Tajuk

Lokal

Islam

Barat

Timur

Like Us

Sejarah

Korut Siap Lancarkan Serangan Perdana ke Korsel

Pemerintah Korea Utara, Sabtu (12/3/2016), mengatakan, militernya siap melakukan serangan pre-emptiveterhadap Korea Selatan. Militernya juga siap "membebaskan" musuhnya dari kegaduhan latihan militer gabung Korsel dan Amerika Serikat.
Dalam pernyataan resmi yang dirilis oleh media Pyongyang,  Staf Umum Tentara Rakyat Korut mengatakan, unit militernya yang berada di garis depan bersiap untuk menyerang pertama.

Menurut Associated Press, serang itu akan dilakukan militer Korut  jika ada tanda-tanda bahwa pasukan AS dan Korsel terlibat dalam latihan militer bersama.

Pyongyang mengatakan, latihan militer bersama AS dan Korsel hanyalah kedok untuk menyerang atau menginvasi teritori Korut. Rencana untuk melakukan serangan pertama ke Korsel juga telah mendapat sinyal dari pemimpin muda Kim Jong Un.
Militer Korut mengatakan, mereka akan melawan latihan bersama AS dan Korsel. Sebab latihan itu bertujuan menyerang Pyongyang yang berencana "membebaskan seluruh Korsel, termasuk Seoul". Militer Korut juga sanggup melaksanakan serangan blitzkrieg berpresisi tinggi terhadap posisi  musuh.

Ketika latihan bersama AS dan Korsel dimulai pada Senin lalu, Korut memperingatkan bahwa sebuah "serangan pre-emtive nuklir keadilan" yang membabi buta akan diarahkan ke Washington dan Seoul.

Korut telah sering  mengeluarkan ancaman seperti itu sebelumnya. Pyongyang telah mengecam latihan militer tahunan yang dilakukan Seoul dan Washington di Korsel dan menyebut latihan terbaru ini  sebagai rencana untuk menginvasi Korut.

Washington dan Manila mengatakan, latihan militer, yang pada tahun ini digambarkan sebagai yang terbesar yang pernah dilakukan, adalah untuk pertahanan dan merupakan kegiatan rutin tahunan.

Hal yang membuat Pyongyang khawatir, latihan besar terjadi setelah Korut melakukan uji coba nuklir dan penembakan rudal jarak pendek ke laut di timur Korut. (Kompas/kabarduniamiliter)

Mengenal Sang Tentara Berkuda Pertama Dalam Islam (2)

Suatu hari, Miqdad bin Amr diangkat oleh Rasulullah Shalallahu'alaihi Wassalam sebagai pemenang kendali (amir) di suatu daerah. Tatkala ia kembali dari tugasnya, Nabi bertanya, "Bagaimanakah pendapatmu setelah menjadi amir?"
Ia pun menjawab dengan jujur, "Engkau telah menjadikan diriku menganggap diri sendiri di atas semua manusia, sedangkan mereka semua di bawahku. Demi Dzat yang telah mengutusmu membawa kebenaran, sejak saat ini saya tidak berkeinginan menjadi pemimpin sekalipun untuk dua orang untik selama-lamanya."
Miqdad adalah sosok laki-laki yang tidak ingin tertipu oleh dirinya sendiri dan tidak mau terpedaya oleh kelemahannya. Ia memegang jabatan sebagai amir, hingga dirinya diliputi oleh kemegahan dan pujian. Kelemahan ini disadarinya hingga ia bersumpah akan menghindarinya dan menolak untuk menjadi amir lagi setelah pengalaman pahit itu. Faktanya, setelah itu ia benar-benar mepati janji dan sumpahnya itu, hingga sejak itu ia tidak pernah mau menerima jabatan amir.
Miqdad selalu mendengarkan hadits yang didengarnya dari Rasulullah Shalallahu'alaihi Wassalam:
"Orang yang berbahagia ialah orang yang dijauhkan dari fitnah."
Oleh karena itu, jabatan sebagai amir itu dianggapnya suatu kemegahan yang menimbulkan atau hampir menimbulkan fitnah bagi dirinya, maka syarat untuk mencapai kebahagiaan baginya, ialah menjauhinya. Salah satu perwujudan kearifannya ialah tidak tergesa-gesa dan sangat hati-hati menjauhkan putusan atas seseorang. Dan ini juga ia pelahari dari Rasulullah Shalallahu'alaihi Wassalam yang telah menyampaikan kepada umatnya, "bahwa hati manusia lebih cepat berbolak-balik daripada isi periuk saat mendidih."
Kecintaan Miqdad kepada Islam tidak terkira besarnya. Kecintaannya kepada Rasulullah Shalallahu'alaihi Wassalammenyebabkan hati dan pikirannya dipenuhi rasa tanggung jawab terhadap keselamatan orang yang dicintainya, hingga setiap ada kebohongan di Madinah, secepat kilah Miqdad telah berada di ambang pintu rumah Rasulullah Shalallahu'alaihi Wassalam menunggang kudanya, sambil menghunus pedang atau tombaknya.
Sementara itu, kecintaannya kepada Islam menyebabkannya bertanggung jawab terhadap keamananya. Tidak saja dari tipu daya musuh-musuhnya, tetapi juga dari kekeliruan rekan-rekannya sendiri.
Miqdad telah menunjukkan sikap yang mulia. Keagungan din ini telah mengangkatnya ke posisi yang terhormat. Ia berlalu sambil mendendangkan kata-kata:
"Biarlah aku mati, asal Islam tetap jaya."
Memang itulah yang menjadi cita-citanya, yaitu kejayaan Islam walau harus ditebus dengan nyawa sekalipun. Dengan keteguhan hari yang menakjubkan ia berjuang bersama para sahabatnya untuk mewujudkan cita-cita tersebut. Karena itu, sangat pantas bila ia mendapat kehormatan dari Rasulullah Shalallahu'alaihi Wassalam menerima ucapan berikut:
 "Sungguh, Allah telah menyuruhku untuk mencintaimu, dan menyampaikan pesan-Nya kepadaku bahwa Dia mencintaimu."(panjimas/kabarduniamiliter)

Disiksa Densus 88 3 Hari, Siyono Meninggal Dunia

Kabar meninggalnya Siyono (34 tahun), warga Dusun Brengkungan, Rt.11/05, Desa Pogung, Kecamatan Cawas, Kabupaten Klaten, Jawa Tengah (Jateng) mengejutkan semua pihak, khususnya keluarga. (Baca: Innalillahi!! Baru 3 Hari Ditangkap Densus 88 Usai Sholat, Siyono Klaten Meninggal Dunia)
Seperti diberitakan Manjanik.netsebelumnya, Siyono ditangkap Densus 88 pada Selasa (8/3/2016) malam seusai melaksanakan sholat Maghrib berjamaah di Masjid Muniroh, Dusun Brengkungan, Desa Pogung. (Baca: Geledah Rumah Siyono Klaten, Densus 88 Membuat Anak-Anak TK Ketakutan & Menangis Histeris)
Kabar tersebut pertama kali diperoleh Manjanik.net dari grup wartawan Solo Raya pada Jum'at (11/3/2016) siang. Awalnya, sejumlah wartawan kurang begitu percaya dengan kabar tersebut. Pasalnya, Siyono baru 3 hari ditangkap Densus 88.
Informasi yang beredar ditengah-tengah wartawan Solo Raya, Siyono meninggal dunia setelah mengalami penyiksaan pada saat diinterogasi Densus 88. "Innalillahi wa inna ilaihi roji'uun. Telah meninggal dunia Siyono terduga teroris alamat Brengkungan Pogung Cawas Klaten dalam pemeriksaan Densus 88 Jum'at 11 Maret 2016. Semoga husnul khotimah," demikian salah satu pesan yang diperoleh Manjanik.net pada Jum'at siang.
Kabar meninggalnya Siyono pun langsung dibenarkan oleh kakak kandung Siyono, yakni Wagiyono. Bahkan sejak Jum'at sore, Wagiyono dan istrinya Siyono, yakni Fida beserta anaknya sedang menuju Jakarta untuk melihat jenazah Siyo. (Baca: Lucu!! Tak Dapat Barang Bukti Terkait Terorisme, Densus 88 Bawa Buku Pelajaran TK)
Wartawan Manjanik.net pun langsung mengirimkan SMS yang isinya. "Maaf pak, apakah Mas Siyono sudah meninggal dunia seperti  kabar yang kami terima?," bunyi pesan SMS wartawan Manjanik.net kepada Wagiyono pada Jum'at malam. SMS itu dikirim setelah ditelfon, Wagiyono tidak juga mengangkatnya.
Namun SMS wartawan Manjanik.net tersebut baru dibales pada Sabtu (12/3/2016) pagi. "(Siyono –red) Sudah dipanggil Allah. (Kita –red) Masih di Jakarta. Diusahakan secepatnya (dibawa ke Klaten untuk dimakamkan)," demikian bunyi balasan SMS dari Wagiyono.
Untuk diketahui bersama, penyiksaan demi penyiksaan yang dilakukan Densus 88 saat menginterogasi para terduga teroris memang sudah menjadi rahasia umum. Hal ini terungkap melalui pernyataan sejumlah orang yang salah tangkap, maupun yang kini masih berada didalam penjara. [MRN/GA/manjanik/kabarduniamiliter]

