Tajuk

Lokal

Islam

Barat

Timur

Like Us

Sejarah

Koalisi AS Hancurkan Pemukiman Sipil di Fallujah

Pemukiman warga negara Islamic State provinsi Fallujah di Al Bushjal dan As Sawalawiyyah, sebelah utara Fallujah, dibom pesawat tempur koalisi pimpinan AS. Puluhan rumah hancur karenanya Link sumber
Link:   http://www.infoduniamiliter.com/2015/12/koalisi-as-hancurkan-pemukiman-sipil-di.html





IS Tembak Jatuh Helikopter Pemerintahan Boneka Irak

Unit pertahanan udara Islamic State wilayah Salahuddin berhasil menembak jatuh helikopter milik militer pemerintahan boneka Irak yang dibentuk AS dan hanya menguasa secuil tanah Irak. Pada kesempatan itu IS juga membunuh tentara yang ada disekitarnya dengan roket anti serangan udara dan artileri. Link sumber 

Link:   http://www.infoduniamiliter.com/2015/12/is-tembak-jatuh-helikopter-pemerintahan.html




Kecewa Konferensi Riyadh, Puluhan Pejuang Oposisi Gabung ke IS


Media lokal di Aleppo, Aleppo24, memberitakan pasca Konferensi Riyadh lebih kurang 44 orang pejuang yang berasal dari Ahrar Sham (22 orang), Jabhah Nusrah (8 orang), dan Jundu Al Aqsa (14 orang) menyatakan berbaiat pada Daulah Khilafah Islamiyyah atau yang lebih dikenal dalam bahasa inggris Islamic State. Mereka mendatangi pos jaga Khilafah di dekat Khanasir satu per satu. Hal ini bukan pertama kali terjadi di sekitar Aleppo, bulan lalu 27 orang dari Jundu al Aqsa dan Jabhah Nusrah bergabung dengan Khilafah IS. Link berita
Link:  http://www.infoduniamiliter.com/2015/12/kecewa-konferensi-riyadh-puluhan.html

Jabhah Nushrah Kecam Pertemuan Oposisi di Riyadh

Syeikh Abu Muhammad Jaulani pemimpin kelompok Jabhah Nushrah mengkritik oposisi Suriah yang hadir dalam konferensi Riyadh bahwa mereka tidak mengikuti perintah pemimpin mereka. Hal itu itu dia dampaikan ketika diwawancara Orient News TV. 

Dengan wajah diblurkan, Syeikh Jaulani pun menambahkan bahwa Jabhah Nusrah tidak ingin datang ke konferensi itu karena konferensi tersebut tidak dalam kepentingan rakyat Suriah. Baginya gencetan senjata adalah langkah awal untuk menyerah dan memberikan tempat bagi rezim Syiah Assad.

Pertemuan di riyadh sangat mengancam Jabhah Nushrah, sebab ada kesepakatan untuk mengusir pejuang asing dan pembolehan bombardir pada pihak yang tidak ikut pertemuan tersebut. Jaulani dulunya adalah tangan kanan Abu Bakar Albaghdadi, namun berkhianat dengan memisahkan diri ketika diutus ke Suriah. Celakanya, Jabhah nushrah tidak memiliki wilayah otonom di Suriah, JN masih tinggal bersama dengan kelompok oposisi lain. Kini Jaulani merasakan pahitnnya dikhianati teman-temannya yang dulunya ia sebut sebagai "mujahidin" namun ternyata hanya kumpulan shahawat "pengikut hawa nafsu".

 Link berita
http://www.infoduniamiliter.com/2015/12/jabhah-nushrah-kecam-pertemuan-oposisi.html

Sebelum Waktu Shalat Jumat, Rusia Bom Masjid di Suriah

Pesawat tempur Rusia membom sebuah mesjid di kota Latakia sebelum warga melaksanakan shalat jumat. Sungguh biadab Rusia dan Koalisi AS yang sampai hari ini terus membantai umat islam di Suriah. 

Sayangnya masih banyak umat islam tertipu kedok Rusia dan AS yang seolah-olah mereka tidak memerangi Islam, mereka dusta! AS dan Rusia jelas memerangi islam, kecuali islam yang sesuai dengan kehendak mereka.(Syamtoday/infoduniamiliter)

Link:   http://www.infoduniamiliter.com/2015/12/sebelum-waktu-shalat-jumat-rusia-bom.html





IS Kembali Rebut Kota Mahin dan Huwarin plus Persenjataan Melimpah

Mujahidin Islamic State atau Khilafah akhirnya berhasil merebut kembali kota Mahin dan Huwarin  pada kamis lalu. Video dokumentasi  setelah kedua kota tersebut dikuasai  dirilis oleh Mujahidin IS / Khilafah Islamiyyah wilayah Damaskus. Link Video
Banyak ghanimah (rampasan peran didapatkan mujahidin IS / Khilafah Islamiyyah wilayah Damaskus pasca pembebasan Mahin ini. (Syamtoday/infoduniamiliter)

