Tajuk

Lokal

Islam

Barat

Timur

Like Us

Sejarah

AS Manfaatkan Ukraina Untuk Mata-matai Rusia


ALABAMA - Amerika Serikat (AS), dilaporkan memiliki rencana lain di balik keterlibatan mereka dalam memberikan bantuan terhadap Ukraina. Diam-diam AS ternyata sedang berusaha menggunakan konflik yang terjadi Ukraina timur untuk mengintip kekuatan militer yang dimiliki oleh Rusia. 
 
"Tentu saja, kami mencoba untuk mengambil keuntungan untuk mempelajari apa yang sedang (Rusia) lakukan di Crimea dan juga Ukraina timur," ucap komandan Angkatan Darat AS di Eropa, Letnan Jenderal Ben Hodges di sebuah konferensi Angkatan Darat di Huntsville, Alabama.
 
Menurut Hodges, seperti dilansir Sputnik pada Kamis (2/4/2015), banyak hal yang bisa diamati dari konflik yang terjadi di Ukraina, khususnya mengenai senjata-senjata yang dipakai oleh separatis pro-Rusia. Sebab, sangat sullit bagi sebuah negara, terutama AS untuk bisa langsung melihat kekuatan sejati militer Rusia, selain di Ukraina.
 
Selain itu, AS, lanjut Hodges, juga dapat belajar langsung dari warga Ukraina untuk bisa menghadapi senjata-senjata milik Rusia.
 
"Hampir tidak ada diantara kita yang pernah ada dalam situasi yang dirasakan oleh warga Ukraina saat ini, dimana mereka berada di bawah ancaman  artileri Rusia. Oleh karena itu, kita bisa belajar banyak dari cara warga Ukraina untuk menghidari atau melawan senjata-senjata itu," tambahnya.
 
Di kesempatan yang sama, dirinya juga mengatakan, AS telah mengirimkan 20 sistem pertahanan anti-rudal kepada pemerintah Ukraina. Pengiriman sistem pertahanan ini adalah bagian dari paket bantuan militer sebesar USD 118 juga, yang diberikan AS pada Ukraina. (Sindo/infoduniamiliter.com)

Rusia Berencana Rancang Pesawat Pengangkut Tank Armata

Pesawat transportasi militer yang dimiliki Rusia saat ini kebanyakan merupakan produk yang dibuat pada masa Soviet. Modernisasi pesawat hanya bisa memperpanjang masa penggunaan pesawat, sehingga industri pertahanan Rusia memutuskan untuk menciptakan pesawat transportasi militer baru yang memiliki kapasitas angkut lebih besar.
Seorang narasumber dari industri pertahanan menyampaikan pada Lenta.ru bahwa produsen kendaraan militer akan merancang pesawat transportasi militer kelas berat dan menengah sebagai bagian dari proyek Prospective Airborne Complex of Frontline Aviation (PAK FA). Beberapa pesawat akan secara khusus dirancang untuk mengangkut tank dan kendaraan lapis baja Armata. Tank Armata merupakan tank terbaru Rusia yang masih dirahasiakan, yang rencananya akan tampil ke publik untuk pertama kali dalam Parade Hari Kemenangan di Moskow pada 9 Mei mendatang.
Reinkarnasi Il-106
Pada 2014, biro desain Ilyushin memenangkan tender pengerjaan pesawat kelas berat terbaru untuk militer Rusia. Biro desain ini dikenal sebagai perancang pesawat kargo berkapasitas 50 ton Il-76. Direktur Jenderal Il Sergei Sergeyev menyatakan, pada 2016 perusahaannya akan mulai merancang pesawat baru yang diberi nama Ermak, dengan kapasitas lebih dari 80 ton.
AVIASI
Namun pada 2015, meski telah melibatkan Institut Pusat Aerohidrodinamis (TsAGI) dan Biro Desain Eksperimental Myasishchev, kerangka acuan untuk proyek tersebut masih belum dibuat. Berdasarkan keterangan dari blog resmi Pusat Analisis Teknologi dan Strategi, pesawat transportasi militer jarak jauh tersebut akan menggunakan rancangan proyek Il-106.
Dengan kata lain, proyek Ermak kemungkinan akan digantikan dengan proyek lain yang menjanjikan. Proyek tersebut akan menjadi landasan bagi pengembangan pesawat kelas menengah dan kelas berat di masa depan, yang mampu mengangkut kargo dengan kapasitas 50 hingga 150 ton.
Penyatuan unit perakitan dan sistem pesawat baru akan memungkinkan industri untuk memotong biaya produksi PAK FA. Keterlibatan negara dalam proyek ini akan memastikan bahwa pesawat ini akan masuk militer Rusia dengan tepat waktu. Ada kabar pesawat tersebut akan mulai bergabung dengan militer Rusia pada 1 Januari 2024.
Ermak Versus Il-476
Namun, proyek PAK FA sendiri tak luput dari pandangan skeptis para ahli. Wakil Kepala Pusat Analisis Perdagangan Senjata Dunia (TsAMTO) Vladimir Shvarev menyebutkan, "Saat ini, semua sumber daya yang tersedia harus fokus pada pengembangan pesawat Il-476."
"Pesawat itu mampu mengangkut kargo hingga 80 ton dengan kecepatan 770-850 kilometer per jam, dengan jarak hingga lima ribu kilometer. Dengan kata lain, pesawat tersebut merupakan pesawat kargo kelas menengah. Sebagai perbandingan, pesawat kargo An-225 Mriya milik Ukraina mampu mengangkut kargo hingga 220 ton, atau setara empat buah tank T-72. Sementara, Il-76 hanya mampu mengangkut satu buah tank T-72. Saat pesawat tersebut digunakan untuk mengangkut tank T-90, beberapa bagiannya harus dilepas," kata sang pakar pada majalah Interpolit.
"Mengingat tank T-14 Armata akan berbobot setidaknya 60 ton, tentu tidak ekonomis mengangkut 1,5 tank menggunakan pesawat angkut militer kelas menengah atau dua tank dengan pesawat militer kelas berat. Sementara, kita tak punya proyek pembuatan pesawat dengan kapasitas kargo yang super besar. Kelak ini akan menjadi masalah rumit bagi Rusia," kata Shvarev.
Namun, jika program PAK FA benar-benar terlaksana, pengembangan pesawat ini akan memungkinkan Angkatan Bersenjata Rusia untuk memindahkan sejumlah besar kendaraan lapis baja melalui udara ke tempat manapun di dunia dengan cepat. Mengingat wilayah Rusia sangatlah luas, kehadiran pesawat transportasi militer di masa depan jelas akan akan meningkatkan mobilitas angkatan bersenjata Rusia.

