Tajuk

Lokal

Islam

Barat

Timur

Like Us

Sejarah

PM Tunisia Tutup 80 Masjid

Perdana Menteri Tunisia akan menutup sedikitnya 80 masjid yang dituduh menghasut jemaah untuk melakukan aksi kekerasan terkait dengan peristiwa penembakan di kawasan wisata Sousse.
Berbicara dalam jumpa pers di ibu kota Tunisia, Tunis, PM Tunisia Habib Essid mengklaim ada masjid-masjid tertentu yang menyebarkan penolakan pada sekulerisme sehingga tempat-tempat ibadah itu bakal ditutup Kementerian Dalam Negeri dalam kurun sepekan.
“Sejumlah masjid terus menyebarkan propaganda dan bisa mereka untuk mempromosikan jihad (melawan pemerintah sekuler)” kata Essid.
Meski demikian, Essid tidak menyebut secara spesifik masjid mana yang akan ditutup dan apa saja kriteria yang dilanggar sehingga penutupan dilakukan.
Selain menutup masjid, Essid berikrar untuk bertindak terhadap partai-partai dan kelompok-kelompok yang beraksi di luar konstitusi sekuler. Essid tidak menepis tindakan yang bakal dia lakukan mencakup penutupan. Essid akan memaksakan kelompok-kelompok islam untuk sepakat dengan hukum yang sekuler.
Soal peristiwa penembakan di kawasan wisata Sousse terhadap warga inggris, Essid mengatakan jumlah korban mayoritas berasal dari Inggris. Namun, dia tidak menyebut secara pasti jumlahnya.
Hingga saat ini, korban tewas akibat aksi penembakan di Sousse mencapai 39 orang. Di antara mereka ialah turis asing dari Jerman, Belgia, Irlandia, dan Inggris.
Mereka tengah berwisata di pantai pada Jumat (26/06) tatkala seorang pria bersenapan serbu Kalashnikov tiba-tiba melepaskan tembakan.
Islamic State (IS) mengklaim mereka berada di balik serangan tersebut dan mengatakan pelaku yang bernama Abu Yahya al-Qayrawani ialah anggota mereka. Hal ini sesuai dengan arahan dari jubir IS yang memerintahkan seluruh simpatisan IS untuk migrasi ke Islamic State atau melakukan aksi individu di negaranya.
Peristiwa berdarah itu berjarak tiga bulan setelah aksi penembakan serupa terjadi di Museum Bardo, Kota Tunis.
Saat itu, sekelompok orang menembaki pengunjung museum sehingga 23 orang, termasuk 20 wisatawan asing dari Jepang, Kolombia, Inggris dan sejumlah negara Eropa lainnya terbunuh.
 (Bbc/infoduniamiliter)

IS Pecah Perang dengan Milisi Haftar di Libya

Kantor Berita Islamic State provinsi Barqoh, merilis reportase foto kecamuk pertempuran Tentara Islamic State melawan bala tentara Haftar di sekitar kota Benghazi, Libya. (Azzammedia/infoduniamiliter)

Alt link:  http://bit.ly/1LuslH8








Izinkan Nikah Sejenis, AS Menuju Kehancuran

Mahkamah Agung Amerika Serikat memutuskan bahwa pasangan sejenis di seluruh negeri kini memiliki hak untuk menikah.
Putusan -yang diambil dengan perbandingan suara lima setuju berbanding empat menolak ini- berarti penikahan sejenis akan sah secara hukum secara nasional di seluruh negara bagian di Amerika Serikat.
Dalam putusannya, Mahkamah Agung menyatakan pernikahan merupakan hak mendasar setiap pasangan, dan hal itu tak bisa dikecualikan dari pasangan berjenis kelamin sama.
Kerumunan manusia homo (maho) yang menunggu putusan itu di luar gedung pengadilan menyambut dengan gembira putusan tersebut pada Jumat (26/06).
Wartawann BBC di Washington menyebutkan soal ini telah memecah belah Amerika selama lebih dari sepuluh tahun.
Maka putusan ini dianggap sebagai putusan monumental dalam sejarah di negeri ini. Sekaligus mengancam kerusakan AS yang lebih parah dengan tersebarnya AIDS dan terputusnya generasi.
Sebelum adanya putusan ini, pernikahan sejenis sah untuk dilakukan di 37 negara bagian (dari total 50 negara bagian) yang ada di Amerika Serikat.
Namun putusan ini tidak menjelaskan kapan izin menikah akan dikeluarkan di negara-negara bagian yang tadinya melarang pernikahan pasangan sejenis. (Bbc/infoduniamiliter)

14 Militan Syiah Tewas Disergap IS di Samaraa

Lebih dari 14 militan syiah rofidhoh dari elemen milisi Hasyad Sya’biy Iraq dilaporkan tewas terbunuh dalam sebuah penyerangan oleh unit pasukan elit Islamic State yang bernama ‘Jaisy al Khilafah’ di pinggiran kota Samarra, wilayah Sholahuddin.
Pada Jum’at sore (9 Romadhon), Jaisy al Khilafah melancarkan operasi penyerbuan terhadap sejumlah barak militer Hasyad Rofidhi di mantiqoh Sayaaluu Samarra dekat al Huwaysh, di antara jalan protokol kota Samarra dan Tikrit. 14 militan Rofidhoh tewas setelah bangunan markas mereka hancur dihantam ledakan. [kholid/fudhail/azzammedia/infoduniamiliter]

Alt link: http://bit.ly/1Jpomfw

Anggap Rusia Ancaman, Swedia Tingkatkan Latihan Perang

Swedia bertekad untuk meningkatkan latihan perang karena menganggap sepak terjang Rusia sudah menjadi ancaman.  Hal itu disampaikan Menteri Pertahanan Swedia, Peter Hultqvist.