Link:   http://www.infoduniamiliter.com/2015/12/is-kembali-rebut-kota-mahin-dan-huwarin.html





Menlu AS Puas Dengan Pertemuan Pemberontak Suriah di Riyadh

Menteri Luar Negeri Amerika John Kerry mengatakan pertemuan kelompok-kelompok pemberontak Suriah di Arab Saudi tampaknya akan “sangat konstruktif,” tetapi terlalu dini untuk menjadwalkan babak baru pembicaraan perdamaian.
Kerry mengemukakan pernyataan itu hari Kamis (10/12) di sela-sela konferensi iklim PBB di Paris.
“Kami merencanakan suatu pertemuan di New York,” kata Kerry kepada wartawan. “Ini belum pasti, tetapi pertemuan di Arab Saudi tampaknya sangat konstruktif sekarang ini, dan kita perlu menunggu hasil konferensi tersebut.” Akan tetapi Kerry menilai semua orang bergerak dalam arah yang mereka kehendaki agar dapat segera mencoba mengupayakan proses politik dan menerapkannya dengan bantuan PBB.
Kelompok-kelompok oposisi Suriah yang bertemu di Riyadh sedang berupaya membentuk satu kubu yang bersatu sebelum pembicaraan perdamaian yang direncanakan berlangsung dengan pemerintah Presiden Suriah Bashar al-Assad.
Pertemuan yang akan berlangsung hingga Jumat itu diikuti wakil-wakil dari Koalisi Nasional Suriah yang didukung Barat dan bahkan beberapa kelompok pemberontak berlabel Islamis tapi pro demokrasi.
Suatu rencana perdamaian yang disepakati bulan lalu oleh 20 negara yang bertemu di Wina menetapkan tenggat 1 Januari bagi dimulainya pembicaraan antara kelompok-kelompok pemberontak dan pemerintah Assad. [gp/voa/infoduniamiliter]
Link:  http://www.infoduniamiliter.com/2015/12/menlu-as-puas-dengan-pertemuan.html

Ini Hasil Pertemuan Pemberontak Suriah di Riyadh

Draft akhir hasil kesepakatan antara pihak FSA, rezim Syiah Assad, Saudi, Amerika Serikat, dan Rusia dalam Konferensi Riyadh akhirnya keluar. Beberapa poin yang disepakati adalah: 
1. Pembentukan negara sipil sekuler di Suriah, 
2. Pengusiran seluruh pejuang asing dari Suriah (termasuk untuk Daulah Khilafah Islamiyyah dan Jabhah Nusrah), 
3. Rezim Syiah Assad harus menanggalkan kekuasaannya sebelum masa transisi yaitu pembentukan dewan presidensial dan perdana menteri, 
4. Penetapan bahwa yang menandatangani perjanjian tersebut tidak akan dibom oleh Rusia dan Amerika. Sedangkan yang enggan menandatangani berarti masuk daftar target pengeboman. Konfrensi ini adalah usaha AS dan sekutunya Saudi untuk "membajak" revolusi Suriah. Islamic State sebagai penguasa wilayah terbesar Suriah tidak mengakui hasil kesepakatan ini dan tetap akan mengatur negaranya dengan Syariat Islam dan menolak Demokrasi. (Syamtoday/infoduniamiliter)
Link:   http://www.infoduniamiliter.com/2015/12/ini-hasil-pertemuan-pemberontak-suriah.html




AS dan Rusia Terkejut, Senjata Mereka Jatuh ke Tangan IS

Belum lama ini, Islamic State (IS) merilis sejumlah foto yang membuat koalisi salibis internasional pimpinan Amerika Serikat (AS) dan Rusia terkejut, di mana para mujahidin IS memamerkan tank dan berbagai senjata canggih yang merupakan hasil ghanimah (rampasan perang) dari militer Syi’ah Iraq.
Tank yang dipamerkan mujahidin IS itu adalah tank lapis baja buatan Barat. Selain tank, mereka memamerkan peluncur roket genggam hingga senapan serbu otomatis. Foto-foto yang dirilisDaily Mail pada Kamis (10/12/2015) itu diambil ketika senjata-senjata canggih itu digunakan IS dalam pertempuran di dekat bandara militer Deir Ezzor di Suriah.
Meski memamerkan peralatan tempur canggih itu, Daily Mail melansir jika IS jarang menggunakannya setelah pesawat jet tempur dari Rusia, Amerika, Inggris dan Perancis secara bertubi-tubi menyerang basis-basis Islamic State (IS) di Suriah.
Foto-foto itu muncul tak lama setelah Amnesty International melansir laporan bahwa senjata-senjata yang digunakan IS berasal dari Inggris, Perancis, Rusia dan AS. Organisasi HAM itu pada awal pekan ini melaporkan, senapan serbu dan senjata kecil yang digunakan IS saat ini kemungkinan berasal dari Inggris yang dikirim ke Iraq saat invasi tahun 2003. Setelah invasi berakhir, senjata-senjata Inggris itu diduga jatuh ke tangan mereka.
”Puluhan senjata mengalir bebas ke Iraq dan ketika IS mengambil alih wilayah ini, mereka seperti anak-anak di toko permen,” kata seorang direktur program senjata Amnesty International, Oliver Sprague.
”Risiko harus diperhitungkan jauh lebih hati-hati, dan kita tidak harus menunggu skenario kasus terburuk yang terjadi sebelum bertindak untuk mencegah penjualan senjata yang bisa menyulut kekejaman,” lanjut Sprague. [SS/manjanik/infoduniamiliter]
Link:  http://www.infoduniamiliter.com/2015/12/as-dan-rusia-terkejut-senjata-mereka.html

