Tajuk

Lokal

Islam

Barat

Timur

Like Us

Sejarah

Tentara Irak Kabur, IS / ISIS Kuasai Selatan Baiji

Islamic State menguasai Desa Al-Malihah semenjak beberapa jam pagi tadi di wilayah Selatan Baiji. IS berhasil menguasai desa yang digunakan oleh tentara Iraq untuk bersembunyi setelah mereka kabur dari kota Baiji yang telah dikuasai oleh IS beberapa bulan yang lalu.
Berdasarkan laporan media A’maq IS berhasil menguasai desa tersebut setelah terjadi baku tembak yang sengit di empat titik. Sekarang tengah terjadi baku tembak yang sengit di sepanjang kawasan perkebunan di selatan Baiji. IS sedang mencoba untuk maju mengamankan wilayah Selatan Baiji. (Amaq/infoduniamiliter.com)

Provinsi Anbar Wisuda Tentara Baru

Kamp Pelatihan Militer "Asy-Syaikh Abu Ibrahim" meluluskan para wisudawan tentara Khilafah IS siap tempur di wilayah Anbar. Ratusan pemuda yang dididik dan dilatih di Kamp Pelatihan Militer ini disambut dengan antusias oleh warga di kawasan Rutbah, Anbar.
Ratusan tentara baru tersebut telah siap untuk bertempur dan ditempatkan di beberapa medan pertempuran dan ribath wilayah Khilafah IS.
IS saat ini mengalami serangan bertubi-tubi dari koalisi AS dan milisi syiah. Meski hanya melalui pelatihan singlat, Namun kekuatan seorang tentara IS diklaim sebanding dengan 10 tentara reguler lain. Hal itu terlihat dengan gagalnya perebutan Tikrit oleh pasukan Irak dan milisi syiah, padahal mereka mengerahkan 30.000 pasukan bersenjata lengkap pemberian AS. Sementara IS di Tikrit hanya mengerahkan 1500 tentara saja.

14 Pasukan Indonesia Ditangkap di Malaysia

 Polisi Sabah, Malaysia, menangkap 14 pasukan keamanan Indonesia karena masuk wilayah Sebatik Malaysia tanpa izin. Belasan pasukan Indonesia itu masuk wilayah Malaysia untuk mengejar seorang tersangka pembunuhan yang melarikan diri.
 
Pulau Sebatik merupakan wilayah yang dimiliki dua negara, yakni Malaysia dan Indonesia. Namun, 14 pasukan Indonesia ini dianggap memasuki pulau Sebatik Malaysia.
 
Pejabat Polisi Malaysia, Inspektur Jenderal Polisi Noor Rashid Ibrahim, mengatakan, ada 17 warga Indonesia yang ditangkap. Mereka antara lain, 10 polisi, empat tentara dan tiga warga sipil Indonesia.
 
Mereka melintasi perbatasan Malaysia secara ilegal pada Jumat kemarin sekitar pukul 13.00 waktu Sabah. Para tentara dan polisi Indonesia yang ditangkap mengenakan pakain sipil. Tapi mereka dipersenjatai dengan revolver dan pistol.
 
”Mereka tidak punya niat jahat, mereka menyeberangi perbatasan ke Sabah untuk mengidentifikasi dan membawa kembali tersangka pembunuhan, tetapi mereka tidak melakukannya sesuai dengan prosedur," kata Noor Rashid, kepada wartawan, Sabtu (14/3/2015).
 
Tersangka yang dikejar 17 warga Indonesia itu merupakan tersangka pembunuh anggota militer di Pulau Nunukan pada 10 Maret 2015. Tersangka itu telah ditangkap polisi Sabah pada 12 Maret 2015 ketika bersembunyi di perkebunan kelapa sawit di pulau Sebatik Malaysia.
 
”Kami memahami mengapa mereka (pasukan Indonesia) datang. Mereka tidak bermaksud jahat, tapi mereka datang ke sini melalui cara yang salah. Pertama, mereka tidak diperbolehkan untuk membawa senjata ke negara dan kedua, mereka harus mengikuti prosedur imigrasi. Jadi berdasarkan itu kita perlu membuka penyelidikan atas insiden tersebut,” lanjut Rashid, seperti dilansirThe Malaymailonline. (Sindo/infoduniamiliter.com)

IS Rebut Markas Liwa 26 Milik Irak

Mujahidin IS pada Kamis, (12/3) berhasil menguasai Markas Liwa’ 26 di Utara Baghdad yang merupakan basis tentara syiah Iraq yang termasuk bagian dari dua brigade bersenjata yang loyal dengan militer Iraq .
Sebagaimana diberitakan oleh media independen A’maq pada Jumat (13/3) bahwa markas Liwa 26 ini terletak di jalan bendungan Samarra’ yang menghubungkan antara Utara Baghdad dan Solahuddin.
Operasi penaklukan markas Liwa 26 dimulai saat Rabu malam dengan operasi bom syahid dan diikuti dengan serangan pasukan dari mujahidin Islamic state. Dan berlansung berlangsung baku tembak yang sengit, beberapa pesawat koalisi AS ikut membantu pasukan Iraq untuk bertahan dari serangan mujahidin IS. Namun meskipun telah didukung dengan kekuatan udara, tentara Iraq melarikan diri hingga markas dapat dikuasai oleh Mujahidin IS.
Menurut mujahidin IS, sejumlah 13 orang agen mata-mata yang mendukung tentara Iraq berhasil ditangkap. Sejumlah 200 aset persenjataan dan amunisi dalam jumlah besar berhasil menjadi harta rampasan perang untuk mujahidin IS.
Mujahidin Khilafah IS juga menyerang markas rahasia Liwa 26 yang terletak bersebelahan di markas utama. Mujahidin mengeksekusi semua tentara Liwa 26 yang berjumlah 10 hingga 15 orang yang terdapat di dalam markas tersebut. (Amaq/infoduniamiliter.com)

CIA Klaim Serangan udara AS Lemahkan IS / ISIS

Kepala CIA, John Brennan mengatakan Jumat (13/3), serangan-serangan udara oleh koalisi pimpinan Amerika telah “melemahkan” pasukan IS di Irak dan Suriah.
Kepala badan intelijen Amerika (CIA) hari Jumat (13/3) mengatakan IS memiliki persenjataan dan pendanaan yang baik, tetapi bukannya tidak terkalahkan.
Berbicara di Council on Foreign Relations di New York, John Brennan mengatakan Negara Khilafah / IS berdisiplin tinggi dan berpengalaman dalam bertempur sehingga mustahil ditumpas dalam waktu singkat.
Tetapi ia mengatakan serangan-serangan udara oleh koalisi pimpinan Amerika telah “melemahkan” pasukan IS dan terdapat indikasi serius bahwa “mesin organisasi itu kesulitan.”
Di Irak, ofensif pasukan pemerintah Irak bentukan AS terus melaju guna merebut kota Tikrit dari IS, namun sampai saat ini masih gagal mengalahkan IS yang jumlahnya hanya 1000 pasukan di Tikrit. 30.000 tentara Irak dan milisi Syiah dukungan Iran mengepung kota itu namun hanya mampu merebut kota-kota kecil di pinggiran tikrit.
Tikrit adalah kampung halamanSaddam Hussein. Kota itu terletak hanya 140 kilometer sebelah baratlaut Bagdad dan memiliki nilai strategis dan simbolis. (Voa/infoduniamiliter.com)

Turki Tutup Dua Pintu Perbatasan dengan Suriah

Turki akhirnya menutup dua pintu penyeberangan di perbatasan Turki dengan Suriah sebagai tindakan pencegahan keamanan karena pertempuran yang memanas di sekitar kota utara Suriah, Aleppo, meningkat, pada Rabu (11/3).
Penutupan pos perbatasan Turki juga terjadi setelah serangan udara pada Minggu di dekat dengan perbatasan, yang menargetkan sebuah kamp al-Qaidah Front Nusra.
Kedua perbatasan yang ditutup tersebut adalah Penyeberangan di Oncupinar dan Cilvegozu di provinsi Hatay, selatan Turki, keduanya ditutup untuk kendaraan dan individu yang menyeberang dari Suriah sejak Senin (9/3), berdasarkan petugas bea cukai di kedua pos kepada Reuters.
Saat ini di Aleppo,  Suriah yang berlokasi di sekitar 50 km selatan perbatasan, terbagi antara pasukan pemerintah dan kelompok-kelompok pemberontak yang berjuang untuk menggulingkan Presiden Bashar al-Assad.
Disebutkan oleh CNN menurut seorang pejabat di instansi pemerintah yang tak ingin disebutkan identitasnya; “Turki memiliki beberapa masalah keamanan dan sangat wajar langkah-langkah diambil berdasarkan penilaian akan ancaman. Komunitas internasional juga mengharapkan Turki melakukan ini,”.
Terkait dengan penutupan ini tak akan berpengaruh pada akses bantuan kemanusiaan untuk para pengungsi Suriah. Warga yang memiliki paspor Suriah juga tetap diizinkan untuk masuk ke Suriah. Belum dapat dipastikan berapa lama Turki akan menutup kedua perbatasan tersebut. (Cnn/infoduniamiliter.com)

Konflik Ukraina Mulai Mereda?

