Tajuk

Lokal

Islam

Barat

Timur

Like Us

Sejarah

Tempur dengan IS, 80 Tentara Irak Tewas di Selatan Fallujah

FALLUJAH – Pertempuran sengit antara Pasukan Daulah Islam/Islamic State (IS) melawan militer Syi'ah Rofidhoh Iraq dan militan Syi'ah Hasyad Syabiy kembali berlangsung pada Jum'at (3/6/2016) di sekitaran kota Fallujah.

Pasukan Syi'ah Iraq bersama milisi Syi'ah Hasyad Syabiy meneruskan kembali serangan mereka terhadap kota Fallujah dan mengerahkan sejumlah besar kendaraan tempur jenis Hummer, bulldozer dan tank, dengan misi utama menguasai kawasan-kawasan startegis di sekitar jembatan Tufahah, selatan kota, bersamaan dengan bombardir udara intensif pesawat tempur Angkatan Udara Iraq dan Amerika Serikat (AS) yang menargetkan sejumlah daerah di dalam kota dan sekitarnya.

Namun menurut laporan kantor berita A'maaq, serangan militer dan militan Syi'ah itu tak berdaya menghadapi operasi bom syahid IS yang menghantam sekelompok besar konsentrasi pasukan infantri dan kavaleri militer Syi'ah Iraq yang kemudian menghancurkan sejumlah unit kendaraan, di samping puluhan militer dan militan Syi'ah yang tewas dan luka-luka yang cukup banyak personil diantara mereka.

Berdasarkan penuturan korespondon A'maaq, pertempuran di selatan Fallujah tersebut menewaskan lebih dari 80 personil militer Syi'ah Iraq dan anggota gerakan paramiliter Syi'ah Hasyad Syabiy. (Manjanik/kabarduniamiliter)

IS Serang Barak Militer Irak di Karmardi

Islamic State melakukan serangan ovensif pada barak militer pemerintahan syiah Irak. Penyerangan ini terjadi di desa Karmardi, Makhmur. Terlihat barak tersebut terbakar dan berhasil dikuasai oleh militer IS. (Dijlah/kabarduniamiliter)

Sodomi 30 Anak-anak Suriah, Pria Turki Ini Cuma Dipenjara

Ankara, - Sebuah pengadilan di Turki menjatuhkan vonis penjara 108 tahun kepada seorang pria, yang dinyatakan melakukan kejahatan seksual terhadap puluhan anak laki-laki pengungsi Suriah.

Putusan itu dijatuhkan dalam persidangan yang digelar Jumat, 3 Juni waktu setempat seperti dilansir kantor berita AFP, Sabtu (4/6/2016).

Terdakwa berinisial E.E. tersebut merupakan seorang petugas kebersihan di kamp pengungsi Nizip di Gaziantep, Turki. Dia didakwa telah melakukan kejahatan seks terhadap total 30 bocah laki-laki Suriah di toilet-toilet kamp tersebut mulai September 2015 hingga awal tahun ini. Para korbannya berumur 8 tahun hingga 12 tahun.

Di persidangan, pria Turki berumur 29 tahun itu telah mengaku bahwa dirinya memperdaya korban-korbannya untuk masuk ke toilet, yang tidak dipasangi kamera CCTV. Di sanalah terdakwa berhubungan sodomi terlaknat dengan para korban setelah membayar 1,5-5 lira untuk masing-masing anak. Menurutnya, banyak pegawai dan manajer di kamp pengungsi itu juga terlibat dalam kejahatan seks anak-anak pengungsi.

Kejahatan tersebut terungkap setelah seorang anak laki-laki berinisial H.I menceritakan kepada ayahnya mengenai terdakwa. Sejauh ini keluarga delapan anak telah melaporkan kasus ini ke kepolisian. Keluarga para korban lainnya tidak mengambil langkah serupa karena khawatir akan dideportasi.

Kejahatan seks ini tak pernah terdeteksi oleh Otoritas Manajemen Bencana dan Darurat Turki, yang mengelola kamp pengungsi tersebut. (Detik/kabarduniamiliter)

IS Pamerkan Bangkai-bangkai Tank Irak di Fallujah

Islamic State merilis foto-foto bangkai tank milik pemerintahan syiah Irak yang terbakar di Fallujah. Tank-tank tersebut adalah pemberian AS dengan harapan akan mengalahkan IS, namun justru kebanyakan korban malah di pihak syiah. Diperkirakan hanya 600 tentara IS di Fallujah, sementara di pihak syiah terdapat puluhan ribu tentara. (Fallujah/kabarduniamiliter)

51 Orang Disambar Petir Saat Festival Musik di Jerman

Berlin, - Setidaknya 51 orang terluka akibat disambar petir di Jerman barat. Insiden ini terjadi saat berlangsung festival musik "Rock am Ring" pada Jumat, 3 Juni malam waktu setempat.

Kepolisian Jerman menyatakan seperti dilansir kantor berita Reuters, Sabtu (4/6/2016), serangan-serangan kilat lainnya diperkirakan akan kembali terjadi.

Pihak penyelenggara festival belum berkomentar mengenai ada tidaknya rencana untuk menghentikan festival tersebut. Festival tahunan ini telah berlangsung selama 31 tahun dan digelar di bandara di Mendig, sebuah kota kecil yang berlokasi sekitar 150 kilometer dari Frankfurt, dekat trek balap motor Nuerburgring.

