Tajuk

Lokal

Islam

Barat

Timur

Like Us

Sejarah

Mantan Komandan Tajikistan Bergabung dengan IS

Komandan pasukan khusus Tajikistan, Gulmurod Khalimov, muncul di video Islamic State dan menegaskan bahwa dirinya telah bergabung dengan tentara Islamic State.
Khalimov yang menghilang pada awal Mei terlihat mengenakan pakaian hitam-hitam dan memegang senjata.
Ia mengatakan dirinya bergabung dengan IS dan memprotes kebijakan agama pemerintah Tajikistan, yang ia sebut anti-Islam.
Ia juga menyinggung kekecewaan terhadap kepolisian di negaranya.
Ratusan warga dari Asia Tengah diperkirakan pergi ke Suriah untuk bergabung dengan IS, namun baru kali ini ada tokoh sekelas Khalimov yang bergabung dengan Islamic State.
Meski terlihat di video IS, pemerintah Tajikistan sejauh menolak memberikan pernyataan, kata wartawan BBC Abdujalil Abdurasulov di Almaty.
Wartawan BBC menambahkan Khalimov di masa lalu bertempur menumpas kelompok jihadis dan dikenal sebagai salah satu perwira terbaik di Tajikistan. Namun akhirnya beliau bertaubat dan memilih menjadi mujahidin. (Cnn/infoduniamiliter )

Virus Mers Pertama kali Serang China

Virus MERS atau Middle Eeast Respiratory Syndrome-Corona Virus untuk pertama kalinya muncul di China. Padahal, virus itu sebelumnya hanya mewabah di Timur Tengah.

Seorang pria Korea Selatan (Korsel) yang melakukan perjalanan ke China, telah dinyatakan positif terjangkit penyakit itu. Pria itu sebelumnya melakukan perjalanan melalui Hong Kong pada pekan ini.

Munculnya virus MERS untuk pertama kalinya di China itu dilaporkan stasiun televisi pemerintah China pada Jumat (29/5/2015). Sementara itu, Kementerian Kesehatan Korsel di Seoul, telah mengkonfirmasi adanya pria Korsel yang terjangkit virus MERS.

Kementerian itu dalam konferensi pers mengatakan telah diberitahu otoritas kesehatan China, bahwa hasil tes dari pria Korsel berusia 44 tahun adalah positif terjangkit virus MERS.

“Pria, yang merupakan anak dari pasien lain yang dikonfirmasi pekan lalu telah terinfeksi. Dia terbang ke Hong Kong, kemudian melanjutkan perjalanan ke China dengan bus,” bunyi pernyataan Kementerian Kesehatan Korsel, seperti dikutip Reuters.
(mas/sindo/infoduniamiliter )

IS Tetap Jaga Kota Kuno Palmyra, Kecuali Patungnya


Sebuah cuplikan video yang dirilis IS menunjukkan Negra yang menerapkan sistem islam itu tidak menyentuh reruntuhan di Palmyra, mereka hanya menghancurkan patung karena menghancurkan patung adalah ajaran islam. 

Palmyra merupakan rumah bagi teater bangsa Roma, tempat IS mengeksekusi 20 tentara asing yang bertempur bersama pasukan Presiden Suriah, Bashar al-Assad pekan ini.

MIS dilaporkan mengeksekusi setidaknya 400 tentara Assad dan loyalisnya di Palmyra sejak merebut kota kuno Suriah itu, seperti disampaikan media nasional Suriah awal minggu ini.

IS menguasai Palmyra dan Ramadi di Irak awal bulan ini kendati mendapatkan serangan udara bertubi-tubi dari Amerika Serikat.

Dalam sebuah akun Youtube milik IS, terpampang video yang diunggah pada 26 Mei, menunjukkan reruntuhan dan tiang-tiang kuno. Belum diketahui kapan rekaman itu diambil.

Seorang aktivis anti-rezim Suriah di Palmyra mengatakan bahwa IS tidak menghancurkan reruntuhan tersebut, hanya merusak patung-patung yang dianggap berhala.

"Reruntuhan tidak dihancurkan dan (IS) mengatakan kepada warga bahwa mereka tidak akan menghancurkan barang-barang antik di kota itu, hanya berhala," ujar aktivis tersebut.

Secara terpisah, stasiun radio anti pemerintah Suriah mempublikasikan rekaman wawancara dengan komandan tempur IS di Palmyra, atau yang dikenal oleh warga Suriah kali ini sebagai Tadmur.

