS itu telah masuk ke perairan China secara ilegal.

"Aksi oleh pihak AS ini mengancam kedaulatan dan kepentingan keamanan China, membahayakan staf dan fasilitas di pulau karang itu, dan merusak perdamaian dan stabilitas wilayah," ujarnya pada konferensi pers.

Terkait keberadaan kapal perang AS tersebut, Juru bicara Departemen Pertahanan AS, Bill Urban mengatakan, kapal USS William P. Lawrence tersebut berlayar di area 12 mil laut kawasan sengketa Fiery Cross Reef yang dikuasai China.

Menurut Urban, operasi kebebasan navigasi yang dilakukan AS tersebut dimaksudkan untuk "menantang klaim-klaim maritim berlebihan" oleh China, Taiwan dan Vietnam, yang berupaya membatasi hak-hak navigasi di Laut China Selatan.

"Klaim-klaim maritim yang berlebihan ini tidak sejalan dengan hukum internasional seperti yang tercermin dalam Hukum Konvensi Laut, yang mana mereka bermaksud membatasi hak-hak navigasi yang harusnya bisa diterapkan AS dan semua negara," kata Urban.

China dan AS belakangan saling tuding melakukan militerisasi di Laut China Selatan, seiring China melakukan reklamasi darat berskala besar dan pembangunan pulau buatan di kawasan sengketa, sementara AS meningkatkan patroli dan latihan militernya di kawasan tersebut. (ita/detik/kabarduniamiliter)

100ribu Warga Kristen Irak Bentuk Milisi Lawan IS

Umat kristen di Irak membentuk milisi bersenjata yang akan melawan Islamic State. Milisi ini dinamakan Brigade Babilonia, merujuk pada nama wilayah Irak pada masa lampau. Menurut Christiandaily, sekitar 100.000 orang bergabung dengan milisi ini. Kalau hal tersebut benar tentu saja jumlah ini sangat banyak, apalagi jika mereka bertempur bersama dengan tentara dan milisi syiah Irak. Apalagi mereka bertempur dibantuk penuh oleh 60 negara koalisi yang membantu penug dalam serangan udara dan perlengkapan persenjataan. Apakah milisi ini akan dapat menghalau kemajuan IS? Atau justru milisi ini akan tenggelam dalam sejarah sebagaimana milisi yang lain. (Christiandaily/kabarduniamiliter)

Suriah Berikan Kambing Untuk Keluarga Tentara Yang Tewas

Pemerintah rezim Syiah Assad memberikan cendramata berupa jam dinding dan kambing bagi keluarga tentaranya yang tewas dalam pertempuran. Kambing dan kam dinding itu diharapkan bisa menghibur keluarga yang ditinggal mati sia-sia karena bertempur membela diktator bengis Bashar Assad. (Syamtoday/kabarduniamiliter)

AS Mengklaim Bunuh Abu Waheeb, Komandan Militer Provinsi Anbar

Salah seorang komandan militer Islamic State (IS) di Provinsi Anbar, Abu Waheeb, dikabarkan tewas akibat serangan udara pasukan koalisi pimpinan AS, kata Departemen Pertahanan Amerika Serikat. Ini adalah klaim ke enam AS yang menyatakan tewasnya Abu Waheeb, kenyataannya beliau masih segar bugar. Namun belum diketahui saat ini apakah klaim AS ini benar atau dusta sebagaimana klaim sebelumnya.
Pentagon mengklaim Abu Waheeb, tengah bepergian menggunakan sebuah kendaraan di sebuah kota dekat Rutba, Provinsi Abar, ketika gempuran dilakukan.
Selain Waheeb, ada tiga tentara lainnya yang diklaim tewas dalam serangan udara tersebut.
"Akhir-akhir ini berbahaya menjadi pemimpin Isil di Irak dan Suriah," kata juru bicara Pentagon, Peter Cook, merujuk nama lain IS.
Waheeb, sebagaimana dijelaskan Cook, adalah pemimpin militer bagi IS di Provinsi Anbar.
Lahir pada 1986 dan mengenyam pendidikan ilmu komputer, Waheeb kerap digambarkan dalam situs-situs pemantau sebagai tokoh yang naik daun di dalam tubuh IS.
Dia pernah ditangkap oleh pasukan AS di Irak dan divonis hukuman mati, namun lolos dari penjara pada 2012. Abu Waheeb terkenal sebagai petempur yang handal dan tidak takut mati menghadapi musuh, oleh karena itu beliau sangat ditakuti oleh milisi syiah. (Kompas/kabarduniamiliter)

