Tajuk

Lokal

Islam

Barat

Timur

Like Us

Sejarah

IS Training 25.000 Penduduk Aleppo Timur

Sebanyak 25.000 orang menghadiri acara Training Ilmu Syariah atau Daurah Syar’iy yang digelar oleh Departemen Dakwah dan Masjid Islamic State selama 10 hari di pinggiran timur Aleppo. Mereka yang hadir berasal dari desa-desa di bagian barat sepanjang sungai Furat, dari utara kota Jarablus hingga timur kota Manbij. 

Dalam acara tersebut, mereka semua menerima sesi kajian Aqidah dan Fiqh. Semua Daurah Syar’iyyah ini dilakukan menyusul peluncuran salah satu program Departemen Dakwah dan Masjid yang dinamai “Operasi Desa”, dilaksanakan di seluruh wilayah yang dikontrol oleh IS di Suriah.(azzam/kabarduniamiliter)

Kuil Syiah di Arab Saudi Diserang, 2 Tewas


Setidaknya, dua orang tewas dalam sebuah ledakan dan serangan bersenjata terhadap kumpulan di satu kuil Syiah di Arab Saudi.

Menteri Dalam Negeri Arab Saudi menyatakan, dua orang tewas dan tujuh luka-luka dalam serangan yang terjadi di kuil Imam Reza di kota Mehasin yang terletak di kawasan timur negeri itu.

Beberapa laporan dan gambar video yang beredar di media sosial menyatakan, seorang bersenjata meledakkan bom di pintu masuk kuil, kemudian berlari masuk ke kuil sambil melepaskan tembakan. Pelaku bisa ditaklukkan, lalu ditahan oleh petugas keamanan.

Hingga kini, belum jelas apakah mereka yang terlibat dalam serangan ini berjumlah lebih dari satu orang.

Kaum penganut aliran sesat Syiah di Arab Saudi sebelumnya pernah mengalami serangan yang dilakukan oleh IS. Di Irak dan Suriah pasukan Assad dan milisi syiah yang dibantu AS kerap menyiksa kaum muslimin bahkan membakar hidup-hidup mereka. IS mengobarkan perang pada seluruh penganut syiah, sebab kiblat mereka satu, yaitu Iran yang sampai saat ini mendukung penuh rezim bengis Bashar Assad.
(Kompas/kabarduniamiliter)

Pengungsi Dilempar Granat di Jerman

Seorang penyerang tak dikenal melemparkan granat ke sebuah penginapan yang menampung pengungsi di Jerman barat daya, menurut pihak berwenang.

Granat ini ditemukan pada malam hari dekat gedung yang menampung 170 orang pengungsi di Villingen-Schwenningen. Pin pengaman granat itu dicabut, tetapi granat tidak meledak.

Menteri Kehakiman Heiko Maas menyatakan serangan itu merupakan tingkat baru "kebencian dan kekerasan" terhadap para pengungsi. Lucunya hal itu tidak disebut sebagai terorisme, barat memang munafik dalam hal ini. Penghuni penginapan kemudian diungsikan, sementara ahli penjinak bom mengamankan granat tersebut.

Juru bicara kepolisian mengatakan "sangat beruntung" tak ada yang terluka karena granat tersebut. Serangan granat ini memperlihatkan kenaikan jumlah serangan terhadap penampungan migran dan pengungsi belakangan ini.

Selama tahun 2015 terjadi 1.000 serangan, sedangkan tahun 2004 ada 199 serangan.
Diduga kelompok kristen ultra kanan berada di belakang serangan tersebut. (Kompas/kabarduniamiliter)

Jabhah Nushrah Tiba-Tiba Serang IS di Tengah Malam

Militan Jabhah Nushrah pada Rabu (27 januari 2016) tengah malam lalu, secara tiba-tiba melancarkan penyerangan dari tiga arah terhadap pos-pos Islamic State atau Daulah Islamiyyah di lembah Zamroniy, Qolamun Barat, pinggiran Damaskus. Pasukan Daulah Islamiyyah segera merespon dengan melakukan serangan balik, yang akhirmya menewaskan militan Jabhah Nushrah, dan melukai enam lainnya.

Sementara itu sisanya lari mundur. Menurut koresponden lapangan A’maaq, eskalasi ketengangan yang terjadi antara dua pihak kembali meningkat baru-baru ini. Sementara itu, pasukan Daulah Islamiyyah selama beberapa hari belakangan tengah mengonsentrasikan serangan terhadap posisi-posisi tempur pasukan rezim Suriah di sekitar Markas Brigade Militer ke-128 di Qolamun Timur, dan berhasil menguasai beberapa daerah perbukitan dan titik strategis lainnya. (Azzam/kabarduniamiliter)

TNI: Warga Poso Jangan Bantu Santoso

TNI dan Brimob yang tergabung dalam Operasi Tinombala 2016 masih memburu Mujahidin Indonesia Timur (MIT) yang dipimpin oleh Santoso atau Syeikh Abu Wardah di hutan pegunungan di Poso, Sulawesi Tengah. TNI juga melakukan propaganda di desa-desa di sekitar kaki gunung di Kecamatan Poso Pesisir Utara, Poso Pesisir, Poso Pesisir Selatan serta Napu di Kecamatan Lore Timur. 
Komandan Komando Resort Militer 132 Tadulako Kolonel Infantri Syaiful Anwar kepada VOA di Mapolres Poso mengatakan dalam operasi teritorial itu petugas Babinsa dan TNI berulangkali menghimbau masyarakat untuk tidak membantu MIT dalam bentuk apapun, khususnya bahan makanan. Ia menilai bila tidak ada lagi pasokan bahan makanan akan membuat kelompok Santoso itu kelaparan dan akhirnya menyerah. Namun tidak sedikit masyarakat Poso yang membantu MIT sebab merekalah yang membela muslim dari pembantaian Kristen sejak dahulu. 
"Dalam rangka membantu Polri dalam hal ini Polda untuk kelompok Santoso ini kita melaksanakan tugas teritorial suatu contoh misal Babinsa kami, Danramil kami yang berada di kampung kampung untuk menghimbau kepada masyarakat yang dalam tanda petik mungkin memberikan bantuan kepada kelompok yang di hutan sana, kita menghimbau bahwasanya bantuan mereka itu tidak usah diberikan karena dengan begitu Poso ini akan selalu rusuh kalau mereka tetap diberi bantuan," kata Syaiful.
Syaiful Anwar menilai kelompok Santoso MIT bisa bertahan di hutan pegunungan karena masih adanya sebagian masyarakat yang memberi pasokan dan bahan makanan kepada mereka.
"Pasti, pasti ada bantuan, kalau tidak ada bantuan mereka mungkin sudah kelaparan dihutan sana, karena ada bantuan itulah mereka bisa bertahan terus di hutan, dan ini memang tugas kita untuk memberikan penyadaran kepada masyarakat untuk tidak memberikan bantuan," katanya.
Hal senada disampaikan Kepala Operasi Daerah Tinombala 2016 Kombes Leo Bona Lubis, yang menekankan pentingnya kerjasama masyarakat untuk memberantas kelompok ini hingga ke akar-akarnya.
"Diharapkan masyarakat tidak membantu langsung maupun tidak langsung kelompok teroris Santoso dan jaringannya. Apalagi sebagai sponsor untuk mendukung kebutuhan kebutuhan mereka," kata Leo.
Hingga Rabu (27/1) Operasi Tinomba 2016 di Poso sudah memasuki hari ke 17. Aparat keamanan masih berupaya melacak keberadaan kelompok teroris Santoso di kawasan hutan pegunungan yang menjadi tempat persembunyian kelompok itu.[em/yl/voa/kabarduniamiliter]

