Tajuk

Lokal

Islam

Barat

Timur

Like Us

Sejarah

Menlu AS Sarankan Rezim dan Pemberontak Suriah Bersatu Hadapi IS

Menteri luar negeri Amerika John Kerry mengatakan, ada kemungkinan pemerintah Suriah dan pasukan pemberontak bisa bekerja sama melawan IS, malahan sebelum kesepakatan tercapai tentang kapan dan bagaimana Presiden Bashar al-Asad akan mengalihkan kekuasaan di negaranya yang dilanda perang.
Kerry yang berada di Atena Jumat (4/12), mengatakan, semua pihak dalam perang saudara Suriah hanya akan bekerja sama dalam memerangi kelompok IS kalau mereka yakin bahwa sebuah solusi yang bisa diterima kedua belah pihak tentang masa depan pemimpin Suriah itu “mulai kelihatan.”
Kalau kondisi itu tidak tercapai, kata Kerry, maka sangat sulit untuk menciptakan kerjasama seperti itu.
Pejabat Departemen Luar Negeri Amerika mengatakan, komentar Kerry itu bukan merupakan pergeseran dalam kebijakan Amerika.
“Tak ada yang berubah tentang pandangan kami bahwa Asad tidak bisa ikut ambil bagian dalam masa depan Suriah,” demikian kata pejabat Departemen Luar Negeri kepada VOA.
“Menteri hanya mengungkapkan pandangan bahwa kita belum tahu bagaimana proses transisi di Suriah akan berkembang,” kata pejabat itu, “dan sejauh mana kehadiran Asad dalam jangka pendeknya bisa dikombinasikan dengan pandangan pihak oposisi dan juga kami, bahwa dalam jangka panjangnya Asad tidak bisa berkuasa terus.”
Penyusun kebijakan Amerika tahu bahwa mereka tidak bisa mengharapkan faksi-faksi oposisi Suriah “untuk terus berkomitmen pada baik proses politik maupun sikap anti IS kalau mereka tidak diberi jaminan bahwa Asad suatu hari harus pergi, demikian kata pejabat tadi.
Kerry berbicara dalam konferensi pers di ibukota Yunani di mana dia mengumumkan bahwa Amerika menyumbangkan tambahan 24 juta dolar untuk membantu pengungsi yang menghadapi musim dingin di Eropa. Bantuan ini akan diberikan kepada badan pengungsi PBB, untuk makanan, air dan tempat berlindung.
Yunani dibanjiri oleh ratusan ribu pengungsi Suriah dan dari negara lain yang mencapai pantai Yunani tahun ini.[jm/voa/infoduniamiliter]
Link:  http://www.infoduniamiliter.com/2015/12/menlu-as-sarankan-rezim-dan-pemberontak.html

AS Bom Masjid di Qayyarah

Aamaq Media, sayap media Islamic State, merilis video mesjid di kota Qayyarah yang hancur dibombardir pesawat koalisi Salibis AS. (Syamtoday/infoduniamiliter)
Video:  https://archive.org/details/mt4pq

Link:  http://www.infoduniamiliter.com/2015/12/as-bom-masjid-di-qayyarah.html

IS Menangkan Pertempuran Lawan Oposisi di Pedesaan Utara


Islamic State wilayah Halab (Aleppo) terlibat petempuran sengit dengan militan oposisi yang dibantu oleh pesawat udara rezim Assad di pedesaan utara. Pada pertempuran kali ini mujahidin Khilafah IS berhasil memenangkan pertempuran. Banyak ghanimah (rampasan perang) yang didapatkan oleh mereka. (Syamtoday/infoduniamiliter)

Link:   http://www.infoduniamiliter.com/2015/12/is-menangkan-pertempuran-lawan-tentara.html












Rusia Bombardir Milisi Hizbullat Pendukung Assad


Puluhan pasukan yang loyal kepada Presiden Suriah Bashar Al-Assad dan sekutunya dari milisi Syi'ah bersenjata Libanon, Hizbullat tewas pada hari Kamis (3/12/2015) kemarin, sebagai akibat dari serangan pesawat tempur Rusia yang secara tak sengaja menargetkan konvoi pada Jalan Raya Internasional Homs - Damaskus.

ElDorar AlShamia melaporkan, mengutip dari sumber lapangan yang mengatakan bahwa jet tempur Rusia membom konvoi pasukan Assad dan milisi Syi'ah Hizbullat secara keliru di Jalan Raya Internasional Homs - Damascus, di mana mereka dalam perjalanan ke timur Homs, yang menewaskan dan melukai puluhan dari mereka.

Mayat-mayat dan anggota pasukan yang terluka kemudian diangkut ke rumah sakit Deir Atiyah, di Rif-Demashq.

Ini bukan kali pertama Rusia secara tak sengaja membombardir pasukan Suriah dan juga milisi Syi'ah Hizbullat Libanon sehingga menimbulkan korban jiwa di kalangna sekutu mereka yang saat ini tengah memerangi mujahidin di Suriah.