Islamic State Kuasai Penuh Kamp Palestina dekat Damaskus

Islamic State berkembang semakin kuat pasca Kamp Pengungsi Palestina Yarmuk, delapan kilometer di selatan pusat ibukota Suriah Damaskus, berhasil dibebaskan secara utuh pada Jum’at kemarin (14 Jumadal Akhiroh).
Koresponden Azzam Media menyampaikan kabar terkini, bahwa empat kelompok Shohawat yang bersekongkol melakukan serangan pengkhianatan terhadap IS telah menyerahkan diri, sementara sisanya tewas, luka-luka, dan ada juga yang kabur.
Penyerangan Junud Khilafah yang berhasil membebaskan Kamp Yarmuk dan disambut gembira penduduknya tersebut terjadi setelah datangnya kabar bahwa faksi-faksi Shohawat di wilayah itu tengah menjalin perjanjian rekonsiliasi dengan rezim Assad, dan sejumlah aksi pengkhianatan faksi-faksi tersebut pada Daulah di Distrik Barzah al Ballad, Babbila Qudsiya, al Qarah, dan wilayah pinggiran Damaskus lainnya.
Sebagai catatan, sebelum berkobar pertempuran, Junud Khilafah telah menempuh jalan damai melalui speaker Masjid, menyerukan bahwa mereka membuka pintu taubat bagi kelompok-kelompok Shohawat yang meletakkan senjata.
Namun beberapa kelompok Shohawat tersebut lebih memilih jalan konfrontasi berdampingan dengan rezim Nushairiyyah yang menggunakan jet tempur dan artilleri berat memerangi Mujahidin Daulah Islamiyyah. Hingga akhirnya pada hari ini menyerahkan diri, setelah kekalahan telak yang mereka derita. (Azzammedia /infoduniamiliter.com)

Korut Hentikan Perundingan, Jepang Protes

Tokyo - Jepang menyampaikan protes kepada Korea Utara (Korut) setelah negara itu mengisyaratkan akan menghentikan perundingan bilateral mengenai penyelidikan nasib warga Jepang, termasuk korban penculikan oleh agen-agen Korut. Pemerintah menyampaikan protes itu melalui jalur-jalur diplomatik di Beijing, Jumat (3/4).
Sehari sebelumnya, Korut memberi tahu Jepang bahwa perundingan itu menghadapi kesulitan. Korut menuntut permintaan maaf atas penggeledahan polisi terhadap rumah seorang pemimpin kelompok pro-Korea Utara di Jepang atas dugaan pelanggaran embargo dagang.
Pemerintah Jepang mengatakan pihaknya telah menjalankan dengan benar kesepakatan bilateral yang dicapai pada Mei tahun lalu dan bahwa pemberitahuan itu tidak bisa diterima. Kesepakatan itu mewajibkan Jepang mencabut sebagian sanksi-sanksi terhadap Korea Utara dengan imbalan penyelidikan baru terhadap nasib korban penculikan dan warga Jepang lainnya.
Menteri Luar Negeri Jepang Fumio Kishida mengatakan kepada wartawan bahwa pemerintah telah menyatakan sikapnya dengan jelas dalam protes terhadap Korut. (Sindo/infoduniamiliter.com)

Islamic State Hancurkan Militer Mesir di dekat Pintu Gaza

Mujahidin Daulah Islamiyyah / Islamic  State wilayah Sinai mengeluarkan pernyataan resmi terkait serangkaian aksi penyerangan berbarokah terhadap militer rezim Mesir al Sisi di sepanjang jalur menuju Gaza, yang disebut sebagai serbuan paling mematikan dalam bulan ini oleh mass media.
“Pada Kamis subuh hari, tertanggal 13 Jumadal Akhiroh, Junud Daulah Islamiyyah wilayah Sinai menyerang secara serempak tujuh markas rahasia di sepanjang jalan Duwail, antara kota Arish dengan Rafah (gerbang masuk Gaza), menggunakan persenjataan ringan, sedang maupun berat,” demikian salah satu isi pernyataan yang mereka publikasikan.
Sinai Bayan
Hasilnya, puluhan Tentara Mesir tewas terbunuh dan luka-luka. Mujahidin memperoleh ghonimah melimpah, diantaranya perlengkapan-perlengkapan militer, dua unit kendaraan lapis baja, dan berhasil kembali ke markas Mujahidin dengan selamat.
Sementara itu, unit pasukan tambahan Junud Khilafah menyergap konvoi pasukan Mesir yang hendak menolong rekan-rekan mereka yang tengah diserbu Mujahidin, merontokkan dua buah Tank lapis baja militer rezim, menewaskan para kru di dalamnya.
Tertekan oleh gempuran demi gempuran Mujahidin tanpa henti, pasukan Mesir mengeluarkan taktik pengecutnya dengan mengerahkan helikopter-helikopter Apache. Namun atas karunia Allah semata, detasemen pertahanan udara Daulah Khilafah wilayah Sinai sanggup memukul mundur kekuatan udara musuh.
Militer Mesir kemudian memanggil bala bantuan dari tuannya di Israel yang setelahnya mengerahkan pesawat-pesawat tempur membombardir wilayah Sinai, akan tetapi tidak ada satupun yang berhasil melemahkan Mujahidin.  [battar/azzammedia /infoduniamiliter.com ]