Korut Uji Rudal Baru, Jepang Siaga Penuh

Pemerintah Jepang saat ini dilaporkan tengah bersiaga penuh, setelah adanya kemungkinan Korea Utara (Korut) melakukan uji coba rudal baru mereka. Korut diprediksi berencana melakukan uji coba rudal jarak jauh baru mereka.

"Jepang telah menempatkan militernya dalam kondisi siaga penuh untuk mengantipasi kemungkinan uji coba rudal balisitik yang dilakukan Korut, setelah semakin kuatnya indikasi mereka akan melakukan uji coba tersebut," ucap sumber militer Jepang dalam kondisi anonim.

"Peningkatan aktivitas di situs rudal Korut menunjukkan bahwa mungkin ada peluncuran dalam beberapa minggu ke depan," sambunnya, seperti dilansir Reuters pada Jumat (29/1).

Selain Jepang, Amerika Serikat (AS) juga dikabarkan tengah dalam siaga penuh terkait adanya kemungkinan uji coba rudal tersebut. AS takut Korut akan melakukan uji coba rudal antar benua, dengan hulu ledak nuklir. Indikasi akan adanya uji coba itu diperkuat dengan citra satelit di situs rudal Korut.

AS memang rajin memantau aktivitas Korut dari ruang angkasa. Sedangkan Jepang mulai memantau dari satelitnya sejak 2003. Korut sendiri sudah berhasil menempatkan satelit ke orbit dengan Unha-3 pada Desember 2012.

Meskipun Pyongyang bersikeras bahwa pengorbitan satelit itu murni operasi ilmiah, namun peluncurannya dikecam sejumlah negara karena dicurigai untuk kepentingan uji coba rudal balistik yang memang disamarkan.
(esn/sindo/kabarduniamiliter)

Jalan-jalan di Pasar Albu Rishwah di Ninawa

Meski saat ini Islamic State terus mendapatkan gempuran dari koalisi salib internasional, namun hal itu tidak menghalangi IS untuk tetap mengurus negaranya. Perekonomian rakyat tetap berjalan meski bisa jadi pesawat pengecut baik dari AS maupun Rusia menjatuhkan bomnya. Warga IS tidak takut dan tetap melanjutkan kehidupan mereka, kondisi mereka saat ini jauh lebih baik daripada ketika dikuasai pemerintahan Syiah Irak yang merupakan boneka penjajah AS. 

Kegiatan jual beli tidak melupakan mereka untuk datang ke tempat shalat ketika telah datang waktu shalat. Mereka melaksanakan shalat berjamaah sejenak dan membuka lagi tokonya setelah selesai shalat. (Azzam/kabarduniamiliter)









Pengecut! Teroris Rusia Bantai 44 Warga Sipil di Suriah

Rusia kembali melakkan serangan brutal ke wilayah pemukiman warga sipil Suriah. Setidak, 44 warga sipil Suriah meninggal dunia dalam serangan udara dilancarkan Rusia di Suriah utara dan timur, yang dikuasai oleh Daulah Islam/Islamic State (IS), kata lembaga pengawas pada Kamis (28/1/2016). Serangan tersebut merupakan serangan udara pengecut Rusia, sampai saat ini Rusia masih belum berani menerjunkan pasukan darat melawan IS di padang pasir.
Lembaga Pengawas Hak Asasi Manusia (HAM) Suriah mengatakan, serangan pada Rabu (27/1/2016) itu membuat 29 warga sipil meninggal, termasuk 9 wanita dan 3 anak-anak di sejumlah desa provinsi Deir Ezzor di timur serta ibu kota provinsinya.
Serangan udara Rusia itu juga telah membuat 15 warga lain meninggal, termasuk 5 pemuda bersaudara, di sekitar kota Al-Bab, markas Islamic State (IS) di provinsi Aleppo, Suriah utara, kata lembaga pengawas itu.
Sejumlah orang juga terluka akibat serangan tersebut. Lembaga pengawas bermarkas di Inggris itu mengandalkan jaringan pegiat di lapangan dan mengatakan membedakan pesawat tempur Suriah, Rusia dan sekutu pimpinan Amerika Serikat (AS) berdasarkan atas pola terbang beserta jenis pesawat dan perlengkapannya.
Rusia telah melancarkan serangan udara di Suriah pada bulan September 2015 untuk mendukung rezim Syi’ah Nushairiyyah Suriah Bashar Assad yang merupakan sekutu kunci mereka.
Sedangkan koalisi salibis internasional pimpinan Amerika Serikat (AS) telah melancarkan serangan terhadap sejumlah sasaran yang diduga milik Islamic State (IS) di Suriah dan Iraq sejak musim panas 2014.
Dukungan Rusia membantu pasukan Syi’ah Assad melakukan pergerakan penting dalam beberapa bulan belakangan, dan pengawas mengatakan pada Kamis bahwa pasukan pemerintah bergerak menuju tempat di kurang dari delapan kilometer dari Al-Bab. [SS/manjanik/kabarduniamiliter]