Pada pertengahan Oktober, jet tempur Rusia secara tidak sengaja menghantam sejumlah posisi pasukan rezim Assad yang melakukan serangan besar terhadap mujahidin di utara dari Homs.

Harian Alaraby Aljadeed yang berbasis di London mengutip aktivis media oposisi melaporkan bahwa lokasi-lokasi yang dibom tanpa sengaja oleh Rusia termasuk "pos pemeriksaan Aatoun, pangkalan Mulouk, Akademi Militer di Al-Waer, sebuah pertemuan [milisi Syi'ah] dekat persimpangan Al-Kamm dan daerah sekitar markas Divisi 26 ke selatan Teir Maalah, serta kolom rezim dekat gudang gandum [kota].

Para aktivis media mengatakan bahwa serangan itu menyebabkan korban jiwa di sisi rezim, tetapi menambahkan bahwa jumlah yang tepat masih belum diketahui "karena semua daerah itu berada di [zona] militer di bawah kontrol [rezim]."

Dua pekan kemudian, sebuah serangan udara Rusia telah secara keliru menewaskan sejumlah anggota milisi Syi'ah Hizbullat di Suriah, menurut sebuah harian Kuwait yang memiliki akses dekat ke kampanye udara Moskow di negara yang dilanda perang tersebut.

Koran Al-Rai pada 30 Oktober mengutip sebuah sumber militer dengan "pengetahuan yang baik dari medan pertempuran Suriah" yang mengatakan bahwa angkatan udara Rusia tanpa sengaja menewaskan tujuh petempur Syi'ah Hizbullat.

"Para anggota Hizbullat yang ditempatkan pada posisi tempur di Suriah dikejutkan dengan penerbangan rendah pesawat Rusia di atas posisi mereka," kata sumber itu kepada koresponden internasional utama surat kabar tersebut, Elia J. Magnier.

"Ini diikuti oleh pemboman terkonsentrasi yang menyebabkan sedikitnya tujuh orang tewas," sumber itu menambahkan, tanpa merinci di mana insiden terjadi.

Ternyata senjata secanggih apapun bahkan tekhnolongi dengan kealuratan tinggi mengenai sasaran ternyata tidak mampu menundukan para mujahidin. Allah telah membutakan mata pasukan/pilot salibis dengan membom target sekutunya sendiri.

Allah maha kuat, maha perkasa. Siapa yang berhadapan dengan-Nya pasti akan menemui kegagalan (Kalah Total) melalui perlawanan para hambanya yaitu Mujahidin yang ikhlas bertempur demi membela agama Allah. (Vi/infoduniamiliter)

Link:  http://www.infoduniamiliter.com/2015/12/rusia-bombardir-milisi-hizbullat.html

Pendukung IS Rayakan Serangan di California, AS

Sejumlah simpatisan dan pendukung Daulah Islam/Islamic State (IS) di media sosial (medsos) juga menggunakan tagar #America_Burning untuk menunjukkan dukungan dan memuji serangan di California pada Rabu (2/12/2015) siang waktu setempat yang menewaskan sedikitnya 14 orang.
Pendukung IS ramai-ramai menggunakan Twitter untuk mengungkapkan kegembiraan atas pertumpahan darah itu. Ia mengirim tweet dengan kata-kata: “America Burning” atau Amerika sedang terbakar, dan menggunakan hashtag #America_Burning.
Hashtag itu dikooptasi pendukung IS untuk menjadi bahan sukacita. Pesan-pesan berisi terjemahan bahasa Arab dari hashtag itu, disertai foto-foto adegan serangan. Pendukung IS juga menggunakan #America_Burning untuk menunjukkan dukungan dan memuji serangan tersebut. “Tiga Singa membuat kami bangga,” tulis simpatisan IS di Twitter.
“Jalan-jalan California penuh dengan tentara dan senjata berat. Amerika Serikat terbakar #America_Burning #Takbir,’ kata simpatisan IS di Tweet.
“Allah adalah besar dan dia segala yang dipuji untuk itu,” pendukung IS lainnya memposting.
“Ini adalah neraka dengan kehendak Allah”. Sehubungan dengan penembakan, pendukung IS lain memposting di Twitter, “Allah maha Besar. Allah menyebarkan ketakutan di rumah Tentara Salib”. [SS/atj/KN/infoduniamiloter]
Link:  http://www.infoduniamiliter.com/2015/12/pendukung-is-rayakan-serangan-di.html

Tentara IS Asal Rusia Penggal Mata-mata Rusia


Islamic State (IS) kembali merilis video propaganda terbaru yang menunjukkan proses eksekusi mati dengan cara pemenggalan terhadap seorang mata-mata Salibis Rusia.