Markas Militer Burundi Diserang, 8 Tewas


Sebanyak delapan orang terbunuh dalam serangan terkoordinasi pada dua barak tentara di Bujumbura, ibu kota Burundi, menurut para saksi mata dan sumber militer.

Pertempuran dimulai sekitar pukul 04.00 (13.00 WIB) saat para pelaku bersenjata berat menyerang sebuah markas di Ngagara, bagian utara kota dan sebuah institusi pelatihan militer di bagian selatan, kata seorang perwira militer tanpa menyebutkan nama.

"Setelah bentrokan terjadi selama lebih dari dua jam, militer berhasil memukul mundur serangan di bagian selatan, sementara sebenarnya seluruh penyerang terbunuh di markas Ngagara. Sejumlah orang tewas di antara penyerang, begitu pula dengan pihak kami," ujar perwira itu.

Serangan yang dilakukan di markas militer Ngagara dan di Institut Tinggi Pelatihan Militer ISCAM di Musaga dikonfirmasi oleh sejumlah saksi mata yang dihubungi lewat telepon. Semuanya menyebutkan penembakan, termasuk suara-suara senjata artileri yang dilakukan selama beberapa jam.

Pertempuran tersebut merupakan yang terburuk sejak kegagalan kudeta pada Mei, yang dipicu oleh permintaan Presiden Pierre Nkurunziza yang menginginkan jabatan untuk yang ketiga kali dan yang dia menangi pada pemilihan umum Juli.

"Saya bersembunyi di koridor rumah saya dengan istri dan anak saya," ujar Eric, seorang penduduk Musaga.

Seorang juru bicara pemerintah mengonfirmasi serangan tersebut dalam akun Twitternya. Dia menyebut penyerang tersebut sebagai "Sindumuja" yang berarti "Saya bukanlah budak", sebuah nama yang biasanya digunakan untuk menyebut para pemberontak. (Republika/infoduniamiliter)

Link:  http://www.infoduniamiliter.com/2015/12/markas-militer-burundi-diserang-8-tewas.html

Al-Baghdadi Masuk Man Of The Year Majalah Time

Majalah ternama asal Amerika Serikat (AS), TIME baru saja merilis daftar nama-nama orang paling berpengaruh di dunia pada tahun 2015 atau Person of the Year. Dan Khalifah Ibrahim bin Awwad atau Syaikh Abu Bakar Al-Baghdadi  yang yang merupakan keturunan Nabi Muhammad SAW ini dinobatkan sebagai orang berpengaruh nomor dua (2) di dunia.
Sementara itu, Kanselir Jerman, Angela Merkel menurut majalah TIME ditempatkan pada posisi pertama berkat sepak terjangnya di kancah politik dan kebijakan yang dianggap membela pengungsi perang.
Pemimpin Daulah Islam/Islamic State (IS) itu ditempatkan menjadi Person of the Year nomor 2 versi majalah TIME karena telah berhasil memperluas pengaruhnya hingga mencapai beberapa belahan dunia, dan tidak hanya di Iraq dan Suriah. Berkat ideologinya, IS juga mampu merekrut banyak umat Islam dan mujahidin.
Selain itu, banyak lagi pengaruh hebat yang sukses dilancarkan oleh Syaikh Abu Bakar Al-Baghdadi. Contohnya, IS berhasil melancarkan serangan mematikan di sejumlah kota dan negara.
Terakhir yakni aksi penembakan dan serangan bom di Paris, Perancis beberapa pekan lalu, dan juga serangan pasangan suami istri di San Bernardino, California, Amerika Serikat (AS) pada Rabu (2/12/2015) siang waktu setempat. Tidak sampai di situ, IS juga berhasil menguasai daerah Suriah Timur dan Iraq bagian barat lengkap dengan ladang minyak bumi negara tersebut.
Oleh karena itu, majalah TIME menilai Syaikh Abu Bakar Al-Baghdadi pantas dimasukkan dalam daftar tokoh paling berpengaruh di dunia pada tahun 2015 ini, meskipun deklarasi Daulah Khilafah Islamiyyah baru setahun belakangan ini. [SS/jwp/manjanik/infoduniamiliter]
Link:  http://www.infoduniamiliter.com/2015/12/al-baghdadi-masuk-man-of-year-majalah.html

Erdogan Ngotot Tempatkan Militer di Irak

Presiden Turki, Recep Tayyip Erdogan, Presiden Turki Tayyip Erdogan, menyatakan tentara Turki tidak akan ditarik dari wilayah di dekat Mosul, Islamic State, dan mengklaim pengiriman tentara atas permintaan Pemerintahan syiah Irak. Namun, para anggota parlemen di Baghdad menilai Erdogan pembohong dan menyebut Turki penjajah Irak.