Komandan bernama Abu Laith al-Saoudy itu mengatakan bahwa IS tidak akan menghancurkan situs kuno, hanya patung-patung.

"Mengingat ini adalah kota bersejarah, kami akan menjaganya dan tidak akan merusaknya, insya Allah. Kami hanya akan menghancurkan berhala yang disembah orang-orang kafir," kata Saoudy.

"Bangunan bersejarah tidak akan disentuh dan kami tidak akan membawa buldozer seperti yang dikira sebagian orang," lanjut dia. (Cnn/infoduniamiliter )

Gunung di Jepang Meledak, Ratusan Orang Mengungsi

Sebuah gunung berapi di sebuah pulau terpencil di Kuchinoerabujima, Jepang selatan tiba-tiba meletus pada hari Jumat (29/5/2015). Pemerintah Jepang telah memerintahkan evakuasi terhadap ratusan orang di sekitar gunung dan rute penerbangan dialihkan.

Letusan mendadak gunung berapi itu juga menyebabkan gumpalan asap hitam yang membumbung ke langit.

Menurut laporan media Jepang, NHK, aliran gas panas piroklastik serta bebatuan dari letusan gunung berapi itu telah mencapai laut. ”Ada ledakan besar dan asap hitam membumbung ke atas,” kata seorang pejabat di pulau setempat yang disiarkan stasiun televisi NHK.

Belum ada laporan, terkait kemungkinan korban luka atau korban jiwa setelah pemerintah memerintahkan evakuasi terhadap sekitar 140 warga. Untuk mencapai pulau di mana gunung berapi itu meletus hanya bisa diakses dengan kapal atau perahu.

Kantor Manajemen Bencana Jepang menyatakan, sebuah kapal feri yang menuju pulau, yang berjarak sekitar 160 km (100 mil) sebelah selatan dari Pulau Kyusu. Kapal feri itu dikirim untuk melakukan evakuasi ratusan warga.

Sementara itu, maskapai Jepang, All Nippon Airways, mengatakan bahwa rute penerbangan pesawat ke Okinawa dan Asia Tenggara dialihkan untuk menghindari bahaya. Namun, tidak ada rencana pembatalan penerbangan.
(mas/sindo/infoduniamiliter )

Jadi Mata-mata Assad, Seorang Pria Dihukum Gali Kuburan Sendiri


Sebuah video terbaru yang dirilis Negara Islam (IS) menampilkan seorang pria yang terbukti sebagai mata-mata pemerintah Suriah, dipaksa menggali makamnya sendiri sebelum dipenggal.

Dalam video tersebut, terlihat seorang pria berkepala plontos mengenakan pakaian tahanan berwaran oranye, menggali lubang makam menggunakan sebuah sekop dan kapak.

Sang tahanan, sebelum menggali makam telah mengakui "kesalahannya" terhadap IS di depan kamera video.

Dengan menggunakan bahasa Arab, pria itu mengatakan dia berasal dari kota Al-Qaryatayn, di wilayah tengah Suriah, dan mengakui bahwa dirinya adalah mata-mata rezim Bashar al-Assad.

"Saya membunuh Abu Hassan lalu saya ditangkap Negara Islam," ujar sang tahanan yang disebut bernama Ziad Abdel'al Abu Tarek.

Setelah pengakuan itu, adegan kemudian berpindah dan Ziad sudah mengenakan pakaian berwarna oranye , berjalan bertelanjang kaki membawa sekop dan kapak, sebelum kemudian dia menggali kuburnya sendiri.

Di belakang tahanan itu terlihat sebuah truk putih dengan bendera hitam bertuliskan syahadat berkibar. Selajutnya adegan berpindah dan kini Ziad sudah berlutut di tanah dan sang eksekutor berdiri di belakangnya.

Pemenggalan Ziad memang tak ditampilkan, namun IS menampilkan hasil dari pemenggalan Ziad di penghujung video tersebut. (Kompas/infoduniamiliter )

Rohingya: Kembalikan Kami ke Myanmar Sama Saja Membunuh Kami


Sekitar 330 pengungsi Rohingya di Aceh Utara, Aceh menolak dipulangkan ke Myanmar. Kini mereka ditampung dan menempati bangunan di pelelangan ikan di Desa Kuala Cangkoi, Kecamatan Tanah Pasir, Aceh Utara.

Dari penuturan pengungsi Rohingya Muhammad Husen, mereka pergi dari Myanmar pada Februari 2015 lalu.

