Tajuk

Lokal

Islam

Barat

Timur

Like Us

Sejarah

IS / ISIS Habisi 50 Milisi Pro Assad di Homs, Suriah

Daulah Islamiyyah / Islamic State wilayah Homs menyatakan diri berada dalam aksi serangan amaliyyah istisyhadiyyah menghantam wilayah rezim Nushairiyyah di Distrik Armania, timur Az Zahraa’, pusat Homs yang didiami oleh para pengikut Assad dari sekte Alawi.
Operasi bom martir yang dilakukan pada Jum’at sore (21 Jumadal Akhiroh) tersebut sukses menewaskan dan melukai lebih dari 50 milisi loyalis rezim Bashar Assad.
Serangan tersebut disebut sebagai aksi pembalasan Junud Khilafah atas serangan bombardir pesawat-pesawat dan helikopter Nushairiyyah terhadap kaum muslimin, dilansir dari laporan resmi Maktab I’lami wilayah Homs. Mujahidin bersumpah serangan-serangan yang lebih menyakitkan akan terus berjalan dalam waktu yang teramat dekat.
Perlu diketahui, selama sepekan terakhir, rezim Nushairiyyah mengintensifkan serangan-serangan udara sporadis mereka terhadap wilayah-wilayah kaum muslimin di Homs dan Hama. (Azzammedia/infoduniamiliter.Com)

Protes Pemerintahan Komunis, Biksu Tibet Bakar Diri


Beijing, - Seorang biksu perempuan Tibet tewas setelah melakukan aksi bakar diri untuk memprotes pemerintahan China. Aksi ini juga dilakukan wanita tersebut untuk menyuarakan dukungan bagi pemimpin spiritual Tibet, Dalai Lama.

Biksu bernama Yeshi Khando tersebut awalnya terlihat berjalan mengitari wihara Kardze sebagian bagian dari ritual doa agama Buddha. Namun kemudian dia membakar dirinya di dekat kantor polisi Ganzi. 

Demikian disampaikan kelompok Free Tibet yang berbasis di Inggris, International Campaign for Tibet (ICT) dan Radio Free Asia (RFA) seperti dilansir kantor berita AFP,Sabtu (11/4/2015).

"Dia menyerukan kembalinya Dalai Lama dan juga untuk kelangsungan hidupnya," demikian disampaikan RFA mengenai Dalai Lama yang mengasingkan diri ke luar negeri.

"Dia juga menyerukan kemerdekaan bagi Tibet," demikian RFA.

Usai kejadian tersebut, keluarga wanita berumur 47 tahun itu dipanggil polisi untuk dimintai keterangan. 

Sejak tahun 2009, setidaknya telah terjadi lebih dari 130 kasus warga Tibet yang melakukan aksi bakar diri di China. Nyaris seluruhnya berakhir dengan kematian. 

Banyak warga Tibet di China menuding pemerintah melakukan represi agama dan pengikisan budaya mereka, seiring meningkatnya jumlah warga dari kelompok etnis mayoritas Han yang pindah ke wilayah-wilayah Tibet. (Detik/infoduniamiliter.Com)

Otoritas Yahudi Bunuh Pemuda Palestina tak bersenjata

Tentara Zionis-Israel membunuh seorang warga Palestina dan melukai beberapa lainnya di tepi Barat, dalam sebuah upacara pemakaman pejuang Palestina. Pria berusia 27 tahun yang dibunuh oleh tentara Zionis-Israel merupakan kerabat dari pejuang Palestina yang sedang dimakamkan. Menurut keluarganya, pejuang itu meninggal karena masalah kesehatan yang dialaminya selama penahanannya di penjara Zionis. Tuduhan ini dibantah oleh penjara Israel yang menyatakan pejuang tersebut telah dibebaskan berbulan-bulan yang lalu.

Menurut saksi mata dan petugas medis yang menyaksikan kejadian tersebut, menyatakan tentara Zionis-Israel menembakkan peluru karet dan peluru tajam dalam kejadian yang terjadi Jumat, 10 April itu.

Juru bicara militer Zionis-Israel menyatakan kepada Reuters, Sabtu (11/4/2015), bahwa tentara Zionis-Israel pada mulanya menggunakan cara-cara yang tidak mematikan untuk membubarkan upacara pemakaman tersebut. Namun, para warga Palestina yang hadir di sana tidak gentar dengan cara tersebut. Tentara Zionis-Israel kemudian beralih menembakkan peluru tajam. Kejadian ini sedang dalam penyelidikan pihak berwenang Zionis-Israel.(rz/eramuslim/infoduniamiliter.Com)

Dapur Umum IS / ISIS Beri Makan 1500 orang miskin Setiap Hari

Dewan Zakat Khilafah Islamiyah wilayah Al-Khayr telah membuka dapur umum untuk melayani dan menyalurkan makanan bagi kaum muslimin di wilayah tersebut. Pelayanan ini mampu memberikan bantuan pangan bagi sekitar 1500 keluarga fakir miskin setiap hari.
Selain Dapur Umum, Dewat Zakat wilayah Al-Khayr juga mengoperasikan pabrik roti untuk memenuhi kebutuhan pokok sepertiga penduduk wilayah Al-Khayr setiap harinya,

Sumber video: http://bit.ly/1GV2CoI (buka melalui www.webproxy.to atau gunakan VPN)

Mesir Beli Rudal Hellfire AS Senilai 57 Juta Dolar

Badan Pertahanan dan kerjasama keamanan Departemen Pertahanan Amerika Serikat (Pentagon) mengumumkan akan menjual rudal Hellfire kepada pemerintah Mesir senilai 57 juta dolar AS.