Presiden Ukraina Petro Poroshenko hari Jumat (13/3) melaporkan bahwa ketegangan di Ukraina timur telah berangsur-angsur mereda.
Presiden Ukraina Petro Poroshenko hari Jumat (13/3) mengatakan ketegangan telah berangsur-angsur mereda antara tentaranya dan separatis dukungan Rusia di bagian timur negara itu.
Berbicara kepada saluran televisi 1+1 di Ukraina, Poroshenko mengatakan “kenyataan bahwa tidak ada tentara kami yang tewas beberapa hari ini adalah indikasi jelas meredanya ketegangan secara bertahap.”
Tetapi ia menambahkan, jika pertempuran berkobar lagi, Ukraina akan “segera mendapat bantuan senjata” dari negara-negara Uni Eropa. Ia tidak merinci negara mana yang berjanji memberikan senjata dan jenisnya.
Menteri Pertahanan Perancis Jean-Yves Le Drian bulan lalu mengatakan negaranya belum berniat menyediakan senjata berat bagi Ukraina. Kanselir Jerman Angela Merkel juga telah menentang pengiriman senjata ke Ukraina.
Ukraina dan pihak separatis bulan lalu menyepakati gencatan senjata di Minsk dan berjanji menarik mundur persenjataan berat mereka. Meski masih terjadi gempuran, pihak pemantau mengatakan gencatan senjata itu masih bertahan.
Sementara Ukraina mengatakan pertempuran telah mereda, organisasi HAM Human Rights Watch (HRW) hari Jumat mengatakan pembatasan perjalanan yang diberlakukan pemerintah sangat menghambat penyaluran bantuan medis ke daerah-daerah konflik yang dikuasai pemberontak.
Hal itu disimpulkan berdasarkan wawancara HRW selama 10 hari dengan banyak pekerja medis dan korban di Ukraina timur. HRW mengatakan pembatasan perjalanan itu terutama menghambat pengobatan bagi penderita HIV, tuberkolosis dan pecandu narkoba.
HRW juga mengatakan peraturan itu telah menyebabkan kelangkaan obat di klinik dan rumah sakit di kawasan tersebut. (Voa/infoduniamiliter.com)

Frustasi, Pemerintah Iraq Butuh Jeda Waktu Untuk Perangi IS di Tikrit

Pemerintah Syiah Iraq rupanya frustasi dengan strategi perang Daulah Islam / IS. Tentara Syiah Iraq berhenti lakukan serangan besar pada hari Jumat (13/03/2015) untuk kuasai kota Tikrit dari tangan Daulah Islam.
Operasi militer berhenti untuk sementara waktu sejak dua hari terakhir penyerangan. Militer Iraq yang dibantu oleh milisi Syiah tidak akan melanjutkan serangan sebelum ada bantuan pasukan.
IS masih memegang kendali kota Tikrit meskipun sebagian kecil kota telah dimasuki tentara Iraq dan milisi Syiah.
Militer Iraq mengklaim jika mereka berhasil merebut Tikrit, maka ini akan menjadi pertama kalinya Pemerintah Iraq berhasil merebut kota setelah ditinggal lari oleh tentara Syiah tahun lalu.
Strategi perang Islamic State kali ini mencoba lakukan banyak jebakan, disebarkannya para penembak jitu, dan strategi perang lainnya.
Sebuah milisi Syiah bernama “Peace Brigades” memposisikan diri mereka di Samarra sebelah selatan Tikrit. Mereka mengklaim telah membawa 1.500 pasukan untuk menyerang kota Samarra. Sebuah sumber pejabat militer mengatakan bahwa mereka akan menuju Tikrit.
Hadi al-Amiri, kepala Syiah paramiliter Organisasi Badr mengklaim bahwa mereka yakin akan memenangkan peperangan di Tikrit. Tetapi mereka membutuhkan waktu untuk lakukan serangan susulan.
Source : Reuters/infoduniamiliter.com

Kemhan-DPR Sepakat Beli Pesawat Tempur Sukhoi Su-35

Keinginan Tentara Nasional Indonesia (TNI) memiliki pesawat tempur generasi terbaru mulai terwujud. Setelah melewati pembahasan panjang, Kementerian Pertahanan (Kemhan) dan TNI akhirnya sepakat memilih pesawat tempur generasi kelima Sukhoi Su-35. 

Pesawat buatan Rusia itu akan menggantikanpesawat F-5 Tiger yang sudah tidak laik terbang. Rencana pengadaan ini sudah mendapat lampu hijau DPR. Panglima TNI Jenderal TNI Moeldoko mengungkapkan, rencana pembelian Su-35 sudah dibahas lama. Kesepakatan tercapai melalui proses yang cukup memakan waktu. Diawali dengan pembicaraan antara pemerintah Indonesia dengan Rusia, kemudian antara kementerian pertahanan kedua negara. 

“Setelah itu pelakunyaapakah Gto G danseterusnya (dibahas) cukup panjang,” kata Panglima seusai mengikuti kegiatan TNI Mendengar di Aula Mabes TNI Cilangkap, Jakarta, kemarin. Kapuspen TNI Mayjen TNI Fuad Basya memaparkan, pesawat tempur Su-35 menjadi pilihan untuk melengkapi alat utama sistem persenjataan (alutsista) TNI AU. 

“Di TNI itu ada proses namanya Dewan Penentu dan Pengadaan (Wantuada) yang berada di angkatan, kemudian ada Dewan Kebijakan Penentuan Alut dan Alutsista (Wanjaktu) di Mabes TNI. Hasil Wantuada itu dikombinasikan ke Mabes TNI menjadi Wanjaktu agar menjadi interoperabilitas,” ujarnya. Hasil Wanjaktu, sambung Fuad, sama seperti yang disampaikan Panglima TNI bahwa TNI sepakat memilih pesawat Su-35. Selanjutnya, Kemhan yang akan menjalankan proses administrasinya. 

“Proses itu (pengadaan) tinggal Menhan. Cepat lambatnya tergantung Menhan, sebab proses administrasinya di mereka. Kita inginnya secepat mungkin karena F- 5 sudah harus diganti,” kata dia. Saat disinggung berapa jumlah pesawat tempur Su-35 yang akan diadakan pada tahap pertama, Fuad mengaku belum bisa menyebutkan secara detail. “Yang jelas kita akan ganti secara bertahap dan itu sampai 2024 berakhirnya minimum essential force (MEF) semua itu sudah hadir,” tegasnya. 

Su-35 merupakan pesawat tempur terkuat buatan Negeri Beruang Merah. Pesawat bermesinganda ini dianggap sebagai pesawat generasi kelima karena kelebihan yang dimilikinya. Bagaimana tidak, pesawat turunan dari Su-27 ini mampu melakukan manuver yang tidak bisa dilakukan pesawat tempur lainnya, yakni berhenti seketika diudara, mamputerbangcepatdi ketinggian, dan bisa membawa banyakrudalkeudara. 

Su-35juga bisa melesat hingga 2.390 km/jam dan mampu menempuh jarak hingga 4.500 km. Pengamat militer Mufti Makarim menilai, sebagai negara kepulauan, Indonesia butuh fondasi yang kuat utamanya di udara dan laut. Sebab serangan datang melalui kedua jalur tersebut. Karena itu, rancang bangun pertahanan harus terpadu. “Saya setuju dengan adanya peningkatan kekuatan untuk operasi udara dan laut karena itu adalah kebutuhan riil,” ujarnya. 