Video yang dirilis oleh Islamic State (IS) berduarsi 07:42 menit ini menunjukkan rekaman video eksekusi tawanan pada Kamis (3/12/2015). Kali ini, yang melakukan pemenggalan terhadap mata-mata Salibis Rusia adalah salah satu tentara IS yang diduga berasal dari Rusia pula.

Dugaannya pria itu bekerja untuk Dinas Keamanan Federal Rusia. Dalam penjelasan yang ditampilkan oleh IS dalam video yang menggunakan bahasa Rusia itu disebutkan bahwa mata-mata itu bernama Khasiev Magomid. Ia dipenggal di ibukota Raqqa, Suriah.

Magomid mengatakan bahwa ia memasuki wilayah Islamic State (IS) pada bulan Agustus 2014. Video ini dirilis pada tanggal 2 Desember 2015 dan berjudul, “Kamu Akan Kecewa dan Dipermalukan Wahai Rusia”.

Sebelum di eksekusi, dalam video tersebut Magomid mengatakan bahwa ia berusia 23-tahun dan dari kota Chechnya Grozny, di salah satu zona yang paling diperdebatkan Rusia.

Dalam video itu, di belakangnya Magomid berdiri seorang tentara Islamic State (IS) yang memegang pisau yang juga diduga berasal dari Rusia. Berbeda dengan video eksekusi Islamic State (IS) sebelumnya, kali ini algojo IS tidak bertopeng, dan terlihat jelas wajahnya yang seperti orang Eropa.

tentara Islamic State (IS) itu berbicara dengan bahasa Rusia sebelum memenggal mata-mata Salibis Rusia tersebut, dan juga mengancam akan membunuh Presiden Rusia, Vladimir Putin.

“Anda tidak akan menemukan kedamaian di rumah Anda. Kami akan membunuh anak-anakmu. Untuk setiap anak  tewas di sini. Dan kami akan menghancurkan rumah Anda untuk setiap rumah hancur di sini,” ucapnya yang disampaikan dan diarahkan kepada Putin.

“Dengar, Putin anjing, rezim (Syi’ah Bashar Assad) membom kami sebelum Anda datang dan kemudian Amerika dan sekutunya yang pengecut. Kafir Rusia, kita sudah menunggu untuk Anda,” lanjutnya.

Ini adalah video eksekusi pertama yang dirilis Islamic State (IS) sejak berita hoax kematian warga Inggris yang bergabung dengan IS, yakni “Jihadi John” alias Mohammed Emwazi yang diklaim meninggal dalam serangan udara Amerika Serikat (AS) pada bulan November 2015 kemarin. Belum ada komentar dari pemerintah Rusia terkait video ini. (Manjanik/infoduniamiliter)

Link:   http://www.infoduniamiliter.com/2015/12/tentara-is-asal-rusia-penggal-mata-mata.html

Parlemen Jerman Setuju Kirim 1200 Tentara ke Suriah

Parlemen Jerman telah menyetujui rencana pemerintah negara itu untuk mengirim bantuan militer guna memerangi Khilafah Islamiyyah atau IS. Bantuan militer yang akan diberikan oleh Jerman itu mencakup jet pengintai Tornado, sebuah kapal Angkatan Laut, hingga pengiriman 1.200 personel pasukan.

Dalam sidang pemungutan suara, sebanyak 445 anggota parlemen Jerman mendukung rencana yang digagas oleh kabinet Kanselir Jerman Angela Merkel. Jerman sebelumnya berjanji akan memberikan dukungan memerangi IS pasca serang mematikan di Paris, Prancis, seperti dikutip dari laman Metro, Jumat (4/12/2015). 

Rencananya, Jerman akan mengirimkan 6 pesawat pengintai Tornado dan pesawat tanker, serta kapal untuk membantu melindungi kapal induk milik Prancis Charles de Gaulle di Mediterania timur. Meski begitu, mereka tidak akan secara aktif terlibat dalam pertempuran.

Jerman juga akan mengirimkan dua tornado dan kapal tanker ke pangkalan udara Incirlik di Turki pada minggu depan. Namun, kesemuanya itu tidak akan beroperasi penuh sampai bulan depan. Jerman juga akan menempatkan sebuah kapal Fregat di lokasi yang sama.

Jerman bergabung dengan Inggris yang juga baru saja memutuskan untuk turut serta dalam perang melawan IS di Suriah. Inggris menyatakan, akan menghantam ladang minyak yang selama ini digunakan untuk membiayai militer IS. IS sendiri tidak takut jika seluruh dunia mengirimkan tentara, IS siap hadapi secara perang terbuka, namun musuh-musuh IS hanya berani menyerang melalui udara, yang hanya membuat korban di kalangan wanita dan anak-anak.
(ian/sindo/infoduniamiliter)

Link:  http://www.infoduniamiliter.com/2015/12/parlemen-jerman-setuju-kirim-1200.html

Israel Bunuh 2 Pejuang di Tepi Barat

Pasukan keamanan Israel menembak mati dua warga Palestina di Tepi Barat dan Yerusalem dalam dua insiden berbeda. Kejadian ini semakin menambah panjang daftar warga Palestina yang tewas akibat ketegangan yang terjadi diantara kedua negara. Israel telah menjajah negri tanah suci umat islam tersebut sejak 1948.