Siapa Abu Omar Alshishani?

Syaikh Abu Omar al-Shishani diketahui komandan senior IS yang memiliki jabatan penting yang disebut Amerika sebagai menteri perang IS. Bahkan sejumlah sumber menyatakan jika Syaikh Abu Bakar Al-Baghdadi sebagai pemimpin utama IS sangat bergantung kepada Shishani dalam mengambil keputusan perang.
Omar al-Shishani yang memiliki nama asli arkhan Tayumurazovich Batirashvili itu mengawasi fasilitas penjara yang banyak dihuni sandera asing di dekat Raqqah.
Lahir pada tahun 1986 di Georgia yang saat itu masih merupakan bagian dari Uni Soviet, Omar al-Shishani memiliki reputasi sebagai penasihat militer yang dekat dengan pemimpin Islamic State (IS), Sayikh Abu Bakar Al-Baghdadi.
Omar al-Shishani yang berpenampilan khas dengan jenggot berwarna merah ini juga dikenal sebagai Omar dari Chechnya, dan salah satu mujahidin yang paling dicari barat. AS bahkan menawarkan imbalan sebesar US$ 5juta (Rp 64 miliar) bagi siapa saja yang memiliki informasi tentang dirinya. [SS/dbs/kabarduniamiliter]

IS Semakin Kokoh dan Luas di Libya

Dalam laporan tahunan mereka kepada Dewan Keamanan PBB yang dirilis pada Rabu (10/3), disebutkan juga bahwa Libya menjadi negara yang lebih menarik para mujahid asing terutama yang tiba melalui Sudan, Tunisia dan Turki.

Para pakar PBB juga menyatakan mereka telah menerima informasi tentang keberadaan sejumlah militer asing di Libya yang mendukung upaya untuk memerangi IS, namun mereka tidak memberikan rincian karena masih menginvestigasi informasi ini. 

"Munculnya IS di Libya kemungkinan akan meningkatkan tingkat gangguan internasional dan regional, yang bisa memprovokasi polarisasi [kekuasaan] lebih lanjut, jika tidak terkoordinasi," kata para pakar PBB yang mengawasi sanksi terhadap Libya.

"Untuk mengantisipasinya, IS telah menyebarkan narasi nasionalis, menggambarkan dirinya sebagai benteng yang paling penting melawan intervensi asing," kata para pakar PBB.

Militer IS memanfaatkan kekosongan politik dan keamanan di Libya menyusul aksi pemberontakan pada 2011 yang menggulingkan pemimpin negara itu, Muammar Gaddafi. 

Jumlah mujahid IS di Libya diperkirakan mencapai 6.000 orang. Jumlah ini merupakan peningkatan signifikan dari laporan pakar PBB pada akhir tahun lalu yang menyebutkan IS memiliki 2.000 hingga 3.000 mujahid. Laporan terbaru menyebutkan "sejumlah besar militan asing" telah tiba di wilayah Sirte yang dikuasai IS. (Cnn/kabarduniamiliter)

6 Warga Palestina Tewas, Setelah Mesir Banjiri Terowongan

Sedikitnya enam warga Palestina terjebak setelah terowongan penyelundupan di Gaza runtuh. Satu orang lainnya dinyatakan menghilang dalam insiden yang sama.

Disampaikan pejabat pertahanan sipil setempat, seperti dilansir AFP, Kamis (10/3/2016), insiden ini terjadi di salah satu terowongan bawah tanah yang menghubungkan Rafah di Gaza bagian selatan dengan Mesir. Pejabat setempat menyebut terowongan ini sebagai terowongan perdagangan.

Insiden runtuhnya terowongan bawah tanah di Gaza ini merupakan insiden keenam yang terjadi sejak Januari lalu. Beberapa insiden dipicu oleh aktivitas otoritas Mesir yang sengaja membanjiri zona perbatasannya sebagai upaya menghentikan penyelundupan melalui terowongan bawah tanah.

Dituturkan pejabat setempat yang enggan disebut namanya itu, bahwa otoritas setempat telah berhasil menghubungi salah satu warga Palestina yang terjebak dengan telepon genggam. Menurutnya, upaya penyelamatan tengah dilakukan.

Sejak 26 Januari, sedikitnya 12 warga Gaza tewas dalam lima insiden terowongan runtuh. Beberapa di antaranya disebut sebagai militan setempat.

Keberadaan terowongan bawah tanah dipicu oleh blokade Israel terhadap pergerakan orang serta barang-barang dari dan keluar Gaza. Mesir yang menjadi satu-satunya jalan masuk ke Gaza telah menutup sebagian besar perbatasannya sejak tahun 2013.

Terowongan semacam itu biasanya digunakan untuk menyalurkan barang-barang komersial, uang, hingga menjadi jalur warga keluar-masuk Gaza. Israel sempat menuding terowongan itu juga digunakan untuk menyalurkan senjata ke Gaza.

Pada akhir tahun 2014, sebagai bagian memulihkan perdamaian di wilayah konflik Sinai, Mesir mulai mendirikan buffer zone di perbatasan dengan Gaza dan menghancurkan ratusan terowongan bawah tanah. Rezim diktator Mesir dan Israel kompak membunuh warga Gaza secara perlahan-lahan, sunggug menyedihkan. (Kompas/kabarduniamiliter)

AS Bohong, Omar Alshishani Tidak Tewas

Organisasi Pemantau HAM Suriah, Kamis (10/3/2016), mengatakan, Abu Omar al-Shishani, salah seorang komandan senior IS, masih hidup meski mengalami luka berat. Sementara IS belum mengkonfirmasi keadaan beliau. Sebelumnya AS mengklaim telah membunuh mujahidin senior tersebut.

Pada Selasa (8/3/2016), sejumlah pejabat AS mengklaim Al-Shishani alias Omar Si Chechnya, yang diyakini sebagai menteri perang IS, tewas dalam serangan udara di kota Al-Shadadi, Suriah.

"Dia (Al-Shishani) tidak tewas, tetapi terluka parah. Dia kini sudah dipindahkan ke basis IS di kota Raqqa untuk menjalani perawatan," ujar Rami Abdulrahman, Direktur Lembaga Pemantau HAM Suriah.

Rami menambahkan, organisasinya mengumpulkan berbagai informasi terkait Al-Shishani dari berbagai sumber di lapangan.

