Tajuk

Lokal

Islam

Barat

Timur

Like Us

Sejarah

AS Terjunkan 400 Tentara Untuk Latih Pemberontak Suriah

Pasukan militer Amerika Serikat (AS) berencana menerjunkan lebih dari 400 tentara untuk melatih pemberontak Suriah (FSA) yang dipersiapkan untuk melawan Islamic State (IS) / Khilafah.

Hingga saat ini, Pentagon belum memberikan penjelasan lebih lanjut dari mana pasukan pelatih itu akan ditarik. Namun, menurut juru bicara Pentagon, Kolonel Steve Warren, pelatihan akan dimulai pada musim semi di sebuah tempat di luar Suriah. 

Diberitakan Reuters, Jumat (16/1), Turki, Qatar, dan Arab Saudi dikabarkan telah menawarkan diri untuk menjadi tuan rumah.

Program pelatihan ini merupakan bagian dari program rencana jangka panjang Presiden Amerika Serikat, Barrack Obama, untuk membendung dan memukul balik pejuang ISIS.

Pentagon memasang target setidaknya lebih dari 5.000 personel dapat dilatih di tahun pertama. Diperkirakan dibutuhkan 15 ribu pasukan untuk merebut kembali area timur Suriah yang telah diambil alih oleh ISIS.

Keputusan ini menuai kritik dari Kongres. Ada yang beranggapan bahwa program tersebut tidak akan membantu pasukan oposisi Suriah secara cepat. Mereka juga mempertanyakan apakah pasukan itu cukup kuat untuk menghentikan perang antara pemberontak melawan rezim Presiden Bashar al-Assad.

Di seberang perbatasan Irak, Obama telah menugaskan lebih dari 3.000 tentara AS untuk memberikan arahan dan melatih pasukan Irak dan Kurdi.

Kabar pengiriman pasukan ini tersiar sehari setelah pejabat senior AS bertemu dengan pihak oposisi Suriah dan pemimpin komunitas masyarakat di Istanbul. Agenda pertemuan tersebut memang untuk membahas program misi Suriah ini. 

Direktur urusan Suriah dari Komando Pasukan Khusus AS, Mayor Jenderal Michael Nagata dan Utusan Khusus AS untuk Suriah, Daniel Rubinstein, memimpin langsung rapat tersebut.

"Pertemuan perkenalan ini adalah langkah penting untuk persiapan meluncurkan program pelatihan pada musim semi bersama rekan internasional kami," ujar Juru bicara Pentagon, Komandan Elissa Smith. 

Sayangnya hal ini dapat dipastikan tidak efektif. Sebab pemberontak suriah sendiri tidak dianggap serius oleh IS. IS justru senang jika AS memberikan senjata-senjata canggih kepada FSA, sebab FSA akan menjual murah senjata itu kepada IS. Hal ini terjadi karena mental FSA yang korup dan mata duitan, sementara IS memiliki dana yang hampir tidak terbatas. Oh Amerika... kenapa tidak kau terjunkan saja Rambomu itu?! hahaha 
(den/CNN/IDM)

Rezim Saudi Bangun Tembok 965 KM Untuk Hadang Pengaruh IS

Arab Saudi akan membangun tembok sepanjang 965 kilometer di perbatasan Irak. Kerajaan berharap tembok ini dapat melindungi Arab Saudi dari gejolak yang dipicu oleh kemajuan IS di sekitar wilayah tersebut.

Tembok tersebut membentang di perbatasan utara Saudi, mulai dari barat kota Turaif sampai Hafal al-Batin, di perbatasan antara Arab Saudi dan Kuwait. Riyadh juga telah mengirimkan 30 ribu bala tentara tambahan untuk memastikan proses pembangunan tembok berjalan aman. Tembok serupa juga dibangun di perbatasan dengan Yaman di selatan Saudi untuk menghadang ancaman dari pemberontak Houthi.

"Seperti Tembok Besar Tiongkok yang dibangun pada 220-206 SM, Tembok Arab Saudi didirikan untuk membendung penyerbu asing, dan benteng lainnya sedang dalam proses pembangunan di sepanjang 1.600 kilometer di selatan yang berbatasan dengan Yemen," tulis laporan United Press International seperti dikutip dari Sputnik (15/1).

Tembok tersebut merupakan kombinasi dari pagar dan lubang pertahanan untuk melindungi Kerajaan dari tentara IS yang telah menguasai sebagian besar bagian utara Irak. Menurut media setempat, tembok tersebut akan dilengkapi dengan 40 menara pengawas, lima lapis pagar, jalur pasir, radar, dan kamera pengawas.

Proyek ini sebenarnya sudah direncanakan sejak perang sipil pecah di Irak pada 2006. Namun, proses konstruksi baru dilakukan pada 2014, setelah IS merambah ke utara hingga barat Irak. Anggaran pembangunan tembok ini belum diumumkan.

Menurut Sputnik, IS telah menjadikan Arab Saudi sebagai target utama mengingat negara tersebut merupakan rumah bagi dua kota suci umat Islam, Mekah dan Madinah.

Pada 5 Januari lalu, pasukan IS menyerang militer Arab Saudi di pos perbatasan Suweif. Dalam pertempuran tersebut, pejabat militer Arab Saudi, Jenderal Oudah al-Belawi, bersama petugas senior dan seorang penjaga tewas dibunuh. Apalagi saat ini semakin banyak warganya yang lebih berpihak terhadap IS dibandingkan terhadap rezim, bahkan negara dengan penduduk yang relijius ini termasuk penyumbang terbesar pasukan IS.

Para penyerang jenderal itu akhirnya ditembak mati oleh tentara Arab Saudi. Menurut laporan harian independen Arab Saudi, Elaph, Kementerian Dalam Negeri telah menegidentifikasi bahwa keempat anggota militan tersebut merupakan warga negaranya sendiri. 

Pada Rabu (7/1),  pasukan keamanan meluncurkan operasi militer skala besar di wilayah Arar. Pasukan tersebut berhasil mendeteksi orang yang diduga terlibat dalam insiden berdarah itu. Seberapa efektifkan tembok itu dalam menjaga rezim saudi? mengingat pintu menuju arab saudi sangatlah luas, sehingga mudah sekali pasukan IS akan menyusup. Sementara sel IS yang berada di arab saudi juga sangat banyak yang siap "mengamuk" jika diperintahkan. Selama ini Arab Saudi memang memberlakukan "zero tolerance" terhadap siapapun yang melawan rezim, termasuk banyak Ulama sunni yang berani melawan, maka akan merasakan dinginnya penjara.
(den/CNN/IDM)

Paska Penyerangan, Obat Depresi Laris Manis di Prancis

Pasca serangan yang menelan 17 korban jiwa, pembelian obat antidepresan di Perancis meningkat. Hal tersebut terungkap dalam sebuah penelitian oleh laboratorium farmasi yang berbasis di Inggris, Celtipharm SA.

Menurut kompilasi data yang dihimpun Celtipharm, pembelian obat pengurang cemas dan stres, anxiolytics, meroket sekitar 18 persen pada 9-13 Januari. Angka tersebut diperoleh oleh Celtipharm dari data sampel sekitar 4.800 toko farmasi di seluruh Perancis.

