Tajuk

Lokal

Islam

Barat

Timur

Like Us

Sejarah

Koplak, Kapal Perang AS Meledak Kena Rudal Sendiri

Kapal perang Angkatan Laut Amerika Serikat (AS), USS The Sullivan, terbakar setelah rudal meledak sesaat setelah ditembakkan. Insiden itu terjadi saat kapal perang itu menjalani latihan di lepas pantai Virginia.

Kejadian itu berlangsung Sabtu lalu namun baru diungkap pihak Angkatan Laut AS, Kamis. Sayangnya tidak ada korban jiwa dalam ledakan rudal itu, namun kapal perang AS mengalami kerusakan setelah terbakar. Awak kapal USS The Sullivian dengan cepat memadamkan kebakaran.

”Sebuah penyelidikan kerusakan telah diperintahkan dan sedang dilakukan Eksekutif Angkatan Laut AS untuk Sistem Terpadu, yang merupakan bagian dari Komando Sistem Angkatan Laut AS,” kata juru bicara Angkatan Laut AS, Chris Johnson, seperti dikutip Russia Today, Jumat (24/7/2015).

Menurut Johnson, rudal yang ditembakkan itu adalah Rudal Standard-2 (SM-2). Rudal jenis ini kerap digunakan AS untuk melawan ancaman serangan udara seperti ancaman dari pesawat jet tempur.

Komando Sistem Angkatan Laut AS juga mengkonfirmasi insiden itu.”Pada tanggal 18 Juli 2015 sekitar pukul 09.00 pagi Rudal Standar-2 (SM-2) meledak dan mengalami kerusakan setelah ditembakkan dari kapal USS The Sullivan (DDG-68) selama latihan di lepas pantai Virginia,” demikian pernyataan komando itu yang dilansir USNI News.

”Masih terlalu dini untuk menentukan apa penyebab (insiden) itu,” lanjut pernyataan itu. Foto-foto dari puing-puing ledakan dan kobaran api telah dipublikasikan. Namun Angkatan Laut AS menolak mengomentari kegagalan manuver rudal itu. Ada dugaan terjadi masalah dengan mesin roket yang digunakan untuk melesatkan rudal SM-2.
(mas/sindo/infoduniamiliter)

Link:  http://bit.ly/1InkABB

IS Pamerkan Pasukan Senyap yang Mematikan

Kantor Media Islamic State provinsi Nainawa menghadirkan video kumpulan aksi pasukan khusus penembak jitu Daulah menjatuhkan musuh-musuh mereka dengan satu tembakan jarak jauh.
Pasukan dengan kemampuan menembak tepat sasaran dari jarak jauh, tersembunyi dan senyap ini dilatih khusus untuk menghadapi banyak front yang bersinggungan langsung dengan pos-pos pertahanan musuh. (Azzammedia/infoduniamiliter)
Link: http://bit.ly/1MqefqD

Turki Diguncang Gempa 4,5 SR

Bencana gempa berkekuatan 4,5 SR melanda timur Turki, saat fajar pada hari Rabu, menurut manajemen bencana dan darurat Turki.

Dia melaporkan bahwa gempa melanda negara dalam satu jam setengah pada Rabu subuh, berpusat pada kedalaman 19,36 km dari permukaan bumi, dan dirasakan di kota-kota dan penduduk di dekatnya.

Daerah ini mengalami aktivitas gempa terus, yang paling keras kuat 7,2 SR gempa melanda negara pada bulan Oktober 2011, menewaskan 582 orang dan melukai sekitar 1.300 orang lain. (Turkey post/infoduniamiliter)

Link:  http://bit.ly/1OrCovD

Turki Pertama Kalinya Menyerang Islamic State

Pemerintah Turki bertekad untuk melancarkan serangan atas sasaran-sasaran Khilafah atau Islamic State, di kawasan Suriah.

Tank-tank Turki mulai melepas tembakan, Kamis (23/07), ke kawasan Suriah dengan sasaran Islamic State, menyusul meningkatnya peperangan di kawasan perbatasan Turki-Suriah, antara Komunis kurdi dan Islamic State.

Langkah itu kemudian disusul dengan serangan udara atas wilayah Islamic State Jumat 24 Juli, dan Perdana Menteri Ahmet Davutoglu menegaskan serangan itu berhasil 'menghancurkan total' sasaran-sasarannya.

Untuk pertama kalinya Turki mengukuhkan serangan udara atas sasaran di Suriah sejak Islamic State bergerak maju di Irak dan Suriah pada tahun 2013.

Stasiun TV pemerintah Turki melaporkan pesawat tempur mereka tidak memasuki ruang udara Suriah karena melancarkan serangan dari kawasan perbatasan di kampung Havar.

"Ini sebuah proses. Tidak dibatasai dalam satu hari atau satu wilayah. Gerakan sekecil apa pun yang mengancam Suriah akan dibalas dengan cara terkuat yang memungkinkan," jelas PM Davutoglu.

Dia menambahkan Turki siap untuk mengerahkan pasukan darat melintasi perbatasan ke Suriah, jika memang diperlukan.

Pemerintah Turki juga sudah mengizinkan Amerika Serikat untuk menggunakan pangkalan udara militer strategisnya guna melancarkan serangan udara terhadap Islamic State. Apakah turki sudah siap berkonflik dengan Islamic State? Hal itu berarti turki harus siap beberapa wilayahnya akan dicaplok oleh IS.(Bbc/infoduniamiliter)

Link: http://bit.ly/1InkABB


IS Wisuda Petempur Baru di Kamp Militer

Kantor Berita Islamic State provinsi al Anbar merilis reportase foto wisuda generasi tentara Khilafah baru di salah satu kamp militer bergengsi Islamic State, kamp militer Syaikh Abu Ibrahim al Zaydiy. (Azzammedia/infoduniamiliter)

Link: http://bit.ly/1GJcDRK 







FBI: Ancaman Terbesar AS Adalah Khilafah

Direktur Biro Investigasi Federal (FBI) Amerika Serikat (AS), James Comey menyatakan, saat ini al-Qaeda bukan lagi menjadi ancaman terbesar bagi AS. Menurutnya, saat ini Khilafah atau yang bernama lain Islamic State (IS) merupakan ancaman terbesar bagi Negeri Paman Sam tersebut.