Selama 3 bulan terkatung-katung di Selat Malaka dengan makanan dan minuman yang terbatas, mereka terpaksa mencampur air tawar dengan air laut. Warga Rohingya berharap tidak dikembalikan ke Myanmar.
“Aku tak mau pigi (pergi). Kalau mau pigi antar lebih baik mati di Aceh. Kalau diantar ke sana dalam 1 atau 2 hari sampai 1 bulan kita akan mati,” kata Muhammad Husen dengan bahasa melayu terbata-bata.
Sementara, salah satu pengungsi Muslim Rohingya di penampungan Pelabuhan Kota Langsa Khairul Basyar, mengungkapkan kebahagiaannya bisa mendarat di Aceh.
Jiddan sururan… Jiddan sururan, (kami sangat berbahagia)” kata-kata itu terus diulang Khairul.
Khairul mengisahkan, di Myanmar ia dan warga Rohingya lainnya tidak diperbolehkan shalat.
“Tidak ada sekolah. Kami tak boleh shalat,” lanjut Khairul.
Namun sekarang, Khairul bersama ratusan warga Rohingya lainnya bisa melaksanakan shalat dan membaca Al Qur’an setiap hari.
“Saya bisa makan dan minum sehari tiga kali. Sebelumnya, berbulan-bulan di lautan tak ada yang bisa kami makan. Kami di sini telah cukup. Kami bisa shalat, bisa membaca Al-Qur’an dan berdoa setiap hari,” tutur pria yang fasih berbahasa Arab itu.
Sementara itu, Muhammad Hasan, remaja Rohingya yang fasih berbahasa Inggris, mengungkapkan keinginannya untuk untuk tinggal dan menetap di Aceh.
Hati emas para nelayan Aceh yang telah membawa para pengungsi itu ke daratan, betul-betul membuat mereka haru dan terkesan.
“Kami tidak ingin ke Saudi Arabia, kami tidak ingin ke Amerika. Kami hanya ingin di sini. Kami ingin mati dan dikubur di sini,” tandasnya lirih.
Ketika ditanya apakah ia rindu kampung halaman? Hasan, dengan tegas menjawab, “Daripada Anda kembalikan kami ke pemerintah Myanmar, lebih baik Anda bunuh kami di sini.”(rz/Atjehcyberwarrior/eramuslim /infoduniamiliter )

Coba Masuki Wilayah IS, 70 Tentara Syiah Tewas

Setidaknya 70 tentara Syiah Iraq yang terdiri dari tentara Shafawi Iraq dan milisi Rofidhoh loyalis rezim Syiah Iraq, Hasyd Asy-Sya’bi tewas dalam pertempuran yang terjadi di distrik Al-Farhatiyah, Utara Baghdad.

Menurut laporan media Amaq, Pertempuran berlangsung saat tentara Syiah Iraq semenjak Selasa, (26/5) mencoba untuk menyerang distrik Al-Farhatiyah yang berada di bawah kekuasaan mujahidin Islamic State sejak setahun yang lalu, bersebelahan dengan kawasan Ad-Dajil, kota Al-Bubaz, dan stasiun kota yang dikuasai oleh militer rezim Syiah Iraq.

Seorang mujahid asal Inggris menjadi pelaku bom syahid yang menargetkan basis-basis militer Iraq yang mencoba untuk menyerang wilayah mujahidin dengan menggunakan kendaraan lapis baja. Akhirnya sejumlah tentara Syiah Iraq tewas dan menghancurkan kendaraan-kendaraan milik tentara Iraq.


[M/dbs/shoutussalam /infoduniamiliter)

Duh, Menkumham RI Anggap Rohingya Sebagai Beban

Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia, Yasonna Hamonangan Laoly, politikus Kristen asal PDIP melakukan kunjungan kerja untuk melihat pengungsi Rohingnya asal Myanmar dan juga Bangladesh di Hotel Beraspati, Jalan Jamin Ginting, Kecamatan Medan Tuntungan, Ahad (24/5).

Pada kunjungan itu, Yasonna Laoly menyampaikan Pemerintah Indonesia akan melakukan kerjasama dengan institusi luar negeri. Alasannya, lanjut dia, Pemerintah Indonesia tidak mampu menampung seluruh pengungsi Rohingnya yang berdatangan di Indonesia.

“Saat ini penduduk Indonesia jumlahnya semakin meningkat di mana membutuhkan biaya yang sangat besar. Hal ini saja sudah membuat Pemerintah Indonesia bekerja keras. Apalagi ditambah dengan jumlah pengungsi Rohingya. Jelas semakin menambah beban negera,” katanya kepada awak media, sebagaimana dilansir SP.