Dalam keterangannya pada hari Jum’at (10/04) kemarin, Pentagon menyatakan , “Penjualan rudal Hellfire senilai 57 juta dolar AS termasuk roket tipe 356 AGM-114K / R3 Hellfire, suku cadang, serta peralatan pendukung dan pelatihan penggunaannya,” seperti dilansir kantor berita Anatolia.
Sementara itu dalam keterangan jubir Kementerian Luar Negeri AS, Jeff Rathke, kepada Kongres mengatakan, “Transaksi ini dirancang untuk mendukung upaya Mesir dalam menghadapi terorisme di wilayah Semenanjung Sinai.”

Jeff Rathke menambahkan, “Akan tetapi kesepakatan ini belum final tanpa adanya persetujuan dari Kongres.”
Dalam keterangannya kepada wartawan, Jeff Rathke menjelaskan bahwa konstitusi AS menyatakan jika Kongres tidak memberikan jawaban persetujuan ataupun penolakan maka kesepakatan tersebut dinyatakan disetujui oleh Kongres.

Sebelumnya pada pekan lalu Presiden Obama menyatakan akan kembali menjalankan program bantuan militer dan ekonomi kepada Mesir, sebagai dukungan kepada pemerintahan Sisi dalam memberantas kelompok-kelompok Islam di Yaman dan wilayah Semenanjung Sinai. (Rassd/Ram/eramuslim/infoduniamiliter.Com)

Diserang IS / ISIS, Milisi Komunis PKK Banjir Mayat

Sabtu (22 Jumadal Akhiroh), sumber-sumber Azzam Media di wilayah al Barakah menuturkan lebih dari ratusan militan Komunis PKK tewas terbunuh dalam serangan ofensif Pasukan Islamic State yang berjalan selama tiga hari terakhir di Tal Tamr, kota strategis yang menghubungkan pusat Hasakah dengan perbatasan Raksul Ayn (Serekaniye).
“Pusat Medis Partai Komunis di Qomishliy dibanjiri oleh mayat-mayat PKK yang terbunuh, terus berdatangan lebih dari ratusan, dan puluhan lainnya luka-luka. Sampai-sampai tidak tersedia cukup ruangan lagi di rumah sakit untuk menampung korban di pihak mereka!” demikian penuturan sumber awak media Daulah pada redaksi Azzam Media.
Lebih dari 23 militan PKK juga dilaporkan terbunuh pada kemarin Jum’at (21 Jumadal Akhiroh) disapu oleh aksi amaliyyah istisyhadiyyah Junud Khilafah pada fajar hari, menghantam pos checkpoint PKK di Utara Tal Ruman. Disusul oleh serangan darat muqotilin Daulah Islamiyyah menewaskan sisa-sisa pasukan musuh yang masih bercokol disana.
Serangan istisyhadi ini dilancarkan setelah berjalannya tiga hari pertempuran menguasai lima areal pedesaan Tal Tamr, diantaranya al Khoritoh, Tal Ruman, Tal Jazirah, Tal Najmah, dan Tal Jadiyah, dimana Junud Khilafah asal Nusantara mengambil salah satu peran penting dalam operasi penaklukan tersebut.
Perkembangan terbaru yang diterima Azzam Media, Mujahidin bergerak maju menguasai wilayah baru di Desa Tal Sukar.
[battar/azzammedia/infoduniamiliter.Com]

Dubes Palestina ini Harus Belajar Sejarah Nusantara


Pemerintah Palestina menyatakan, kemerdekaan dari Zionis-Israel akan membutuhkan waktu yang lama. Palestina belajar dari Indonesia yang butuh 350 tahun untuk merdeka dari pemerintah kolonial Belanda.

“Berapa lama waktu yang dibutuhkan Indonesia untuk merdeka, 350 tahun. Afrika Selatan membutuhkan waktu ratusan tahun juga, India membutuhkan 400 tahun untuk merdeka,” kata Duta Besar Palestina untuk Indonesia, Fariz Mehdaweh (10/4).

“Jadi, kolonialisme tidak akan bisa pergi dengan cepat, membutuhkan waktu dan rakyat kami berkomitmen untuk terus berjuang. Untungnya, saat ini dunia sudah mendukung kami, sehingga kami yakin ini (kemerdekaan) sudah dekat,” katanya.

Fariz Mehdaweh, Dubes Palestina yang doyan rokok Marloboro ini, agaknya harus belajar dengan benar tentang sejarah Indonesia. Yang mengatakan Indonesia dijajah Belanda selama 350 tahun itu hoax. Karena ada wilayah-wilayah Indonesia yang sampai Jepang datang sama sekali tidak pernah dijajah. 

Wilayah Aceh pun tidak benar-benar takluk sampai Belanda angkat kaki dari Nusantara. Dan Indonesia baru lahir pada tanggal 17 Agustus 1945, jadi sampai sekarang belum berusia 100 tahun. Lantas darimana ada anggapan Indonesia dijajah Belanda selama 350 tahun?(rz/eramuslim/infoduniamiliter.Com)