"Upaya IS untuk menginspirasi warga AS yang memiliki masalah dengan tindakan kekerasan menjadi ancaman yang lebih besar bagi AS dibanding dengan serangan langsung yang dilakukan al-Qaeda," kata Comey dalam sebuah pernyataan.

Dirinya menuturkan, alasan lain IS lebih mengancam dibandingkan dengan al-Qaeda adalah pola perekrutan dan perencanaan yang dilakukan negara itu. IS sudah menggunakan teknologi, yakni internet untuk melakukan perekrutan, propaganda, dan juga perencanaan serangan.

"Saya sangat khawatir tentang apa yang tidak bisa saya lihat. Karena para perekrut IS menggunakan perangkat lunak komunikasi terenkripsi untuk menghindari pantauan AS," sambungnya, seperti dilansir Al Arabiya pada Kamis (23/7/2015).

Comey sendiri sejatinya sudah beberapa kali mengutarakan ancaman serius dari strategi yang dilakukan IS terhadap keamanan AS. Dalam pandanganya, paham jihad di AS terus berkembang, dengan mulai banyaknya aksi penembakan tunggal yang menargetkan keamanan AS.

(esn/sindo/infoduniamiliter)

Link: http://bit.ly/1JC3Xi5

GIDI, Fenomena Kristen Zionis Yang Halalkan Segala Cara Agar Mencapai Tujuan

Tolikara memang wilayah yang sangat kecil di tengah Papua yang luas, namanya mencuat dikenal dunia gara-gara aksi teror gila yang dilakukan Gereja Injili Di Indonesia (GIDI) terhadap umat Islam yang tengah menunaikan sholat ied. Inilah kali pertama dalam sejarah Indonesia, ada penyerangan langsung, dengan lemparan batu dan anak panah, kepada penganut agama yang tengah beribadah. Itu yang dikatakan banyak pihak, termasuk Kapolri Jenderal Badrotin Haiti.

GIDI adalah salah satu organisasi perkumpulan gereja-gereja penginjil yang induknya di Amerika dikenal dengan sebutan Gereja Evangelist, sebuah organisasi Kristen Radikal yang menganggap bangsa Israel (Zionis0Israel) sebagai bangsa pilihan Tuhan dan akan menjadi pemimpin umat manusia. Aliran gereja ini sangat yakin jika Yesus Kristus akan datang kembali ke bumi (Maranatha) jika Kuil Sulaiman (Haikal Sulaiman) sudah kembali berdiri di Yerusalem. Gereja aliran ini juga sangat radikal, sehingga terang-terangan menganggap gereja-gereja yang tidak di bawahnya atau tidak bergabung dengannya merupakan gereja sesat.

GIDI dengan aksi teror terhadap Muslim Tolikara merupakan representasi Gereja Evangelist yang baik. Aliran gereja radikal dan ekstrem ini menggunakan segala cara untuk melebarkan pengaruh dan hegemoninya atas nama Yesus. George Walker Bush merupakan contoh yang baik bagaimana mereka menghalalkan segala cara untuk mendapatkan kekuasaannya atas dunia. Ajaran-ajarannya sangat mirip dengan Talmud, kitab sihir Zionis-Israel, yang dianggap lebih suci ketimbang Taurat yang diberikan Allah Swt kepada Musa a.s. Mari kita lihat awal kelahiran gereja Zionis yang sesungguhnya merupakan penungangan kepentingan Yahudi Kabalah terhadap ajaran cinta kasih Yesus, sayang, umatnya sekarang tidak banyak yang memahaminya.

FENOMENA JUDEO CHRISTIAN

Bush pernah berkata bahwa Amerika merupakan “Land of the Christ”, Tanah Raja. Istilah Christ atau Kristus tidak selalu merujuk pada sosok Yesus. Ordo Kabbalah, isme yang menjadi awal kelahiran Zionisme, malah menganggap Yohanes Pembaptis adalah seorang Kristus, bukan Yesus. Namun bagi pandangan banyak orang, yang dimaksudkan oleh Bush tentu Yesus Kristus.

Dalam pidato, kampanye, dan banyak buku mengenai George W Bush, sosok presiden AS ini digambarkan sebagai seorang Kristiani yang amat taat. Dalam situs whitehouse.org ada artikel bertajuk The Presidential Prayer Squadatau Skuadron Doa Kepresidenan. Mereka adalah George W Bush, Pastor Deacon Fred, Rev. Jerry Falwell, Jesus (!), Brother Harry Hardwick, dan Rev. Bob Jones Jr. Di halaman sebelah kanan artikel ada sejumlah agama dan ideology yang diberi tanda silang. Dari atas ke bawah adalah: Budhists, Hindus, Shiks, Rastafarians, dan Muslims. Kurang ajarnya, di bagian Muslim itu ada kotak berisi nama Allah dalam bahasa Arab yang diberi tanda silang.

Artikel itu mengisahkan, “Presiden Bush selalu memulai harinya jam sembilan pagi dengan berlutut di atas lantai Oval Office bersama Skuadron Doa Kepresidenannya untuk berdoa dan menghadap tuannya, The Lord Jesus. Ada Rev. Pat Robertson, Dr. Jerry Falwell, Rev. Bob Jones Jr., Pastor Deacon Fred, dan Brother Harry Hardwick…”

Presiden Bush dilukiskan sebagai seorang Kristen yang dilahirkan kembali. Dari pemuda yang menyukai minuman keras dan ugal-ugalan menjadi seorang pengikut Yesus yang taat.

