Tajuk

Lokal

Islam

Barat

Timur

Like Us

Sejarah

107 Jamaah Haji Wafat dalam Tragedi Crane Robih di Makkah

Korban meninggal dalam tragedi robohnya crane yang menimpa Masjidilharam, Mekkah, pada Jumat petang bertambah menjadi 107 orang. Sedangkan korban luka tercatat 238 orang.

Hal itu disampaikan otoritas pertahanan sipil Arab Saudi melalui Twitter. Ratusan korban tewas itu termasuk dua jemaah calon haji asal Indonesia. Crane roboh 10 hari sebelum dimulainya ibadah haji yang dijalani sekitar 2 juta warga Muslim dari berbagai negara di Mekkah. Bangunan Masjidilharam sendiri mengelilingi Ka’bah, situs suci umat Islam.

Direktur Pertahanan Sipil Saudi, Suleiman al-Amro, mengatakan, badai dahsyat melanda Mekkah sekitar pukul 16.00 waktu setempat. Badai itu merobohkan crane pada pukul 17.23 waktu setempat.

Wartawan CNN, Yahya Al Hashemi, 30, mengabadikan detik-detik robohnya crane yang menimpa atap Masjidilharam.

”Kami sedang bersuci dan  bersiap-siap untuk berangkat ke Masjidilharam untuk salat Maghrib,” katanya. “Badai pasir ternyata muncul menutupi konstruksi, terdengar suara retakan yang sayangnya berakhir dengan tragedi ini. Semua orang mencoba melarikan diri menuju pintu keluar.”

Khaled Al-Maeena, editor Gazette di Jeddah, mengatakan, badai itu begitu kuat, sehingga menumbangkan pepohonan dan memecahkan kaca jendela di berbagai bangunan di Mekah. Menurutnya, crane jatuh menimpa masjid yang penuh dengan orang-orang.

”Telah terjadi satu jam kemudian, dan itu akan menjadi jauh lebih buruk," katanya. "Apakah itu terjadi lima jam sebelumnya atau empat jam sebelumnya, saya pikir jumlah korban tewas akan lebih dari seribu,” ujarnya, yang dilansir Sabtu (12/9/2015).
(mas/sindo/infoduniamiliter)

Link: http://bit.ly/1J4zQ1J

Rebutan Suriah, Rusia Ajak AS Berunding

Rusia mengajak Amerika Serikat (AS) untuk duduk satu meja membicarakan masalah Suriah untuk mencegah insiden yang tidak diinginkan. Hal ini diajukan setelah Angkatan Laut Rusia menggelar latihan di lepas pantai Suriah. Latihan ini dipercaya oleh AS sebagai langkah Moskow dalam membangun kekuatan untuk melindungi Presiden Bashar al-Assad.

Saat menggelar konferensi pers di Moskow, Menteri Luar Negeri Rusia Sergei Lavrov mengatakan, pihaknya mengirimkan peralatan militer untuk membantu Assad melawan Islamic State. Prajurit Rusia berada di Suriah untuk membantu mengajarkan menggunakan tentara Suriah persenjataan militer.

"Latihan Angkatan Laut Rusia di Mediterania Timur sudah lama direncanakan dan sesuai dengan hukum internasional," kata Lavrov seperti dikutip dari Reuters, Sabtu (12/9/2015).

Lavron pun lantas menyalahkan Washington yang dinilainya telah memutuskan jalur komunikasi antara militer dengan militer yaitu antara Rusia dan NATO setelah terjadinya krisis di Ukraina pada tahun lalu.

"Kontak seperti itu sangat perlu untuk menghindari insiden yang tidak diinginkan. Kami selalu mendukung pembicaraan antar militer secara profesional. Mereka telah memahami satu sama lain," ujarnya. 

"Tapi seperti yang Menteri Luar Negeri AS John Kerry katakan berulang kali, AS ingin saluran komunikasi itu dibekukan. Jadi, jangan salahkan kami," cetusnya.

Rusia yang mendukung rezim Assad tidak ingin Bashar Assad runtuh meski saat oni hanya mengintrol 18% wilayah Suriah. Sementara AS dengan anteknya FSA, komunis kurdi dan faksi-faksi yang disponsori Negara-negara timur tengah sekutu AS menginginkan Bashar Assad turun dan digantikan oleh pemimpin yang dipilih rakyat secara demokratis. Sementara mereka sibuk berdebat, Islamic State semakin mendekati Damaskus dan siap mengganyang Rezim Assad hingga habis tak tersisa.
(esn/sindo/infoduniamiliter)

Link:  http://bit.ly/1MiD9tL

Puluhan Polisi dan Tentara PBB dihabisi IS di Afghanistan

Puluhan aparat kepolisian boneka Afghanistan dan lima tentara AS dilaporkan tewas terbunuh dalam serangkaian operasi penyerangan Mujahidin Islamic State di provinsi Nangarhar, wilayah Khurosan (afghanistan), Kamis (26 Dzulqo’dah) kemarin.
Koresponden Azzam Media di wilayah tersebut melaporkan, Mujahidin berhasil menguasai salah satu pos kepolisian di distrik Kot, utara Nangarhar. Puluhan polisi boneka Amerika terbunuh, beberapa diantaranya yang masih hidup dipenggal kepalanya. Sejumlah besar rampasan persenjataan juga diperoleh dari penyerangan tersebut.
Sementara itu, di distrik Jalalabad, ibukota Provinsi Nangarhar, lima tentara koalisi yang merupakan bagian dari misi PBB bernama ‘UNAMA’ tewas terbunuh akibat ledakan ranjau yang dipasang oleh Tentara Khilafah. [khan/azzammedia/infoduniamiliter]

Link:  http://bit.ly/1EU6J6u

AS Blokir 4 Rekening Perusahaan Milik Pemimpin Hamas

Setelah memasukan 3 pemimpin militer Brigade Izzuddin Al Qassam dalam daftar teroris pada hari Rabu (09/09) kemarin, kini giliran Departemen Keuangan Amerika Serikat mengumumkan memblokir rekening milik 4 pemimpin Hamas.

Dalam keterangan Departemen Keuangan pada hari Jum’at (11/09) menyatakan bahwa blokir dan larangan bertransaksi diberlakukan kepada perusahaan milik Saleh Al Arwari, Maher Saleh, Abu Ubaidah Khairi Aga (Saudi), dan Muhammad Anwar Audhi (Mesir), karena keikut sertaan mereka dalam mengelola dan membiayai Hamas.

Departemen Keuangan AS menekankan bahwa pihaknya akan menjatuhkan sanksi tegas kepada perusahaan-perusahaan AS ataupun perusahaan lainnya di dunia yang melakukan transaksi bisnis dengan sejumlah nama yang telah masuk dalam daftar hitam Departemen Keuangan AS. (Dostor/Ram/eramuslim/infoduniamiliter)

Link:  http://bit.ly/1UKaOBk

IS "Kendarai" Badai Pasir Untuk Kepung Damaskus

Kemarin, badai pasir raksasa berhembus di sebagian besar wilayah Dunia Arab. Foto-foto satelit, termasuk Google Earth, yang memotret badai pasir tersebut memperlihatkan betapa besar dan dahsyatnya badai itu. Banyak orang menutup pintu dan jendela rumah, termasuk gedung-gedung dan semua bangunan. Mereka kebanyakan berlindung di balik beton dan dinding yang kuat. Namun siapa sangka, para pejuang Negara Islam (IS) malah “mengendarai” fenomena alam yang luar biasa ini untuk mendukung gerak maju pasukannya agar kian dekat ke Damaskus, ibukota Suriah, yang masih dikuasai pasukan Syiah Assad, yang didukung tentara Rusia dan Iran.