Pada Sabtu (4/6) pagi waktu setempat, pihak penyelenggara festival melaporkan di situsnya bahwa setidaknya 42 orang terluka akibat disambar petir. Sebanyak 8 orang di antaranya mengalami luka-luka serius.

Namun menurut kepolisian, jumlah korban terus meningkat seiring bertambahnya laporan korban luka pada Sabtu pagi waktu setempat.

Media-media Jerman melaporkan, tahun lalu, sebanyak 33 orang terluka akibat disambar petir saat berlangsung festival yang sama. Menurut media Deutsche Welle, festival tersebut tahun ini dihadiri oleh sekitar 45 ribu orang.

(ita/detik/kabarduniamiliter)

Puluhan Pemuda Manbij Bersumpah Berperang bersama IS

Media amaq memberitakan puluhan pemuda di kota Manbij bersumpah akan berperang bersama IS untuk menghadapi militan kurdi yang dipersenjatai oleh AS. Sumpah setia tersebut terjadi di Masjid ketika selesai Shalat Jumat. Khatib menyerukan kepada para pemuda untuk turun berperang membela agama.

Militan kurdi YPG atau dengan nama lain SDF mulai melakukan serangan di kota-kota di Islamic State, bahkan dikabarkan tentara AS ikut serta, namun hanya dalam angka ratusan saja. Tentara AS di tubuh militan Kurdi itu memakai seragam dan emblem layaknya militan kurdi lainnya. Sampai saat ini IS masih bisa menghadapi serangan militan kurdi tersebut. (Amaq/kabarduniamiliter)

Truk Militer Terseret Banjir, 5 Tentara AS Tewas

Sebuah truk militer Amerika Serikat (AS) terguling dan jatuh ke sungai yang meluap di kompleks militer Fort Hood, Texas, AS. Sedikitnya 5 tentara AS tewas dan 4 tentara lainnya hilang dalam insiden ini. 

Seperti dilansir Reuters, Jumat (3/6/2016), insiden ini terjadi pada Kamis (2/6) waktu setempat, ketika sebagian wilayah Texas dilanda banjir yang dipicu badai yang membawa hujan deras ke wilayah tersebut. Banjir itu mengacaukan jalur transportasi lalu lintas setempat.

Dalam pernyataannya, militer AS menyebut truk militer itu terguling di perlintasan Owl Creek yang terendam banjir, ketika latihan militer digelar. Tiga jasad tentara AS ditemukan hanyut hingga ke bagian hilir, sedangkan dua jasad lainnya tidak disebutkan lokasi penemuannya.

Militer AS menegaskan, upaya pencarian terus dilakukan untuk mencari empat tentara yang masih hilang. Keempat tentara yang hilang itu disebut berasal dari Divisi Berkuda Pertama. (Atjehcyber/kabarduniamiliter)

CIA: Perancis Akan Mendapat Serangan Teror

Intelijen Amerika Serikat (AS) memperingatkan kemungkinan terjadinya serangan teroris pada kejuaraan sepakbola Eropa 2016 di Prancis. Acara ini dijadwalkan akan digelar mulai dari 10 Juni hingga 10 Juli mendatang.

"Banyaknya wisatawan yang berkunjung ke Eropa di musim panas akan menjadi target yang lebih besar untuk teroris," sebut Departemen Luar Negeri dalam pernyataannya seperti dikutip CNN, Selasa (1/6/2016).

Serangan disebut bisa terjadi di lokasi wisata, restoran, pusat komersial dan transportasi selama kejuaraan sepakbola berlangsung. Dalam travel alert-nya bagi warga AS, Kementerian Luar Negeri AS menyebut kemungkinan serangan teroris tak hanya terjadi di Prancis, namun seluruh wilayah Eropa.

Tak hanya kejuaraan sepakbola, namun peringatan juga muncul terkait dengan penyelenggaraan Tour de France dan the Catholic Church's Youth Day di Krakow, Polandia. Kedua ajang ini diperkirakan akan menarik 2,5 juta pengunjung.

Menanggapi peringatan tersebut, seorang mantan pejabat AS, Shamila Chaudhary mengatakan, adalah praktek standar bagi AS untuk mengeluarkan peringatan bagi setiap tempat yang diduga akan menjadi sasaran serangan teroris, termasuk Eropa.

"Saya pikir orang-orang Eropa sendiri telah menolak isu terorisme dalam negeri mereka," ujar Chaudhary.

Seorang mantan kepala kontraterorisme M16, Richard Barrett mengatakan, AS kerap mengeluarkan peringatan terkait isu serupa karena mereka berkewajiban memberi tahu orang-orang, bukan memastikan apa yang akan terjadi.

Namun peringatan yang dikeluarkan AS itu disebut Barret masih simpang siur. "Mereka bicara tentang seluruh Eropa," ujarnya.

Pejabat kontraterorisme di Kementerian Luar Negeri AS yang juga mantan pejabat CIA, Henry Crumpton, mengatakan, "pernyataan itu mungkin hanya merespon sinyal dan keributan," tutur Crumpton.

Tak hanya AS, namun Kementerian Luar Negeri Inggris juga mengeluarkan peringatan tingginya potensi ancaman serangan teroris di Perancis.

Ketika disinggung apakah pernyataan itu sebagai reaksi atas peringatan AS sebelumnya, Inggris tidak menjawab secara jelas. Mereka mengatakan peringatan itu ditujukan bagi penonton kejuaraan sepakbola.