Bentrok Pasukan Assad dan IS di Distrik Tahtooh

Peperangan terus berlanjut, kali ini IS terlibat pertempuran melawan tentara rezim Syiah Assad di daerah Tahtooh. Saat ini sebagian besar Suriah sudah dikuasai oleh IS, sementara Rezim Assad menguasai wilayah yang lebih kecil dari IS, disusul oleh pemberontak Kurdi, dan sisanya dikuasai oleh gabungan oposisi Suriah. (Syamtoday/kabarduniamiliter)

Ahrar Syam Nyatakan Bersama Turki Perangi IS

Dr. Ayman Haroush, salah seorang ulama kelompok Ahrar Sham, mengeluarkan fatwa bolehnya memerangi Islamic State melalui bekerja sama dengan pemerintah rezim Turki. Menurutnya, pemerintah rezim Turki merupakan pemerintahan Islami walaupun sistemnya demokrasi.

Ahrar syam dan Erdogan memang memiliki hubungan yang sangat erat, ketika Erdogan memenangkan pemilu Turki lalu, Ahrar Syam langsung mengucapkan selamat. Erdogan menganggap IS bukanlah islam, sementara IS menganggap pemerintahan Erdogan di Turki tidak mencerminkan islam sama sekali. Selain bersekutu dengan Turki, Ahrar Syam juga bersekutu dengan jabhah islamiyyah bentukan Saudi dan Al-Nusra yang merupakan cabang resmi Al-Qaeda di Suriah. (Syamtoday/kabarduniamiliter)

Suku-suku di Libya Nyatakan Sumpah Setia pada IS

Para tetua dari Werfallah, suku Gadaddfa & Awlad Sulaiman di Sirte, Libya bertemu dengan pemerintahan IS provinsi Sirte dan menyatakan dukungan pada Islamic State (IS). Sirte merupakan salah satu kota di Libya yang saat ini dikuasai oleh Islamic State.

Aliansi internasional pimpinan AS dilanda kekhwatiran karena suku-suku ini mempunyai banyak anggota disekitar Bani Waled (Wilayah Barat daya Libya). Kabilah atau suku Gadaddfa ini memiliki ratusan ribu warga. Suku ini juga pada masa lampau terkenal gigih dalam melawan penjajahan Italia di Libya. (Sirte/kabarduniamiliter)

Longsor di China, 41 Orang Hilang

Beijing, - Setidaknya 41 orang dilaporkan hilang menyusul bencana tanah longsor yang terjadi di sebuah lokasi konstruksi di China. Tanah longsor itu dipicu oleh hujan deras.

Menurut kantor berita China, Xinhuaseperti dilansir kantor berita AFP, Senin (9/5/2016), insiden ini terjadi pada Minggu (8/5) pagi waktu setempat menyusul hujan lebat di wilayah provinsi Fujian. Tanah longsor ini terjadi di sebuah lokasi konstruksi tempat pembangkit listrik tenaga air sedang dibangun.

Menurut Xinhua, hujan lebat terus mengguyur wilayah pegunungan itu dalam waktu kurang dari 24 jam, hingga menimbulkan tanah longsor. Sebanyak 41 pekerja bangunan hilang dalam insiden ini, sedangkan tujuh orang mengalami luka-luka.

Presiden China Xi Jinping menyerukan upaya maksimum untuk memastikan cepatnya misi penyelamatan usai tanah longsor itu. Pemimpin China itu juga mengingatkan perlunya peningkatan pengawasan lokal dan pemeriksaan keselamatan guna mencegah kejadian serupa.

Saat ini upaya pencarian terus dilakukan untuk menemukan mereka yang hilang.

Sebelumnya pada Desember 2015, tanah longsor di kota Shenzhen, China selatan telah merenggut 77 nyawa. Menurut pemerintah China, pelanggaran aturan keselamatan konstruksi telah menjadi penyebab tanah longsor itu. Sejumlah pejabat lokal telah ditangkap terkait peristiwa tersebut.