Terowongan Runtuh, 7 Anggota Hamas Tewas

Tujuh (7) anggota kelompok Hamas Palestina meninggal dunia setelah sebuah terowongan di timur Gaza runtuh pada awal pekan ini. Terowongan dekat perbatasan Zionis Israel itu diduga runtuh setelah hujan deras.
Seperti diberitakan BBC News pada Kamis (28/1/2016), pejuang Palestina menggunakan terowongan di perbatasan Gaza dengan Israel dan Mesir untuk memulai serangan terhadap negara Yahudi Israel. Terowongan digunakan sebagai jalur untuk menyelundupkan senjata atau barang.
Israel menghancurkan puluhan terowongan selama konflik Gaza 2014 tetapi Hamas membangun kembali terowongan-terowongan tersebut. Sementara itu, terowongan di perbatasan Mesir telah digunakan untuk menyelundupkan senjata ke Gaza, tetapi juga menjadi titik masuk untuk barang-barang sipil.
Terowongan telah memainkan peran dalam perekonomian Gaza yang berada di bawah blokade oleh Zionis Israel dan Mesir pada tahun 2007. Penjajah Yahudi Israel menduduki Gaza pada perang Timur Tengah tahun 1967, menarik pasukannya dan mengeluarkan pemukim pada 2005. [SS/manjanik/kabarduniamiliter]

50 Tentara Suriah Tewas Diserang IS di Bandara Kuwayris

Sebanyak 50 tentara rezim Suriah dan milisi-milisi yang loyal padanya dilaporkan tewas terbunuh dalam operasi penyerangan pasukan Islamic State atau Daulah Islamiyyah di sejumlah daerah pedesaan sekitar Bandara Militer Kuwayris, pinggiran timur Aleppo. Kontak senjata meletus di desa ‘Aisyah, Qatar, ‘Ajwaziyyah, al ‘Ubidiyyah, Mazra’ah al ‘Ubudiyyah, dan Tsaryib. 

Pasukan Daulah Islamiyyah juga menawan dua tentara rezim, disamping menghancurkan unit Tank, BMP, serta senapan mesin berat militer Suriah dalam serangan tersebut. Operasi penyerangan tersebut dilancarkan menyusul penguasaan pasukan rezim Suriah atas desa Wadi’ah, di barat Bandara Militer Kuwayris, setelah beberapa jam baku tembak, diiringi bombardir udara intensif. Pasukan Daulah Islamiyyah segera merespon dengan mengerahkan unit penyerang bom syahid menggunakan truk tangki, meledakkan Jembatan Wadi’ah, dan menewaskan sedikitnya 12 tentara rezim.

Sementara itu, pasukan pemburu Tank Daulah Islamiyyah menghancurkan satu unit Tank rezim Suriah dengan roket ATGM (Anti-Tank Guided Missile) di desa yang sama. (Azzam/kabarduniamiliter)

Korut Bersiap Uji Rudal Jarak Jauh

Korea Utara (Korut) dilaporkan mempersiapkan diri untuk meluncurkan rudal jarak jauh pada minggu depan. Laporan dari media Jepang itu muncul beberapa pekan setelah Pyongyang mengklaim berhasil menguji coba senjata nuklir paling berbahaya, bom Hidrogen, yang mampu memunsahkan Amerika Serikat (AS).

Kantor berita Jepang, Kyodo, pada Kamis (28/1/2016) mengutip pejabat seorang Pemerintah Jepang, melaporkan bahwa persiapan rezim Kim Jong-un untuk meluncurkan rudal jarak jauh terpantau citra satelit. Peluncuran rudal jarak jauh Korut disebut akan dilakukan dari situs Tongchang-ri.

Pejabat Jepang itu memprediksi, peluncuran rudal jarak jauh Korut paling cepat berlangsung satu minggu dari sekarang. Jika prediksi itu benar, maka ini akan menjadi peluncuran rudal jarak jauh pertama Korut sejak 2012, setelah negara itu berhasil menempatkan objek dalam orbit Bumi.


Pemerintah Korut belum mengkonfirmasi laporan tentang persiapan peluncuran rudal jarak jauh itu. Korut tidak peduli dengan sanksi yang dijatuhkan Dewan Keamanan PBB atas program rudalnya. Jika terlaksana, peluncuran rudal jarak jauh itu akan membuat Korut mendapat sanksi baru dari Dewan Keamanan PBB.


Dewan Keamanan PBB sendiri sejatinya sudah ancang-ancang untuk menjatuhkan sanksi tambahan setelah Korut mengklaim berhasil menguji coba senjata nuklir jenis bom Hidrogen pada 6 Januari 2016 lalu. Menteri Luar Negeri AS, John Kerry, telah bertemu dengan Menteri Luar Negeri China, Wang Yi, untuk membahas masalah Korut.


“Kami sepakat tentang pentingnya sebuah resolusi Dewan Keamanan PBB yang kuat, dan kami sepakat untuk mempercepat pekerjaan kita di PBB segera dalam rangka mencoba untuk mencapai pemahaman tentang apa yang seharusnya dan bagaimana kami mencapai tujuan,” katanya Kerry mengacu pada rencana untuk menekan Korut.

Korut saat uji coba bom Hidrogen lalu mengklaim bahwa senjata nuklir paling berbahaya itu tidak untuk mengancam siapa pun. Namun, negara itu mengklaim itu siap untuk meledakkan bom Hidrogen yang mampu memusnahkan seluruh wilayah AS sekaligus. (Sindo/kabarduniamiliter)

AS Pertimbangkan Untuk Serang Wilayah IS di Libya

Amerika Serikat (AS) tengah mempertimbangkan untuk melakukan aksi militer terhadap Khilafah atau IS (Islamic State) di Libya. Hal itu dikatakan oleh juru bicara Depertemen Pertahanan AS, Peter Cook.

Cook mengatakan, AS harus meninjau kembali pertanyaan soal perang di Libya karena 'metastisis' IS dari basisnya di Irak dan Suriah. "Kami sangat khawatir dengan metastisis dari IS di sejumlah lokasi. Libya menjadi salah satu lokasi tersebut," kata Cook seperti dikutip dari laman IB Times, Kamis (28/1/2016).

Cook juga mengungkapkan, kelompok kecil pasukan AS telah menjalin kontak dengan milisi Libya untuk mendapatkan gambaran di negara itu. Namun, ia tidak menjelaskan jumlah pasukan AS yang berpartisipasi dalam misi tersebut.

"Mereka mencoba untuk mendapatkan gambaran yang lebih jelas tentang apa yang terjadi di sana dan mereka telah melakukan kontak dengan orang-orang di sana untuk mencoba dan merasakan ancaman IS yang dirasakan begitu dinamis di wilayah itu," tutur Cook.