IS / ISIS Serang Bandara Militer Assad, 70 Tentara Tewas

Sedikitnya lebih dari 70 Tentara Nushairiyyah terbunuh setelah Mujahidin Daulah Islamiyyah (Islamic State) melancarkan serangan mengejutkan atas salah satu Bandara Militer al Khalkhalah di pinggiran as Suwaydak, Provinsi as Suwaydak, Selatan Damaskus.
Lansir dari laporan reporter Azzam Media pada Jum’at (21 Jumadal Akhiroh), dikuatkan oleh kabar resmi yang dismapaikan oleh tim media Daulah Islamiyyah wilayah Damaskus, bahwa serangan digulirkan pada fajar hari, dimana Junud Khilafah menghantam lini terdepan pos pertahanan pangkalan udara Khalkhalah di tiga Distrik yang tersebar di pinggiran utara bandara militer tersebut.
Berlangsung selama hampir delapan jam baku tembak sengit, dimana rezim Assad sebagaimana biasanya lebih banyak mengerahkan helikopter dan pesawat-pesawat tempur mereka. Namun IS berhasil menewaskan 50 Tentara Nushairiy di mantiqoh Albu Hart, 15 personel militer rezim di al Mahjuuroh, dan terakhir lebih dari lima prajurit Assad di Tal Dholfar.
Dengan tewasnya 70 Tentara Nushairiyyah dalam satu operasi tersebut, menambah jumlah statistik pasukan rezim Assad yang terbunuh di tangan Mujahidin Daulah Islamiyyah sebanyak ratusan lebih dalam satu pekan ini.
Operasi penyerbuan Junud Khilafah ini berlangsung meski Daulah Islamiyyah di Damaskus tengah berada dalam gempuran koalisi Shohawat Syam dari berbagai penjuru, namun tak mengalihkan fokus mereka untuk menumpas Nusahiriyyah.
Hingga kabar ini diturunkan oleh reporter Azzam Media, pangkalan udara militer al Khalkhalah masih dalam keadaan serangan bombardir intensif oleh roket-roket Mujahidin Daulah Islamiyyah. [shuhayb/azzammedia/infoduniamiliter.Com]

14 Milisi Korup Palestina "Selingkuh" dengan Rezim Assad

14 Milisi Palestina dikabarkan akan bekerjasama dengan rezim Assad dalam merebut kembali kamp Yarmuk yang dihunu pengungsi palestina. Sebelumnya IslamicbState mengambil alih kamp tersebut disebabkan terjadi krisis makanan dan blokade yang menyebabkan pengungsi palestina menderita. Pembebasan kamp Yarmuk itu sendiri melibatkan setidaknya 200 tentara IS yang berasal dari Palestina.

IS pada awalnya menyarankan para milisi tersebut untuk berunding, namun kedatangan IS disambut oleh para milisi yang berafiliasi dengan Hamas itu dengan senjata, sehingga konflik tidak dapat dihentikan. Setelah menguasai Yarmuk, IS mendapati milisi menyimpan banyak makanan, hal tu semakin membuktikan bahwa milisi tersebut sengaja menumpuk makanan sementara penghuni kamp palestina kelaparan. Saat iu juga IS membagi-bagikan makanan kepada pengungsi palestina. Salah satu kesaksian gadis palestina hal itu tidak terjadi sejaak dua tahun, yaitu sejak dua tahun yang lalu tidak ada milisi yang peduli seperti Islamic State.

Sementara 14 milisi yang terusir dari kamp Yarmuk Seusai mengikuti pertemuan antarfaksi di Damaskus, Suriah, Ahmed Majdalani, Kamis (9/4/2015), mengatakan, mereka sepakat mendukung operasi militer terkoodinasi untuk mengusir IS dari Kamp Yarmuk.


"Solusi keamanan yang akan dilakukan digelar dalam kemitraan dengan negara Suriah dan akan memprioritaskan menjaga keamanan warga. Kami sepakat akan ada kerja sama permanen dengan Damaskus dan pembentukan ruang operasi gabungan dengan pasukan Pemerintah Suriah dan faksi-faksi Palestina yang memiliki kehadiran signifikan di kamp atau di sekitarnya," kata Majdalani.



Kesepakatan ini semakin membuktikan bahwa milisi palestina yang menguasai kamp palestina adalah pengkhianat. Sunni suriah telah menderita berkepanjangan akibat serangan Assad namun milis tersebut tetap mesra dengan rezim syiah tersebut. Hal ini tidak mengejutkan sebab selama ini Hamas sendiri mesra dengan Iran, pusat negara syiah.

Baca: Dikuasai IS, Ini Kata Pemimpin Kamp Palestina(Kompas/infoduniamiliter.Com)

IS / ISIS Ambil Alih Dua Distrik Utara Anbar, Irak

Pertempuran besar menaklukkan jantung Provinsi al Anbar di kota Ramadi kembali meletus hebat pada Kamis (20 Jumadal Akhiroh), dimana Junud Khilafah (Pasukan IS) menggempur dua distrik gerbang Utara, Distrik Albu Faraj dan Distrik Albu ‘Aitsa dan berhasil mengontrol penuh keduanya.
Reporter Azzam Media menuturkan, sebagian besar wilayah sudah dikontrol penuh oleh bala tentara Islamic State, meski masih terjadi baku tembak di sejumlah titik dimana sisa-sisa pasukan rezim Syiah Shofawi dikepung oleh Mujahidin.
Di tengah badai hujan dan petir, Mujahidin menggempur pos-pos pertahanan militer Shofawi dari berbagai arah menggunakan beberapa gelombang serangan bom martir detasemen senjata berat, dan regu-regu muqotilin iqtihamiyyin yang merangsek maju menyapu sisa-sisa musuh kemudian mengambil alih markas-markas mereka.
Dilaporkan lebih dari 50 pasukan musuh dari unsur-unsur kepolisian, militer Shofawi dan Milisi Hasyad Sya’biy Rofidhi terbunuh, sementara ratusan lainnya lari mundur menuju pusat Ramadi di Albu Hajar. Mereka kabur meninggalkan persenjataan dan kendaraan-kendaraan tempur mereka, menjadikannya sebagai ghonimah melimpah bagi Mujahidin.
Kerugian di pihak musuh diperparah dengan hancurnya pos pertahanan vital mereka di Jembatan Albu Faraj, yang berada di atas jalan protokol Ramadi-Fallujah. Puluhan tentara Shofawi tewas dan luka-luka, termasuk para pejabat senior Syiah Shofawi, diantaranya Panglima Tertinggi Iraq untuk Operasi Militer al Anbar. Walillahilhamd wal minnah!
Laporan terakhir yang diterima Azzam Media, iring-iringan mobil militer sebanyak 30 lebih unit APC dan Pelontar Roket milik rezim Shofawi bergerak mundur, lari dari arena pertempuran. Dengan kaburnya sebagian besar pasukan musuh tersebut, kedua Distrik Albu Faraj dan Albu ‘Aitsa secara resmi berada dalam kontrol penuh Daulah Islamiyyah.
Keberhasilan yang dicapai Mujahidin dalam pertempuran kali ini disambut gegap gempita kegembiraan oleh kaum muslimin Ahlus Sunnah Iraq di sejumlah kota dengan menggelar aksi konvoi di jalanan. Disamping lantaran kemenangan tersebut dianggap sangat istimewa, karena ia diraih pasca rezim Shofawi mengumumkan peluncuran operasi besar untuk memberangus Daulah Islamiyyah dari seluruh sudut al Anbar. [kholid/azzammedia/infoduniamiliter.Com]