Korsel: Korut Tembakkan 4 Misil ke Pantai Barat Korea

Pemerintah Korea Selatan (Korsel) menuduh Korea Utara (Korut) melepaskan empat misil ke Pantai Barat Semenanjung Korea pada Jumat 3 April.
“Empat misil dengan daya jelajah sekira 140 kilometer ditembakan oleh Korut di sebelah barat Pantai Korea,” ujar Juru Bicara Pemerintah Korsel, yang tidak mau disebutkan namanya, seperti dilansir Reuters, Jumat (3/4/2015). 
“Insiden ini hanya sebagai bentuk provokatif terhadap Korsel,” tambahnya.
Penembakan misil dilakukan menjelang kedatangan Menteri Pertahanan Amerika Serikat Ashton Carter ke Korsel pada Kamis 9 April.
Hingga berita ini ditayangkan, belum ada konfirmasi resmi dari pihak Korut terkait insiden ini.(Okezone/infoduniamiliter.com)

IS / ISIS MENGHANTAM TUJUH BARAK MILITER DI JALAN PROTOKOL MENUJU GAZA





Aksi penyerangan singa-singa Islamic State di Wilayah Sinai baru-baru ini, yang berhasil menghancurkan tujuh barak militer rezim Mesir di sepanjang jalan protokol kota Arish menuju gerbang masuk Gaza di Rafah dinilai sebagai serangan paling mematikan yang diderita oleh pihak Salibis Zionis.
Meski mereka telah mengerahkan kekuatan udaranya dari helikopter Apache hingga jet-jet tempur Israel, gerak langkah dan tekad Junud Daulah Khilafah tetap tak terhentikan, menewaskan lebih dari 20 tentara Mesir, dan meraih banyak senjata ghonimah canggih.
berikut foto-foto jalannya aksi pertempuran, dirilis oleh Maktab I’lamiy wilayah Sinai. (Azzammedia / infoduniamiliter.com)

Petinggi MIT Dikabarkan Gugur di Poso


Seorang pemimpin kelompok Mujahidin Indonesia Timur (MIT) yang bernama Sabar Subagyo alias Daeng Koro diberitakan meninggal dalam baku tembak dengan aparat gabungan kepolisian di  wilayah pegunungan Sakina Jaya Kabupaten Parigi Moutong, Sulawesi Tengah, Jum'at (3/4/2015).

Seperti dilansir kantor berita Antara, Kepala Bagian Penerangan Umum (Kabagpenum) Divhumas Polri, Kombes Rikwanto, melalui pesan singkatnya hari Sabtu mengatakan bahwa orang bersenjata yang tertembak mati sewaktu terjadi kontak senjata dengan Densus 88 di Parigi, diduga kuat adalah Daeng Koro.

Meski demikian, untuk memastikannya, menurut Rikwanto, akan dilakukan tes DNA terhadap jenazah tersebut.

Sabar Subagyo alias Daeng Koro, merupakan salah seorang yang paling dicari oleh pihak kepolisian karena disebut sebagai salah satu pimpinan dari kelompok MIT di Poso bersama dengan Abu Wardah atau Santoso.

Bentrokan senjata sendiri bermula dari adanya laporan seorang petani di Desa Pangi, Dusun 1, Kecamatan Parigi Utara, Kabupaten Parigi Moutong yang kedatangan sekelompok orang tak dikenal berjumlah 6 hingga 12 orang di pondok kebunnya.

Aparat gabungan dari Brimob, Densus 88 Antiteror dan Polres Parimo kemudian menyisir ke arah pondokan yang berada di Pegunungan Sakina Jaya menyusul laporan tersebut.

Begitu tiba di lokasi yang berjarak sekitar 6 kilometer dari perkampungan, aparat gabungan kemudian mengepung pondok tersebut.

Polisi awalnya meminta mereka tersebut untuk menyerahkankan diri namun mereka membalas dengan tembakan dan melempar bom rakitan.

Selanjutnya terjadi kontak senjata antara aparat gabungan dengan kelompok bersenjata selama 45 menit, yang menewaskan satu anggota kelompok bersenjata tersebut.

Sementara lainnya meloloskan diri ke tengah hutan, dan beberapa di antara mereka diduga terluka akibat baku tembak itu.

Polisi memastikan hanya satu korban meninggal dalam kejadian itu, dan kini petugas masih melakukan penyisiran untuk mengejar kelompok itu.

Polisi mengatakan dalam kejadian itu mereka mengamankan 2 senjata api organik jenis M16 dan sebuah senjata rakitan berikut amunisinya. (by/ant,tmp/voa-islam/infoduniamiliter.com )

Al-Qaeda Rebut Pangkalan Militer Yaman


Militan Al Qaeda, Jumat (3/4/2015), merebut sebuah pangkalan militer penting di Mukalla, Yaman, sehari setelah menyerbu sebuah penjara di sana dan membebaskan 300 narapidana.