"Kami sedang mencari mitra yang dapat memberikan kita rasa yang lebih baik dari situasi keamanan dan itu juga bukan AS yang memiliki niat seperti itu, mitra asing kami juga mempunyai niat yang sama," tukas Cook. Pernyataan AS ini mengindikasiman bahwa AS sedang berupaya membentuk milisi bayaran (sahawat) yang tunduk pada AS dan sekutunya. Sebagaimana AS juga telah membentuk Sahawat di Irak dan Suriah yang berfokus untuk memerangi jihadis.  (Sindo/kabarduniamiliter)

Swedia Usir 80rb Orang Pencari Suaka

Menteri Dalam Negeri Swedia, Anders Ygeman mengatakan, negarannya tengah bersiap untuk mendeportasi sekitar 60.000 sampai 80.000 dari 163.000 orang yang mencari suaka pada tahun lalu. Mereka akan diusir dari negara itu dengan cara sukarela atau dideportasi secara paksa.

Ygeman memperkirakan kebijakan ini akan membuat sejumlah imigran akan bersembunyi untuk menghindari deportasi. Ia pun meminta pihak kepolisian untuk bekerja dengan ekstra guna mencari dan mengusir mereka.

"Kami memiliki tantangan yang besar di hadapan kami. Kami perlu menggunakan lebih banyak sumber daya untuk ini dan kami harus memiliki kerjasama yang lebih baik antara pemerintah," kata Ygeman seperti dikutip dari laman Reuters, Kamis (28/1/2016).

Swedia telah mengubah haluan tentang kebijakan imigrasi terhadap imigran pada akhir tahun lalu. Mereka juga telah memperkenalkan kontrol perbatasan dan pemeriksaan identifikasi untuk membendung aliran pencari suaka.
(ian/sindo/kabarduniamiliter)

30 Tentara Assad Tewas Dibom IS

Salah seorang tentara Islamic State / Daulah Islamiyyah kembali melancarkan operasi penyerangan menggunakan bom martir di di distrik az Zahraa’, pusat kota Homs menargetkan salah satu pos pemeriksaan militer rezim Suriah dengan bom mobil disusul ledakan bom rompi, Selasa pagi. 

Sumber lapangan A’maaq menuturkan, sedikitnya 30 orang terbunuh dan luka-luka dalam ledakan bom beruntun tersebut. Distrik az Zahraa’ yang merupakan daerah yang mayoritas dihuni para pengikut sekte Alawiyyah – Nushairiyyah tersebut,berulang kali menjadi target serangan bom martir Daulah Islamiyyah, meskipun pasukan rezim Suriah bersama milisi-milisi loyalisnya memberlakukan pengamanan yang ketat. (Azzam/kabarduniamiliter)

Turki Akan Berdamai dengan Rusia

Turki tampaknya bersedia untuk menyudahi ketegangannya dengan Rusia yang berjalan hampir tiga bulan terakhir. Ini dibuktikan dengan pernyataan Menteri Luar Negeri Turki, Mevlut Cavusoglu, yang siap bertemu kompatriotnya dari Rusia.

Menlu Turki, Mevlut Cavusoglu mengatakan, ia siap memenuhi undangan untuk bertemu dengan rekan sejawatnya asal Rusia, Menlu Sergei Lavrov, setiap saat.

"Kita bisa bertemu setiap saat jika memang ada waktu yang memungkinkan di masa yang akan datang. Saya tidak punya masalah dengan bertemu teman baik saya Sergei Lavrov," kata Cavusoglu seperti disitir Sputniknews dari RIA Novosti, Selasa (26/1/2016).

Cavusoglu menambahkan bahwa Ankara ingin menormalkan hubungan dengan Moskow setelah menembak jatuh pesawat bomber Rusia, Su-24 medio November lalu yang memicu ketegangan kedua negara.
"Kita perlu untuk menjaga saluran diplomatik terbuka untuk diskusi lebih lanjut tentang bagaimana untuk mengatasi situasi seperti ini," katanya lagi.

Hubungan antara Rusia dan Turki jatuh ke titik nadir setelah Ankara menembak jatuh pesawat militer Moskow di perbatasan negara itu dengan Suriah. Turki menyatakan bahwa pesawat Rusia telah melanggar batas wilayahnya, namun Rusia menyatakan bahwa pesawatnya masih berada di wilayah Suriah.
(ian/sindo/kabarduniamiliter)

Dubes AS Beberkan Alasan Kunjungi Papua

Kedubes Amerika Serikat (AS) angkat bicara soal kunjungan Duta Besar (Dubes) AS, Robert O. Blake ke Papua dan Maluku Utara (Malut). Menurut Kedubes AS, kunjungan itu bertujuan untuk meninjau program bantuan Badan Pembangunan Internasional Amerika (USAID).

"Program bantuan USAID di wilayah itu berupaya untuk menekan kemiskinan, melindungi lingkungan dengan mendorong metode pertanian yang berkelanjutan, melindungi kekayaan hutan dan margastwa, serta upaya-upaya lain untuk meningkatkan kualitas dan akses ke pendidikan dasar," begitu penjelasan Kedubes AS dalam rilis yang diterima Sindonews, Selasa (26/1/2016).

Dalam perjalanan ke sejumlah wilayah di Malut dan Papua itu, kata Kedubes AS, Dubes Robert O. Blake juga melakukan pertemuan dengan sejumlah pejabat daerah, serta pemuka masyarakat dan agama.

Dubes Blake juga bertemu secara terpisah dengan Gubernur Papua Lukas Enembe, Kapolda Papua Brigjen Paulus Waterpauw, dan pemuka agama setempat. Dalam tiap pertemuan tersebut, Dubes Blake menggarisbawahi bahwa proyek-proyek USAID di Papua mendukung upaya Presiden Joko Widodo dan Papua memenuhi sasaran perubahan iklim dan menekan tingkat kemiskinan. Meski begitu AS dicurigai memiliki agenda tersembunyi dalam mendukung kelompok separatis seperti RMS dan OPM.
(ian/sindo/kabarduniamiliter)

IS Bagikan Zakat ke Seluruh Wilayah di Suriah

Sebagai Negara Islam, IS mewajibkan rakyatnya yang mampu untuk membayar zakat dan membagikannya pada yang berhak menerimanya. Berikut data pembagian zakat dari Islamic State yang dirilis media independen Amaq.


Lembaga Studi Perang AS Kecam Pemerintah Yang Biarkan Jabhah Nushrah

Sebuah laporan baru mengutuk pemikiran sempit Pemerintah Amerika Serikat (AS) yang hanya fokus perang terhadap Islamic State. Alasannya, ada kelompok Jabhat Al-Nusra yang tidak kalah berbahaya bagi AS ketimbang IS.