Namun hal yang perlu dipertanyakan adalah ketepatan alat itu. Apakahpenggunaannya bisa terintegrasi dengan sistem yang ada sehingga menjadi operasi pertahanan yang terpadu. Kemudian dari segi anggaran. Apakah pembelian itu sudah diperhitungkan dengan matang. “Lalu bagaimana sistem pembayaran utangnya, jangan sampai membebani negara. Sebab pengadaan pesawat itu tidak murah,” ucapnya. 

Wakil Ketua Komisi I DPR Tantowi Yahya membenarkan bahwa pesawat tempur Su-35 sudah masuk dalam rencana pembelian. Politikus Partai Golkar ini menyebutkan, jumlah pesawat yang dibeli sebanyak 16 unit atau satu skuadron berikut dengan persenjataannya. 

Saat disinggung soal anggaran yang dihabiskan untuk membeli pesawat tersebut, Tantowi mengaku tidak hafal. Namun pesawat tersebut akan tiba ke Indonesia secara bertahap. “Anggarannya beda dengan pembelian sebelumnya, tapi saya lupa berapa, tapi apa yang disampaikan Panglima TNI dan Menhan itu benar,” tegasnya. (Sindo/infoduniamiliter.com)

Warga Irak: Media Berdusta, ISIS Tidak Menyakiti Kami

Fahad (30) seorang warga muslim mengatakan pada NBC News ketika diwawancara bahwa mujahidin  IS /Daulah Khilafah Islamiyyah tidak melakukan apa yang banyak dikatakan media Barat. Mereka tidak pernah memperkosa wanita, tidak menyuruh orang-orang untuk meninggalkan rumahnya, tidak menyiksa orang-orang yang tidak bersalah. Mereka hanya menyiksa orang-orang yang mereka anggap musuh saja. Bahkan Fahad mengatakan tinggal dibawah kekuasaan Khilafah 100% lebih baik dibanding kehidupan dalam rezim. Dia lebih senang hidup dibawah naungan Khilafah sekarang. (Nbc/infoduniamiliter.com)

IS /ISIS Hantam Kamp Militer Mesir dengan Bom 10 Ton

Mujahidin Khilafah / Islamic State wilayah Sinai melakukan operasi bom syahid pada Selasa, (10/3) kemarin. IS menaregtkan sebuah kamp pelatihan militer keamanan Mesir di kota Al-Arish, Sinai.
IS mengerahkan bom sebesar 10 ton yang disisi pada tangki air di belakang truk untuk mengguncang kamp pelatihan tersebut. Serangan terjadi pada 06:30 pagi waktu setempat. Puluhan orang di dalamnya tewas dan terluka. Dalam serangan ini sebagian besar markas tersebut hancur terkena ledakan bom yang ditaksir seberat 10 ton. (Sinai/infoduniamiliter.com)

Mentri Myanmar Bela Tindakan Sadis Polisi

Menteri Penerangan Myanmar membela tindakan polisi terhadap mahasiwa yang demonstrasi, dengan mengatakan pihak berwenang berkewajiban dengan sah membubarkan protes dan mengemukakan insiden itu tidak akan menimbulkan dampak terhadap proses demokrasi negara itu.
Komentar itu, yang dimuat dalam harian pemerintah “Global New Light of Myanmar,” dikeluarkan setelah polisi dengan kekerasan membubarkan protes tersebut Selasa (10/3) di kota Letpadan, Myanmar tengah, tempat mahasiswa berusaha meneruskan demonstrasi yang menuntut perubahan rancangan undang-undang reformasi pendidikan.
“Walaupun telah diminta untuk berunding dengan damai, mahasiswa yang melakukan protes itu berusaha menerobos blokade polisi dan polisi berkewajiban dengan sah untuk membuarkan mereka,” tulis harian itu, mengutip Menteri Penerangan Ye Htut mengatakan kepada stasiun televisi setempat.
Sekalipun menyesalkan penindakan itu sebagai “insiden yang mengharukan,” Ye Htut mengatakan pemerintah yang didominasi militer berusaha sedapat-dapatnya untuk mencapai penyelesaian damai dan telah berusaha menghindarkan insiden yang tidak diinginkan.
Sedikitnya 127 orang telah ditangkap dan banyak pemrotes luka-luka ketika polisi dengan menggunakan pentungan menyerang mahasiswa. Dalam beberapa kasus, pemrotes dikejar, lalu ditendang dan dipukuli sementara mereka diseret ke kendaraan polisi.
Penindakan itu telah menimbulkan kecaman dari negara-negara Barat dan organisasi hak asasi internasional, dan menimbulkan keprihatinan baru bahwa Myanmar sudah tergelincir lebih jauh dari reformasi demokratis yang telah dilakukannya dalam beberapa tahun terakhir. (Voa/infoduniamiliter.com)

Sukses Lawan Al-sisi, IS / ISIS Mesir Banjir Dukungan

Sumber lokal menyebutkan bahwa Mujahidin Daulah Khilafah / Islamic State yang menguasai Sinai mendapatkan tekanan besar dari penduduk suku lokal untuk membuka pintu pendaftaran bagi para pemuda yang ingin bergabung di dalamnya.

Dilaporkan bahwa pendaftaran perekrutan untuk menjadi Mujahidin IS Wilayah Sinai sengaja ditutup, dalam rangka memberikan kesempatan untuk konsolidasi, membangun struktur organisasi pejuang yang kuat dan solid, disertai kepemimpinan yang tangguh, termasuk juga menyelesaikan pembentukan berbagai fungsi departemen-departemen di dalamnya. Demikian situs Dawaalhaq melaporkan.

Sumber lokal itu juga menyebutkan bahwa Mujahidin IS Wilayah Sinai sekarang telah memiliki struktur yang sangat kuat dan kemampuan militer cukup tangguh, dengan kapabilitas intelijen militer professional. Elemen militer IS Wilayah Sinai, dengan operasional pengalaman militer mereka telah menjadi ancaman nyata bagi Rezim Mesir Sisi, dan menyebabkan kelemahan para tentara Mesir setiap kali ada serangan Mujahidin pada lokasi di Wilayah Mesir tersebut. Tak heran, Sisi sampai meminta bantuan kepada Amerika untuk persenjataan merupakan cermin kesulitan yang dialami Rezim dan tentara militer Mesir di sana.

Pejuang IS Wilayah Sinai telah berhasil membagi kekuatan militernya, termasuk diantaranya para pemburu Syahid, beberapa perangkat persenjataan militer artileri darat, perangkat militer pertahanan udara dan termasuk media monitoring.

Tampaknya, tentara militer Mesir era Rezim Sisi dan Zionis Israel di masa depan akan semakin terisolasi sebagai hasil terbentuknya aliansi dan persekutuan antara para suku-suku di wilayah Sinai dengan Mujahidin Khilafah IS Wilayah Sinai. Aliansi ini muncul karena serangan membabi buta Rezim tentara militer mesir yang telah membunuh ratusan penduduk suku sipil tak bersenjata di wilayah tersebut, sehingga menimbulkan simpati dan dukungan para penduduk lokal dan suku itu terhadap Mujahidin Khilafah  IS Wilayah Sinai. Terlebih setelah ditemukannya bukti-bukti kerjasama antara Zionis Israel dengan tentara Mesir, sehingga diprediksikan bahwa hengkangnya seluruh tentara rezim militer Mesir dari wilayah Sinai hanya masalah waktu saja. (dawaalhaq/infoduniamiliter.com)

Pos Pemeriksaan Diserang, 1 Tentara Mesir Tewas

Mesir telah memerangi pemberontakan kelompok Muslim di Sinai utara selama bertahun-tahun, tetapi serangan terhadap militer dan polisi di situ telah secara dramatis meningkat sejak digulingkannya Presiden Mohammed Morsi.
Para pejabat Mesir mengatakan jihadis telah menyerang sebuah pos pemeriksaan militer di Sinai utara, dekat perbatasan dengan Gaza, menewaskan seorang tentara.
Para petugas medis dan keamanan mengungkapkan pos pemeriksaan el-Barahma di kota Rafah diserang Rabu pagi, menyebabkan baku-tembak yang menewaskan Kapten Ayman Hassan, umur 26 tahun. Para petugas itu berbicara dengan syarat jati diri mereka tidak disebutkan, karena tidak berwewenang berbicara dengan wartawan.
Mesir telah memerangi pemberontakan jihadis di Sinai utara selama bertahun-tahun, tetapi serangan terhadap militer dan polisi di situ telah secara dramatis meningkat sejak digulingkannya Presiden Mohammed Morsi.
Pihak militer telah melancarkan ofensif besar terhadap jihadis di Sinai yang telah bergabung dibawah Islamic state. Militer rezim telah menyatakan keadaan darurat di daerah itu, serta memberlakukan larangan keluar rumah mulai matahari terbenam hingga menjelang fajar.
Rezim al sisi dikenal sangat kejam dalam menumpas oposisinya. Beberapa keputusannya semakin membuat para pemuda mesir angkat senjata melawan rezim diktator tersebut. (Voa/infoduniamiliter.com)