Swedia, yang bukan anggota NATO dan memiliki tradisi tidak bergabung aliansi militer, tiba-tiba memutuskan untuk ikut latihan perang bersama NATO di Spanyol pada September 2015 mendatang.

Hultqvist mengatakan kepada surat kabar Swedia, bahwa keputusan itu sebagai respons atas gerakan militer Rusia.

”Itu fakta umum bahwa Rusia melakukan (gerakan militer) lebih besar, lebih kompleks, dan dalam beberapa kasus lebih provokatif dan menantang,” kata Hultqvist. 

”Kami mengikuti perkembangan itu dan kini memperkuat kemampuan militer kami serta bekerjasama dengan mitra internasional kami,” lanju dia seperti dikutip Business Insider, Sabtu (27/6/2915).

Menanggapi kemungkinan Swedia bergabung dengan NATO di masa depan, Duta Besar Rusia Viktor Tatarintsev memperingatkan bahwa keputusan tersebut akan membawa tindakan Moskow terhadap Stockholm.

Menurut Tatarintsev, militer Rusia akan merespons sesuai arah pasukan dan rudal dari luar. ”Negara yang bergabung dengan NATO perlu menyadari risiko itu,” katanya.

Di masa lalu, publik  Swedia telah lama menentang negara yang jadi bagian dari NATO. Namun, jajak pendapat Oktober 2014 menunjukkan 37 persen warga Swedia mendukung negaranya untuk bergabung dengan NATO dan 36 persen menentangnya.
(mas/sindo/infoduniamiliter)

IS Uji Para Pembelot Pasukan Assad

Para veteran dan mantan tentara loyalis Bashar Assad / Nushairiyyah yang bertaubat, di wilayah al Khoyr, kini harus melewati ujian akhir seusai menempuh pembelajaran Diklat Syariah bersama para Ulama di Islamic State, yang meliputi pendidikan Aqidah, Fiqh, dan lain sebagainya. (Azzammedia/infoduniamiliter)

Link: http://bit.ly/1BJmPOj




Rusia Bangun Sistem yang Mampu Padamkan Satelit Militer Asing



Pabrik Teknologi Radio-Elektronik Rusia (KRET) tengah mengembangkan sistem senjata elektronik terbaru yang dapat digunakan untuk menghadapi rudal jelajah, sistem senjata kendali berakurasi tinggi, serta perangkat satelit radio-elektronik, demikian disampaikan Wakil CEO KRET Yuri Mayevsky pada TASS, Kamis (25/6).


Sistem ini akan dipasang pada pesawat pengangkut berbasis darat, udara, dan laut.“Sistem ini akan menyerang pesawat startegis jarak jauh taktis milik musuh, perangkat elektronik, serta memadamkan perangkat radio-elektronik satelit militer asing,” kata Mayevsky.

“Kami tak akan membuat sistem yang berbasis satelit karena melanggar peraturan internasional,”terang Mayevsky.

Penasihat Wakil CEO KRET Vladimir Mikheyev menyampaikan pada TASS bahwa sistem senjata elektronik multifungsi yang terintegrasi didesain untuk mengincar kendaraan udara musuh.

“Ini akan memadamkan komunikasi, navigasi, dan lokasi target, serta penggunaan senjata berketepatan tinggi,” kata Mikheyev. (RBTH/ infoduniamiliter)

Mengejutkan, IS Kembali Masuki Kobane

Tentara Islamic State pada Kamis (25 Juni/ 8 Romadhon) secara mengejutkan kembali memasuki Kobani atau ‘Aynul Islam untuk keduanya kalinya setelah lima bulan lamanya meninggalkan kota yang sebagian besar tinggal reruntuhan bangunan akibat dihujani oleh lebih dari 600 rudal pesawat koalisi Amerika tersebut.
Berdasarkan laporan yang sampai di meja redaksi Azzam Media, mujahidin melakukan infiltrasi ke dalam kota perbatasan yang terletak di 150 km timur laut pusat Aleppo itu, terdiri dari berbagai unit, termasuk diantaranya tentara berani mati.
“Serangan dibuka dengan serangan bom syahid menargetkan pos komunis PKK di posko perbatasan ‘Mursitpinar’, antara Turki-Suriah, yang setelahnya berhasil dikontrol penuh oleh ikhwah Mujahidin,” reporter Azzam Media menuturkan.
Baku tembak sengit meletus di seantero kota, seiring dengan menyebar cepatnya Tentara IS yang sukses mengambil alih sejumlah kawasan dari tangan militan PKK, dan sejauh ini telah menewaskan puluhan orang Militan yang dibantu penuh oleh AS dan Israel tersebut. [fudhail/azzammedia/infoduniamiliter]

Rusia Tawarkan Jet Su-35 Untuk Indonesia

Pemerintah Rusia telah menawarkan pesawat jet tempur Sukhoi SU-35 kepada Pemerintah Indonesia. Tawaran itu disampaikan Rusia saat menggelar pameran senjata dan alat-alat tempur di Moskow beberapa waktu lalu.