Laporan itu disusun lembaga Study of War and American Enterprise Institute. ”Setiap strategi yang meninggalkan Jabhat Al-Nusra di tempat akan gagal untuk mengamankan tanah air Amerika,” kata pihak lembaga itu dalam laporannya.

Laporan lembaga itu memperingatakan bahwa, serangan Negara Islam Irak (IS) dan Jabhat Al-Nusra (sayap Al-Qaeda di Suriah) bisa mengancam ekonomi global. Selain itu, kedua kekuatan jihadis itu bisa memprovokasi masyarakat Barat untuk memaksakan kontrol terhadap kebebasan sipil.”Nilai-nilai dan cara hidup Amerika berada dalam bahaya,” lanjut laporan itu, seperti dikutip IB Times, Selasa (26/1/2016).

Fred Kagan, salah satu penulis laporan lembaga itu mengatakan bahwa Jabhat Al-Nusra belum melakukan serangan di Barat, tidak seperti IS. Dia percaya bahwa Al-Nusra telah membuat keputusan taktis untuk tidak menyerang Barat pada saat ini.

”Sementara IS sedang bersinar, baik merupakan ancaman eksistensial, baik ingin menyerang tanah air, dan baik untuk mobilisasi masyarakat Muslim terhadap Barat,” ujarnya.

Kendati demikian, Direktur Intelijen Nasional AS, James Clapper, mengatakan kepada komite intelijen Senat AS pada Januari 2014 lalu, bahwa Al-Nusra memang memiliki aspirasi untuk melakukan serangan di tanah air Amerika.

Menurutnya, menargetkan Al-Nusra akan lebih sulit daripada menargetkan IS. ”Al-Nusra diam-diam menjalin hubungan dengan penduduk dan oposisi Suriah. Mereka menunggu di sayap untuk mengambil jubah ‘jihad’ global saat IS jatuh,” katanya.

Departemen Luar Negeri AS mengatakan lebih dari 35 ribu militan asing dari 100 negara telah menyeberang ke Suriah untuk ambil bagian dalam konflik berdarah. Menurut Nick Heras dari Centre for a New American Security, Al-Nusra menjadi perekrut militan asing tertinggi kedua setelah IS.

Jabhah Nuhsrah adalah pasukan yang diutus ke Suriah oleh Islamic State namun kemudian membelot dan malah bergavung dengan al-Qaeda. Dalam strateginya jabhah nuhsrah memilih bersekutu dengan oposisi Suriah lain dan bahkan dalam memerangi mantan pemimpinnya dahulu. 

Namun saat ini oposisi Suriah telah menandatangani konferensi riyadh yang bersebrangan dengan Jabhah Nushrah, dalam kesepakatan riyadh itu tertulis bahwa pejuang asing harus meninggalkan Suriab. Ini menjadi pelajaran telak bahwa jabhah nushrah sebaiknya tidak bersekutu dengan mereka yang nasionalistik dan kembali bersama IS dalam memerangi eksistensi barat. 
(mas/sindo/kabarduniamiliter)

Korban Badai Salju di AS Bertambah Jadi 25 Orang


Badai salju Jonas tengah melanda Amerika Serikat, khususnya di beberapa kota besar seperti New York, Washington DC, North Carolina, Virginia, dan Tennessee. Sebanyak 10 kota pun dinyatakan dalam keadaan darurat dan ditutup akibat cuaca buruk ini.

Badan Cuaca Nasional AS, Central Park, menyatakan badai musim dingin sepekan ini merupakan yang terbesar kedua dalam sejarah New York (NY). Pasalnya, tercatat ketebalan salju tahun ini mencapai 26,8 inci atau setara 68,072 sentimeter.

Hanya berbeda kurang dari sepersepuluh rekor tumpukan salju yang disebabkan badai serupa pada Februari 2006 yakni 26,9 inci atau 68,326 sentimeter.

“Ini adalah badai seumur hidup," kata Meteorologi Jeff Smith, sebagaimana disitat dari ABC7NY, Senin (25/1/2016).

Badai salju Jonas mengakibatkan sejumlah larangan perjalanan di seluruh kota dan di Long Island, tidak beroperasinya transportasi umum dan penutupan jalur kereta bawah tanah maupun kereta lain di seluruh kota. 

Tewaskan 25 Orang

Korban jiwa akibat badai salju di Amerika Serikat telah bertambah menjadi 25 orang. Badai yang dijuluki "Snowzilla" ini berdampak pada sekitar 85 juta jiwa penduduk di 12 negara bagian AS.

Selain di Washington DC, badai salju hebat ini dampaknya paling dirasakan oleh warga di New York, New Jersey, Pennsylvania, Maryland dan Virginia.

Pejabat-pejabat urusan emergensi mengatakan seperti dilansir kantor berita AFP, Senin (25/1/2016), sejauh ini setidaknya 25 orang tewas akibat badai salju ini. Korban jiwa tersebut dilaporkan di Arkansas, Delaware, the District of Columbia, Kentucky, Maryland, New York, North Carolina, Ohio, South Carolina dan Virginia.

Kebanyakan dari mereka yang tewas adalah orang-orang yang mengalami serangan jantung saat sedang membersihkan atau menyekop salju di rumah mereka. (atjehcyber/kabarduniamiliter)

Coba Serang IS, 23 Militan Oposisi Tewas

Sedikitnya 23 militan dari faksi-faksi oposisi di Suriah terbunuh dalam sebuah upaya penyerangan yang gagal terhadap posisi tempur pasukan Islamic State / Daulah Islamiyyah di desa al Bel, pinggiran utara Provinsi Aleppo dekat perbatasan dengan Turki. 

Militan oposisi yang dilatih AS dan Saudi melancarkan operasi penyerangan darat terhadap desa tersebut dengan dibantu oleh militer Turki yang juga sekutu AS menggunakan bombardir meriam artilleri menargetkan pertahanan Daulah Islamiyyah, guna membuka jalan bagi faksi-faksi oposisi bersenjata. Konfrontasi senjata berlangsung hingga kurang lebih memakan waktu empat jam, diiringi bombardir artilleri pasukan Turki secara sporadis, tanpa kemajuan signifikan apapun yang bisa diraih oleh para militan. 