Kejadian pertama terjadi di dekat pos pemeriksaan Hizme di Tepi Barat yang diduduki oleh Israel. Laporan media Palestina mengidentifikasi korban sebagai petugas intelijen, Mazen Aribe (37) seperti dikutip dari laman Al Jazeera, Jumat (4/12/2015).

Dalam sebuah pernyataan, militer Israel mengatakan, Aribe berhenti di pos pemeriksaan, keluar dari kendaraan dan mulai menembak. "Pasukan kami kemudian membalas, menembak penyerang dan mengakibatkan kematiannya," begitu bunyi pernyataan militer Israel.

Akibat aksi Aribe itu, kata militer Israel, seorang tentara Israel dan petugas jaga terluka. Rumah sakit Hadassah mengatakan sedang merawat seorang pria terluka parah yang telah ditembak di tubuh bagian atas dalam insiden itu.

Dalam insiden kedua, polisi Israel menembak dan menewaskan seorang pria Palestina setelah ia diduga menikam dan melukai seorang petugas keamanan penjajah Israel di dekat Kota Tua Yerusalem.

"Seorang pria Palestina menusuk seorang polisi (penjajah) dan meninggalkannya dalam keadaan terluka," begitu bunyi pernyataan polisi Israel.

Sejak 1 Oktober setidaknya 106 warga Palestina tewas (syahid insya Allah), serta 21 warga Israel modar alhamdulilah.
(ian/sindo/infoduniamiliter)

Link:  http://www.infoduniamiliter.com/2015/12/israel-bunuh-2-pejuang-di-tepi-barat.html

IS Kembali Eksekusi 18 Loyalis Assad

Negara baru yang tidak diakui barat, Islamic State, kembali melakukan eksekusi terhadap 18 orang yang terbukti menjadi kolaborator rezim diktator Bashar Assad di wilayah Tadmur, Suriah, dekat reruntuhan kuno Palmyra. Para tawanan itu dieksekusi dengan cara ditembak di bagian kepalanya. Selama ini rakyat Suriah menderita pemboman Assad, sayangnya masih ada orang yang mau dibayar rezim syiah ini untuk menjadi mata-mata.

Menurut Observbatorium HAM untuk Suriah, 18 orang yang dihukum mati IS adalah mereka yang bekerjasama dengan militer rezim Suriah / Bashar Assad, seperti dikutip dari laman Al Bawaba, Rabu (2/12/2015).

Eksekusi terhadap ke-18 orang itu dilakukan pada Senin kemarin, bertepatan dengan gempuran rezim Assad terhadap wilayah sebelah barat provinsi Homs, khususnya terhadap kota Maheen, yang dikuasai IS sejak awal bulan lalu. Suriah saat ini sebagian besar dikuasai IS dan sebagian kecil dikuasai Assad dan pemberontak lain.

Aksi eksekusi di puing-puing kota Palmyra ini bukanlah yang pertama. Pada bulan Oktober lalu, IS tanpa ragu meledakkan tiga loyalis Assad yang diikat di dekat puing-puing kota Palmyra. Hal itu sebagai balasan setimpal karena telah menyebabkan banyak rakyat IS menjadi korban pemboman Assad.
(ian/sindo/infoduniamiliter)

Link:  http://www.infoduniamiliter.com/2015/12/is-kembali-eksekusi-18-loyalis-assad.html

Bom Pipa Meledak di Stasiun Istambul Turki

Lima orang terluka ketika sebuah bom pipa meledak di sebuah jembatan di dekat stasiun bawah tanah Istanbul. Ledakan ini juga menghentikan operasi sejumlah kereta api dan meningkatkan kekhawatiran tentang keamanan di kota terbesar di Eropa itu.

Walikota Atilla Aydiner mengatakan, sebuah ledakan terjadi di dekat stasiun metro Bayrampasa tepat pada saat jam-jam sibuk pada Selasa malam seperti dikutip dari laman Reuters, Rabu (2/12/2015).

Dalam rekaman CCTV terlihat sebuah kilatan cahaya pada layar diikuti oleh jilatan lidah api yang menjulur ke bawah yang merupakan jalan raya. Sedangkan sejumlah foto di media sosial menunjukkan sejumlah pejalan kaki yang berjalan di atas stasiun bawah tanah itu tiba-tiba berhenti karena merasakan getaran.