“Rusia sudah menawarkan Su-35 kepada TNI. Kami bahkan sudah mengundang pejabat Indonesia untuk hadir dalam pameran dirgantara di Rusia,” kata Duta Besar Rusia untuk Indonesia, Mikhael Y Galuzin, Kamis (26/5/2015).

Dia mengatakan, keputusan sepenuhnya ada di tangan Pemerintah Indonesia, apakah berminat membeli pesawat jet tempur itu atau tidak. Menurut Galuzin, jika Indonesia siap membeli pesawat tempur itu, maka Rusia akan menyambut dengan memberikan konsultasi kepada Indonesia.

Namun, dia enggan memberikan keterangan lebih lanjut mengenai pembicaraan soal penawaran pesawat tempur Rusia itu. "Masalah rinci tidak bisa kami publikasikan sekarang. Namun, Rusia selalu siap bernegosiasi dengan Indonesia,” lanjut diplomat senior Rusia itu.

Pesawat jet tempur Sukhoi Su-35 adalah salah satu pesawat tempur tercanggih di dunia saat ini. Pesawat ini dinilai layak untuk menggantikan pesawat jet tempur F-5 buatan Amerika Serikat (AS) yang dinilai sudah cukup tua. (mas/sindo/infoduniamiliter)

IS Kuasai Jabal Afa'iy di Qolamun Timut

Gambar Hanya Ilustrasi
Tentara Islamic State pada hari Kamis (25 Juni/ 8 Romadhon) kembali menaklukkan kawasan Jabal Al Afa’iy, di Qolamun Timur, wilayah Damaskus dari milisi Shohawat Syam untuk yang kedua kalinya, setelah mundur dari lokasi tersebut dua pekan yang lalu.
“Setelah baku tembak sengit melawan faksi-faksi shohawat riddah, atas pertolongan Allah azza wa jalla, ikhwah Mujahidin kembali menguasai gunung Afa’iy,” reporter Azzam Media melaporkan.
Penaklukan atas Jabal Afa’iy memiliki nilai penting dan strategis, sebagai batu pijakan Mujahidin untuk membebaskan benteng terkuat Shohawat di Jabal al Batra, setelah mantiqoh al Muhassah. [shuhayb/Azzammedia/infoduniamiliter]

Jet F-16 AS Jatuh di Arizona, Warga Mengira Bom

Sebuah pesawat jet tempur F-16 dari Air National Guard Amerika Serikat (AS) telah jatuh di dekat Kota Douglas, Arizona. Warga sekitar melihat bola api dan mengira insiden itu ledakan bom.

Juru bicara markas Angkatan Udara Davis-Monthan, Letnan Erin Ranaweera, melaporkan kecelakaan itu terjadi pukul 20.00 waktu AS, semalam. Belum ada konfirmasi, apakah pilot pesawat jet F-16 itu selamat atau tidak.

Menurutnya, lokasi jatuhnya pesawat jet tempur itu berada di sekitar delapan mil sebelah utara Douglas.

Juru bicara Federal Aviation Administration, Ian Gregor, juga membenarkan kecelakaan pesawat jet F-16 itu. Pejabat wilayah Cochise County, Doulgas, melaporkan kecelakaan memicu ledakan gas yang menyebabkan satu rumah terbakar. Para penghuni rumah sudah dievakuasi dengan cepat.

Sementara itu, Eddie Gonzales, warga yang tinggal di dekat lokasi kecelakaan, mengatakan dia dan keluarganya merasakan ada ledakan yang mengguncang di sekitar rumah pada pukul 20.30.”(Saya) melihat bola api, itu seperti bom,” katanya, seperti dikutip Russia Today, Kamis (25/6/2015).

Petugas pemadam kebakaran setempat telah dikerahkan untuk memadamkan api akibat kecelakaan pesawat itu. Mobil ambulans juga ikut dikirim ke lokasi kejadian.

Sedangkan Polisi dan petugas patroli wilayah perbatasan AS disiagakan ujntuk mengamankan lokasi kejadian. (mas/sindo/infoduniamiliter)

Jubir IS Rilis Rekaman, Ingatkan Sunni di Seluruh Dunia

Departenen Produksi Dan Informatika Al Furqan menghadirkan rilisan kalimat Syaikh Abu Muhammad al Adnani asy Syami, Juru Bicara Resmi Khilafah / Islamic State dengan judul:
“WAHAI KAUMKU, PENUHILAH SERUAN ALLAH”
Pesan audio ini berisi tentang seruan bagi kaum muslimin untuk bersegera dalam jihad, terkhusus dalam bulan Ramadhan yang penuh berkah. Selain itu, beliau juga menyampaikan seruan persatuan bagi faksi-faksi yang jujur dengan jihadnya agar segera merapatklan barisan dalam Khilafah ini.
Al-adnani juga memperingatkan kaum sunni dimanapun juga akan mengalami kehancuran jika bekerjasama dengan syiah. Menurutnya, kaum sunni tetap akan ditindas meskipun kaum sunni sudah berbakti pada mereka atau menjadi budaknya. "Mereka membunuh sunni untuk memperoleh kemuliaan dihadapan tuhan-tuhan mereka" begitu ungkapnya.
Diakhir pesan audio ini, syaikh Adnani juga menyampaikan ucapan selamat atas bai’at mujahidin Kaukas yang bersegera bergabung dalam kafilah Khilafah, seraya mengumumkan penunjukkan syaikh Abu Muhammad Al Qodari sebagai amir (gubernur) provinsi Kaukas. (Azzammedia/infoduniamiliter)