Harian Yehdiot Ahronot mengabarkan jika saat ini, pejuang-pejuang IS sudah menguasai jalan-jalan utama menuju Damaskus, sedangkan tentara syiah Suriah yang setia kepada rejim Bashar Assad relatif hanya menguasai wilayah sekian kilometer dari pantai, dengan hampir semua kota yang tersisa menjadi kawasan tak aman. Strategi cerdik pejuang-pejuang IS ini diacungi jempol oleh semua pihak, termasuk lawan-lawannya. Ketika orang lain bersembunyi saat ada badai datang, pejuang-pejuang Negara Islam ini malah menyambutnya dan menganggapnya sebagai pelindung mereka. (rd/eramuslim/infoduniamiliter)

Link:  http://bit.ly/1ghqIjD

Al-Qaeda Nyatakan Perang Terhadap IS, AS Senang



MOSUL - Pemimpin Al-Qaeda, Ayman al-Zawahiri, secara mengejutkan menyatakan perang terhadap Kekhilafahan Islamic State bertepatan dengan 14 tahun peringatan serangan 11 September 2001 atau 9/11 terhadap WTC. Permusuhan kedua kelompok dianggap jadi kesempatan Amerika Serikat (AS) untuk mengadu domba keduanya.

Deklarasi perang itu muncul dalam pesan audio Zawahiri yang dirilis pada hari Rabu lalu. Zawahiri sejatinya adalah seorang dokter Mesir. Dia menggantikan Osama bin Laden untuk memimpin al-Qaeda setelah Osama tewas dibunuh pasukan khusus AS.

Dalam pesan audio, Zawahiri menuduh pemimpin Negara Islam (IS), Abu Bakar al-Baghdadi, telah membuat hasutan. Dia menegaskan, pemimpin IS bukanlah pemimpin semua umat Islam atau dikenal dengan istilah “khalifah”.

”Semua orang terkejut dengan deklarasi Baghdadi bahwa dia adalah khalifah keempat dalam sejarah Islam,” bunyi suara Zawahiri dalam pesan tersebut. Menurutnya, Khilafah yang didirikan IS tidak meminta izin kepada pemimpin Al-Qaeda. Al-Qaeda saat itu masih menganggap IS adalah anggotanya, padahal IS adalah negara sementara Al-Qaeda hanya kelompok dan tidak memiliki wilayah.

Dalam pesan suara itu pula, Zawahiri menegaskan bahwa pihaknya tidak sudi melegitimasi IS. ”Kami lebih suka untuk merespons dengan sesedikit mungkin, keluar dari perhatian kita untuk memadamkan api penghasutan,” ujarnya.

“Tapi Abu Bakar al-Baghdadi dan saudara-saudaranya tidak memberikan kita pilihan, karena mereka telah menuntut semua mujahidin bersumpah setia dan menolak dikonfirmasi, dan membaiat mereka atas apa yang mereka klaim sebagai kekhalifahan,” lanjut pesan Zawahiri. Zawahiri marah karena deklarasi kekhilafahan itu banyak cabang Al-Qaeda yang memilih keluar dari Al-Qaeda dan bergabung menjadi bagian IS sebagaimana yang terjadi pada mujahidin di Nigeria, Mesir, Kaukasus, Afghanistan, Filiphina, Palestina dan Poso (Indonesia).

Bekas Direktur Pusat Kontraterorisme Nasional AS, Mathew Olsen, yang kini menjadi ahli intelijen mengatakan, suara Zawahiri menunjukkan permusuhan yang tak terdamaikan antara Al-Qaeda dan IS.

”Ini menyoroti seberapa dalam (perseteruan) di divisi ini antara kepemimpinan Al-Qaeda dan IS. Ini menunjukkan bahwa ada perbedaan yang tak terdamaikan,” ujar Olsen kepada ABC News, Jumat (11/9/2015).

Olsen mengatakan, AS bisa mengeksploitasi perbedaan antara kedua kelompok itu untuk mengadu mereka satu satu sama lain dan mendorong pembunuhan antar-kelompok “jihad”.

Pakar kontraterorisme, Nicholas Palarino, menyerukan negara-negara Muslim moderat untuk mengeksploitasi pertikaian di antara kedua kelompok itu. ”Para pemimpin Yordania, Kuwait, Arab Saudi dan Mesir dapat menjelaskan perbedaan antara kedua kelompok ini dengan umat Muslim di dunia,” kata mantan penasihat kontraterorisme kongres AS itu.

Sedangkan mantan agen CIA, Michael Hayden, mengatakan kepada ABC News bahwa banyak pihak selalu berpikir jika kematian Osama bin Laden akan menyebabkan perpecahan di antara kelompok-kelompok radikal. "Tampaknya itu telah dimainkan,” katanya. 

Sementara di Suriah konflik Al-Qaeda dengan IS memang terus terjadi. Al-Qaeda yang diwakili oleh Jabhah Nushrah bersekutu dengan FSA, Ahrar Syam dan Jaisyul Islam terus menyerang wilayah IS sehingga beberapa wilayah yang sudah dikuasai IS jatuh ke kelompok-kelompok ini. Kita tentu berharap perpecahan ini tidak terus terjadi, sebaliknya kita mendoakan mujahidin yang ikhlas berjuang agar bersatu dibawah satu bendera negara islam dan bukan bendera kelompok. (Sindo/infoduniamiliter)

Link:  http://bit.ly/1OjTU7k

Jabhah Nusrah Sita 20 Pesawat Tempur Assad

Kamis 10 September 2015, kelompok pejuang Jabha Nusra mengumumkan berhasil mendapatkan 35 pesawat tempur dan ribuan peralatan militer milik rezim Bashar Al Assad, setelah berhasil mengusai pangkalan udara militer terakhir di provinsi Idlib pada hari Rabu (09/09).

Dalam pernyataan Jabhah Nusra mengatakan bahwa pejuangnya berhasil menyita 20 pesawat udara, 15 15 helikopter tempur dan sejumlah peralatan militer lainnya seperti senjata anti pesawat, mortar, serta kendaraan lapis baja yang ditinggalkan tentara rezim.

Sebelumnya sepanjang hari Rabu kemarin saluran televisi Bashar Al Assad menyatakan bahwa pemerintah telah menarik seluruh tentara militernya dari pangkalan militer di provinsi Idlib, yang berbatasan langsung dengan Latakia dan Hama dan Aleppo.

Sementara itu jaringan Observatorium Suriah untuk Hak Asasi Manusia menyambut baik jatuhnya pangkalan militer Abu Dzuhur ke tangan kelompok pejuang Suriah, karena diperkirakan akan dapat mengurangi jumlah pemboman yang dilakukan oleh rezim Assad di provinsi Idlib.