Turki sendiri tengah berada dalam situasi siaga pasca tewasnya 100 orang akibat bom bunuh diri kembar yang terjadi di Ankara pada Oktober lalu. Peristiwa itu terjadi selang tiga bulan setelah serangan serupa terjadi di kota Suruc, dekat perbatasan Suriah, yang menewaskan 33 orang.  Belum ada satu pihak pun yang mengakui serangan ini, namun dicurigai adalah perbuatan teroris komunis kurdi.(Sindo/infoduniamiliter)

Link:   http://www.infoduniamiliter.com/2015/12/bom-pipa-meledak-di-stasiun-istambul.html

Pakai CloudFlare, Anonymous Kesulitan Jebol Situs IS

Kelompok hacker "gak jelas" atau Anonymous menuding layanan web CloudFlare yang berbasis di Silicon Valley, Amerika Serikat, telah membantu IS. Perusahaan itu dituding telah melindungi situs IS dengan cara mencegah situs milik kelompok ekstrimis itu dibanjiri serangan Denial of Service. 

"Sekali lagi @CloudFlare membuktikan dirinya sebagai layanan web yang pro dengan situs #ISIS. Memalukan.#OpISIS #Daesh #Anonymous,” begitu bunyi pernyataan Anonymous menggunakan akronim IS dalam bahasa Arab seperti dikutip dari laman Express, Selasa (1/12/2015).

Menanggapi tudingan tersebut, CEO CloudFlare Matthew Prince balik menuding kelompok yang identik dengan topeng Guy Fawke itu sebagai kelompok munafik. CloudFlare tidak bisa mengontrol siapa saja yang menggunakan layanan tersebut, dan bahkan kelompok Anonymous sendiri juga memanfaatkannya. 

"Saya pikir, pernyataan ini dilakukan oleh seorang anak-anak dan tidak usah dianggap serius. Anonymous sendiri menggunakan jasa kami untuk sejumlah website miliknya, meski kami harus mendapat tekanan dari sejumlah negara untuk mematikannya," kata Prince.

Prince pun menegaskan lebih mendengarkan saran dari Departemen Pertahanan AS dan polisi ketimbang saran dari seorang pengguna Twitter.

"Bahkan jika kami menjadi hosting dari situs IS, itu tidak ada gunanya bagi kita. Saya justru membayangkan sejumlah orang membayar kami dengan kartu kredit curian, itu baru berefek buruk bagi kami," tukasnya.
(ian/sindo/infoduniamiliter)

Link:  http://www.infoduniamiliter.com/2015/12/pakai-cloudflare-anonymous-kesulitan.html1

Sadis, Koalisi AS Hancurkan Fakultas Pendidikan di Tel Afar

Serangan udara pesawat koalisi Salibis dibantu para raja-raja arab boneka AS ke kota Tel Afar telah menghancurkan gedung fakultas pendidikan di Tel Afar. Gedung Fakultas Pendidikan yang ada di kota Tel Afar itupun rata dengan tanah. Kejadian ini seharusnya memberikan bukti bahwa AS dan sekutunya adalah teroris sebenarnya (Syamtoday/infoduniamiliter)
Video: klik disini

Link:  http://www.infoduniamiliter.com/2015/12/sadis-koalisi-as-hancurkan-fakultas.htm




Taiwan dan China Bertukar Mata-mata

Taiwan dan Cina bertukar mata-mata pada permulaan bulan ini sebagai tindakan "maksud baik" bersama. Meskipun baru diumumkan, pertukaran ini telah dilakukan sebelum pertemuan bersejarah antara kedua presiden pada tanggal 7 November di Singapura. 

Beijing membebaskan Chu Kung-hsun dan Hsu Chang-kuo, yang ditahan di Cina selama sembilan tahun, sementara Taiwan membebaskan Li Zhihao, yang dipenjara sejak 16 tahun lalu. IKLAN Media Taiwan melaporkan ini adalah untuk pertama kalinya ke dua pihak bertukaran mata-mata. 

Juru bicara presidan Taiwan Charles Chen mengatakan pembebasan "didasarkan tindakan maksud baik bersama hasil pertemuan Ma-Xi". "Presiden Ma (Ying-jeou) berharap pertukaran bersama lintas semenanjung dapat berlanjut dan menciptakan pencapaian yang lebih nyata di masa depan," tambahnya. Kantor Urusan Taiwan Cina memastikan pembebasan Kolonel Chu Kung-hsun dan Kolonel Hsu Chang-kuo, serta mengatakan mereka dibebaskan "sesuai hukum". 

Sementara itu Taiwan mengatakan telah memberikan pembebasan bersyarat dini kepada Li Zhihao yang telah menjalani sebagian hukumannya. (Bbc/infoduniamiliter)

Link:  http://www.infoduniamiliter.com/2015/12/taiwan-dan-china-bertukar-mata-mata.html

IS Rehabilitasi Tentara Yang Cacat

Islamic State provinsi Jazirah merilis video “Rehabilitation of the Disabled” yang berisi program rehabilitasi bagi mujahidin Khilafah yang terluka dan cacat dalam pertempuran. Khilafah membiayai seluruh kesehatan dan kebutuhan dia dan keluarganya. (Syamtoday/infoduniamiliter)
Video: klik disini
Link:   http://www.infoduniamiliter.com/2015/12/is-rehabilitasi-tentara-yang-cacat.html

Hacker IS Ancam Rilis Data Petinggi Militer AS


Lagi, ancaman anonymous pendukung Daulah Islamiyah atau Cyber Caliphate Akan Merilis Data Petinggi Militer Amerika. Cyber Caliphate, Hackers pendukung Daulah Khilafah Islamiyyah ini mengklaim akan merilis alamat para petinggi militer Departemen Pertahanan Amerika Serikat.