Al-Shishani lahir pada 1986 di Georgia, yang saat itu masih menjadi negara bagian Uni Soviet. Dia dikenal sebagai penasihat militer pemimpin IS, Abu Bakar al-Baghdadi.

Serangan koalisi pimpinan AS di kota Al-Shadadi melibatkan beberapa gelombang serangan dengan menggunakan jet-jet tempur dan drone.

Pentagon meyakini, Al-Shishani dikirim ke kota itu untuk memperkuat pasukan IS setelah mengalami serangkaian kemunduran akibat serangan koalisi dan pasukan gabungan Arab-Kurdi di darat.

Seorang perwira milisi Kurdi Suriah YPG, yang memerangi IS di wilayah Al-Shadadi, mengatakan, dia menerima kabar bahwa Al-Shishani telah tewas, tetapi tak bisa mengonfirmasi kabar tersebut. (Kompas/kabarduniamiliter)

Dua Pria Tembak Membabi Buta di Pesta Kebun AS

Pittsburgh - Dua pria bersenjata menyerang dan menembak membabi-buta di acara pesta kebun di dekat Pittsburgh, Amerika Serikat. Penembakan ini menewaskan sedikitnya lima orang dan melukai beberapa orang lainnya.

Dilaporkan media lokal, WPXI seperti dilansir Reuters, Kamis (10/3/2016), korban tewas terdiri atas empat wanita dan satu pria. Sedangkan tiga orang lainnya mengalami luka-luka dalam serangan di kompleks permukiman warga di Wilkinsburg, yang berjarak 13 kilometer dari Pittsburgh, Pennsylvania.

"Saya mendengar sedikitnya 20 suara tembakan," tutur seorang saksi mata bernama Kayla Alexandra kepada WPXI.

"Orang-orang yang berpesta berlari ke dalam rumah, saat seseorang yang ada di samping atau dekat rumah menembaki beranda belakang," demikian pernyataan Departemen Kepolisian Allegheny County.

Dilaporkan WPXI, kedua pelaku penembakan melarikan diri dari lokasi kejadian dan hingga kini masih diburu kepolisian setempat. Motif penembakan ini belum diketahui pasti.

Dituturkan Letnan Andrew Schurman dari Departemen Kepolisian Allegheny County, empat korban tewas di lokasi kejadian pada Rabu (9/3) waktu setempat. Empat orang lainnya dilarikan ke rumah sakit setempat dalam kondisi luka-luka, namun nyawa satu orang di antaranya tidak bisa diselamatkan.

Tiga korban luka lainnya masih menjalani perawatan medis di rumah sakit. Puluhan selongsong peluru bertebaran di trotoar dekat lokasi penembakan. Kepolisian setempat terus mengumpulkan bukti dan menanyai saksi mata.

Serangan di Wilkinsburg yang berpenduduk 16 ribu jiwa ini, merupakan kasus penembakan brutal terbaru yang memunculkan kembali isu pembatasan senjata api dalam pencapresan AS. Wilkinsburg sendiri tergolong memiliki penduduk berpendapatan menengah ke bawah.

(nvc/ita/detik/kabarduniamiliter)

Gagal Lawan MIT, Menkopolhukam Perpanjang Operasi Poso

Menteri Koordinator Politik Hukum dan Keamanan (Menko Polhukam), Luhut Binsar Pandjaitan dalam kunjungannya di Kabupaten Poso, Provinsi Sulawesi Tengah (Sulteng) pada Rabu (9/3/2016) mengatakan bahwa operasi pengejaran terhadap pimpinan Mujahidin Indonesia Timur (MIT), Santoso dan anggotanya dengan sandi Tinombala 2016 akan diperpanjang selama enam (6) bulan kedepan.
Perpanjangan ini dilakukan karena hingga kini, aparat TNI-Polri belum sanggup menangkap Santoso. "Untuk Operasi Tinombala 2016 tahap awal yang berakhir pada hari ini, kembali kita lanjutkan hingga enam bulan kedepan. Sementara untuk personel tambahan, nanti kita lihat," ungkapnya.
Luhut juga mengharapkan partisipasi Pemerintah Daerah (Pemda) setempat serta seluruh masyarakat Poso untuk ikut membantu aparat keamanan dalam penyelesaian jaringan Santoso.
Perlu diketahui bersama, operasi Tinombala tahap pertama dimulai 9 Januari sampai 9 Maret 2016, yang melibatkan sedikitnya 2.500 pasukan gabungan TNI-Polri.
Tiga bulan pelaksanaan operasi Tinombala, tim gabungan TNI-Polri telah menangkap beberapa orang anggota kelompok Santoso yang masuk dalam daftar pencarian orang (DPO) Polisi. Selain menangkap kelompok DPO, tim gabungan juga telah berhasil mengamankan ratusan jenis barang bukti yang diduga sebagai milik kelompok Santoso seperti bom rakitan, senjata api dan amunisi.
Dalam Kunjungan tersebut, Menko Polhukam juga membahas tiga (3) agenda penting yakni deradikalisasi, masalah narkoba dan program penggunaan dana desa.
Sosialisasi berlangsung selama dua jam digelar di aula rumah jabatan Bupati Poso. Kunjungan pertama kalinya di Poso bersama rombongan selama satu hari tersebut untuk bertemu dengan pihak pemerintah kabupaten, unsur TNI-Polri serta tokoh agama dan tokoh masyarakat setempat. [GA/Ant/manjanik/kabarduniamiliter]

Serangan IS di Utara Ramadi Tewaskan 25 Tentara Irak

Sebanyak 25 tentara rezim syiah Irak tewas dalam serangan IS di utara Ramadi. Kota Ramadi yang sempat dikuasai IS tersebut memang kini telah jatuh ke dalam rezim syiah, namun penduduknya telah mengungsi ke wilayah IS yang lain.

Selain memakan korban jiwa, serangan IS juga menghancurkan 10 kendaraan militer, dan menawan 3 tentara Irak. Serangan tersebut berhasil membuat tentara Irak takut dan IS pun menguasai 4 barak militer. (Amaq/kabarduniamiliter)

IS Sinai Ledakkan Konvoi Militer Alsisi

Islamic State provinsi Sinai meledakkan konvoi militer rezim diktator Alsisi. Peledakan itu bertempat di selatan Syaikh Zunaid. Terlihat dalam beberapa foto yang berhasil di abadikan, tank Alsisi hancur lebur oleh ledakan yang diduga ranjau tersebut. (Sinai/kabarduniamiliter)