Erdogan mengatakan pasukan Turki berada di dekat Mosul untuk melatih milisi komunis Kurdi Peshmerga dan bukan untuk tujuan pertempuran. Dia mengklaim pengerahan pasukan Turki itu atas permintaan Perdana Menteri pemerintahan boneka Irak bentukan AS, Haider al-Abadi, pada tahun lalu. 

”Jumlah tentara kita (di Irak utara) mungkin meningkat atau menurun tergantung pada jumlah (milisi) Peshmerga yang dilatih,” kata Erdogan, seperti dikutip Reuters, Jumat (11/12/2015). ”Penarikan tentara kami adalah keluar dari pertanyaan untuk saat ini,” katanya lagi.

”Prajurit kami pergi ke Irak sebagai instruktur, misi mereka terbatas pada pelatihan,” imbuh Erdogan. Pekan lalu, Turki mengerahkan sekitar 150 tentara dan 25 tank ke wilayah Provinsi Nineveh, di Irak, tanpa izin dari Baghdad.


Parlemen pemerintahan boneka Irak telah memutuskan untuk mengundang Menteri Luar Negeri dan Menteri Pertahanan untuk membahas respons Pemerintah boneka Irak atas pengerahan pasukan Turki yang oleh Baghdad sebelumnya dianggap sebagai invasi.

Anggota parlemen pemerintahan boneka Irak, Razzaq Mihebis, mengecam sikap Erdogan yang menolak menarik pasukan Turki dari wilayah dekat Ramadi. ”Keberatan diungkapkan kepadanya atas tindakan tersebut, dengan duta besar juga menyampaikan permintaan (Irak) untuk penarikan pasukan Turki dari wilayah Irak, segera,” kata Mihebis.

Dia menyebut Erdogan pembohong dengan mengklaim pengerahan pasukan Turki ke Irak atas permintaan Perdana Menteri Haider Al-Abadi. ”Itu bohong. Pernyataan ini tidak sesuai engan kenyataan. Pasukan Turki telah memasuki Irak sebagai penjajah tanpa permintaan dari Pemerintah Irak dan tanpa izin,” ujar Mihebis.

Anggota parlemen Irak lainnya, Awatif Nima, ragu dengan klaim Erdogan bahwa pasukan Turki di Irak utara melatih pasukan Kurdi Peshmerga. Terlebih, Turki pada Rabu lalu meluncurkan serangan udara di Irak utara dengan target pasukan Partai Buruh Kurdistan (PKK). “Itu pelanggaran baru terhadap kedaulatan Irak dan pelanggaran hukum internasional yang dilakukan oleh Turki,” katanya mengacu pada serangan udara Turki itu.

”Jika Turki tidak menarik pasukannya, Dewan Keamanan PBB, Liga Arab dan masyarakat internasional akan terus siaga, kita akan menemukan cara untuk melindungi hak-hak hukum kami,” ujar Awatif Nima. 
Entah apa alasan Turki ngotot menempatkan militer di Irak. Alasan melatih peshmerga sangat tidak masuk akal, sebab peshmerga sendiri adalah teroris bagi turki. Komunis kurdi adalah musuh pemerintahan Ankara sejak puluha  tahun lalu.
(mas/sindo/infoduniamiliter)

Link:  http://www.infoduniamiliter.com/2015/12/erdogan-ngotot-tempatkan-militer-di-irak.html

AS Klaim Tewaskan 350 Pejuang IS

Juru bicara komando militer Amerika Serikat (AS), Kolonel Steve Warren mengatakan, serangan udara yang dilakukan oleh pihaknya dalam beberapa hari ini di Ramadi, Islamic State, telah menewaskan 350 tentara IS.

Menurut Warren, diperkirakan 600 sampai 1.000 tentara IS berada di Ramadi. Angka itu didapatkan dari tentara IS yang berhasil ditangkap pada medio bulan Mei lalu, seperti dikutip dari laman Fox News, Jumat (11/12/2015).

Sementara itu di tempat terpisah, Menteri Pertahanan AS, Ashton Carter mengungkapkan bahwa peperangan menaklukan Ramadi sangat mengecewakan karena berjalan lambat. Meski begitu, ia tetap optimis jika Ramadi akan berhasil direbut kembali oleh pemerintahan boneka AS yang berhaluan syiah.

"Saya yakin Ramadi akan jatuh dan kami akan membantu untuk membuatnya jatuh," kata Carter.