Perlu diketahui bahwa menurut surat kabar The Times Inggris dalam terbitannya akhir Agustus kemarin menyatakan bahwa rezim Bashar Al Assad sebenarnya kini hanya menguasai 18% wilayah di Suriah. Sementara sebagian besar wilayah dikuasai Mujahidin Islamic State, dan sisanya dikuasai berbagai kelompok pemberontak seperti FSA, Ahrar Syam, dan Jabhah Nushrah.
(Rassd/Ram/eramuslim/infoduniamiliter)

Link:  http://bit.ly/1KdqcL7

Islamic State, Teroris atau Pahlawan?

Setelah deklarasi Khilafah Islamiyah, para pemimpin dan pengurus ummat (umaro’) telah berusaha menegakkan syariat islam dan mendirikan dinas-dinas pelayanan ummat, diantaranya; Bagian Kelistrikan, Pengairan (Sanitasi), Tata Ruang Kota, Dinas Manajemen Pasar, Dinas Pengaturan Kendaraan, Administrasi dan transportasi, dan lain-lain dinas yang bertugas memberikan pelayanan kepada warga Khilafah.
Dalam video yang dirilis Islamic State ini, IS menunjukkan dirinya sebagai negara yang berkomitmen memajukan negaranya. Videonya bisa dilihat disini . (Azzammedia/infoduniamiliter)

Link:  http://bit.ly/1M1t69E

Zionis Israel Tangkap 42 Anak Palestina Sepanjang Agustus 2015

Lembaga urusan tahanan Palestina menyebut bulan Agustus kemarin menjadi bulan terbanyak ditangkapknya anak-anak Palestina oleh tentara Zionis Israel sepanjang tahun 2015. Dalam laporan yang dibacakan pengacara lembaga urusan tahanan Palestina, Ibrahim Al Araj, di kota Ramallah pada hari Rabu (09/09) kemarin menyatakan, “Sepanjang bulan Agustus kemarin ada 42 anak yang ditahan aparat militer Zionis Israel, dengan 13 diantaranya berusia kurang dari 15 tahun.” Ibrahim Al Araj melanjutkan, “Lembaga tahanan Palestina mendapati bahwa 26 orang berada di penjara Al Maksubiyah di kota Al Quds, Palestina, sedangkan sisanya tersebar diberbagai penjara Zionis Israel, termasuk mereka yang dicampur dengan tahanan dewasa.”

 Selain itu dalam laporan tersebut lembaga tahanan Palestina mengutuk sikap aparat berwenang Zionis Israel yang dinilai membiarkan kondisi 6 anak tahanan Palestina yang sakit tanpa memberikan perawatan yang semestinya. Perlu diketahui bahwa anak-anak Palestina yang ditangkap akan mendekam selama 6 sampai 19 bulan di dalam penjara Zionis Israel, atau keluarga mereka dapat menebusnya dengan membayar denda antara 40 ribu shekel (147 juta rupiah) hingga 317 ribu shekel Israel (1,1 miliar rupiah). (Dostor/Ram/eramuslim/infoduniamiliter)

Link:  http://bit.ly/1FBqf2h

Dua Perusahaan AS Mengaku Pasang Label Halal Palsu


Dua Perusahaan AS gunakan label halal palsu untuk produk yang dijual di Malaysia dan Indonesia (Ilustrasi: dok. AP)
CEDAR RAPIDS, IOWA – Dua perusahaan berafiliasi di Amerika Serikat (AS) yang mendistribusikan dan memberi sertifikat produk makanan halal hari Rabu, 9 September mengaku bersalah karena berkonspirasi untuk mengekspor produk-produk daging sapi dengan label halal palsu untuk penjualan di Malaysia, Indonesia, dan tempat-tempat lainnya.
Midamar Corp. dan Islamic Services of America (ISA) masing-masing mengaku bersalah di pengadilan federal di Cedar Rapids, negara bagian Iowa, atas konspirasi untuk membuat pernyataan keliru mengenai sertifikat-sertifikat ekspor, menjual daging dengan label halal palsu dan melakukan penipuan, di antara pelanggaran-pelanggaran lainnya.
ISA merupakan salah satu dari sedikit organisasi yang diizinkan memberi sertifikat daging sapi untuk diimpor ke Malaysia, Indonesia, Kuwait, Arab Saudi dan Uni Emirat Arab. Keduanya didirikan dan dioperasikan oleh keluarga Aossey di kota Cedar Rapids, Iowa.
Midamar, sebuah perusahaan berusia 40 tahun yang dianggap sebagai pelopor makanan halal, mengeluarkan pernyataan minggu lalu bahwa persetujuan mereka untuk mengaku bersalah itu menuntaskan semua tuduhan atas perusahaan-perusahaan dan para eksekutifnya.
Midamar mengatakan pihaknya "bertanggung jawab penuh atas tindakan salah" yang terjadi dari tahun 2007 sampai 2012 dan meminta maaf atas kekeliruan dalam penilaian.
Pendiri Midamar, Bill Aossey Jr., didakwa bulan Juli karena memalsukan dokumen sebagai bagian dari skema untuk mengekspor daging sapi ke Malaysia dan Indonesia yang tidak memenuhi standar-standar penyembelihan hewan yang ketat di kedua negara tersebut.
Saat ini Bill Aossey Jr. berada dalam tahanan federal menunggu hukuman dan dapat menghadapi hukuman penjara beberapa tahun. Ia telah meminta persidangan baru.
Beberapa produk Midamar berasal dari rumah pemotongan hewan di negara bagian Minnesota yang tidak mendapat persetujuan dari Malaysia atau Indonesia. Aossey memerintahkan para karyawan untuk mengganti label rumah pemotongan tersebut dengan label palsu yang menunjukkan daging tersebut berasal dari rumah pemotongan di Nebraska yang bersertifikat halal.
Jaksa penuntut menuduh Midamar menipu para pelanggan dengan mengatakan bahwa ternak mereka disembelih oleh tukang jagal Muslim khusus yang terlatih dan selalu membaca doa sebelum proses penyembelihan.
Midamar juga mengklaim bahwa mereka tidak melakukan proses melumpuhkan hewan ternak yang dikenal dengan "bolt stunning". Namun, pemasok utama Midamar ternyata menggunakan proses ini dan tidak memiliki tukang jagal Muslim untuk menyembelih ternak-ternak mereka.
okezone.com

Nentanhayu Minta Inggris Perangi Islamic State

Perdana Menteri Israel, Benjamin Netaranyu, meminta negara-negara barat, khususnya Inggris, untuk bertindak guna mencegah terjadinya disintegrasi di Timur Tengah akibat anncaman jihadis. Menurutnya, gelombang militansi Islam harus digulung dari seluruh wilayah.

Hal itu diungkapkan Netanyahu saat bertemu dengan Perdana Menteri Inggris, David Cameron. "Saya percaya bahwa kita dapat bekerja sama dalam cara-cara praktis untuk menggulung gelombang Islam militan baik di Timur Tengah dan Afrika," kata Netanyahu seperti dikutip dari Daily Mail, Kamis (10/9/2015).