Menlu Israel Ancam Penggal Orang Arab

Menteri Luar Negeri Israel Avigdor Lieberman membuat pernyataan kontroversial, mengancam untuk memenggal kepala orang-orang Arab di Israel yang dituduhnya tidak setia.
Dikutip dari laman Turki, Daily Sabah, pada Kamis, 12 Maret 2015, media-media besar internasional telah memilih untuk mengabaikan pernyataan kontroversial Lieberman itu.
Otoritas Palestina mengatakan bakal membawa pemimpin Partai Beiteinu itu ke Pengadilan Pidana Internasional (ICC), atas pernyataannya pada Minggu, 8 Maret 2015 lalu.
Namun Lieberman menjawab ancaman Palestina itu dengan respons yang lebih kasar, menyebut bahwa dia akan menjawab soal tuntutan ke ISS itu, saat dia menjadi menteri pertahanan setelah pemilu pekan depan.
Media-media internasional tampaknya berusaha melindungi Israel, dengan memilih tidak memberitakan pernyataan kontroversial Lieberman.
Juru bicara Departemen Luar Negeri AS juga baru mengeluarkan respons, setelah sorotan terhadap pernyataan Lieberman terus meningkat di media sosial.
"Pernyataan itu (Lieberman) sangat mengganggu. Saya ingin menekan seruan kami bagi semua orang untuk menghindari tindakan provokatif, dan retorika semacam ini," kata jubir Deplu AS pada Daily Sabah.
Lieberman mengatakan, orang Israel harus mengambil kapak dan memenggal orang-orang Arab di Israel yang tidak setia, saat kampanye pemilu di kota Herzliya. (Viva/infoduniamiliter.com)

Australia Siap Tanggung Biaya Hidup Terpidana

Pemerintah Australia siap membayar biaya penjara seumur hidup bagi Chan dan Sukumaran jika hukuman mati tidak dilaksanakan.
Pemerintah Australia telah menawarkan untuk membayar biaya-biaya penahanan dua pengedar narkoba Australia seumur hidup mereka jika pemerintah Indonesia memberikan pengampunan atas hukuman mati, menurut Menteri Luar Negeri Julie Bishop, Kamis (12/3).
Australia berusaha keras melobi Indonesia agar Andrew Chan, 31, dan Myuran Sukumaran, 33, tidak dihukum mati. Mereka adalah dua diantara sembilan warga negara asing dan seorang warga negara Indonesia yang akan dieksekusi segera di Nusakambangan.
Penawaran biaya penahanan itu disampaikan Bishop minggu lalu dalam suratnya kepada Menteri Luar Negeri Indonesia, Retno Marsudi, dan dilaporkan oleh surat kabar The West Australian, Kamis.
Bishop mengukuhkan penawaran tersebut termasuk beberapa usul alternatif atas hukuman mati.
"Kami belum mendapat respon spesifik mengenai usulan tersebut," ujar Bishop pada wartawan.
Surat tersebut menawarkan pertukaran narapidana dimana Australia akan mengembalikan tiga pengedar narkoba yang dipenjara di Australia.
"Pemerintah Australia akan bersiap membayar biaya penjara seumur hidup bagi Tuan Chan dan Tuan Sukumaran jika pertukaran tersebut tidak dimungkinkan," tulis Bishop.
Dalam sebuah tanggapan yang bertanggal 8 Maret 2015, Retno menulis bahwa Presiden Joko Widodo "ada dalam posisis yang tidak akan mengambil pilihan pertukaran tersebut."
Para pengacara warga Australia itu telah naik banding ke Pengadilan Tinggi Administratif, yang dijadwalkan kan mengeluarkan putusan Kamis. Mereka beralasan bahwa penolakan Presiden untuk memberikan pengampunan tidak berdasarkan pertimbangan pantas dan individual untuk aplikasi-aplikasi mereka. Sebuah pengadilan Jakarta sebelumnya telah menolak banding tersebut, memutuskan bahwa pengampunan adalah hak prerogatif Presiden.
Bishop menulis bahwa penyelidikan atas dugaan korupsi para hakim dalam peradilan warga-warga Australia tersebut adalah peluang hukum lain yang terbuka bagi keduanya.
"Komisi Yudisial telah mengundang Tuan Chan, Tuan Sukumaran dan pengacara mereka untuk membuat pernyataan terkait dugaan korupsi hakim-hakim pengadilan tersebut," tulisnya.
"Ini adalah dugaan-dugaan serius dan saya meminta pemerintah Anda menghentikan proses hukum dan kelembagaan dalam mempersiapkan eksekusi ini sampai dua proses penting ini dituntaskan," tambahnya.
Menteri Koordinator urusan Politik, Hukum dan Keamanan, Tedjo Edy Purdjianto pada Selasa memperingatkan Australia untuk memperhalus kritikan terhadap eksekusi yang direncanakan itu, dengan mengatakan bahwa pemerintah Canberra seharusnya bersyukur Indonesia menjaga para pencari suaka tidak mencapai pantai Australia.
Tedjo mengatakan dalam sebuah seminar bahwa jika 10.000 migran yang transit ke Indonesia dibiarkan meneruskan perjalanan mereka, "akan ada tsunami manusia di Australia."
Perdana Menteri Australia Tony Abbott menanggapi Rabu dengan mengatakan bahwa ia tidak ingin bertengkar dengan siapa pun. (Voa/infoduniamiliter.com)

Jika Australia Mengancam, TNI Akan Bertindak

Jakarta: Australia masih terus melakukan intervensi kepada pemerintah Indonesia agar dua warganya yang tergabung dalam kelompok 'Bali Nine' yakni Myuran Sukumaran dan Andrew Chan tidak dieksekusi mati. Bahkan, Australia meminta pertukaran tahanan antara duo 'Bali Nine' dengan tiga WNI yang tengah ditahan di Australia.
Menanggapi hal tersebut, Panglima TNI Jenderal Moeldoko mengaku tidak ingin masuk ke dalam ranah politik. Sebab, serangan intervensi yang dilancarkan Australia menurutnya masih dalam taraf intervensi hukum dan politik dan bukan tugas TNI untuk melakukan reaksi.
"Itu intervensi hukum dan politik. Jadi, bukan urusan saya," kata Moeldoko saat ditemui di Mabes TNI Cilangkap, Jakarta Timur, Kamis (12/3/2015).
Namun, lanjut dia, jika telah terjadi intervensi yang menimbulkan ancaman kepada kedaulatan Republik Indonesia, TNI akan langsung turun dan tidak akan segan-segan mengambil tindakan terhadap ancaman tersebut.
"Jika ada ancaman, kalau menggangu ya apa boleh buat," ucap dia.
Sementara itu, terkait KRI Diponegoro-365 dan KRI Lambung Mangkurat-374 yang merapat ke Pelabuhan Tanjung Intan, Cilacap, Jawa Tengah, atau sekitar perairan Nusakambangan, Moeldoko berkilah hal tersebut merupakan rutinitas biasa untuk melakukan pelatihan serta memberikan bantuan kepada kepolisian setempat untuk menjaga keamanan. Jika, sewaktu-waktu dibutuhkan maka pasukan TNI siap langsung mengamankan situasi.
"Ya tidak apa-apa, daripada mereka latihan di perairan Papua. Ya kalau mereka ada di titik itu, ya tidak apa-apa sekalian latihan. Kan sambil latihan di dekat sana, ya bisa untuk sekalian membantu polisi di sana," pungkas Jenderal bintang tiga ini. 
(Metrotv/infoduniamiliter.com)

Rusia Merasa Berhak Taruh Nuklir di Krimea

MOSKOW – Krimea berhasil direbut oleh separatis pro-Rusia. Menteri Luar Negeri Mikhail Ulyanov secara menyatakan Rusia memiliki hak untuk mengirimkan senjata nuklir ke wilayah tersebut.
Separatis pro-Rusia berhasil merebut wilayah Krimea dari tangan Ukraina pada tahun lalu. Rusia dilaporkan menjadi biang kerok dalam perang di Semenanjung Krimea tersebut.
Praktis, hal tersebut membuat Pemerintah Rusia mendapat sanksi yang berat dari Amerika Serikat (AS) dan Negara Barat. Kini, Rusia kembali memiliki sebuah rencana yang mengejutkan.
“Saya tidak tahu jika ada rencana pengiriman senjata nukilr ke sana,” ujar Ulyanov sebagaimana diberitakanReuters, Kamis (12/3/2015).
“Saya tidak tahu ada rencana seperti itu, tapi secara prinsip Rusia memang bisa melakukan hal seperti itu,” sambungnya.
(hmr/okezone/infoduniamiliter.com)

Kewalahan Hadapi IS, Al-Sisi Minta Bantuan ke AS

Presiden Mesir Abdel Fattah Al-Sisi meminta ditingkatkannya bantuan militer Amerika Serikat (AS), serta pembentukan koalisi regional untuk menghadapi Khilafah Islamiyah (IS) dalam wawancara dengan Fox News, yang disiarkan Senin, 9 Maret 2015.