IS Meluas di Hasakah Setelah Tentara Assad Kabur

Islamic State pada Kamis (8 Romadhon) mengumumkan kontrol penuh atas dua buah distrik di kota pusat Hasakah, wilayah al Barakah, setelah menumpas bala tentara rezim Nushairiyyah dalam pertempuran yang berlangsung selama satu malam saja.
“Dengan pertolongan Allah, Ikhwah Mujahidin pagi ini secara mengejutkan berhasil mengambil alih mantiqoh Nasywah al Ghorbiyyah dan Mujawaroh di dalam kota Hasakah dari tangan rezim Nushairiy,” reporter Azzam Media melaporkan.
“Kemenangan ini dicapai setelah satu Brigade Jaisy Khilafah kemarin malam berhasil menyusup melewati benteng pertahanan Nushairiy, kemudian melakukan serangan dari dalam kota, membersihkan sejumlah lokasi dari keberadaan tentara Nushairiy,” imbuhnya.
Berdasarkan detil laporan yang diterima redaksi Azzam Media, Mujahidin IS bergerak secara mengendap-ngendap melewati lini pertahanan pasukan NDF Nushairiy di sektor barat kota Hasakah, dekat kompleks Rumah Sakit Nasional.
Sesampainya mereka di dalam kota, agen-agen Intelijen Daulah Islamiyyah segera melancarkan sejumlah operasi penyusupan yang mengejutkan musuh, dan ditindaklanjuti oleh serangan pasukan elit Jaisy Khilafah yang berhasil menewaskan lebih dari 30 elemen militer Nushairiyyah.
Sementara itu, sisa-sisa tentara Nushairiyyah yang lain kabur meninggalkan pos-pos pertahanan
Di waktu yang bersamaan, pasukan Jaisy Khilafah juga melakukan penyerangan secara serentak terhadap lini pertahanan rezim Nushairiyyah di pinggiran Timur dan Selatan kota. [battar/fudhail/Azzammedia/infoduniamiliter)

Israel Larang Warga Palestina Shalat di Masjidil Aqsha

Penjajah Yahudi Israel memutuskan untuk melarang warga Palestina melakukan kunjungan ke Yarusalem. Pelarangan ini muncul setelah Israel ngambek dikarenakan adanya serangan roket yang ditembakan dari Pejuanh Gaza ke wilayah Israel.

Munculnya larangan ini telah memupus harapan ratusan warga Palestina yang hendak melakukan ibadah di Masjidil Aqsa, yang berada di Yerusalem. Sebelum adanya serangan itu, sekitar 500 warga Palestina sudah mendapatkan izin untuk melakukan perjalanan ke Yerusalem.

"Melihat serangan roket yang terjadi semalam dan mengenai wilayah Beit Hanoun yang terletak di dekat perbatasan Erez, kami memutuskan untuk membatalkan izin perjalanan dari Palestina ke Yerusalem pekan ini," bunyi pernyataan Koordinator Kegiatan Pemerintah Israel, seperti dilansir Sputnik pada Rabu (24/6/2015).

Larangan dan pembatalan perjalanan ke Yerusalem sejatinya sempat diutarakan oleh Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu. Alasannya sama, karena masih adanya serangan roket dari wilayah Gaza ke wilayah Israel.

Serangan roket dari Gaza memang kembali dikabarkan terjadi, dan menghantam sebuah lahan kosong di wilayah Israel. Sebagai respon atas serangan itu, jet-jet tempur Israel langsung menghujani wilayah Gaza dengan roket-roket mereka.

Yerusalem yang merupakan kota suci umat islam sampai saat ini masih dijajah oleh Israel. Sementara negara-negara arab malah terus dibawah ketiak AS yang terus mendukung Israel. Hal ini menunjukkan perlunya perjuangan besar-besaran umat islam untuk merebut Palestina tanpa harus bergantung pada raja-raja arab yang sudah kenyang dengan dolar.
(esn/sindo/infoduniamiliter)

Bom IS Tewaskan Puluhan Militan Syiah di Baladruz, Irak

Operasi bom martir Islamic State kembali menghajar bala tentara rezim syiah Iraq yang disokong AS dan Iran di mantiqoh Baladruz, wilayah Diyala, (Rabu (7 Romadhon).
Berdasarkan laporan yang diterima redaksi Azzam Media, Abu ‘Ali at Tajiki, mengendarai kendaraan bermuatan bahan peledak melaju ke arah sekumpulan pasukan murtaddin dari elemen milisi Shohawat dan Hasyad Sya’biy Rofidhi di kawasan an Nadiy, mantiqoh Baladruz.
Akibat serangan tersebut, puluhan militan syiah tewas dan luka-luka. (Azzammedia/infoduniamiliter)