Prancis sendiri telah memperpanjang keadaan darurat, termasuk ketika kejuaraan sepakbola tengah berlangsung. Negara itu kabarnya akan menggunakan drone sebagai upaya antisipasi atas berbagai isu keamanan.

Lebih dari 90.000 polisi, tentara dan agen keamanan swasta dilibatkan dalam mengamankan pelaksanaan kejuaraan sepakbola itu. Sekitar satu juta orang diperkirakan akan memadati area kejuaraan sepakbola. (Cnn/atjehcyber/kabarduniamiliter)

Dini Hari, IS Serang Balik Militer Irak

Militer IS melancarkan serangan balasan saat dini hari sementara pasukan pemerintah Irak berusaha mendesak masuk kota Fallujah.

Sejumlah perwira mengatakan, bahwa satu hari setelah pasukan bergerak maju ke Nuaimiya di selatan, sejumlah milisi IS menyerang mereka.

Sementara itu menurut sejumlah sumber, militer mengalahkan para milisi tetapi sebagian dari mereka cedera.

Petugas kemanusiaan semakin mengkhawatirkan keamanan 50.000 warga sipil yang bertahan di Fallujah.

IS telah menguasai Fallujah sejak bulan Januari 2014, yang dipandang sebagai momen penting kebangkitan kelompok jihadis Islam Sunni itu.

Kala itu, mereka menyatakan pendirian kekhalifahan di Irak dan Suriah.

Adapun wilayah Fallujah merupakan satu dari dua kota penting di Irak yang dikuasai IS selain Mosul. (Atjehcyber/kabarduniamiliter)

Paris Direndam Banjir, 1 Warga Tewas

Wilayah Paris, Prancis dilanda banjir setelah sungai Seine meluap akibat hujan deras, yang terus mengguyur tiada henti selama beberapa hari. Sedikitnya satu wanita tewas dan warga yang menghuni ribuan rumah di sepanjang sungai Loire dan juga sungai Seine, dievakuasi.

Sejak dua hari terakhir, Paris dalam kondisi siaga banjir setelah sungai Seine meluap dan membanjiri jalan raya yang ada di sekitarnya. Sungai Seine selama ini menjadi jalur air yang penting bagi kota Paris. Dengan meluapnya air sungai, seluruh lalu lintas air dihentikan sementara.

Banjir landa Paris (REUTERS/Christian Hartmann)

Dalam pernyataannya, seperti dilansir Reuters, Kamis (2/6/2016), Perdana Menteri Manuel Valls menyatakan pemerintah memprediksi sejumlah area masih akan dilanda banjir hingga beberapa jam ke depan.

"Kami masih sangat khawatir," ucap PM Valls kepada wartawan setempat.

Pada Rabu (1/6), seorang nenek berusia 86 tahun ditemukan tewas di dalam rumahnya yang digenangi air banjir. Rumah nenek ini ada di wilayah Souppes-sur-Loing, yang berjarak 136 kilometer dari Paris.

Secara terpisah, otoritas kota Paris menyebut sungai Seine diperkirakan akan mencapai ketinggian maksimum 5,6 meter pada Jumat (3/6) besok. Ketinggian itu masih berada di bawah batasan 6 meter, yang berarti jalur kereta bawah tanah bisa tergenang air dan juga masih di bawah rekor tahun 1910 ketika ketinggian sungai mencapai 8,6 meter.

Badan Prakiraan Cuaca menyebut wilayah Paris dan sekitarnya mulai dilanda hujan sejak Mei, yang tercatat sebagai bulan terbasah sejak tahun 1960 lalu. Di wilayah Loire, banjir yang melanda disebut sebagai banjir terparah dalam 100 tahun terakhir. Tentara setempat dikerahkan untuk ikut mengevakuasi pengendara yang mobilnya terjebak banjir. (Detik/kabarduniamiliter)

Irak Menyerah dan Tunda Serang Fallujah

Perdana Menteri Haider al-Abadi, mengumumkan bahwa pasukan Irak 'menunda' serangan untuk menggempur IS di kota Fallujah dengan alasan yang dibuat-buat, yaitu "khawatir atas keselamatan warga sipil". Menurut media syiah, pasukan Irak terpaksa menghentikan sementara serangan meski sudah berada di pinggir kota. Pasukan syiah Irak yang telah membantai kaum sunni, sangat aneh kalau tiba-tiba beralasan tidak mau membunuh sipil, padahal sudah ribuan warga sunni dibunuh seperti hang terjadi di Baiji dan Ramadi. Alasan yang masuk akal adalah pasukan syiah Irak memang tidak mampu menembus pertahanan IS, dan justru banyak korban berjatuhan di pihak syiah.

Keputusan Abadi untuk menghentikan sementara serangan ini hanya berselang dua hari setelah pasukan elite Irak dikerahkan ke wilayah di pinggiran selatan Fallujah. Dengan dihentikannya serangan untuk sementara, pertempuran yang disebut-sebut terbesar dalam melawan IS pun tertunda. 

Irak, didukung oleh koalisi serangan udara Amerika Serikat, bersumpah merebut kembali kota yang pertama kali jatuh ke genggaman mujahidin pada 2014 itu.
"Akan sangat mungkin untuk mengakhiri pertempuran dengan cepat jika kami tidak memprioritaskan perlindungan warga sipil," kata Abadi kepada sejumlah komandan militer di barak militer garis depan, disiarkan oleh stasiun televisi negara, dikutip dari Reuters.

"Terima kasih Tuhan, unit kami berada di pinggiran Fallujah dan kemenangan ada dalam jangkauan," klaim Abadi, Rabu (1/6).