Reuters dalam laporannya, Selasa, 10 Maret 2015, menyebut permintaan al-Sisi itu disampaikan hanya beberapa hari sebelum kunjungan Menteri Luar Negeri AS John Kerry ke Mesir, pada Kamis, 12 Maret 2015.
"Penting bagi AS untuk memahami kebutuhan kami untuk persenjataan dan peralatan, terutama pada saat rakyat Mesir merasa mereka berperang melawan jihadis," kata al-Sisi.
Kerry akan bertemu dengan al-Sisi dalam kunjungannya ke Mesir untuk menghadiri Konferensi Pembangunan Ekonomi Mesir, serta para pemimpin senior Mesir lainnya untuk membahas isu bilateral dan global.
Termasuk, upaya-upaya menghadapi ancaman IS serta krisis di Libya dan Suriah. "Kawasan (Timur Tengah) menghadapi situasi yang berat saat ini. Publik ingin melihat respons dari negara-negara besar yang mampu menyediakan bantuan," ucap al-Sisi.
Saat ini, AS telah memimpin koalisi negara-negara, yang menggelar serangan udara terhadap IS di Irak dan Suriah. Namun, IS telah melakukan ekspansi ke beberapa negara lain di Afrika, seperti Libya dan Nigeria. (Viva/infoduniamiliter.com)

Libya Ingin Impor 150 Tank untuk Hadapi IS / ISIS

Pemerintah Libya meminta PBB mengizinkan negeri itu mengimpor 150 tank, 24 jet tempur, tujuh helikopter serbu, puluhan ribu senapan serbu, peluncur granat dan jutaan peluru dari Ukraina, Serbia dan Ceko.
Permintaan tertulis itu disampaikan kepada komite DK PBB yang mengawasi embargo senjata yang dijatuhkan kepada negara Afrika Utara itu.
Pemerintah Libya mengatakan persenjataan dalam jumlah besar dibutuhkan untuk memperkuat angkatan bersenjata dalam menghadapi berkembangnya Negara Islam (IS) dan menjaga perbatasannya. IS kini memiliki kekuasaan yang luas di Libya setelah pejuang lokal memberikan sumpah setia kepada Khalifah IS.

Jika ke-15 negara anggota komite pengawasan embargo DK PBB menganggap permintaan Libya itu bisa dilaksanakan maka persetujuan akan diberikan pada Senin pekan depan. Dua kubu pemerintahan yang sama-sama memiliki angkatan bersenjata yang cukup signifikan bersaing untuk mengendalikan Libya, empat tahun setelah tergulingnya Moammar Khadaffy.
Perseteruan kedua kubu ini membuat islamis mengambil kesempatan untuk masuk dan berkembang di negeri penghasil minyak itu. Pada Rabu (4/3/2015), utusan khusus PBB Bernardino Leon memperingatkan DK PBB bahwa IS akan terus berusaha memperkuat posisinya di Libya.
"Komunitas internasional harus bergerak cepat untuk menetapkan strategi untuk mendukung Libya serta upaya pemerintahan bersatu dalam memerangi berkembangnya ancaman jihadis" ujar Leon.
Dalam laporan terbaru, tim pengawas sanksi PBB mengatakan pemerintah Libya membutuhkan angkatan laut internasional untuk membantu negeri itu menghentikan penjualan minyak ilegal dan penyelundupan senjata api.
Didukung Mesir, Libya menyerukan agar embargo senjata yang diberlakukan untuk negeri itu dicabut. Sejak embargo diberlakukan pada 2011, pemerintah Libya hanya bisa mengimpor senjata dengan persetujuan komisi yang mengawasi embargo itu.
Komite pengawas sudah cukup lama mendesak Libya agar meningkatkan pengawasan atas persenjataannya terkait kekhawatiran senjata yang seharusnya untuk negara dialihkan kepada jihadis yang berbahaya bagi kepentingan barat. (Tribun/infoduniamiliter.com)

Helikopter AS Jatuh, 11 Prajurit Hilang

Helikopter militer Amerika Serikat (AS) dikabarkan jatuh di Florida. Hingga saat ini 11 prajurit dilaporkan hilang dan kemungkinan tewas.

Tujuh anggota marinir dan empat prajurit Angkatan Darat AS berada di dalam helikopter tersebut. Helikopter nahas ini dikabarkan jatuh saat latihan malam di Pangkalan Militer Eglin.

Juru Bicara Pangkalan Militer Eglin Andy Bourland mengatakan, pasukan marinir itu merupakan bagian dari kelompok operasi khusus Camp Lejeune. Sementara pasukan angkatan darat yang hilang berasal dari Hammond.

"Untuk saat ini mereka semua dalam keadaan hilang," ujar Hammond, seperti dikutip Associated Press, Rabu (11/3/2015).

Sementara identitas dari mereka yang berada di dalam helikopter masih dirahasiakan. Pihak berwenang mengutamakan keluarga korban untuk informasi terbaru.

Helikopter tersebut dilaporkan hilang pada pukul 8.30 malam, Selasa (10/3/2015), dalam latihan rutin. Untuk saat ini mereka baru menemukan puing dari helikopter tersebut.

Sumber:Associated Press

Rusia-Korut Deklarasikan 2015 sebagai Tahun Persahabatan

TOKYO - Rusia dan Korea Utara (Korut) dilaporkan telah mendeklarasikan tahun 2015 sebagai tahun persahabatan. Deklarasi ini akan memulai serangkaian pertukaran politik, sosial, dan ekonomi antara kedua negara.

Media Korut menyatakan tahun ini adalah peringatan 70 tahun bebasnya Korut dari jajahan Jepang dan perayaan kemenangan ‘Rusia yang agung dan patriotik’. Pernyataan Pyongyang ini juga menunjukkan dekatnya hubungan yang berkembang antara dua negara yang menjadi target sanksi internasional itu, demikian dilaporkan The Telegraph, Rabu (11/3/2015).
Bagi Rusia, kemungkinan keuntungan yang didapat adalah keuntungan ekonomi. Moskow dilaporkan telah menghapus USD10 miliar ( sekira Rp131 triliun) dari USD11 juta miliar (sekira Rp145 triliun) utang Korut, sisa USD1 miliar (sekira Rp131 miliar) akan digunakan untuk berinvestasi di Korut.
Presiden Vladimir Putin telah mengundang Pemimpin Besar Korut Kim Jong Un ke Moskow pada Mei mendatang, untuk memperingati berakhirnya Perang Dunia Ke II.
Korut dan Rusia juga dikabarkan telah merencanakan latihan militer gabungan, serta kemungkinan bagi Korut untuk membeli persenjataan dari Rusia.
Kunjungan terakhir pemimpin Korut ke Rusia terjadi pada Agustus 2011 saat Pemimpin Korut saat itu Kim Jong Il, mengunjungi Rusia dengan untuk bertemu dengan Presiden Dmitry Medvedev.
(hmr/okezone/infoduniamiliter.com)

Rusia Tarik Diri dari Konvensi Militer Eropa

MOSKOW - Kementerian Luar Negeri Rusia dalam sebuah pernyataan yang dirilis di website mereka menegaskan telah menarik diri dari Forum Konsultasi Konvensi Angkatan Bersenjata Eropa atau CFE. Pernyataan ini menandai berakhirnya keterlibatan Rusia dari forum itu setelah lebih dari 20 tahun turut berpartisipasi.
 