"Data historis kami menunjukkan bahwa ini adalah kali pertama kami dapat menghubungkan sebuah peristiwa dengan konsekuensi farmasi," ujar Juru Bicara Celtipharm, Amandine Galliou, seperti dikutip Bloomberg (15/1).

Setelah serangan di Kota Toulous pada 2012, memang ada peningkatan konsultasi dokter dan permintaan resep di Perancis. Namun, kejadian tersebut tidak sefenomenal sekarang.

Fenomena ini juga membuat presiden direktur Celtipharm, Dr. Patrick Guerin, tercengang. "Kami belum pernah memperkirakan fenomena seperti ini sebelumnya," kata dia.

Menurut penuturan Guerin, satu-satunya kasus serupa ditemukan di Jepang setelah insiden nuklir terjadi di Fukushima usai bencana gempa dan tsunami pada Maret 2011 yang menewaskan lebih dari 15 ribu orang. Saat itu, penjualan Iodin di Jepang melonjak drastis.

Laporan World Health Organization (WHO) pada 2011 menunjukkan, Perancis bukan konsumen obat pengurang rasa cemas dan antidepresan terbesar di dunia. Mereka lebih memilih untuk berjuang menghadapi tekanan hidup. Penduduk Perancis dinilai lebih tangguh dari warga Amerika dan Jerman. 

Dalam data WHO tersebut, dilansir pula bahwa konsumsi antidepresan di Perancis lebih rendah dibandingkan dengan 33 negara anggota Organisation for Economic Co-operation and Development (OECD) lain. 

Islandia, Austria, Denmark, dan Norwegia adalah negara yang masuk daftar teratas pembelian obat antidepresan tertinggi dalam data tersebut.

Menurut survei Nuffield Trust and Health Foundation, saat krisis finansial melanda Inggris pada 2012, penggunaan antidepresan meningkat 12,5 juta pil dari tahun 2007. 
(den/ike/CNN/DM)

IS Lumat Habis Markas Syiah di Al-Huwaisy


Islamic State kembali melancarkan operasi dengan sandi “Pembalasan Ummul Mukminin ‘Aisyah ra”  terhadap tentara Syiah Rofidhoh di kawasan Al-Huwaisy, dekat kota Samarra.


Berdasarkan liputan media Khilafah/Islamic State wilayah Solahuddin pada Ahad, (11/01), tentara Khilafah mengerahkan dua operasi bom syahid untuk menghancurkan markas Rofidhoh. Beberapa roket juga ditembakkan untuk membantu penyerangan. Disusul dengan serangan bertubi-tubi oleh mujahidin dengan menggunakan senjata berat dan RPG.

Akhirnya, sebagian milisi Syiah lari tunggang-langgang menyelamatkan diri dan kabur dari pertempuran. IS berhasil menguasai dan memenangkan pertempuran, kemudian mereka memasuki markas dan mengambil harta rampasan perang berupa berbagai senjata berat dan perlengkapan perang.







Bagaimana Israel Menguasai Palestina? Ini Kronologinya

Salah satu peristiwa yang paling riuh dan berpengaruh dalam sejarah Islam adalah terjadinya konflik Arab-Israel. Konflik ini beragam, kompleks, dan salah satu masalah yang paling rumit dalam dunia hubungan internasional. Salah satu dampak dari konflik ini adalah masalah pengungsi yang disebabkan terbentuknya negara Israel pada tahun 1948. Di tahun itu, lebih dari 700.000 warga Palestina menjadi pengungsi, karenanya peristiwa ini disebut dengan “Nakba”, yang dalam bahasa Arab berarti bencana.

Latar Belakang

Pada tahun 1800-an, muncul sebuah gerakan nasionalis baru di tanah Eropa, gerakan itu dinamai dengan Gerakan Zionis. Zionisme adalah gerakan politik yang mensponsori pembentukan negara Yahudi. Banyak orang Yahudi percaya bahwa mereka perlu memiliki negara sendiri untuk menghindari diskriminasi dan penindasan yang dilakukan orang-orang Eropa. Setelah terjadi perdebatan di Kongres Zionis I tahun 1897 mengenai dimana negara tersebut akan didirikan, akhirnya gerakan Zionis memutuskan untuk membuat negara di tanah Palestina, yang merupakan bagian dari Kekaisaran Turki Utsmani. Tentu saja Sultan Utsmani, Sultan Abdulhamid II, tidak menerima usulan ini, walaupun pendiri gerakan Zionis, Theodor Herzl, menyodorkannya uang pembayaran sebanyak 150 juta poundsterling sebagai tebusannya.

Setelah Perang Dunia I, akhirnya pintu itu terbuka untuk para Zionis. Inggris berhasil merebut Palestina dari kekuasaan Utsmani pada tahun 1917. Tidak beberapa lama menteri luar negeri Inggris, Arthur Balfour, mengeluarkan deklarasi untuk gerakan dan Zionis menjanjikan dukungan Inggris dalam pembentukan negara Yahudi di Palestina.

Surat mandat dari Arthur James Balfour adalah sebagai berikut:
———————————————————————————
Departemen Luar Negeri

2 November 1917

Lord Rothschild yang terhormat,

Dengan sangat gembira saya ingin menyampaikan kepada Anda, atas nama Pemerintah Yang Mulia, deklarasi tentang simpati terhadap aspirasi-aspirasi kaum Zionis Yahudi yang telah diajukan dan disetujui oleh Kabinet.

Pemerintah Yang Mulia memandang perlu pembangunan di Palestina sebuah National Home bagi masyarakat Yahudi, dan akan mengerahkan segala usaha yang terbaik demi mencapai tujuan tersebut, dengan catatan bahwa hal itu tidak akan merugikan hak-hak sipil dan religius berbagai komunitas non-Yahudi di Palestina, atau hak dan status politik yang dinikmati oleh orang Yahudi di negara lain.

Saya sangat berterima kasih jika Anda dapat menyampaikan deklarasi ini untuk diketahui oleh Federasi Zionis.

(Tertanda)

Arthur James Balfour1
———————————————————————————-
Setelah perang, Palestina menjadi mandat Liga Bangsa-Bangsa di bawah kendali Inggris di tahun 1920. Karena di bawah kendali Inggris, gerakan Zionis sangat menganjurkan Yahudi Eropa bermigrasi ke Palestina. Hasilnya adalah kenaikan signifikan jumlah orang Yahudi yang tinggal di Palestina. Menurut data sensus Inggris, pada tahun 1922, ada 83.790 orang Yahudi di Palestina. Pada tahun 1931, ada 175.138. Dan tahun 1945, jumlah itu melonjak menjadi 553.600 orang. Sehingga dalam 25 tahun, prosentase orang-orang Yahudi melonjak menjadi 11% dari total populasi 31%.

Tentu saja, reaksi dari orang-orang Arab Palestina adalah kekecewaan. Akibatnya ketegangan antara pemukim baru Yahudi dan orang Palestina asli terjadi pada berbagai kesempatan. Lalu, pada tahun 1940-an Inggris memutuskan bahwa mereka tidak bisa lagi mengontrol wilayah itu, mereka mengakhiri mandat Palestina dan meninggalkan wilayah tersebut.