Mengenal Sang Tentara Berkuda Pertama dalam Islam

 Ketika membicarakan Miqdad bin Amr, para sahabat dan teman dekatnya berkata, "Orang yang pertama memacu kudanya dalam perang di jalan Alah ialah Miqdad bin Al-Aswad". Miqdad bin Al-Aswad yang mereka maksudkan itu ialah tokoh kita Miqdad bin Amr.
Miqdad termasuk dalam rombongan orang-orang yang masuk Islam lebih awal, dan orang ketujuh yang menyatakan keislamannya secara terus terang, sehingga harus menanggung penderitaan oleh kemurkaan dan kekejaman orang-orang Quraisy.
Miqdad hidup dengan keberanian para ksatria dan keberuntungan para pengikut setia. Abdullah bin Mas'ud, seorang sahabat Rasulullah lainnya, mengatakan, "Aku telah menyaksikan perjuangan Miqdad, sehingga aku lebih suka menjadi sahabatnya daripada segala isi bumi ini."
Pada hari yang diawali dengan ketegangan itu, yakni ketika Quraisy datang dengan kekuatannya yang dahsyat, dengan semangat dan tekad yang bergelora, dengan kesombongan dan keangkuhan mereka. Pada hari itu, jumlah kaum muslimin masih sedikit dan sebelumnya tidak pernah mengalami peperangan untuk mempertahankan Islam, dan inilah peperangan pertama yang mereka hadapi. Rasulullah Shalallahu'alaihi Wassalam menguji keimanan para pengikutnya dan meneliti persiapan mereka untuk menghadapi tentara musuh yang datang menyerang, baik pasukan pejalan kaki maupun angkatan berkuda.
Para sahabat diajak bermusyawarah. Mereka mengetahui bahwa jika beliau meminta buah pikiran dan pendapat mereka, itu berarti beliau sedang menghadapi suasana kritis.
Miqdad khawatir kalau di antara kaum muslimin ada yang merasa berat untuk bertempur. Karena itu, sebelum ada yang angkat bicara, Miqdad ingin mendahului mereka untuk mengungkapkan kalimat-kalimat tegas dan dapat menyalakan semangat juang dan turut mengambil bagian dalam membentuk pendapat umum. Tetapi, sebelum ia menggerakkan kedua bibirnya, Abu Bakar Ash-Shiddiq telah mendahuluinya dengan kata-kata yang sangat berkesan, hingga hati Miqdad menjadi tenteram karenanya. Setelah itu Umar bin Al-Khatthab menyusul bicara, dengan ungkapan yang menakjubkan pula.
Kini giliran Miqdad bicara, "Wahai Rasulullah, laksanakanlah apa yang ditititahkan Allah, dan kami akan bersamamu. Demi Allah kami tidak akan berkata seperti yang dikatakan Bani Israil kepada Musa, 'Pergi dan berperanglah kamu bersama Tuhanmu, sedangkan kami akan duduk dan menunggu di sini.' Tetapi kami akan mengatakan kepadamu, 'Pergi dan berperanglah engkau bersama Tuhanmu, dan kami ikut berjuang bersamamu.' Demi Dzat yang telah mengutusmu membawa kebenaran! Seandainya engkau membawa kami ke dalam lautan lumpur, kami akan berjuang bersamamu dengan tabah hingga mencapai tujuan, dan kami akan bertempur di sebelah kanan dan di sebelah kirimu, di bagian depan dan di bagian belakangmu, hingga Allah memberikan kemenangan kepadamu."
Ungkapan tersebut lepas bagai peluru yang diluncurkan. Dan wajah Rasulullah Shalallahu'alaihi Wassalam pun berseri-seri karenanya, sementara mulut beliau komat-kamit mengucapkan doa yang baik untuk Miqdad. Kata-kata tegas yang diungkapkannya itu membangkitkan semangat kepahlawanan dalam kumpulan yang baik dari orang-orang beriman, bahkan dengan kekuatan dan ketegasannya, kata-kata itu pun menjadi contoh teladan bagi siapa yang ingin berbicara, serta menjadi semboyan dalam perjuangan.
Sungguh, kalimat-kalimat yang diucapkan Miqdad bin Amr itu mencapai sasarannya di hati orang-orang beriman, hingga Sa'ad dan Mu'adz pemimpin kaum Anshar bangkit berdiri, dan berkata, "Wahai Rasulullah, kami telah beriman dan membenarkanmu. Kami telah bersaksi bahwa apa yang engkau bawa itu adalah benar dan untuk itu kami telah mengikat janji dan kesetiaan kami. Karena itu, majulah, wahai Rasulullah, laksanakanlah apa yang engkau kehendaki, dan kami akan selalu bersamamu.
Demi Dzat yang telah mengutusmu membawa kebenaran, seandainya engkau membawa kami masuk ke dalam lautan ini, kami akan memasukinya. Tidak akan ada seorang pun di antara kami yang akan berpaling dan tidak seorang pun yang akan mundur untuk menghadapi musuh. Sungguh, kami akan tabah dalam peperangan, teguh dalam menghadapi musuh dan semoga Allah memperlihatkan kepadamu perbuatan kami yang berkenan di harimu. Kerahkanlah kami dengan berkat dari Allah!" Hati Rasulullah Shalallahu'alaihi Wassalam pun penuh dengan kegembiraan, lalu bersabda kepada sahabat-sahabatnya, "Berangkatlah dan besarkanlah hati kalian."
Dan kedua pasukan pun berhadapanlah. Anggota pasukan Islam yang berkuda ketika itu jumlahnya tidak lebih dari tiga orang, yaitu Miqdad bin Amr, Martsad bin Abu Martsad dan Az-Zubair bin Al-Awwam, sedangkan pejuang-pejuang lainnya terdiri atas pasukan pejalan kaku atau pengendara unta.
Ucapan Miqdad yang kita kemukakan tadi, tidak saja menggambarkan keperwiraannya semata, tetapi juga melukiskan logikanya yang tepat dan pemikirannya yang dalam. Demikianlah sifat Miqdad. Ia adalah seorang filosof dan ahli pikir. Ia adalah seorang yang arif dan pandai mengolah kata. Kebijaksanaannya itu tidak saja terlihat dalam kata-katanya saja, tetapi juga tampak pada prinsip-prinsip hidup yang kukuh, serta perilaku yang lurus dan konsisten. Pengalamannya menjadi sumber bagi kearifan dan penunjang kecerdasannya.(panjimas/kabarduniamiliter)

64 Orang Tewas Sejak Gencatan Senjata di Suriah

Setidaknya 64 orang tewas di Suriah sejak kesepakatan gencatan senjata diebrlakukan pekan lalu antara rezim Syiah Nushairiyah Bashar al-Assad dan pasukan oposisi Suriah, demikian laporan Syrian Network for Human Rights (SOHR).
Mengutip Anadolu, dalam sebuah pernyataan yang dirilis LSM yang berbasis di London itu hari Senin, (07/03/2016), Jaringan Suriah untuk Hak Asasi Manusia (SOHR) mengatakan bahwa pihaknya telah mendokumentasikan 312 pelanggaran sejak kesepakatan gencatan senjata itu mulai berlaku pada 27 Februari 2016.
Pasukan rezim Assad dilaporkan telah membunuh 2 tokoh oposisi pada hari Minggu (06/03/2016), sehingga menambah jumlah Korban sementara ini menjadi 64 jiwa, sejak kesepakatan 27 Februari berlaku, termasuk diantaranya adalah warga sipil, jelas Syrian Network for Human Rights (SOHR).
Pekan lalu, AS dan Rusia memediasi kesepakatan 2 minggu untuk menghentikan pertempuran antara rezim Assad dan kubu oposisi Suriah.
Sejak Maret 2011, kubu oposisi Suriah telah menuntut diakhirinya 44 tahun kekuasaan rezim dinasti Assad di Negara ini. Pihak oposisi berjuang untuk sebuah Negara demokratis dan devolusi kekuasaan.
Namun, bukannya mendengarkan tuntutan rakyatnya, rezim Assad telah meluncurkan respon   tindakan keras dan kejam melalui aksi militer, akibatnya hingga kini telah menghasilkan serentetan kekerasan dan pertempuran mematikan antara pasukan rezim dan oposisi.
Suriah tetap dalam kondisi perang saudara yang mematikan sejak awal 2011, ketika rezim Assad menumpas aksi protes pro-demokrasi dengan keganasan tak terduga.
Menurut perhitungan PBB, Konflik Suriah selama 5 tahun ini telah menyebabkan lebih dari 250.000 tewas dan membuat lebih dari 11 juta orang terpaksa mengungsi.
Sementara itu berbeda dengan angka PBB, laporan SCPR (Syrian Center for Policy Research) yang dirilis Februari lalu (11/02/2015), menegaskan bahwa 470.000 warga Suriah telah tewas dan 1.900.000 lainnya mengalami luka-luka, cedera baik fatal maupun ringan dalam   konflik yang telah memasuki tahun ke-5 itu. Meningkatnya jumlah warga yang tewas dan terluka secara signifikan  ini disebabkan   menyusul keterlibatan   serangan-serangan massif   aktor-aktor   lain   seperti   militer Rusia, pasukan IRGC Iran dan milisi Syiah   Hezbollah. [IZ/panjimas/kabarduniamiliter]

Korsel Hentikan Proyek Kereta Korut-Rusia

Sebelum sepakat mendukung sanksi PBB, Rusia mengungkit tentang hak vetonya sebagai anggota Dewan Keamanan untuk memastikan resolusi itu tidak akan memblokir ekspor batu bara Siberia ke Korea Utara.