Melansir Sputnik, Rabu (11/3/2015), Rusia sejatinya sudah mulai berencana untuk menarik diri dari konvensi ini sejak tahun 2007 lalu. Presiden Rusia, Vladimir Putin sejak tahun 2007 sudah membuat moratorium mengenai penangguhan keterlibatan mereka dalam CFE.
 
"Rusia sudah membuat keputusan untuk menghentikan partisipasinya dalam pertemuan kelompok konsultan sejak tanggal 11 Maret 2015. Dengan demikian, keputusan Rusia untuk menarik diri dari CFE yang tercantum dalam moratirum tahun 2007 sudah sepenuhnya terlaksana," tulis Kementerian itu dalam pernyataannya.
 
Negeri Beruang Merah itu menyatakan, alasan mereka mundur dari forum itu karena menurut mereka hal ini sudah tidak lagi relevan saat ini. Terlebih dengan kebijakan NATO yang terus menerus memperluas dan menambah pangkalan militer mereka. Dalam pandangan Rusia, NATO sudah tidak tertarik lagi dalam perjanjian di CFE dan lebih tertarik untuk memperbesar aliansi.
 
Mereka juga mengatakan, mahalnya ongkos yang dibutuhkan untuk melakukan pertemuan ini menjadi alasan lain mengapa mereka mengundurkan diri dari konvensi itu. Rusia memang saat ini tengah didera krisis ekonomi, yang diakibatkan oleh sanksi-sanksi yang dijatuhkan Barat dan Eropa terhadap mereka.
 
"Dalam kondisi saat ini, Rusia menganggap keikusertaan dalam konvensi ini sudah tidak lagi relevan karena alasan politik praktis dan juga karena mahalnya ongkos yang dibutuhkan. Menurut kami tidak masuk akal dari sudut pandangan keuangan dan ekonomi," kementerian itu menambahkan mengutip pernyataan Delegasi Rusia di CFE. (Sindo/infoduniamiliter.com)

IS / ISIS Eksekusi Mati Agen Israel

Negara Khilafah Islamiyyah (IS) kembali merilis video eksekusi dan kali ini menampilkan seorang pria muda berusia sekitar 12 tahun menjadi algojo eksekusi seorang pria yang terbukti dan mengaku sebagai mata-mata Israel.

Video itu dibuka dengan pria bernama Muhammad Said Ismail Musallam yang menjelaskan bagaimana dia direkrut dan dikirim dinas intelijen Israel untuk melakukan infiltrasi dalam tubuh IS.

Mengenakan pakaian khas sanderan yaitu baju terusan berwarna oranye, dalam adegan berikutnya, Musallam sudah terlihat berlutut di depan dua orang berseragam militer. Salah satunya berusia diperkirakan tak lebih tua dari 10 tahun dan adegan berikutnya langsung memperlihatkan kepala Musallam ditembak dari jarak sangat dekat. 

Sementara itu, pemerintah Israel membmantah bahwa Musallam adalah agen yang disusupkan ke dalam tubuh ISIS. Kedua orangtua Musallam juga membantah tuduhan itu dan mengatakan putra mereka berada di Suriah justru untuk bergabung dengan IS. Namun pengakuan Musallam sendiri mengatakan bahwa ayahnyalah yang menjerumuskannya menjadi agen Mossad dengan iming-iming uang. Baca: Musallam Akui Jadi Agen Israel Karena Diiming-imingi Uang

Dalam video itu juga disebutkan 13 nama lain, termasuk kakak dan ayah Musallam yang oleh IS disebut sebagai agen dinas rahasia Israel, Mossad. Video yang dirilis Selasa (10/3/2015) oleh sayap media IS, Al-Furqan adalah salah satu media resmi IS. Sbeelumnya Al-Furqan juga menampilkan  eksekusi sejumlah sandera termasuk beberapa sandera warga Barat yang memerangi IS. Video tersebut dapat dilihat di tautan ini.

Diam-diam Saudi Bantu Syiah Irak

Saudi dikenal dengan negara sunni dan berseteru dengan syiah. Namun dalam menghadapi IS, saudi sepertinya memilih bekerja sama dengan syiah.

Salah satu rampasan perang yang di dapatkan oleh pasukan IS di salah satu markas tentara Syiah Safawi membuktikannya. Didalamnya banyak bantuan amunisi yang diberikan oleh pemerintah Saudi Arabia dengan logo yang lengkap.
Apakah saudi menerapkan "musuh dari musuhku adalah temanku"?

Koalisi AS Bom Sekolah di Anbar, Irak

Pesawat tempur koalisi  pimpinan AS membombardir sebuah sekolah di kota Hilt di wilayah Anbar. Sekolah tersebut dikelola oleh Islamic State. Berikut foto-fotonya:

 

Putin Buka Rahasia Pencaplokan Crimea

 Moskow - Presiden Rusia Vladimir Putin akhirnya membuka apa yang terjadi di balik pintu tertutup Kremlin pada saat-saat vital sebelum aneksasi terhadap Crimea tahun lalu. Sebelumnya Crime adalah bagian dari Ukraina sebelum diambil oleh Rusia.
Dalam trailer film dokumenter untuk televisi Rusia yang dikelola negara, Presiden Putin menjelaskan saat ia mengatakan telah memberi perintah rahasia untuk merebut daerah semenanjung itu.
Putin menceritakan malam-malam pertemuan dengan para kepala keamanan untuk membahas penyelamatan Presiden Ukraina yang pro-Moskow, Viktor Yanukovych.
"Pertemuan kami berakhir sekitar pukul tujuh pagi. Ketika kami berpisah, saya berkata kepada kolega saya: kita harus mulai bekerja untuk mengembalikan Crimea ke Rusia," kata Presiden dalam klip dari film dokumenter berjudul Homeward Bound.
Empat hari kemudian pasukan komando tak dikenal mengambil alih gedung parlemen Crimea dan para wakil rakyat di sana melakukan pemungutan suara untuk pembentukan pemerintahan baru.
Keesokan harinya pasukan tak dikenal muncul di tempat-tempat strategis lainnya. Pada saat itu, Moskow bersikeras bahwa ia tidak terlibat dalam kekacauan di Ukraina.
Referendum di Crimea diselenggarakan pada 16 Maret 2014 di mana mayoritas meminta merdeka dari Ukraina. Pada 21 Maret 2014, Presiden Putin menandatangani dokumen resmi yang menyatakan provinsi itu menjadi bagian Rusia. (Tempo/infoduniamiliter.com)

Filipina Klaim Bunuh 73 Milisi Muslim

Enam tentara tewas dan 29 lainnya terluka dalam serangan yang dimulai 25 Februari dan telah membuat sekitar 25.000 warga desa mengungsi di Filipina selatan.
Pasukan Filipina mengklaim telah menewaskan 73 pemberontak Muslim dan militan asing dalam serangan tiga minggu di daerah berkonflik di selatan, tempat 44 komando polisi anti-teror dibunuh Januari lalu dalam bentrokan dengan pemberontak, menurut militer, Senin (9/3).
Juru bicara militer Letkol Harold Cabunoc mengatakan enam tentara tewas dan 29 lainnya terluka dalam serangan yang dimulai 25 Februari dan telah membuat sekitar 25.000 warga desa mengungsi di perbatasan provinsi Maguindanao and North Cotabato provinces.
Kepala staf militer Jenderal Gregorio Pio Catapang memerintahkan serangan terhadap para pemberontak dari Gerakan Kebebasan Islamis Bangsamoro setelah mereka menyerang desa-desa. Para pemberontak juga telah dituduh ada di belakang pembunuhan 25 Januari dari 44 komando dalam sebuah operasi untuk memburu tersangka teroris di Maguindanao.
Berjumlah beberapa ratus, para pemberontak melepaskan diri beberapa tahun lalu dari kelompok utama Front Pembebasan Islamis Moro (MILF), yang menandatangani perjanjian otonomi Muslim yang baru dengan pemerintah tahun lalu. Para pemberontak baru itu bersumpah akan meneruskan pertempuran untuk memisahkan wilayah dan memenuhi hak-hak umat islam yang terenggut oleh penjajah Filipina. (Voa/infoduniamiliter.com)