Hal ini dapat gusar para prajurit atau petinggi militer AS, yang sebelumnya juga Daulah Khilafah telah meretas pihak keamanan AS dengan diposting ke publik melalui internet dan memasukannya mulai Dari nama, kerja, alamat dan nomor handphone para militer AS, guna memudahkan sel Daulah Islam di Amerika untuk memburu mereka.



Sementara itu, seperti dilansirsyamtoday sebelumnya Islamic Cyber Army, para hackers pendukung Daulah Khilafah Islamiyyah, merilis video berjudul “We are Back in America” yang berisi operasi peretasan berbagai situs pemerintah dan lembaga non pemerintahan Amerika yang bertajuk #AmericaUnderAttack.
Hal ini membuat militer AS siaga.



Namun sungguh, Pasukan IS akan muncul dari arah yang tidak disangka-sangka (duga) untuk menyerang AS. (/st)


Link:  http://www.infoduniamiliter.com/2015/11/hacker-is-ancam-rilis-data-petinggi.html

IS Wisuda Petempur Baru Untuk Wilayah Afghanistan

Islamic State provinsi Khurasan (afghanistan-pakistan) merilis sebuah video “The Graduation of a New Batch From The Training Camps of the Khilafah” yang berisi kelulusan dan wisuda calon mujahidin Khilafah angkatan terbaru dari kam militer IS.

Kesiapan tentara baru IS ini yang akan dipersiapkan dalam peperangan besar nanti. Khususnya memerangi militer AS dan bonekanha yang selama ini bercokol di khurasan (Afghanistan). 
Sumber video: klik disini

Link:  http://www.infoduniamiliter.com/2015/11/is-wisuda-petempur-baru-untuk-wilayah.html

Jerman Kirim 1200 Tentara Untuk Perangi IS

Setelah mengirim sejumlah jet tempur, Jerman kini berencana mengerahkan 1.200 tentaranya untuk membantu Perancis dalam memerangi Daulah Islam/Islamic State (IS). Kebijakan Jerman ini akan menjadi penempatan militer terbesarnya di luar negeri.
“Dari sudut pandang militer, sekitar 1.200 tentara diperlukan untuk menjalankan pesawat dan kapal. Pengerahan pasukan akan dilakukan segera setelah amanat diperoleh,” kata kepala militer Jerman, Jenderal Volker Wieker kepada harian Bild am Sonntag, pada Ahad (29/11/2015).
“Pemerintah akan memberikan amanat pada tahun ini,” lanjutnya.
Pada Kamis kemarin, Berlin menawarkan bantuan kepada Perancis berupa jet pengintai Tornado, pengisian bahan bakar, dan citra satelit dalam pertempuran melawan Islamic State (IS).
Wieker menjelaskan, sekitar empat hingga lima jet Tornado akan dikerahkan untuk mengirim foto daratan, bahkan dalam cuaca buruk dan saat malam hari.
Saat ditanya mengapa Jerman tidak ikut dalam serangan udara langsung, Wieker menjawab bahwa koalisi telah memiliki kekuatan cukup berarti terkait pertempuran.
“Yang diperlukan adalah pengintaian di tanah, sehingga pasukan dapat ditempatkan secara efektif. Jet Tornado kami dapat sangat membantu dalam hal itu,” ujarnya.
Wieker juga mengatakan bahwa pembicaraan dengan Turki dan Yordania sedang berlangsung terkait penempatan pesawat di Incirlik, yang seperti Amman, menjadi markas jet Amerika Serikat (AS).
Wieker membantah keras kritik yang menyatakan bahwa Jerman memilih tugas paling tidak berbahaya. “Tuduhan itu tidak bisa dibenarkan. Apa bedanya ketika Anda menerbangkan pesawat pengebom atau pesawat pengintai di wilayah yang sama? Tingkat ancaman dan bahayanya sama,” katanya.
Jerman pascaperang enggan mengirim pasukan ke luar negeri meskipun bergabung dengan tugas pimpinan PBB di Balkan dan NATO di Afghanistan.
Jerman tidak ambil bagian dalam serangan udara terhadap Islamic State (I) di Suriah dan Iraq, yang sebagian besar telah dilakukan penerbang-penerbang AS dan Perancis.
Setelah pekan lalu Perancis meminta sebuah klausul yang mengharuskan negara-negara anggota Uni Eropa memberikan bantuan militer usai serangan di Paris, Jerman segera mengumumkan keikutsertaannya dalam pertempuran di Suriah dalam memerangi Islamic State (IS). [SS/manjanik/infoduniamiliter]
Link:  http://www.infoduniamiliter.com/2015/11/jerman-kirim-1200-tentara-untuk-perangi.html