Selama baku tembak tersebut, pasukan Daulah Islamiyyah berhasil menghancurkan satu unit BMP kelompok oposisi, dan mengambil satu unit Tank tipe T-72 sebagai rampasan perang. Sementara itu, para militan oposisi menarik mundur pasukannya yang tersisa dari medan pertempuran. (Azzam/kabarduniamiliter)

Gedung Putih Tuduh Rezim Rusia Korup

Pemerintah Amerika Serikat (AS) mengusik Kremlin dengan menuduh Presiden Rusia, Vladimir Putin terlibat korupsi selama bertahun-tahun. Tuduhan itu disampaikan pejabat Departemen Keuangan AS, Adam Szubin.

Dalam wawancaranya dengan BBC Panorama hari Senin, Sekretaris untuk Kejahatan Keuangan dan Terorisme Departemen Keuangan AS itu mengatakan bahwa Presiden Putin telah menimbun kekayaan rahasia.

”Kami telah melihat dia memperkaya teman-temannya, sekutu dekat dan meminggirkan mereka yang dia tidak memandangnya sebagai teman yang menggunakan aktiva negara. Apakah itu kekayaan energi Rusia, apakah itu kontrak negara lain, dia mengarahkan mereka kepada siapa yang dia percaya akan melayaninya dan tidak termasuk mereka yang tidak. Bagi saya, itu adalah gambaran korupsi,” kata Szubin, seperti dikutip Reuters, Selasa (26/1/2016).

Szubin menolak berkomentar pada Laporan Pusat Badan Intelijen AS tahun 2007 yang memperkirakan kekayaan Putin sebesar USD40 miliar. Namun, dia menyatakan bahwa kekayaan pemimpin Rusia itu tidak bisa diremehkan.

”Dia menarik gaji dalam keadaan tertentu seperti USD110.000 setahun, "kata Szubin. "Itu tidak akurat perihal pernyataan soal kekayaannya. Ia memiliki pelatihan lama dan praktek dalam hal bagaimana menutupi kekayaan yang sebenarnya,” ujarnya.

Kremlin membantah tuduhan tersebut. Sementara itu, Presiden Putin telah berulang kali mengatakan bahwa dia telah membaca laporan pers tentang kekayaannya, termasuk yang menyebut bahwa dia orang terkaya di dunia. Putin menepis laporan itu dengan menyebutnya sebagai laporan omong kosong.

Pada bulan April lalu, Putin menyatakan pendapatannya tahun 2014 sebesar 7,65 juta rubel (USD119 ribu). Dia tercatat memiliki dua apartemen sederhana.

AS telah menjatuhkan sanksi pada sejumlah pengusaha Rusia yang setia kepada Putin sebagai “hukuman” atas intervensi Rusia dalam krisis Ukraina. Salah satu pengusaha sekutu Putin yang dikenai sanksi AS adalah Gennady Timchenko, yang menguasai tiga persene dari perdagangan minyak dunia.

”Kegiatan Timchenko di sektor energi langsung terkait dengan Putin. Putin memiliki investasi di Gunvor (perusahaan Timchenko) dan mungkin memiliki akses ke dana Gunvor,” bunyi pernyataan Departemen Keuangan AS dalam pengumuman soal penjatuhan sanksi terhadap Rusia.
(mas/sindo/kabarduniamiliter)

13 WNI Tewas Tenggelam di Malaysia

Pihak Kedutaan Besar Republik Indonesia (KBRI) yang ada di Malaysia membenarkan kabar penemuan 13 jenazah Warga Negara Indonesia (WNI) di perairan laut pantai Kelise, Sungai Tengah, Bandar Penawar Kota Tinggi, Johor, Malaysia.

"Telah ditemukan 13 jenazah yang terdiri dari 9 perempuan dan 4 laki-laki. Mereka korban kapal tenggelam akibat diterjang ombak yang tingginya mencapai 3 meter," begitu pernyataan Dubes RI untuk Malaysia, Herman Prayitno, yang diterima Sindonews, Selasa (26/1/2016).

Dinyatakan oleh Herman, kapal yang nahas itu diduga berasal dari perairan Indonesia dan masuk ke perairan Malaysia secara ilegal. KJRI Johor Baru sendiri telah mengirim 2 orang anggota satgas perlindungan ke lokasi kejadian.

"Saat ini mereka sudah berada di lokasi kejadian untuk menyaksikan proses evakuasi jenazah yang dibawa ke RS Sultan Ismail Johor Baru untuk selanjutnya dilakukan identifikasi," tukas Herman.

Sebelumnya, pihak berwenang Malaysia meluncurkan operasi pencarian terhadap para korban kapal terbalik di perairan Johor, setelah 13 orang dengan kartu tanda penduduk (KTP) Indonesia ditemukan tewas. Perahu yang terbalik di wilayah Malaysia itu diyakini membawa 35 orang.
(ian/sindo/kabarduniamiliter)

IS Habisi 110 Tentara Syiah Suriah Saat Penaklukan Deir Ezzour

Pasukan Islamic State menguasai sejumlah besar wilayah di kota Deir Ezzor dalam operasi penyerangan skala besar kemarin, serta memperkuat kontrol mereka di kawasan barat dan barat laut kota tersebut. 

Sejauh ini, sebanyak 110 tentara rezim Suriah terbunuh, sementara itu sebanyak lima orang dalam tawanan Daulah Islamiyyah. Pasukan IS / Daulah Islamiyyah berhasil mengambil alih kontrol penuh atas sejumlah daerah, diantaranya desa Baghiliyyah, kompleks ar Rawwad, kawasan bukit tempat menara radio berada, kompleks al Jazirah, bukit Mahruqaat, gudang senjata di kamp militer Sho’iqoh, setelah operasi penyerangan istisyhadiyyah. 

Detasemen pasukan khusus In-ghimasiyyin Daulah Islamiyyah berhasil merangsek maju hingga kompleks al Mudhoffin tanpa ada satupun dari mereka yang gugur. Pasukan Daulah Islamiyyah juga berhasil menembus pertahanan kokoh pasukan rezim Suriah di gunung Tardah, yang berfungsi sebagai lini pertahanan pertama rezim untuk melindungi Bandara Militer Deir Ezzor, kamp militer Tholaai’, dan kompleks al Juuroh. 