Di Masa pemerintahan Bush inilah, kali pertama pidato kenegaraan ditutup dengan doa bersama, hal ini menyiratkan kedekatan antara negara dengan agama, sesuatu yang belum pernah terjadi sejak Amerika Serikat berdiri. Seharusnya, ‘kesalehan’ seorang Bush dan pejabat puncak pemerintahan Amerika dengan agama Kristen mampu menjadikan bumi ini lebih damai, adil, dan indah.

Tapi ironisnya, hal yang terjadi adalah sebaliknya. Tidak seperti presiden-presiden Amerika lainnya yang masih memiliki sedikit pertimbangan dan mengedepankan strategi diplomatik, Bush dan lingkaran elitnya malah mengedepankan pemerintahan gaya koboi, tembak duluan urusan benar atau salah nanti belakangan. Dan gilanya, hal ini mendapat pembenaran atas nama agama yang esensinya selalu mengklaim sebagai agama cinta kasih.

Bagaimana semua ini bisa terjadi? Adakah semua ini bisa ditemukan jawabannya dari apa yang disebut Judeo-Christian atau dalam bahasa yang lebih lugas: Zionis Kristen?

Definisi baku Judeo Christian atau Zionis Kristenmungkin tidak akan bisa kita temukan. Tapi secara hakikat, istilah ini mengacu pada keyakinan dan sikap keagamaan umat Kristen Amerika (dan juga Kristen Eropa serta sebagian besar dunia) yang memandang bahwa Zionisme merupakan hal yang harus didukung secara penuh, tanpa syarat. Harus didukung walau kaum Zionis-Israel membunuhi dan membantai anak-anak tak berdosa.

Sebaliknya, mereka akan merasa berdosa apabila tidak mendukung atau mengecam Zionis-Israel, seakan berdosa kepada Tuhannya.

Ayat-ayat Injil yang sering dijadikan dalil utama bagi kelompok ini adalah Perjanjian Tuhan kepada Abraham. Abraham atau Ibrahim merupakan bapak dari Ismail yang kemudian menjadi generasi Nabi Muhammad SAW dan Ishaq yang menurunkan bangsa Yahudi. Bunyi perjanjian itu yang dimuat dalam kitab Genesis(Kejadian) Injil Perjanjian Lama King James version adalah:
“Dan aku akan menjadikan engkau suatu bangsa besar, dan Aku akan memberkati engkau, dan menjadikan nama engkau besar; dan terberkatilah engkau’ (Gen 12:2)
“Dan Aku akan memberkati mereka yang memberkati engkau, dan mengutuk mereka yang mengutuk engkau; dan di dalam diri engkaulah semua keluarga dari dunia akan diberkati” (Gen 12: 3).

Inilah ayat-ayat yang dijadikan dalil utama kelompok Zionis-Kristen di dalam sikapnya membela Israel tanpa syarat. Padahal di dalam sejarah penulisan Injil, kita sudah mengetahui bahwa di tahun 325 M dalam Konsili Nicea, ratusan versi Injil yang tidak sejalan dengan Kaisar Konstantin sudah dimusnahkan, dan Kaisar Konstantin hanya memilih empat versi Injil yang sejalan dengan pandangannya.

Empat versi Injil inilah yang kemudian dipakai hingga sekarang, walau begitu di dalam penulisannya pun dari tahun ke tahun selalu mengalami koreksi dan penambahan atau pengurangan di sana-sini, sebab itu sungguh sulit untuk memastikan keaslian sebuah ayat Injil.

Membahas hal ini secara panjang lebar tentu akan mengasyikkan. Namun hal tersebut sesungguhnya bukan dalam konteks apa yang akan disampaikan di serial tulisan di eramuslim ini. Konteks yang ingin dikatakan adalah, bahwa eksistensi Zionis sekarang ini telah mendapatkan dukungan tanpa syarat dari komunitas Kristen dunia sehingga timbul satu kelompok besar yang sekarang kita kenal sebagai kelompok Zionis-Kristen, dengan Amerika Serikat sebagai basis utamanya.

Salah satu tokoh Zionis-Kristen Amerika adalah Pendeta Franklin Graham dari The Southern Baptist Church. Ia merupakan putera keempat pendeta Billy Graham. Franklin Graham pernah mengatakan,

“Tuhan orang Islam itu berbeda dengan Tuhan Kita. Tuhan orang Islam bukan Tuhan Bapa. Tuhan orang Kristen adalah Bapa dari Jesus Kristus. Tuhan mereka bukan Anak-Tuhan seperti iman Kristen atau Judeo-Christian. Dia Tuhan yang lain sama sekali, dan saya percaya Islam adalah agama yang jahat dan busuk. …Qur’an mengajarkan kekerasan, dan ekstremisme Islam merupakan ancaman terbesar yang dapat disepakati oleh siapa saja” (The Washington Post; Graham Speak Out; 9 Agustus 2002.)

Pandangan Graham mewakili pandangan berjuta kaum Zionis-Kristen yang sampai hari ini masih saja melancarkan propaganda sesatnya, meracuni dunia, dengan hal-hal yang sama sekali tidak benar tentang Islam dan umatnya.

Padahal, jika saja mereka mau meluangkan waktu sedikit membuka lembar demi lembar kitab suci Zionis-Yahudi, Talmud, dan mencari ayat-ayat bagaimana sebenarnya sikap kaum Zionis-Yahudi terhadap Yesus dan kekristenan, maka pasti orang-orang Kristen akan berbalik arah dan memusuhi kaum Zionis-Yahudi.