Dalam kesempatan itu, Netanyahu juga memuji sikap Inggria yang kerap berada di belakang untuk mendukung Israel. "Inggris tetap setia membela hak-hak Israel agar kami bisa eksis dan mempertahankan diri," kata Netanyahu yang bersua dengan Cameron di Downing Street.

Untuk diketahui, desakan Netanyahu ini muncul dikala Inggris memutuskan untuk tidak ikut dalam operasi militer di Suriah. Hal ini sesuai dengan hasil voting di parlemen Inggris pada 2013 lalu menolak keterlibatan Inggris dalam konflik di Suriah.

Cameron sendiri sebelumnya harus memberikan penjelasan dihadapan Parlemen terkait serangan drone milik angkatan udara Inggris (RAF) yang menewaskan dua tentara IS asal Inggris. Dalam pertemuan itu, Cameron menegaskan bahwa IS harus hilang, hancur, dan dikalahkan di Suriah dan Irak. (Sindo/infoduniamiliter)

Link:  http://bit.ly/1XRqrFV

IS Gelar Serangan Balasan di Derna, Libya

Setelah sukses menghantam dua markas besar pasukan rezim boneka Khalifah Haftar di kota Benghazi, Tentara Islamic State pada Rabu (25 Dzulqo’dah) melancarkan serangan terhadap markas militan Shohawat dan sekutunya dari elemen militer rezim Libya di sekitar Derna.
Sumber-sumber lapangan Azzam Media di wilayah Barqah, melaporkan adanya aksi penyerbuan Mujahidin atas benteng faksi shohawat ‘Majelis Syuro Mujahidin Derna’ dan ‘Batalyon Syuhadaa al Jabal’ yang berafiliasi dengan Tentara Nasional Libya.
Operasi militer yag menargetkan markas musuh di bundaran al Haylah, dekat persimpangan jalan asy Syawaa’ir tersebut sukses merontokkan pasukan shahawat, membunuh dan melukai puluhan personel di antara mereka. Dua buah unit kendaraan musuh juga turut hancur.
Selain berhasil menimpakan kerugian besar di jajaran musuh, IS juga memperoleh sejumlah rampasan perang berupa persenjataan berikut amunisinya, dan unit kendaraan yang dilengkapi dengan senapan mesin berat kaliber 23 mm. [fudhail/azzammedia]

Link:  http://bit.ly/1ihB6K7

PM Israel Peringatkan Disintegrasi Timur Tengah karena IS

Reuters PM Israel Benjamin Netanyahu hari Senin (23/3) minta maaf telah menyakiti perasaan warga Arab di yIsrael

INGGRIS- Benjamin Netanyahu mengatakan saat ini diperlukan tindakan untuk mencegah Timur Tengah "terpecah-belah" karena adanya ancaman Negara Islam.

Hal itu dikatakan oleh perdana menteri Israel ketika tiba di kantor perdana menteri Inggris, Downing Street, untuk bertemu Perdana Menteri David Cameron, Kamis (10/9/2015).

"Timur Tengah terpecah-belah di bawah kekuatan kembar militan Islam, militan Sunni dibawah Negara Islam atau Islamic State dan militan Syiah pimpinan Iran"

"Saya yakin kita bisa bekerja sama di tataran praktis untuk menghadang gelombang Negara Islam baik di Timur Tengah maupun di Afrika," kata Netanyahu mengajak penguasa-penguasa arab.

Di samping ancaman IS, perdana menteri Israel juga mengatakan pihaknya "siap melanjutkan perundingan langsung dengan Palestina tanpa syarat apapun untuk memulai negosiasi ... sekarang juga". Pret... nyatanya Israel terus membantai muslim di Palestina.

Kunjungan Netanyahu ke London diwarnai protes yang menuntut agar ia ditangkap atas tuduhan melakukan kejahatan perang di Gaza.Kelompok pemrotes tersebut terlibat bentrok dengan para aktivis pro-Israel.  (Kompas/infoduniamiliter)

IS Gelar Serangan ke Militer Irak di zabu Sawdah

Serangan bom martir menghantam benteng terkuat pasukan Shofawiyyin di distrik Albu Sawdah, Kamis (26 Dzulqo’dah) diikuti dengan masuknya sejumlah regu penyusup IS ke dalam arena kontak senjata.
Koresponden Azzam Media di wilayah al Fallujah menuturkan, operasi bom martir tersebut dimotori oleh seorang mujahid Abu Bakr asy Syamiy taqobbalahullah mengendarai satu unit kendaraan Jarofah lapis baja bermuatan material bom.
Serangan terkoordinasi ini berhasil mencapai kesuksesan gemilang dengan dikuasainya sejumlah titik militer strategis di kawasan utara kota al Karmah tersebut, dan diperolehnya sejumlah besar ghonimah persenjataan sekaligus kendaraan.
Hingga kabar ini diturunkan, konfrontasi senjata masih berlanjut. [fathan/azzammedia/infoduniamiliter]

Tentara "Firaun" Bunuh 4 Warga Sipil di Sinai

Tentara Mesir dilaporkan membunuh empat orang warga sipil di semenanjung Sinai, yang merupakan wilayah paling bergejolak di Mesir. Menurut sumber kesukuan setempat, empat warga sipil ini tewas dalam operasi militer besar-besaran Mesir di Sinai.

Menurut sumber yang tidak ingin disebutkan namanya tersebut, tentara pendukung rezim diktator Alsisi yang haus darah itu secara brutal menembaki warga sipil di desa kota Sheikh Zuweid dan kota Rafah. "Di hari ketiga operasi tentara Mesir menembaki warga sipil di dua kota tersebut," ucap sumber tersebut.

"Dari empat korban, salah satunya adalah seorang wanita. Operasi yang dilakukan tidak pandang bulu, semua rumah dan bangunan sipil turut menjadi sasaran," sambungnya, seperti dilansir Middle East Monitor pada Kamis (10/9/2015).

Mesir Senin lalu memang telah mengumumkan bahwa mereka akan menggelar operasi militer besar-besaran di semenanjung Sinai. Operasi ini, menurut militer Mesir ditujukan untuk memukul mundur pejuang bersenjata yang berada di Sinai. (Sindo/infoduniamiliter)

Link:  http://bit.ly/1JYLjE3

Badai Gurun, IS Justru Raih Kemajuan di Deir Ezzour

Tentara Islamic State pada Rabu malam (26 Dzulqo’dah) mengumumkan kontrol penuh atas Matrka Batalyon Roket dan Perumahan Putih di sekitar Bandara Militer Deir Ezzor, setelah konfrontasi senjata yang memakan puluhan jiwa tentara rezim Nushairiyyah.
Koresponden Azzam Media di wilayah al Khoyr melaporkan, serangan dibuka secara tiba-tiba menggunakan dua unit bom martir menghantam kawasan sekitar bandara militer, mengambil kesempatan atas absennya aktivitas pesawat tempur Nushairiyyah akibat badai gurun yang melanda sebagian wilayah Suriah selama empat hari terakhir.
Bertindak sebagai eksekutor operasi bom martir, Abu Ayman al Anshoriy dan Abu Khonsaa’ al Homsiy, mengendarai dua unit Tank lapis baja bermuatan material peledak, disusul dengan masuknya pasukan infantri dan kavaleri Mujahidin IS ke arena pertempuran.
Hasilnya, markas Batalyon Artilleri Roket Nushairiy dan Perumahan Putih yang berada di tenggara bandara militer Deir Ezzor takluk di tangan Mujahidin. Hingga kabar ini diturunkan, kontak senjata masih berlangsung, dimana rezim Nushairiyyah melancarkan bombardir udara dan artilleri sporadis di sejumlah desa dan perkotaan. [ubayd/fudhail/azzammedia/infoduniamiliter]

Link:  http://bit.ly/1OCoDKS

Israel Klaim Buat Drone Mini Pengintai Reaktor Nuklir

Zionis Israel kembali mengklaim bahwa mereka berhasil membuat sebuah pesawat drone mini yang dapat digunakan untuk mengumpulkan informasi tentang kegiatan nuklir dan mengukur tingkat radiasinya.