Terbentuknya Negara Israel

Memandang akan berakhirnya kontrol Inggris atas Palestina, dan kepastian konflik antara Arab dan Yahudi sebagai dampaknya, PBB yang baru dibentuk mengangkat masalah itu pada tahun 1947 sebagai sebuah masalah yang harus dicarikan solusinya. Muncullah sebuah rencana yang dikenal sebagai United Nations Partition Plan for Palestine (rencana pembagian wilayah Palestina oleh PBB). PBB menganjurkan pembentukan dua negara di dalam wilayah Palestina, satu wilayah untuk orang-orang Yahudi, yang dikenal sebagai Israel, dan satu untuk orang Arab yaitu negara Palestina.

Pembagian-wilayah-Palestina

Orang-orang Yahudi di Palestina menerima rencana itu dengan suka cita, sementara orang-orang Arab dengan keras menolak ketidakadilan ini. Dalam pandangan mereka, itu sama saja dengan merampas tanah yang telah mereka miliki secara historis sejak terjadinya Perang Salib dan menyerahkannya kepada minoritas pendatang Yahudi. Ketegangan pun kembali meningkat di antara kedua belah pihak.

Di tengah-tengah ketegangan yang meningkat ini, Inggris menyatakan mengakhiri Mandat Palestina, dan menarik diri dari negara itu pada 14 Mei 1948. Hari itu, gerakan Zionis di Palestina menyatakan pembentukan sebuah negara baru, Israel. Negara-negara Arab menyatakan penolakan mereka terhadap deklarasi dan menyerang Israel.

Singkat cerita, hasil dari perang tahun 1948 adalah semakin besarnya wilayah Israel –karena sekutu negara-negara Arab kalah dalam perang-. Teritorial Negara Israel pun kian jauh lebih besar dari yang semula diusulkan oleh PBB, 50% lebih besar dari yang diusulkan.

Lonjakan Pengungsi Palestina

Dampak terbesar dari Perang 1948 adalah pengusiran sebagian besar penduduk Palestina. Sebelum perang, setidaknya ada sekitar 1.000.000 orang Arab Palestina di perbatasan Israel. Pada akhir perang tahun 1949, 700.000 sampai 750.000 dari mereka telah terusir, hanya 150.000 saja yang tetap tinggal di Israel.

Begitulah adanya, pengungsi selalu menjadi objek penderita dari buah peperangan. Sepanjang peristiwa ini, beberapa kelompok orang telah melarikan diri demi menghindari pertempuran dan penaklukan. Alasan yang membuat orang-orang Palestina mengungsi di tahun 1948 terbilang unik, mengapa mereka menjadi pengungsi? Padahal itu seolah tak berarti, karena masih sangat banyak konflik di berbagai wilayah di sana sampai hari ini. Sejarawan menganalisis penyebab eksodus warga Palestina sangat dipengaruhi oleh politik dan hubungan internasional. Beberapa alasan utama eksodus tersebut adalah:

Ketakutan: Banyak warga Palestina mengungsi karena karena takut akan serangan dan kekejaman Israel. Ketakutan mereka sangat beralasan, pada 9 April 1948, sekitar 120 penjajah Israel memasuki kota Deir Yassin, dekat Yerusalem, lalu membantai 600 penduduk desa. Beberapa meninggal membela kota dalam pertempuran melawan pasukan Israel, sementara yang lain dibunuh dengan granat tangan yang dilemparkan ke rumah-rumah mereka, atau dieksekusi setelah diarak melewati jalan-jalan Jerusalem.

Pembantaian Deir Yassin

Setelah kejadian ini, pembantaian pun menyebar ke seluruh Palestina, orang-orang Palestina sangat takut akan kemungkinan terburuk yang ditimbulkan orang-orang Yahudi ini. Dalam banyak kasus, warga-warga di seluruh desa Palestina melarikan diri dari kebengisan Yahudi. Mereka berharap dapat menghindari jatuh pada nasib yang sama dengan penduduk Deir Yassin. Beberapa kelompok Yahudi Israel, seperti Yishuv, menyebarkan perasaan takut ini melalui perang psikologis yang dimaksudkan untuk mengintimidasi warga kota-kota Palestina agar menyerah atau melarikan diri. Siaran radio yang disiarkan dalam bahasa Arab, memperingatkan warga Arab bahwa mereka tidak akan mampu menghadapi serangan orang-orang Israel, perlawanan adalah kesia-siaan.

Pengusiran oleh Pasukan Israel: Ketakutan adalah faktor pendorong utama bagi pengungsi di awal perang. Lalu, Perang yang berlarut-larut sampai tahun 1948, membuat aksi pengusiran oleh orang-orang Israel kian marak. Yahudi Israel terus menaklukkan wilayah demi wilayah, pasukan mereka kian tersebar dalam jumlah besar di seluruh negeri. Akibatnya, desa-desa yang baru ditaklukkan dikosongkan secara paksa oleh pasukan Israel.

Contoh nyata dari hal ini adalah kota-kota di Lida dan Ramla, dekat Yerusalem. Ketika wilayah tersebut ditaklukkan pada bulan Juli 1948, Yitzhak Rabin menandatangani sebuah perintah mengusir semua warga Palestina dari dua kota yang memiliki populasi sebesar 50.000 hingga 70.000 orang itu. Pasukan Yahudi Israel menekan penduduk hingga ke garis perbatasan Arab, sementara yang lain dipaksa untuk berjalan dan hanya diizinkan mengangkut barang yang bisa mereka bawa. Pengusiran ini prosentasenya hanya sekitar 10% dari total pengusiran warga Palestina di tahun 1948.

Anjuran Pasukan Arab: Dalam beberapa kesempatan, tentara Arab dari negara-negara tetangga, khususnya Yordania, menganjurkan agar penduduk di kota-kota Palestina mengungsi. Salah satu alasannya adalah untuk memberikan medan perang terbuka antara Arab-Israel tanpa ada warga sipil dalam baku tembak tersebut. Apapun latar belakangnya, banyak warga sipil Palestina meninggalkan rumah mereka di bawah arahan dari tentara Arab, mereka berharap bisa segera kembali setelah kemenangan pasukan Arab, dan hanya menjadi pengungsi di negara-negara tetangga –bukan menetap terus-menerus-.

Dampak Peperangan

Perang Arab-Israel tahun 1948 menciptakan masalah pengungsian besar-besaran di Timur Tengah. Lebih dari 500 kota besar dan kecil di seluruh Palestina benar-benar kehilangan penghuni selama perang ini berlangsung. 700.000 lebih pengungsi dari kota-kota tersebut menjadi beban ekonomi dan sosial di negara-negara tetangga dan Tepi Barat, terutama di wilayah Yordania. Pada tahun 1954, Israel membuatPrevention of Infiltration Law –sebuah hukum yang dibuat Israel untuk mengatur orang-orang yang masuk dari dan ke wilayah mereka baik bersenjata maupun tidak-. Hukum ini memungkinkan pemerintah Israel mengusir setiap warga Palestina yang berhasil menyelinap kembali ke rumah mereka yang telah menjadi wilayah Israel.