Sementara itu, koalisi pimpinan Arab Saudi terus memasok senjata lewat udara bagi para pejuang yang bertempur melawan pemberontak syiah Huthi di kota pelabuhan Aden.

Pertempuran bertambah sengit dalam upaya pasukan Yaman mencegah pemberontak menguasai kota itu sepenuhnya, yang merupakan kubu terakhir pendukung Presiden Abd-Rabbu Mansour Hadi. Presiden Hadi sendiri telah mengungsi dari Aden minggu lalu.

Pesawat-pesawat tempur koalisi melancarkan serangan udara, dan pihak berwenang mengatakan setidaknya 10 militan tewas dalam pertempuran hari Jumat.

Pemberontak Huthi berhasil menguasai istana kepresidenan di Aden hari Kamis. Hal itu  memberikan pukulan telak bagi pihak koalisi.

Pakistan hari Jumat mengevakuasi hampir 200 warganya dari Yaman, sementara Perdana Menteri Pakistan Nawaz Sharif berangkat ke Turki untuk membahas krisis di Yaman.

Pakistan belum memutuskan apakah akan bergabung dengan koalisi pimpinan Arab Saudi meskipun penduduknya sebagian besar umat sunni dan adalah sekutu Arab Saudi. (Kompas/infoduniamiliter.com)

IS / ISIS TAKLUKKAN DISTRIK AL ‘ARUUBAH DAN TAQODDAM DI PINGGIRAN PUSAT DAMASKUS

Mujahidin Daulah Islamiyyah / Islamic State kembali memperluas wilayah penaklukannya di wilayah Kamp Pengungsi Palestina Yarmuk, delapan kilometer selatan pusat ibukota Suriah, Damaskus dalam pertempuran sengit melawan Milisi Shohawat dan pasukan rezim bashar Assad.
Berdasarkan laporan yang diterima Azzam Media, Jum’at (14 Jumadal Akhiroh), Junud Khilafah kini membebaskan sejumlah wilayah baru. Diantaranya mantiqoh al ‘Aruubah, Taqoddam, jalan 30 dan 15, setelah sebelumnya menguasai jalan Shofad.
Baku tembak kian berkobar hebat di sekitar wilayah tersebut, pasca rezim membuka jalan bagi milisi-milisi Shohawat dari arah Babbila dan Beit Sahm untuk memasuki arena kontak senjata di pinggiran Kamp Yarmuk.
Yarmouk Camp
Diantara nama kelompok-kelompok tersebut adalah Jabhah asy Sya’biyyah, al Qo’idah al ‘Ammah, Fathul Intifadhoh, Quwwatush Shoiqoh, dan beberapa unit pasukan Garda Republik. Sementara itu, pasukan Nushairiyyah memberikan support dari belakang dengan mengintensifkan bombardir dari udara dan meriam artilleri menargetkan ikhwah Mujahidin.
Sebagai catatan, penyerangan Junud Khilafah yang berhasil membebaskan Kamp Yarmuk dan disambut gembira penduduknya tersebut terjadi setelah datangnya kabar bahwa faksi-faksi Shohawat di wilayah itu tengah menjalin perjanjian rekonsiliasi dengan rezim Assad, dan sejumlah aksi pengkhianatan faksi-faksi tersebut pada Daulah di Distrik Barzah al Ballad, Babbila Qudsiya, al Qarah, dan wilayah pinggiran Damaskus lainnya. [shuhayb/azzammedia /infoduniamiliter.com ]

Blackbox Terbaru Ungkap Kopilot Germanwings Mempercepat Kejatuhan Pesawat


Paris, - Kopilot Germanwings 9525 Andreas Lubitz sengaja menjatuhkan pesawat A320 tersebut. Data terbaru menguak Lubitz menambah kecepatan pesawat untuk menabrak pegunungan Alpen di Perancis.

Dikutip dari dailymail.com, Jumat (3/4/2015) bahwa kotak hitam kedua (FDR) pesawat yang telah ditemukan itu menyimpan data penerbangan. Salah satu data yang terekam adalah kecepatan pesawat sebelum hancur berkeping-keping.

Investigator kecelakaan udara Perancis menemukan fakta yang menyebut bahwa Lubitz menyetel autopilot pesawat agar menukik. Dia juga berulang kali menekan alat kontrol yang menambah kecepatan pesawat.

Sebuah sumber mengatakan bahwa kotak hitam tersebut juga menyimpan data ketinggian pesawat hingga akhirnya menabrak gunung. Data sementara yang diperoleh adalah kecepatan pesawat pada saat menabrak sebesar 430 mph.

Kotak hitam kedua yang ditemukan itu terlihat sudah hancur, hangus, dan kusut, tetapi sangat penting untuk keperluan investigasi. Jaksa Marseille Brice Robins masih yakin bahwa Lubitz sengaja menabrakkan pesawat ke pegunungan Alpen. Kemungkinan terburuk itu juga sudah dia duga.