Korea Selatan memberlakukan sanksi unilateral baru terhadap Korea Utara pada hari Selasa, sementara badan intelijen Seoul menyalahkan para peretas Pyongyang atas serangan dunia maya baru-baru ini. Perkembangan terbaru ini dapat meningkatkan ketegangan di Semenanjung Korea yang dipicu oleh uji coba nuklir dan peluncuran roket jarak jauh Korea Utara baru-baru ini.
Kebijakan baru Korea Selatan ini menyusul pemberlakuan resolusi Dewan Keamanan PBB baru-baru ini yang menerapkan sanksi internasional baru yang lebih keras terhadap Korea Utara.
Dalam langkah yang mungkin menjengkelkan Rusia, Korea Selatan akan menghentikan proyek trilateral yang disebut "Rajin-Hassan Project" untuk membangun sistem kereta api untuk mengangkut batu bara Siberia Rusia ke pelabuhan Korea Utara di Hassan dan kemudian ke Korea Selatan dengan kapal.
Sebelum sepakat mendukung sanksi PBB, Rusia mengungkit tentang hak vetonya sebagai anggota Dewan Keamanan untuk memastikan resolusi itu tidak akan memblokir ekspor batu bara Siberia ke Korea Utara.
Presiden Korea Selatan Park Geun-hye dan pemimpin Rusia Vladimir Putin menandatangani perjanjian pada 2013 untuk bekerja sama dalam proyek tersebut. Rusia kabarnya menyesalkan keputusan Seoul.
Juru bicara Kementerian Luar Negeri Korea Selatan Cho June-hyuck mengatakan keputusan untuk mengakhiri partisipasi Seoul dalam proyek itu dilakukan setelah berkonsultasi dengan Moskow.
"Antara Korea Selatan dan Rusia, pemimpin kedua negara telah membangun kepercayaan, dan telah mempertahankan komunikasi diplomatik," kata Cho June-hyuck.
PBB baru-baru ini menuntut negara-negara anggota untuk melakukan inspeksi wajib terhadap semua kargo Korea Utara untuk mencari bahan-bahan yang dilarang, serta memberlakukan larangan masuk dan transaksi keuangan dengan 16 orang Korea Utara dan 12 perusahaan swasta atau organisasi pemerintah yang terkait dengan perdagangan senjata atau program nuklir negara itu.
Filipina pekan lalu menahan sebuah kapal kargo yang terkait dengan perusahaan dalam daftar hitam resolusi PBB. Kapal itu milik Ocean Maritime Management Company yang berbasis di Pyongyang.
Sanksi baru Korea Selatan itu mencekal beberapa lagi warga Korea Utara atau perwakilan dari negara-negara dan lembaga terkait Korea Utara karena keterlibatan mereka dalam perdagangan gelap pada masa lalu.
"Kami akan melarang mata uang asing dan tranksaksi keuangan antara mereka dan warga negara kami dan membekukan aset mereka di negara kami," kata Lee Suk-joon, Menteri Koordinasi Kebijakan Pemerintah Korea Selatan.
Langkah-langkah itu akan memberlakukan kontrol impor baru untuk meningkatkan embargo terhadap barang Korea Utara yang datang dari negara pihak ketiga seperti China.
Pemerintah Seoul akan lebih keras dibandingkan dengan sanksi PBB dalam melarang kapal-kapal dari negara mana pun yang mengunjungi Korea Utara atau diduga dimiliki oleh negara yang terkena sanksi itu.
Korea Selatan sudah mengenakan sanksi pada tahun 2010 yang melarang kapal Korea Utara berlabuh di negaranya dan memutuskan sebagian besar hubungan ekonomi sebagai pembalasan atas tenggelamnya kapal angkatan laut Korea Selatan.
Sebagian besar sanksi baru Korea Selatan itu kemungkinan akan memiliki dampak langsung yang terbatas terhadap perekonomian, terutama setelah Seoul menutup program kerja sama terakhir, Kompleks Industri Kaesong yang mempekerjakan lebih dari 54.000 warga Korea Utara.
Tapi langkah-langkah baru itu dapat mengganggu hubungan dengan negara-negara seperti Rusia dan memaksa negara-negara lain memutuskan sebagian besar perdagangan dengan Korea Utara atau kehilangan akses ke Korea Selatan yang ekonominya lebih kaya dan lebih maju.
"Sangat menyedihkan bahwa akan ada keretakan hubungan antara Korea Selatan dan Rusia, tetapi kebijakan itu tidak dapat dihindari," kata Ahn Chan-il.
Sementara itu Badan Intelijen Nasional Korea Selatan (NIS) menuduh Korea Utara mendalangi serangkaian serangan dunia maya yang menyasar para pejabat pemerintah dan yang berusaha mengganggu sistem kontrol lalu lintas kereta api.
NIS merilis sebuah pernyataan hari Selasa yang mengatakan Korea Utara mencuri nomor telepon danSMS dari ponsel pintar milik puluhan pejabat penting Korea Selatan antara akhir Februari dan awal Maret.
Badan Intelijen itu mengatakan para peretas Korea Utara sedang berusaha untuk membobol ponsel pintar dengan malware untuk mencuri nomor telepon pejabat pemerintah lainnya.
Badan Intelijen itu juga menuduh Korea Utara berusaha meretas server sebuah perusahaan besar yang khusus menyediakan perangkat lunak untuk keamanan internet perbankan.
Dan kata NIS, para peretas Korea Utara berusaha untuk mencuri rincian akun email dan password dari dua operator kereta api provinsi dengan mengirim mereka pesan email yang terinfeksi malware pada bulan Januari dan Februari tahun ini.
Meskipun serangan dunia maya ini berhasil diblokir atau ditemukan pada tahap awal, NIS mengatakan mereka berpotensi menimbulkan bahaya serius bagi perekonomian dan keamanan nasional.
Tuduhan serangan dunia maya oleh Korea Utara itu muncul pada saat yang sama Presiden Park mendesak Majelis Nasional untuk mengeluarkan undang-undang anti teror dunia maya yang baru.
Oposisi utama Partai Minjoo mengatakan pemerintah membesar-besarkan ancaman dunia maya itu untuk memberi wewenang pengawasan kepada NIS yang dapat digunakan terhadap lawan politik.
Seoul menyalahkan para peretas Korea Utara atas serangan dunia maya pada masa lalu yang menyasar institusi militer, bank, instansi pemerintah, lembaga penyiaran TV dan pembangkit listrik tenaga nuklir.
Amerika Serikat juga mengatakan Korea Utara berada di balik serangan dunia maya terhadap unit perfilman Hollywood Sony karena film satir kontroversial bertema Korea Utara "The Interview" pada tahun 2014.
Korea Utara telah membantah terlibat dalam serangan dunia maya itu. [as/uh/voa/kabarduniamiliter]