Karenanya, ia pun menegaskan, jika Baghdad meminta AS untuk menggempur Ramadi maka helikopter Apache milik militer AS siap melakukan hal tersebut. "Itu akan membuat perbedaan strategis yang menentukan," katanya.
(ian/sindo/infoduniamiliter)

Link:  http://www.infoduniamiliter.com/2015/12/as-klaim-tewaskan-350-pejuang-is.html

Sesama Musuh IS, Rezim Syiah Irak dan Turki Tegang

Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan mengatakan, pasukan Turki berada di Iraq atas permintaan Perdana Menteri Haider al-Abadi sejak tahun 2014 lalu.
“Tentara Turki berada di kamp Basheeqa atas permintaan Haidar Al-Abadi pada 2014. Sekarang saya bertanya mengapa dia diam sejak 2014,” kata Erdogan dalam wawancara dengan Aljazirah, pada Rabu (9/12/2015).
Baru-baru ini kedatangan kontingen bersenjata Turki di dekat garis dekat Mosul, menambahkan lagi penyebaran pasukan daratnya untuk perang melawan Daulah Islam/Islamic State (IS).
Ankara mengatakan, tentaranya berada di Iraq dengan tujuan untuk melatih pasukan Iraq agar memiliki kemampuan dalam melawan Daulah Islam (IS).
Akan tetapi pemerintah Iraq menyebutnya sebagai penyebaran pasukan untuk invasi ke wilayahnya. Iraq meminta NATO untuk menekan Turki agar menarik pasukannya segera mungkin dari Iraq utara, pada Selasa (8/12/2015) [AN/manjanik/infoduniamiliter]
Link:  http://www.infoduniamiliter.com/2015/12/sesama-musuh-is-rezim-syiah-irak-dan.html

Nyerah Hadapi IS, Anonymous Butuh Bantuan


Kelompok peretas Anonymous sebelumnya terang-terangan mendeklarasikan "perang" terhadap Islamic State atau IS, menyatakan Anonymous tak mampu mewujudkan janjinya meruntuhkan IS di dunia maya sendirian. 

Dalam wawancara televisi pertama mereka di saluran Sky News, Anonymous mengaku perlu bantuan lebih dari pihak keamanan, yang disebutnya kerap mengabaikan situs IS atau gagal memblokirnya.

"Saya pikir pihak keamanan bersikap acuh, tidak tahu bagaimana cara melakukannya, atau tidak punya waktu maupun sumber daya manusia," ujar seorang anggota bernama samaran "Comedi", dilaporkan oleh Independent pada Selasa (8/12).

Keluhnya, "Jika saya harus melakukannya seperti kerja, saya akan mengerjakannya selama delapan jam sehari. Saat ini, kami hanya beristirahat ketika bekerja atau tidur."

Sementara itu, Ghost Sec, salah satu kelompok khusus dalam Anonymous, mengklaim telah berhasil mengambil alih lebih dari 100 situs propaganda dan 25 ribu akun media sosial milik IS. Namun pendukung IS sangat cepat membuat akun baru, dan itu membuat pusing Anonymous.

Karena frustasi, Kelompok peretas tersebut juga mengunggah iklan obat impotensi, serta gambar bebek dan kambing sebagai ejekan pada IS pada situs yang diyakini milik IS.

Meski para pakar keamanan menanyakan efektivitas serangan siber yang mereka lancarkan, serta berpendapat bahwa Anonymous telah menyasar target yang tidak bersalah, kelompok itu mengaku punya penutur bahasa Arab yang bertugas menerjemahkan situs daring dan melakukan pengecekan ganda kepada semua targetnya sebelum menyerang.

Menyerah dalam menghadapi IS, Anonymous malah membuat agenda konyol yaitu "mengejek IS". Pada "hari mengejek" 11 Desember, Anonymous mengajak para pendukungnya agar mengunggah foto-foto untuk mencemooh IS di dunia maya, seraya mencetak dan menempelkannya di berbagai kota di seluruh dunia, dan mengacaukan komunikasi IS. (atjehcyber/infoduniamiliter) 

Link:  http://www.infoduniamiliter.com/2015/12/nyerah-hadapi-is-anonymous-butuh-bantuan.html

Otoritas Yahudi Kembali Serang Kamp Palestina!


Tentara Israel kembali melakukan penggerebekan di sebuah kamp pengungsi di Kota Bethlehem, Tepi Barat, Palestina pada Selasa (8/12). Dalam serangan itu, tentara menembak mati seorang warga Palestina yang berumur 19 tahun.

"Setelah insiden di kamp pengungsi Dheisheh, bentrokan juga pecah di Aida, di kamp Betlehem,’’ lapor kantor berita resmi Palestina, Wafa.

Korban tewas diidentifikasi sebagai Malek Shahin. Tentara Israel mengkonfirmasi tembakan tersebut, namun mereka tak menjelaskan alasan penyerangan itu. 

Menurut klaim militer Israel, tentara memasuki Dheisheh dengan menargetkan bom molotov. "Pasukan melepaskan tembakan peringatan ke udara untuk membubarkan massa dan mencegah eskalasi kekerasan," kata seorang juru bicara militer Israel.