Tentara IS / ISIS Asal Indonesia Pimpin Perangi Milisi Komunis PKK

Tentara IS asal Nusantara, Indonesia dan Malaysia kembali menjadi ujung tombak kekuatan Mujahidin Daulah Islamiyyah (Islamic State) dalam operasi militer menaklukkan basis Milisi Komunis PKK di kota Tal Tamr, Timur wilayah al Barakah.
Sebagaimana yang telah dilaporkan sebelumnya, pada Kamis (20 Jumadal Akhiroh) diumumkan bahwa Daulah Islamiyyah telah memperoleh kemenangan dengan dikuasainya lima buah desa pinggiran Tal Tamr, yang menghubungkan kota besar Hasakah dan Serekaniye, sekaligus jalan Internasional Aleppo-Iraq.
Mujahidin berhasil membebaskan lima desa yang sebelumnya dikuasai PKK. Dimulai dari desa al Khoritoh dan Tal Ruman, berlanjut dengan takluknya desa Tal Najmah, Tal Jaziroh, dan Tal Jadiyah.
Tal Tamr Map
Desa-desa tersebut dikuasai pasca sejumlah regu Mujahidin Daulah dari Nusantara merangsek maju menghantam pos-pos pertahanan PKK, dimana sebelumnya enam Junud asal Indonesia melancarkan aksi in-ghimas (menceburkan diri ke dalam barisan musuh, bertempur sampai titik darah penghabisan) menewaskan banyak dari personel musuh.
Menghadapi serangan gagah berani yang bertubi-tubi, barisan pertahanan PKK menjadi buyar dan kocar-kacir seketika, lari berhamburan meninggalkan pos-pos pertahanan mereka.
Tak beberapa lama, jet-jet tempur Koalisi Salibis segera datang memberikan bantuan untuk PKK,  Alih-alih roket-roket mereka menghadang gerakan Junud Khilafah, pesawat Amerika salah menjatuhkan bom ke arah barisan PKK yang tengah berusaha kabur dari medan pertempuran. Jumlah kekalahan di pihak musuh pun bertambah berkali-kali lipat. (Azzammedia/infoduniamiliter.Com)

Iran Kirim 2 Kapal Perang ke Yaman


Iran mengirim dua kapal perang ke Teluk Aden dan Selat Bab al-Mandab, Yaman. Dua kapal perang dikirim Iran di saat agresi Arab Saudi dan koalisi Teluk terhadap milisi Houthi di Yaman belum berhenti.
 
Dua kapal perang Iran yang dikirim ke perairan Yaman itu berasal dari Armada ke-34 Angkatan Laut Iran. Pengiriman dua kapal perang berlangsung Rabu waktu Yaman. Pegerakan dua kapal perang itu disiarkan stasiun televisi pemerintah Iran,Press TV.
 
Kapal logistik Bushehr dan kapal perusak Alborz telah meninggalkan Kota Pelabuhan Bandar Abbas, Iran selatan menuju perairan Yaman. Komandan Angkatan Laut Iran, Laksamana Habibollah Sayyari mengkonfirmasi kebijakan militer Iran itu di sela-sela pengiriman dua kapal perang.
 
Pengiriman kapal perang Iran ke Teluk Aden secara politik ikut memanaskan konflik di Yaman. Sebab, Iran selama ini memprotes keras agresi Arab Saudi dan koalisi Teluk terhadap Houthi di Yaman. Iran telah menyerukan dialog untuk merampungkan krisis di Yaman.
 
“Armada ke-34 mengirim (dua kapal perang) untuk misi menjamin keamanan  jalur pelayaran Iran dan melindungi kepentingan Republik Islam Iran di laut lepas,” kata Sayyari, seperti dikutip Tehran Times, Kamis (9/4/2015).
 
Sayyari menekankan, bahwa misi Angkatan Laut Iran itu tetap menghormati hukum internasional. Dia juga menegaskan, langkah militer Iran itu juga untuk menjamin keamanan maritim Iran dari kapal-kapal bajak laut.
 
Dalam beberapa tahun terakhir, Angkatan Laut Iran telah telah meningkatkan patroli di perairan internasional untuk melindungi rute laut dan memberikan jaminan keamanan bagi kapal pedagang dan kapal tanker. (Sindo/infoduniamiliter.Com)

IS / ISIS Akan Bebaskan Abu Bakar Baasyir dan Aman Abdurrahman



Sebuah video diterbitkan Islamic State di YouTube. Pria memakai penutup kepala dan membawa senapan menyebut akan membebaskan 2 Ulama mujahid Abu Bakar Ba'asyir dan Aman Abdurrahman yang ditahan di Nusakambangan. 

Pria itu juga menyebut akan melawan pemerintah Indonesia.Tayangan di YouTube itu hingga, Kamis (9/4/2015) sudah dilihat lebih dari 5 ribu viewers. Video itu memakai judul Salim News alias Abu Jandal.