Kamp pengungsi dampak dari Nakba 1948.

Saat ini, hak kembali masih merupakan masalah utama yang belum bisa diselesaikan oleh perundingan damai antara Palestina dan Israel. Pengusiran paksa warga Palestina pada tahun 1948 terbukti menjadi masalah yang terus berlangsung bahkan setelah para pengungsi tahun 1948 telah meninggal semuanya di awal tahun 2000-an, masalah pun tetap ada.

Keterangan:
1. Disadur dari buku Jerusalem 33 karya Trias Kuncahyono

Sumber:
Diterjemahkan dari: http://lostislamichistory.com/the-nakba-the-palestinian-catastrophe-of-1948/

Akun Dijebol IS, Keluarga Militer AS Tidak Bisa Tidur

Serangan siber kepada akun media sosial milik komando militer Amerika Serikat oleh kelompok yang mengaku cyberarmy IS menebarkan kecemasan bagi keluarga tentara AS. Istri para tentara AS mengaku takut keluarganya akan menerima aksi teror setelah serangan siber tersebut. 

Seorang istri dari tentara AS yang tak ingin disebutkan namanya mengaku tidak bisa tidur semalaman karena dihantuai kecemasan dan sibuk menghapus setiap foto yang diunggah di akun media sosial Facebook miliknya. 

Sang istri juga mencari nama dirinya dan keluarganya melalui situs pencarian Google, untuk mengetahui sejauh apa informasi tentang keluarganya dapat ditemukan. Dia juga telah menghapus stiker militer yang tertera di jendela depan rumahnya. 

Sebagai istri dari seorang prajurit Pasukan Khusus, dia selalu berusaha berhati-hati untuk tidak mengungkapkan banyak informasi soal dia, suaminya dan ketiga anak mereka yang masih kecil. 

"Sulit karena saya sangat bangga dengan apa yang suami saya lakukan, tapi akhir-akhir ini saya dan banyak istri tentara lainnya yang takut sewaktu-waktu kami bisa menjadi sasaran IS atau simpatisannya," kata sang istri, dikutip dari CNN, Rabu (14/1). 

Sementara, Ashley Broadway-Mack, istri tentara lainnya menyatakan serangan siber IS memperkuat kecemasannya, khususnya setelah baru-baru ini serangkaian teror menargetkan personil militer dan aparat penegak hukum. 

Broadway-Mack menyatakan dia dan anggota keluarga lainnya teringat akan serangan kepada tentara Inggris di London yang diduga dilakukan oleh kelompok ekstremis. Selain itu, dia juga teringat akan serangan di Paris, di kantor Perdana Menteri Kanada dan drama penyanderaan di Sydney, yang semuanya menewaskan petugas keamanan. 

"Sebelum insiden di Kanada, jujur saya tidak berpikir bahwa IS dapat mengancam keluarga militer. Saya cemas akan ratusan ribu tentara yang setiap hari bekerja mengenakan seragam dan keluarga mereka," kata Broadway-Mack. 

Broadway-Mack yakin IS akan segera datang ke AS dan menyerang tentara secara fisik. "Saya benci mengatakannya, tapi jujur, saya rasa penyerangan itu hanya masalah waktu," kata Broadway-Mack melanjutkan. 

Peringatan untuk Militer

Sumber dari militer AS menyatakan kepada CNN bahwa pada akhir November lalu, FBI telah mengeluarkan peringatan kepada anggota militer AS agar berhati-hati terhadap serangan kelompok militan, utamanya, IS. 

Serangan siber ke akun media sosial, Twitter dan Youtube milik komando militer Amerika Serikat pada Selasa (13/1) diduga dilakukan oleh simpatisan IS. (REUTERS/Staff) Peringatan tersebut meminta anggota militer untuk "meninjau kembali informasi yang mereka cantumkan di akun media sosial yang mungkin menarik perhatian para ekstremis".

Sementara, Lori Volkman, yang menikah dengan seorang komandan militer AS, mengatakan sejumlah anggota militer kini mulai berhati-hati mengenakan seragam mereka di ruang publik. Sebagian bahkan saking parnonya, mereka berhati-hati ketika membuka dompet mereka, agar kartu identitas militer mereka tak terlihat. 

"Perubahan sikap yang kecil tersebut menunjukkan kecemasan dari anggota militer dan keluarga mereka," kata Volkman .

Volkman juga menyatakan anak-anak mereka ketakutan bahwa mereka dapat menjadi target teror.

"Kami tak bisa hidup dalam ketakutan sembari berusaha menenangkan anak-anak kami," kata volkman. 

Serangan siber ke akun media sosial, Twitter dan Youtube milik komando militer Amerika Serikat terjadi pada Selasa (13/1). Dalam serangan tersebut, pelaku penyerangan meninggalkan pesan dengan huruf kapital, "TENTARA AMERIKA, KAMI DATANG. WASPADALAH. ISIS."

Pesan itu juga menyertakan alamat website ke sebuah pernyataan bertuliskan, "Kami tidak akan berhenti! Kami tahu segala sesuatu tentang Anda, istri Anda dan anak-anak Anda. Tentara AS! Kami sedang mengawasi Anda!". 

Peretas juga berhasil mengirim pesan ancaman lainnya, berupa video propaganda dan beberapa dokumen militer hingga akun tersebut dinonaktifkan. 

Terkait serangan ini, Komando Pusat Militer AS menghibur diri dengan menyatakan bahwa peretas hanya berhasil meretas Twitter yang terbilang mudah dilakukan. Militer AS juga menyakini bahwa tidak ada rincian keamanan serius yang terungkap dan berjanji akan menemukan dalang di balik peretasan ini. 
(ama/ike/CNN/DM)

Wow! Bocah 10 Tahun Eksekusi Agen Rusia

Negara Islam (IS) kembali merilis video yang cukup menggentarkan. Kali ini video itu menampilkan seorang bocah laki-laki yang mengeksekusi dua pria yang terbukti sebagai mata-mata Rusia.

Video berdurasi tujuh setengah menit itu dirilis sayap media IS, Al Hayat pada Selasa (13/1/2015) malam dan kemungkinan besar direkam pada November 2014.

Dalam video itu terlihat dua pria yang diinterogasi oleh seorang tentara IS terkait upaya mereka melakukan infiltrasi ke dalam tubuh Negara Islam di Suriah. Usai interogasi itu, seorang bocah yang berdiri di samping tentara IS menembak kedua orang itu hingga tewas.

Video yang masih dalam upaya verifikasi itu dibuka dengan interogasi terhadap salah seorang pria bernama Mameyev Jambulat Yesenjanovich, yang mengaku berasal dari Kazakhstan. 

Kepada sang interogator, Mameyev mengatakan dia direkrut Dinas Intelijen Rusia (FSB) untuk mendekati salah seorang tentara IS di Suriah.

Pria kedua mengaku bernama Ashimov Sergei Nikolayavich tidak menyebutkan kewarganegaraannya namun mengaku bekerja untuk FSB dan ditugaskan untuk membunuh seorang tentara IS.