Obama Janji Tidak Lagi Mata-matai Presiden Prancis

Presiden Amerika Serikat Barack Obama meyakinkan rekannya dari Prancis, Francois Hollande, bahwa Amerika sudah tidak lagi memata-matai Prancis.
Obama berbicara kepada Hollande setelah muncul sejumlah laporan pada situs internet Wikileaks bahwa Badan Keamanan Nasional AS (NSA) memata-matai para presiden Prancis.
Setelah pembicaraan telepon kedua pemimpin, Gedung Putih menyatakan "kami tidak menargetkan dan tidak akan menjadikan (komunikasi yang dilakukan Hollande) sebagai sasaran".
Pernyataan kantor presiden Prancis setelah pembicaraan itu mengatakan Obama berjanji "menghentikan praktik yang terjadi di masa lalu".
Pembicaraan antara Hollande dan Obama memusatkan perhatian pada "prinsip-prinsip hubungan antara sekutu terkait masalah intelijen".
Pejabat intelijen Prancis dijadwalkan mengunjungi Washington untuk melakukan perundingan lanjutan.
Sebelumnya, Prancis memanggil duta besar Amerika Serikat di Paris terkait dengan dugaan AS memata-matai Presiden Prancis, FrancoisHollande, dan dua presiden pendahulunya.
Para pejabat Prancis mengatakan Menteri Luar Negeri Prancis, Laurent Fabius, sudah memanggil Jane Hartley untuk membahas masalah tersebut.
Situs pembocor rahasia, Wikileaks, melaporkan Badan Keamanan Nasional Amerika Serikat memata-matai presiden Prancis sepanjang periode 2006 hingga 2012. (Bbc/infoduniamiliter)

90 Tentara Assad dan Militan PKK Tewas Dibom IS

Enam buah operasi bom martir Islamic State mengguncang benteng militan komunis PKK dan rezim Nushairiyyah di kota pusat Hasakah, wilayah al Barakah secara bersamaan, pada Selasa (6 Romadhon).

“Dua diantaranya menggunakan bom mobil, dan sisanya dilakukan oleh infantri In-ghimasiyyin atau regu pasukan berani mati,” reporter Azzam Media menuturkan.

Aksi serangan amaliyyah martir menggunakan bom mobil tersebut dilakukan oleh dua Mujahid menargetkan bangunan markas murtaddin yang berbeda.

“Al Akh Abu Qotadah al Iraniy menghujamkan kendaraan peledaknya di Markas Kepolisian Komunis PKK ‘Asayisy’ dekat kompleks Pabrik Sinalko, mantiqoh Tal Hajar, sementara al Akh Abul Baroo al Barokah meledakkan bom mobilnya di markas elemen National Defense Forces (NDF) rezim Nushairiyyah,” imbuhnya.


Abu Qotadah al Iraniy
Abu Qotadah al Iraniy 

Aksi penyerangan dua buah bom martir tersebut dibarengi dengan penyerbuan empat unit penyusup Mujahidin menargetkan markas Resimen Militer Kelima Nushairiyyah dekat mantiqoh Sahel Ro’is di pusat kota, dengan rentetan tembakan yang diakhiri ledakan bom rompi yang melekat di tubuh mereka.

Lebih dari 90 orang Nushairiy dan PKK tewas terbunuh dan cidera ringan maupun berat oleh serangkaian aksi penyerbuan tersebut. [fudhail]

AS akan izinkan pembayaran tebusan sandera

Presiden Barack Obama mengumumkan perubahan cara pemerintah Amerika Serikat dalam menangani penyanderaan warga negara Amerika.
Kebijakan saat ini memandang adalah suatu pelanggaran hukum bagi para keluarga sandera untuk membayar uang tebusan guna memastikan pembebasan korban.
Pemerintahan Obama dikecam karena kebijakan itu dan sejumlah laporan menyebutkan pemerintahan tidak akan lagi melancarkan tindakan hukum bagi keluarga yang membayar uang tebusan.
Perubahan dilakukan setelah berakhirnya pengkajian yang telah dilakukan selama enam bulan.
Perubahan ini menimbulkan pertanyaan tentang apakah hal ini lebih meningkatkan nilai sandera AS, dan apakah warga Amerika yang tinggal dan bekerja di luar negeri menjadi sasaran yang lebih menguntungkan bagi para penculik.
Gedung Putih juga dikecam karena tidak konsisten dalam menerapkan kebijakan menolak berunding dengan penyandera.
Kantor berita Associated Press, dengan mengutip sejumlah pejabat Amerika, melaporkan perubahan kebijakan ini akan memungkinkan pegawai pemerintah mengatur perundingan antara keluarga dengan para penyandera.
Meskipun demikian pemerintah Amerika tetap dilarang secara langsung membayar uang tebusan. (Bbc/infoduniamiliter)

IS Afrika Barat Serang Militer Nigeria

Kantor Media Islamic State provinsi Afrika Barat kembali merilis sebuah video pertempuran dari Tentara Kekhilafah an IS di Afrika Barat.
Dalam video ini, diperlihatkan bagaimana keberanian mujahidin meyerang pos-pos dan markas pasukan musuh sehingga berhasil membunuh sebagian mereka dan mendapatkan rampasan perang yang banyak. (Azzammedia/infoduniamiliter)