Dia menyebutkan masih banyak masalah pengungsi yang belum dapat diselesaikan di Indonesia, di antaranya masalah pengungsi Afganistan, Iran, dan sekarang masalah pengungsi Rohingnya serta Bangladesh.

Kini mendekati 15 ribu pengungsi, dulunya ada 11 ribu dan ditambah sekitar 1700. Masih banyak yang belum terselesaikan masalahnya seperti dari Afganistan, sebagian dari Iran, kini Rohingya dan Bangladesh.

“Seperti diketahui pengungsi dari Bangladesh mereka sudah mau untuk dikembalikan ke negaranya. Kita sudah berkoordinasi dengan Menkopolhukam, Menteri Sosial (Mensos) dan Menteri Luar Negeri (Menlu) pagi tadi,” ujarnya.
Ia menuturkan, sekarang Pemerintah Indonesia sedang menunggu kelengkapan dokumen, apalagi karena hanya dengan dokumen mereka dapat dikembalikan ke negara asalnya.(rz/eramuslim /infoduniamiliter )

Moeldoko: Jilbab Hanya Untuk TNI Aceh


Panglima TNI Jenderal Moeldoko mengatakan, pihaknya mengakomodasi wanita TNI yang menggunakan jilbab dalam melaksanakan tugas sebagai prajurit. Namun, penggunaan jilbab itu hanya diperuntukkan bagi anggota perempuan TNI yang bertugas di Aceh.

"Aturannya sudah kita buat. Tak ada larangan. Kalau mau pake jilbab, tinggal pindah ke Aceh. Selesai persoalan," kata Panglima TNI, menanggapi pernyataan salah satu prajurit wanita TNI saat memberikan pengarahan kepada 1.381 hadirin yang terdiri dari prajurit TNI, PNS, Dharma Pertiwi, serta Komando Garnisun Tetap (Kogartap) III/Surabaya, di Kodam V Brawijaya, Surabaya, Jawa Timur, Jumat.

Peraturan TNI itu dianggap moeldoko sudah final dan tidak bisa diganggu-gugat meski bertentangan dengan hukum Islam. Menurut Moeldoko, permasalahan itu tak perlu didiskusikan kembali karena sudah tertuang dalam peraturan Panglima TNI.

"Prinsipnya, kami tidak kaku. Kami akomodasi. Kalau mau pakai jilbab, bertugasnya di Aceh. Kalau ada yang berminat, tinggal ajukan saja ke atasannya," ujarnya.

Dalam tanya jawab itu, salah seorang prajurit dari Korps Wanita TNI Angkatan Darat (Kowad) meminta penjelasan dari Panglima TNI tentang penggunaan jilbab bagi wanita TNI.

"Dalam ajaran Islam, pemakaian jilbab diwajibkan. Apakah wanita TNI bisa menggunakan jilbab dalam melaksanakan tugasnya? Kalau ada aturannya, wanita TNI juga menginginkan menggunakan jilbab," kata prajurit perempuan itu. (Kompas/infoduniamiliter )

Banglades Relokasi Paksa Rohingya ke Pulau Terpencil

Pemerintah Bangladesh berencana memindahkan pengungi Rohingya ke sebuah pulai terpencil di wilayah selatan. Pengungsi ini sudah bertahun-tahun bermukim di wilayah Bangladesh.
 
Rencananya, para pengungsi Rohingya itu akan dipindahkan ke Pulau Hatiya, di Teluk Bengal. Langkah ini pun didukung Perdana Menteri Bangladesh Sheikh Hasina.
 
"Relokasi dari kamp pengungsi Rohingya akan segera dilakukan," ucap Kepala Urusan Pengungsi, Amit Kumar Baul, seperti dikutipReuters, Kamis (28/5/2015).
 
"Hingga saat ini langkah informal sudah diambil berdasarkan perintah perdana menteri," lanjutnya.
 
Seorang tokoh Rohingya di pengasingan mendesak Pemerintah Bangladesh untuk mempertimbangkan kembali keputusannya. Menurutnya, rencana itu hanya akan membuat hidup para pengungsi menjadi lebih buruk.
 
"Kami ingin pemerintah dan organisasi internasional memecahkan persoalan dari kondisi yang ada," ungkap Mohammad Islam yang berada di lokasi penampungan.
 
Bangladesh menampung sekitar 32 ribu pengungsi Rohingya yang terdaftar. Mereka ditempatkan di dua tempat penampungan di Cox Bazar. 
 