Setelah interogasi usai, video itu kemudian beralih sebuah lokasi di luar ruangan. Di tempat itu seorang pria bercambang yang diyakini sebagai seorang anggota ISIS yang mengenakan pakaian militer berdiri di samping seorang bocah laki-laki berusia sekitar 10 tahun yang menggenggam sepucuk pistol.

Bocah itu berambut panjang dan mengenakan jaket berwarna hitam dan celana panjang bercorak militer. Sementara dua orang agen Rusia itu mengenakan pakaian berwarna abu-abu dan berlutut di depan pria bercambang dan bocah itu.

Tak lama kemudian bocah itu berjalan menghampiri kedua pria tersebut dan menembak kepala kedua orang itu masing-masing satu kali. Setelah kedua orang itu rubuh, bocah tersebut menembak mereka beberapa kali lagi.

Di akhir video itu, bocah tersebut kembali muncul dan mengatakan bahwa dia ingin tumbuh besar untuk membunuh orang-orang kafir yang memerangi Islam. Dalam video itu, bocah tersebut mengaku bernama Abdallah berasal dari Kazakhstan. Sejauh ini FSB belum memberikan komentar terkait video baru IS itu.

Dari video itu IS terlihat ingin menunjukkan bahwa generasi anak-anak mereka mereka bukanlah generasi yang cengeng. Memang sejak di sekolah dasar, Negara Islam telah memberlakukan kurikulum yang membentuk mental anak-anaknya agar menjadi pejuang Islam yang tidak takut mati. Bisa jadi di masa depan, kekuatan IS jauh lebih kuat dari saat ini, sebab mereka terdidik mentalnya sejak dini. (Kompas/DM) 

Kapal AS dan Singapura Akan Tinggalkan Operasi Pencarian AirAsia

Kepala Badan SAR Nasional (Basarnas) Marsekal Madya F Henry Bambang Soelistyo mengatakan, kapal bantuan asing dari Singapura dan Amerika Serikat akan meninggalkan daerah operasi pencarian korban pesawat AirAsia QZ8501 mulai Kamis.

"Besok (15/1/2015), kapal Singapura dan kapal Amerika akan meninggalkan operasi pencarian," ujar Soelistyo di kantor Pusat Basarnas, Jakarta, Rabu (14/1/2015).

Pemulangan dua kapal Singapura dan dua kapal Amerika menandakan berkurangnya kekuatan asing di daerah pencarian. Namun, menurutn dia, pencarian korban AirAsia masih akan dibantu oleh satu kapal asing yang berasal dari Tiongkok.

"Kapal Tiongkok ini baru beberapa hari di sini. Selain itu, mereka datang dari jauh, jadi masih saya pertahankan untuk tetap membantu," kata Soelistyo.

Kapal Tiongkok tersebut tetap akan diikutsertakan untuk sebanyak-banyaknya menemukan korban pesawat yang diduga masih berada di dalam perairan Selat Karimata, Kalimantan Tengah.

Sebelumnya, Basarnas telah melakukan pengurangan bantuan asing sejak Jumat (9/1/2015). Saat itu kapal bantuan Pemerintah Jepang, yaitu JS Ohnami dan JS Takanami yang berada di bawah komando Divisi Keenam Pasukan Bela Diri Laut Jepang (JMSDF), dikembalikan.

Selain itu, kapal Rusia serta para penyelamnya dan sebuah kapal Singapura, dikatakan Soelistyo, sudah mulai meninggalkan kegiatan pengangkatan korban dan puing pesawat AirAsia sejak beberapa hari lalu.

Selanjutnya, bantuan pesawat dari Pemeritah Korea Selatan mulai Senin (12/1/2015) juga tidak lagi berpatroli membantu Tim SAR gabungan. Kemudian, disusul dua kapal Malaysia pada Selasa (13/1/2015).

Menurut Soelistyo, pengurangan ini dilakukan karena bantuan yang dibutuhkan Tim SAR gabungan telah menurun sehingga beberapa kapal dari luar negeri sudah dapat meninggalkan area operasi.

Pengurangan yang dipertimbangkan berdasarkan hasil evaluasi operasi pencarian ini ditujukan agar pencarian lebih efisien karena kegiatan di lapangan juga akan menurun. "Tentu kita ucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada negara-negara sahabat yang telah membantu kita," katanya lebih lanjut. (Kompas/DM)

IS dan Seluruh Milisi Muslim Puji Serangan Terhadap Charlie Hebdo

Mujahidin dari berbagai pihak yang berafiliasi pada  Al-Qaeda maupun Islamic State melontarkan pujian atas aksi dua pemuda yang menyerang kantor majalah penghina Islam Charlie Hebdo.

Milisi Al-Shabab Somalia, Jumat (9/1/2015), melontarkan pujian atas penyerangan terhadap majalah penghina Islam Charlie Hebdo yang menewaskan 12 orang. Mereka diantaranya adalah Pemimpin Redaksi dan kartunis senior majalah murahan tersebut.

“Mereka membuat jutaan umat Muslim berbahagia. Beberapa orang sesat mengatakan kebebasan berekspresi diserang, tapi itu bukan masalahnya, dan dua orang heroik sudah bertindak dengan benar,” demikian Al-Shabab lewat Radio Andalus yang merupakan media resmi kelompok itu.

Lebih jauh, Al-Shabab mengatakan, majalah Charlie Hebdo sudah menghina Nabi Muhammad dan menyerang jutaan umat Muslim dunia. Kelompok ini juga menyebut Cherif dan Said Kouachi merupakan dua saudara yang pertama membalaskan dendam.

Kemudian, Kelompok al-Qaeda cabang Afrika Utara memuji setinggi langit Kouachi bersaudara karena telah melakukan serangan terhadap koran satir Prancis, Charlie Hebdo. Tidak segan-segan al-Qaeda menyebut mereka sebagai satria.

“Al-Qaeda Afrika Utara atau AQIM memuji para penyerang Charlie Hebdo dan memanggil mereka sebagai satria kebenaran,” ungkap kelompok pemantau terorisme, SITE.

Selain itu, stasiun Radio resmi milik Negara Islam (Islamic State) juga memuji aksi heroik penyerangan kantor majalah  Charlie Hebdo sebagai pahlawan.

“Pahlawan jihad telah menewaskan 12 jurnalis yang bekerja untuk majalah Prancis Charlie Hebdo dan melukai lebih dari 10 orang lainnya, untuk membalas dendam Nabi (Muhammad),” demikian bunyi pernyataan radio Al-Bayan yang dikelola ISIS, seperti dilansir AFP, Jumat (9/1/2015).

Dalam pernyataannya, radio Al-Bayan menyatakan Charlie Hebdo telah menghina Nabi Muhammad selama bertahun-tahun. “Di antara mereka yang tewas merupakan kartunis yang telah menghina Islam dan tokoh besarnya,” imbuh radio tersebut.