Sementara itu, detasemen pasukan khusu In-ghimasiyyin lain yang terdiri dari delapan orang tentara Daulah Islamiyyah menyerbu bangunan Hotel Eufrat, terleibat dalam kontak senjata sengit sampai akhirnya mereka meledakkan bom sabuk di pinggang mereka. Selama pertempuran besar tersebut, pasukan Daulah Islamiyyah mengamankan banyak rampasan perang, diantaranya empat unit meriam artilleri, dua darinya kaliber 57 mm dan sisanya senapan mesin berat kalibr 23 mm, berikut sejumlah besar amunisinya. (Azzam/kabarduniamiliter)

Rusia akan Produksi Jet Tempur Supersonik T-50 pada 2017

Tes akhir pesawat jet tempur generasi kelima Rusia; PAK-FA atau Sukhoi T-50, dipastikan rampung pada 2016. Militer Rusia menyatakan, pesawat jet tempur canggih dengan kecepatan supersonik itu akan diproduksi secara serial untuk pertama kalinya pada 2017.

Pesawat jet tempur PAK-FA (Perspektif Air Complex Frontline Aviation) sedang diproduksi oleh KnAAPO (Komsomolsk-on-Amur Aircraft Production Association) di Timur Jauh Rusia. KnAAPO merupakan BUMN manufaktur pesawat yang memproduksi pesawat militer dan pesawat sipil seperti Sukhoi Super Jet.


Panglima Angkatan Udara Rusia, Viktor Bondarev, yang baru-baru ini mengunjungi fasilitas produksi KnAAPO, mengatakan kepada RIA Novosti bahwa dia sangat senang dengan perkembangan pembuatan pesawat jet tempur PAK-FA atau T-50.

”Kesebelas pesawat T-50 ada pada ‘tempat tidur’ dan 60-70 persen sudah siap. Pesawat ini akan memasuki tahap yang terakhir dalam rangkaian tes,” kata Bondarev, kemarin. Dia 100 persen yakin bahwa pesawat jet tempur canggih yang dijuluki “robot terbang” itu akan melewati pengujian pemerintah pada akhir 2016.


”Tahun depan pesawat masuk ke dalam produksi serial,” ujarnya. Pada saat ini, pesawat jet tempur PAK-FA didukung dengan dua mesin AL-41F1 yang memungkinkan untuk terbang dengan kecepatan jelajah supersonik, yakni mencapai 2.600 km/jam.

Pesawat PAK-FA sempat terbakar di Zhukovsky Airfield di dekat Moskow saat uji coba. ”Pesawat telah dipulihkan dan telah terbang. Ini berfungsi sebagai bukti pesawat sangat dipertahankan, kita perlu mesin seperti itu,” ujarnya Bondarev.
(mas/sindo/kabarduniamiliter)

Sakit Jantung Kumat, Eks Presiden Israel Shimon Peres Masuk RS

Kabar gembira datang dari Israel. Mantan Presiden Israel si penjajah palestina, Shimon Peres, kembali masuk rumah sakit (RS) pada hari Minggu malam setelah sakit jantungnya kumat. Ini yang kedua kalinya, Peres masuk RS dalam beberapa pekan setelah mengeluh sakit di bagian dada.

Pada 14 Januari 2016 lalu, Peres menderita serangan jantung ringan. Namun, menurut dokter pribadi; Rafi Walden, sakit Peres telah ditangani dan telah membaik. Namun, semalam sakit jantung eks Presiden Israel itu kumat lagi.

”Malam ini dia merasa sedikit tidak nyaman dan kami mendiagnosis bahwa ia memiliki beberapa kesulitan dengan detak jantung yang disebut atrial fibrillation. Dia dibawa ke rumah sakit dan ditangani secara spontan tanpa perlu pengobatan setiap saat,” kata Walden, yang juga menantu Peres itu, seperti dikutip Reuters, Senin (25/1/2016).

Dia mengatakan bahwa Peres ingin segera pulang, tapi dokter di RS Tel Hashomer di Tel Aviv memutuskan untuk merawatnya, setidaknya untuk observasi semalam.

Mantan presiden dan perdana menteri berusia 92 tahun itu merupakan pria kelahiran Polandia. Dia dianggap menjadi salah satu pendiri Israel sebagai negara dengan kemampuan senjata nuklir. 

Meski si kecoak pembantai ini telah membunuhi warga palestina, dia pernah memenangkan Hadiah Nobel Perdamaian atas perannya dalam kesepakatan damai Israel dan Palestina pada tahun 1993. Sungguh aneh nobel tersebut, sementara sampai detik ini Israel masih membunuhi warga palestina.
(mas/sindo/kabarduniamiliter)

IS Rilis Video Persiapan Sebelum Serang Paris


Video yang dipublikasikan oleh pusat media IS pada Minggu (24/1) menampilkan beberapa gambar dan pernyataan terakhir 9 orang yang ambil bagian dalam penyerangan 13 November 2015 di Paris yang menewaskan 130 orang.

Kementerian Luar Negeri Prancis menolak mengomentari video itu dan tidak segera ada pernyataan dari kantor Perdana Menteri dan kantor berita Reuters tidak bisa segera menghubungi Kementerian Dalam Negeri.

Video berjudul "Kill Them Wherever You Find Them" itu diunggah kantor saluran Telegram IS menayangkan beberapa penyerang mengenakan seragam kamuflase di lokasi gurun sebelum terjadinya serangan Paris. Sebagian dari mereka mempertontonkan pemenggalan kepala para sandera IS.

"Ini pesan terakhir dari sembilan singa kekhalifahan yang dikerahkan dari sarang mereka untuk membuat seluruh negara, Prancis, bertekuk lutut," demikian narator dalam video itu berkata.

Rekaman yang menunjukkan orang-orang yang menyampaikan kecaman anti-Barat dan mengakhirinya dengan semacam ancaman untuk menyerang Inggris itu. Kalau Inggris mengabaikannya, tidak lama lagi tentu IS akan membuat kacau negara salib tersebut. Inggris saat ini masih terlibat dalam pembantaian rakyat sipil di wilayah Islamic State melalui serangan udara yang pengecut.(atjehcyber/kabarduniamiliter)

Alami Turbulensi Hebat, America Airlines Mendarat Darurat di Kanada

Pesawat American Airlines yang terbang
dari Miami menuju Milan mendarat darurat di sebuah bandara internasional di Kanada. Sebab, pesawat yang membawa 203 orang itu mengalami turbulensi hebat.

Sedikitnya tujuh orang terluka dalam insiden itu dan telah dibawa ke rumah sakit. Pihak maskapai membenarkan jika pesawat lepas landas dari Miami menuju Milan, namun mendarat darurat Bandara St John, Kanada Timur.

“Telah mengalami beberapa turbulensi yang mengakibatkan cedera sehingga mereka dialihkan ke (Bandara St. John),” kata juru bicara Bandara St. John, Sara Norris, seperti dikutip Reuters, Senin (25/1/2016).