Banyak Mantan Tahanan Guantanamo Yang Kembali Berjihad

WASHINGTON, - Jumlah mantan narapidana Teluk Guantanamo yang diduga kembali bergabung dengan kelompok milisi jihad di medan tempur telah meningkat dua kali. Pemerintah Presiden AS, Bacak Obama, Senin (7/3), melaporkan, bahwa dalam enam bulan terakhir ada 12 eks napi kembali menjadi jihadis.
Hal itu bisa menyulut serangan Partai Republik pada rencana Presiden Barack Obama untuk menutup penjara militer AS di Kuba itu. Fasilitas penjara itu dikritik sebagai simbol penahanan agresif. Terkait dengan itu pula AS telah berulangkali dituding melakukan penyiksaan setelah serangan 11 September 2001 atau lazim disebut nine eleven.
Di Guantanamo, sebagian besar napi telah ditahan tanpa pengadilan selama lebih dari satu dekade. Rencana penutupan, yang dibuat Pentagon dan memerlukan persetujuan Kongres AS, mengusulkan 13 lokasi potensial di bumi AS untuk dijadikan pusat penahanan dari masing-masing 30-60 napi dari penjara dengan keamanan maksimum di Guantanamo.
Menurut angka yang dikeluarkan Kantor Direktur Intelijen Nasional (ODNI), 15 Januari, AS juga telah menegaskan, tujuh dari 144 tahanan Guantanamo yang dibebaskan sejak Obama menjabat pada Januari 2009,  telah balik ke medan perang. Entah itu di Suriah, Irak, Afganistan, Pakistan, dan Libya.
Pada Juli 2015, ada enam yang dibebaskan ODNI.  Namun, menurut laporan ODNI terbaru, saat ini 12 orang telah dibebaskan dan kembali lagi ke medan perang. Laporan dirilis setiap enam bulan tanpa merinci di mana atau kelompok mana bekas napi itu diduga kembali berjuang.
Angka  ODNI menunjukkan, 111 dari 532 tahanan yang dibebaskan pemerintahan Partai Republik yakni Presiden George W Bush telah dikonfirmasi kembali ke medan perang. Di bawah Bush, tersangka militan ditangkap di Afgaanistan dan Irak akan dipenjarakan di Guantanamo.
Rencana penutupan penjara Teluk Guanamo berhadapan dengan oposisi yang kuat dari anggota parlemen yang tidak ingin tahanan dipindahkan ke AS. Washington mengambil alih sebagian Teluk Guantanamo pada tahun 1903 di bawah perjanjian dengan pemerintah Havana.
Obama telah menekan legislatif yang dipimpin Partai Republik untuk memberikan proposal "sidang yang adil". Obama juga mengatakan dia tidak ingin melewatkan masalah untuk penggantinya pada bulan Januari. Dia juga mempertimbangkan tindakan eksekutif untuk menutup fasilitas itu.
Perwakilan Republik dari Ed Royce, yang menjabat Ketua Komite Urusan Luar Negeri di DPR AS, memperkenalkan usulan yang akan memaksa pemerintah untuk mempublikasikan rencana untuk transfer tahanan atau napi Guantanamo. (Kompas/kabarduniamiliter)

Rezim Assad Siap Berunding dengan Oposisi

DAMASKUS–Pemerintah Suriah, Senin (7/3), menyatakan siap mengikuti perundingan damai dengan oposisi di Geneva, Swiss, 14 Maret ini. Namun, oposisi belum menyatakan sikapnya karena serangan terhadap posisi mereka masih berlanjut.

Utusan Khusus Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) untuk Perdamaian Suriah, Staffan de Mistura, berharap, pembicaraan yang terhenti bulan lalu (Perundingan Geneva III) diharapkan segera dilanjutkan. Hal itu penting untuk mengakhiri konflik dan menciptakan perdamaian di Suriah.

Mistura berharap, pembicaraan lanjutan itu dapat dilakukan Kamis pekan depan. Namun, sejumlah pejabat AS mengatakan, butuh waktu beberapa hari sebagai persiapan menjelang perundingan lanjutan itu dimulai lagi. (Kompas/kabarduniamiliter)

IS Adakan Lomba Pacuan Kuda

Untuk meningkatkan kemampuan berperang IS tidak hanya terus melengkapi dengan persenjataan modern, namun juga menyiaplan tentaranya untuk berperang dengan cara klasik yaitu berkuda.  

IS Ledakkan Pos Polisi Irak, 60 Tewas

Islamic State (IS) mengklaim bertanggungjawab atas serangan bom truk di sebuah pos pemeriksaan polisi Syi'ah Rofidhoh Iraq di selatan Baghdad. Pernyataan Islamic State (IS) itu disebarkan oleh kantor berita 'Aamaq.
"Sebuah operasi martir dengan truk bom menghantam pos pemeriksaan Reruntuhan Babel di pintu masuk kota Hilla, menewaskan dan melukai puluhan," demikian bunyi pernyataan Islamic State (IS) seperti dikutip dari laman Telegraph.
Tenaga medis dan petugas keamanan di lokasi pengemboman mengatakan, serangan dahsyat tersebu mengakibatkan 60 orang pasukan Syi'ah Iraq tewas, sementara 70 orang Syi'ah lainnya terluka cukup parah.
"Ini pemboman terbesar di provinsi ini," kata kepala komite keamanan provinsi, Falah al-Radhi. "Pos pemeriksaan, kantor polisi terdekat hancur, begitupun beberapa rumah dan puluhan mobil," lanjutnya.
Mujahidin Islamic State (IS) yang melakukan hampir semua serangan di Iraq disebut rezim Syi'ah Iraq belum mampu menguasai wilayah selatan Baghdad. Mereka mendapat perlawanan dari pasukan keamanan Syi'ah Iraq yang dibantu milisi Syi'ah dari Iran, Lebanon, Afghanistan yang memutuskan bertarung melawan IS.
Pasukan Syi'ah Iraq dan milisi Syi'ah dari sejumlah negara itu dengan bantuan serangan udara Amerika Serikat (AS) juga terus menghadang serangan IS pada akhir tahun 2014 untuk mengamankan kota suci Syi'ah Najaf dan Karbala di selatan Baghdad.[SS/atj/mj/kabarduniamiliter]

AS Klaim Tewaskan 150 Militan Al-Shabab

Juru bicara Pentagon mengatakan serangan pesawat tanpa awak AS di Somalia tengah akhir pekan lalu menewaskan lebih dari 150 militan Al Shabab.
Pentagon mengatakan serangan udara Amerika di Somalia tengah telah menewaskan lebih dari 150 militan Al Shabab yang sedang mempersiapkan serangan berskala besar.
Juru bicara Pentagon Kapten Jeff Davis hari Senin (7/3) mengatakan kepada wartawan bahwa serangan akhir pekan itu menarget kamp latihan Al Shabab yang terletak sekitar 195 kilometer di sebelah utara ibukota Mogadishu. Ditambahkannya, serangan udara itu dilakukan oleh pesawat dengan dan tanpa awak.
Davis mengatakan Amerika mengetahui bahwa para pejuang itu sedang bersiap meninggalkan kamp tersebut dan akan "menjadi ancaman" bagi pasukan Amerika dan Uni Afrika di Somalia.
"Kajian awal menunjukkan bahwa lebih dari 150 teroris tewas" dalam serangan itu, ujar Davis. [em/ii/voa/kabarduniamiliter]

Mengenal Dewan Masjid IS

Sejak Islamic State dideklarasikan maka IS sangat konsern dalam memelihara urusan masjid ini. Banyak masjid yang dibangun diatas kuburan maka masjid itu dihancurlan dan dibangun masjid penggantinya didekat tempat tersebut. IS juga mewajibkan laki-laki untuk shalat berjamaah di masjid, baik dia tentara ataupun warga.

IS juga menghidupkan masjid dengan pelajaran-pelajaran islam seperti aqidah, fiqh dan tafsir pada semua kalangan dan semua umur. Dalam video yang resmi diterbitkan IS, terlihat bahwa IS bersungguh-sungguh membuka kajian-kajian keagamaan sama seriusnya dengan membuka kamp militer. Video dapat dilihat: https://ia601305.us.archive.org/17/items/HalabSerulahKepadaJalanRabbMu/Halab%20-%20Serulah%20kepada%20jalan%20Rabb-mu.mp4

Ditahan di Penjara Super Maksimum, Begini Keadaan Ustadz Abu Bakar Baasyir

CILACAP (Panjimas.com) – Kondisi ulama sepuh, Ustadz Abu Bakar Ba'asyir semakin hari, semakin memprihatinkan. Setelah ditempatkan di sel isolasi Super Maximum Security (SMS), ternyata ruang geraknya begitu terbatas.