(bpn/nrl/detik/infoduniamiliter.com )

Islamic State Patahkan Serangan Pasukan PKK dan Assad

Serangan Milisi Komunis PKK yang dibantu oleh pesawat rezim Nushairiy dan Koalisi Salibis terhadap basis-basis Daulah Islamiyyah di pedesaan pinggiran kota Tal Tamr, Timur wilayah al Barakah berhasil dipatahkan oleh Junud Khilafah, reporter Azzam Media di lapangan mengabarkan. 
Sayap militer partai Komunis Kurdi Suriah tersebut mencoba memasuki wilayah Daulah Islamiyyah di Desa al Asfuriyyah menuju Desa Tal Hafyan, gerbang Selatan kota Tal Tamr pada Rabu malam (12 Jumadal Akhiroh). Mereka disokong oleh kekuatan udara rezim Assad dan koalisi Amerika yang memuntahkan banyak tembakan roket.
Dengan izin Allah, upaya jahat itu berhasil digagalkan, dan banyak dari personel mereka terbunuh. Dan Junud Khilafah sukses melancarkan serangan terhadap pos pertahanan PKK di pedesaan Tal Sawan, pada Kamis (13 Jumadal Akhiroh), meraih sejumlah kemajuan signifikan yang membawa mereka mampu memasuki pinggiran Barat Daya kota Tal Tamr.
Tal Tamr merupakan kota persimpangan jalan yang menghubungkan wilayah-wilayah vital di wilayah al Barakah, juga jalur utama suplai logistik dari kota pusat Hasakah menuju kota Ras al Ayn (Serekaniye), basis penting kedua milisi PKK. Koresponden meminta doa dari seluruh umat islam untuk kemenangan mujahidin.
 [battar/azzammedia/infoduniamiliter.com ]

IS / ISIS Bergerak Maju ke Damaskus

Pasukan khilafah / Islamic State terus meraih kemajuan signifikan dalam pertempuran membebaskan Kamp Pengungsian Palestina Yarmuk, delapan kilometer di Selatan dari pusat ibukota Suriah, Damaskus.
Kamis (13 Jumadal Akhiroh), Mujahidin IS menghadapi tembakan sengit dari Milisi Shohawat yang didukung oleh gempuran artilleri dan pesawat Nushairiy bertubi-tubi, namun gerakan Junud Khilafah IS tak terhentikan.
Akhirnya, mereka berhasil menguasai wilayah baru di sepanjang jalan Shofad, dan area sekitarnya, koresponden Azzam Media melaporkan. Seluruh wilayah Kamp Yarmuk juga sudah berada dalam kontrol penuh Mujahidin, dimana kemarin yang dibebaskan baru 70%-nya saja. [shuhayb/infoduniamiliter.com ]

Rusia Evakuasi Warganya di Yaman


SANAA - Pemerintah Rusia dikabarkan mulai melakukan evakuasi warganya yag berada di Yaman. Evakuasi ini mulai dilakukan tidak lama setelah Konsulat Jenderal mereka di Aden terkena serangan roket tentara koalisi Teluk.
 
Seperti diberitakan Sputnik pada Kamis (2/4/2015), Rusia mengevakuasi warganya dengan menggunakan pesawat komersil yang sengaja diterbangkan ke Sanaa. Pesawat ini diharapkan bisa mengevakuasi setidaknya 170 warga Rusia di ibukota Yaman tersebut.
 
Namun, seorang sumber di bandara Sanaa mengatakan, pesawat tersebut bukanlah pesawat Rusia pertama yang mendarat di kota tersebut. Sebelumnya, sebuah pesawat komersil Rusia juga sudah mendarat di Sanaa, dan mengevakuasi setidaknya 165 orang.
 
Pesawat-pesawat komersil Rusia itu diketahui terbang dari bandara Kairo, Mesir setelah mendapat izin untuk mendarat di Sanaa dari koalisi Teluk. Sementara itu menurut surat kabar Rusia, Kommersant, pemerintah Rusia berharap dapat mengevakuasi sekitar 900 warga mereka yang berada di Yaman. 
 
Sebelum Rusia, Amerika Serikat, China, Pakistan, India, Arab Saudi dan Indonesia telah terlebih dahulu melakukan evakuasi warga mereka di Yaman. Bahkan, China dikabakarkan sudah berhasil mengevakuasi seluruh warga mereka yang berada di negara tersebut. (Sindo / infoduniamiliter.com)

Sling David, Sistem Pertahanan Israel Buatan AS, Lebih kuat dari Iron Dome


YeRUSALEM - Pemerintah Israel secara resmi melakukan uji coba sistem pertahanan baru mereka, yakni sistem "Sling David". Sistem ini mirip dengan Iron Dome, namun kelebihannya bisa mencegat rudal yang terbang lebih tinggi, dan sistem ini juga merupakan hasil karya militer Israel, yang mendapat bantuan dari pemerintah Amerika Serikat (AS).
 
Menteri Pertahanan Israel, Moshe Yaalon, seperti dilansir Reuters pada Kamis (2/4/2015), mengaku puas dengan hasil ujicoba sistem pertahanan baru mereka tersebut. "Sling David" yang rencananya mulai dioperasikan tahun depan itu dipersiapkan jika suatu hari Israel bentrok dengan Hizbullah, Suriah atau Iran.
 
"Sistem ini, yang akan menjadi bagian dari sistem pertahanan berlapis-lapis, yang sedang kita kembangkan, dan dalam waktu dekat sistem ini bisa melindungi Israel dari ancaman rudal, dan menangani setiap ancaman dengan lebih efisien," ucap Yaalon paska memantau uji coba sistem pertahan baru tersebut bersama dengan anggota Parlemen AS, John Boehner.
 
Menurut Yaalon, "Sling David" akan menutupi kelemahan yang dimiliki oleh "Iron Dome", yang hanya memiliki daya jelajah yang pendek dan sistem pertahanan rudal balistik yang sudah lama mereka gunakan.
 