Dalam sebuah pernyataan email, maskapai American Airlines mengatakan bahwa tiga awak dan empat penumpang dibawa ke rumah sakit.”Lebih lanjut sedang dievaluasi,” bunyi pernyataan maskapai.

Insiden yang dialami pesawat tipe Boeing 767 itu terjadi pada hari Minggu waktu Kanada. Saat pesawat mendarat darurat, tim paramedis, beberapa ambulans, kendaraan pemadam kebakaran langsung mendekati pesawat.


”Kami merawat penumpang dan awak kami, dan kami bekerja pada langkah-langkah selanjutnya untuk memastikan mereka (penumpang) aman ke tujuan mereka,” lanjut pernyataan maskapai.
(mas/sindo/kabarduniamiliter)

Turki Tangkap Teroris PKK Pengebom Istambul

Tentara Turki menangkap lebih kurang 31 orang terduga teroris yang melakukan aksi pengeboman di Istanbul. Ke tiga puluh satu orang ini dinyatakan sebagai pendukung milisi sosialis PKK. Polisi Turki menangkap mereka di 36 alamat dari 22 distrik. Tak kurang uang sebesar $20.000, cek $410.226, senjata, dan beberapa dokumen ditemukan dalam penangkapan terhadap mereka. (Syamtoday/kabarduniamiliter)

IS Menguasai Sejumlah Posisi Tempur Rezim Suriah di Sekitar Markas Brigade Militer Ke-128 Damaskus

Pasukan Islamic State pada Sabtu pagi berhasil menguasai sejumlah daerah perbukitan dan beberapa posisi tempur rezim Suriah di sekitar Markas Brigade Militer ke-128 di Qolamun Timur, barat laut Damaskus. Pencapaian tersebut diraih setelah pasukan IS meluncurkan operasi penyerangan terkoordinasi di sejumlah titik, dan berakhir dengan kontrol penuh atas sejumlah daerah bukit di tenggara markas Brigade ke-128 dan stasiun SPBU di sisi timur. 

Dengan dikuasainya bukit tersebut, memungkinkan pasukan IS untuk memantau semua posisi tempur rezim Suriah di daerah tersebut. Sementara itu, daerah sekitar stasiun SPBU memiliki nilai strategis mencegah pasukan rezim untuk memperbaiki garis pertahanan yang terhubung dengan kota Damaskus dimana posisi tersebut sebelumnya telah dihancurkan oleh pasukan Khilafah IS. 

Dalam operasi penyerangan tersebut, sedikitnya delapan tentara Suriah terbunuh, sementara itu pasukan IS mengamankan rampasan perang berupa peluncur roket ATGM Kornet dan sejumlah misil, disamping beberapa mekanisme tempur lain berikut tumpukan amunisinya. (Azzam/kabarduniamiliter)

Badai Salju Besar di AS Makan Korban 15 Jiwa

Badai salju yang melanda Amerika Serikat dikabarkan menewaskan setidaknya 15 orang di enam negara bagian, Minggu (24/11/2016).

Wali Kota New York Bill de Blasio mengatakan bahwa ada tiga warganya yang tewas saat menyekop salju, ketika badai itu terjadi.
"Ini menjadi pengingat untuk semua orang, jangan memaksakan diri. Terutama untuk mereka yang punya masalah kesehatan," kata De Blasio kepadaCNN.

Sedangkan pemerintah North Carolina menyatakan, enam warganya tewas akibat kecelakaan di jalan raya saat badai berlangsung.
Virginia dan Kentucky melaporkan ada dua warganya yang tewas. Sedangkan satu orang tewas akibat badai salju juga terjadi di Maryland dan Arkansas.

Kawasan timur AS menjadi wilayah yang terkena sapuan badai salju besar di awal tahun ini. Adapun kota besar yang dilanda badai salju itu antara lain Washington dan New York.

Dahsyatnya badai salju yang melanda AS kali ini membuat masyarakat AS memberi julukan "Snowzilla". (Kompas/kabarduniamiliter)

4 Orang Tewas Dalam Penembakan di Kanada


Empat orang tewas ketika seorang pria bersenjata menyerbu sebuah sekolah menengah atas (SMA) di kota terpencil di Kanada bagian barat, Jumat (22/1/2016) waktu setempat. 

Perdana Menteri Kanada, Justin Trudeau, sebelumnya mengatakan, lima orang tewas dan dua lainnya terluka parah dalam peristiwa itu. Namun, pihak kepolisian kemudian memastikan bahwa korban tewas hanya empat orang.

"Pada pukul 13.47 (waktu setempat atau Sabtu pukul 02.47 WIB), seorang pria ditahan di luar sekolah dan sebuah senjata api telah diamankan," kata perwira polisi Maureen Levy dari Royal Canadian Mounted Police dalam sebuah konferensi pers.

"Informasi awal adalah ada lima orang yang tewas sebagai akibat dari tragedi ini. Pada saat ini, saya bisa memastikan bahwa empat orang yang tewas," kata Levy.

Ia mengatakan, pihak berwenang tidak akan mengungkapkan identitas para korban selagi penyelidikan mereka masih berlangsung. 

"Selain mereka yang dipastikan tewas, sejumlah orang terluka," tambah Levy. Ia mengatakan, jenis dan kondisi luka-luka orang-orang itu belum diketahui.

Levy mengatakan, polisi beraksi setelah menerima sebuah telepon darurat tentang seseorang yang menggunakan senjata di masyarakat.

Para penyidik, kata dia, juga telah mengamankan sebuah kemungkinan tempat kejadian perkara (TKP) kedua di kota La Loche, dekat sekolah menengah atas itu.

Para siswa melaporkan telah mendengar enam atau tujuh suara tembakan tak lama setelah pukul 13.00.

Sejumlah saksi melaporkan, mereka melihat seorang anak, yang entah seorang siswa atau seseorang pernah sekolah di tempat itu, melancarkan tembakan di dalam gedung.

Peristiwa itu merupakan kasus penembakan di sekolah yang paling mematikan di Kanada dalam 26 tahun terakhir. Pada 6 Desember 1989, seorang pria 25 tahun melancarkan tembakan di sekolah politeknik di Montreal. Tragedi itu menewaskan 14 orang, termasuk 10 siswa perempuan.

Tidak seperti di Amerika Serikat, penembakan semacam itu tergolong jarang terjadi di Kanada, di mana penggunaan senjata api lebih diatur ketimbang di AS. (Kompas/kabarduniamiliter)

Top