Lebih dari 1000 Warga Rusia Gabung Islamic State

Kepala Dewan Keamanan Rusia mengatakan lebih dari 1.000 warga negara Rusia telah bergabung dengan Negara Islam dan mereka dapat menjadi ancaman besar bagi rezim Putin.
Nikolai Patrushev mengatakan kepada harian bisnis Kommersant dalam sebuah wawancara yang terbit, Senin, para simpatisan dari Rusia ini dapat membentuk "sleeper cell" setelah kembali dan melancarkan serangan teror di masa depan berdasarkan perintah dari pemimpin mereka di IS.
Ia mengatakan para perekrut IS yang aktif di Rusia dan negara-negara bekas Soviet di Asia Tengah, terutama berfokus pada anak muda dan kelompok-kelompok etnis minoritas.
Dalam sebuah kasus baru-baru ini, seorang mahasiswi berusia 19 tahun dari universitas elit Moscow State University ditahan di sebuah kota perbatasan Turki. Ia dan 12 warga Rusia lainnya diyakini sedang dalam perjalanan menuju Suriah untuk bergabung dengan Negara Islam.
Presiden Vladimir Putin, menurut kantor berita AP, minggu lalu mengatakan penting bagi dunia internasional untuk bekerjasama menumpas IS.
Setelah dua perang separatis di Chechnya, Rusia masih menghadapi pemberontakan mujahidin Islam di beberapa propinsinya di Kaukasus Utara. Para pemberontak itu melakukan banyak serangan sporadis terhadap polisi dan pejabat pemerintah. Terlebih mujahidin Kaukasus saat ini telah bergabung dengan Islamic State.
Dalam video yang diunggah ke YouTube hari Senin (22/6), seorang laki-laki membacakan pernyataan atas nama pemberontak di Kaukasus itu. Ia mengucapkan janji setia kepada pemimpin IS Abu Bakr al-Baghdadi dan akan menuruti perintah al-Baghdadi dalam upaya memberlakukan hukum syariah di seluruh dunia. 

Israel Kembali Serang Gaza

Jet-jet tempur Israel dilaporkan kembali menghujani wilayah Gaza dengan roket-roket mereka. Militer Israel mengatakan, serangan terbaru ini merupakan respon atas serangan roket yang ditembakan dari wilayah Gaza ke Israel sebelumnya.

Dalam sebuah pernyataan, militer Israel mengatakan, mereka tidak menargetkan bangunan atau warga sipil di Gaza. Militer Israel mengaku hanya menargetkan lokasi yang diduga menjadi tempat peluncuran roket yang menghantam wilayah Israel. Pret...

"Menanggapi serangan tersebut, pasukan pertahanan Israel langsung melancarkan serangan ke lokasi yang diduga menjadi tempat peluncuran roket. Target dikonfirmasi terkena serangan itu," kata militer Israel, seperti dilansir Al Arabiya pada Rabu (24/6/2015).

Belum diketahui apakah ada korban jiwa atau luka dalam serangan terbaru yang dilakukan Israel tersebut. Israel dan kelompok di Gaza, khususnya Hamas akhir-akhir ini memang kerap kembali terlibat dalam pertempuran singkat.
(esn/sindo/infoduniamiliter)

IS Bertempur Sengit Melawan Rezim Suriah di Jazl

Tentara Khilafah (IS) di wilayah Homs melakukan operasi penyerangan terhadap basis militer rezim Bashar Assad / Nushairiy di Jazl. Dengan medan gurun berbukit, serangan dilakukan dengan menggunakan rudal, mortir dan sejumlah senjata berat lainnya.
Dari serangan kejutan ini, mujahidin berhasil memporak porandakan basis militer musuh, dengan membunuh sebagian besar mereka dan mendapatkan rampasan perang yang melimpah. (Azzammedia/infoduniamiliter)

Gedung Putih Bantah Sadap Presiden Prancis

Gedung Putih membantah klaim yang dibuat WikiLeaks, bahwa Badan Keamanan Nasional (NSA) menyadap ponsel Presiden Prancis, Francois Hollande.

Sebelumnya, dokumen yang dirilis oleh WikiLeaks, menyatakan NSA menyadap komunikasi telepon tiga Presiden Prancis, yakni Presiden Jacques Chirac (1995-2007), kemudian penggantinya Presiden Nicolas Sarkozy (2007-2012) dan penerusnya, Presiden Francois Hollande (2012-sekarang). 

”Kami tidak melakukan kegiatan pengawasan intelijen asing kecuali ada tujuan keamanan nasional yang spesifik dan divalidasi. Hal ini berlaku untuk warga biasa dan pemimpin dunia yang sama,” kata juru bicara Dewan Keamanan Nasional AS, Ned Price, seperti dikutip IB Times, Rabu (24/6/2015).

“Kami tidak menargetkan dan tidak akan menargetkan komunikasi Presiden Hollande,” katanya lagi. Namun, Price menolak untuk mengkonfirmasi atau menyangkal apakah tuduhan memata-matai Presiden Jacques Chirac dan penggantinya Nicolas Sarkozy itu benar.

Price menegaskan bahwa dia tidak akan mengomentari tuduhan khusus pada intelijen. Prancis selama ini dikenal sebagai sekutu AS. Namun, jika dokumen WikiLeaks itu benar makan AS telah memata-matai sekutunya sendiri.

Dokumen berjudul “Espionnage Elysee” itu mencakup ringkasan dari percakapan antara pejabat pemerintah Prancis terkait krisis keuangan global hingga krisis utang Yunani.