Untuk diketahui, Pemerintah Perancis telah menuduh dua kakak beradik Cherif Kouachi dan Saud Kouachi sebagai pelaku penyerangan majalah penghina Islam Charlie Hebdo.
Keduanya terlihat di sebuah stasiun pengisian bahan bakar umum (SPBU) di wilayah Aisne, Paris pada Kamis, 8 Januari 2015. BBC melansir keterangan seorang manajer di SPBU, kejadian tersebut berlangsung sekitar 10.30 pagi waktu setempat. Menurut pengakuan manajer, ciri-ciri mereka menyerupai deskripsi dua pria yang menyerbut ke kantor Majalah Charlie Hebdo. Mereka diketahui bersenjata lengkap jenis Kalashnikov.

Diberitakan sebelumnya Charlie Hebdo telah menjadi target buruan mujahidin karena telah mengina Islam selama bertahun-tahun. Terutama sejak tahun 2006 ketika majalah ini mempublikasikan ulang 12 karikatur Nabi Muhammad yang sebelumnya pernah diterbitkan surat kabar Denmark, Jyllands-Posten.
[Newsman/Pm/DM]

Bus Antarkota di Ukraina Dihantam Roket, 6 Tewas

Sedikitnya enam warga sipil Ukraina tewas dan belasan lainnya terluka ketika sebuah roket jarak jauh Grad yang diduga ditembakkan pemberontak pro-Rusia menghantam sebuah bus antarkota, Selasa (13/1/2015).

Kepolisian setempat mengatakan roket ditembakkan dari sebuah pos pemeriksaan yang didirikan tentara pemerintah di jalan raya yang menghubungkan kubu pemberontak di Donetsk dengan pesisir Laut Azov di wilayah tenggara Ukraina.

Sebuah pernyataan yang dirilis pusat informasi militer Ukraina wilayah timur mengatakan enam orang tewas dan sedikitnya 20 orang lainnya terluka akibat insiden yang terjadi 35 kilometer sebelah barat daya kota Donetsk.

Menteri Regional Donetsk Vyacheslav Abroskin mengatakan roket itu bergerak liar setelah ditembakkan dari sebuah pos pertahanan di dekat kota Volnovakha.

"Roket itu menghantam langsung sebuah bus antarkota. Penyelidikan sedang berlangsung. Jalan raya antara Donetsk dan Mariupol kini ditutup," ujar Abroskin merujuk kota pelabuhan yang masih dikuasai pasukan pemerintah.

Sejauh ini belum diperoleh komentar dari para pemimpin pemberontak terkait insiden itu. Pemberontak dan tentara pemerintah kerap saling tuding jika terjadi insiden salah tembak yang menewaskan warga sipil.

Akun Twitter Komando Militer AS Jebol Diretas Cyberarmy IS

Akun Twitter dan YouTube milik komando militer AS operasi di Timur Tengah diretas oleh pihak yang mendukung IS / Negara Islam, yang saat ini diserang oleh Amerika Serikat melalui pesawat. 

Para pejabat Amerika Serikat mengakui insiden ini memalukan tetapi berupaya mengecilkan dampaknya. 

Juru Bicara Pentagon Kolonel Steve Warren mengatakan Departemen Pertahanan “memandang hal ini tidak lebih dari keisengan, atau vandalisme.”

“Ini tidak menyenangkan, ini menjengkelkan tetapi sama sekali tidak ada informasi yang sensitif atau rahasia yang dicuri,” ujar Warrent kepada media. 

Gedung Putih mengatakan terus mengikuti perkembangan insiden peretasan ini. Dua pejabat pertahanan AS yang tidak mau disebutkan namanya, mengatakan bahwa aksi peretas ini memalukan tetap gambar-gambar yang diunggah oleh para pertas tidak mengandung informasi rahasia atau merupakan ancaman keamanan. 

“Bismillah Hirrahman Nirrahim, CyberCaliphate melanjutkan Jihad Siber,” cuit akun twitter Komando Pusat yang juga menampilkan dua rekaman video terkait ISIS. 

Negara Islam yang telah menguasai sejumlah besar wilayah di Suriah dan Irak, saat ini sedang diserang melalui udara oleh pasukan Amerika dan koalisi internasionalnya. 

Akun twitter ini juga menerbitkan daftar nama dan alamat jenderal yang terkait dalam Komando Pusat dengan judul “Daftar Kerja Jenderal Militer (berdasarkan pangkat) 2 Januari 2014.”

“Kami mengkonfirmasi bahwa akun Twitter dan YouTube CENTCOM telah diretas hari ini. Kami telah mengambil langkah yang diperlukan untuk mengatasi masalah itu,” bunyi pernyataan tertulis Komando Pusat. 

Juru Bicara Gedung Putih Josh Earnest mengatakan bahwa aksi peretasan itu “hal yang kami anggap serius.”

Earnest tampaknya mengecilkan dampak insiden tersebut dengan megnatakan, “Ada perbedaan besar antara penerobosan data besar-besaran dan peretasan satu akun Twitter.”

Secara terpisah, Presiden Barack Obama mengumumkan proposal baru yang bertujuan meningkatkan keamanan siber AS setelah terjadi aksi peretasan besar seperti terhadap Sony Pictures Entertainment yang menurut para pejabat As dilakukan oleh Korea Utara. 

Meski belum jelas apakah jaringan Pentagon telah diretas sepenuhnya, para peretas tampaknya untuk sementara berhasil mengendalikan cuitan akun Twitter Komando Pusat yang dikendalikan oleh password. 

Ketua Komite Keamanan Dalam Negeri DPR, Michael McCaul dari negara bagian Texas, menyebut insiden itu “sangat mengkhawatirkan.”

“Serangan oleh jihadis siber akan sering terjadi kecuali pemerintah menerapkan strategi yang bisa menjawab serangan-serangan, seperti dari Korea Utar terhadap Sony, ini dengan semestinya,” kata McCaul. 

Kajian Dokumen

Kantor berita Reuters telah mengkaji dokumen yang disebarkan oleh para peretas tetapi tidak menemukan informasi yang membahayakan keamanan nasional AS. Sebagian data yang diunggah dengan mudah bisa dicari dengan mesin pencari Google. Dokumen anggaran “Biaya Program Akuisisi oleh Sistem Persenjataan” adalah dokumen Maret 2014 yang tersedia di situs pengawas keuangan departemen pertahanan AS. 

Setelah diretas, bagian atas akun Twitter Komando Pusat memperlihatkan satu figur dengan ikat kepala hitam putih dan kata “CyberCaliphate” dan “I love you ISIS.”

Sementara akun YouTube Komando Pusat menampilkan video yang diunggah oleh militer AS mengenai serangan udara ke sasaran ISIS di Suriah dan Irak. 

Akun ini diretas untuk mengunggah dua video berjudul “Api Perang Video ISIS” dan “Oh Tentara Kebenaran Pantang Mundur.”

Beberapa peneliti swasta mengatakan insiden seperti itu sering terjadi. 

“Meski hal ini akan disebut “canggih”, sebenarnya tidak sulit masuk ke akun media sosial atau surat elektronil orang lain,” uajr Michael Smith dari Kronos Advisory, perusahaan intelijen swasta di bidang kontra-terorisme. 