Lihatlah apa kata Talmud terhadap Yesus:
“Pada malam kematiannya, Yesus digantung dan empatpuluh hari sebelumnya diumumkan bahwa Yesus akan dirajam (dilempari batu) hingga mati karena ia telah melakukan sihir dan telah membujuk orang untuk melakukan kemusyrikan (pemujaan terhadap berhala)… Dia adalah seorang pemikat, dan oleh karena itu janganlah kalian mengasihaninya atau pun memaafkan kelakuannya” (Sanhedrin 43a)
“Yesus ada di dalam neraka, direbus dalam kotoran (tinja) panas” (Gittin 57a) 
“Ummat Kristiani (yang disebut ‘minnim’) dan siapa pun yang menolak Talmud akan dimasukkan ke dalam neraka dan akan dihukum di sana bersama seluruh keturunannya” (Rosh Hashanah 17a). 
“Barangsiapa yang membaca Perjanjian Baru tidak akan mendapatkan bagian ‘hari kemudian’ (akhirat), dan Yahudi harus menghancurkan kitab suci umat Kristiani yaitu Perjanjian Baru “ (Shabbath 116a)

Inilah ungkapan hati Talmud yang sesungguhnya tentang Yesus dan umat Kristen. Siapa pun yang mengaku sebagai seorang Kristen, setelah mengetahui ayat-ayat pelecehan dari Talmud kepada Yesus dan agamanya, tetapi masih saja mendukung Zionis-Yahudi, masih saja membantu Israel, masih saja setuju dengan sikap politik Bush yang tanpa reserveterus memback-up Zionis-Israel, maka ia sebenarnya telah ikut-ikutan melecehkan agamanya sendiri. Jika tidak percaya, silakan ambil Talmud dan baca sendiri.(rz/eramuslim/infoduniamiliter)

Link: http://bit.ly/1fnoFKv

AS: Perang Melawan IS Butuh Waktu 20 Tahun

Kepala Staf Angkatan Darat Amerika Serikat, Jenderal Raymond T. Odierno, memperkirakan bahwa perang melawan pejuang Negara Islam di Irak dan Suriah akan memakan waktu antara 10 sampai 20 tahun mendatang.

Pernyataan ini dikatakan Jenderal Ray Odierno dalam wawancara dengan wartawan menjelang masa pensiun beliau dalam beberapa pekan mendatang.

Jenderal Ray Odierno mengatakan, “Perang melawan Negara Islam akan memakan waktu yang lebih lama daripada perkiraan sebelumnya antara 7 sampai 10 tahun.”

“Tidak hanya dengan sekedar operasi militer, akan tetapi untuk mengalahkan Islamic State ini membutuhkan tindakan ekonomi dan diplomatik serta upaya perang ideologi bersama negara-negara Arab,” Jenderal Ray Odierno menmabahkan.

Sementara itu ketika ditanya mengenai cara mengalahkan negara tersebut, Jenderal Ray Odierno mengatakan bahwa pelatihan pasukan dan pejuang lokal adalah salah satu kunci dalam memerangi Negara Islam di masa mendatang. 

“Ini lebih penting daripada pengerahan tentara darat AS ke Irak, karena nantinya mereka juga yang akan menjaga negaranya,” ujar Jenderal Ray Odierno. 

AS di masa lalu mengalami pengalaman pahit ketika berperang darat melawan Negara Islam Irak (nama IS sebelum meluas ke suriah). Negara Islam Irak telah menyebabkan ratusan ribu pasukan AS mati, baik mati ketika bertempur maupun mati setelah pulang ke AS lantaran terluka parah. Obama sendiri menang dalam pemilihan setelah berjanji tidak akan menerjunkan pasukan AS di Irak karena membawa kerugian besar bagi negara tersebut.

(Cnnarabic/Ram/eramuslim/infoduniamiliter)

Link: http://bit.ly/1CW0wWl

Lokasi Pembangunan Masjid Ditancapi Kepala Babi di Sulut

Wakil Ketua MUI Sulawesi Utara, Taufik Pasiak membenarkan adanya peristiwa penanaman kepala babi di lokasi pembangunan masjid di kota Bitung, Sulawesi Utara.

“Peristiwa terjadi beberapa waktu yang lalu berkaitan dengan pendirian masjid. Ada pihak yang kita tidak tahu siapa dan dari pihak mana yang kemudian melakukan teror atau intimidasi dengan cara itu,” kata Taufik Pasiak kepadaROL, Senin (20/7).

Taufik mengungkap, penemuan kepala babi di lokasi pembangunan masjid terjadi sekitar seminggu yang lalu, Sabtu (11/7). Kejadian bermula saat ada rencana pendirian masjid di satu tempat.

Menurut informasi yang didapatnya, pendirian masjid itu sudah memenuhi unsur-unsur yang disyaratkan, kecuali adanya satu dua pihak yang merasa tidak sepakat dengan pendirian masjid,

Taufik mengakui sempat ada penolakan-penolakan dari pihak tertentu. Kemudian, diberikanlah intimidasi dengan penanaman kepala babi di lokasi pembangunan sehingga masjid tidak bisa dibangun. Masyarakat akhirnya melaporkan peristiwa itu ke pihak kepolisian.

Menurut Taufik, akibat peristiwa itu sempat muncul ketegangan. Karena itu, kata Taufik, diadakan pertemuan dengan kelompok Muslim di Bitung, serta Kapolda dan Gubernur Sulut di Manado.

“Ketegangan ini sudah cukup lama berlangsung di daerah Bitung. Mungkin karena situasi negara yang sedang mengalami hal seperti ini di Papua, jadi tensinya agak sedikit naik. Tapi, sejak kemarin sampai hari ini situasi sudah kondusif. Sudah ada upaya dari pihak pemerintah dan masyarakat untuk meredam,” tegas Taufik.(rz/ROL/infoduniamiliter)

Link: http://bit.ly/1CW0rlo

Pasukan Ethiopia Bunuh 60 Warga Sipil

Setelah dua hari serangan ke beberapa desa perbatasan Somalia di wilayah Bakool, kontingen Ethiopia yang merupakan bagian dari pasukan Uni Afrika kini dilaporkan membantai lebih dari 60 warga sipil di wilayah tersebut, Harar24 melaporkan Selasa (21/7/2015).