Fallujah merupakan benteng mujahidin Sunni yang berjuang melawan pendudukan AS di Irak maupun pemerintah Syiah di Baghdad. Mujahidin Irak yang kini telah menjadi Islamic State mendeklarasikan kekhalifan di kota itu pada 2014 dan merebut sejumlah kota lainnya di Irak dan Suriah. 

Abadi pertama kali mengumumkan rencana menyerang Fallujah sekitar 10 hari lalu. Namun, mengingat masih terdapat sekitar 50 ribu warga sipil yang diyakini terperangkap di dalam kota, PBB menuduh bahwa mujahidin mempergunakan ratusan keluarga di sana sebagai perisai manusia. Padahal puluhan ribu warga Fallujah memang sudah terbiasa hidup dibawah IS sejak dua tahun belakang ini. (Cnn/kabarduniamiliter)

Rusia Telah Bunuh 2100 Warga Sipil Suriah

Kelompok pemantau Observatorium Suriah untuk Hak Asasi Manusia (SOHR) merilis sebuah laporan yang berisi jumlah korban yang jatuh akibat operasi militer Rusia di Suriah. Dalam laporan itu disebutkan, sejak Rusia mulai melakukan operasi militer September tahun lalu, lebih dari 2.000 warga sipil menjadi korban tewas.

"Serangan udara Rusia di Suriah telah menewaskan sekitar 2.100 warga sipil Suriah sejak awal serangan udara pada bulan September," bunyi laporan kelompok yang berbasis di London itu, seperti dilansir Newsweek pada Selasa (31/5).

Observatorium menuturkan, dari sekitar 2.100 warga sipil yang tewas, hampir setengahnya adalah wanita dan anak-anak. "Sekitar 500 diantaranya adalah anak-anak, dan 318 diantara 2.100 adalah wanita," sambungnya.

"Serangan udara yang sama juga menewaskan 2.270 tentara IS dan 1.971 pejuang dari kelompok lain yang terlibat dalam Perang Saudara Suriah, seperti al-Nusra dan Partai Islam Turkistan," ucapnya.

"Kami menyerukan kepada Dewan Keamanan PBB dan PBB untuk bekerja serius dan segera untuk menghentikan pembunuhan terhadap rakyat Suriah yang terjadi setiap hari, yang ingin mencapai sebuah negara yang mengusung kebebasan, demokrasi, keadilan dan kesetaraan," imbuhnya. (Atjehcyber/kabarduniamiliter)

IS Bom Kumpulan Milisi Peshmerga

IS merilis 2 wajah pelaku bom martir yang meledakkan posisi milisi kurdi Peshmerga di utara Mosul. Koalisi AS dan Kurdi sedang berupaya merebut kota-kota yang dikuasai IS, namun hingga kini upaya tersebut tidak membuahkan hasil. (Ninawa/kabarduniamiliter)

AS Peringatkan Serangan Jihadis di Eropa

Pemerintah Amerika Serikat mengingatkan warga negaranya mengenai kemungkinan serangan-serangan jihadis di Eropa selama musim panas.

"Kami mengingatkan warga negara AS soal risiko kemungkinan serangan-serangan teroris di Eropa, yang menargetkan event-event besar, tempat-tempat wisata, restoran, pusat-pusat bisnis dan transportasi," demikian disampaikan Departemen Luar Negeri (Deplu) AS dalam travel alert yang berlaku hingga 31 Agustus mendatang.

"Banyaknya turis yang mengunjungi Eropa pada bulan-bulan musim panas akan memberikan target lebih besar bagi para teroris yang merencanakan serangan-serangan di tempat-tempat publik, khususnya di event-event besar," demikian disampaikan Deplu AS seperti dilansir kantor berita Reuters, Rabu (1/6/2016).

Deplu AS mengimbau warga Amerika untuk "waspada ketika berada di tempat-tempat publik atau menggunakan transportasi massal, berhati-hati terhadap lingkungan sekitar dan menghindari tempat-tempat ramai."

Kekhawatiran akan keamanan di Eropa telah meningkat sejak serangan-serangan teror di Paris, Prancis pada 13 November 2015 lalu, yang menewaskan 130 orang. Ditambah lagi dengan serangan teroris di Brussels, Belgia pada 22 Maret lalu, yang merenggut 32 nyawa.

Juru bicara Deplu AS John Kirby mengatakan, sejauh ini tak ada informasi mengenai ancaman spesifik. Diimbuhkannya, peringatan baru ini didasarkan pada akumulasi informasi.

"Kami menggunakan kesempatan ini, dikarenakan ini awal musim panas, untuk menyampaikan kekhawatiran kami," tutur Kirby. (Detik/kabarduniamiliter)

Kakek 81 Tahun Ikut Bertempur di Fallujah

Untuk meningkatkan moral para tentaranya dalam perang di Fallujah, Irak, Islamic State (IS) menugaskan salah satu tentara tertuanya yang berusia 81. 

Tentara tua disebut-sebut bernama Muhammed Amin dan berasal dari etnis minoritas Muslim Uighur asal Xinjiang, Tiongkok/China. Selama ini Xinjiang menjadi lokasi perselisihan antar Uighur dengan pemerintahan Tiongkok. 

Seperti dikutip ibtimes.co.uk, Selasa (31/5/2016), Amin meninggalkan keluarganya di Tiongkok dan bergabung dengan IS setelah melihat video yang berisi pembunuhan anaknya di Suriah. 