Juru bicara Badan Pertahanan Rudal AS, Rick Lehner yang turut hadir dalam uji coba sistem pertahanan baru Israel tersebut menyatakan, "Sling David" adalah tonggak bagi kemajuan pertahanan Israel. Dirinya juga menyebut sistem pertahanan baru ini adalah bukti dari kemajuan teknologi yang dimiliki Israel. (Sindo /infoduniamiliter.com)

Kedapatan Bantu Palestina, Rezim Mesir Akan Hukum Penjara seumur Hidup

Dewan Kabinet Menteri Mesir akhirnya menyetujui untuk mengamandemen rancangan undang-undang khusus Presiden Republik Mesir untuk mengubah beberapa pasal dalam KUHP mengenai terowongan di perbatasan Rafah.
Dalam amandemen terhadap Pasal 82 KUHP Dewan Kabinet Menteri Mesir menyetujui untuk menjatuhkan hukuman penjara seumur hidup bagi mereka yang terlibat dalam upaya penggalian terowongan, menyediakan peralatan, membantu, mengizinkan rumahnya dilewati terowongan yang menghubungkan Mesir dengan negara tetangga.
Hukuman penjara seumur hidup juga mencakup mereka yang akan mengirimkan atau menyediakan barang yang akan diselundupkan dalam terowongan tersebut.
Tidak hanya berhenti disitu, pihak berwenang Mesir juga berhak menyita alat-alat dan benda-benda yang digunakan untuk penggalian ataupun penyeludupan tersebut, termasuk rumah yang dijadikan jalur masuk terowongan.
Sejumlah pengamat menyebut langkah amandemen ini adalah untuk kembali mendesak warga Palestina di Jalur Gaza, setelah mereka berharap dapat mendapatkan barang kebutuhan hidup melalui terowongan yang menghubungkan kedua negara di kota Rafah. (Alarabiya/Ram/infoduniamiliter.com )

Pos Militer Diserbu, 15 Tentara Mesir Tewas

Orang-orang bersenjata granat roket menyerang beberapa pos pemeriksaan militer di Sinai, Mesir, Kamis (2/4), menewaskan sedikitnya 15 tentara, dan melukai puluhan lainnya.
Belum ada yang mengaku bertanggung jawab atas serangan itu, tetapi perwakilan Negara Islam (IS) telah melakukan aksi serupa di Semenanjung Sinai.
Amerika Serikat dengan keras mengutuk serangan itu. Departemen Luar Negeri Amerika juga mengatakan Amerika akan tetap mendukung usaha Mesir memerangi jihadis sinai, AS mengatakan akan terus bekerjasama erat dengan Mesir untuk menanggulangi ancaman terhadap keamanan kawasan itu.
Serangan itu adalah yang terbaru dalam rentetan serangan dan penyergapan dalam beberapa bulan ini walaupun serangan militer besar-besaran telah dilakukan untuk menindas pemberontakan yang meningkat di Sinai utara, yang berbatasan dengan Israel dan Gaza. (Voa/infoduniamiliter.com)

Iran dan AS Resmi Berkawan

Ratusan warga Iran turun ke jalan-jalan di ibukota Teheran untuk merayakan tercapainya kerangka kerja untuk kesepakatan nuklir Iran.

Beberapa jam setelah pengumuman tercapainya kesepakatan tentang program nuklir Iran itu, jalan terpanjang di Teheran, Val-e-Asr Avenue, padat dengan kendaraan bermotor dengan suasana yang bising karena orang-orang membunyikan klakson mobil dan motor.

"Apapun hasil akhir dari perundingan, kami pemenangnya. Kini kami bisa hidup normal sama seperti warga dunia lainnya," kata seorang warga kepada kantor berita AFP.

Iran selama 12 tahun belakangan menghadapi sanksi internasional terkait program nuklirnya dan sanksi tersebut memukul perekonomian negara itu.

Sementara itu Presiden Barack Obama mengatakan Amerika Serikat dan mitra berundingnya mencapai 'pemahaman bersejarah' dengan Iran terkait program nuklirnya.

Ditambahkannya bahwa kerangka kerja yang dicapai ini merupakan kesepakatan yang memenuhi tujuan utama dari perundingan tersebut.

"Kerangka kerja ini akan memutus semua jalan yang bisa diambil Iran untuk mengembangkan senjata nuklir. Iran akan menghadapi pembatasan tegas dalam programnya dan Iran juga sepakat untuk pemeriksaan paling keras serta masuk ke dalam dan transparan sepanjang sejarah perundingan nuklir."

Menurut Obama, kesepakatan yang dicapai bukan didasarkan pada rasa saling percaya namun lewat proses verifikasi ketat yang belum pernah ada sebelumnya.

Kini salah satu tantangan berat Obama adalah meyakinkan anggota Kongres untuk menahan perundangan yang akan mensahkan sanksi baru bagi Iran.

Ketua DPR Amerika Serikat, John Boehner, sudah mengatakan kesepakatan di Lausanne ini meninggalkan banyak pertanyaan yang belum terjawab.

Perundingan program nuklir Iran berlangsung antara yang disebut P5+1 -yaitu lima anggota tetap Dewan Keamanan PBB dan Jerman- dengan Iran dengan tujuan menjamin agar Teheran tidak mengembangkan senjata nuklir.

Sebagai imbalan, maka sanksi internasional atas negara itu akan dicabut.

Perundingan di awalnya dijadwalkan berakhir Selasa 31 Maret malam namun diperpanjang oleh Menlu Amerika Serikat, John Kerry. (Kompas/infoduniamiliter.com)

PBB: 25.000 Pejuang Asing Berjihad di Suriah


Lebih dari 25.000 pejihad asing telah melakukan perjalanan untuk bergabung dengan kelompok-kelompok jihad seperti alQaeda dan  Negara Islam (IS), ungkap laporan PBB.

Para pakar mengatakan bahwa aliran petarung asing "lebih tinggi daripada yang pernah ada dalam sejarah."