Pihak Mabes Polri yangdikonfirmasi mengaku sudah mengetahui soal tayangan ini."Pak Rudi (Dirketur di BNPT-red) kemarin sudah melakukan pelatihan-pelatihan di dekat Lapas Nusakambangan.

Antisipasi kalau itu benar, kita sudah diap. Jadi sudah ada latihan-latihan kalau ada upaya untuk itu," kata Kabahar kam Mabes Polri Komjen Pol Putut Eko Bayusenousai menghadiri acara 'Deklarasi Penolakan ISIS di Jabar' yang berlangsung di GrahaBhayangkara, Jalan Cicendo, Kota Bandung.

Menurut Putut latihan sudah dilakukan beberapa kali."Latihan itu sudah beberapa waktulalu. Beberapa bulan lalu," tambahnya.Putut juga menegaskan, pihaknya melakukan penyelidikan dari Bareskrim, Densus 88, danBNPT."Ya itu perlu kita waspadai bersama. Saya tak menyebut itu ancaman besar atau enggak. Yang penting kita waspada semuanya," tutup dia. (Detik/infoduniamiliter.Com)

Iran konflik dengan Saudi, Ini Sikap AS


Amerika Serikat (AS) mulai bereaksi dengan “pasang badan” untuk sekutunya, Arab Saudi, yang terlibat ketegangan dengan Iran terkait konflik di Yaman.
 
AS percaya, Iran telah memberikan dukungan untuk pasukan Houthi yang berupaya menggulingkan pemerintah Presiden Yaman, Abed Rabbo Mansour Hadi.
 
Menteri Luar Negeri AS, John Kerry, mengatakan, posisi AS sangat jelas, yakni mendukung Arab Saudi dan negara-negara Timur Tengah lain yang merasa terancam oleh Iran. 
 
”Kami tidak mencari konfrontasi, tapi kami tidak akan menjauh dari sekutu dan sahabat kami, kebutuhan kita untuk berdiri dengan orang-orang yang merasa terancam sebagai konsekuensi dari pilihan yang mungkin dibuat oleh Iran,” kata Kerry dalam sebuah wawancara dengan PBS Newshour, semalam (9/4/2015). 
 
Sebagai dukungan untuk Saudi dan koalisi Teluk  yang sedang meluncurkan agresi militer terhadap Houthi di Yaman, AS mulai mempersiapkan pengisian bahan bakar untuk pesawat tempurnya yang kemungkinan akan bergabung dalam agresi militer pimpinan Saudi.
 
Ketegangan Iran dan Arab Saudi, tampak dari pernyataan keras Pemimpin Tertinggi Iran, Ayatollah Ali Khamenei yang mengutuk agresi Saudi di Yaman. Khamenei menuding Saudi dan koalisi Teluk melakukan genosida dalam konflik di Yaman. Sebab, agresi militer mereka memakan banyak korban warga sipil, termasuk anak-anak dan perempuan. 
 
Khamenei bahkan menyerukan agar Saudi diseret ke pengadilan kriminal internasional. ”Agresi Arab Saudi terhadap Yaman, terhadap orang-orang Yaman yang tidak bersalah adalah sebuah kesalahan. Ini adalah kejahatan dan masuk dalam kategori genosida yang dapat dituntut di pengadilan internasional." ucap Khamenei, seperti dilansir Reuters.
 
Ketegangan berlanjut, dengan dilarangnya pesawat Iran masuk ke Saudi. Iran pun tak mau kalah. Mereka memanggil diplomat Saudi di Teheran untuk menyampaikan protes keras atas agresi militer Saudi di Yaman, meski dengan dalih memerangi pemberontak Houthi. 
Namun AS tak dapat berbuat banyaks sebab negaranya telah menjalin kesepatan baru dengan Iran. Jika Iran sampai terang-terangan terlibat konflik yaman, maka kemungkinan hubungan AS dan Iran akan menegang kembali.(Sindo/infoduniamiliter.Com)

Saudi Gagal Halangi Houthi Kuasai Aden


Gempuran udara selama dua minggu ini oleh koalisi pimpinan Arab Saudi gagal menghambat gerakan pemberontak Huthi di seluruh pelosok Yaman.

Pemberontak aliran sesat Syiah Huthi dan sekutu mereka hari Kamis (9/4/2015) berhasil mencapai pusat kota Aden dan daerah-daerah lain di bagian tenggara yang umumnya dihuni umat Sunni.

Juru bicara koalisi Jenderal Ahmed al-Asiri hari Kamis mengatakan, pemberontak yang berhasil maju hanya dalam jumlah kecil dan akan segera ditumpas. Ia menambahkan, saluran komunikasi antara unit-unit pemberontak itu telah diputus.

Jenderal itu juga menuduh pemberontak menyimpan senjata di kawasan-kawasan perumahan sipil.

Kantor berita AFP menyebutkan, pasukan koalisi hari Kamis mengebom gedung kementerian pertahanan di Sanaa, ibu kota Yaman, serta lokasi-lokasi pemberontak lainnya di sana.

Pemimpin Agung Iran Ayatollah Ali Khamenei hari Kamis mengatakan, ofensif udara itu serupa dengan genosida dan memperingatkan Arab Saudi agar menghentikan apa yang disebutnya "tindakan kriminal" itu.

Iran, yang diduga membantu pemberontak Huthi, mengatakan akan mengerahkan kapal-kapal perang ke perairan di pesisir Yaman. Presiden Iran Hassan Rouhani mengatakan, ofensif udara koalisi itu "sebuah kesalahan" dan tidak akan berhasil. Dalam pidatonya hari Kamis, ia juga mendesak gencatan senjata di Yaman.