Seperti dilansir surat kabar Haaretz dalam terbitannya hari Rabu (09/09) kemarin menyatakan, “Drone yang dikenal dengan nama helikopter Micro kini sedang di uji coba untuk mengukur tingkat radiasi di pabrik nuklir Zionis Israel, Dimona.”

“Drone ini tidak memiliki paparan tingkat radiasi ataupun menyebarkan radiasi kepada manusia dan dapat menditeksi paparan radiasi di dalam tanah, ” tulis Haaretz dalam artikelnya.

Pemerintah Zionis Israel mengklaim bahwa drone tersebut bahkan membedakan antara radiasi alam dan radiasi yang dihasilkan oleh manusia dengan teknologi yang telah disematkan didalamnya.

Drone pesawat dengan ukuran tidak lebih dari seukuran telapak tangan orang dewasa dan dapat terbang dengan kecepatan 30 knot dalam waktu 20 menit merupakan buah kerjasama antara pemerintha Zionis Israel dengan Departemen Energi AS yang bertanggung jawab atas urusan nuklir.

Tidak ada bocoran apakah drone mini yang dirancang untuk menguji zona radioaktif dan melacak kebocoran radiasi di pabrik nuklir akan digunakan untuk kegiatan spionase militer Zionis Israel. (Rassd/Ram/eramuslim/infoduniamiliter)

Link:  http://bit.ly/1izahAN

Jabhah Nushrah Rebut Bandara di Suriah

Setelah selama dua tahun melakukan pengepungan, pasukan pemberontak Suriah berhasil menguasai pangkalan udara utama pasukan pemerintah yang berada di barat laut Suriah. Keberhasilan pasukan pemberontak ini semakin memberikan tekanan kepada pasukan pemerintah.

Seperti disutat dari Reuters, Rabu (9/9/2015), sebuah sumber di kelompok pemberontak menyatakan jika Front Nusra, berada di balik kesuksesan pasukan pemberontak menaklukan pangkalan militer Abu al-Duhur. Pasukan ini adalah bagian dari koalisi "kelompok-kelompok Islam-nasionalis" yang kerap disebut jaisyul fath (tentara Penakluk), karena keberhasilannya menaklukan sejumlah provinsi di sekitar Idlib.

Menurut kelompok yang memantau konflik di Suriah, pasukan pemberontak berhasil mengusir pasukan pemerintah yang berjuang untuk mempertahankan pangkalan militer Abu al-Duhur. Pasukan pemerintah bahkan terpaksa dievakuasi ke sejumlah pos. 

Menurut kelompok pemantau, anggota milisi pro pemerintah saat ini bertahan di dua desa Syiah yang ada di Provinsi Idlib. Sedangkan pasukan pemerintah sendiri telah ditarik munduk ke provinsi.

Sebelumnya, Suriah menuduh Turki telah membiayai dan membantu kelompok pemberontak yang berusaha menggulingkan pemerintah. Damaskus menuding Turki memainkan peran penting terkait keberadaan pejuang asing dalam negara tersebut untuk membantu kelompok pemberontak. (Sindo/infoduniamiliter)

Link:  http://bit.ly/1QnTeNi

Rusia Ingin Kembali ke Afghanistan, Cari Mati?!

Selasa 8 September 2015, pemerintah Rusia mengumumkan niatnya untuk kembali ke Afghanistan, dalam rangka membantu pemerintah Kabul memerangi mujahidin pasca rencana penarikan pasukan NATO di akhir tahun 2015 ini.

Dalam pernyataan yang disampaikan utusan khusus Presiden Vladimir Putin ke Afghanistan, Zamir Kabulov, mengatakan bahwa Rusia sedang mempertimbangkan pengiriman bantuan militer ke Afghanistan untuk membantu pasukan keamanan rezim boneka untuk memerangi kelompok mujahidin Taliban dan mujahidin lainnya.

“Bantuan militer tersebut bisa berarti pemberian senjata termasuk helikopter. Akan tetapi kebijakan ini akan dibahas kembali oleh pejabat Rusia karena menyangkut masalah keamanan di tingkat nasional,” ujar Kabulov seperti dilansir kantor berita Interfax.

Menurutnya Rusia siap mendukung langkah keamanan yang dilakukan pemerintah Kabul, dan berharap respom positif yang akan di dapat dari sisi Afghanistan.

Sejumlah laporan media mengungkapkan bahwa penarikan pasukan Atlantik Utara (NATO) dari Afghanistan dapat memperburuk kondisi keamanan di negara tersebut, dan mengancam wilayah perbatasan selatan Rusia. (Dostor/Ram/eramuslim/infoduniamiliter)

Link:  http://bit.ly/1JUYhmf

IS Kuasai Basis Militer Syiah di Samarra

Tentara Khilafah provinsi Salahuddin melakukan operasi penyerangan terhadap basis militer Shafawi di jazirah Samara’. Dalam penyerangan yang berlangsung dalam gelap malam hingga keesokan harinya ini, mujahidin mengerahkan satu unit bom martir yang menghantam gerbang benteng musuh hingga membuka jalan bagi pasukan penyerbu.
Akhir pertempuran, Allah mengaruniakan kemenangan bagi mujahidin dan ghanimah yang banyak. (Azzammedia/infoduniamiliter)
Link:  http://bit.ly/1XL3K6e

Rusia Beli 10 Drone Buatan Israel

Surat kabar harian Vedomosti mengungkapkan bahwa militer Rusia berencana membeli 10 pesawat tanpa awak buatan Israel yang akan digunakan dalam pengumpulan data intelijen.

Menurut keterangan sumber yang tidak mau diungkapkan namanya kepada Vedomosti menerangkan bahwa kesepakatan tersebut telah disetujui oleh Kementerian Pertahanan Rusia dengan pembelian pertama 1 buah drone tak berawak Israel yang dikenal di Rusia dengana nama “Forbust”.

Pesawat tanpa awak ini nantinya akan dirakit di Rusia di bawah lisensi yang diberikan kepada perusahaan penerbangan sipil Ural, yang memiliki 48% saham di industri pertahanan Rusia.

Sumber tersebut memperkirakan bahwa Forbust akan digunakan militer Rusia untuk memantau wilayah perbatasan antara Rusia dan Ukraina, guna mendukung milisi pro-Rusia yang kini menguasai wilayah timur Ukraina.