Sementara pihak UNHCR menyebutkan relokasi paksa akan menjadi kompleks dan kontroversial. Namun Baul melihat langkah ini terpaksa dilakukan karena tempat penampungan itu menganggu pariwisata di Bangladesh.

Sekitar 3.500 pengungsi Rohingya dan Bangladesh menggunakan kapal tiba di Indonesia, Malaysia dan Thailand. Mereka mencoba untuk mencapai Malaysia dengan kemampuan seadanya.

Diperkirakan masih ada ribuan pengungsi lainnya di laut menunggu untuk diselamatkan. 


(FJR /metrotv/infoduniamiliter )

Mengenal Milisi Pendukung Assad di Suriah

Kantor informasi pejuang revolusi Suriah menyatakan bahwa diktator Bashar Al Assad menyewa sedikitnya ada 80 ribu milisi asing untuk ikut berjuang bersama mereka dengan bayaran antara 200 hingga 600 dolar AS setiap bulannya.

Menurut data yang didapat pejuang revolusi, para milisi ini terbagi menjadi 2, yaitu milisi asing dan milisi lokal dengan jumlah dan bayaran yang berbeda. Berikut data yang diperoleh Kantor informasi pejuang revolusi;

Milisi asing

1. Yang paling menonjol di antara milisi bayaran Bashar Al Assad adalah Tentara Pembebasan Palestina, yang merupakan mantan sayap militer PLO, dengan gaji bulanan sekitar 400 dolar AS.

Menurut perkiraan pejuang revolusi ada sekitar 60 ribu elemen Tentara Pembebasan Palestina yang berjuang bersama rezim Assad di sekitar kota Damaskus dan Aleppo.

2. Di tempat kedua ada Garda Revolusi Iran dengan 8 ribu pejuang dengan gaji bulanan sekitar 500 dolar AS. Mereka tersebar di semua daerah di Suriah.

3. Sedangkan di tempat ketiga ada milisi Syiah Hizbullah Lebanondengan 5 ribu pejuang. Mereka dibayar Assad dengan 500 dolar AS setiap bulannya.

4. Brigade Fatimiyun menempati urutan ke empat dengan sekitar 3.500 pejuang. Mereka yang masuk didalamnya adalah para pengungsi Afghanistan yang tinggal di Iran, dan kemudian diperkerjakan dengan bayaran 600 dolar AS per bulan.

5. Selanjutnya ada Brigade Abu al Fadl al Abbas dengan sekitar 3000 pejuang yang tersebar di distrik Sayeda Zeinab, selatan Damaskus, dan utara wilayah Aleppo. Setiap anggota dari brigade ini menerima uang bulanan sekitar 500 dolar AS.

6. Pemberontak Syiah Houthi yang dilatih di selatan Suriah menjadi milisi asing ke enam di negara ini. Jumlah pemberontak asal Yaman ini berkisar antara 700 orang pejuang dengan bayaran 600 dolar AS setiap bulannya.

Milisi lokal

1. Yang pertama adalah pasukan pemerintahdengan perkiraan populasi sekitar 60 ribu pejuang, dan mendapat bayaran sekitar 200 dolar AS perbulan.

2. Ditempat kedua ada Brigade Baath, mereka adalah pegawai pemerintah adalah anggota partai yang berkuasa, dengan jumlah pejuang mencapai 6 ribu orang, dan mendapat bayaran perbulannya sekitar 200 dolar AS.

3. Ditempat ketiga adalah Nusur Zauba’ah, yang merupakan pendukung dari Partai Nasionalis Sosial Suriah. Anggota partai ini diperkirakan mencapai enam ribu orang dengan bayaran 300 dolar AS perbulan.

4. Selanjutnya ada Faksi Perlindungan Syria, sebuah organisasi bersenjata terdiri Syria Ortodoks yang dipersenjatai rezim Suriah, dengan jumlah anggota mencapai 800 orang, dengan gaji bulanan mencapai sekitar 200 dolar AS.