Tuduhan AS memata-matai sekutunya bukan sekali ini saja. Beberapa bulan lalu, NSA dituduh menyadap ponsel Kanselir Jerman, Angela Merkel. Tuduhan kala itu muncul dari bocoran dokumen whistleblower NSA, Edward Snowden. Tuduhan itu bahkan sempat membuat hubungan AS dan Jerman tegang.
(mas/sindo/infoduniamiliter)

IS Hancurkan Monumen Pagan di Palmyra

Baru kurang lebih sebulan sejak kota Tadmur atau Palmyra takluk di bawah naungan Khilafah al Islamiyyah atau yang lebih dikenal dengan Islamic State, penegakan Syari’at Islam sudah ditegakkan dengan totalitas tanpa pandang bulu oleh Mujahidin.
Kantor Berita wilayah Homs, merilis reportase foto penghancuran dua monumen dan tempat kesyirikan di kota tersebut, sehingga tiada lagi tersisa sesembahan di muka bumi melainkan hanya Allah saja yang paling berhak untuk diibadahi. (Azzammedia/infoduniamiliter)



Ukraina Jadi "Taman Bermain" AS dan Sekutunya

Menurut mantan Duta Besar Prancis untuk Rusia, Jean de Gliniasty, saat ini Ukraina tak ubahnya tempat "bermain" bagi Amerika Serikat (AS) dan sekutunya. Hal tersebut terucap ketika de Gliniasty melakukan wawancara dengan media setempat.

Dirinya mengatakan, AS hanya memanfaatkan Ukraina untuk mencegah perkembangan Rusia, agar tidak menjadi sebesar Uni Soviet dulu. De Gliniasty menyebut, jika tidak segera lepas dari AS, maka dirinya yakin Ukraina akan hancur.

"Ukraina saat ini dalam bahaya, karena menjadi salah satu "taman bermain" AS untuk melakukan diplomasinya, yang tentu saja bertujuan untuk menghalang-halangi Rusia untuk berkembang paska era Uni Soviet," kata de Gliniasty, seperti dilansir Sputnik pada Selasa (23/6/2015).

De Gliniasty juga turut menyalahkan AS atas pertempuran yang kerap terjadi di kawasan Ukraina timur. Menurutnya, secara tidak langsung AS bertanggung jawab atas banyaknya kematian yang disebabkan oleh pertempuran itu, karena terus mendukung serangan yang dilakukan Kiev di Ukraina timur.

Sebelumnya, hal serupa juga sempat diutarakan oleh Presiden Rusia Vladimir Putin. Dalam sebuah pernyataan, Putin menyebut bahwa nasib Ukraina berada di tangan Barat dan Eropa. Sebab, hanya merekalah yang didengarkan oleh pemerintah Ukraina. Jadi, bila Barat terus mendukung serangan ke Ukraina timur, maka Kiev akan terus melakukan serangan itu. (Sindo/infoduniamiliter)

Obama Kesal AS Masih Disibukkan Isu Rasial

Presiden Amerika Serikat (AS) Barack Obama secara mengejutkan menggunakan cercaan rasial untuk meluapkan kejengkelannya atas “penyakit” rasisme di AS yang tidak kunjung sembuh. 
Obama tidak menyesal menggunakan “N-word” (kata Negro) untuk memperjelas “penyakit” rasisme di negaranya.
“N-word” adalah istilah lazim yang bisa digunakan untuk merendahkan warga kulit hitam. Kekesalan Obama ini muncul setelah penembakan massal di gereja komunitas kulit hitam Emanuel di Charleston yang dilakukan pemuda kulit putih, Dylann Roof.
Gedung Putih menyadari sikap Obama yang menggunakan cercaan rasisme. Juru bicara Gedung Putih, Josh Earnest, mengatakan Gedung Putih tidak terkejut bahwa Presiden Obama mengucapkan cercaan yang akan memicu kontroversi.
”Rasisme, kita belum sembuh dari itu,” kata Obama. ”Dan itu bukan hanya masalah tidak sopan untuk mengatakan ‘Negro’ di depan umum. Itu bukan ukuran apakah rasisme masih ada atau tidak. Ini bukan hanya soal diskriminasi terbuka. Masyarakat benar-benar belum menghapus segala sesuatu yang terjadi 200 sampai 300 tahun sebelumnya,” ujar Obama.
Presiden mengeluh tentang sikap rasisme yang telah meningkat secara siginifikan sejak dia lahir dari ibu kulit putih dan ayah kulit hitam.”Seperti warisan perbudakan, melemparkan bayangan panjang dan itu masih bagian dari DNA kami yang diteruskan,” kesal Obama, seperti dikutip

Reuters, Selasa (23/6/2015).

Obama juga meluapkan rasa frutasinya pada pembahasan UU untuk pengontrolan senjata yang tak kunjung diajukan Kongres AS. Padahal Obama sudah lama mendesak adanya UU itu setelah tragedi penembakanSandy Hook yang menewaskan 20 orang anak.
(mas/sindo/infoduniamiliter )