Bahkan, kini dua orang asisten pribadi Ustadz Ba'asyir, Ustadz Hasyim Abdullah dan Muflihul Hadi, juga tak bisa lagi membantu mengurus kebutuhan Ustadz Ba'asyir seperti sedia kala.

Pasalnya, ada larangan dari pihak Lapas Nusakambangan bagi keduanya untuk membesuk Ustadz Ba'asyir dengan alasan, mereka harus meminta izin langsung ke Menteri Koordinator Politik Hukum dan Keamanan (Menkopolhukam), Luhut Binsar Pandjaitan. (Baca: Terungkap, Ternyata ini Tujuan Pemindahan Mendadak Ustadz Ba'asyir ke LP Pasir Putih)

"Jadi ada peraturan baru supaya saya memperbaharui perizinannya ke Menkopolhukam, termasuk Muflih. Makanya sejak hari Rabu kemarin, saya sudah tidak bisa masuk karena ada peraturan baru seperti itu," kata Ustadz Hasyim Abdullah kepada Panjimas.com, Jum'at (4/3/2016).

Paska pemindahan mendadak usai sidang PK, Ustadz Ba'asyir dipindahkan ke Lapas Pasir Putih, Nusakambangan. Beberapa hari berikutnya, Menkopolhukam Luhut Binsar Pandjaitan, bersama Menkumham Yasonna Laoly, Kapolri Jenderal Polisi Badrodin Haiti dan Kepala BNPT Komisaris Jenderal Polisi Saud Usman Nasution menggandeng tokoh liberal, Direktur The Wahid Institute Yenny Wahid mengunjungi Lapas Pasir Putih di mana Ustadz Ba'asyir diisolasi, untuk melakukan peninjauan. (Baca: Mengapa Pemerintah Gandeng Kelompok Liberal The Wahid Institute Kunjungi Nusakambangan?)

Sejak saat itulah Ustadz Abu Bakar Ba'asyir dipisahkan dari umat. Ia tak bisa lagi dibesuk oleh siapa pun, kecuali hanya keluarga, kuasa hukum dan dokter yang hendak memeriksa kesehatannya.

"Kalau pengunjung lain sudah tidak bisa besuk, peraturan terbaru ini kan untuk kita karena bukan keluarga," ujar Ustadz Hasyim.

Padahal, Ustadz Hasyim Abdullah sudah bertahun-tahun mengurus keperluan Ustadz Ba'asyir, sejak ia pertama kali dipenjara.

Apalagi, kondisinya kini semakin sepuh, tubuhnya kian renta dan mudah sakit, Ustadz Ba'asyir memerlukan penanganan ekstra untuk memenuhi asupan gizi dan menjaga kesehatannya. (Baca: Innalillahi, Diisolasi, Sel Ustadz Ba'asyir Gelap, Pengap dan Tak Bisa Shalat Jum'at)

"Selama ini Ustadz Abu kan harus kita bantu untuk membawa makanan dari luar, kalau sekarang sudah berlaku seperti ini ya sudah tidak bisa lagi," ujarnya.

Kondisi terakhir Ustadz Ba'asyir saat dibesuk Ustadz Hasyim pada Senin (29/2/2016), dalam kondisi yang baik.

"Terakhir besuk hari Senin kemarin, kemudian setelah itu terkena aturan baru, adanya larangan besuk. Kondisi terakhirnya Ustadz Abu sudah baik," ungkapnya.

Namun, tetap saja kondisinya memprihatinkan. Pasalnya, lingkungan tempat isolasi Ustadz Ba'asyir tak cukup layak bagi orang sepuh yang usianya mendekati 80 tahun.

"Sekarang ini beliau tidak bisa menghirup udara luar, tidak bisa olahraga dan menikmati sinar matahari. Kalau kita tidak besuk, beliau tidak keluar dari sel. Sehingga kalau kita tidak besuk, kasihan Ustadz Abu," tandasnya. [AW/panjimas/kabarduniamiliter]

Dicegah Pergi ke Suriah, Simpatisan Islamic State (IS) Tusuk Polisi Jerman

HANOVER  – Seorang gadis simpatisan Daulah Islam/Islamic State (IS) asal Maroko ditangkap setelah menusuk seorang perwira polisi Jerman di stasiun kereta api di Hanover. Gadis itu baru berumur 15 tahun dan berencana menuju Timur Tengah.

Gadis remaja yang diidentifikasi sebagai Safia S itu nyaris membunuh perwira polisi Jerman dengan pisau pada pekan lalu. Menurut polisi, Safia mengaku marah karena dicegah dan tidak bisa pergi ke Suriah untuk bergabung dengan rekan-rekannya yang telah hijrah ke Islamic State (IS).

Bulan lalu, Safia mencoba masuk ke Suriah ketika ikut ibunya terbang ke Turki. Namun, usahanya gagal dan dibawa kembali ke perbatasan Turki-Suriah. Menurut polisi Jerman, dai radikal telah "memanipulasi" pikiran Safia ketika dia masih balita.

Ibunya, Hasna L (57 tahun) berasal dari Maroko dan ayahnya warga Jerman. Dia hidup bersama ibu dan kakaknya, Saleh (18 tahun) setelah ayahnya pergi.

Sejak munculnya Islamic State (IS), Badan intelijen Jerman telah memantau tempat-tempat ibadah (masjid) yang dinilai digunakan para pengkhotbah untuk meradikalisasi itu. "Dia adalah seorang gadis yang penuh kasih dan bukan teroris," kata ibunya setelah penangkapan Safia.

Dalam peristiwa tersebut, pisau yang digunakan Safia nyaris memutuskan arteri leher perwira polisi.

Pihak kepolisian Jerman melalui seorang juru bicara mengkonfirmasi penangkapan Safia."Kami melihat Islam radikal sebagai penyebab di balik serangan terhadap rekan kami minggu lalu," katanya. Kakak Safia diketahui telah mendekam di penjara Turki ketika gagal untuk menyeberang ke Suriah guna bergabung dengan IS.

Safia menarik pisau dengan cepat ketika polisi mengkonfirmasi identitasnya. "Rekan kami memiliki sedikit kesempatan untuk membela diri," kata pihak pihak kepolisian Jerman itu, seperti dikutip Daily Mail, pada Sabtu (5/3/2016) malam. [SS/kabarduniamiliter]

AS Siap Gunakan Pesawat Pembom Berkemampuan Nuklir b-52 untuk Serang IS di Irak dan Suriah

AMERIKA SERIKAT (voa-islam) - AS bersiap untuk menggunakan pesawat pembom berkemampuan nuklir B-52 melawan Islamic State (IS) di Irak dan Suriah, laporan mengatakan.

Mengutip pejabat AS, Air Force Times melaporkan pada Jum'at (4/3/2016) bahwa militer AS bisa mulai menggunakan pembom jarak jauh strategis B-52 Stratofortress melawan IS pada bulan April.

Menurut laporan itu, pesawat pengebom itu akan menggantikan beberapa pembom strategis supersonik Rockwell B-1 Lancer, yang telah kembali ke basis mereka di Texas setelah menghantam posisi-posisi IS dekat kota Suriah utara Ayn al-Arab selama beberapa bulan.

"Kami akan menyiagakan B-52," Times mengutip James "Mike" Holmes, wakil kepala staf untuk perencanaan dan persyaratan strategis, mengatakan bulan lalu.

"Ini memberikan beberapa misi bagi kami yang sulit untuk meniru, terutama jangkauan dan muatan yang pesawat itu sediakan," tambahnya.

Belum diungkapkan berapa banyak dari pesawat pembom itu yang akan diturunkan melawan IS.

Pesawat pembom B-52 pertama kali mengangkasa pada tahun 1954 dan terakhir kali militer AS memasukkannya ke dalam aksi dalam perang di Afghanistan. Mengutip pejabat lainnya, laporan itu mengatakan pesawat pembom akan tetap dalam pelayanan aktif sampai setidaknya 2040.