Menurut warga lebih dari 60 warga sipil tak bersenjata, termasuk perempuan dan anak-anak ditembak mati sementara rumah dan properti lainnya juga hancur, dengan penduduk setempat mengatakan pasukan Ethiopia yang melakukan kekejaman tersebut.

Beberapa desa yang merasakan banyak kejahatan ini termasuk Wargadud, Moregabey, Garasweyne dan Burdhuhule, di mana pasukan Ethiopia dilaporkan melakukan pembantaian membabi buta.

Menurut sesepuh klan lokal dari desa Burdhule, lebih dari enam puluh orang termasuk perempuan, anak-anak dan lanjut usia tewas di desa-desa yang diserang. "Pasukan Ethiopia tanpa pandang bulu membunuh lebih dari 40 orang termasuk perempuan dan anak-anak Di desa Wargadud," kata tetua. "Mereka juga masuk desa Garasweyne dan Burdhuhule, di mana mereka mengeksekusi hampir setiap warga sipil yang mereka lihat." Tambah tetua klan.

Kekejaman yang dilakukan oleh pasukan Ethiopia yang merupakan bagian dari misi Uni Afrika di Somalia ini terjadi beberapa jam setelah pasukan AMISOM dari kontingen Burundi menembak mati lebih dari 20 warga sipil di kota Marka di wilayah Lower Shebelle dalam apa warga di kota menggambarkan pembunuhan berdarah dingin.

Berbagai pembantaian terhadap warga sipil ini disinyalir sebagai pelampiasan dendam mereka terhadap kelompok mujahidin Al-Shabaab yang telah membuat kerugian sangat besar bagi pasukan AMISOM khususnya dari Burundi dan Ethiopia.

Ketidakmampuan mereka untuk melawan taktik gerilya Al-Shabaab membuat mereka menjadikan warga sipil Somalia sebagai sasaran pelampiasan kemarahan. (st/harar/infoduniamiliter)

Link: http://bit.ly/1gPmwbB

Rusia Nekat Bantu Bashar Assad Lawan IS


Duta Besar Rusia untuk Suriah, Alexander Kinshchak menyatakan, negaranya sangat siap untuk membantu rezim diktator Bashar Assad melawan IS. Salah satu bantuan yang akan diberikan Rusia adalah pelatihan militer kepada pasukan Suriah.

Menurut Kinshchak pemberian bantuan itu sangat sesuai dengan kepentingan Rusia, bukan hanya di Suriah tapi juga di Timur Tengah. Rusia tengah berusaha terlibat lebih banyak dalam usaha untuk melawan jihadis di kawasan Timur Tengah, khususnya Suriah dan Irak yang sebagian besar wilayahnya dicaplok IS.

"Saya berpikir bahwa kita tetap akan melakukan banyak untuk meningkatkan kesiapan tempur Angkatan Darat Suriah. Secara khusus, kita kadang-kadang membantu mereka, dengan memberikan beberapa saran," kata Kinshchak, seperti dilansir Sputnik pada Rabu (22/7/2015).

Menurutnya, sangat penting bagi dunia internasional untuk melakukan hal yang sama dengan apa yang dilakukan Rusia, yakni membantu pemerintah Rusia. Sebab, dengan memberikan bantuan kepada Suriah, berarti membantu memenangkan pertempuran melawan jihadis sehingga kebangkitan islamis dapat ditahan.

"Jika kita tidak ingin jihadis menang di Suriah, dengan semua hasil berikutnya bagi negara-negara di kawasan itu, terutama karena konsekuensi ini akan tumpah keluar jauh melampaui wilayah tersebut, itu berarti perlu untuk membantu pemerintah Suriah dalam perang ini," sambungnya.

Sejauh ini baru Rusia dan Iran yang memberikan bantuan kepada Suriah untuk melawan IS. Barat dan Eropa masih membantu secara tak langsung dengan terus memberikam teror di Suriah dengan mrngebom di wilayah Islamic State.
(esn/sindo/infoduniamiliter)

Link: http://bit.ly/1MlV6WQ

Ketika Tentara IS Beristirahat Sejenak di Hari Idul Fitri

Kantor Berita Islamic State provinsi Barqoh, merilis reportase foto perayaan hari kemenangan ‘Iedul Fitri, tentasa Islamic State di kota Harawah. Mereka memotong kambing, dan memasak serta memakannya bersama-sama. (Azzammedia/infoduniamiliter)

Link: http://bit.ly/1LEtaga 




Korut Diprediksi Akan Tembakkan Rudal Jarak Jauh

Korea Utara (Korut) diprediksi akan menembakkan rudal jarak jauh pada Oktober 2015 saat ulang tahun ke-70 Partai Buruh. Media Korea Selatan (Korsel), Yonhap, melansir laporan bahwa saat ini Korut sedang menyiapkan landasan peluncuran rudal jarak jauh.

Media itu mengutip sumber di Pemerintah Korsel yang mengklaim menerima informasi perihal persiapan rezim Korut untuk menembakkan rudal jarak jauh. Menurut sumber itu, landasan peluncuran rudal Korut dibanguna di Dongchang-ri, wilayah Korut yang berbatasan dengan China.

Landasan peluncuran rudal itu semula setinggi 50 meter, namun telah ditambah menjadi 67 meter. Proyek ini telah berlangsung sejak tahun 2013.

”Kami percaya bahwa Korut akan menggunakan situs peluncuran (rudal) diperpanjang di Dongchang-ri untuk menembakkan rudal jarak jauh Unha-3,” kata sumber Pemerintah Korsel tersebut, yang dilansir Rabu (22/7/2015). ”Kami pikir (Korut) akan melakukan provokasi saat ulang tahun ke-70 Partai Buruh pada 10 Oktober.”

Pejabat militer dan badan intelijen Korsel percaya landasan peluncuran rudal Korut bisa digunakan untuk menembakkan rudal yang panjangnya dua kali dari ukuran rudal Unha-3.