Sejak 1 Oktober, serangan antara Israel ke Palestina terjadi hampir setiap hari. Bentrokan antara warga Palestina dan tentara Israel telah membunuh 112 warga Palestina. Sedangkan warga Israel yang tewas hanya 17 orang.  

Israel mengklaim warga Palestina yang tewas telah penyerang penduduk Israel. Sebagian yang lain tewas ditembak mati pasukan Israel selama bentrokan. (Republika/infoduniamiliter)

Link:  http://www.infoduniamiliter.com/2015/12/otoritas-yahudi-kembali-serang-kamp.html

AS Bantah Sengaja Serang Tentara Assad


Koalisi pimpinan Amerika Serikat (AS) yang melawan Negara Islam (IS) membantah pesawatnya melakukan serangan udara yang menewaskan sedikitnya tiga tentara rezim Suriah sehari sebelumnya.

"Kami telah melihat laporan-laporan Suriah tapi kami tidak melakukan serangan apapun di bagian Deir Ezzor kemarin. Jadi kita tidak ada bukti,’’ kata juru bicara koalisi Kolonel Steve Warren.

Kelompok monitor mengatakan, serangan udara diyakini telah dilakukan oleh koalisi pimpinan AS menewaskan empat personel militer Suriah di Provinsi Deir Ezzor. Sebagian besar wilayah ini dikuasai oleh IS. Ini pertama kalinya pesawat tempur koalisi telah menyerang pasukan diktator Suriah atau rezim syiah Bashar Assad. 

Sebuah sumber yang dekat dengan rezim syiah Suriah menegaskan terjadi serangan dan mengatakan ada korban dan kendaraan hancur.

Ini akan menjadi pertama kalinya pesawat tempur koalisi menyerang pasukan pemerintah Suriah. Observatorium itu mengatakan serangan menghantam bagian kamp militer Saeqa dekat kota Ayyash di Provinsi Deir al Zor. Sebanyak 14 personel militer dalam insiden pertama sejak koalisi mulai kampanye pengeboman terhadap IS di Suriah.

Serangan pasukan yang dipimpin AS melawan IS, yang menguasai sebagian besar Deir al Zor. Di kota Deir al Zor, serangan udara lain diyakini dilakukan oleh koalisi yang membunuh dua anak perempuan. (Republika/infoduniamiliter)

Link:  http://www.infoduniamiliter.com/2015/12/as-bantah-sengaja-serang-tentara-assad.html

1600 Tentara IS Dikabarkan Telah Masuki Afghanistan

Meski sedang digempur oleh koalisi salibis internasional dan koalisi Syi’ah-Atheis Komunis, Islamic State (IS) memperluas wilayah kekuasaannya. Info terbaru, para mujahidin IS dikabarkan telah masuk ke Afghanistan, bersama dengan penduduk asli yang menyatakain sumpah setia, IS berhasil memegang kendali atas empat daerah di sana. IS menamai wilayah yang dikuasai di Afghanistan sebagai provinsi khurosan.
Seperti dilasnir dari Metro, pada Ahad (6/12/2015), setidaknya 1.600 mujahidin Islamic State (IS) telah masuk ke Afghanistan dan telah melancarkan sejumlah serangan. Tidak hanya itu, mereka juga telah membentuk sebuah camp pelatihan di provinsi Nangarhar, Afghanistan untuk merekrut para pemuda Afghan.
Penarikan pasukan Barat yang dipimpin NATO dari Afghanistan juga menjadi keuntungan sendiri bagi Islamic State (IS) untuk menanamkan pengaruhnya di Afghanistan. Meski begitu, Amerika Serikat (AS) menyatakan tetap memberikan perhatian terhadap Afghanistan.
“Kami menyadari kehadiran milisi yang berafiliasi dengan IS di Afghanistan, dan kami sedang memantau dengan cermat untuk melihat apakah kemunculan mereka akan memiliki dampak yang sangat berarti terhadap negara ini,” kata seorang juru bicara Pentagon. [SS/Metro/manjanik/infodu iamiliter]