17 ribu Keping Uang Diserahkan Ke Kedubes Australia

Puluhan orang dari Koalisi Pro Indonesia dan gerakan Koin untuk Australia, menyerahkan lebih dari 17 ribu keping koin rupiah untuk Perdana Menteri Australia Tony Abbott ke Kedutaan Besar Australia di Jakarta, Selasa (10/3).
Penyerahan ribuan koin rupiah ini sebagai bentuk protes atas pernyataan Perdana Menteri Australia Tony Abbott beberapa pekan lalu yang mengaitkan hukuman mati dua warga negara Australia dengan pemberian bantuan kemanusiaan untuk bencana tsunami Aceh.
​Rahmat Himran, koordinator Koalisi Pro Indonesia mengatakan pengumpulan koin ini masih akan terus berlangsung di berbagai daerah di Indonesia, hingga jelang pelaksanaan hukuman mati.
"Total semua ada 17.837 keping koin. Kemudian jumlah rupiahnya untuk keping koin ini ada Rp 7.300.000. Sementara uang kertas yang terkumpul ada Rp 1.617.000. Masih ada daerah yang mengirim koin mulai dari Aceh, Gorontalo, Sulawesi Tengah, Sulawesi Utara, dan beberapa daerah di Jawa," ujarnya.
Juru bicara Koin untuk Australia, Ali Hamzah meminta agar pemerintah Australia menghormati kedaulatan hukum Indonesia.
"Perdana Menteri Australia Tony Abbott, segera meminta maaf kepada seluruh rakyat Indonesia. Dua, Pemerintah Australia, untuk tidak mengintervensi kedaulatan hukum Indonesia," ujarnya.
Koordinator Gerakan Rakyat “Koin untuk Australia” Andi Sinulingga, usai menyerahkan ribuan koin rupiah kepada perwakilan Kedubes Australia, mendesak pemerintah Indonesia agar segera melaksanakan hukuman mati terhadap para terpidana kasus narkoba "sehingga polemiknya cepat bisa kita selesaikan."
Penolakan pelaksanaan hukuman mati terpidana narkoba tidak hanya datang dari negara-negara asal terpidana, beberapa kalangan juga menolak pelaksanaan hukuman mati.
Aktivis demokrasi dan ketua Perhimpunan Jiwa Sehat, Yeni Rosa Damayanti mengatakan, Presiden Joko Widodo terlalu tergesa-gesa menolak grasi dari terpidana mati tanpa melihat kondisi dari masing-masing terpidana.
"Saya berharap Presiden Jokowi menyadari sistem hukum di Indonesia ini belum sempurna. Yang terjadi sekarang ini Presiden Jokowi memberikan cek kosong hukuman mati. Artinya, semua permohonan grasi ditolak, tanpa memeriksa satu-persatu kasusnya. Seperti terpidana Mary Jane Fiesta Veloso (warga negara Filipina) ternyata belum melakukan Peninjauan Kembali. Lalu, Rodrigo Gularte (warga negara Brazil) ternyata adalah penderita gangguan jiwa sejak lama," ujarnya.
Pemerintah Indonesia siap melaksanakan eksekusi mati terpidana mati tahap dua. Dua warga Australia, Andrew Chan, 31, dan Myuran Sukumaran, 33, telah diterbangkan dari Bali ke Nusakambangan Rabu pekan lalu. Mereka termasuk dari sembilan warga asing dan seorang warga negara Indonesia yang menurut pemerintah akan dieksekusi segera. (Voa/infoduniamiliter.com)

Koalisi AS-Syiah Bom Rumah Sakit, Bayi-bayi pun Tewas

AS yang dibantu lebih dari 60 negara kian hari semakin brutal terhadap Islamic State. Sebuah rumah sakit yang berada di wilayah Al-Furot menjadi sasaran roket AS dan membunuh bayi-bayi yang sedang di rawat.
Pada hari Sabtu ((07/03/2015) Kantor Berita Wilayah Al-Furot merilis video rumah sakit yang rusak akibat serangan koalisi AS. Beberapa bayi ditemukan telah meninggal dunia.
Berikut ini Videonya :

AS Anggap Venezuela sebagai Ancaman Nasional

Amerika Serikat, Senin 9 Maret 2015, menyatakan Venezuela sebagai ancaman keamanan nasional dan memerintahkan pemberian sanksi terhadap tujuh pejabat dari negara kaya minyak itu. Perkembangan terbaru ini merupakan insiden hubungan diplomatik terburuk dua negara sejak Presiden sosialis Nicolas Maduro menjabat pada 2013.
Pernyataan ini dikeluarkan oleh Presiden AS Barack Obama melalui perintah eksekutif. Ketegangan antara Washington dan Caracas ini terjadi justru saat AS dengan Kuba mulai dinormalisasi. Kuba adalah musuh lama AS di Amerika di Amerika Latin dan sekutu kunci Venezuela. 
Menurut pejabat AS, menyatakan sebuah negara sebagai ancaman bagi keamanan nasional adalah langkah pertama dalam memulai program sanksi. Proses yang sama sebelumnya dilakukan terhadap negara-negara seperti Iran dan Suriah.
AS kembali menggunakan barang dagangannya,dagangannyaPejabat yaitu tentang demokrasi dan HAM. Padahal AS adalah negara denga  pelanggaran HAM terparah. Pejabat Gedung Putih mengatakan, urutan pejabat yang menjadi target adalah orang yang tindakannya merusak proses atau lembaga-lembaga demokratis, yang melakukan tindakan kekerasan atau pelecehan hak asasi manusia, terlibat dalam melarang atau menghukum kebebasan berekspresi, atau pejabat pemerintah yang terlibat korupsi.
"Para pejabat Venezuela masa lalu dan sekarang yang melanggar hak asasi warga negara Venezuela dan terlibat dalam tindakan korupsi publik tidak akan diterima di sini, dan kami sekarang memiliki alat untuk memblokir aset mereka dan penggunaannya dalam sistem keuangan AS," kata juru bicara Gedung Putih Josh Earnest dalam sebuah pernyataan.
"Kami sangat prihatin dengan upaya pemerintah Venezuela untuk meningkatkan intimidasi terhadap lawan-lawan politiknya. Masalah Venezuela tidak bisa diselesaikan dengan mengkriminalisasi perbedaan pendapat," kata Earnest.
Menteri Luar Negeri Venezuela Delcy Rodriguez mengatakan kepada wartawan bahwa Caracas akan merespon langkah AS ini dan kemudian mencuit di twitter bahwa Venezuela akan memanggil kuasa usahanya di Washington untuk konsultasi.
Kedua negara tidak memiliki perwakilan diplomatik penuh sejak tahun 2008, setelah mendiang pemimpin sosialis Venezuela Hugo Chavez mengusir diplomat AS, Patrick Duddy. Washington pada saat itu menanggapinya dengan mengusir utusan Venezuela dari AS, Bernardo Alvarez.
Daftar individu yang terkena sanksi meliputi: Gustavo Gonzalez, kepala dinas intelijen negara Sebin; Manuel Perez, direktur polisi nasional; dan Justo Noguero, mantan komandan Garda Nasional yang sekarang menjalankan perusahaan pertambangan negara CVG. Empat orang lainnya adalah perwira militer dan satu jaksa.
Orang-orang itu, jika memiliki properti di Amerika Serikat, akan diblokir atau dibekukan. Mereka juga akan ditolak masuk ke Amerika Serikat. Warga Amerika Serikat juga dilarang melakukan bisnis dengan mereka. (Tempo/infoduniamiliter.com)