Korut sejatinya sudah dilarang PBB untuk menggunakan teknologi rudal balistik, namun negara yang dipimpin Kim Jong-un itu mengabaikan larangan PBB.

Pemerintah AS sebelumnya, menyatakan bahwa Korut mempu memasang hulu ledak nuklir pada rudal balisik antarbenua-nya yang dikenal sebagai rudal KN-08. ”Penilaian kami adalah bahwa mereka memiliki kemampuan untuk menempatkan senjata nuklir pada rudal KN-08 dan menembak (rudal) itu di tanah airnya,” kata Laksamana William Gortney, Kepala Komando Utara AS di Pentagon, seperti dilansir Wall Street Journal.
(mas/sindo/infoduniamiliter)

Link:  http://bit.ly/1gPkvw9

AS Latihan Besar-besaran di Ukraina, Rusia Marah

Amerika Serikat (AS) memimpin latihan perang besar-besaran yang melibatkan 18 ribu tentara dari 18 negara termasuk sekutu-sekutu NATO di Ukraina timur. Latihan perang besar-besaran ini membuat Rusia marah karena bisa jadi ancaman gencatan senjata yang sudah berjalan di Ukraina.

Latihan perang ini akan berlangsung selama dua minggu ke depan. Manuver militer 18 negara ini berlangsung di saat Rusia krisis dana militer setelah terjebak dalam krisis Ukraina selama 15 bulan, di mana Rusia jadi bulan-bulanan penjatuhan sanksi negara-negara Barat.

Rusia dimusuhi Ukraina dan negara-negara Barat setelah dituduh mendukung separatis pro-Rusia di Ukraina timur. Konflik di Ukraina hingga kini belum mereda meski korban tewas telah mencapai lebih dari 6.500 jiwa.

”Manuver bersama ini menunjukkan dukungan luas untuk Ukraina dalam perjuangannya untuk mempertahankan kebebasan dan kedaulatan,” kata komandan pasukan Ukraina, Oleksandr Syvak, menjelang latihan perang.

Selain Ukraina dan AS, pasukan dari sekutu-sekutu NATO seperti Jerman, Spanyol, Turki, Kanada, Polandia, Rumania, Bulgaria, Estonia, Latvia dan Lithuania ikut bergabung. Beberapa negara non-anggota NATO seperti Serbia, Moldova, Georgia dan Azerbaijan juga ikut-ikutan ambil bagian dalam manuver militer besar-besaran ini.

Sementara itu, Rusia yang marah dengan cepat mengutuk latihan perang besar-besaran ini. Rusia menganggap manuver militer NATO di Ukraina tersebut sebagai ancaman gencatan senjata yang sudah berjalan beberapa bulan.  

"NATO harus memahami bahwa tindakan tersebut mungkin mengancam untuk mengganggu kemajuan yang terlihat dalam proses perdamaian terkait krisis internal di Ukraina," kata Kementerian Luar Negeri Rusia, seperti dilansir Russia Today, Selasa (21/7/2015).
(mas/sindo/infoduniamiliter)

Link:  http://bit.ly/1COIsh8

Komunis Rusuh di Turki, Tebar Teror ke Warga di Suruc

Setelah meledakkan bom di Suruc, Turki. Kelompok partai komunis kurdi PKK melanjutkan dengan membuat kerusuhan dan meneror warga Turki. Sebelumnya sejumlah media menuduh bom Suruc dilakukan Islamic State, namun terungkap pelakunya adalah militan komunis kurdi yang didukung penuh oleh AS. 

PKK sendiri telah menjadi organisasi teroris yang puluhan tahun menebar teror di turki, namun karena AS tidak berani menerjunlan pasukan darat untuk melawan Islamic State, terpaksa AS memperalat organisasi teroris ini. Turki sendiri mengkhawatirkan bantuan senjata AS ini memperkuat kekuatan PKK di Turki  (nanda ayu/infoduniamiliter)

Link:  http://bit.ly/1OljyGm




IS Bagikan Daging Kambing di Hari Idul Fitri

Kantor Berita Islamic State  Fallujah merilis reportase foto pembagian daging kambing pada kaum muslimin oleh Islamic State, di hari ‘Iedul Fitri. (Azzammedia/infoduniamiliter)






IS Bertekad Balas Serangan AS dan Bashar Assad

Bombardir oleh koalisi pimpinan AS dan rezim syiah Nushairiy yang dipimpin Bashar Assad masih terus berlangsung terhadap kaum muslimin, khususnya di wilayah Islamic State. Kebanyakan korban adalah kaum awam muslimin dari anak-anak dan wanita, karena mereka banyak melakukan bombardir di tempat-temat keramaian.
Banyak dari mereka yang meninggal dunia, dan tak sedikit yang lumpuh total akibat tertimpa bangunan atau terkena serpihan bom. Belum lagi yang terluka bakar akibat ledakan bom.
Video ini menunjukkan bagaimana Islamic State melaksanakan hukuman sebagai balasan atas apa yang mereka, para musuh Islam lakukan terhadap kaum muslimin. (Azzammedia/infoduniamiliter)

Suasana Lebaran, AS Terus Meneror Warga IS

Koalisi pimpinan Amerika kembali melakukan bombardir terhadap kaum muslimin di Islamic State. Pesawat-pesawat mereka menjatuhkan bom-bom ke pemukiman penduduk, meninggalkan kehancuran dan korban dari kaum muslimin awam. (Azzammedia/infoduniamiliter)
Video: http://bit.ly/1KgTf65

Masjid di Papua Dibakar, Jokowi Sibuk Nonton Bioskop

Insiden yang terjadi pada pelaksanaan shalat Idul Fitri 1436 Hijriah di Kabupaten Tolikara, Papua beberapa hari lalu, sangat memprihatinkan
Direktur Gaspol Indonesia, Virgandhi Prayudantoro mengatakan, kejadian tersebut membuat warga setempat jadi ketakutan.