3 Tentara Assad Tewas Dibombardir AS

Suriah dan satu kelompok yang memantau di Suriah mengatakan serangan udara hari Senin (7/12) oleh koalisi yang dipimpin Amerika menewaskan sedikitnya tiga tentara Suriah dan melukai 13 lainnya di sebuah kamp militer di provinsi Deir Ezzor.
Kementerian luar negeri Suriah mengutuk apa yang disebutnya “agresi jahat” oleh koalisi, dan mengatakan ini bertentangan dengan Piagam PBB.
Syrian Observatory for Human Rights yang berbasis di Inggris mengatakan serangan itu terjadi dalam satu hari yang lewat dan menyebut jumlah yang tewas empat orang.
Belum ada tanggapan dari koalisi mengenai apa yang merupakan kejadian pertama serangan pasukannya terhadap militer Suriah itu.
Serangan udara terhadap IS sudah berlangsung sejak September tahun lalu, dan dalam satu minggu ini telah mencakup lebih dari 20 serangan di Deir Ezzor. Serangan itu terutama ditujukan terhadap ladang-ladang minyak daerah itu yang telah menjadi sumber pemasukan IS.
Provinsi di Suriah timur itu terletak antara ibukota de facto IS di Raqqa dan daerah yang dikuasainya di Irak utara. Akhir-akhir ini sering terjadi salah tembak yang mengakibatkan antar musuh IS terlibat konflik sendiri. Baik Assad maupun koalisi AS sama-sama menggempur IS, namun IS malah semakin kuat dan semakin luas kekuasaannya. Serangan koalisi AS, Assad dan Rusia hanya dihadapi dengan senjata anti pesawat yang mungkin dianggap kurang efektif.[gp/voa/infoduniamiliter)
Link:  http://www.infoduniamiliter.com/2015/12/3-tentara-assad-tewas-dibombardir-as.html

Palang Merah Internasional Ingin Bangun Hubungan dengan IS

Komite Palang Merah Internasional (ICRC) mengatakan ingin menjalin hubungan dengan pemerintahan khilafah atau Islamic State (IS), sehingga badan itu bisa mengirim bantuan bagi 10 juta warga yang hidup di bawah naungan IS di Irak dan Suriah.
“Ya kami sedang berupaya menjalin hubungan dengan IS,” ujar Yves Daccord – Dirjen ICRC dalam wawancara dengan kantor berita Perancis AFP.
Daccord menyampaikan komentarnya menjelang konferensi Palang Merah Internasional di Jenewa yang dijadwalkan akan membahas isu-isu yang dihadapi para pekerja kemanusiaan dalam lingkungan yang semakin rumit dan menantang.
“Saya kira sebagian besar organisasi internasional harus mengkaji kembali kegiatan mereka di daerah-daerah ini, karena jika tidak mereka tidak bisa bekerja,” ujar Daccord.
“Kita tidak bisa datang langsung dari Jenewa” dan berharap kelompok-kelompok bersenjata akan membiarkan kita bekerja,” tuturnya.
ICRC sudah menjalin hubungan dengan IS cabang Afrika Barat (barat menyebut dengan Boko Haram) di Nigeria. Daccord mengatakan kepada AFP, terjalinnya hubungan dengan jihadis ini tidak dibangun dalam satu hari. “Butuh waktu panjang dan orang yang tepat,” tambahnya.
Sebuah organisasi harus benar-benar “tidak berpihak” dalam berurusan dengan jihadis ini, ujar Daccord. “Badan bantuan seperti ICRC – harus melakukan apa yang benar-benar bersifat kemanusiaan. Tidak ada agenda sosial, tidak ada perubahan agenda,” tegasnya. Namun IS sendiri sangat memperketat akses orang asing. Namun IS juga sering mengeluarkan izin  bagi mereka yang ingin masuk ke wilayahnya seperti para wartawan. [em/ii/voa/infoduniamiliter]
Link:  http://www.infoduniamiliter.com/2015/12/palang-merah-internasional-ingin-bangun.html

Rusia Kirim Tank Paling Canggih Untuk Lindungi Bashar Assad

Dalam rangka memerangi Daulah Islam/Islamic State (IS), Presiden Rusia, Vladimir Putin meningkatkan keterlibatan Rusia dalam perang di Timur Tengah dengan menurunkan kendaraan tempur lapis baja paling canggih mereka, yakni tank T-90 ke garis depan pertempuran di Suriah.
Seperti dilansir dari The Telegraph pada Jum’at (4/12/2015), informasi ini disampaikan kantor berita rezim Syi’ah Iran, Fars, dan didukung oleh bukti-bukti foto tank yang beredar di sosial media pekan ini. Tank tersebut diduga telah berada di wilayah kekuasaan rezim Syi’ah Bashar Assad di selatan Aleppo.
Tank T-90 itu diturunkan setelah mujahidin IS dan pejuang Suriah lainnya mampu menghancurkan tank-tank Rusia lainnya dengan rudal yang mereka miliki. Tank T-90 dilengkapi dengan tameng peledak, membuat sebagian besar rudal tidak akan bisa mendekati kendaraan lapis baja ini.
Media pro-Assad mengatakan bahwa tank T-990 ini nantinya akan dikendarai oleh pasukan Syi’ah Suriah yang terlatih guna membantu rezim Assad. Namun klaim ini diragukan karena tank tersebut memiliki spesifikasi tinggi sehingga tidak sembarang orang bisa menggunakannya.
Walaupun tank ini juga diturunkan dalam konflik di Ukraina dan Chechnya, namun ini adalah kali pertama T-90 digunakan di medan perang. Para ahli mengatakan, intervensi Rusia dalam perang Suriah malah justru akan memperpanjang konflik di negara itu yang saat ini telah memakan korban jiwa hingga 250 ribu orang.
Penurunan T-90 juga dianggap wujud rasa frustrasi Rusia setelah banyak tank mereka dengan spesifikasi lebih rendah mampu dihancurkan oleh rudal para pejuang Suriah yang dipasok oleh negara-negara Teluk dan Turki.
Selain menurunkan senjata baru, Rusia juga memperluas pangkalan udara mereka di Homs agar bisa menampung lebih banyak lagi jet tempur. Pangkalan udara lainnya di timur Homs juga telah digunakan Rusia untuk markas helikopter tempur, seperti disampaikan oleh lembaga Syrian Observatory for Human Rights.
Kehadiran Rusia di Homs dan Suriah juga diharapkan dapat membantu memeprkuat pasukan Syi’ah Assad untuk merebut kota Palmyra yang dikuasai oleh Islamic State (IS) beberapa waktu lalu. Sudah tujuh bulan IS menguasai kota tua itu, dan menghancurkan banyak tempat kesyirikan. [SS/manjanik/infoduniamiliter]
Link:  http://www.infoduniamiliter.com/2015/12/rusia-kirim-tank-paling-canggih-untuk.html