Menteri Luar Negeri Amerika John Kerry mengatakan, pihaknya sangat mengkhawatirkan tindakan Iran. Kerry mengatakan, Amerika memantau cermat bantuan yang diberikan Iran kepada pemberontak di Yaman.

Pemberontak dan tentara pendukung mantan Presiden Ali Abdullah Saleh, yang digulingkan tahun 2011, terus berusaha menguasai Aden. Daerah strategis itu adalah salah satu kubu terakhir pasukan pendukung Presiden Abd-Rabbu Mansour Hadi yang didukung dunia internasional.

PBB mengatakan, konflik itu telah menyebabkan paling tidak 643 orang tewas, termasuk sekitar 77 anak, dan lebih dari 2.200 lainnya cedera. (Kompas/infoduniamiliter.Com)

5 Desa Berhasil Direbut IS dari PKK

Lima buah wilayah pedesaan sekitar kota Tal Tamr, Timur wilayah al Barakah dibebaskan dari tangan Milisi Komunis PKK oleh Mujahidin Daulah Islamiyyah (Islamic State), pada Kamis (20 Jumadal Akhiroh), reporter lapangan Azzam Media melaporkan.
Pasukan Khilafah memulai serangan terkoordinasi untuk menaklukkan basis-basis PKK di pinggiran Tal Tamr pada Rabu (19 Jumadal Akhiroh), berhasil memaksa para militan dari sayap militer partai Komunis tersebut untuk mundur, setelah banyak dari anggota mereka terbunuh.
Diantaranya 14 orang militan PKK terbunuh serentak disapu oleh ledakan dari sebuah jebakan ranjau improvisasi IED, dan beberapa sisanya luka-luka.
Sebanyak lima desa strategis yang menghubungkan jalur Serekaniye-Tal Tamr-Hasakah akhirnya jatuh dalam kontrol penuh Daulah Islamiyyah, dimulai dari desa Tal Rumman dan al Khoritoh, berlanjut dengan takluknya desa Najmah, Tal Jaziroh, dan Tal Jadiyah, meski Mujahidin di tengah gempuran bom jet-jet Koalisi Salibis Nushairiy. 
Hingga kabar ini diturunkan, pertempuran masih berlanjut, seiring dengan upaya kuat Junud Khilafah untuk terus memperluas wilayah penaklukan dan menekan pertahanan PKK.   [battar]/azzammedia/infoduniamiliter.Com

Skandal Seks Pengawal Obama Terungkap


Secret Service (Dinas Rahasia) atau pasukan pengawal Presiden AS baru saja mulai pulih dari serangkaian kesalahan yang menyedot perhatian. Kini, badan itu menghadapi sebuah skandal yang lain.

Harian Washington Post, Kamis (9/4/2015) waktu setempat, melaporkan, seorang pegawai perempuan badan itu menuduh Xavier Morales, seorang supervisor di badan tersebut, telah melakukan penyerangan setelah pria itu berupaya melakukan kontak seksual dengannya. 

Washington Post melaporkan, "Perempuan itu mengatakan kepada polisi dan badan penyelidik bahwa Morales, bosnya itu, mengatakan kepadanya dalam pesta di Capitol City Brewing Company bahwa ia jatuh cinta terhadapnya dan ingin berhubungan seks dengannya." Morales lalu mencoba untuk menciumnya di kantor. 

Saat kejadian itu, Morales "memegang lengan perempuan itu ketika dia menolak" dan keduanya bergumul sampai Morales menyerah. Demikian kata sejumlah sumber kepada harian itu.

The Post melaporkan, pesta pada tanggal 31 Maret itu dalam rangka perayaan tugas baru Morales sebagai kepala kantor Louisville.

Seorang juru bicara Secret Service menegaskan, Morales telah diberi cuti dan aksesnya ke informasi rahasia (security clearance) dicabut.

Kejadian tersebut pertama kali dilaporkan 2 April lalu dan Direktur Secret Service, Joe Clancy, mendapat penjelasan pada sore itu juga.

Clancy menyebut tuduhan tersebut "sangat mengganggu". "Setiap ancaman atau kekerasan yang membahayakan karyawan kami di tempat kerja tidak dapat diterima dan tidak akan ditoleransi," katanya dalam sebuah pernyataan.

Itu hanyalah babak paling baru bagi organisasi yang terbelit skandal itu selama beberapa bulan terakhir. Bulan lalu, dua pejabat level atas diberhentikan menyusul sebuah insiden di pos komando Gedung Putih dalam sebuah investigasi terkait kemungkinan pengeboman. Clancy tidak mengetahui hal itu sampai lima hari kemudian.

Badan tersebut juga telah menghadapi pengawasan terkait persoalan lain pada akhir Januari ketika sebuah pesawat tak berawak (drone) mendarat di halaman Gedung Putih.

Direktur Secret Service sebelumnya, Julia Pierson, mengundurkan diri pada September setelah ada orang yang melompati pagar bisa mencapai akses hingga ke ruang timur Gedung Putih. Sebelumnya, pada September, seorang kontraktor keamanan bersenjata dibiarkan untuk masuk ke lift bersama Presiden Barack Obama dalam sebuah kunjungan ke Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit di Atlanta. (Kompas/infoduniamiliter.Com)

2 Pos Diserang, 30 Tentara Assad Tewas

Kantor Berita Islamic State / Khilafah wilayah Homs merilis doklumentasi foto dari operasi Mujahidin menyergap dua buah pos checkpoint militer Nushairiy di jalan Internasional Homs, dekat desa Umm Tababbir, delapan kilometer dari perusahaan kilang gas Furqlus.
Dua pos hancur lebur, dan semua tentara Nushairiy yang menjaganya sejumlah lebih dari 30 personel terbunuh, kemudian dua buah BMP dan dua unit Tank hancur.
Berikut foto-foto dokumentasinya, lengkap dengan ghonimah melimpah yang diperoleh Mujahidin. 