Perlu diketahui bahwa seluruh milisi asing dan lokal langsung berada dibawah komandan Qods Force, pasukan khusus Garda Revolusi Iran yang dipimpin oleh Jenderal Qassem Soleimani. (Skynewsarabia/Ram/eramuslim /infoduniamiliter )

Front Al-Nusra: Ada Pejuang Sunni yang Jadi Proxy Amerika

Abu Muhammad Al-Jaulani, Amir Jabhah Nusrah di Suriah, mengatakan bahwa mereka memiliki dokumen untuk membuktikan Amerika berkoordinasi dengan rezim Basyar Assad dalam pemboman udara di markas mereka.
Hal itu disampaikan oleh mantan tangan kanan Abu Bakar Albagdadi yang berkhianat tersebut dalam sebuah wawancara dengan TV Al-Jazeera dalam program Bila Hudud yang ditayangkan pada Rabu malam, 27 Mei 2015 jam 22.05 waktu Mekkah atau Kamis dini hari jam 02.05 WIB.
“Amerika mendukung rezim Assad dan menunjukkan sikap munafik di media bahwa mereka bersama rakyat,” ungkap Al-Jaulani. Ia menambahkan bahwa Amerika meracuni rakyat Suriah untuk mencapai solusi politik dengan mengorbankan kaum Sunni. “Kami sadar Amerika akan memasukkan kepentingan politiknya melalui proxy orang sunni. Tetapi kami tidak akan tunduk kepada skenario-skenario politik orang luar.” proxy sunni tersebut yang dimaksud adalh militan FSA yang dilatih oleh
Al-Jaulani juga memperingatkan bahwa “jika Amerika terus membombardir wilayah kami, maka akan ada banyak reaksi yang tidak akan menguntungkan Amerika.”
Jabhah Nusrah sedang fokus menghadapi rezim Assad, namun bila Amerika meneruskan pemboman ke wilayah mereka, Jabhah bisa membuka serangan balasan kepada Amerika dan menargetkan kepentingan-kepentingannya. “Pilihan kami terbuka untuk membalas Amerika jika terus melakukan pemboman ke wilayah kami,” kata Al-Jaulani. (Kiblat/infoduniamiliter )

16 Roket AS Menghantam Ibu Kota Islamic State

Sedikitnya enam wanita meninggal dunia, dan empat lainnya luka-luka kritis akibat serangan udara pesawat koalisi AS di dekat Distrik al Manshuroh, Jalan Internasional Raqqah-Aleppo, pada Selasa (8 Sya’ban) kemarin.
“16 tembakan roket dari pesawat tempur Amerika menghujani jalan dan pemukiman penduduk, bangunan rumah dan sejumlah kendaraan sipil hancur,” reporter Azzam Media melaporkan.
Kantor Berita A’maaq merilis reportase video dari lokasi kejadian pasca serangan bombardir tersebut. (Azzammedia /infoduniamiliter )
Video: klik disini

Keliru, AS Kirim Virus Anthrax Aktif ke 9 Negara

Militer Amerika Serikat (AS) secara tidak sengaja telah mengirimkan virus anthrax aktif ke 9 laboratotium di sembilan negara yang berbeda, termasuk di laboratorium AS di Korea Selatan (Korsel). 

"Militer kami keliru dengan mengira telah mengirimkan virus anthrax yang sedang tidak aktif. Mereka mengiriman virus anthax aktif ke sembilan negara bagian AS dan pangkalan udara AS di Korea Selatan," kata pejabat militer AS dalam kondisi anonim.

Sejauh ini, seperti dilansir IB Times pada Kamis (28/5/2015), sudah empat orang yang diketahui terpapar oleh virus yang pernah menghebohkan AS pada tahun 2001lalu. Mereka adalah para pekerja yang bertugas memangku virus tersebut ke atas pesawat.

"Ke empat orang itu menghadapi resiko yang kecil," kata juru bicara Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit AS atau CDC, Jason McDonald. Dirinya mengatakan CDC sudah melakukan penyelidikan mengenai insiden ini.

Sementara itu, juru bicara Pentagon Kolonel Steve Warren mengatakan, pihaknya langsung membatalkan semua jadwal pengiriman virus ini ke beberapa laboratorium, baik di AS atapun dalam negeri. "Kami telah menghentikan pengiriman, sampai penyelidikan mengenai insiden ini selesai," kata Warren.

Anthrax pernah menjadi momok yang mematikan bagi AS. Pada tahun 2001 lalu, setidaknya lima orang tewas akibat virus tersebut. Virus itu dikirimkan ke beberpa media dan kantor-kantor pemerintahan melalui sepucuk surat. (sindo/infoduniamiliter )

Berita 50 Pejuang IS Tewas di Palmyra Cuma Hoax

Ini adalah sekian kalinya media-media mainstream terus menyebarkan berita-berita bohong tentang Islamic State. Salah satunya dalam serangan udara koalisi AS yang menargetkan kota bersejarah Palmyra seetelah beberapa hari dikuasai oleh mujahidin Khilafah IS.