Sementara itu ketika dikonfirmasi mengenai penjualan tersebut, perusahaan Israel Aerospace Industries menolak untuk mengomentari laporan ini. (Dostor/Ram/azzammedia/infoduniamiliter)

Link:  http://bit.ly/1UBillP

IS Terima Pertaubatan Para Mantan Tentara Bashar Assad

Kantor berita Islamic Stats provinsi Dimashq juga merilis reportase foto merekam dauroh (training) keilmuan syar’iy bagi orang-orang Sunni yang pernah bergabung dalam barisan tentara Nushairiy dan telah bertaubat di kota al Qoryatayn. Mereka kembali mempelajari aqidah shohihah, kembali pada Dienul Islam. (Azzammedia/infoduniamiliter)

Link:   http://bit.ly/1Lk1DNw





Rusia Kirim Kapal Selam Nuklir ke Suriah untuk Bantu Diktator Assad

Sebuah situs berita intelejen milik Zionis Israel mengungkapkan bahwa sebuah kapal selam nuklir terbesar di dunia milik pemerintah Rusia dikabarkan kini tengah dalam perjalanan menuju Suriah untuk membantu rezim Bashar Al Assad.

Dalam pemberitaannya pada hari Selasa (08/09) kemarin, situs Debka menyatakan bahwa kapal selam yang dikenal dengan nama Dmitry Donskoy TK-208 ini membawa 20 rudal nuklir antar benua berjenis Bulava RSM-56, serta 200 hulu ledak nuklir lainnya yang rencananya akan ditempatkan di depan garis pantai Suriah.

Menurut sumber Debka yang tidak mau diungkapkan identitasnya menerangkan bahwa kapal selam tersebut telah berlayar sejak tangga 4 September lalu dari Rusia, dengan pengawalan 2 kapal perang anti-kapal selam buatan. Dan diperkirakan akan tiba di Suriah pada tanggal 8 September kemarin.

Entah apa tujuan Rusia mengerahkan kapal selam nuklir terbesar miliknya, akan tetapi sejumlah pihak menduga ini adalah peringatan keras dari negeri “beruang merah” terhadap AS dan aliansinya agar tidak macam-macam dengan Bashar Al Assad.

Perlu diketahui bahwa NATO menjuluki kapal selam Dmitry Donskoy TK-208 sebagai kapal selam “topan” karena kemampuannya yang sangat ditakuti oleh Amerika dan sekutu-sekutunya.  Suriah saat ini mengalami perang segitiga, dimana AS dan milisi shahawat ingin Suriah menjadi negara Republik demokrastis sementara Rusia dan Syiah ingin terus mempertahankan kekuasaan Bashar Assad , sementara mujahidin Islamic State menginginkan negara khilafah yang tidak hanya di Irak dan Suriab namun terus berekspansi ke seluruh dunia.

(Almasryalyoum/Ram/eramuslim/infoduniamiliter)

Link:  http://bit.ly/1LXd9RJ

IS Libya Serang Dua Markas Rezim Boneka

Puluhan tentara rezim boneka AS di Libya pimpinan Jenderal Khalifah Heftar tewas terbunuh dalam sebuah serangan Senin (23 Dzulqo’dah) oleh tentara Khilafah Islamic State di distrik barat kota pesisir Benghazi, Libya.
Laporan koresponden Azzam Media di wilayah Barqah, menyatakan ikhwah Mujahidin melancarkan operasi penyerbuan terkoordinasi menargetkan dua markas militer yang berlokasi di distrik Mihwar an Nawaqiyyah, salah satunya kantor kepolisian.
“Penyerbuan melibatkan sejumlah regu penyerbu, dan unit senjata mesin berat IS. Menghancurkan tiga kendaraan musuh, diantaranya satu unit Tank,” demikian salah satu isi laporan tersebut.
“Sementara jumlah kerugian personel, mencapai puluhan murtaddin tewas. Beberapa terbunuh mengenaskan dalam kondisi kepala putus,” imbuhnya.
Selain itu, tentara Khilafah juga memperoleh sejumlah besar ghonimah (rampasan perang) persenjataan, dari sejumlah unit kendaraan yang dilengkapi dengan senapan mesin berat Dushka (12,5 mm) dan kaliber 14,5 mm, serta sejumlah senjata ringan berikut amunisinya. [fudhail/izzul/azzammedia/infoduniamiliter]

Link:  http://bit.ly/1Q0czmW

Tinggalkan Pantai Alaska, 3 Kapal Perang China Bingungkan Pentagon




WASHINGTON - Pentagon dibuat bingung oleh tiga kapal perang China yang meninggalkan lepas pantai Alaska setelah bermanuver. Sampai saat ini, Pentagon tidak tahu maksud dari manuver ketiga kapal perang China di Laut Bering dekat Alaska itu.

“Lima kapal (termasuk tiga kapal) perang yang terlihat oleh AS di lepas pantai Alaska, kini memulai perjalanan untuk kembali,” kata Kepala Operasi Angkatan Laut AS, Laksamana Jonathan Greenert, kepada Reuters¸yang dilansir Jumat (4/9/2015).

Dia menduga, manuver kapal-kapal perang China itu tidak lebih dari sekadar latihan perang saat berlayar di perairan internasional di Laut Bering sejak Rabu lalu. Ketiga kapal perang China itu disertai kapal pengisi bahan bakar dan kapal amfibi.

Pentagon menyatakan, manuver kapal-kapal perang China di dekat Alaska itu merupakan yang pertama kali terjadi.

”Kami menghormati kebebasan semua bangsa untuk mengoperasikan kapal militer di perairan internasional sesuai dengan hukum internasional,” kata juru bicara Pentagon, Kapten Jeff Davis.

Selain Pentagon, Gedung Putih juga dibuat bingung dengan maksud dari manuver kapal-kapal perang China itu. Kendati demikian, juru bicara Gedung Putih, Josh Earnest, memastikan bahwa aksi kapal-kapal perang China itu bukan sebagai ancaman. “Washington sedang bingung terkati maksud semua ini yang masih belum jelas,” ujarnya.

Sementara itu, Kementerian Pertahanan China, sempat mengkonfirmasi bahwa tujuan manuver kapal-kapal perangnya hanya untuk latihan rutin. Aksi kapal-kapal perang China di dekat Alaska itu hanya berselang beberapa jam setelah Bejing menggelar parade militer besar-besaran untuk memperingati 70 tahun akhir Perang Dunia II.
http://international.sindonews.com

Militer Syiah Keok, IS Panen Senjata di Fallujah

Para kesatria pertempuran, mujahidin tentara khilafah di wilayah Fallujah menggelar operasi pembebasan sebuah kawasan industri yang dijadikan markas oleh tentara Shafawi, di timur kota Fallujah.
Pertempuran berlangsung sengit, mujahidin mengerahkan berbagai senjata ringan dan berat, hingga akhirnya Allah memberikan kemenangan kepada mujahidin, mengambil alih kawasan industri ini.
Dari operasi ini, mujahidin juga mendapatkan ghanimah yang melimpah berupa amunisi dan persenjataan, berikut kendaraan-kendaraan perang. Video bisa dilihat disini (Azzammedia/infoduniamiliter)

Link:   http://bit.ly/1PWFIiR

Ogah Terima Yahudi Afrika, Israel Bangun Tembok Pembatas

Minggu 6 Agustus 2015, pemerintah Tel Aviv mengumumkan bahwa negaranya mulai membangun pagar pembatas dengan Jordania yang berada di sebelah timur Zionis Israel, seperti dilansir surat kabar Yisrael Home.