Dalam langkah yang bisa disebut salah waktu, Kontraintelijen Nasional dan Pusat Keamanan AS pada Senin (12/1) untuk pertama kali bergabung dengan Twitter. 

Cuitan pertamanya bernada bergurau: “Hingga 292 pengikut sejauh ini dan belum diretas.”

Komando Pusat berbasis di Markas Angkatan Udara MacDill di Florida dan menangani operasi militer di timur Tengah dan Asia Tengah. Badan ini bertanggung jawab atas perang di Irak dan Afghanistan dan mengendalikan serangan udara AS terhadap Negara Islam.

Serangan ini tentu sangat memalukan dan mencoreng wibawa AS. Bisa jadi serangan ini hanyalah awal saja, dan akan dilanjutkan dengan retasan berikutnya. Jika di darat kemampuan pasukan AS payah, di udara gagal, di dunia maya pun jebol, barangkali satu-satunya kekuatan AS tinggal di film-film Hollywood yang tetap menampilkan dongeng AS sebagai Adi Kuasa dunia yang tak terkalahkan. (CNN/DM)

IS Telah Gunakan Sistem "TOW"

IS (Islamic State) atau Negara Islam, kini mempunyai sistem "TOW". Apa itu? Lengkapnya adalah BGM-71 TOW ("Tube-launched, Optically-tracked, Wire-guided") adalah sebuah peluru kendali / rudal anti-tank. Teknologi canggih ini Telah dipergunakan oleh Negara Islam di pegunungan Qaryatin, Damaskus.

Pertama diproduksi pada tahun 1970, TOW adalah salah satu yang paling banyak digunakan rudal anti-tank dipandu. Awalnya dikembangkan oleh Hughes Aircraft antara tahun 1963 dan 1968, XBGM-71A dirancang untuk darat dan aplikasi heli-borne. Pada tahun 1997, Raytheon Co membeli Hughes Electronics dari General Motors Corporation, sehingga pengembangan dan produksi sistem TOW kini hadir di bawah merek raytheon. 

BGM-71 TOW
Tipe : Rudal anti-tank
Negara Asal : Amerika Serikat
Sejarah Penggunaan Digunakan : 1970–sekarang
Sejarah Produksi Pembuat : Hughes Aircraft Company
Didesain : 1963–1968
Spesifikasi Panjang : 1.16–1.17 m (probe terlipat) 1.41–
1.51 m (probe diperpanjang)
Diameter : 152 mm
Berat Hulu Ledak : 3.9–6.14 kg
Lebar Sayap : 0.46 m
Rentang Operasional : Hingga 4,200 m
Kecepatan : 278–320 m/dtk
Sistem Panduan : Optik terlacak, kawat dipandu
Untuk Mengetahui Lebih Lanjut Mengenai Sistem Canggih
"TOW" Silahkan Klik : http://en.wikipedia.org/wiki/

Bandel, Charlie Hebdo Tetap Terbitkan Kartun Nabi Muhammad

Majalah murahan Perancis, Charlie Hebdo, meluncurkan terbitan perdana pasca-penembakan yang menewaskan 12 orang, termasuk pemimpin redaksi Stephane Charbonnier dan tiga kartunis kawakan, Jean Cabut, Bernad Velhac, dan Georges Wolinski. Kuat dugaan serangan ini dipicu karena majalah itu kerap menampilkan hinaan terhadap Nabi Muhammad. Bukannya kapok, Charlie Hebdo edisi terbaru ini malah menampilkan sosok yang dianggap "Nabi Muhammad" di sampul depannya.

Dilansir dari AFP, Selasa (13/1/2015), Charlie Hebdo menampilkan sosok "Nabi Muhammad"  dengan wajah sedih yang sedang meneteskan air mata dan memegang tulisan "Je Suis Charlie" (Kami adalah Charlie). Slogan itu memang digunakan untuk meraih simpati terhadap Charlie Hebdo.

Selain itu, di atas sosok yang menggunakan sorban putih ini, terdapat tulisan "Tout Est Pardonne", yang berarti "Semua telah dimaafkan".

Peluncuran sampul ini dibuat lebih cepat dari jadwal rilis Charlie Hebdo yang rencananya akan dilakukan pada Rabu (14/1/2015) mendatang. Pihak penerbit menyiapkan setidaknya 3 juta kopi dari edisi yang dikerjakan oleh "karyawan yang selamat dari serangan", dari 60.000 kopi eksemplar yang biasanya diterbitkan. Rencananya, majalah ini akan didistribusikan ke 25 negara dan diterjemahkan ke 16 bahasa atas permintaan global. Karyawan itu selamat karena memang penyerang memilih hanya orang penting yang dibunuh, namun ternyata karyawan yang tidak dibunuh itu sama "gilanya" dengan orang-orang penting majalah itu.

Penggambaran kembali sosok Nabi Muhammad oleh Charlie Hebdo dikhawatirkan akan kembali memicu kemarahan komunitas Muslim dunia. Selama ini, tradisi Muslim memang melarang penggambaran sosok wajah dan karakter Nabi Muhammad. 

Pelaku penembakan di Charlie Hebdo memang sempat berteriak bahwa serangan yang dilakukan mereka adalah "balasan terhadap apa yang dilakuan terhadap Nabi Muhammad". Sebelum serangan maut itu terjadi, Charlie Hebdo memang kerap mendapat ancaman saat menampilkan gambar yang dianggap penghinaan terhadap Nabi Muhammad.

Pada 2006, misalnya, karyawan majalah itu mendapat ancaman saat menampilkan kartun Nabi Muhammad yang dimuat di koran Denmark, Jyllands-Posten. Kemudian, pada 2011, kantor itu sempat dilempar molotov ketika kembali memuat gambar yang dianggap menghina Nabi Muhammad.

Karyawan Charlie Hebdo mengaku, mereka akan tetap mempertahankan tradisinya untuk mengkritik dengan cara mengina tokoh-tokoh semua agama, politisi, selebriti, dan perisitwa berita lain. "Di tiap edisi selama 22 tahun terakhir, tidak ada satu pun yang tanpa karikatur Paus, Yesus, pendeta, rabi, imam, atau Muhammad," kata pengacara Charlie Hebdo, Richard Malka.

Menurut Malka, akan sangat mengejutkan jika kartun Nabi Muhammad tidak muncul dalam isu terbaru. Lebih lanjut, Malka mengatakan bahwa Charlie Hebdo "bukan koran berisi kekerasan, melainkan merupakan sindiran terhadap segala sesuatu yang dianggap serius".