Setiap pesawat ini mampu membawa hingga 70.000 pon muatan, kata para pejabat.

Militer mengumumkan pada hari Kamis bahwa tiga pesawat pembom B-52 Stratofortress yang baru-baru ini dikerahkan ke Eropa akan berpartisipasi dalam latihan militer di Norwegia.

Pada awal Januari, AS mengirim pesawat bomber B-52 untuk penerbangan ketinggian rendah di atas Korea Selatan beberapa hari setelah Korea Utara diduga melakukan uji coba bom hidrogen pertama. (st/ptv/kabarduniamiliter)

Taliban Tolak Perundingan, Kecuali Dihapus Dari Daftar Teroris

Pihak Taliban menolak perundingan damai yang digagas Kelompok Kerja Empat Negara (Quadrilateral Coordinatiion Group). Taliban menuntut penghapusan kelompoknya dari daftar hitam internasional sebelum perundingan damai dilakukan.

"Kami ingin menegaskan bahwa sampai pendudukan pasukan asing berakhir, sampai nama Taliban dihapus dari daftar hitam internasional dan sampai tahanan kami dilepaskan, pembicaraan tidak akan membuahkan hasil," ujar pihak Taliban dalam pernyataannya seperti dilansir dari kantor berita AFP, Sabtu (5/3/2016).

Pernyataan tersebut muncul dari pembicaraan tatap muka antara kelompok militan dengan pemerintah Afghanistan yang berharap pembicaraan akan dimulai di Islamabad pada pekan ini.

"Kami tegas menyatakan pemimpin terhormat dari Taliban tidak memberikan wewenang kepada siapa pun untuk berpartisipasi dalam pertemuan dan Dewan Pimpinan Emirat Islam telah memutuskan untuk tidak mengambil bagian di dalamnya," imbuh pihak Taliban.

Pernyataan ini merupakan pukulan bagi upaya Afghanistan, China, Pakistan dan Amerika Serikat yang tergabung dalam Kelompok Kerja Empat Negara. Negosiasi perundingan damai dilakukan untuk mengakhiri pemberontakan panjang dan berdarah Taliban di Afghanistan.

Delegasi Kelompok Kerja Empat Negara bertemu di Kabul pada akhir Februari untuk putaran keempat perundingan yang bertujuan menghidupkan kembali proses perdamaian yang baru lahir dan sempat terhenti musim panas lalu. Mereka menyerukan dialog langsung antara Taliban dan pemerintah Afghanistan pekan ini.

Pemerintah Afghanistan berulangkali menyerukan semua kelompok Taliban untuk duduk bersama dalam perundingan. Meskipun Presiden Ashraf Ghani mengatakan pemerintahannya tidak akan berdamai dengan orang-orang yang membunuh warga sipil.

Pakistan - pendukung bersejarah Taliban - menggelar putaran pertama perundingan langsung dengan Taliban pada bulan Juli. Namun negosiasi terhenti ketika pemberontak terlambat mengkonfirmasi kematian pemimpin dan pendiri Taliban Mullah Mohammed Omar dan memicu pertikaian dalam kelompok.

Pemerintah Turki Tutup Koran Zaman

Oposisi Turki mengecam keras penyitaan surat kabar Zaman oleh pemerintahan Presiden Recep Tayyip Erdogan. Pemimpin Partai Rakyat Republik (CHP), Kemal Kilicdaroglu, menyebut tindakan ini jelas merupakan pelanggaran terhadap kebebasan pers.

Penyitaan itu didasarkan pada perintah pengadilan Istanbul yang memerintahkan agar Feza Media Group diambil alih oleh perwakilan yang ditunjuk pengadilan. Penyitaan ini berlaku untuk media-media di bawah Feza Media Group seperti surat kabar Zaman, Today's Zaman dan Cihan News Agency.

Selama ini surat kabar Zaman yang tercatat sebagai surat kabar dengan oplah paling besar di Turki, memang dikenal kritis terhadap pemerintahan Erdogan. Seperti dilansir Today's Zaman, Sabtu (5/3/2016), Kilicdaroglu menyebut penyitaan ini menjadi bukti bahwa Presiden Erdogan dan jajaran pemerintahannya menganggap 'semua perbedaan pendapat sebagai organisasi kriminal'.

"Putusan dengan menunjuk perwakilan yang ditentukan badan peradilan yang meladeni harapan dan ambisi AK Party (Partai Pembangunan dan Keadilan Turki) dan kepresidenan yang berkuasa merupakan pelanggaran hukum yang menargetkan kebebasan pers," tegas Kilicdaroglu.


Secara terpisah, wakil CHP Mahmut Tanal juga mengkritik penunjukan perwakilan untuk Feza Media Group dengan menyebutnya sebagai serangan terhadap demokrasi dan hukum negara.

"Serangan terhadap Zaman sama saja dengan serangan terhadap kebebasan rakyat untuk mendapat informasi. Mereka takut rakyat akan tahu soal mereka. Serangan terhadap Zaman ini sama saja dengan serangan terhadap kebebasan berpikir dan berekspresi," ucap Tanal.


Dalam pernyataan terpisah, seperti dilansir AFP, Departemen Luar Negeri AS mengkritik tindakan otoritas Turki terhadap surat kabar Zaman itu. "Kami melihat ini sebagai bagian dari serangkaian tindakan penegakan hukum dan peradilan meresahkan yang dilakukan pemerintah Tuki, dengan menargetkan media serta pihak lain yang kritis terhadap mereka," ucap juru bicara Departemen Luar Negeri AS, John Kirby.

"Kami mendorong otoritas Turki untuk menjamin penegakan nilai-nilai demokrasi universal yang tercermin dalam konstitusi mereka, termasuk kebebasan berbicara dan terutama kebebasan pers," imbuhnya. (Detik/kabarduniamiliter)

Ditolak Penduduk, Jepang Hentikan Pembangunan Pangkalan Militer AS di Okinawa






Perdana Menteri Jepang, Shinzo Abe, sepakat menghentikan pembangunan pangkalan militer Amerika Serikat di Pulau Okinawa. Sesuai dengan kesepakatan yang dicapai melalui mediasi pengadilan, pemerintah pusat Jepang harus menghentikan relokasi pangkalan militer AS sebagaimana diminta pemerintah daerah Okinawa.

Semula, pemerintah pusat ingin memindahkan pangkalan udara Futenma yang menampung kekuatan angkatan udara AS ke wilayah yang lebih sepi penduduk.

Pengerjaannya pun telah dimulai dengan mereklamasi lahan dekat Kamp Schwab, pangkalan militer AS di Henoko, sebelah selatan Kota Nago, Okinawa.




Warga Okinawa menentang pembangunan pangkalan militer AS.

Akan tetapi, pemerintah daerah Okinawa dan masyarakat setempat menentang pembangunan itu. Mereka ingin pangkalan itu ditiadakan sama sekali.

Setelah melalui mediasi pengadilan, Abe pun mengatakan bakal memerintahkan pengerjaan dihentikan. Akan tetapi, rencana pemerintah untuk merelokasi pangkalan udara Futenma ke Henoko tidak bisa dihapus.

Amerika Serikat hingga saat ini menempatkan 26.000 serdadu di sejumlah pangkalan militer di Okinawa. Hal ini merupakan bagian dari perjanjian yang dibuat antara pemerintah AS dan Jepang seusai Perang Dunia II.

Namun, keberadaan militer AS di Okinawa selama berpuluh tahun membuat berang warga setempat. Penolakan makin kuat khususnya setelah peristiwa pemerkosaan seorang bocah perempuan berusia 12 tahun oleh sejumlah serdadu AS.

Selain itu, warga mengeluhkan dampak lingkungan dari pangkalan-pangkalan militer AS.

(nvc/nvc/detik/kabarduniamiliter)

Top