Berkunjung ke Negri Bob Marley, Obama Ungkapkan Pro Narkoba


Presiden Amerika Serika (AS), Barack Obama, melakukan kunjungan ke Jamaika. Dalam lawatannya ke negeri legeda musik reggae Bob Marley itu, Obama menyampaikan pandangannya tentang ganja yang telah dilegalkan di Jamaika.

Di tengah kontroversi antara legalisasi dan anti-legalisasi ganja, Obama memilih jalan tengah, dengan harapan pendapatnya tentang ganja bisa diterima anak-anak muda Jamaika.

”Banyak orang berpikir Anda tahu apa, jika kita hanya melegalkan ganja, maka akan mengurangi uang yang mengalir ke perdagangan narkoba transnasional. Ada pendapatan lebih dan pekerjaan yang diciptakan. Saya harus memberitahu Anda, bahwa itu bukan ‘peluru perak’,” kata Obama mengibaratkan potensi dari legalisasi ganja.

Penggunaan ganja sebagai zat psikotropika telah dilegalkan di Jamaika awal tahun ini. Tanaman ganja telah tumbuh secara luas di seluruh pulau di Jamaika. Tumbuh suburnya ganja di Jamaika telah memainkan peran penting dalam gerakan Rastafarian yang dipopulerkan mendiang Bob Marley.

Obama sendiri merupakan penggemar Bob Marley sejak SMA. Pada Rabu malam lalu, Obama singgah di sebuah rumah di Kingston, di mana musisi berambut gimbal itu tinggal higga meninggal pada tahun 1981."Salah satu yang lebih menyenangkan adalah pertemuan yang sudah saya dambakan sejak saya menjadi presiden," ujar Obama, seperti dikutip Reuters, Jumat (10/4/2015).

”Saya sangat percaya bahwa jalan yang telah kita ambil di Amerika Serikat pada apa yang disebut perang melawan narkoba telah begitu berat dalam menekankan bahwa penahanan telah kontraproduktif,” ujar Obama di hadapa rakyat Jamaika, mengacu pada penahanan bagi pengguna ganja.

Di AS sendiri, dua negara bagiannya yakni, Colorado dan Washington telah melegalkan ganja. Menurut Obama mengatakan seluruh negara sedang menonton untuk melihat bagaimana yang "percobaan" (legalisasi ganja) sedang bekerja. (Sindo/infoduniamiliter.Com)

Muslim Rohingya Kerap Diperkosa di Penjara

Beberapa sumber aktivis hak asasi manusia mengungkap ratusan dari para pengungsi Rohingya yang ditangkap otoritas Thailand telah menjadi korban penjualan organ tubuh manusia.
Berdasarkan aktivis HAM banyak dari mereka yang dipenjara adalah para wanita muslimah. Mereka terus berteriak meminta pertolongan dari dalam sel penjara mereka, sebagaimana yang dikutip oleh media Al-Jazeera.

Lembaga hak asasi manusia mengatakan bahwa para pengungsi Rohingya selalu hidup dalam ketakutan oleh kelompok perdagangan manusia yang berkerjasama dengan polisi Thailand yang selalu mengintai mereka kemanapun mreka pergi. Mereka juga dilarang untuk melakukan ibadah dan syiar-syiar agama mereka yang karena itu mereka dibantai dan diusir dari rumah mereka di Rohingya.

Mereka mengaku khawatir terkait dengan kerap terjadinya peristiwa perkosaan oleh para oknum bejat di penjara Thailand yang membuat kehidupan mereka bertambah sengsara dikekang di dalam penjara. Seperti yang dikatakan oleh lembaga Human Right Watch mengatakan kepada pemerintah untuk segera menyelidiki kasus perkosaan seorang wanita muslimah Rohingya di tempat penampungan milik pemerintah yang dikelola di provinsi Phang Nga yang dilakukan oleh para pedagang manusia. Namun seluruh lembaga pemerintahan Thailand seakan bungkam atas peristiwa ini. (Shoutussalam/infoduniamiliter.Com)

Assad Telah Jatuhkan 8.000 Bom di Suriah

Jaringan Observatorium Suriah untuk Hak Asasi Manusia dalam laporan terbarunya pada hari Rabu (08/04) menyatakan sedikitnya 8 ribu bom dan rudal telah dijatuhkan tentara Bashar Al Assad sejak awal Januari 2015 lalu.
Dalam laporannya Jaringan Observatorium menjelaskan bahwa sebanyak 425 bom barel dijatuhkan tentara Bashar Al Assad di propinsi Damaskus, Hama, Daraa, Latakia, Aleppo, Hasaka, Kenitra, Suwaida, Deir ez-Zor, Homs dan Idlib.

Sedikitnya 1.126 warga sipil tewas, termasuk 231 anak-anak dan 718 laki-laki, serta sekitar 8 ribu warga sipil lainnya terluka akibat bom barel yang dijatuhkan tentara pemerintah.
Sementara itu Jaringan Observatorium mencatat sedikitnya 304 pejuang revolusi dari berbagai faksi tewas akibat serangan udara tersebut.

Bom barel adalah sebuah bom berbentuk drum, di mana di dalamnya berisi bahan peledak dan proyektil logam untuk meningkatkan kekuatan hancur destruktif yang biasa dijatuhkan melalui pesawat dan heli tempur pemerintah Syiah Suriah.