Petarung dari setidaknya 100 negara telah bepergian ke daerah-daerah seperti Irak, Suriah, Libya, dan Pakistan.

Laporan itu menyatakan bahwa ini merupakan ancaman langsung dan berjangka panjang terhadap Dominasi barat.

Dikatakan bahwa jumlah petarung asing telah "meningkat tajam," naik 71 persen antara pertengahan 2014 dan Maret 2015.

Suriah dan Irak juga telah menjadi "sekolah pemantapan akhir bagi jihadis"


Laporan disusun oleh para ahli yang memantau sanksi PBB terhadap Al Qaeda.

Disebutkan bahwa mengalahkan IS di Irak dan Suriah bisa berakibat pada berpencarnya para militan bersenjata yang berpengalaman ke seluruh dunia.

Selain di Suriah dan Irak, di Afghanistan terdapat 6.500 petarung asing sementara di Yaman, Libya dan Pakistan, terdapat masing-masing beberapa ratus orang, kata laporan itu.

Ia menambahkan bahwa sejumlah besar petarung asing berasal dari Tunisia, Maroko, Perancis dan Rusia.

Terjadi juga peningkatan drastis jumlah petarung yang datang dari Maladewa, Trinidad dan Tobago dan bahkan Finlandia.

Laporan itu menyerukan peningkatan kerja sama intelijen antar negara barat dan sekutunya untuk membantu mengidentifikasi para pejihad asing. (Kompas / infoduniamiliter.com)

Kuasai Kamp Palestina, IS / ISIS Bagikan Makanan

Mujahidin Islamic State berhasil meruntuhkan blokade rezim Nusairiyah terhadap kamp Yarmouk yang menjadi tempat pengungsian warga Palestina. Menurut sumber-sumber aktivis revolusi Suriah, sudah empat tahun tidak ada faksi oposisi yang berhasil membuka bokade rezim Bashar Al-Asad.
Sebelumnya akibat blokade rezim Bashar Al-Asad terhadap pengungsian ini, makanan dan obat-obatan tidak memiliki akses untuk memasuki lokasi hingga sebanyak 18000 warga pengungsi Palestina di dalamnya meninggal kelaparan. Hingga pada akhirnya mujahidin Daulah Islamiyah pada Rabu, (1/4) berhasil menguasai sebagian besar kawasan kamp Yarmouk di Damaskus.
Mendengar kabar ditaklukannya kamp Yarmouk, para musuh Islam mencoba untuk menyebarkan kabar burung bahwa tentara IS terlibat baku tembak dengan warga di dalam kamp Yarmouk, juga tersiar kabar tentara ISIS membunuhi wartawan di kamp Yarmouk, hal ini merupakan berita fiktif, padahal berdasarkan info yang kami dapatkan dari wartawan Kholid Sya’ban warga justru menyambut Daulah Islamiyah / Islamic State.
Berdasarkan sumber yang kami terima, Daulah Islamiyah menguasai kamp Yarmouk dari arah kota Al-Hajr Al-Aswad. Mujahidin Daulah Islamiyah / IS tak lupa membawa bantuan makanan pokok untuk warga pengungsian setelah mereka berhasil memasuki sebagian besar kawasan di kamp pengungsian Yaromouk.
Saat ini mujahidin Daulah Islamiyah sedang terlibat baku tembak dengan kelompok sohawat Aknaf Bayt Maqdis dan milisi-milisi Syiah yang masih berada di beberapa titik di kawasan kamp pengungsian Yarmouk. (Shoutussalam/infoduniamiliter.com)

Kapal Tenggelam di Rusia, 43 Meninggal


Sedikitnya 43 orang tewas dan 26 orang lainnya hilang setelah sebuah kapal pukat Rusia tenggelam di Samudra Pasifik Barat dekat Semenanjung Kamchatka, Rabu (1/4/2015) malam. Kantor berita TASS melaporkan hal itu dengan yang mengutip seorang petugas di pusat koordinasi penyelamatan maritim di daerah itu.

Laporan tersebut mengatakan, ada 132 orang di atas kapal pukat bernama Dalniy Vostok itu dan 63 orang telah diselamatkan dari air beku suhunya yang mendekti nol derajat Celsius.

Kapal tersebut membawa 78 warga negara Rusia, serta 54 warga negara asing lain yang berasal dari Myanmar, Ukraina, Lithuania dan Vanuatu.

TASS melaporkan, kapal pukat itu rusak di Laut Okhotsk, sekitar 330 kilometer di sebelah barat pemukiman Krutogorovsky di wilayah Kamchatka dan 250 kilometer di sebelah selatan kota Magadan. 

Pelabuhan asal kapal pukat itu, yang dimiliki Magellan LLC, adalah Nevelsk di wilayah Sakhalin, Rusia. (Kompas/infoduniamiliter.com)

300 WNI Dievakuasi dari Yaman ke Saudi


Sekitar 300 pelajar dan staf Kedutaan Besar Republik Indonesia telah dievakuasi dari ibukota Yaman, Sanaa ke perbatasan Arab Saudi.

Pemerintah Indonesia mengimbau agar warga negara Indonesia di Yaman untuk pulang di tengah serangan udara yang dipimpin Arab Saudi terhadap pemberontak Houthi.

Dalam serangan terakhir, paling tidak 35 buruh tewas dalam ledakan di pabrik di Yaman barat Rabu (01/04), kata para petugas medis.

Lebih dari 300 WNI dari ibu kota Sanaa dan sekitarnya diberangkatkan ke pelabuhan Laut Merah, Hudaydah, hari Senin dan Rabu (01/04) ini telah tiba di perbatasan Jizan, perbatasan Saudi, kata Muhammad Wazier Hidayat, mahasiswa Indonesia yang bekerja di KBRI.