Dalam keterangan yang disampaikan juru bicara pemerintah menerangkan bahwa kebijakan ini diambil untuk mencegah masuknya arus imgran gelap dari Afrika yang mengaku sebagai umat Yahudi menuju wilayah Zionis Israel.

Tahap awal pembangunan sendiri dimulai sejauh 30 kilometer yang terbentang dari Eliat di wilayah utara hingga kota Al Urbah, dengan total keseluruhan dana mencapai 250 juta shekel atau sebesar 909 juta rupiah. (Rassd/Ram/eramuslim/infoduniamiliter)

Link:  http://bit.ly/1EMOzmQ

IS Sampaikan Pesan Lagi untuk Rakyat Palestina

Tentara Khilafah provinsi Damaskus kembali mengirimkan risalah dan pesan-pesan kepada kaum muslimin di Baitul Maqdis, Palestina. Sebuah pesan berharga terkait penjajahan negeri yang diberkahi ini oleh bangsa terlaknat Yahudi dan upaya untuk membebaskannya.
Dalam video risalah ini juga disampaikan bahwa segala upaya yang pernah dilakukan dalam pembebasan Palestina harus terus dikobarkan seraya membuang kerangka nasionalisme (atas nama bangsa Palestina) yang selama ini disponsori oleh pemerintahan thaghut Palestina dan Hamas. Mengembalikan tujuan dan kerangka perjuangan hanya di jalan Allah untuk meninggikan kalimat-Nya, bukan dijalan demokrasi dan selainnya.
Video bisa diklik disini (Azzammedia/infoduniamiliter)

LinK:  http://bit.ly/1KA8uIa

Angola Resmi Larang Agama Islam

Angola, sebuah negara di Afrika menjadi negara pertama yang secara resmi memberlakukan pelarangan terhadap agama Islam. Masjid menjadi bangunan yang terlarang, kitab suci al-Quran menjadi sekadar “buku” yang dilarang keberadaannya, sholat, puasa ramadhan, dan semua yang berbau Islam menjadi terlarang keras.

President Angola Jose Eduardo dos mendukung penuh pelarangan ini tanpa mempertimbangkan asas kebebasan memeluk agama bagi rakyatnya.

”Inilah akhir pengaruh Islam di negara kami,” ujarnya seperti dilansir dari Morroco News.

Presiden menetapkan pelarangan Islam melalui Menteri budaya, Rosa Cruz e Silva yang akan mengumumkan secara langsung. Menurut Silva, agama Islam memang belum mendapatkan izin dari pemerintahannya. ”Proses legalisasi Islam tidak disetujui oleh Kementerian kehakiman dan HAM. Masjid mereka akan segera ditutup,” katanya.

Silva mengatakan pelarangan Islam bukan tanpa pertimbangan. Menurutnya Islam tidak sejalan dengan adat istiadat dan budaya masyarakat Angola, tanpa merinci budaya apa yang dimaksud.

Proses pelarangan eksistensi Islam di Angola diyakini bukan tanpa sebab dan tanpa proses panjang. Mungkin ada banyak sebab, dan mungkin pula salah satunya adalah “serbuan investor dan pekerja Negara Komunis RRC” ke Angola.

Belum lama ini, situs pribuminews memuat satu artikel “Cina Kuasai Angola, Sebentar Lagi Indonesia” (Senin, 29 Juni 2015). Salinan artikelnya secara lengkap seperti di bawah ini:

Cina Kuasai Angola, Sebentar Lagi Indonesia

Terkait dengan berbondong-bondongnya warga negara Cina ke Indonesia, Direktur Eksekutif Nurjaman Center for Indonesian Democracy (NCID) Jajat Nurjaman mengatakan, beredarnya video dengan judul Indonesia adalah Angola Berikutnya? (http://www.vidio.com/watch/91133-indonesia-angola-berikutnya%EF%BB%BF) di sosial media menjadi suatu perbincangan hangat. Pasalnya, dalam video tersebut terlihat tampak secara jelas pola Cina dalam menguasai sebuah negara.

“Dalam video tersebut ditunjukan bagaimana Cina sukses menjadikan Luanda (ibukota Angola) sebagai kota yang maju. Namun, yang menarik adalah dengan dalih untuk kecepatan kerja dan efisiensi, pembangunan tersebut tenaga kerjanya pun didatangkan dari Cina, padahal tingkat pengangguran penduduk di negara tersebut tinggi. Ini merupakan gerakan senyap Cina untuk menguasai pereknomian sebuah negara” tutur Jajat.

Menurut Jajat, melihat investasi besar-besaran yang dilakukan Cina di Indonesia saat ini, sangat mungkin apa yang terjadi di Angola akan terjadi di Indonesia. Apalagi hal ini diperkuat dengan kesepakatan antara Presiden Joko Widodo dengan Presiden Cina Xi Jinping beberapa waktu lalu mengenai pertukaran penduduk hingga 10 juta penduduk. Jajat menganjurkan Jokowi jangan terlalu polos dan begitu saja menerima pinangan Cina.

“ Jokowi seharusnya lebih lihai dalam masalah hubungan luar negeri, terlihat sekali kepolosan beliau dalam menjalin hubungan dengan Cina. Ini sudah merupakan bentuk penjajahan modern, jika dulu asing hanya bisa mengeruk hasil bumi Indonesia secara terbatas, yang terjadi sekarang malah semakin parah. Bukan hanya menguasai hasil bumi, namun berbagai mega proyek di Indonesia pun telah diserahkan ke Cina, sementara itu rakyat hanya akan jadi penonton bahkan menjadi tamu di negerinya sendiri”, tutup Jajat.[]

Nah, silakan pikir dan coba renungkan sendiri. (rd/eramuslim/infoduniamiliter)

Link:  http://bit.ly/1KVZz2m

IS Kuasai Banyak Wilayah di Jazal, Suriah

Tentara Islamic State kembali memperbarui serangan pada Sabtu (21 Dzulqo’dah) fajar hari terhadap distrik Jazal, 15 kilometer barat laut kota Tadmur atau Palmyra, dari sejumlah arah, yang berhasil menguasai sejumlah titik setelah konfrontasi senjata sengit mengalahkan bala tentara rezim Nushairiyyah.
Sumber-sumber Azzam Media di wilayah Hims bagian timur menyatakan, pasukan rezim Suriah terkepung setelah Mujahidin memotong jalur suplai logistik Nushairiyyah, dan menghancurkan tuga unit Tank berikut satu unit Shilka.
Hingga kabar ini diturunkan, baku tembak masih berlangsung, dengan posisi IS lebih unggul karena menguasai sejumlah besar wilayah. Reporter lapangan Azzammedia meminta umat islam untuk membantu mujahidin dengan doa. [shuhayb/fudhail/azzammedia/infoduniamiliter]

Link:  http://bit.ly/1Nbu1po

Al-Shabab Rebut Dua Wilayah Baru

Kelompok mujahidin Al Shabaab berhasil menguasai dua kota selama dua hari di sebelah barat daya Somalia. Keberhasilan Al Shabaab ini kurang dari seminggu setelah mereka menyerang pangkalan milik Uni Afrika di daerah yang sama.