Melalui serangkaian foto Amin, IS berusaha meningkatkan moral tentara IS dalam menghadapi gempuran pasukan lokal Irak di Fallujah. 

"Saya mendapat tekanan di Turkistan oleh tangan-tangan prajurit Tiongkok selama 60 tahun. Saya hijrah bersama empat cucu, anak perempuan dan istri saya," ucap Amin dalam video propaganda IS. 

Memegang senapan AK-47, Amin mengaku sudah mendapat pelatihan dari IS, dan telah lulus akademi militer. "Saya datang ke Islamic State dan pergi kamp pelatihan meski usia saya sudah tua. Saya berlatih, merangkak, berlari dan berguling-guling. Saya menyelesaikan latihan dengan baik," ungkap Amin. 

Pasukan Irak sudah memasuki Fallujah, sejak operasi militer untuk merebut kota tersebut dimulai pekan lalu. (Atjehcyber/kabarduniamiliter)

Dalam sehari 70 Tentara Irak Tewas dj Fallujah

Telah terjadi peningkatan dalam intensitas pertempuran di pinggiran dari al-Fallujah di sebelah barat Baghdad antara pasukan Dawlah Islam di satu sisi dan tentara Irak dengan milisi Mobilisasi Bangsa di sisi lainnya.

Jumlah tentara Irak yang tewas dalam pertempuran kemarin (Ahad, 29 Mei) di Fallujah secara total mendekati 70 orang, dimana pasukan Irak juga kehilangan 2 tank, 2 buldoser, 6 APC, dan 9 Hummers, beberapa di antaranya dikuasai dan diambil oleh pejuang IS, di samping 12 kendaraan dari berbagai jenis yang dirusak, sementara itu dua operasi istisyhad menyerang pasukan Irak di Albu Aziz dan Sijr.

Pasukan IS lalu bergegas melancarkan sebuah serangan di dekat Amiriyyah al-Fallujah di mana mereka berhasil merebut kembali beberapa titik dan menguasai sejumlah kendaraan. Mereka juga mematahkan sebuah usaha maju yang dicoba di arah Albu Aziz, Institut Teknik, az-Zaghorid dan as-Sijr, mereka melakukan serangan balik yang berujung pada penarikan pasukan Irak dan terhentinya operasi syiah pada sumbu ini. Pasukan IS kemudian datang kembali dengan serangan cepat di wilayah Albu Syajal di barat laut dari al-Fallujah dan di pinggiran selatan wilayah Albu Ubayd timur dari Romadi.

Di kota Hit yang terletak di sebelah Barat Anbar, IS mengejutkan pasukan pemerintah di kota dengan serangan yang menyebrangi Sungai Efrat di mana mereka berhasil menguasai lebih dari setengah kota dan membunuh 46 personil pasukan pemerintah berdasarkan sebuah sumber militer. (Amaq/kabarduniamiliter)

Peperangan Masih Sengit di Fallujah

Peperangan masih sengit di Fallujah, pemerintahan dan milisi syiah Irak yang dibantu AS terus menyerang posisi IS di Fallujah. Sementara IS masih melakukan perlawanan demi menyelamatkan warga sipil disana. Namun media barat memberitakan bahwa IS menggunakan warga sipil sebagai tameng, berita ini tidak benar sebab warga Fallujah telah hidup 2 tahun terakhir ini dalam kontrol IS. Warga Fallujah lebih solid mendukung IS dan ikut bersamanya melawan militer syiah. (Terrormonitor/kabarduniamiliter)

Demi Bebaskan Sandera, Jepang Bersedia Negosiasi dengan Jabhah Nusrah

Jepang mengatakan bahwa mereka melakukan segala upaya untuk membebaskan jurnalis Jepang yang disandera oleh Jabhat al-Nusra atau Front Nusra di Suriah. 

Pada Minggu (30/5) viral di internet foto terbaru seorang pria berjenggot berpakaian oranye yang memegang tulisan dalam bahasa Jepang.

"Tolong saya. Ini adalah kesempatan terakhir saya," bunyi tulisan itu, dan dibubuhi "Jumpei Yasuda."

Nama Yasuda mulai muncul pada Maret. Ketika itu tersebar video Yasuda membacakan pesan untuk keluarga dan negaranya. Media Jepang menyebut ia ditangkap oleh Jabhat al-Nusra yang berafiliasi dengan al-Qaidah setelah masuk ke Suriah dari Turki akhir Juni lalu.

Menteri Luar Negeri Jepang Fumio Kishida mengatakan bahwa pemerintah menganalisa foto terbaru ini dan yakin bahwa foto tersebut memang dia.

Sementara itu, juru bicara kabinet, Yoshihide Suga, mengatakan bahwa pemerintah melakukan apa yang bisa dilakukan.

"Karena menjaga keamanan warga Jepang adalah tugas terpenting kami, kami menggunakan jaringan informasi dan melakukan semua yang kami bisa untuk merespons," kata Suga dalam konferensi pers, Senin (30/5).

Ditanya apakah itu berarti mengontak kelompok Nusra, Suga mengatakan bahwa "hal seperti itu juga termasuk" namun tidak memberi detail lebih lanjut.

Pada awal 2015, militan IS memenggal dua warga Jepang, seroang jurnalis perang dan konsultan keamanan. Eksekusi itu mendapat kecaman dari warga Jepang, namun saat itu pemerintah Jepang mengatakan mereka tidak bernegosiasi dengan kelompok teroris.