AS Izinkan Tentara Wanita Ikut Bertempur di Medan Perang

Dalam waktu dekat, perempuan tentara Amerika akan bisa mengemudi tank dan menembakkan mortir karena Pentagon membuka semua posisi tempur bagi perempuan mulai tahun baru.
Menteri Pertahanan Amerika Ashton Carter mengumumkan itu hari Kamis (3/12) di Pentagon. Ia mengatakan, pasukan tempur Amerika dalam abad ke-21 ini membutuhkan "kekuatan dari mana saja," termasuk perempuan. "Tidak akan ada pengecualian," ujar Carter.
Perempuan semakin mendekati peran tempur sejak pertengahan tahun 1970-an ketika pertama kali mereka memenuhi syarat masuk akademi militer dan angkatan bersenjata Amerika. Kini, perempuan hanya dilarang dalam tugas tempur, sekitar 10 persen dari tugas-tugas militer.
Menurut Carter, tiga elemen angkatan bersenjata Amerika setuju membolehkan perempuan melakukan tugas militer yang paling menuntut dan berbahaya itu. Namun, Korps Marinir belum memungkinkannya, mengutip kajian yang menunjukkan perempuan mengurangi efektivitas pasukan tempur.
Setelah mengkaji selama tiga tahun, Carter mengaku melihat data secara berbeda dan berpendapat masalah Korps Marinir akan dibahas, sementara aturan baru diterapkan.
"Kuncinya di sini adalah penerapan," ujar Carter. Ia mengarahkan militer melakoninya bersama, dengan "semua angkatan bekerja sama." Tujuannya, kata Carter, memperkuat pasukan tempur Amerika.
Selanjutnya, Carter menekankan bahwa keputusan tentang tugas dan pekerjaan dalam semua angkatan bersenjata didasarkan pada kemampuan dan bukan jenis kelamin.
Kesetaraan kesempatan tidak berarti kesetaraan partisipasi. Kemampuan fisik akan diperhitungkan untuk tugas tertentu dan bahwa realitas internasional, terkait misi tertentu, juga harus dipertimbangkan. [ka/th/voa/infoduniamiliter)
Link:  http://www.infoduniamiliter.com/2015/12/as-izinkan-tentara-wanita-ikut.html

Meski Digempur Rusia, IS Tetap Menang Lawan Pasukan Assad

Meski dibombardir serangan udara jet tempur Rusia, Islamic State (IS) justru berhasil merebut sejumlah kemenangan di Kota Maheen, di Provinsi Homs, Suriah.
Observatorium Suriah untuk Hak Asasi Manusia (HAM) yang berbasis di Inggris mengatakan, Islamic State (IS) melakukan serangan dengan dua aksi bom martir pada Sabtu (31/10/2015) malam. ”Bentrokan juga terjadi di kota dekatnya yaitu Sadad,” ujar Observatorium pada Rabu (2/11/2015) seperti dilansir BBC.
Serangan terbaru di Maheen dan Sadad membuat Islamic State (IS) masuk ke 20 kilometer (13 mil) dari jalan utama yang menghubungkan ibu kota Suriah Damaskus ke Homs dan kota-kota lain di utara. Observatorium menambahkan, sedikitnya 50 tentara pemerintah tewas atau terluka dalam pertempuran itu.
Observatorium melaporkan bahwa seluruh kota itu dilaporkan telah berada di tangan Islamic State (IS). IS dalam pernyataan resminya mengatakan, mereka telah mengambil alih kota. Maheen adalah rumah bagi kompleks dan gudang senjata militer.
Islamic State (IS) berhasil merebut Kota Maheen ditengah gempuran brutal jet tempur Rusia untuk membantu rezim Syi’ah Bashar Assad. [SS/KN/manjanik/infoduniamiliter]
Link:  http://www.infoduniamiliter.com/2015/12/meski-digempur-rusia-is-tetap-menang.html

Top