Seperti pepatah arab, "jika ingin terkenal, maka kencingilah air zam-zam". Begitulah slogan yang dipakai oleh majalah pencari sensasi ini, dengan menghina sosok yang teramat mulia dan dihormati, maka dia berharap menjadi majalah yang terkenal. Majalah Charlie Hebdo barangkali tidak terlalu merasakan pahitnya akibat perbuatan ini, namun dalam jangka panjang Prancis, eropa, dan seluruh pendudukngnya diperkirakan akan merasakan pil pahitnya.(Kompas/DM) 

Perang Diponegoro, Bukan Soal Sejengkal Tanah

Sejak di Sekolah Dasar kita sudah diajar tentang sejarah bangsa Indonesia. Salah satu pelajaran sejarah yang masih selalu teringat ketika Sekolah Dasar adalah sejarah tentang perlawanan melawan penjajah. Baik di tanah Jawa maupun luar tanah Jawa. Di luar tanah Jawa, sejarah Perang Paderi dipimpin Imam Bonjol, Si Singamangaraja XII, Sultan Hasanudin dan masih banyak lagi. Tanah Jawa yang menjadi pusat pemerintahan Hindia-Belanda tak kurang perlawanan yang dilakukan oleh, Sultan Agung Tirtayasa, Fatahillah, serta tak ketinggalan Pangeran Diponegoro.

Mungkin perlu kita perlu membaca ulang buku sejarah yang menjadi buku ajar di sekolah. Terutama tentang Perang Diponegoro. Hal ini perlu karena terdapat distorsi dalam penulisan sejarah tentang Perang Diponegoro. Adanya upaya pengkerdilan peran Islam dalam setiap detik sejarah bangsa ini. Sampai hari ini kita akan membaca bahwa awal mula Perang Diponegoro adalah karena pemerintahan kolonial Belanda membangun jalan di atas tanah makam dan leluhur Pangeran Diponegoro. Namun pertanyaannya adalah: benarkah Perang Diponegoro terjadi karena masalah sejengkal tanah? Atau ada masalah lain yang menjadi pemicu Perang Diponegoro?

Perang Diponegoro adalah perang paling berat yang dilalui oleh Pemerintah Kolonial Belanda selama melakukan perang. Meskipun perang ini hanya berlangsung lima tahun (1240 H- 1245 H / 1825M – 1830M), namun merupakan perang dengan biaya paling mahal yang pernah dikeluarkan, sekitar 200.000 golden. Perang ini pula yang membuat perusahan VOC bangkrut karena terlalu banyak mengeluarkan dana untuk biaya perang.

Sudah saatnya kita membaca fakta yang disembunyikan dari penulisan sejarah bangsa ini. Fakta yang selalu ditutupi untuk mengkerdilkan peran Islam dalam sejarah perlawanan melawan penjajah. Salah satu fakta sejarah yang tidak kita temui adalah bahwa dalam Perang Diponegoro, Pangeran Diponegoro didukung oleh 108 kiai, 31 haji, 15 syaikh, 12 pegawai penghulu Yogyakarta, dan 4 kyai tasawuf.

Lagi-lagi, benarkah perang ini karena urusan sejangkal tanah leluhur pangeran Diponegoro?

Pangeran Diponegoro atau bernama asli Pangeran Ontowiriyo adalah anak dari Sultan Hamengkubuwono III dari salah satu selirnya. Selama masa muda, Ontowiriyo diasuh oleh moyangnya Ratu Ageng Tegalreja Magelang. Inilah yang menyebabkan Ontowiriyo tidak terkena pengaruh oleh kebiasan istana Yogyakarta saat itu yang dipimpin oleh Sultan Hamengkubowono IV.

Pangeran Diponegoro adalah seorang Muslim yang shaleh dan taat pada aturan agama. Beliau juga seorang pembaharu Islam di Jawa Tengah. Kalau kita amati dalam serial gambar-gambar pahlawan Nasional, pasti kita akan mendapati gambar pangeran Diponegoro dengan pakaian surban dan jubah. Mirip dengan pakaian yang digunakan Imam Bonjol dan para ulama-ulama sampai hari ini, meskipun kebiasaan pakaian istana bukanlah demikian.

Jauhnya dari kehidupan istana dan belajar Islam dibawah asuhan Ratu Ageng membuat pangeran Diponegoro menolak kebiasaan kehidupan istana pada saat itu. Kebiasaan istana dibawah kepemimpinan Sultan Hamengkubowono IV lebih dekat dengan kebiasaan orang-orang Belanda yang senang foya-foya dan mabuk-mabukan. Tingkah laku para bangsawan tidak lagi menjalankan syariat Islam, kehidupan mewah dan menindas rakyat kecil hingga menikah dengan banyak perempuan dan tanpa batas.

Hal itulah yang membuat beliau  melancarkan protes keras kepada pemerintahan istana saat itu. Selain itu, Pemerintahan kolonial belanda yang berlatarbelakang Kristen Protestan berusaha melakakuan pemurtadan kepada warga pribumi merupakan salah satu hal yang diperangi oleh pangeran Diponegoro.

Di sisi lain, Keinginan pangeran Diponegoro yang ingin menegakkan syariat Islam adalah ancaman bagi kolonial Belanda pada saat itu. Perjuangan pangeran Diponegoro dalam membela kepentingan rakyat kecil dan membangkitkan Islam di tanah Jawa membuatnya diangkat menjadi Sultan Abdul Hamid Erucakra Amirul Mukmin Sayyidin Panatagama Khalifah Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam di Tanah Jawa.

Maka, tidaklah tepat kalau hanya ditulis dalam sejarah bangsa ini bahwa sejarah Perang Diponegoro adalah karena tanah leluhur pangeran Diponegoro yang dijadikan jalan oleh pemerintah kolonial Belanda. Sebab, Pangeran Diponegoro seorang muslim yang taat dan ingin menerapkan syariat Islam di Tanah Jawa. Sehingga hal ini sangat mengancam keberadaan pemerintahan kolonial yang beragama Protestan. Dan fakta bahwa banyak tokoh Islam yang mendukung Perang Diponegoro ini merupakan salah satu alasan kenapa perang ini bukan hanya soal sejangkal tanah. Tetapi lebih tepatnya adalah perang agama seperti halnya yang ada di Perang Paderi.

M. Baharudin Fahmi

Facebook:     facebook.com/baharudinfahmi
Twitter     :     @baharudinfahmi

Waduh, Ternyata Budi Gunawan Mendapatkan Raport Merah dari KPK

Mantan Kepala Pusat Pelaporan dan Analisis Transaksi Keuangan, Yunus Husein menyesalkan pengajuan nama Budi Gunawan oleh Presiden Joko Widodo sebagai calon Kapolri. Sebab, integritasnya sempat dipertanyakan Komisi Pemberantasan Korupsi dan PPATK.

“Calon Kapolri sekarang pernah diusulkan menjadi menteri. Tetapi pada waktu pengecekan info di PPATK & KPK, yang bersangkutan mendapat rapor merah alias tidak lulus,” ujar Yunus melalui twitternya @YunusHusein, Ahad, 11 Januari 2015.

Kepala Lembaga Pendidikan Kepolisian, Komisaris Jenderal, Budi Gunawan, digadang-gadangmenjadi calon Kapolri. Mantan ajudan presiden di era Presiden Megawati itu akan menggantikan kursi yang kini dijabat Jenderal Sutarman.

Budi sempat menuai polemik setelah masuk dalam daftar perwira tinggi pemilik rekening gendut. Berdasarkan laporan PPATK, ia diketahui memiliki rekening senilai Rp 54 miliar dan melakukan transaksi di luar profilnya.
(Tempo/DM)

Top