Seperti dalam laporan media Al-Jazeera pada Rabu, (27/5). Dengan mengutip sumber dari militer Suriah, “Angkatan Udara Suriah telah meluncurkan sebanyak 160 serangan udara terhadap kelompok ISIS yang menguasai Kota Palmyra. Setidaknya sebanyak 50 pejuang ISIS terbunuh dalam serangan tersebut,”.

Benarkah demikian ?

Inilah berita yang bersumber langsung dari pihak Islamic State / Khilafah yang berada di kota Palymbera, fakta menunjukan dalam berita yang dimuat dalam media Khilafah Azzam Media pada Selasa, (26/5) sejumlah 30 awam Muslimin di Kota Palmyra meninggal oleh serangan udara brutal Nushairiyyah. Wanita dan anak-anak turut menjadi korban dalam serangan ini.

Sedikitnya 30 orang muslimin sipil meninggal dunia akibat serangan udara rezim Nushairiyyah yang brutal dan sporadis terhadap kota Palmyra atau Tadmur, Homs bagian Timur pada Senin (7 Sya’ban) kemarin.

“Kebiasaan buruk rezim Nushairiyyah setiap kali menderita kekalahan besar melawan Mujahidin, memuntahkan bombardir udara secara sporadis terhadap rumah-rumah kaum muslimin sipil,” reporter Azzam Mediamelaporkan.

” Hari ini, pesawat Nushairiy memuntahkan puluhan bom terhadap Kota Palmyra yang telah ditaklukkan oleh Daulah Islamiyyah dalam tiga hari terakhir,” imbuhnya. (Shoutussalam /infoduniamiliter )

Australia Ikut Nimbrung di Konflik Laut China Selatan

Pemerintah Australia mulai angkat bicara mengenai konflik yang terjadi di kawasan Laut China Selatan. Negeri Kanguru itu mengatakan, aktivitas China di kawasan sengketa tersebut benar-benar mengganggu dan mengkhawatirkan.

“Meningkatnya aktivitas China di Laut China Selatan telah menyebabkan ketegangan militer di wilayah konflik tersebut,” kata Sekretaris Kementerian Pertahanan Australia, Denis Richardson, seperti dilansir Sydney Morning Herald, Rabu (27/5/2015).

Menurut Richardson, kekhawatiran semakin meningkat karena China terus meningkatkan kekuatan militernya di wilayah tersebut. “Peningkatan kekuatan militer China di Laut China Selatan jauh lebih berkembang ketimbang negara lain,” sambungnya.

Selain karena dua alasan tersebut, satu hal lain yang membuat Australia khawatir mengenai situasi di Laut China Selatan adalah keselamatan kapal-kapal mereka. Hal ini dikarenakan banyak kapal dagang dari Negeri Kangguru tersebut berlayar di Laut China Selatan.

"Kami meminta agar keselamatan kapal dagang dari negara kami dijamin oleh negara-negara yang bersengketa di Laut China Selatan," tambahnya.

Pernyataan Richardson ini muncul tidak lama setelah pemerintah Australia mengumumkan akan melakukan latihan perang bersama dengan Amerika Serikat (AS) dan Jepang. Latihan perang tersebut akan digelar pada Juli mendatang, dan dikabarkan akan diikuti oleh lebih dari 30 pasukan dari ketiga negara.
(esn/sindo/infoduniamiliter )

AS Makin Brutal Perangi Umat Islam

Pasca kekalahan koalisi AS yang bertubi-tubi di Iraq maupun di Suriah, koalisi Salib pimpinan AS semakin brutal dalam membombardir kaum muslimin di berbagai wilayah baik Iraq maupun Syam.

Terakhir sebuah kawasan padat penduduk di ‘Aden, wilayah Nainawa menjadi target serangan membabi-buta pesawat-peswat koalisi Salib Amerika Serikat. Media Khilafah wilayah Nainawa merilis video sesaat setelah pesawat tempur koalisi membom rumah-rumah penduduk di kawasan ‘Aden. Sejumlah korban jiwapun berjatuhan mulai dari anak-anak. wanita, hingga orang tua. 

Sejumlah serangan juga terjadi di ssejumlah titik kawasan Fallujah, mobil, rumah-rumah hingga pertokoan penduduk hancur dibombardir koalisi Salib AS.