(ita/detik/kabarduniamiliter)

IS Bunuh 100 Tentara Assad di Distri Sya'ir

Islamic State (IS) atau Khilafah pada Kamis (5/5/2016) terus melakukan serangan dan merengsek mendekati distrik Sya'ir di pinggiran Homs, Suriah setelah pertempuran sengit dengan militer rezim Syi'ah Nushairiyyah Suriah Bashar Assad sejak tanggal 2 Mei 2016.

Dalam cuplikan video yang dilansir kantor berita A'maaq dari daerah Sya'ir setelah pasukan Daulah Islam merebut perusahaan gas dan sekitarnya, terlihat begitu banyak ghanimah (harta rampasan perang) yang diperoleh oleh Islamic State (IS).

Selain itu dalam pertempuran selama 4 hari tersebut, mujahidin Islamic State (IS) telah menewaskan sedikitnya 100 pasukan rezim Syi'ah Nushairiyyah Suriah dan menawaqn 5 pasukan Syi'ah lainnya.

Berikut ini sejumlah ghanimah yang diperoleh mujahidin Islamic State (IS) seperti dilansir A'maaq pada Ahad (8/5/2016) dalam pertempuran di distrik Sya'ir; 20 tank T62-T55, 4 unit BMP, 13 senapan mesin 23 Mm, 9 artileri 130 Mm-122 Mm dan roket ATMG.
Islamic State (IS) juga menguasai kilang inyak di Sya'ir dan menguasai 65 pos militer milik rezim Syi'ah didaerah tersebut. [SS/manjanik/kabarduniamiliter]

Kebakaran Hebat di Kairo, 50 Orang Terluka

Kairo, - Setidaknya 50 orang terluka ketika kobaran api dengan cepat menyebar di kawasan bisnis di pusat ibu kota Kairo, Mesir. Para petugas pemadam kebakaran termasuk di antara korban luka.

Kepolisian setempat mengatakan, kebakaran awalnya terjadi di sebuah hotel kecil di kawasan Al-Mosky, tidak jauh dari masjid Al-Azhar. Namun si jago merah dengan cepat menyebar ke empat gedung di sekitarnya.

Gedung-gedung tersebut termasuk gudang yang berisi bahan-bahan plastik yang membantu api menyebar dengan cepat.

"Setidaknya 50 orang terluka ringan, termasuk para petugas pemadam kebakaran, paling banyak mengalami inhalasi asap dan memar-memar tapi bukan luka bakar," ujar Ahmad Ansary, kepala otoritas ambulans Mesir kepada kantor berita AFP, Senin (9/5/2016).

Belum diketahui penyebab kebakaran tersebut. Kobaran api berhasil dipadamkan setelah beberapa jam. (ita/detik/kabarduniamiliter)

IS Sinai Bunuh 8 Polisi Mesir di

Delapan anggota polisi bagian investigasi rezim Mesir dibunuh dalam kendaraan mereka dalam operasi yang dilancarkan mujahidin Islamic State provinsi Sinai di Halwan, selatan Kairo. Serangan ini sebagai balasan atas penyiksaan muslimah di penjara rezim Mesir.

Amir Al-Qaeda Serukan Persatuan Oposisi Suriah

Amir Al-Qaeda, Syeikh Ayman Al-zhawahiri merilis rekaman audio yang berisi seruan pada pemberontak Suriah. Al-Qaeda menyerukan agar pemberontak atau oposisi Suriah bersatu dan berperang dalam koordinasi yang sama. Ayman menyatakan Jabhah Nushrah, mantan milisi bentukan IS yang membelot pada Al-Qaeda, akan bersatu dengan pemberontak lainnya walaupun mereka berperang dibawah komando AS, Turki dan Saudi.

Perlu diketahu bahwa pemberontak Suriah sendiri sudah menjalin kesepakatan dengan AS, Turki, Rusia dan Saudi untuk menjadikan Suriah baru yang demokratis dan mengusir seluruh pejuang asing. Padahal Jabhah Nushrah banyak komponen yang berasal dari warga asing. Apakah JN akan mengusir pejuangnya yang berasal dari Suriah? Apakah JN benar-benar akan "berjalan bersama" dengan pemberontak yang sekuler? Dan yang paling penting apakah JN akan diterima oleh kelompok-kelompok oposisi, atau hanya sedang dimanfaatkan untuk melawan Assad dan IS, lalu setelah itu ditendang dari Suriah sebagaimana yang terjadi di Libya. Sayang sekali Al-Qaeda tidak belajar dari sejarah. (Terrormonitor/kabarduniamiliter)

Top