Dalam pernyataannya, Al Shabaab menyatakan, mereka telah menguasai dua kota kecil di wilayah Bawah Shabelle-El Saliindi, 65 km sebelah selatan dari ibukota Mogadishu. Kota-kota itu terletak di sepanjang perjalanan dari Mogadishu ke pelabuhan Marka dan Kuntuweral, seperti dikutip dari laman Trust, Sabtu (5/9/2015).

"Sangat menyedihkan mengatakan bahwa Al Shabaab telah mengambil alih El Saliindi. Sedangkan pasukan Uni Afrika telah menarik diri dan sekarang Al Shabaab mengontrol daerah itu," ujar Gubernur Lower Shabelle.

Sebelumnya, kelompok Al Shabaab telah menyerang konvoi pasukan Uni Afrika di luar Marka dan mengklaim telah membunuh beberapa tentara dalam serangan itu.

Hal ini dibenarkan oleh Gubernur Lower Shabelle, namun ia tidak mengetahui secara persis jumlah korban. "Sebuah bom pinggir jalan yang menargetkan kendaran Uni Afrika meledak di luar Marka. Kami tidah tahu tentang rincian korban," ujarnya.

Al Shabaab berhasil menguasai pangkalan militer Uni Afrika, 90 km sebelah selatan Mogadishu pada 1 September lalu. Serangan itu bertepatan dengan satu tahun tewasnya pemimpin kelompok yang berafiliasi dengan Al-Qaeda ini, Ahmed Abdi Godane, akibat serangan udara Amerika Serikat (AS).
(esn/sindo/infoduniamiliter)

Link:  http://bit.ly/1hMX3Qg

Markas Militer Syiah Remuk Dihajar IS di Dekat Ramadi

Dua operasi serangan bom martir menghajar konsentrasi pasukan militer syiah Irak / Rofidhoh Shofawiyyin di timur laut dan tenggara kota Ramadi, Jum’at (20 Dzulqo’dah). Koresponden Azzam Media di wilayah al Anbar memberikan rincian laporan atas serangan yang menewaskan puluhan tentara syiah berikut sejumlah kendaraan militer lapis baja tersebut.
Di Tenggara Ramadi, satu unit mobil Hummer bermuatan material peledak dikendarai oleh tentara IS, Abu Kholid asy Syamiy taqobbalahullah menargetkan markas Shofawiyyin di gurun al Humayroh. Sedikitnya enam kendaraan tempur murtaddin hancur.
Sementara itu, di tenggara Ramadi, Abu Miqdad al Urduniy melancarkan operasi syahid menggunakan bom truk menghantam sekumpulan tentara rezim Iraq dan militan Hasyad Sya’biy Rofidhi, di gurun Albu ‘Aitsah.
Segera setelah ledakan terjadi, sejumlah kecil tentara IS bergerak menghampiri lokasi, guna menghabisi sisa-sisa tentara syiah yang masih hidup. [fudhail/kholid/azzammedia/infoduniamiliter]

Link:  http://bit.ly/1i5Ayqs

Prancis Akan Perpanjang Operasi Militer di Suriah

Belum puas membuat rakyat di Suriah sengsara, Prancis masing ingin terus melakukan pembantaian di Suriah, khususnya di wilayah kekuasaan IS. Media di Prancis menurunkan laporan yang menyatakan Presiden Francois Hollande tengah mempertimbangkan untuk memperpanjang operasi militer di Suriah guna menyerang wilayah IS.

Media Prancis, La Monde, melaporkan Holande tengah mempelajari kemungkinan untuk mengirimkan pesawat tempur Prancis ke Suriah untuk menggempur IS, seperti dilansir oleh Telegraph, Sabtu (5/9/2015).

Menurut La Monde, Holande telah melakukan pertemuan dengan Dewan Pertahanan Prancis untuk membahas kemungkinan itu. Holande rencananya akan mengungkapkan pandangannya itu dalam sebuah konferensi pers pada Senin pekan depan.

Dalam laporannya, La Monde menyatakan, pertimbangan tersebut muncul dilatarbelakangi sejumlah permasalahan. Permasalahan itu adalah eksodus pengungsi Suriah, kegagalan koalisi internasional untuk memukul mundur ISIS, dan keterlibatan militer Rusia di Suriah untuk membantu Assad.

Sebelumnya, Holande menyerukan sebuah solusi politik untuk menyelesaikan permasalahan di Suriah. "Kita harus memastikan bahwa kita dapat menemukan solusi politik dalam memerangi terorisme dengan metoda yang tepat dan kerjasama yang baik," ujarnya.
(esn/sindo/infoduniamiliter)

Link:  http://bit.ly/1UA3ORS

Tentara Turki yang hilang Ternyata Dirawat di Rumah Sakit IS

Seorang tentara Turki yang hilang setelah menyerang tentara IS di perbatasan dengan wilayah Suriah, dikabarkan telah ditangkap oleh Tentara Islamic State (IS). Saat ini, ia berada di sebuah rumah sakit yang dioperasikan oleh Islamic State.

Laporan tersebut diturunkan oleh koran Hurriyet, yang dikutip oleh Reuters, Sabtu (5/9/2015). Menurut sumber-sumber keamanan mengutip laporan intelijen, Hurriyet Daily News melaporkan, tentara yang hilang itu mengalami luka di kakinya. Ia dibawa ke sebuah rumah sakit yang berada di dekat Aleppo. Namun, sejumlah pejabat Turki yang dimintai konfirmasinya menolak untuk berkomentar.

Jika kabar ini benar, maka hal ini akan menjadi masalah yang besar bagi Turki paska meningkatnya operasi militer terhadap IS sejak bulan Juli. 

Tahun lalu, IS menahan 46 tawanan Turki, termasuk seorang diplomat senior. Mereka ditawan selama 3 bulan lebih, sebelum akhirnya dibebaskan. Mereka dibebaskan karena saat itu Turki enggan terlibat dalam perang melawan IS.

Namun kini Turki sudah lupa dengan kebaikan IS tersebut, kebijakan itu telah berubah. Turki telah memutuskan untuk membuka salah satu pangkalan udaranya untuk koalisi internasional pimpinan Amerika Serikat guna menyerang basis IS. Tidak hanya itu, Turki pun ikut dalam operasi serangan udara memerangi IS.

Seperti diberitakan sebelumnya, seorang tentara Turki hilang dan lainnya tewas saat terjadi baku tembak dengan anggota IS di dekat kota Kilis, Turki. Kota ini berdekatan dengan wilayah Suriah yang telah berada di bawah kendali IS selama berbulan-bulan.
(esn/sindo/infoduniamiliter)

Link:  http://bit.ly/1O6geBq

Top