Yasuda merupakan seorang jurnalis lepas sejak 2003. Ia pernah ditahan di Baghdad pada 2004. (Atjehcyber/kabarduniamiliter)

Kebakaran di Depot Senjata India, 17 Orang Tewas

New Delhi, - Kebakaran besar terjadi di sebuah depot amunisi militer di India hari ini. Setidaknya 17 orang tewas dan 19 orang lainnya luka-luka dalam insiden itu.

Kebakaran itu terjadi pada sekitar pukul 01.30 waktu setempat di depot yang berada di Pulgaon, dekat kota Nagpur di negara bagian Maharashtra, India barat. Tayangan televisi memperlihatkan kepulan asap membubung tinggi di langit malam.

Para petugas pemadam kebakaran butuh waktu semalaman untuk memadamkan kobaran api. Kebakaran yang kini telah berhasil dipadamkan itu, memaksa evakuasi ribuan warga desa sekitar.

Di antara para korban tewas adalah dua perwira militer yang pergi ke lokasi ketika kebakaran terjadi. Kedua perwira tersebut datang ke lokasi untuk mengumpulkan orang-orang dan membantu menjinakkan si jago merah.

"17 Orang telah tewas. 19 Orang terluka namun tidak dalam bahaya," tutur Smita Patil, pejabat kepolisian distrik Wardha seperti dikutip kantor berita AFP, Selasa (31/5/2016).

"Operasi tengah berlangsung dan kebakaran telah dikendalikan," imbuh Patil.

Sejauh ini belum diketahui penyebab kebakaran di salah satu depot senjata terbesar di India itu. Pihak militer telah memerintahkan penyelidikan atas kebakaran ini.

Atas kejadian ini, Perdana Menteri India Narendra Modi menyatakan berduka atas jatuhnya korban jiwa. Modi pun memerintahkan Menteri Pertahanan Manohar Parrikar untuk mendatangi lokasi kejadian. (Detik/kabarduniamiliter)

IS Rebut 5 Posisi Strategis di Selatan Deir Ezzour

Setelah peperangan sengit dengan tentara Suriah rezim Bashar Assad, IS berhasil memenangkan pertempuran dan merebut 5 posisi strategis di Mt. Thardah, selatan Deir Ezzour. (Amaq/kabarduniamiliter)

FSA Dipukul Mundur dari Desa Kafr Kalbayn, Utara Aleppo

Kelompok FSA yang menyerang mujahidin Khilafah / Islamic State provinsi Halab berhasil dipukul mundur di Kafr Kalbayn, dekat kota Azaz. Ini untuk ke sekian kalinya FSA gagal dalam perang ofensif melawan IS. FSA telah dilatih dan dipersenjatai oleh koalisi AS, namun dalam peperangan mereka lebih sering lari dan meninggalkan persenjataan, akibatnya senjata-senjata mereka jatuh ke tangan IS. Selain itu, FSA juga sangat korup, dimana sebagian anggotanya diam-diam menjual senjata pemberian AS pada Islamic State demi mendapatkan uang. (Syamtoday/kabarduniamiliter)