Perlu diketahui bahwa setiap bom barel diperkirakan mempunyai berat sekitar setengah ton dan bisa menghancurkan wilayah seluas 250 meter persegi. (Dostor/Ram/infoduniamiliter.Com)

Infiltrasi Pasukan Assad, Pasukan Khusus IS / ISIS Lancarkan Serangan Mematikan

Satu skuad pasukan khusus Daulah Islamiyyah berhasil melancarkan serangan infiltrasi ke salah satu pos militer Nushairiy di Halab Timur, reporter Azzam Media melaporkan pada Rabu (19 Jumadal Akhiroh).
Pasukan IS menyusup ke dalam Distrik Industri, lalu menyerbu pos rezim Assad yang sukses menewaskan sejumlah Jaisy Nushairiy dan melukai lainnya.
Tak jauh dari situ, unit artilleri Daulah Islamiyyah membombardir pertahanan Nushairiy dan Syabihah di Tal ‘Arin dengan tembakan roket dan mortir, menanamkan kepanikan di barisan musuh yang kocar-kacir oleh tembakan jitu Junud Khilafah.
Serangan yang sama juga dilakukan terhadap barak-barak militer Nushairiyyah menggunakan mortir kaliber besar, di Distrik Safiroh, Halab bagian Selatan.  Walhamdulillah. [battar/azzammedia/infoduniamiliter.Com]

Cyber army Islamic State Retas Televisi di Perancis


Jaringan televisi PerancisTV5MONDE mengatakan, mereka mengalami serangan yang "belum pernah terjadi sebelumnya" dari peretas yang berafiliasi dengan Islamic State atau sebelumnya dikenal dengan nama ISIS.

TV5MONDE mengatakan, stasiun televisi mereka, situs, dan akun-akun media sosial mereka semua diretas.

Para peretas juga mengunggah dokumen-dokumen yang terlihat sebagai kartu tanda pengenal dari kerabat tentara Perancis yang terlibat dalam operasi anti-IS.

TV5MONDE dapat mengambil alih sebagian besar situsnya sekitar dua jam setelah serangan dimulai.

Direktur digital Helene Zemmour menyebut peretasan tersebut sebagai "belum pernah terjadi sebelumnya dan dalam skala besar".

Sebuah pesan yang diterbitkan oleh peretas di situs Facebook TV5MONDE bertuliskan, "Khalifah siber terus melakukan jihad siber terhadap musuh-musuh IS."

Mereka mengganti profil media sosial TV5MONDEdengan gambar pejuang mujahidin bertopeng.

Perancis adalah bagian dari koalisi yang dipimpin Amerika Serikat untuk melakukan serangan udara terhadap IS di Irak dan Suriah. Sehingga ikut bertanggungjawab atas jatuhnya korban sipil di wilayah IS.

Pada Januari 2015, akun Twitter dan YouTube komando militer AS diserang peretas pro-IS. Namun, Komando Pusat AS (Centcom) menenangkan diri debgan mengatakan, hal tersebut merupakan "vandalisme siber" dan bukan pelanggaran data yang serius. (Kompas/infoduniamiliter.Com)

Al-Qaeda Janji Hadiahi 20 KG Emas Bagi Pembunuh Pemimpin Houthi


Kelompok jihad Al Qaeda cabang Yaman melontarkan janji dalam pertempuran multifaksi di Yaman dengan mengatakan pihaknya menawarkan hadiah 20 kilogram emas bagi siapa saja yang dapat membunuh atau menangkap dua musuh terkemukanya dari Syiah, termasuk pemimpin pemberontak yang mengambil alih ibu kota Yaman.

CNN, Kamis (9/4/2015), melaporkan, Al Qaeda di Semenanjung Arab atau AQAP, nama singkatannya dalam bahasa Inggris, yang berbasis di Yaman, dalam siaran pers dan poster tentang orang yang dicari yang disebar secara online, menawarkan hadiah untuk kematian atau penangkapan pemimpin Huthi, Abdelmalik Badreddin Al-Houthi, dan mantan Presiden Yaman Ali Abdullah Saleh.

Jika dikonversi ke mata uang, hadiah emas itu akan bernilai sekitar 774.000 dollar AS atau hampir Rp 10 miliar. AQAP menyebut Al-Houthi dan Saleh sebagai "dua kepala iblis".

AQAP merupakan salah satu dari beberapa faksi yang sedang bertarung untuk mengendalikan Yaman. AQAP yang berakar Islam Sunni merupakan musuh bebuyutan faksi Huthi, yang beraliran Syiah dan secara luas diyakini telah didukung Iran.

Yaman sudah berada dalam kekacauan beberapa minggu sejak pemberontak Huthi, yang merupakan warga minoritas Syiah yang sudah lama mengeluh karena dipinggirkan di negara dengan penduduk mayoritas Sunni itu, menyingkirkan Presiden Yaman Abdu Rabu Mansour Hadi dari kekuasaan pada Januari lalu.

Orang-orang Huthi, bersekutu dengan para petempur yang setia kepada Saleh, sejak itu menghadapi perlawanan tidak hanya dari AQAP, tetapi juga dari sejumlah kelompok, termasuk pasukan yang setia kepada Hadi. Kelompok Huthi juga ditentang Arab Saudi dan negara-negara berpenduduk mayoritas Sunni lainnya, yang bulan lalu memulai serangan udara terhadap para pemberontak itu.

Berdasarkan data PBB, Rabu, setidaknya 540 orang, termasuk 311 warga sipil, telah tewas akibat pertempuran tersebut. Seorang pakar PBB untuk urusan pengungsi mengatakan, negara-negara lain harus mempersiapkan diri untuk "perpindahan besar-besaran" orang Yaman yang mencari keselamatan.

"Masyarakat internasional harus mempersiapkan skenario terburuk," kata Chaloka Beyani, profesor hukum internasional di London School of Economics. "Walau berbagai upaya untuk mencapai solusi diplomatik penting, gambar-gambar di lapangan sangat suram dan tanggapan kemanusiaan harus ditingkatkan sebagai hal yang mendesak."

Sekitar 1.000 orang telah meninggalkan rumah mereka selama dua minggu konflik itu. (Kompas/infoduniamiliter.Com)

Top