Jihadis Kaukasus Nyatakan Sumpah Setia Pada IS

Pada hari Ahad (21 Juni/ 4 Romadhon) kemarin, kelompok Mujahidin di wilayah Kaukasus mengumumkan secara resmi bai’at mereka pada Amirul Mukminin dan Khalifah Muslimin, Ibrahim Ibn Awwad Ibn Ibrahim al Badri, asy Syaikh Abu Bakar al Qurasyi al Husainiy al Baghdadiy, atau yang dikenal dengan Abu Bakar Albaghdadi.
Wilayah Kaukasus yang bergabung dalam Islamic State ini meliputi kawasan Dagestan, Chechnya, Ingusthia dan Kabika, sebagaimana yang termaktub dalam rekaman audio resmi ikrar bai’at tersebut.
Dengan bai’at ini, diharapkan dapat membangkitkan kembali langkah-langkah Mujahidin, Tentara Khilafah di Wilayah Kaukasus yang telah lama tertidur dalam sepak terjang mereka memukul dan menghabisi setiap kekuatan kaum kafir yang menindas kaum muslimin di sana dan negeri-negeri sekitarnya. Pun meninggikan kalimah Tauhid di atasnya, dan memperluas wilayah kaum muslimin di bawah naungan Khilafah, ‘Ala Minhajin Nubuwwah. (Azzammedia /infoduniamiliter )

Polandia Tunjuk Komandan Baru, Siap Hadapi Rusia?


Polandia disebut-sebut telah menunjuk Komandan baru untuk memimpin Angkatan Bersenjata negara mereka. Penujukan Jenderal Marek Tomaszycki disebut-sebut sebagai usaha Polandia untuk mempersiapkan diri dalam menghadapi agresi yang akan dilakukan Rusia.

Menurut laporan Badan Informasi Independen Ukraina (UNIAN) yang mengutip Biro Keamanan Nasional Polandia, Tomaszycki disebut telah diperintahkan untuk mempersiapkan pasukan, untuk menghalau setiap ancaman yang ditimbulkan Rusia.
"Komandan Tomaszycki akan memerintah Militer Polandia selama potensi perang terbuka lebar, dan dirinya hanya akan menerima tugas dari Presiden. Keduanya akan bahu-membahu melindungi tanah Polandia," bunyi laporan UNIAN, seperti dilansir Sputnik pada Senin (22/6/2015).
Tomaszycki  sendiri merupakan orang yang dicalonkan orang Perdana Menteri Polandia Ewa Kopacz, yang langsung mendapat persetujuan dari Presiden Polandia Bronislaw Komorowski. Keputusan ini sejatinya sempat menimbulkan kontroversi di Polandia.
Komorowski, yang mencoba meredam kontovernsi langsung mengungkap alasan mengapa dirinya mengangkat Tomaszycki sebagai pemimpin militer Polandia. Menurutnya, Komorowski adalah orang yang tepat untuk memimpin militer karena memiliki dedikasi tinggi.
Selain itu, Komorowski juga menegaskan bahwa setiap keputusan yang diambil hanya memiliki satu tujuan, yakni melindungi Polandia dari bahaya yang datang dari luar. "Kami akan segera merespon setiap potensi bahaya dan krisis," katanya.
Rusiapobia dewasa ini memang tengah menghinggapi negara-negara di kawasan Eropa timur. Ketakutan terhadap Rusia muncul paska pecahnya konflik di Ukraina, yang menurut Eropa dan Barat adalah ulah dari Negeri Beruang Merah itu. (Sindo/infoduniamiliter )

2 Pejabat Senior Irak Tewas Ditembak


Kepolisian Irak menyatakan, setidaknya dua pejabat senior Kementerian Dalam Negeri pemerintahan boneka AS tewas ketika mobil yang mereka kendarai diserang orang tidak dikenal. Serangan itu berlangsung di Distrik Baladiyat yang berada di timur Baghdad.
 
"Sekelompok pria bersenjata menyerang rombongan pejabat Kemdagri, dan menewaskan dua orang pejabat kementerian itu. Satu orang pejabat turut menderita luka-luka akibat serangan tersebut," kata kepolisian Irak, seperti dilansir Al Arabiya pada Senin (22/6/2015).
 
Sejauh ini belum ada satupun kelompok atau pribadi yang mengaku bertanggung jawab atas serangan terbaru di Irak tersebut. Namun, kepolisian Irak menduga serangan tersebut dilakukan oleh Negara Islam (IS).
 
Selain IS, kepolisian Irak juga menduga serangan itu dilakukan oleh kelompok militan sempalan al-Qaeda yang masih beroprasi di wilayah tersebut.
 
IS sendiri saat ini memang masih menjadi kekuatan terbesar di Irak. Negara yang sudah satu tahun mendeklarasikan sistem khilafah di Irak dan Suriah itu telah berhasil merebut beberapa kota peting di Irak, termasuk kota penghasil minyak terbesar di Irak, Baiji. (Sindo/infoduniamiliter )

122 Meninggal Akibat Gelombang Panas di Karachi, Pakistan

Para dokter mengatakan hampir semua kematian disebabkan sengatan panas, yang gejalanya termasuk demam tinggi, sesak napas dan denyut jantung yang lemah.
Penduduk di dan sekitar Karachi, Pakistan akan kembali dilanda gelombang panas yang mematikan hari Senin (22/6).
Para pejabat rumah sakit mengatakan cuaca yang berbahaya itu telah menewaskan 122 orang sejak Sabtu. Para dokter mengatakan hampir semua kematian disebabkan sengatan panas, yang gejalanya termasuk demam tinggi, sesak napas dan denyut jantung yang lemah.
Suhu di Karachi, kota terbesar di Pakistan, mencapai 45 derajat Celsius hari Sabtu, hampir mendekati rekor terpanas di kota itu.
Para dokter menganjurkan warga mengenakan pakaian terbuat dari katun yang ringan dan menghindari panas matahari. (Voa/infoduniamiliter )

Top