Deputi BNPT Petrus Golose Bertemu Komandan Operasi Khusus AS

FLORIDA  –Komunitas pasukan operasi khusus atau Special Operations Forces (SOF) dari seluruh dunia bertemu dalam konferensi ke-5 International Special Operations Forces (ISOF) di pusat kota Tampa, Florida, Amerika Serikat (AS) pada tanggal 24-26 Mei 2016 kemarin.
Konferensi yang dihadiri lebih 260 peserta yang terdiri dari para komandan dan pimpinan pasukan operasi khusus, penasihat-penasihat senior dan mitra kerja sama antarinstansi dari 80 negara itu bertujuan mempromosikan kerja sama multinasional untuk menemukan berbagai solusi atas ancaman dan tantangan global saat ini.
Tak ketinggalan, Indonesia juga diundang dalam acara tersebut. Indonesia diwakili oleh Deputi Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT) Bidang Kerja Sama Internasional, Irjen Pol Dr. Petrus Reinhard Golose. Salah satu poin yang dibahas dalam pertemuan tersebut adalah soal terorisme. Maka tak heran jika Petrus Golose yang merupakan Wakadensus 88 Antiteror Polda Metro Jaya yang dipilih mewakili Indonesia.
Komandan Komando Operasi Khusus Amerika Serikat (USSOCOM), Jenderal Raymond A. Thomas yang menjadi tuan rumah konferensi ini mengatakan, saat ini dibutuhkan jaringan kerjasama internasional untuk mengalahkan jaringan terorisme dunia.
"Dengan kata lain, dibutuhkan jaringan untuk mengalahkan jaringan, dengan melihat jaringan global SOF yang solid. Sangat mengesankan melihat perkembangan teknologi dan peningkatan pertukaran informasi serta pelatihan bersama. Saya percaya konferensi ini dapat membangun kepercayaan dan memperkuat hubungan kerja sama antarnegara," kata Raymond A. Thomas, seperti diungkapkan Petrus Golose pada Jum'at (27/5/2016).
Sementara itu, Lisa Monaco, Asisten Presiden Obama untuk bidang Keamanan Dalam Negeri dan Kontraterorisme mengangkat topik tentang gambaran ancaman global yang dilakukan oleh organisasi ekstremis di dunia dan juga garis besar strategi Amerika melawan organisasi ekstremis.
Menurut Lisa, Daulah Islam/Islamic State (IS) atau yang dulu bernama ISIS telah diuntungkan setelah banyak orang asing bergabung dengannya. Faktor itu membuat IS/ISIS dianggap tetap berkuasa dan mengubah kelompok teroris menjadi benar-benar militan.
Penyebaran pesan melalui media sosial (medsos) di berbagai platform virtual telah menginspirasi kelompok-kelompok kecil lainnya untuk melakukan berbagai serangan di Belgia, Amerika, Perancis, Tunisia, Kuwait, dan di sejumlah tempat lain. Ini pula yang membuat kelompok-kelompok ekstremis lainnya mendapat inspirasi untuk melakukan hal yang sama di tempat mereka berada.
Dalam kesempatan itu, Petrus Golose menanyakan kepada Lisa Monaco tentang kebijakan, strategi penanggulangan terorisme dan pengalaman Amerika melakukan "hard approach" dan "soft approach" terhadap para pelaku terorisme dunia.
Di sela-sela acara konfrensi, Petrus Golose juga bertemu dengan Rear Admiral Colin J. Kilrain, Komandan Special Operations Command, Pacific (SOCPAC) yang salah satu tugasnya mendukung operasi di wilayah Asia Tenggara. Rear Admiral Colin Kilrain membicarakan dan bertanya situasi terkini terorisme di Indonesia.
Pada hari kedua acara konferensi ke-5 ISOF, Petrus Golose berkesempatan berdiskusi dengan Mayor Jendral (Mayjen) Bismillah Waziri, Komandan Divisi Komando Afganistan tentang perkembangan foreign terrorist fightersatau FTF di kedua negara.
Menurut Waziri, dimungkin ada cukup banyak pejuang asing Afganistan di Suriah saat ini. Landasan hukum antiterorisme utama Afganistan adalah Undang-Undang Tempur Terhadap Pelanggaran Teroris yang dibentuk pada tahun 2008.
Petrus Golose pun mengundang Waziri berkunjung ke Indonesia untuk mempererat pertukaran informasi tentang WNI yang menjadi FTF maupun yang masuk wilayah negara Afganistan.
Konferensi ke-5 ISOF ditutup dengan jamuan makan siang. Secara pribadi, Jendral Raymond A. Thomas mengucapkan terima kasih atas kehadiran delegasi Indonesia yang diwakili BNPT dan meminta hubungan baik dalam memerangi terorisme tetap ditingkatkan. [AH/kabarduniamiliter]

Tentara Kurdi Asal Australia Tewas di Suriah

Jamie Bright, seorang warga negara Australia yang turut berperang di Suriah bersama militan Kurdi dikabarkan telah tewas. Seorang yang juga dikenal dengan nama Heval Gabar ini tewas ketika berperang dengan Islamic State di sekat Raqqah, ibukota IS.

Australia sendiri telah melarang warganya untuk berperang di Suriah, meskipun untuk melawan Islamic State. Namun beberapa warganya tetap nekat, biasanya mereka bergabung dengan militan Kurdi YPG, karena dinilai sebagai militan yang solid, tidak relijius dan memiliki ideologi komunis yang kental. (Almasdar/kabarduniamiliter)

Penembakan Brutal Kembali Guncang AS, 2 Orang Tewas

Houston, - Aksi penembakan kembali terjadi di Amerika Serikat. Dua orang tewas dan enam orang lainnya luka-luka dalam penembakan di pinggiran Houston. Dua dari enam korban luka merupakan polisi.

Kepolisian setempat mengatakan, penembakan pada Minggu, 29 Mei waktu setempat itu dilakukan oleh dua pria bersenjata berat.

Satu dari kedua orang yang tewas adalah salah satu tersangka penembakan dan seorang lainnya adalah korban. Tersangka lainnya, terluka setelah ditembak seorang anggota tim SWAT.

"Salah satu tersangka ditembak dan dia tewas. Kami yakin dia ditembak tersangka lainnya, dan tersangka lain tersebut akhirnya ditembak salah satu personel SWAT ketika tim SWAT merespons," ujar Kepala Kepolisian Interim Houston, Martha Montalvo seperti dilansir CBS News, Senin (30/5/2016).

"Tersangka menggunakan senjata berkekuatan besar, mereka menggunakan AR-15, dengan itu mereka bisa menembak sebuah helikopter," tutur Montalvo.

Belum diketahui motif penembakan itu. Juga belum diketahui mengapa satu dari kedua pria bersenjata itu menembak tersangka yang tewas.

"Pria kedua yang bersenjata, kami sedang mencoba mengetahui apa perannya dalam hal ini. Apakah dia tersangka atau seseorang yang kebetulan bersenjata," ujar juru bicara Departemen Kepolisian Houston, John Cannon.