"Ngumpul di Hudaidah (setelah diberangkatkan dari Sanaa) dan setelah itu melanjutkan perjalanan dari Hudaidah ke Jizan siang tadi dengan menggunakan enam bus," kata Hidayat kepada BBC Indonesia.

Hidayat dan empat mahasiswa Indonesia lain masih berada di KBRI Sanaa namun menyatakan siap untuk angkat kaki begitu kondisi memburuk.
Serangan dekat KBRI

"Sanaa bisa dikatakan aman dan tidak aman... Serangan udara kemarin malam sempat mengenai gudang senjata yang terletak dua kilometer dari KBRI," kata Hidayat.

"Namun kami siap untuk pergi bila kondisi memburuk," tambahnya.

Serangan udara dilancarkan ke posisi-posisi Houthi di sembilan dari 12 provinsi di Yaman, antara lain untuk mencegah kelompok tersebut menguasai Aden, yang menjadi ibu kota sementara pemerintahan setelah Houthi berhasil merebut ibukota Sanaa.

Kementerian Luar Negeri Indonesia mencatat lebih dari 4.100 WNI di Yaman dan tetap membuka pendaftaran untuk proses evakuasi.

Namun sejumlah WNI di Yaman termasuk di Hadramaut menolak untuk dievakuasi karena kondisi di wilayah itu "masih aman."

Rofik Anwari, ketua Perhimpunan Pelajar Indonesia di provinsi Hadramaut, di antaranya yang mengatakan tidak bersedia untuk dievakuasi.

"Kawasan ini aman, dan kami masih dapat belajar di sini," kata Rofik.

IS / ISIS Kuasai Wilayah Pengungsian Palestina


 
Tentara Negara Islam atau sebelumnya dikenal ISIS menguasai pengungsi Yarmouk Palestina di Damaskus, Suriah, kata pejabat dan pegiat Palestina.

Bentrokan terjadi antara milisi dan kelompok di dalam kamp dan IS dilaporkan menguasai sebagian besar kamp pengungsi, kata sejumlah laporan.

PBB mengatakan sekitar 18.000 pengungsi Palestina berada di dalam kamp.

IS menguasai wilayah luas Suriah dan Irak utara serta barat.

Para saksi mata dan sejumlah laporan mengatakan milisi memasuki kamp dari daerah Hajar Aswad di dekatnya.

"IS sekarang menguasai sebagian besar kamp", kata kelompok pengamat Syrian Observatory for Human Rights di Inggris.

Seorang pejabat Organisasi Pembebasan Palestina, PLO, di Damaskus mengatakan kepada kantor berita AFP bahwa "sebagian besar kamp" telah dikuasai IS.

Pertama kali dibangun warga Palestina yang melarikan diri dari perang Arab-Israel tahun 1948, Yarmouk pernah dipandang banyak pihak sebagai ibu kota de facto kelompok pengungsi Palestina.

Sebelum perang saudara Suriah, terdapat lebih 150.000 pengungsi di kamp yang memiliki masjid, sekolah dan sarana umum sendiri itu. Semoga dibawah naungan IS warga pengungsi semakin terurus sebagaimana wilayah IS yang lain. (Kompas/infoduniamiliter.com)

Yaman Minta Koalisi Arab Lancarkan Serangan Darat

RIYADH - Pemerintah Yaman yang kewalahan menghadapi milisi oposisi Houthi minta Arab Saudi dan koalisi Teluk segera meluncurkan perang darat. Saudi dan koalisi Teluk dalam enam hari ini sudah melucurkan serangan udara di Yaman untuk memerangi milisi Houthi.

Permintaan agar Saudi segera meluncurkan perang darat itu disampaikan Menteri Luar Negeri Yaman Riad Yasin, Selasa (31/3/2015). Semula Yasin ditanya penyiar stasiun televisi al-Arabiya, apakah dia menginginkan koalisi Teluk untuk melakukan serangan darat.

Yasin pun menjawab; "Ya, kami meminta untuk itu, dan sesegera mungkin. Itu untuk menghemat (kerusakan) infrastruktur dan menyelamatkan Yaman.”

Sementara itu, pemerintah Arab Saudi mengklaim tidak menganjurkan perang di Yaman. Tapi, negara itu menyatakan siap perang jika kondisi terpaksa. Menteri Luar Negeri Arab Saudi, Pangeran Saud al-Faisal, menegaskan, bahwa pasukan loyalis mantan Presiden Yaman, Ali Abdullah Saleh, dan milisi Houthi yang didukung Iran adalah kelompok yang merusak Yaman.

”Kami tidak menganjurkan perang, tapi kami siap untuk itu,” kata Faisal, dalam pidato di acara pertemuan mingguan Dewan Syura di Ibu Kota Riyadh, seperti dilansir Reuters. (Baca: Klaim Tak Anjurkan, tapi Saudi Nyatakan Siap Perang)

”Operasi militer ‘decisive storm’ akan terus dilakukan untuk mempertahankan (pemerintah) sah di Yaman,” ujarnya, menegaskan bahwa agresi Saudi dan koalisi Teluk belum berhenti sampai Yaman stabil.

Arab Saudi dan koalisi Teluk telah meluncurkan agresi militer terhadap milisi oposisi Houthi. Agresi itu untuk memenuhi permintaan Presiden Yaman, Abed Rabbo Mansour Hadi yang meninggalkan Yaman setelah diserbu milisi Houthi.


(mas/sindo/infoduniamiliter.com)

Top