[M/dbs/shoutussalam /infoduniamiliter )

Rusia Ancam Perangi Eropa Jika Terus Diberi Sanksi

Pemerintah Rusia mengeluarkan ancaman keras terhadap Amerika Serikat (AS) dan negara-negara Barat lainnya karena tidak tak tahan dengan sanksi yang dijatuhkan. Wakil Perdana Menteri Rusia, Dmitry Rogozin menyatakan jika Rusia terus dikenai sanksi, maka tank tempur Kremlin “berbicara”.

Rogozin adalah pejabat Kremlin yang bertanggung jawab atas sektor pertahanan Rusia. Dengan emosi, Rogozin menanggapi keprihatinan Barat atas meningkatknya ketegasan Kremlin di Arktik atau Kutub Utara.

”Saya selalu bercanda tentang hal itu. Jadi, jika mereka (Barat) tidak akan memberi kita visa, menempatkan kita pada daftar sanksi, maka tank (Kremlin) tidak perlu visa!,” kata Rogozin.

Rusia baru-baru ini menggelar latihan perang besar-besaran di Arktik untuk menegaskan klaimnya atas atas sumber daya energi dan mineral di kawasan itu. Rogozin bersumpah bahwa Rusia akan terus mengeksploitasi kekayaan sumber daya mineral di Arktik.

Menurutnya, AS dan Eropa yang prihatin dengan langkah Rusia itu sejatinya takut dengan Kremlin. “Barat takut dengan fakta bahwa kekuatan yang sangat besar kami sudah dilihat,” katanya, seperti dilansir news.com.au, Rabu (27/5/2015).

Wakil PM Rusia ini sebelumnya menjabat sebagai Duta Rusia untuk NATO. Dia sudah masuk daftar tokoh yang dijatuhi sanksi oleh AS dan Uni Eropa setelah Rusia menganeksasi Crimea dari Ukraina pada Maret 2014.
(mas/sindo/infoduniamiliter)

Iran Adakan Kontes Kartun Hina Islamic State


Pemerintah Syiah Iran menjanjikan hadiah US$1.500, atau sekitar Rp19,7 juta bagi kartunis yang dapat menghasilkan karya karikatur satir terbaik yang menyingung dan menghina Negara Islam. 

Kontes ini disambut oleh oleh para bajingan kartunis dunia. Komite House of Cartoon di Iran setidaknya menerima 800 kartun dari 43 negara berbeda di seluruh dunia. Namun, hanya 280 karikatur yang lolos seleksi. Sementara, pemenang karikatur akan diumukan pada 31 Mei mendatang. 

Keputusan Iran ini mungkin adalah caranya untuk menghibur diri setelah ribuan milisinya tewas saat menyerang IS. Jika di medan pertempuran, Iran keok lawan IS, mungkin mereka akan merasa menang dengan gambar-gambar murahan dan menjijikkan ini. (Cnn/infoduniamiliter )

IS Bombardir Militan Syiah di al Januub

Kantor Berita wilayah al Januub, merilis dokumentasi foto aksi penyerangan Junud Islamic State membombardir barak militer Shofawi dan milisi Shohawat Iraq di Amiriyyah Fallujah menggunakan mortir kaliber 220 mm. 
(Azzammedia /infoduniamiliter )






Israel Lancarkan Empat Serangan ke Gaza


Israel melancarkan empat serangan udara terhadap Jalur Gaza, Rabu (27/5/2015). 


Jet tempur membidik sejumlah kamp pelatihan kelompok pejuang Hamas di Rafah, Khan Yunis dan Kota Gaza. Belum ada laporan korban tewas maupun luka. 



Selasa malam, sebuah roket dilaporkan meluncur dari Palestina dan mendarat di wilayah selatan Israel. Tidak ada laporan kerusakan maupun korban jiwa. Militer Israel menyebut empat infrastruktur di selatan Jalur Gaza terkena misil sebagai respon dari peluncuran roket. 



"Kenyataan bahwa wilayah Hamas dijadikan tempat untuk menyerang Israel adalah sesuatu yang tak dapat diterima dan akan mendapatkan konsekuensi," tutur juru bicara militer Israel Letnan Kolonel Peter Lerner, seperti dikutip AFP



Hamas, yang secara de facto menguasai Gaza, belum mengonfirmasi adanya peluncuran roket ke Israel. 



Peluncuran Roket dari Gaza ke Israel pada Selasa kemarin terjadi untuk kali ketiga sejak gencatan senjata mengakhiri konflik 50 hari pada 2014. Perang itu menewaskan 2200 warga Palestina, sebagian besarnya warga sipil, dan 73 dari kubu Israel. 



(WIL /metrotv/infoduniamiliter )

Top