"Sampai pemberitahuan selanjutnya, kami sekarang mengatakan dia tersangka karena dia memiliki senjata. Namun kami belum tahu apa perannya," imbuhnya.
(ita/detik/kabarduniamiliter)

Bom Meledak di Kantor Pemerintahan Irak, 20 Orang Tewas

BAGHDAD – Serangan bom syahid Daulah Islam/Islamic State (IS) yang menggunakan mobil bermuatan material peledak menghantam gerbang utama kompleks kantor pemerintah Syi'ah Iraq di kota Tarmiyah, utara Baghdad, Iraq.
"Sedikitnya 20 orang terbunuh dan luka-luka akibat serangan bom syahid yang menghantam gerbang kompleks kantor pemerintah #Iraq di #Tarmiyah, utara #Baghdad," demikian laporan kantor berita A'maaq pada Senin (30/5/2016).
Sementara itu ditempat terpisah, dua (2) serangan bom syahid IS lainnya yang menggunakan rompi peledak juga menghantam konsentrasi militan Syi'ah Hasyad Syabiy di distrik Sadr City dan Syaab, kota Baghdad. Belum diketahui korban jiwa yang dialami Syi'ah Rofidhoh dari serangan ini.
Sedangkan serangan mujahidin Daulah Islam (IS) di Tall Thasah, distrik Tarmiyah yang menggunakan bom IED juga membuat passukan dan milisi Syi'ah di Iraq mengalami kerugian yang besar. Semua militer Syi'ah Iraq tewas dalam serangan tersebut.
"Ledakan bom IED hancurkan satu unit Hummer pasukan #Iraq di Tall Thasah, distrik #Tarmiyah di utara #Baghdad. Seluruh awak militer di dalamnya tewas," laporan kantor berita A'maaq pada Senin. [SS/manjanik/kabarduniamiliter]

Badai Petir Juga Melanda Jerman, 35 Orang Luka-luka

Selain di Paris, petir juga menyambar di Jerman dan melukai 35 orang. Peristiwa itu terjadi di penghujung pertandingan sepakbola anak-anak.

Lokasi pertandingan sepakbola itu adalah di Hoppstaedten, sisi barat Jerman. Wasit pertandingan tersambar petir secara langsung dan dengan cepat dilarikan ke rumah sakit. Demikian dilansir AFP, Minggu (29/5/2016).

Dua orang dewasa juga mengalami luka serius. Sementara itu, 30 orang anak berusia 9-11 tahun mengalami luka ringan dan dibawa ke rumah sakit bersama dua orang dewasa lainnya.

"Menurut saksi mata, tidak ada hujan saat itu dan langit juga tidak gelap ketika petir menyambar," kata juru bicara polisi kepada agensi media DPA.

Otoritas cuaca sudah mengeluarkan peringatan badai untuk Jerman bagian barat dan selatan pada Sabtu (28/5). Cuaca buruk diprediksi memang akan mewarnai akhir pekan ini.

Badai Elvira sudah menghantam Jerman pada Jumat (27/5) dan mengakibatkan hujan deras serta banjir di sejumlah ruas jalan di Wiesbaden. Di Rhineland-Palatinate, cuaca buruk mengakibatkan kereta api tergelincir tetapi tidak ada yang terluka di insiden itu.

Di saat yang hampir bersamaan, petir sebelumnya juga menyambar di Paris. Insiden itu terjadi di taman ketika pesta ulang tahun anak-anak.

Akibatnya, 11 orang mengalami luka-luka. Tiga anak dan 1 orang dewasa kritis, sementara 1 anak lainnya dan 1 orang dewasa mengalami luka parah. (Detik/kabarduniamiliter)

IS Sinai Tembak Jatuh Helikopter Militer Mesir, 2 Pilot Tewas

Dua orang tentara Mesir dan internasional tewas setelah helikopter mereka diledakan mujahidin Khilafah provinsi Sinai. Mesir terus berusaha memerangi mujahidin di Sinai dengan bekerjasama dengan otoritas Palestina dan Israel. Dulunya mereka adalah kelompok yang bernama "Anshar Bait Almaqdis", setelah Khilafah diumumkan, mereka langsung menggabungkan diri. (Syamtoday/kabarduniamiliter)

Petir Menyambar Paris, 11 Orang Luka-luka

Paris - Sebelas orang yang mayoritas anak-anak terluka ketika petir menyambar di tengah pesta ulang tahun di Paris. Enam di antaranya luka berat.

Polisi mengatakan bahwa 8 orang anak dan 3 orang dewasa terluka. Mereka sedang mengadakan pesta ulang tahun di taman Parc Monceau ketika badai tiba. Demikian dilansir AFP, Minggu (29/5/2016).

"Mereka berlindung di bawah pohon," kata pejabat Paris, Karen Taieb.

Anak-anak itu berusia 7-14 tahun. Tiga anak dan 1 orang dewasa kritis, sementara 1 anak lainnya dan 1 orang dewasa mengalami luka parah.

"Mereka mengalami luka bakar. Petir itu menyambar tiba-tiba," kata pejabat setempat, Vincent Baladi.

Baladi bertanggung jawab atas keamanan di wilayah tempat taman itu berada. "Kami berharap mereka semua bisa selamat," imbuhnya.

Tim paramedis dan pemadam kebakaran langsung didatangkan ke lokasi. Korban luka langsung dibawa ke rumah sakit spesialis anak terdekat. (imk/detik/kabarduniamiliter)

Aduh, AS Malah Tembak Milisi Moderat di Utara Aleppo

Malang betul nasib Free Syrian Army (FSA) yang berperang habis-habisan di darat melawan Islamic State, ternyata malah dibom oleh AS. FSA adalah militan yang didukung AS, Turki dan negara-negara arab karena berpaham moderat dan hendak menjadikan Suriah baru yang demokratis.

Dalam peperangannya melawan IS, FSA selalu mendapatkan bantuan serangan udara dari AS. Namun kali ini AS salah menjatuhkan bom, malah mengenai milisi FSA. Sebelumnya FSA juga mendapat serangan dari Syrian Democratic Force (SDF) yang juga merupakan militan yang dilatih AS. Peta konflik Suriah menjadi semakin kacau dengan kejadian-kejadian beberapa hari ini. (

Top