“Kejadian itu juga merusak rasa kebhinnekaan di Indonesia serta kebebasan beribadah untuk seluruh rakyat Indonesia,” jelas dia dalam surat elektronik yang dikirimkan ke redaksi, Senin (20/7).

Nah, yang lebih mengecewakan lagi, lanjut dia, di saat penduduk Tolikara ketakutan dan berada di pengungsian, Presiden RI tidak mengambil langkah tegas dan malah memilih untuk nonton bioskop bersama keluarganya di Solo.

‎”Presiden Jokowi tak punya empati, disaat tragedi Tolikara Papua belum terselesaikan, dimana sebanyak 153 orang masih mengungsi setelah 38 rumah, 63 kios dan masjid dibakar Jumat yang lalu,” terang Ghandi.

Dia menambahkan, seharusnya Presiden Jokowi bisa turun langsung untuk melihat keadaan di Tolikara pasca kejadian pembakaran tersebut.

“Percuma dong  ada laporpresiden.org kalo pas lagi ada konflik presidennya tidak turun langsung untuk mengatasinya. Kami berharap Presiden Jokowi untuk memberikan contoh terhadap kita semuanya tentang solusi tepat mengatasi masalah ini bukan hanya menunggu laporan para pembantunya saja,” tandasnya.(rz/RMOL/infoduniamiliter)

Kegembiraan Anak-anak Fallujah, Irak di Hari Idul Fitri

Kantor Berita Islamic State provinsi Fallujah merilis reportase foto pembukaan taman bermain di kota Fallujah, pada awal ‘Iedul Fitri kemarin. Nampak anak-anak kaum muslimin begitu bergembira menikmati wahana-wahana permainan yang telah disediakan oleh Mujahidin. (Azzammedia/infoduniamiliter)






Suasana Shalat Ied di Mosul

Sebelumnya diberitakan bahwa IS melarang shalat oed di Mosul. Berita yang dimuat oleh website anti IS (arrahmahdotcom) tersebut bersumber dari politisi Komunis Kurdi yang sudah sering mengeluarkan kabar dusta. Kantor berita Islamic State provinsi Nainawa, merilis reportase foto khusus sholat ‘Iedul Fitri kaum muslimin di kota Mosul, Iraq untuk kedua kalinya setelah setahun yang lalu berhasil dibebaskan IS. (Azzammedia/infoduniamiliter)




Ukraina Peringati Satu Tahun Penembakan Pesawat MH17

Rakyat Ukraina hari Jumat memperingati genap satu tahun penembak jatuhan pesawat penumpang Malaysian Airlines penerbangan MH17 dengan sebuah misil di angkasa bagian timur negara itu yang dikuasai pemberontak.
Orang datang membawa bunga, mainan dan pesawat terbang kertas dengan pesan kepada kedutaan Belanda, dimana bendera Belanda dinaikkan setengah tiang. Mayoritas ke-298 orang yang tewas dalam pesawat itu adalah warga-negara Belanda.
Peringatan serupa diadakan di Moskow dimana puluhan orang berkumpul di luar kedutaan Belanda, juga membawa bunga dan pesawat terbang kertas dengan nama-nama korban penembakan itu.
Presiden Ukraina Petro Poroshenko hari Jumat menyebut penembak jatuhan penerbangan MH17 “serangan teroris yang keji” dan mengatakan tembakan maut misil itu hanya dapat terjadi dengan partisipasi dari Rusia.
Poroshenko berbicara melalui telepon hari Jumat dengan Wakil Presiden Amerika Joe Biden, dan kedua pemimpin sependapat mengenai pentingnya dan mendesaknya pencarian keadilan atas penembak jatuhan MH-17.
Gedung Putih mengatakan Biden juga menjanjikan dukungan Amerika bagi usaha bersama Ukraina, Negeri belanda, Malaysia, Australia dan Belgia untuk mencari keadilan dalam kasus itu.
Warga Australia, Belgia dan Malaysia juga tewas dalam musibah itu.
Di PBB, Duta Besar Amerika Samantha Power mengatakan Amerika Serikat mendukung pelaksanaan Resolusi 2166, yang menuntut penyelidikan internasional penuh dan independen penembak jatuhan MH-17. Dia mendesak masyarakat internasional untuk memastikan orang-orang yang bertanggung jawab diseret ke pengadilan.
Ukraina menyalahkan pemberontak pro-Rusia atas insiden itu. Rusia dan pemberontak membantah bertanggung jawab dan menuduh pasukan Ukraina. (Voa/infoduniamiliter)

IS Bunuh dan Tawan Sejumlah Sniper Houthi

Tentara Islamic State di Yaman mengumumkan keberhasilan atas operasi penyerangan pertama mereka di wilayah Aden, kota pelabuhan yang menjadi salah satu front pertempuran terpanas antara Ahlus Sunnah melawan Rofidhoh Houtsi.
Dikutip dari rilis pernyataan yang dikeluarkan Sabtu (2 Syawal) Tentara IS dari unit pasukan khusus in-ghimasiyyin (penyusup) menyerbu markas regu Sniper Houtsi di kawasan Sya’ab Idrus, distrik Karitir, bagian dari kota Aden yang masih diduduki militan syiah Rofidhoh.
Belasan sniper Houtsi tewas terbunuh, dan puluhan yang masih hidup kini dalam tawanan Islamic State.[fudhail/azzammedia/infoduniamiliter]