Koalisi AS Hentikan Sementara Gempur Suriah

Militer Turki telah menghentikan sementara penerbangan di wilayah Suriah sebagai bagian dari kampanye militer bersama dengan Amerika Serikat terhadap Daulah Islam/Islamic State (IS) demikian dilansir dari media Turki, Hurriyet (27/11/2015). 
Selama ini AS dan sekutunya aktif melakukan pembantaian di Suriah yang mengakibatkan ribuan jiwa meninggal dunia. Sementara IS meminta AS dan sekutunya untuk turun dan duel secara terbuka dan bukannya mengebom dari atas langit.
Keputusan Turki itu diambil menyusul meletusnya krisis dengan Rusia di mana Turki F-16 menembak jatuh sebuah pesawat tempur Rusia setelah diduga melanggar wilayah udara Turki November, menurut sumber-sumber diplomatik.
Sementara itu Koalisi Gabungan pimpinan AS untuk penyerangan IS juga menghentikan sementara serangan udaranya di Suriah, meski di Iraq mereka masih melanjutkan serangan.
Juru bicara Koalisi Gabungan penyerangan IS yang dipimpin AS mengelak kepada media Rusia, Sputnik (28/11/2015) bahwa berhentinya serangan udara koalisi AS terhadap IS di Suriah tidak berhubungan dengan hadirnya sistem pertahanan udara Rusia S-400 di Latakia.
“Kurangnya serangan Koalisi tidak ada hubungannya dengan penyebaran S400.” kata juru bicara itu.[AM/manjanik/infoduniamiliter]
Link:  http://www.infoduniamiliter.com/2015/11/koalisi-as-hentikan-sementara-gempur.html

Putin Ngambek, Ogah Temui Erdogan




Kremlin telah menolak usulan Ankara untuk melakukan pertemuan bilateral antara Presiden Rusia, Vladimir Putin, dan Presiden Turki, Recep Tayyip Erdogan, di sela-sela KTT perubahan iklim di Paris, Senin (30/11/2015).
 
Turki telah mengusulkan pertemuan presiden itu untuk meredakan ketegangan setelah pesawat tempur F-16 Turki menembak jatuh pesawat jet pembom Su-24 Rusia di dekat perbatasan Suriah.
 
Kremlin sejatinya masih mengharapkan permintaan maaf dari Turki, tetapi Erdogan sejauh ini hanya menyampaikan penyesalan semata.
 
”Kami benar-benar sedih dengan kejadian ini. Kami tidak ingin hal seperti itu terjadi, tapi sayangnya hal itu. Saya berharap hal seperti itu tidak akan terulang,” kata Erdogan menjelang kunjungannya ke Paris, kemarin.
 
“KTT perubahan iklim internasional di Paris akan memberikan kesempatan untuk memperbaiki hubungan kita dengan Rusia. Konfrontasi tidak akan membawa siapa pun bahagia. Rusia penting untuk Turki, Turki penting bagi Rusia,” lanjut Erdogan.
 
Rusia yang telah menangguhkan kerjasama militer dengan Turki, telah memutuskan untuk mempertimbangkan kembali hubungan bilateral dengan Turki setelah pesawat jet pembom Su-24 Rusia ditembak jatuh 24 November lalu.  Turki berdalih, pesawat jet itu melanggar wilayah udara Turki, tapi Kremlin menyangkalnya.
 
Tepat sebelum berangkat ke Paris untuk berpartisipasi dalam KTT perubahan iklim, Putin kemarin menandatangani keputusan tentang penjatuhan sanksi ekonomi terhadap Turki.
 
Pembantu Putin, Yuri Ushakov, mengkonfirmasi undangan dari Turki soal keinginan Erdogan bertemu Putin di Paris. ”Reaksi kami sudah dijawab bahwa, kami telah memberitahu kepemimpinan Rusia atas permintaan Turki untuk melakukan percakapan telepon dan mungkin pertemuan dalam format KTT perubahan iklim di Paris. Kita bisa melihat kurangnya kesiapan pada bagian dari Turki untuk menawarkan permintaan maaf sebagai dasar terkait dengan insiden itu,” kata Ushakov, seperti dikutip IB Times. (Sindo/infoduniamiliter)

Link:  http://www.infoduniamiliter.com/2015/11/putin-ngambek-ogah-temui-erdogan.html