Meski Tidak Ketemu, Banyak Pelajaran dari Hilangnya Pesawat MH370

Meski pesawat belum berhasil ditemukan, pencarian itu telah menghasilkan pelajaran-pelajaran dan penemuan yang dapat bermanfaat bagi jutaan orang.
Pencarian selama setahun untuk pesawat Malaysia Airlines bernomor penerbangan 370 tidak menemukan tanda-tanda pesawat tersebut, tapi bukan berarti upaya itu tidak produktif.
Pencarian itu telah menghasilkan pelajaran-pelajaran dan penemuan yang dapat bermanfaat bagi jutaan orang, termasuk warga pesisir Australia, orang-orang yang bepergian lewat udara dan laut serta para ilmuwan yang mencoba memahami perubahan-perubahan zaman purba terhadap kerak Bumi.
Pengetahuan yang diperoleh sejauh ini belum memberikan ketenangan bagi keluarga dan sahabat dari 239 orang yang masih hilang dari pesawat, yang hilang 8 Maret tahun lalu dalam penerbangan dari Kuala Lumpur ke Beijing. Meski penemuan pesawat masih menjadi prioritas utama untuk para pencari dan penyelidik, apa yang mereka pelajari selama itu mungkin berharga jauh setelah pencarian berakhir.
Manfaat dari pencarian sejauh ini termasuk:
Peta-peta Bawah Laut yang Baru
Di Samudera India bagian barat Australia, tempat para ahli yakin pesawat jatuh, para ilmuwan telah memetakan dasar laut untuk membantu pencarian puing-puing pesawat.
Peta-peta sebelumnya bergantung pada data satelit, yang hanya memberikan perkiraan kasar mengenai kedalaman laut. Sekarang, menggunakan pembacaan sonar yang rinci dari kapal, para ilmuwan telah memetakan wilayah tersebut dan menemukan parit dan gunung bawah laut yang menyamai tinggi permukaan manapun di Australia.
Prediksi Tsunami yang Lebih Baik
Stuart Minchin, kepala divisi di Geoscience Australia mengatakan ketika peta-peta tersebut dirilis dan dianalisis lebih lanjut, mereka akan memberikan ilmuwan pemahaman lebih baik atas wilayah-wilayah yang selama gempa bumi rentan terhadap longsor bawah laut, yang dapat menciptakan atau memperburuk tsunami.
Ia mengatakan informasi tersebut akan membantu para ilmuwan menunjukkan wilayah-wilayah sepanjang pesisir barat Australia yang rentan terhadap tsunami dan memungkinkan peringatan dan prediksi yang lebih baik bagi masyarakat pesisir. ​
Peningkatan Pencarian dan Penyelamatan
Mengetahui topografi dasar laut juga membantu para ilmuwan memprediksi arus-arus laut, ujar Minchin. Hal itu dapat membantu banyak hal, mulai dari memprediksi ke mana perginya kapal yang terbawa arus dalam misi pencarian dan penyelamatan, sampai memahami bagaimana spesies laut menyebar ke wilayah-wilayah baru.
Ia mengatakan hal itu bahkan dapat membantu para ilmuwan memahami bagaimana panas disebarkan di laut, yang dapat digunakan untuk membantu ahli-ahli meteorologi untuk membantu menyempurnakan prakiraan cuaca.
Pelacakan Pesawat yang Lebih Baik
Organisasi Penerbangan Sipil Internasional, yang merupakan bagian dari PBB, telah mengusulkan agar para maskapai penerbangan diwajibkan mendapatkan posisi terbaru dari setiap pesawat tiap 15 menit. Kewajiban itu diperkirakan akan berlaku November 2016.
Persyaratan yang lebih ketat akan mewajibkan pembaruan informasi setiap menit jika api terdeteksi atau pesawat membuat gerakan yang tidak biasa, seperti tiba-tiba turun atau naik secara menanjak. Hal itu hanya akan berlaku untuk pesawat-pesawat jet yang diproduksi setelah 2020.
Menteri Perhubungan Australia Warren Truss mengatakan Australia, Indonesia dan Malaysia akan memimpin uji coba metode baru untuk melacak pesawat di lautan-lautan terpencil yang memungkinkan pesawat lebih mudah ditemukan jika menghilang seperti MH370
Perbaikan Pencarian Multinasional
Kapten Chris Budde, direktur operasi maritim untuk Armada Angkatan Laut AS ke-7, mengatakan pencarian multinasional untuk pesawat lain yang hilang pada Desember lebih mulus berkat pelajaran-pelajaran yang didapat dari pencarian untuk MH370.
Budde mengatakan tugas-tugas seperti membuat frekuensi-frekuensi yang sama antara negara-negara dan memutuskan siapa yang dikontak di darat untuk tugas-tugas pencarian diselesaikan lebih efisien setelah Indonesia mempelajari dan belajar dari pengalaman Malaysia.
"Peristiwa-peristiwa ini tragis, tapi membantu membangun kerjasama dan stabilitas regional," ujarnya.​
Kemungkinan Perbaikan Satelit
Pencarian itu memaparkan beberapa keterbatasan dari gambar-gambar satelit, menurut Joseph Bermudez Jr., salah satu pendiri Longmont, perusahaan analis di Colorado. Dalam jangka panjang, ujarnya, hal ini akan mendesak perusahaan-perusahaan untuk meningkatkan kemampuan teknis satelit-satelit mereka, misalnya dengan membuatnya mendeteksi panjang gelombang yang berbeda.
Jendela untuk Melihat Sejarah
Robin Beaman, seorang ahli geologi laut di James Cook University di Australia, mengatakan peta-peta bawah laut akan membantu menunjukkan pada para ilmuwan bagaimana kerak Bumi meregang dan tertarik jutaan tahun yang lampau, sebuah proses yang berlanjut sampai sekarang dan secara perlahan mendorong Australia dari Antartika.
Stuart Minchin, kepala divisi di Geoscience Australia, mengatakan bahwa semua yang terlibat dalam pencarian pesawat ini terus berharap pesawat akan ditemukan.
"Jika tidak, ada hikmah dalam peristiwa ini. Data-datanya akan berguna bagi ilmu pengetahuan untuk bertahun-tahun yang akan datang," ujarnya. (Voa/infoduniamiliter.com)

AS Bom Kilang Minyak IS, 30 Pekerja Tewas

Para aktivis Suriah mengatakan serangan udara koalisi yang dipimpin Amerika Serikat mengenai satu kilang minyak di Suriah utara, Minggu (8/3), menewaskan 30 orang.
Syrian Observatory for Human Rights yang berbasis di Inggris, yang menggunakan jaringan sumber di seluruh Suriah untuk melacak kekerasan di sana, mengatakan Negara Islam (IS) mengoperasikan kilang itu, dan korban yang tewas mencakup tentara penjaga dan pekerja.
Koalisi pesawat tempur yang mendukung militer Irak dan milisi syiah dalam serangannya untuk merebut wilayah itu dari pasukan IS, telah melakukan lebih dari 2.300 serangan udara di Irak dan Suriah sejak Agustus, menurut data dari Departemen Pertahanan Amerika.
Serangan-serangan tersebut mencakup satu serangan baru-baru ini untuk menanggapi permohonan pemerintah Irak akan pertolongan untuk melindungi tempat-tempat purbakala negara itu, yang telah menjadi sasaran penghancuran oleh militan dalam beberapa minggu ini.
Sekjen PBB Ban Ki-moon mengatakan dalam pernyataan hari Minggu ia sangat marah oleh penghancuran tempat-tempat kebudayaan, termasuk tempat Warisan Dunia UNESCO di Hatra, Irak utara. IS beralasan bahwa mereka menghancurkan berhala warisan Assiria yang bertentangan dengan ajaran Islam. (VOA/INFODUNIAMILITER.COM)

Pesawat Tenaga Surya, Berhasil Mendarat di Oman

Pesawat terbang Swiss yang bertenaga surya telah mendarat di Oman, setelah menyelesaikan penerbangan tahap pertama keliling dunia tanpa bahan bakar fosil.
Pesawat terbang itu mendarat di Muscat, Senin, kira-kira 10 jam setelah lepas landas dari Abu Dhabi.
Pesawat terbang dengan satu tempat duduk bertenaga sinar surya Solar Impulse-2 (Si2 ) itu terbuat dari serat karbon mempunyai rentang sayap sepanjang 72 meter, lebih panjang daripada rentang sayap Boeing 747. Pesawat Si2 mempunyai berat kira-kira sama dengan sebuah mobil. Tujuh belas ribu sel surya yang dipasang di kedua sayapnya untuk menyerap tenaga matahari, memungkinkan pesawat itu terbang malam hari.
Pesawat Si2 dibuat dalam waktu 12 tahun oleh dua ilmuwan Swiss – Bertrand Piccard dan Andre Borschberg.
Rute terbang pesawat itu meliputi singgah di Oman, India, Mandalay, Myanmar dan China. Setelah melintasi Lautan Pasifik lewat Hawaii, pesawat itu juga akan melakukan persinggahan di 3 tempat di Amerika Serikat – Phoenix, Arizona, New York City dan satu lokasi lagi bergantung pada keadaan cuaca. (Voa/infoduniamiliter.com)

Ternyata IS / ISIS Punya Lapangan Futsal

Meski terus bertempur dan dikeroyok koalisi 60 negara. Islamic State (IS) Masih menyempatkan diri berolah raga, salah satunya bermain futsal. Bukan hanya untuk mujahid, tapi lapangan futsal ini terbuka untuk seluruh warganya.
Salah satu lapangan futsal yang masih buka sampai malam di Daulah Khilafah Islamiyyah / Islamic state wilayah Ninawa. Berikut foto-fotonya:

Top