Saudi Tangkap 400 Warga Terkait IS

Arab Saudi, Sabtu, menangkap lebih dari 400 orang, umumnya warga negara Arab Saudi, yang diduga memiliki hubungan dengan IS.
Kementerian Dalam Negeri Arab Saudi mengatakan melalui pernyataan yang dilaporkan kantor berita pemerintah SPA, penangkapan ini adalah bagian dari operasi besar untuk mencegah serangan-serangan IS terhadap kuil ayiah, misi diplomatik, pasukan keamanan dan fasilitas pemerintah di provinsi Sharurah.
Kementerian Dalam Negeri menuduh mereka yang ditangkap hari Sabtu terlibat dalam dua aksi pemboman pada bulan Mei lalu yang menewaskan hingga 25 penganut Syiah di wilayah timur negara itu yang kaya minyak.
Seorang warga negara Arab Saudi, dilaporkan dengan dibantu beberapa lainnya, meledakkan dirinya di sebuah kuil Syiah dan menewaskan 27 orang pada bulan Juni.
Pemerintah juga menuduh mereka terlibat penembakan pada bulan November tahun lalu yang mengakibatkan delapan syiah di desa al-Ahsa, Arab Saudi timur. (Voa/infoduniamiliter)

Mobil Patroli Houthi Meledak Setelah Injak IED

Satu unit mobil patroli militer militan syiah Houthi hancur berikut sejumlah militan Houtsi terbunuh dalam sebuah ledakan ranjau di ibukota Yaman, Shon’aa pada Jum’at (1 Syawal) kemarin.
Islamic State wilayah Shon’aa, merilis pernyataan berada di balik aksi penyerangan yang terjadi di depan bangunan penjara kepolisian tersebut. [fudhail/azzammedia/infoduniamiliter]

Jumlah Korban Penembakan di Tenesse Bertambah

Perwira angkatan laut yang terkena tembakan beberapa hari lalu di sebuah sarana militer di Chattanooga, Tennessee, meninggal dunia Sabtu pagi, menjadikan jumlah korban tewas bertambah menjadi lima orang.
Kopral Randall Smith, 26 tahun, seorang spesialis logistik, adalah seorang suami dan ayah tiga putri yang masih cilik, menurut keluarga Smith kepada media.
Pihak berwenang mengatakan Muhammad Youssef Abdulazeez, 24 tahun, yang kelahiran Kuwait dan menetap di Hixson, Tennessee, melepaskan serentetan tembakan Kamis di sebuah pusat perekrutan militer di Chattanooga, lalu mengendarai mobilnya 10 kilometer ke sebuah fasilitas militer lainnya, di mana ia menembak dan menewaskan empat Marinir, dan melukai Kopral Smith.
Gubernur di Texas, Florida dan Louisiana memerintahkan peningkatan penjagaan di pusat perekrutan Garda Nasional pasca penembakan di Chattanooga.
Hari Sabtu, Gubernur Texas Greg Abbott mengeluarkan perintah untuk mempersenjatai anggota Garda di fasilitas-fasilitas militer di seluruh negara bagian, sementara Gubernur Florida Rick Scott memindahkan lokasi perekrutan ke dalam fasilitas militer. Scott dan Gubernur Louisiana Bobby Jindal juga melengkapi anggota Garda Nasional mereka dengan persenjataan.
Pejabat militer AS telah mengatakan mereka akan meninjau kembali pengamanan kantor-kantor perekrutan mereka tapi terlalu dini untuk memutuskan apakah fasilitas tersebut harus dilengkapi dengan petugas bersenjata ataupun pengamanan tambahan lainnya. (Voa/infoduniamiliter)

Suka Cita Anak-anak Sambut Idul Fitri di Deir Ezzour

Kedatangan ‘Iedul Fitri kali ini diliputi warna-warni kebahagiaan yang luar biasa bagi kaum muslimin yang merasakan keberkahan hidup di bawah naungan Khilafah / Islamic State. Berikut reportase foto kantor media al Khoyr, menengok suka cita anak-anak di Deir Ezzor di hari kemenangan ini. (Azzammedia/infoduniamiliter)







Video Hormat Nazi Ratu Elizabeth Terbongkar, Istana Marah


Sebuah video dokumenter hitam putih yang menunjukkan Ratu Elizabeth II saat masih kecil melakukan hormat ala Nazi dibongkar tabloid Inggris, The Sun. Pihak Istana Buckingham pun marah dengan publikasi itu.

Dalam film dokumenter yang diperkirakan dibuat tahun 1933-1934, Ratu Elizabeth II tampak masih kecil bersama dengan ibu, adik dan pamannya di Balmoral Castle di Aberdeenshire, Skotlandia. Pada momen itu, sang Elizabeth II kecil yang berusia sekitar tujuh tahun melakukan hormat seperti cirikhas pemimpin Nazi, Adolf Hitler.

Ibunya, Elizabeth I (saat itu Ratu Inggris) dan pamannya, Pangeran Edward, juga tampak melambaikan tangan untuk memberikan hormat ala Nazi.

Dr Karina Urbach akademisi dari Institute of Historical Research di London, menggambarkan film dokumenter itu sebagai hal yang “cukup mengejutkan”.

”Ratu memiliki catatan kebanggaan pada Perang Dunia II dan punya kewajiban untuk negaranya dan tidak ada yang akan pernah menyarankan dia bersimpati kepada Nazi Jerman,” kata Urbach kepada The Sun.

”Dia adalah seorang anak ketika film ini, jauh sebelum kekejaman Nazi menjadi dikenal secara luas. Tapi Edward sudah menyambut rezim (Nazi) saat dia sebagai Prince of Wales pada tahun 1933 dan tetap pro-Nazi setelah perang pecah pada tahun 1939,” lanjut dia.

Film berdurasi sekitar 18 detik itu membuat marah Istana Buckingham. ”Ini mengecewakan bahwa film diambil delapan dekade yang lalu dan tampaknya itu arsip pribadi keluarga telah diperoleh dan dimanfaatkan dengan cara ini,” bunyi pernyataan Istana Buckingham melalui seorang juru bicara, seperti dilansir Russia Today, Sabtu (18/7/2015).

Pihak The Sun menolak menjelaskan, bagaimana cara mereka memperoleh arsip film dokumenter itu. (Sindo/infoduniamiliter)

Link: http://bit.ly/1Md4vjr

Top