Pengacara Komunis Kurdi Tewas Ditembak di Turki

Seorang pengacara Kurdi dan pendukung organisai teroris PKK ditembak mati setelah penyerang tak dikenal melepaskan tembakan di parovinsi mayoritas Kurdi di Turki tenggara.
Para saksi mengatakan para penembak melepaskan tembakan terhadap Tahir Elci dan para aktivis lain hari Sabtu (28/11) pada waktu menyampaikan pernyataan pers kepada pertemuan di provinsi Diyarbakir. Penembakan itu menyulut tembak-menembak antara pemberontak Kurdi dan pasukan keamanan.
Sumber rumah sakit mengatakan Elci meninggal dunia akibat luka kena tembak pada kepalanya.
Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan mengukuhkan kematian Elci dan mengatakan seorang polisi juga tewas dalam serangan itu.
Elci memegang jabatan sebagai ketua Perhimpunan Pengacara Diyarbakir. Pihak berwenang Turki menangkapnya bulan Oktober karena mengatakan Partai Pekerja Kurdi (PKK) bukan organisasi teroris. Ia dibebaskan menunggu peradilannya. [gp/voa/infoduniamiliter]
Link:  http://www.infoduniamiliter.com/2015/11/pengacara-komunis-kurdi-tewas-ditembak.html

Main Keroyokan, Perancis Ajak Rusia Kerjasama Perangi IS

Presiden Perancis Francois Hollande Kamis (16/11) mengatakan ia bersama Presiden Rusia Vladimir Putin sepakat berbagi intelijen tentang Islamic State.
Presiden Perancis Francois Hollande mengatakan ia bersama Presiden Rusia Vladimir Putin sepakat berbagi intelijen tentang IS serta jihadis lain di Suriah guna memaksimalkan ke-efektifan operasi udara mereka di sana.
"Kami akan bertukar informasi mengenai siapa yang akan digempur dan siapa yang tidak digempur," kata Hollande seusai pembicaraan dengan Putin di Moskow hari Kamis.
Mereka sepakat hanya memerangi IS dan tidak kelompok FSA yang dilatih AS. "Yang kami sepakati dan ini ialah hanya menyerang teroris dan IS dan tidak menyerang kelompok yang memerangi terorisme," tambahnya. Terorisme yang dimaksud adalah pejihad islam, sedangkan komunis kurdi yang telah menjadi teroris puluhan tahun di turki tidak dikategorikan sebagai 'teroris' ala stabdar barat.
Sementara, Putin mengatakan pihaknya terbuka menjalin kerjasama lebih luas dengan Perancis dan Amerika dalam menentukan sasaran terkait IS.
Hollande berada di Moskow dalam misi diplomatik membentuk suatu kekuatan ofensif melawan IS. Sebelum berkunjung ke Moskow, ia sudah mengadakan pembicaraan dengan Amerika, Inggris, Jerman dan Italia. Dengan Putin ia membicarakan kerjasama yang lebih erat dalam memerangi musuh bersama seraya mengusahakan penyelesaian politik di Syria.
Perancis dan Rusia sama-sama diterpa serangan IS belakangan ini. IS mengaku bertanggungjawab atas serangan 13 November di Paris yang menewaskan 130 orang dan melukai lebih dari 300. IS juga membom pesawat jet penumpang Rusia tanggal 31 Oktober di Semenanjung Sinai, Mesir, menewaskan 224 penumpangnya. Saat ini lebih dari 60 negara telah bersatu dalam memerangi IS, namun hingga saat ini IS masih kuat dan belum terkalahkan. [al/voa/infoduniamiliter]

Peluncuran Misil Balistik Korea Utara Gagal

Media Korea Utara melaporkan bulan Mei lalu bahwa negara itu berhasil melakukan tembakan misil balistik yang berbasis kapal selam, yang memberi indikasi kemajuan teknologi militer negara itu.
Kantor berita Korea Selatan melaporkan bahwa Korea Utara tampaknya telah gagal dalam percobaannya menembakkan misil balistik dari kapal selam di Laut Jepang.
Yonhap mengutip seorang pejabat Korea Selatan mengatakan Korea Utara menembakkan misilnya antara pukul 2 lewat 20 dan pukul 2 lewat 40 sore waktu setempat hari Sabtu (28/11), tetapi peluncuran itu tidak berhasil. Ia mengatakan kepingan dari misil itu ditemukan di permukaan laut.
Kementerian Pertahanan Korea Selatan tidak mau mengukuhkan laporan itu.
Media Korea Utara melaporkan bulan Mei lalu bahwa negara itu berhasil melakukan tembakan misil balistik yang berbasis kapal selam, yang memberi indikasi kemajuan teknologi militer negara itu.
Kantor berita resmi Korea Utara mengatakan pemimpin Korea Utara Kim Jong Un yang menghadiri percobaan itu mengatakan peluncuran tersebut adalah “keberhasilan yang membukakan mata.”
Korea Utara sedang dikenakan sanksi-sanksi PBB yang melarang negara itu mengembangkan atau menggunakan teknologi misil balistik. [gp/voa/infoduniamiliter]
Link:  http://www.infoduniamiliter.com/2015/11/media-korea-utara-melaporkan-bulan-mei.html

Top